Anda di halaman 1dari 20

30

BAB V
ANALISA DIMENSIONAL

5.1 Pendabuluan
Beberapa persoalan yang dijumpai dalam mekanika fluida telah dipecahakan
dengan menganalisa persoalan yang sudah diformulasikan secara matematis. Dalam soal
yang demikian, baik variabel yang berpengaruh maupun hubungan antara variabel
tersebut telab diketahui. Seringkali formulasi demikian diperoleh dengan menggunakan
anggapan penyederhanaan. Untuk memperhitungkao efek yang diabaikan, dalam
pendekatan selanjutnya digunakan koefisien yang ditentukan secara eksperimental. Hal
ini seringkali merupakan eara penyelesaian yang praktis, karena penyelesaian persamaan
yang memperhitungkan efek yang diabaikan tadi sangal rumit dan sukar dipecahkan.
Sebagai contoh , persamaan Navier-stokes pada umumnya tidak dapat dipecahkan secara
kwantitatif. kecuali untuk beberapa hal yang sederhana Cara lain yang dapat digunakan
sebagai penyelesaian pendekatan diperoleh dengan mencoba menentukan secara umwn
bagaimana koefisien yang dapat ditetapkan secara eksperimental tersebut bergantung
pada variabel yang mempengaruhi persoalan. Cara demikian ini, yang akan diuraikan
lebih lanjut dalam boo illi dan dikenal sebagai analisa dimensional, dipergunakan bila
variabel yang mempengaruhi suatu gejala fisik diketahui, akan tetapi hubungan antara
masing-masing belum diketabui.
a. variabcl fisik yang ditinjau, yang timbul akibat gerak benda daJam fluida atau
sebaJiknya, misalnya gaya, tegangan geser, dan sebagainya.
b. Variabel geometri benda saluran atau kedua-duanya, seperti ukuran panjang, bentuk,
dan sebagainya.
c. Variabel yang menyangkut gerak benda dalam fluida atau sebalikny~ misalnya
kecepatan V, pereepatan a dan sebagainya.
d. Variabel yang menyatakan sifid fluida, misalnya massajenis 0, tekanan p, viskositas
M-tegangan permukaall 0, dan sebagainya.
, 31

e. Variabel yang menyatakan sifat bend~ misaJnya massa jenis m, modulus elastisitas E,
dan sebagainya. (dalam mekanika fluida, variabel ini umumnya dapat diabaikan;
daJam persoalan aeroelastisitas atau hydroelastisitas, variabel perlu diperhatikan).
Dengan analisa dimensional, gejaJa fisik dapat diformulasikan sebagai hubungan
antara variabel yang berpengaruh ini, yang telah dikelompokkan dalam serangkaian
kelompok bilangan yang tak berdimcnsi. j~mLah kelompok bilangan yang tak berdimensi
ini janh lebih sedikit dari jumlah variabel yang semuja. Carn ini sangat berguna dalam
metoda analisa persoalan secara eksperimental, terutama karena jumlah eksperimen yang
harus dilakukan dapat.diperkeciJ, dan eksperimennya s~ndiri dapat lebih disederhanakan.
Sebagai contoh, tinjau persoalan yang dibadapi untuk menentukan gaya tahanau
D dari su8tu bola berdiameter d dan. yang permukaannya licin yang bergerak dengan
kecepatan V, di dalam fluida viskos yang illkompresibel. Variabel geometri benda adalah
d, variabel gerak benda adalah V, variabel yang menyatnkan sifat fluida adalah p dan Jl.
sedangkan besarm.1isik yang ditinjau ad~8h gaya tahRIlanD. perlu diperhatikan, bahwa
langkah pertama yang penting di sini adalah pengenalan variabel yang berpengaruh ini,
dan dengan berdasarlC'dnpada analisn, observasi dan anggapan penyederhanaan, jumlah
variabel yang diperhitungkan hanyalah variabel yang penting saja.
F'

~
J F YJy
~v2
~/Yl
~ PIJ.It
pberubah-ubah
Plte1aP V'-~
.~//
/ 2Yl

'Plp.."

~~y: -~YI
r:~f~:~ PIP-;r
D
. FI_~:'PIDPI
(:rftrnt'f1r5. J . J) digarnbnrkan sebagai fungsi dar.j d I.Intukbermacarn-rnaca!1'l n!!ai V, untuk tinp killi nihi
pdan ~ yang tetup.

Setelah variabel-vaiabel inidikenali, gaya tahanan D dapat dituliskan sebagai fungsi dari
variabel-variabel tersebut, yaitu :
F(D, d, V, p, Jl.) = 0 ...5.1
Atau D = f{d, V,p,J.1) 5.2
Di mana F(~~ V, p, Jl.)= 0 dan f{~ V, p, J.1)menyatakan fungsi dari d, V, p, Jl.yang
masih belum diketahui.
32
Untuk mengetahui hubungan 5.2 (atau5.I) SCC3J1i
eksperimentiJ diperlukan waKtu
yang cukup lama. Karena setiap kali hanya satu variabel di dalam tanda kurung yang
diperbolehkan untuk diubah-ubah. Contoh dari prosedar demikian ditunjukkan dalam
gambar 5.1

11'2= PVD
J.l.

