Anda di halaman 1dari 154

PENGARUH KEBERADAAN PT.

PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)

TESIS

Oleh :

HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)

TESIS

Oleh :

HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Sains


Dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan (PWD) pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara

Oleh :

HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Judul Tesis : PENGARUH KEBERADAAN PT.PMKS (PABRIK
MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI
KABUPATEN ROKAN HULU (Studi kasus : DESA
TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI
Nama : Hayatul Muhcni
Nomor Pokok : 06 700 3030
Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP)


Ketua

(Dr. Ir. Tavi Supriana, MS) (Dr. lir. Rer. Reg. Sirojuzilam, SE)
Anggota Anggota

Ketua Program Studi, Direktur SPS USU,

(Prof.H.Bachtiar Hassan Miraza,SE) (Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa, M.Sc)

Tanggal lulus : ......................................

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Telah diuji pada

Tanggal ...........................

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : ...............................................................

Anggota : 1. ....................................................

2. ....................................................

3. ....................................................

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Judul Penelitian : PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS (PABRIK
MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
DI KABUPATEN ROKAN HULU

Nama : HAYATUL MUCHNI

Nomor Pokok : 06 700 3030

Program Studi : PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN

PEDESAAN (PWD-PP)

Komisi Pembimbing : Prof. Drs. ROBINSON TARIGAN, MRP (Ketua)

Dr. Ir. TAVI SUPRIANA, MS (Anggota)

Dr. lic. Rer. Reg. SIROJUZILAM, SE (Anggota)

Hari/Tanggal : Kamis. 22 Mei 2008

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Gedung PPs USU Medan.

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
RINGKASAN

HAYATUL MUCHNI. PENGARUH KEBERADAAN PT.PMKS


(Pabrik Minyak Kelapa Sawit) TALIKUMAIN TERHADAP PENGEMBANGAN
WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU (Studi kasus Desa Talikumain
Kecamatan Tambusai), dibawah bimbingan Bapak Prof. Drs. Robinson Tarigan,MRP,
Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana,MS dan Bapak Dr.lic.rer.reg.Sirojuzilam,SE.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kehadiran
PT.PMKS terhadap pengembangan wilayah di sekitar kawasan industri, kontribusi
PT.PMKS terhadap Masyarakat, dan juga untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat terhadap keberadaan industri tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan : pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah
adanya pabrik PT.PMKS berbeda nyata. Dari uji t terbukti juga bahwa perbedaan
rata-rata pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya PT.PMKS adalah
sebesar Rp 752.326. Pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Talikumain sebelum
berdirinya PT.PMKS, menghasilkan rata-rata Rp 2.351.250/bulan,-. sedangkan
setelah berdirinya PT.PMKS Pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Talikumain
meningkat sebesar Rp 3.103.576,7/bulan,-. Berdasarkan perhitungan laju
pertumbuhan pendapatan masyarakat Kabupaten rokan Hulu diketahui bahwa Laju
pertumbuhan pendapatan per kapita regional masyarakat Kabupaten Rokan Hulu
sebesar 3.4%, sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat desa
Talikumain sebesar 7.18%. Laju pertumbuhan Per Kapita masyarakat Desa
Talikumain setelah adanya PT.PMKS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pertumbuhan pendapatan per kapita regional Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu,
sehingga dapat dikatakan bahwasanya dengan keberadaan PT. PMKS di Desa
Talikumain efektif dalam meningkatkan pendapatan Masyarakat Desa Pendapatan
masyarakat meningkat disebabkan karena menurunnya biaya trasportasi
pengangkutaan hasil perkebunan, dan juga dengan mudah untuk menjual hasil
perkebunan masyarakat ke PT. PMKS. PT.PMKS telah menyediakan alat trasportasi
untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat Desa Talikumain. Selain itu,
PT.PMKS telah mendorong berkembangnya sumber pendapatan baru seperti,
perdagangan, jasa, dan angkutan. Tenaga kerja di PT.PMKS Talikumain berjumlah
130 orang, dan 70% diantaranya berasal dari masyarakat Desa Talikumain.
PT.PMKS telah memberikan kontribusi yang cukup besar kepada PEMDA,
10% dari saham yang dimiliki oleh PT.PMKS diberikan kepada Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu (PEMDA). Kontribusi PT.PMKS terhadap Masyarakat,
terlihat dengan dibangunnya jalan di sekitar pabrik, memberi santunan pada
masyarakat, serta berpartisipasi pada pembangunan dusun, dan membuka kesempatan
kerja pada masyarakat. Berdasarkan analisis yang digunakan dalam skala model Liker
(skor T), dapat diketahui bahwasanya 74% dari 40 responden di Desa Talikumain
memberikan respons positif terhadap keberadaan PT.PMKS.

i
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah


memberikan kemudahan bagi saya untuk dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
Tesis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar pascasarjana program
studi PWD di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Tesis ini berjudul
”Pengaruh Keberadaan PT.PMKS Talikumain (Pabrik Minyak Kelapa Sawit)
Terhadap pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu
(Studi kasus Desa Talikumain Kecamatan Tambusai)”

Di dalam pembuatan tesis ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP. Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana,MS dan Bapak
Dr. lic.rer.reg.Sirojuzilam, SE. Selaku dosen Pembimbing yang dengan ketulusan,
kearifan dan kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
membimbing penyusunan tesis ini.
2. Bapak Kasyful Mahalli, SE,Msi, Bapak Drs.Rujiman MA dan Bapak Ir.Agus
Purwoko,Msi, Selaku dosen pembanding yang telah memberikan banyak
masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini.
3. Bapak Prof.H.Bachtiar Hassan Miraza,SE. Selaku Ketua Program Studi PWD
Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana,
Universitas Sumatera Utara.
5. Pemerintah Propinsi Riau yang telah memberikan bantuan Beasiswa kepada saya.
6. Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu-Riau, yang telah memberikan
Bantuan Beasiswa penyusunan tesis.
7. PT. Hutahean, yang telah memberikan Bantuan beasiswa kepada Saya
8. Bapak Zulmi Fahren, selaku kepala Desa Talikumain Kecamatan Tambusai
Kabupaten Rokan Hulu-Riau yang telah membantu dalam penelitian saya

ii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
9. Bapak Sahala Simare Mare Selaku Ass.Mill Manager dan Staf PT.PMKS
Talikumain, yang telah turut membantu dalam penelitian saya.
10. Akbar Baktiawan,S.Si. Evoni Siskawati,SE. Rini.A, SE. Nony, SH. dan Tya,SH
yang selalu memberikan semangat kepada saya dalam penyelesaian tesis ini
11. Serta tak lupa kepada teman-teman seangkatan yang banyak memberikan
semangat kepada Saya untuk penyelesaian Karya Ilmiah ini.
12. Serta tak lupa juga kepada teman-teman Ikatan Mahasiswa Rokan Hulu
(IPMAROHU–MEDAN), yang juga turut memberikan semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
13. Tak lupa kepada Kedua Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan
moril dan materil dalam penyelesaian perkuliahan Saya.
14. Serta kepada handai tolan dan kerabat, yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu,
Saya haturkan ribuan trimaksih.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, maka demikian pula tesis ini, tentu
mempunyai kekurangan disana sini yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu, penulis
dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran sehingga tesis ini dapat
disempurnakan pada penelitian berikutnya
Akhirul kalam saya ucapkan terimakasih.

