Anda di halaman 1dari 4

ASESMEN PASIEN DENGAN

PENURUNAN DAYA TAHAN TUBUH


RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR
Jl. Perdana Raya no 22 Budi Agung Bogor
Telp.(0251)8316822 / Fax.(0251)8341139 No Dokumen No Revisi Halaman
E-mail : rsib_91@yahoo.co.id

051/RM/III/2017 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS. Islam Bogor
13 Maret 2017
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. H.M. Djunaidi Ilyas, Sp. PD


Asesmen pasien dengan penurunan daya tahan tubuh adalah
pengkajian terhadap pasien mengalami penurunan daya tahan
PENGERTIAN
tubuh

1. Sebagai acuan untuk mengidentifikasi pasien yang telah


mengalami kekerasan / penganiayaan
TUJUAN 2. Sebagai dasar untuk memberikan pelayanan paien
korban kekerasan /penganiayaan

Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Bogor No:


KEBIJAKAN 019/SK.Dir.RSIB/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit Islam Bogor.
1. Perawat mengidentifikasi pasien dengan penurunan
daya tahan tubuh
2. Perawat melakukan asesmen dengan memberikan
pertanyaan kepada pasien dan atau keluarga pasien
PROSEDUR sesuai dengan formulir asesmen yang tersedia
3. Perawat mendokumentasikan hasil asesmen kedalam
rekam medis
4. Perawat melanjutkan proses pelayanan sesuai IAR

UNIT TERKAIT 1 Keperawatan


2 Rekam Medis

1
2
ASUHAN PASIEN USIA LANJUT /
GERIATRI
RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR
Jl. Perdana Raya no 22 Budi Agung Bogor
Telp.(0251)8316822 / Fax.(0251)8341139 No Dokumen No Revisi Halaman
E-mail : rsib_91@yahoo.co.id

047/RM/III/2017 - 1/2

3
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS. Islam Bogor
13 Maret 2017
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. H.M. Djunaidi Ilyas, Sp. PD


Pasien Usia lanjut adalah orang tua berusia 60 tahun ke atas
yang memiliki penyakit majemuk (multipatologi), akibat
PENGERTIAN
gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial
yang bermasalah.
TUJUAN Agar tidak terjadi polifarmasi serta efek samping yang amat
berbahaya bagi organ tubuh yang sudah menurun fungsinya.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Bogor No:
KEBIJAKAN 019/SK.Dir.RSIB/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit Islam Bogor.
1. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan indikasi.
2. Pengkajian status fungsional dengan pemeriksaan :
a. ADL (Activity of Daily Living) Bartel dan Katz.
b. IADL (Instrumental Activity of Daily Living).
3. Pengkajian status mental dan kognitif, terutama
menyangkut fungsi intelektual memori baru dan lama
PROSEDUR dinilai dengan pemeriksaan MMSE (Mini- Mental State
Examination), AMT (Abbreviated Mental Test).
4. Lakukan penapisan inkontinensia.
5. Lakukan Assesmen nutrisi.
6. Pengkajian status psikologis pasien dengan GDS
(Geriatric Depression Scale).
7. Laksanakan assesmen lingkungan, yang dilakukan di
rumah penderita oleh residen di bawah bimbingan tim
Geriatri.

Anda mungkin juga menyukai