Galnbar 5.2. Grafik suatu kcsperimen dimana 1t} diukur untuk belmacam-macam 1t'2(1t2 merupakan
v:3I";abe1 v, d, p atau 1-1.)

Dapat dilihat bahwa percobaan yang dilaksanakan secara ini memerlukan penggunaan
bola dengan berbagai diameter, dan beberapa jenis fluida dengan massa jenis dan
viskositas yang berbeda-beda. Percob8HOyang demikian 8angat memakan aktu dan biaya.
Dengan analisa dimensiooil dapat ditunjukkan adanya hubuogan antara dua kelompok
bilangan tak berdimensi sebagai berikut:

D pVd
merupakan soatu fungsi dari
yang menyatakan bahwa
( pV '2 d '2 ) ( ),
)J
seperti

diperlihatkan padagambar 5.2 sebagai suatu kurva.


Jelas bahwa basil yang digambarkan pada gambar 5.2 diperoleh dengan eksperimen yang
lebih sedemana, Jebih murah dan lebih pendek Disini J.l1diukllr untuk bermacam-macam
nilai ~. Sedangkan ~ dapat diubah hanya deogan mengubahsalah satu variabel p, V, d
atau J.lyang temp.
Kurva di atas dapat diperoJeh dengan menggunakan windtunnel, di mana 1t2dapat
diubah dengan hanya meogubah V (kecepatan angin), dan D diukur.
33

Prosedur pemiliban kombinasi dari beberapa variabel yang terdapat dalam suatu
persoa1an sehingga berkelompok metYadi bilangan tak berdimensi disebut ana1isa
dimensionil.

5.2. Kelompok tanpa dimensi


Variabel atau besaran fisik dinyatakan dengan dimensi yang dpat dituliskan daJam
beberapa dimensi dasar. Sebagai contoh, kecepatan secara dimensionil dinyatakan oleh
hubungan dimensi (V) = (L) I (t). Beberapa variabel dapat dikelompokkan sedemikian
sehingga tidak berdimensi, dan kelompok tanpa dimensi. Sebagai contoh, 'besaran pVdlJ.l
tidak berdimensi. karena :

Yang berarti bahwa pVd/J! tidak berdimel1si. Besaran ini kita kenalsebagai bilangan
Reynolds, salah satu kelompok tanpa dimensi yang penting dalam mekanikafluida.

5.3. Hukum keseragaman dimensi


Suatu persamaan dikatakan memiliki kescragaman dimensi bita bentuk
persamaaan tersebut tidak tergantung pada satuan pengukuran das~. Hukum
keseragaman dimensi menyatakan bahwa suatu persamaan uang diturunkan secara
analitik dan yang menyatakan suatu geja1aflsik hams b~rlaku semua untuk sistim satuan.
Sebagain cOlltoh.persamaan uDtukperioda aYUDanBuatubandul sederhana, yaitu
T = 2 1t'" Ug, berlaku untuk tiap sistim satuan, misalnya apakah L diukur da1am fee~
meter, atau mil, dan t diukur da1am meDit, hari atau detik. Jadi I')ersamaan tersebut
memiliki keseragaman dimensi dan dapat dikatakan menyatakun gejala fisik. Hukum
tersebut dapat diselami mengingat bahwa gejala alami berlangsung tanpa dipengaruhi
oleh satuan yang dibuat secara sembarang oleh manusia, dan karena itu persamaan yang
menjelaskan gejala demikian harns berlaku untuk segala sisten satuan, jadi harns
memiliki ke~eragaman dimensi.
Dari asas keseragaman dimensi iui dapat disimpulkan bahwa suatu persamaan
yang berbentuk : x = a + b + c akan seJ"888DI
secara dimensionil hanya bita x, ~ b,
34

C.....memilild dimensi yang sama. Hokum ini sangat bel"lDan&atuntuk memeriksa,


apakah suatu persamaan yang menyatakan gejala fisik dan yang diturunkan secara
analitik. sudah benar dan lengkap. Seperti contoh dibawah ini :
X = yz;v,f + a3f2

Agar persamaan diatas memiliki keseragaman dimensi, persamaan tersebut harnSberlaku


untuk semua sistim satuan. Agar demildan perubahan skala tiap suku hams sama bila
sistem satuannya diubah. Jadi, bila satuan suku yzv/- dikalikan dua dalam sistim satuan
yang baru, balyang sama barus terjadi pula pada x ~an a3f2.Untuk itu tiap Buku dalam
persamaan diatas harns mempunyai dimensi yang sama. Sebagai contoh lain, dari
pengamatan diperoIeh hukum Newton kedua yang menyatakan bahwa F = ma dengan
dimensi m (M) dan a (LT -2); di sini keseragaman dimensi digunakan uotuk
melldefinisikansuatu dimensi yang bw"U,yaitu dimem;igaya F.