Medan, April 2008

HAYATUL MUCHNI

iii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Benteng Huraba (Tapanuli Selatan) pada tanggal 30

November 1982 dari pasangan Ayahanda H Zaharuddin,MN dan Ibunda

HJ. Nurawan, NST. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

Penulis mengikuti pendidikan Dasar pada Tahun 1989 di SD Negeri 001

Tambusai Kabupaten Rokan Hulu-Riau dan selesai pada Tahun 1994, setelah itu

melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tambusai Kabupaten

Rokan Hulu – Riau dan selesai pada Tahun 1997. Kemudian melanjutkan ke Sekolah

Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Tambusai Kabupaten Rokan Hulu - Riau, dan

selesai Pada Tahun 2000.

Jenjang pendidikan tinggi diperoleh pada Institut Teknologi Medan (ITM),

dari Tahun 2000 sampai Tahun 2006 dengan memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST).

setelah itu pada Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara Program studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan

Pedesaan (PWD), sampai Saat ini.

iv
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR ISI

Hal
RINGKASAN ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Konsep Pengembangan Wilayah .....................................................7
2.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja .......................................................9
2.1.2 Pendapatan Masyarakat ..………………………………........12
2.1.3 Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat ...............................16
2.1.4 Kontribusi industri terhadap Pemda ……………………......19
2.1.5 Pembangunan Sektor Industri ..................................................23
2.2. Pendekatan Sektor Riil.......................................................................25
2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ...............................25
2.2.2 Inflasi ........................................................................................27
2.3. Teori Pemilihan Lokasi .....................................................................29
2.3.1 Perubahan Guna Lahan …………….. .....................................31
2.3.2 Kehidupan Masyarakat Perdesaan ............................................32

v
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2.4. Teori Basis Ekspor .............................................................................33
2.5. Persepsi Penerimaan Masyarakat ………………………………...34
2.6. Penelitian Sebelumnya .......................................................................35
2.7. Landasan Teori...................................................................................36
2.8. Kerangka Pemikiran...........................................................................40
2.9. Hipotesis Penelitian............................................................................41

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi Penelitian ……………………………………………........42
3.2. Jenis dan Sumber Data …………………………………………… .43
3.3. Populasi dan sampel Penelitian .........................................................45
3.4. Metode dan Analisis Data ................................................................45
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional .................................................48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................................50
4.1.1. Deskripsi Kabupaten Rokan Hulu............................................50
4.1.2. Deskripsi Kecamatan Tambusai...............................................53
4.1.3. Deskripsi Desa Talikumain ......................................................57
4.1.4. Gambaran Umum PT.PMKS Talikumain ................................60
4.2. Hasil Analisis Pengaruh keberadaan PT.PMKS Talikumain
terhadap pengembangan wilayah ........................................................63
4.2.1. Pengaruh PT.PMKS terhadap Pendapatan Masyarakat ...........63
4.2.2. Pengaruh PT.PMKS terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ........67
4.2.3. Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat ................................68
4.2.4. Kontribusi PT.PMKS terhadap PEMDA .................................69
4.2.5. Kontribusi terhadap Masyarakat ..............................................69
4.2.6. Pengelolaan Limbah.................................................................70
4.2.7. Perubahan Penggunaan Lahan ................................................71

vi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
4.3. Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS ...........................................71
4.3.1. Analisis Persepsi Masyarakat tehadap PT.PMKS...................74
4.3.2. Implikasi Spasial .....................................................................75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. KESIMPULAN ..................................................................................79
5.2. SARAN ..............................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................82


LAMPIRAN ............................................................................................................84

vii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR GAMBAR

Nomor Hal.
1. Skema Kerangka Pemikiran …………………..….……... ..............................40

2. Penduduk Berdasarkan Usia Kecamatan Tambusai Tahun 2006 .....................54

3. Penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006.............................58

4. Uji Statistik Sampel Berpasangan.....................................................................64

5. Jumlah Pasokan Buah dari Kecamatan Tambusai ............................................69

6. Faktor Industri dan Orientasi yang Terdapat pada Penelitian .................77

viii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR TABEL

Nomor Hal
1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Rokan Hulu..............................27

2. Inflasi Bulanan terhadap Bulan yang sama Propinsi Riau 2001-2008% .........29

3. Jenis dan Sumber Data ………………………………….…… .....................44

4. Populasi dan Sampel Penelitian ……………..…….. ....................................45

5. Luas Kabupaten Rokan Hulu ...........................................................................50

6. Batas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu............................................................51

7. Ketinggian Ibu kota Kecamatan Dari Permukaan Laut ...................................52

8. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Umur .................................................54

9. Tingkat Pendidikan Tahun 2005 Kecamatan Tambusai ..................................55

10. Jumlah kesenian Desa Di Kecamatan Tambusai Tahun 2006 .........................56

11. Jumlah cabang Olahraga di Kecamatan Tambusai Tahun 2006 ......................56

12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia................................................................58

13. Jumlah Kesenian Desa Tahun 2006 .................................................................59

14. Jumlah Cabang Olahraga Desa ........................................................................59

15. Uji Statistik Sampel Berpasangan....................................................................63

16. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan.........................................67

17. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit dari Kecamatan Tambusai..........68

18. Persentase Sikap Masyarakat ...........................................................................75

ix
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Hal
1. Kuesioner Penelitian ..........................................................................................84

2. Karakteristik Masyarakat Desa Talikumain.......................................................92

3. Data inflasi Bulanan...........................................................................................93

4. Perhitungan Nilai Konstan .................................................................................94

5. Harga Konstan Tahun 2008 ...............................................................................95

6. Sikap Masyarakat Desa Talikumain ..................................................................96

7. Skor dan Sikap Responden ................................................................................98

8. Hasil Analisis Uji Beda Rata-rata Pendapatan Masyarakat ..............................100

9. Peta Kabupaten Rokan Hulu................………………………………………..104

10. Peta Kecamatan Tambusai………...…..................……………………………105

11. Peta Desa Talikumain …………..………………..................……………… ..106

12. Struktur Organisasi PT.PMKS ..........................................................................107

12. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian di PT.PMKS........................ 108

13. Surat Izin Penelitian dari Kepala Desa Talikumain ......................................... 109

14. Photo-Photo Penelitian .................................................................................... 110

x
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
xi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pembangunan industri diharapkan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan produksi untuk kebutuhan di dalam negeri dan luar negeri serta

kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi industri menuju taraf hidup yang lebih baik.