5.4. Teorema PI dari ButkiDcham


Bila persamaan yang berlaku uotuk suatu soal tidak diketahui, diperluktm suatu
cara lain dalam penggunaan analisa dimensional. Pada awalnya, perIu diketahui atau
diduga, variable bebas yang menentukau kalakuan dari variable independen yang ingin
kita ketahui. Ini biasanya dapat kita peroleh dengan logika atau institusi yang tumbuh dari
pengalaman terdahulu dengan soal yang semps, tetapi tidak ada jaminan bahwa semua
besaran yang penting telah disertakan. Rayleigh pertama kali menggunakan metode ini
dan hukum aljabar untuk menggabungkan variable yang banyak dalam suatu soal di
dalam sustu kelompok yang tak berdimensi.
Untuk menentukan kelompok tak berdimensi ini. Bucldngham mengusulkan 8uatu
teorema yang dikenal sebagai teorema-pi, yang secara dinyatakan sebagai berikut :
Bita ada n besaran fisik yang penting dan m dimensi dasar, maleaterdapat suatu
biJangan n maksimun (r) yang menyatakan jumlah besaran ini yang diantara mereka
seudiri tidak dapat membentuk kelmpok talcberdimensi. dimana r ~ n2. Maka dengan
menggabungkan secara berturut-turut satu dari besaran yang selebinhnya dengan r
besaran tadi, dapat dibentuk i kelompok tak berdimensi, d,imanai = n-f. Kelompok tak
berdimellsi yang dibelltuk ini disebut suku-sukll 1t dan dikenali dengan simbol 1t1.1t2
".i1tl
35

Ada dua eara pellyelesaian yang dapat diikuti, yaitu cara Rayleigh dan cara Buckingham.

a. Metode Rayleigh:
Misalkan diinginkan untuk menyatakall suatu variable yang penting, ai, sebagai
fungsi dari ariable bebas lainnya, a2, a3,.... . .. . ... ... an, dalam bentuk :
<X.I= tl «1.2, <1..3, u"()) .. ... ... ... . ..5.3a
atoo f(al, a2, u..,J= 0 ...5.3b

PerS8I1laan sehmjutnya yang diinginkan berbelltuk :


01 ( Jtl ,Jt2 , ...Jtl ) = 0 5.4a
atoo ... . .. . . . . .. . . . . 5.4b

Akau telapi diatl<j:I,~ap


baltwa ada m dimensi dasar, clanjumlah kelompok tak berdimensi
I := n-Ill.

tJntuk menentukan suku-suku Jt dalam persamaan 5.4,anggap bahwa persamaan


5.3 dapat dillyatakan sebagai pel~umlahalldari sejumlah deret ukur clari variabel tersebut,
jadi:
A ) Oilr~
""2 a2 . . . ""f1
u. + B v..t b I
0111
""2 b2 . . . VIda
n bn =0
Di mana A,B . . . dan seterusnya adalah koefisien tanpa dimensi dan aI, a2 . . . an, bl . . .
bn. . . adalah eksponen. Persamaan di atas ni dapat ditulis sebagai :
l+(B/A) eL]bl.31eL2b2-a2 ... an bn_an+ .. =0
Agar azaz keseraganlall dimensi dipenuhi, sernua suku dalarn persamaan yang terakhir
ipni harns tak berdirnensi seperti snku Yallg pertama. Jadi keseragaman dimensi dari
per-samaantersebut clapatdinyatakan dalam bentuk :
I "b
LaI a 2 ".. a" x j-= [M' L v"t
0>
] . . .. ... .. . .. .. .. . ... .. .. . .. .. .. 5.5

ini benu1i bahwa bila tiap-tiap variable yang dinyatakan dengan dimensinya dan
dipangkatkan dengan suatu bilangan tertentu saling diperkalikan dan menghasilkan
dirnensi nol, maka hubungan fungsional demikian mt:nyatakan gejala fisik yang benar.
dan kelmpok tak berdimensi dapat diperoleh.
36

Prosedur yang terperinci akan dijelaskan dengan contoh berikut. misaInya penurunw
tekanwl. A P. sepanjang suatu pipa diketahui pergantung pOOa pmYang pipa, S
diameternya, d, massa jenis fluida yang mengaIir dalam pipa, p, kecepatannya fluida Y
dan viskositas fluids, J.1.
, jadi :
Ap = n ( S, d, p, V, ~t)
atau f( Ap, S, d. P. V. I-l) = 0
dalam belltuk dimensional dapat dituliskan :

teorema-pi menyatakan bahwa bita n = 6, m = 3. maIm1.- 3,jadi ada tiga kelompoktak


berdimensi (1t). Dari 8Z8S keseragaman dimensi dgpat disimpulkan bahW8 kerlaku
persamaan berikut :
untuk M : a + d + 1 = 0 ( a)
untuk L : -a + b = c - 3d + e = () . (b)
untuk t : -2a - e - 1 = 0 ( c)
persamaan ini menghasilkan ( karena asa 5 anu dWl3 persamaall ).
d= a- 1
e=2a-1
c = -b - 1
jadi dapat dituliskan
Aba Sb d -b-l p-a-l J.1.= [MoL°to]

bila suku-suku dengan pangkat yang sarna dikelompokkan, diperoleh :

[(",,:,'H~)'(.~d)] [M.L.r.] ~ ..5.6

Tiap suku dalani persarnaan 3.5. tidak berdimensi, jadi merupakan suku -1t. Bentuk
fungsionil yang berlaku :

01 D.p !~ =0 ...5.7a
( pV2'd'pVd )

atau D.p _ 0 8 J1 ... . .. . .. . .. . ... .. . .. . ... .. . ... ..5. 7b


pV ~ - ( d ' pVd )
37

Jadi disini _ f::..n S P


1f 1 - -2:..-
pVd' 1! 2 = d 1! 3 = pVd

Pertu diperhatikan babwa, walaupun teorema-pi menyatakan jumlah suku pi (1t) yang
minimum untuk menerangkan hubungan fisik, pasangam ini tidak unik. Pasangan suku pi
yang lain juga mungkin, dan dapat meqjelaskan hubunganfisik yang berlaku; waJaupun
mungkin kw-angbermanfaal
Jumlah kombinasi N dari suleu pi yang mungkin dibentuk dari n variable dengan m
dimensi dasar dinyatakan oleb :
n!
N = (m + l)(n - m - 1)
dengan n = 6 dan m = 3, makaN = 15.Diatas telah kita temukantiga suku pi (n). Untuk
mencari yang lain, prosedur aljabar untuk memecahkan pasangan persamaan yang
dibentuk oleh eksponen dapat diubah, akan tetapi yang lebih mudah adaJah dengan
membuat kombinasdi dari suku pi yang telah diperoleh. Karena tiap 8uku pi tidak
b€\Tdimensi,suku tersebut dapat dipangkatkan dan dikombinasikan dengan 8atU atau
beberapa suku pi yang lain untuk membentuk suku tak berdimensi yang barn. Misalny?
suku y dapat dibentuk sebagai :

km-enahanya tiga suku 1t yang independen yang diperlukan untuk menyatakan hubungan
fisik, untuk itu dapat dipilih 1t1,7t2,
dan 1t4atau 7t3,7t2,dan 7t4-Tetapi 7th 7t3dan 1t4tidak
merupakan kombinasi yang benar karena saling bergantungan.

b. Metoda Buck.iDcham
Di daJam penggunaan teof'ema pi ini. menurut Buckingham attu1Ulberikut perin
diperhatikan :
a) Kumpulkan suatu daftar dari variable yang penting, misaJnya ada n variable ai.. ...an.
persamaan 11sikyang bersangkutan dapat dinyatakan sebagai :
f{ al, a2, ...<Xn)= 0
38

b) Tentukan dimensi dasar dari variable di mas. misa1nya ada m dimensi dasar. Bna
semua variable di atas dapat dinyatakan da1amempatdimensi dasar, misa1nyaM, L, t
dan T ( temperatur ), maka m = 4
c) Pilih basaran fisik ( variable) a sebanyak r, yang disebut sebagai besaran a primer,
yang di antara mereka sendiri tidak dapat membentuk kelompok tak berdimensi.
Hampir pOOasemua keadaan r = m, sehinggasuatu aturan yang berguna yangdapat
diikuti daJam memilih besaran a sedemikian sehingga tiap a mengandung satu
dimensi dasar setidah-tidaknya sekali.
d) Tentukanjumlah suku- x yang perlu, yaitu sebanyak i = n-r.
e) Tentukan suku - x dengan menyatakan hasil bagi dad besaran a yang tertinggal
deng31lprodek dari a primer yang masing-masing dipangkatkan dengan eksponen
yang akan ditentukan lebih ImYut.Eksponen ini dspat ditentukan dari persyaratan
bahwa tiap suku 1ttidak berdimensi. Jadi untuk tisp 1tpersyaratan ini menghaSilkanr
persamaan, dengan r eksponen yang barus dicari :

Untuk x) : a,+l
]
[ a 1"'a 2 II, aT II.:;] [..yoLOtO .....

Untuk X2 : a,+2
[ a/"a/,' arb. ] ;: [MOLOtO ]

Untuk Xj

f) Pecahkan persamaan simultan di atas untuk memperoleh eksponen dari tiap suku 1t,
dan dengan demikian suku-suku 1tdapat dibentuk.
g) Maka 1tl = 0 ( 1t2, .1tj)

Metode ini sangan menarik karena sistimatik dan suku 1tyang diperlukan dapat langsung
diperoleh dengan menggunakan persamaan yang jumlahnya benar dan tiap variable
disertakan paling tidak satu kali.
Manfuat dari metoda ini adalah :

f
39

1. Tiap kelompok tak berdimensi ( suku-suku 1C) dibentuk secara terpisah dan mudah
drngan me.meriksadimensinya.
2. Bentuk dari suku 1Cini dapat ditetapkan sebelumnya, misa1nyabila ada variable YWlg
ingin dihindari dalam pemilihan r variable yang tidak membentuk kalompak tampa
dirnensi. variable ini hanya timbulsekali dalam suku n.
Perlu diperhatikan pula bahwa pemilihan r variahle yang tidak dapat membentuk
kalampok tampa dimensi ini dapat dilakukall dengan mudah dengan menyertakan
variable dengan dimensi yang hanya muueul seka1i pada variable tersebut. Sel~iutnya
bila dalam mebentuk suku 1tterdapat dua vw'iable YWlgdimensinya tepat sama, suku 1t
tersebut dapat diperoleh sebagai bilangan perbandingan kedua variable tersebut. tampa
dengan melaksanakan prosedur aljabar diatas ( 1t}= Sid dapat langsung diperoleh )

5.5. JUMLAB SUKU-SUK1J 7t DAN DIMENSI DASAR.

jumlah suku 1t~.ng perlu untuk menyatakan hubungan fisik. dinyatakmlsebagai i = n -- r.