Kemudian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perkapita, pemerataan

pendapatan, membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan usaha informal.

Dalam rangka pengembangan perekonomian wilayah sekaligus peningkatan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat, Pemerintah daerah (PEMDA) Kabupaten

Rokan Hulu berupaya mengundang investor untuk mengolah potensi wilayah

Kabupaten Rokan Hulu, yang dapat digunakan para investor. Salah satu investor yang

tertarik untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Rokan Hulu adalah PT. PMKS

(Pabrik Minyak Kelapa Sawit) yang bergerak dalam pengembangan agroindustri

berupa pabrik pengolahan kelapa sawit.

Kehadiran aktivitas agroindustri ini diharapkan antara lain membuka lapangan

kerja baru dan meningkatkan multiplier effeck. Meningkatnya multiplier effeck terjadi

dengan munculnya aktivitas-aktivitas perekonomian baru bagi masyarakat sekitarnya.

Harapan terjadinya peningkatan sosial ekonomi masyarakat sebagai akibat kehadiran

aktivitas perekonomian ini tidak terlepas dari dua faktor, yaitu sejauh mana

kesempatan yang diberikan perusahaan tersebut bagi masyarakat untuk berpartisipasi

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2

dan sejauh mana kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam aktivitas

perekonomian baru tersebut.

Selain perubahan pendapatan, kehadiran PT PMKS diharapkan dapat

meningkatkan diversifikasi sumber pendapatan masyarakat. Perubahan lahan yang

sebelumnya sebagai kawasan pertanian dan hutan menjadi kawasan industri yang

akan mempengaruhi jenis sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat.

Kabupaten Daerah Rokan Hulu merupakan daerah yang cukup baik untuk

pengembangan industri di Daerah Riau. Meskipun Daerah Rokan Hulu belum

mempunyai kawasan industri yang komprehensip namun banyak industri didirikan di

Kabupaten Rokan Hulu.

Lokasi industri tersebar hampir merata di Kabupaten Rokan Hulu dan

sebagian terkonsentrasi di sepanjang jalan lintas Riau-Sumatera utara. Lokasi

penelitian dilakukan di Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu yang

merupakan jalur lintas arteri primer Riau-Sumatera Utara, dimana letak industri

dalam penelitian ini berada di daerah pedesaan relatif jauh dari fasilitas perkotaan

(rural location based industry).

Ketertarikan peneliti mengadakan penelitian ini dikarenakan lahan yang pada

awalnya tersedia untuk lahan pertanian dikonversikan menjadi lahan industri yang

dukungan sarana dan prasarana untuk industri tersebut masih terbatas. Industri yang

dibangun berada di dekat lingkungan pedesaan, sehingga dimungkinkan dengan

adanya pembangunan industri tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan

masyarakat perdesaan disekitar lokasi industri.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
3

Pengaruh adanya industri dapat dilihat dari terjadinya perubahan yang bersifat

fisik berupa dibangunnya jalan dan infrastruktur untuk memudahkan trasportasi

pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan hasil industri, penyerapan tenaga

kerja lokal, serta kontribusi industri tersebut kepada masyarakat pedesaan disekitar

industri. Laba industri selain di potong pajak dan retribusi kepada pemerintahan

(daerah) juga dapat berpartisipasi kepada pembangunan desa setempat. Besar

kecilnya kepedulian industri tersebut terhadap desa sekitarnya tentunya akan

menimbulkan juga terhadap besar kecilnya persepsi penerimaan masyarakat terhadap

keberadaan operasionalisasi industri tersebut di desanya.

Kabupaten Rokan Hulu mempunyai kebijaksanaan Tata Ruang Daerah

menyangkut daerah perkotaan dan perdesaan yang salah satu isinya: daerah perdesaan

pengembangannya diarahkan sebagai pusat produksi, penyediaan tenaga kerja,

penyediaan bahan baku industri dan daerah penyangga lingkungan hidup. Dengan

demikian perlu pengendalian penggunaan tanah pertanian subur dengan kepentingan

non pertanian, termasuk penyelamatan, pelestarian dan peningkatan kemampuan

sumber alam dan lingkungan hidup.

Prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian

dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi industri yang

termasuk layak untuk dikembangkan antara lain :

a. Pabrik Pengolahan kelapa sawit

b. Pabrik minyak goreng

c. Meubel kayu karet

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
4

Selain memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor industri, perlu

diantisipasi kemungkinan pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan dampak

sosial terhadap masyarakat sekitar kawasan industri.

Adapun strategi pengendalian dampak lingkungan terhadap pengembangan

kawasan peruntukan industri pada Rencana umum tata ruang daerah (RUTRD)

Kabupaten Rokan Hulu meliputi :

a. Pengawasan terhadap proses pengolahan dan pembuangan limbah industri yang

dihasilkan. Setiap industri dengan hasil buangan yang dapat memberikan dampak

pencemaran lingkungan harus dilengkapi dengan intalasi pengolahan air limbah.

b. Seleksi lokasi industri yang disesuaikan dengan jenis dan skala produksi, serta

hasil pembuangan limbah yang dihasilkan. Ijin lokasi kegiatan industri sebaiknya

dipilih pada tempat yang tidak mengganggu kepentingan umum seperti sungai

dan kawasan permungkiman, dengan memperhatikan kondisi hulu dan hilir

sungai. Dalam hal ini, untuk industri yang diduga dapat memberikan kontribusi

terhadap pencemaran lingkungan sebaiknya diletakkan pada hilir aliran sungai.