ada dua cara ulltuk menentukan r. cara. yang paling sederhana adalah cara Van Driest,
yang menyataJmnbahwa r adaJah S3ma dengan jumlah variable yang diantara meraka
tidak clapat menghasilkan kelompok tampa dimensi. Karena r tidak dapat melebihi n.
jumlah dirnensi dasar. maka bila n variable tidak dapat membentuk kelompak tnk
berdirnensi. hm-usdicoba n - 1 variable. dmt seternsnya. Dalam memilib dirnensi dasar .
harus dijaga agar dimensi tersebut benar saling independen. Ada kemungkinan bahwa
walaupun rnisalnya M. L. dan t sernuanya diperlukan untuk menyatakan variable yang
ada, dua diantaranya selalu timbul dalarn hubungan yang sarna. Sebagai contob bila M
dan T sclalu timbul dalam bentuk l\fIf pada variable yang ditinjau . M dan T bukan
variable independen. dan kornbinasi WY yang dapat didefinisikaJ1sabaga.i dirnensi baru
N. lllerupakan dilllensi dasar.jadijumlah dilllensi dasar berkurang dengan satu.
Cara lain nntuk rnenentukan r adalah dengan cara laghaar. dirnana r ditetapkan sebaga.i
rank dari lllatriks. Prosedurnya adalah sebagai berikut. Variable Ct.!. Ct.2. .<X.n.
.
dituliskan pada sumbu horisontaJ dan dimensi dasar M. L. t dan seterusnya dituliskan
pada snrnbu vertikal. Di bawah tiap variable dituliskan kolom mtgka yang menyatakan
pangkat da!"udimensi dasar padabariable tersebut. Untuk contah diatas dapat dituliskan :
40

V f1
Ai> I SId I p_1_

[1L~I
M 1 0 1 1
--
q +
-.--.
-.-- L ~-l__~:~..t__~~._. _ -~ - _ -I -1
-
T -2 I.~ 0
I, -1

Matriks yang terbentuk disebut matriks dimensional, dan dinyatakan sebagai :

1 1 1 1 o 1
-1 o o -3 1 -1
-2 o o o -1 -1

set31liutnyadapat diajukan pertanyaall sebagi berikut. Bita matriks ini uan dijadikan
matriks bujW"sangkar ( square matrix), berapa ukuran terkecil dad matriks bqjw' sangkar
tersebut yang merupakan penyederhanaan dari matriks semuta. agar determinannya tidak
sanla dengan nol? Jumlab kololll atau baris dari mmriks b~jur sangkar ini merupakan
rank dari malriks semula. Untuk matriks diatas, matriks bujur sangkar yang dimaksud
adalah:

dengan determinan:

o 1
1
-1
- 11 = 2- .::- 1
- 1

karena jumlall kolom aiau haris dari matriks bujur sangkar yang determinannya ~ 0 ini
S8madenga.ntigs, malearank matriks r = 3. Dan r ini tl1P-rupakan
r daJam teorema -1tdari
Buckingham.
41

5.6. KELOMPOK TAK BERDIMENSI YANG PENTING DALAM MEKANIKA


FLUID A.

Dalam kebanyakan gejala fluida dengan perpindahan yang dapat diabaikan, variable
berikut perlu diperhatikan :
1. Tekanan fluids, p.
2. P~jang benda, L.
3. Viskositas fluids, J.L
4. Tegangan permukaan fluids, 0'.
5. Kecepatan soara dalam fluids, c.
6. Percepatan grafitasi bumi, g.
7. Masajenis fluids, p.
8. Kecepatan relatif antara fluida dan bends, V.
Dari variable di atas, dengan analis8. .dimensbnal dopat diperoleh kelompok talc
berdimensi atau parameter keserupaan berikut :

1. Rey = pVd -bilangan Reynolds.


}J

2. Fr = -v2 -bilanganFroude
Lg

3. M = -v -bilanganMach
c

4. W = pv2r -bilangan Weber


CT

.5. Eo = p - bilangan Euler.


pv2

Kelima bilangan ini dapat ditw1Jnkandengan menggunakan teorema-pi dan metoda


Buckinghamdari ke delapanvariable di atas; dan merupakanparameterkeserupaanyang
salingindependen.
42

5.7. PENURUNAN PARAMETER KESERPAAN (KELOMPOK TAK


BERDIMENSI) DARI PERSAMAAN DASAR.

Supaya f:ederhana,kita akan perhatikan fIuida yang inkompresibel. Persamaan


kontinUltasnyaada1ah:
au a~. Ow ... ... .. ..5.9
-+-+-=0
ax ay Oz
clankita perhatikan salah satl! komponen persamaan Navierstokes, yang menyatakan suku
grafitasi :

Di samping persamaan deferensial, syarat batas barns pula ditetapkan untuk melengkapi
persyaratan pen;oalan :
Duajanis syarat batas yang penting adalah :
(a) Kecepatan fluida pada semua permukaan ditetapkan ( diketahui )
(b) Kecepatan fIuida pada sebagian permukaan ditetapkan sedangkan permukaan yang
lain adalah pennukaan bebas, dimana tekanannya ditetapkan, walaupun kedudukan
eksak dari pennukaan tidak di tetapkan.
Aliran melalui suatu tabung venturi atoo disekitar suatu silinder merupakan contob dari
syarat batas yang pertama sedangkan aliran air di dalam saluran yang terbuka dengan
pennukaan bebas adalah contoh dari syarat batas yang kedua.
Secara simbolis, jenis syarat batas yang pertama dapat dinyatakan sebagai :

padaf( Xb,Yb,Zb) = 0 . . .. . ... .. . .. . .. . .. . .. . .. ..5.11

di manaf( Xb.Yb,Zb) = 0 adalah persamaan yang mendefinisikan kedudukan permukaan


batas.