1.2. Perumusan Masalah.

Melihat fenomena tersebut di atas, ada beberapa permasalahan yang

ditimbulkan dari beroperasinya industri tersebut :

1. Bagaimanakah pengaruh kehadiran PT PMKS terhadap pengembangan wilayah di

sekitar kawasan industri tersebut, diantaranya pengaruhnya terhadap :

a. Pendapatan masyarakat sekitar

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5

b. Penyerapan tenaga kerja

c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat

d. Kontribusi terhadap PEMDA

e. Kontribusi PT.PMKS terhadap masyarakat

2. Bagaimanakah persepsi masyarakat di sekitar pabrik terhadap keberadaan industri

di daerah perdesaan

1.3. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas

dapat dinyatakan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh kehadiran PT.PMKS terhadap pengembangan

wilayah di sekitar kawasan industri tersebut, antara lain :

a. Pendapatan masyarakat sekitar.

b. Penyerapan tenaga kerja

c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat

d. Kontribusi terhadap PEMDA.

e. Kontribusi industri terhadap masyarakat

2. Untuk menganalisis bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap keberadaan

industri tersebut di sekitar tempat tinggalnya.

1.4. Manfaat Penelitian.

Didalam penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah :

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
6

1. Untuk mengetahui peran agroindustri terhadap pengembangan wilayah di

permukiman perdesaan di Kabupaten Rokan Hulu.

2. Dengan adanya hasil penelitian ini akan memperkaya perbendaharaan,

pengetahuan di daerah khususnya dibidang kajian tata guna lahan dan kawasan

peruntukan industri.

3. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi sumbangan pemikiran dan

rekomendasi ataupun saran bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu untuk

memilih alternative kegiatan perekonomian baru dalam rangka pengembangan

wilayah.

4. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi kepentingan ilmu pengetahuan

dalam rangka mengintrodusir aktivitas perekonomian baru.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengembangan Wilayah

Konsep pengembangan wilayah di Indonesia lahir dari suatu proses literatif

yang menggabungkan dasar-dasar pemahaman teoritis dengan pengalaman-

pengalaman praktis sebagai bentuk penerapannya yang bersipat dinamis. Dengan kata

lain, konsep pengembangan wilayah di Indonesia merupakan penggabungan dari

berbagai teori dan model yang senantiasa perkembangannya telah diuji dan di

terapkan, kemudian dirumuskan kembali menjadi suatu pendekatan yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan pembangunan di Indonesia.

Dalam sejarah perkembangan konsep pengembangan wilayah di Indonesia,

terdapat beberapa landasan teori yang turut mewarnai keberadaannya. Pertama adalah

Walter Isard sebagai pelopor ilmu Wilayah yang mengkaji terjadinya hubungan sebab

akibat dari faktor-faktor utama pembentuk ruang wilayah, yakni faktor fisik, sosial

ekonomi, dan budaya. Kedua adalah Hirschman (1950), yang memunculkan teori

polarization effect dan trickling-down effect dengan argumen bahwa perkembangan

suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development). Ketiga

adalah Myrdal (1950), dengan teori yang menjelaskan hubungan antara wilayah maju

dan wilayah belakangnya dengan menggunakan istilah backwash and spread effect.

Keempat adalah Friedman (1960), yang lebih menekankan pada pembentukan hirarki

guna mempermudah pengembangan system pembangunan yang kemudian dikenal

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
8

dengan teori pusat pertumbuhan. Terakhir adalah Douglass pada era 70-an yang

memperkenalkan lahirnya model keterkaitan desa-kota (rural-urban linkages) dalam

pengembangan wilayah.

Keberadaan landasan teori dan konsep pengembangan wilayah tersebut,

kemudian diperkaya dengan gagasan-gagasan yang lahir dari pemikiran cemerlang

putra-putra bangsa. Diantaranya adalah Sutami (1970), dengan gagasan bahwa

pembangunan infrastruktur yang intensif untuk mendukung pemanfaatan potensi

sumber daya alam akan mampu mempercepat pengembangan wilayah.

Poernomosidhi (1965), memberikan kontribusi lahirnya konsep hirarki kota-kota dan

hirarki prasarana jalan melalui orde kota. Selanjutnya adalah Ruslan Diwiryo (1980),

yang memperkenalkan konsep pola dan struktur ruang yang bahkan menjadi inspirasi

utama bagi lahirnya UU No 24/1992 tentang penataan ruang. Pada priode 1980 ini

pula, lahir strategi Nasional Pembangunan Perkotaan (SNPP) sebagai upaya untuk

mewujudkan system kota-kota nasional yang efisien dalam konteks Pengembangan

wilayah nasional. Dalam perjalanannya SNPP ini pula menjadi cikal bakal lahirnya

konsep Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) sebagai upaya

sitematis dan menyeluruh untuk mewujudkan fungsi dan peran kota yang diarahkan

dalam SNPP. Pada era 90-an, konsep pengembangan wilayah mulai diarahkan untuk

mengatasi kesenjangan wilayah, misalnya antara KTI dan KBI, antara kawasan dan

wilayah pulau, maupun antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Perkembangan

terakhir pada awal abad millennium, bahkan mengarahkan konsep pengembangan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
9

wilayah sebagai alat untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Berdasarkan pemahaman teoritis dan pengalaman empiris, maka secara

konseptual pengertian pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian

upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumberdaya,

merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah

nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor

pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan

pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI.

Pembangunan seyogyanya tidak hanya diselenggarakan untuk memenuhi

tujuan-tujuan sektoral yang bersifat parsial, namun lebih dari itu, pembangunan

diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan pengembangan wilayah yang bersifat

komprehensif dan holistic dengan mempertimbangkan keserasian antara berbagai

sumberdaya sebagai unsur utama pembentuk ruang (sumberdaya alam, buatan,

manusia dan sistem aktivitas), yang didukung olah sistem hukum dan sistem

kelembagaan yang melingkupinya. (Sumber, http://yainal.wordpress.com).