Untuk syarat batas jenis kedua. spesifikasi dari pennukaan batas dengan benda padat
dapat dinyatakan seperti di atas. Untuk bagian permukaan batas, dengan mengabaikan
tegangan permukaan, dapat dituliskan:
P = Pbpada F ( Xf.Yr,Zf) = 0
Di mana fungsi F mula tidak diketahui:
43

DaJam mengubaJl persamaan 5.9 dan 5.10 menjOOituk berdimensi. perlu dipiJih besaran
karakteristik atan patokan untuk tiap veriable. Untuk itu kita gunakan Uo sebagai
kecepatan patokan. 10sebagai panjang patokan. dan Po sebagai tekanan patokan. Untuk
waldu kita gunakan IJuo sebagai waldu patokan. Besaran patokan ini dapat dipilih sesuka
kita, tetapi harns merupakan besaran teTtentu dalam 80al yang bersangkutan. Misalnya,
untuk aJirdIl didaJam tabung Venturi, diameter penampang yang tersempit dapat
digunakan sebagai patokan dan seterusnya. SelanjutnySlkitaukur tiap variable dalam
besaran patokan yang sesuai dan dengan demikian didefinisikan variable tampa dimensi
berikut dengan tanda *:
u = uo u*
v = 110 v*
x = loX*

t = IJuo.t*
P = PoP*,dan sebagainya.
Persamaan kontinuitas dari Navier-stokes menjadi :

au. + a". + aw. _ 0 5.12


ax. oy" Oz.-
dan

au" au" au" au.


-+u-+v-+w-=
at" Ox. 0''' Oz. 5.13.

demikian pula syarat-syarat batas menjOOi:

u* = lib*
v* = Vb* padaf( Xb*.Yb*,Zb*)= 0 . . .. .... ... ... ... .. . ..5.14
w* -- Wb*
clan p* = Pb* pOOaF (Xf*, Yr*, Zf*) = 0

yang terakhir ini berlaku bila pOOapennukaan bebas, dan bila tegangan dapat diabaikan .
44

dapat kita lihat bahwa dengan anaJisa semacam ini ditemukan tiga keJomok tak
berdimensi atau parameter keserupaan :

~.8. KRSERUPAAN (SIMILITUDE)


keserupaan daJam pengerti8ll yang umum berarti indikasi adanya keadaan tertentu yang
diketahui antara dua fenomena. Dalam mekanika fluida hubungan ini merupakan
hubungan aJiran sesuangguhnya dengan aJirao yang menyangkut model yang batas-
batasnya sempaseeara geometris tetapi lebih keeil ukurannya.walaupun demikian [perlu
dijeJaskan, bahwa dalam mekanika fluida berlakupula hukum keserupaan untuk aliran
dengan batas yang tidak serupa. MisaJnya, ada hubungan kesempaan antara aJimn
subsunik kompressibel ( M < 1) sekitas suatu benda dengan aliran inkompresibel sekitar
benda yang kedua yang bentuknya serupa dengan benda peertama yang diseformasikan
menurut eara tertentu, dan ini dikebnaJ sebagai atW11D
kesempaan Gotherl Demikian pula
daJam hidrologi diperlukan suatu modeJ dari sungai-sungai yang pandangan atasnya
sempa, tetapi dalamnya tidak serupa. Selanjutnya akan dibahas aliran seC8rageometris.
Dua alimn yang mempunyai garis arus yang sempa disebut aliran yang serupa secara
kinematis. Karena batas benda merupakan garis arns, tentunya aliran yang sempa
kinematis h8ll18pula sempa secara geometris. Akan tetapi hal sebaliknya belum tentu
benar, seperti ditunjukkan dalam gambar 5.3. disim digambarkan garis &rUSsekitar benda
yang berbentuk belah ketupak dalam aJiran dua dimensi. Gambar a. menutriukkan aliran
subsonik, M<l. sedangkan gambar b. aliran super Bonik,M<l. Dapat dilihat bahwa garis
aJurnyatidak sempa.
45'