2.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut" Menperin Fahmi Idris pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI

DPR-RI, di Jakarta, melemahnya penyerapan tenaga kerja sektor industri hanya

mencapai sekitar 403 ribu orang per tahun selama tiga tahun terakhir sejak 2005-

2007, hal ini di sebabkan karena melemahnya pertumbuhan industri nasional. "Secara

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
10

kumulatif penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan dari tahun 2005 - 2007

baru mencapai 1.211.390 orang atau sekitar 403 ribu orang per tahun, Industri yang

selama tiga tahun terus menyerap tenaga kerja adalah industri kendaraan bermotor

dan alat angkutan, industri radio, televisi, perkebunan dan peralatan komunikasi serta

perlengkapannya, industri barang dari logam, industi penerbitan, percetakan, dan

reproduksi media rekaman. Pada tahun 2005 total penyerapan tenaga kerja industri

pengolahan mencapai sekitar 10,9 juta orang dan naik menjadi sekitar 12,6 juta pada

tahun 2006, kemudian meningkat tipis menjadi 12,8 juta orang pada 2007. Untuk

meningkatkan penyerapan tenaga kerja tahun ini, Menperin menargetkan

pertumbuhan industri sebesar 7,4 persen yang kembali bersandar pada pertumbuhan

tertinggi di kelompok industri alat angkut, mesin, dan peralatan (9,6 persen). Selain

itu, kelompok industri makanan, minuman, dan tembakau (8,0 persen), kelompok

industri kertas dan barang cetakan (8,0 persen), serta kelompok industri semen dan

bahan galian non logam (7,0 persen). Fahmi mengakui, pencapaian kinerja industri

nasional sangat terkait dengan sektor lainnya dan sensitifitas kebijakan departemen

lain terhadap perkembangan industri, seperti kebijakan energi dari Departemen

ESDM, dan kebijakan fiskal dari Departemen Keuangan. Penyerapan tenaga kerja di

perkebunan kelapa sawit, sangat tergantung pada kelangsungan perkembangan kelapa

sawit, kurang profesionalnya pengelolaan kelapa sawit, berpotensi menurunkan daya

saing kelapa sawit, sehingga menganggu pengembangan kelapa sawit selanjutnya.

Antisipasi Pemda dalam menghadapi kelangsungan pengembangan kelapa sawit di

wilayahnya, antara lain :

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
11

1. Pengelolaan komoditi kelapa sawit potensial menyerap tenaga kerja besar baik

melalui perluasan perkebunan kelapa sawit maupun melalui pengolahan hasil

produksi (agroindustri terkait). Pengelolaan yang tidak optimal selain

berpengaruh terhadap hasil produksi, juga menciptakan pengangguran dan

setengah pengangguran baik bagi petani maupun keluarganya. Terbatasnya

kesempatan kerja lain di sekitar lokasi, berpengaruh terhadap kesejahteraan petani

sawit pada umumnya. Bagaimana prospek agroindustri untuk kelapa sawit,

sehingga dapat memberi nilai tambah dan mengurangi tingkat pengangguran bagi

petani .

2. Jumlah dan kualitas produk sangat dipengaruhi oleh profesionalisme SDM yang

terkait, baik oleh aparat maupun petani. Ketertinggalan SDM lokal juga akan

berpengaruh terhadap kelangsungan pengembangan kelapa sawit. Melihat

ketatnya persaingan di pasar global untuk kelapa sawit, maka dibutuhkan

pemberdayaan bagi petani, sehingga dapat mengelola perkebunan secara

profesional. Upaya menyatukan luaran sekolah kejuruan dengan penyerapan

tenaga kerja belum nampak, karena ketidak pastian peluang kerja yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

3. Kesejahteraan petani kelapa sawit dipengaruhi oleh luas lahan, hasil produksi dan

harga kelapa sawit. Pengelolaan kebun yang tidak optimal, dan penentuan harga

sepihak yang tidak menguntungkan petani, merupakan faktor penting dalam

mempengaruhi kesejahteraan petani. Akibatnya petani tetap hidup miskin, terjerat

hutang atau terjebak dalam permainan pemodal. Hal ini akan berpengaruh

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
12

terhadap kelangsungan pengembangan kelapa sawit ke depan (replanting).

Bagaimana kebijakan Pemda dalam mengatasi kemiskinan tersebut, agar petani

tidak beralih fungsi sebagai buruh dari pemilik modal, juga bagi keluarga petani

yang tidak memiliki lahan. (Sumber, http://www.disnaker.nad.go.id)

2.1.2 Pendapatan Masyarakat

Kesenjangan pendapatan masyarakat ke depan bakal makin meningkat, “Ada

kecenderungan makin melebarnya gap antara kaya-miskin. Sehingga yang kaya

makin kaya, yang miskin makin miskin. Pemerintah seharusnya menerapkan

kebijakan fiskal-moneter yang bisa mempertemukan antara sektor finansial dan

sektor riil. Semakin kayanya masyarakat berpendapatan ekonomi tinggi disebabkan

oleh kemampuan mereka untuk mengakses sektor finansial yang saat ini berkembang

pesat. Sementara masyarakat berpendapatan ekonomi menengah ke bawah kesulitan

untuk mengakses sektor serupa. Di sisi lain, sektor riil yang diharapkan bisa

menolong masyarakat ekonomi menengah-bawah masih terkendala ekonomi biaya

tinggi. (Sumber,http://beritasore.com/2007/12/19/pendapatan-masyarakat).

............Perkembangan sektor pertanian di daerah Riau sampai saat ini cukup

menggembirakan, namun tingkat pendapatan masyarakat dari usaha pertanian belum

meningkat seperti yang diharapkan. Karena itu Pemerintah Daerah Riau

mencanangkan sasaran pembangunan Daerah Riau harus mengacu kepada Lima Pilar

Utama, yaitu: 1) pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan; 2) pembinaan dan

pengembangan sumberdaya manusia; 3) pembangunan kesehatan/olahraga;

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
13

4) pembangunan/kegiatan seni budaya; dan 5) pembangunan dalam rangka

meningkatkan iman dan taqwa. Pembangunan ekonomi kerakyatan difokuskan

kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan, pengrajin, dan pengusaha industri

kecil. Setiap pembangunan yang dilaksanakan harus mengacu kepada lima pilar

utama pembangunan daerah Riau. Karena pembangunan daerah sangat ditentukan

oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh

pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk

dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Potensi tersebut antara lain: 1) tanaman

hortikultura; 2) tanaman perkebunan; 3) usaha perikanan; 4) usaha peternakan; 5)

usaha pertambangan; 6) sektor industri; dan 7) potensi keparawisataan.

Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem

agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai

tambah sektor pertanian, yang pada hakekatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi

pelaku-pelaku agribisnis dana groindustri didaerah. Untuk pembangunan ekonomi

pedesaan pemerintah daerah telah mengembangkan sektor pertanian khususnya sub

sektor perkebunan. Arah kebijaksanaan sektor perkebunan ini adalah melaksanakan

perluasan areal perkebunan dengan menggunakan sistem perkebunan inti rakyat

(PIR), program kredit koperasi primer untuk anggota (KKPA) serta memberikan

kesempatan kepada perkebunan swasta. Sub sektor ini dapat menyerap tenaga kerja,

menunjang program permukiman dan mobilitas penduduk serta meningkatkan

produksi dalam negeri maupun ekspor nonmigas. Perkebunan yang banyak

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
14

dikembangkan di daerah Riau adalah perkebunan kelapa sawit, karet, dan kelapa.

Untuk sektor perkebunan Pemerintah Daerah Riau menetapkan kelapa sawit sebagai

komoditas unggulan daerah. Pembangunan perkebunan kelapa sawit pada hakekatnya

adalah pembangunan ekonomi yang berorientasi pedesaan. Sasaran pembangunan

sektor perkebunan tersebut adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

pedesaan. Dengan demikian jumlah masyarakat miskin terutama di pedesaan dapat

dikurangi (Saragih, 2001). Tujuan pokok proyek perkebunan yang dilaksanakan itu

adalah; pertama, meningkatkan produktivitas kebun-kebun rakyat dengan cara

penyuluhan teknologi baru pertanian kepada mereka; dan kedua, menjadikan sistem

perkebunan tersebut sebagai program pemerataan baik dari segi penduduk maupun

sebagai pemerataan pembangunan. Analisis MultiplierEffect Kawasan perkebunan

telah menyebabkan munculnya sumber-sumber pendapatan baru yang bervariasi.

Sebelum dibukanya kawasan perkebunan di pedesaan, sampel mengungkapkan

sumber pendapatan masyarakat relatif homogen, yakni menggantungkan hidupnya

pada sektor primer, memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia seperti apa adanya

tanpa penggunaan teknologi yang berarti. Data lapangan mengungkapkan pada

umumnya masyarakat hidup dari sektor pertanian sebagai petani tanaman pangan

(terutama palawija) dan perkebunan (karet). Pada masyarakat di sekitar aliran sungai

mata pencaharian sehari-hari pada umumnya sebagai nelayan dan pencari kayu di

hutan. Selain teknologi yang digunakan sangat sederhana dan monoton sifatnya tanpa

pembaharuan (dari apa yang mampu dilakukan). Orientasi usahanya juga terbatas

kepada pemenuhan kebutuhan keluarga untuk satu atau dua hari mendatang tanpa

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
15

perencanaan pengembangan usaha yang jelas (subsisten). Kegiatan pembangunan

perkebunan telah menimbulkan mobilitas penduduk yang tinggi. Akibatnya di

daerah-daerah sekitar pembangunan perkebunan muncul pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi di pedesaan. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya daya beli masyarakat

pedesaan, terutama terhadap kebutuhan rutin rumah tangga dan kebutuhan sarana

produksi perkebunan kelapa sawit. Apabila dikaji dari struktur biaya pengusahaan

perkebunan kelapa sawit yang teknis operasionalnya dirancang lebih banyak

menggunakan teknik manual, biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja langsung

serta tenaga teknis di lapangan memiliki porsi yang cukup besar. Berdasarkan hal

tersebut, perputaran uang yang terjadi di lokasi dalam jangka panjang diperkirakan

dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah ini dengan tumbuhnya

perdagangan dan jasa. Hal ini memberikan arti bahwa kegiatan perkebunan kelapa

sawit di pedesaan menciptakan multiplier effect, terutama dalam lapangan pekerjaan

dan peluang berusaha. Suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang

memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu menangkap

peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi suatu kegiatan usaha yang

nyata. Dengan demikian kemampuan masyarakat memanfaatkan peluang yang ada

akan dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri.

Hal kedua adalah kemampuan mengorganisir sumberdaya yang dimiliki sedemikian

rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang secara aktual

dapatdioperasikan. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir

William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional Inggris pada

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
16

tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan

nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun,

pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut

pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam

perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur

kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,

GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara

yang bersangkutan diukur menurut harga pasar. (Sumber, http://www.

bung-hatta.info/tulisan_212.ubh)

2.1.3 Pasar Hasil Produksi Perkebunan Masyarakat

Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju. Hal itu terbukti dari

banyaknya industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam produk.

Dengan demikian kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak.

Di lain pihak kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi

kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, maka

dibutuhkan sistem pengendalian bahan baku sebagai bagian yang sangat vital dalam

perusahaan. Pada sistem pengendalian bahan baku ini harus diselaraskan dengan

semua unsur perusahaan tanpa terkecuali. Pentingnya pengendalian bahan baku

dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan produksi barang memerlukan bahan baku.

Oleh karena itu di dalam dunia usaha masalah bahan baku merupakan masalah yang

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
17

sangat penting. Agar jangan sampai terjadi keterlambatan ketersediaan bahan baku,

maka harus diadakan perencanaan persediaan bahan baku secara baik. Hal ini sejalan

dengan pendapat Yamit (1998) yang menyatakan bahwa “Persediaan bahan baku

sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam

pabrik”. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang

kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan

kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting bagi

perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan

perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam)

dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan

baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban

bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan

terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya

ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan

bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan

dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga. Cara

penyelenggaraan persediaan bahan baku berbeda-beda untuk setiap perusahaan, baik

dalam jumlah unit persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan, waktu

penggunaannya, maupun jumlah biaya untuk membeli bahan baku tersebut.

Paling sedikit ada tiga alasan perlunya persediaan bahan baku bagi perusahaan,

yaitu (Yamit, 1998):

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
18

1. Adanya unsur ketidak pastian permintaan .

2. Adanya ketidak pastian pasokan dari supplier.

3. Adanya unsur ketidak pastian tenggang waktu.

Untuk menghadapi ketiga unsur ketidak pastian tersebut, pihak perusahaan

harus mampu mengantisipasinya. Antisipasi tersebut berkaitan erat dengan tujuan

diadakannya persediaan bahan baku, yaitu (Yamit, 1998: 216):

1. Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan.

2. Untuk memperlancar proses produksi.

3. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan.

4. Untuk menghadapi fluktuasi harga.

Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan, yaitu

harus menanggung biaya maupun risiko yang berkaitan dengan persediaan

(Yamit, 1998). Terjadinya kekurangan persediaan material atau tidak adanya material

pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan jalannya aktivitas produksi terhenti,

sebaliknya terlampau banyaknya persediaan material akan mengakibatkan

tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu

faktor kerugian bagi perusahaan. Persediaan bahan baku sebagai kekayaan

perusahaan memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam pabrik” (Yamit,

1998). Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang

kelancaran proses produksi, baik perusahaan dalam perusahaan besar maupun

perusahaan kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang

penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
19

keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi

(modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.

Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan

perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan

dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa

dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan perusahaan.

Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam

perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan

akan mengalami kerugian juga. Cara penyelenggaraan persediaan bahan baku

berbeda-beda untuk setiap perusahaan, baik dalam jumlah unit persediaan bahan baku

yang ada dalam perusahaan, waktu penggunaannya, maupun jumlah biaya untuk

membeli bahan baku tersebut. (Yamit1998),(Sumber,http://www.skripsihukum.com

/06/15/ htm)

2.1.4 Kontribusi industri terhadap PEMDA

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya pajak merupakan iuran wajib

rakyat kepada negara. Dari pajak ini yang mana akan digunakan untuk membiayai

kegiatan pemerintahan. Sejak tahun 1999 pembagian pajak menurut wewenang

pemungutan pajak dipisahkan menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat

yang dipungut oleh pemerintah pusat terdiri dari pajak penghasilan dan pajak

pertambahan nilai. Untuk pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah itu sendiri.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
20

Dasar dilakukan pemungutan oleh pemerintah daerah sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah mengatakan bahwa bahwa

Pemerintah dan masyarakat di daerah dipersilahkan mengurus rumah tangganya

sendiri secara bertanggung jawab. Pemerintah Pusat tidak lagi mempatronasi, apalagi

mendominasi mereka. Peran Pemerintah Pusat dalam konteks Desentralisasi ini

adalah melakukan supervisi, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintah daerah diberikan

wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya. Langkah –

langkah yang perlu dimbil dengan cara menggali segala kemungkinan sumber

keuangannya sendiri sesuai dengan batas-batas peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Untuk merealisasikan pelaksanaan Otonomi Daerah maka sumber

pembiayaan pemerintah daerah tergantung pada peranan pendapatan asli daerah

(PAD). Hal ini diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam

membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu Pemerintah daerah

harus dapat mengupayakan peningkatan penerimaan yang berasal dari daerah sendiri

sehingga akan memperbesar tersedianya keuangan daerah yang dapat digunakan

untuk berbagai kegiatan pembangunan. Dengan ini akan semakin memperbesar

keleluasaan daerah untuk mengarahkan penggunaan keuangan daerah sesuai dengan

rencana, skala prioritas dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Dalam

penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat serta melaksanakan pembangunan daerah, maka daerah membutuhkan

sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai. Sumber-sumber penerimaan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
21

daerah ini dapat berasal dari bantuan dan sumbangan pemerintah pusat maupun

penerimaan yang berasal dari daerah sendiri. Namun, perlu digaris bawahi bahwa

tidak semua daerah memiliki kekayaan alam. Hal ini tentu akan membuat daerah

yang kaya akan potensi daerah yang dimiliki akan semakin maju yang mana tentunya

bertolak belakang bagi daerah yang memiliki potensi yang kurang. Kiranya dengan

ini asas ini pemerintah perlu memberikan jalan keluar agar seluruh daerah yang ada di

Indonesia berkembang secara merata. Di dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah disebutkan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Pendapatan Asli Daerah sendiri terdiri

dari :

a. Pajak Daerah;

b. Retribusi Daerah

c. Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Lain-lain PAD yang sah.

Pendapatan Asli Daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah

mempunyai peranan penting dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dalam

pelaksanaan Otonomi Daerah dimana peranan PAD diharapkan dan diupayakan dapat

menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh

karena itu pemerintah daerah harus dapat mengupayakan peningkatan penerimaan

yang berasal dari daerah sendiri. Dengan demikian akan memperbesar tersedianya

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
22

keuangan daerah yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan yang

bersifat mandiri.(http://www.jurnalskripsi.com/10/28/htm)

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang

signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah

penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh

banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan

dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen

tersebut. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap perolehan

PAD Pemerintah Kota Rokan Hulu. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi

daerah terhadap total perolehan penerimaan Pemda Rokan Hulu tercermin dalam APBD,

dikaitkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup

baik. Pendapatan yang berasal dari komponen retribusi daerah, pada kurun waktu yang

sama, memberikan kontribusi rata-rata per tahunnya sebesar 15,61% dengan rata-rata

pertumbuhan pertahunnya sebesar 5,08% per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi

penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan

sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda Rokan Hulu perlu

dilakukan beberapa langkah di antaranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi

pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian dilakukan

ekstensifikasi dengan jalan memberlakukan jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan

kondisi dan potensi yang ada.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
23

2.1.5 Pembangunan Sektor Industri.

Salah satu sektor yang dikembangkan dalam rangka pelaksanaan

pembangunan ekonomi adalah sektor industri. Pembangnan sektor industri berkaitan

erat dengan pembangunan sektor pertanian. Pada awal pembangunan nasional,

pembangunan sektor industri bertitik sentral pada upaya mendukung pembangunan

sektor pertanian, sehingga dapat dicapai suatu peningkatan produksi dan

produktivitas sektor pertanian.

Proses pembangunan sektor industri diarahkan untuk mampu melakukan

fungsi ganda, yaitu mendukung produktivitas pertanian dan peningkatan utilitas hasil

pertanian. Kontribusi ini sekaligus menjadikan aktivitas pertanian memiliki nilai

ekonomis yang lebih tinggi.

Pembangunan sektor industri ditujukan meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat secara adil dan merata, dengan memanfaatkan dana, sumber

daya alam, dan hasil budidaya serta memperhatikan keseimbangan dan kelestarian

lingkungan hidup, serta memperluas dan meratakan kesempatan kerja Menurut

Matias Siagian (1994), yang mengutif pendapat Menurut Hoogvelt, Ciri-ciri industri

Yaitu :

1. Penggunaan faktor-faktor produksi non manusia dalam proses produksi

2. Spesialisasi dan pembagian kerja yang ekstensif dan kesempatan berusaha, serta

meningkatkan peran koperasi industri.

3. kombenasi ketiga faktor produksi (tenaga kerja, bahan mentah, dan peralatan

teknik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
24

Dengan pengembangan ciri spesifik sektor industri di satu pihak, dan kondisi

masyarakat pedesaan di lain pihak, maka penentuan pola pembangunan sektor

industri yang tepat dipedesaan tidaklah mudah.