Gambar 5.3. Garis arus sekitar benda berbentuk belah ketupat 2 Dimensi

Selanjutnya dua aliran dikatakan serupa secara dinarnis, bila distribusi gaya pada
kedua aJiran adoJah sedemikian, sehingga pada titik yang berkorespondensi, gaya yang
sejkenis ( misalnya gaya geser, tekanan, dan sebagainya) saling sejajar. dan memunyai
peroaodingan yang sarna dengao pada pasangan tink yang berkorenspondensi Jainnya.
Sehuyutny~ angka perbandingan inl juga sarna untuk jenis gaya yang lain. Karena gaya
seperti gaya angkat dan tahanan untuk skala sebenamya biasanya diramalkan dengan
mengukur ygaya. yang serupa pada model-model yang lebih keci~, jelaslan mengapa
keserupaan dinamis sanga! penting daIanl pengujian.
Akan ditunjukkan bahwa keserupaan dinamis mensyaratkan dipenuhinya
keserupaan kinematik, clan syarat bahwa distribusi massa adalah sedemikian sehingga.
pcrbandingan maaa jenis pOOatitik dalam aliran yang berkt>prespondensi mempunyai
harga yang sarna pada setiap pas~mgtitik. Atiran yang memenuhi syarat yang terakbir ini
disebut aliran distribusi masa yang serupa. Syarat keserupaan kinematis berarti babwa
kecepatan dan percepatan pOOa titik yang berkorespondensi. adalah sejtYlr clan
perbanclinganbesar harga mutlaknyaadalab kOllstan.Aliran yang serupa secara kinematis
dan mempunyai distribus masa yang serupa, dari hukum newton, juga mempunyai gaya
resultan yang perbandingan harga mutlaknya sarna untuk titik yang saling
berkorespondensi. Selain itu pada tink yang berkorespondensi juga sej~ar. JOOialiran
yang serupa secara kinematis dan distribusi masanya serupa memenuhi syarat
kesempaan.

5.9. ANALISA KESERUP AAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN


DASAR.

Kita perhatikan sekarang dua soal yang menyangkut aliran f1uida inkopresibel.
yang syarat batasnya sarna bila dinyatakan dengan bilangan tak berdimensi.
Misalnya kedua soal ini adalal1aliran disekitar dua ailinder. yang satu lebih besar dari
yang lain, srayat batas menyatakan bahwa kecepatan pada permukaan silinder" sarna
dengan nol dan kecepatan pada takl terbingga adaklah tetap dan sarna dengan kecepatan
fluida bila silinder tidal<ada. Kita gunakan kecepatan ini sebag-cUkecepatan patokan,
46

diameter sHinder sebagai panjang patokan, dan tekanan s~agnasi sebagai tekananpatokan.
Bila syarat batasnyajuga dinyatakan dalam besaran tak berdimensi, terlihat bahwa kedua-
duanya sarna. Dengan demikian pemecahan kedua soal ini, bila dinyatakan dengan
bilangan tak berdimensi, temyata akan sarna bila persamaan diferensialnya juga sarna.
Bila kita perhatikan persamaan yang berlaku, terlihat bahwa persamaan kontinuitas
dengan sendirinya memenuhi syarat tersebut, sedangkan persamaan Navier-Stokes akan
sarna untuk kedua hal di atas ini hila ketiga paramet~r : po/pu,,2, v/uolo dan g l./u02
mempunyai harga yang samadalam kedua soal diatas. Bita demikian kedua soal di atas
dapat dikatakan sempa"secara dinarnis, disamping secara geometris (konggruen).
Pemecahal1 untuk soal Y311gpertama, misalnya dapat diperoleh secara
eksperimen, dan hasil ~ksperimen ini akan berlaku untuk aliran di sekitar silinder yang
kedua.

Sekarang kita periksa secara lebih mendalam ketiga parameter yang timbul dalam
persamaan Navier-Stokes. Bilangan po/put/ menyangkut hasil bagi antara tekanan
patokall dengan tinggi kecepatan yang didasarkan pada kecepatan patokan. Dengan
menganalisa parameter ini secara fisik dan bukan matematis, kita lihat bahwa hasil bagi
ini hanya berarti bila tekanan absolut dari alinm mempunyai arti yang penting, yaitu bila
hanya absolut dari po penting. Dalam banyak soal, harga absolut dari p tidak
mempengaruhi besaran pu/ (atau ~ pU02),dan yang t.erakhirini dapat diambil sebagai
ukuran tekanan, dan bukan po.
Deng311demikian jumlah besaran patokan dapat dikurangi dan parameter pI puo2
del1gan demikian menjadi berharga satu (atau 1/2) clan tidak perlu dibitung sebagai
parameter yang tersendiri. Kedua, karena harga absolut dari tekanan tidak mempengamhi
aliran, tekanan dapat diukur terhadap tiap patokan yang. memudahkan analisa. Misalnya,
tekanan pada permukaan bebas dapat digunakan sebagai tekanan patokan, schingga
haerga relatif dari tekanan pada. permukaan tersebnt ada1ah nol. Da1anl 80aJ di mana.
penyederhanaan yang demikian mungkin, jumlah parameter ada dua.,yaitu u IUoLodan
gl./uo2.
Penyederbanaan yang demikian tidak selalu mungkiu. Dalam beberapa alirall,
tckanan pada titik tertentu menjadi sangat rendah sehingga mencapai tckanan uap dari
cairan sehingga terbentuk kavitasi uap, suatu geja1a yang disebnt kavitasi. Da1ama1iran
47

d€'mikianharga absolut dari tekanan merupakan fakt"f y:mgpenting. kar€'natekanan yang


tinggi akan mencegah kavitasi. POOasuatu titik sil~der, tekanannya adaIah poo.uo2 .
Tekanan (Poo_uo
2) mungkin sarna dengan uap air. Dalam contob semacarn ini, parameter
po /puo merupakan suatu faktor yang penting. Karena itu dalam BOalsemacarn tekanan
diukur relatifterhadap tekanan uap.
Jadi :
po = poo Pv-
sehingga

Po _ POI>- P,
~1~-PUn 1.1
72pU" 2

karena l,;.:iPU 0 2 mempunyai arti khusus, parameter yang sering digunakan adalah :
/2

Po _ Pro - p,
,I,{pu() 2 - MpUo 2

yang dikenalsebagai bilangan Euler, Eu.

kedua parameter lain OOaJah-2-


uolo
dan ~
Uo
; yang lebib dikenaJ adaJah nol / v, yaitu

bilangan Reynolds, Re, clan bilangan Froude Fr = Uo . Bila bilangan Euler dapat
gso

diabaik8ll, maka bilangan Froude clan bilangan Reynolds merupakan parameter yang
menentukan karakteristik aliran. Ini berarti bahwa bila dua aJiran mempunyai bilangan
Reynolds yang sarna dan bilangan Froude yang sarna, uraian kedua aliran ini daJam
besaran tak berdimensi akan sarna, asalkan syarai batas ( tak berdimensi ) dari kedua
persoalan inijuga sarna.
Sekarang kita perbatikan satu jenis soal mana penyederhanaan yang lebih lanjut dapat
dilakukan. Misainya aliran cairan tampa pennukaan bebas di daJam suatu pipa. Fluida
dianggap inkompresibel clanbilangan Euler dianggap tidak penting untuk soal ini. Bila
fluida di daJampipa tidak mengaJir, maka berlaku :
48

Yang dapat diperoleh dari persmnaan Navier-Stokes. Subskrip r digunakan di sini untuk
menunjukkan bahwa tekanan yang bersangkutan ditemui bila fluida tidak mengalir.
Dengan menggunakan persamaan di atas dari persamaan Navier-Stokes diperoleh:

dimana Pn = P - Proclandisebuttekanannon gravitasi. Di sini dapatdilihat bahwa suku


gravitasi dan bilangan Froude dapat dihilangkan dari persmnaan garak. Selanjutnya kita
periksa syarat batasnya. Bila b-yarat batas ini termasuk jenis yang kecepatannya
ditentukan pada batas yang tetop dalam ruang. maka syarnt batas ini tidak berubah
dengan adanya substitusi tekanan sebenamya dengan tekanan non gravitasi. Demikian
pula persamaan kontinuitas tidak dipengarubi oleb substitusi dua persamRRndiferensial
dan syarat batas dalam bentuk tak berdimensi yaitu bilangan Reynolds. Untuk soal seperti
illi. syarat untuk keserupaan dinamis adaIah bahwa bilangan Reynotdsnya sarna besar.
Aliran semacam ini banyak dijumpai dalmn mesin fluid&. serak benda di miara pada
kecepatan rendah dan sel?againya.
Sekarang kita perhatikan satu jenis soal di mana dijumpai permukaan bebas, yaitu
pennukaan batas yang bentuknya tergantung pOOa gerak. Dengan demikian konsep
tekanan non gravitasi talcdapat menghasilkan penyederbanaan, karena pr harns diperoleh
untuk bentuk permmukaan bebas yang terjadi sewaktu fluida mengalir.
Bentuk permukaan ini harns ditentukan dari persamaan dinamik lengkap yang
penyertakan efek gravitasi. Karana itu suku gravitasi tidak dapat dihilangkan dari
persamaan dasar, dan bilangan Froude harus diperhatikan sebagai parameter terpisah. Hal
scmacam ini tcrjadi misalnya pada a1iranmela1uisa1urmtterbuka, perambatan ombak dan
aJiran disekitar akpa1.
Sebagai ringkasan, dopat kita katakan bahwa keserupaan dinanlis dari aliran
fluida yang tidak kompresibel yang dipengaruhi ole}}gravitasi clanviskositas umumnya
ditentukan olah tiga parameter, yaitu bilangan Euler (Foo - Py) /lh PUo2.bilangan Froude
UoIv g10dan bilangan Reynolds UoIJv .
Bila gravitasi tidalc penting. bilangan Eulel" dopat diabaik~ sehingga bilangan
Reynolds menlpakan parameter yang penting untuk keserupaan dinamis.
49

Untuk aljran dengmrpermukaan bebas. baik bi1anganReynolds maupun bi1anganFroude


harns diperhatikan.
Disamping bilangan tak berdimensi yang disebutlcandi mas yang penting daJam
alirantak kompresibel. masih ada beberapa bilangan tak berdimensi yang penting,
misaJoyabila efek kompresibilitas. eleldromagnetik dan sebagainya perlu di perbatikan.

5.10. ARTI FISIK DARI PARAMETER KESERUPAAN YANG PENTING

1. Bilangan Reynolds: Perl>andinganantaragaya inersia terbadap gaya gesekan


2. Bilangan Mach: Perbandingan antara akar dari gaya inersia terhadap akar gaya
akibat kompresibilitas fluida
3. Bilangan Fronde: Perbandingan aIltara gaya inersia terhadap gaya akibat
gravitasi
4. Bilangan Weber: Perl>andingan antara gaya ioersia temadap tegangan
pennukaan
5. Bilangan Euler: Perl>andioganantara gaya tekanan terhadap gaya ioersia

Anda mungkin juga menyukai