Menurut Tulus Tambunan (2001), Beberapa pertimbangan, sekaligus

kesulitan yang dihadapi dalam rangka pembangunan industri perdesaan adalah :

1. Pertimbangan mengenai jumlah, jenis, dan kondisi bahan-bahan baku.

2. Pemilihan jenis, lokasi, serta skala unit usaha, Masalah yang dihadapi, tidak

adanya keselarasan antara efisiensi dan kesempatan untuk melakukannya.

3. Pemilihan teknologi dan pola proses produksi.

Masalah substansial dalam pembangunan sektor industri di perdesaan

berkaitan dengan penentuan industri yang benar-benar mampu meningkatkan taraf

hidup masyarakat, baik dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pedesaan maupun

dalam bentuk munculnya berbagai aktivitas perekonomian baru yang dapat dilakukan

masyarakat pedesaan.

Dalam kesempatan kerja, seringkali industri skala besar memberikan

kontribusi yang kecil dalam penyerapan tenaga kerja perdesaan, karena aktivitas

perekonomian industri menuntut tenaga kerja dengan kuwalitas yang minim di

perdesaan. Masyarakat desa hingga saat ini secara umum memiliki tingkat pendidikan

dan keterampilan yang tergolong rendah dan selalu kalah berkompetisi dengan

masyarakat perkotaan.

Menurut Kristanto (2004), membedakan industri ke dalam 3 kelompok, yaitu :

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
25

1. Industri dasar atau hulu, industri hulu mempunyai sipat: Padat modal, berskala

besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat

dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya

lokasi ini belum tersentuh pembangunan.Kelompok industri yang hanya

menghasilkan barang setengah jadi saja sedangkan prosesing akhir dilanjutkan di

tempat lain.

2. Industri hilir, industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada

umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi,

lokasinya slalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji,

padat karya.

3. Industri kecil, industri ini banyak dikembangkan dipedesaan dan perkotaan,

memiliki peralatan sederhana. Walaupun hakikatproduksinya sama dengan

industri hilir, tetapi sistim pengolahannya lebih sederhana. Sistim tata letak pabrik

maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian. Sipat industri ini padat

karya.

2.2. Pendekatan Sektor Rill

2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pertumbuhan perekonomian suatu daerah secara umum dapat dilihat melalui

indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB

per kapita

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
26

Hingga kini alat untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat suatu

daerah secara tepat sulit ditemukan. Namun secara tidak langsung, salah satu ukuran

yang dianggap dapat mendekati pencapaian kemakmuran tersebut yakni dengan

menggunakan angka pendapatan regional.

Manfaat pendapatan regional antara lain adalah untuk mengetahui tingkat

produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan

ekonomi, dan stuktur perekonomian pada suatu periode di suatu daerah tertentu. Dari

hasil penghitungan PDRB Kabupaten Rokan Hulu yang telah dilakukan oleh BPS

Kabupaten Rokan Hulu dapat disajikan angka-angka pendapatan regional secara

series dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2006 dalam bab ini disajikan series data 4

tahunan dari tahun 2003-2006, dapat dilihat pada tabel 1.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
27

Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Atas


dasar Harga Konstan, 2003-2006 (Juta Rupiah) Kabupaten Rokan
Hulu.
Lapangan
2003 2004 2005 2006
Usaha
1 2 3 4 5
PDRB Atas dasar
Harga Pasar 1 587 091,89 1 709 535,42 1 835 688,00 1 970 432,73
( Rupiah)
Penyusutan Barang-
44 121,15 47 525,08 51 032,13 54 778,03
barang Modal
PDRN Atas dasar
1 542 970,73 1 662 010,33 1 748 655,87 1 915 654,70
harga pasar
Pajak taklangsung 68 562,37 73 851,93 79 301,72 85 122,69
PDRN atas dasar
1 474 408,36 1 588 158,40 1 705 354,15 1 830 532,01
harga faktor
Penduduk
328 060 340 732 353 792 368 307
pertengahan tahun
Perkapita PDRB 4 837 809,82 5 017 243,52 5 188 608,00 5 349 973,61
Perkapita Pendapatan
4 494 325,32 4 661 019,23 4 820 216,83 4 970 125,48
Regional
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu 2008

2.2.2 Inflasi

Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan

permintaan terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan

(Anton H. Gunawan, 1991). Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai

suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan

satu macam barang saja dan sesaat). Menurut definisi ini, kenaikan harga yang

sporadis bukan dikatakan sebagai inflasi (Iswardono, 1990). Menurut Boediono

(1995), inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan

terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut

inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan

sebagian besar dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
28

1. Demand-PullInflation. Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total

(agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan

kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Apabila kesempatan

kerja penuh (full-employment) telah tercapai, penambahan permintaan

selanjutnya hanyalah akan menaikkan harga saja (sering disebut dengan inflasi

murni).

2. Cost-Push Inflation. Cost push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta

turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul

dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply)

sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan

harga dan turunnya produksi

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan membaiknya

suatu perekonomian adalah dengan besaran inflasi. Oleh sebab itu, inflasi sering

diidentikan dengan naiknya harga-harga dipasaran yang dapat membuat resah

masyarakat karena sangat erat. Tingkat inflasi Propinsi Riau dapat dilihat pada

Tabel 2.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
29

Tabel 2. Inflasi Bulanan terhadap Bulan yang sama Tahun Sebelumnya


(YEAR ON YEAR) Propinsi Riau 2001-2008 (%)

BULAN
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jan 10,52 16,44 10,67 5,28 9,60 15,99 8,60 6,52

Feb 9,52 17,95 8,89 5,09 9,03 15,56 9,16 7,06

Mar 10,43 17,05 9,22 5,10 10,60 14,80 9,42

Apr 10,78 17,17 8,56 7,10 9,64 14,13 9,52

Mei 12,55 15,70 8,31 8,38 7,46 15,27 14,84

Jun 15,42 12,54 8,76 9,25 7,06 15,67 6,83

Jul 15,18 11,67 7,73 9,75 7,59 14,55 6,87

Agst 14,61 12,82 7,06 9,64 8,60 14,06 6,47

Sep 16,65 12,29 7,29 9,44 8,76 13,75 7,58

Okt 15,64 12,02 7,77 8,90 17,66 4,23 8,86

Nov 15,33 11,65 7,40 9,01 19,43 3,19 8,22

Des 14,65 11,66 6,65 8,94 17,10 6,32 7,53

Sumber : Badan Pusat Stastistik Propinsi Riau 2008

2.3. Teori Pemilihan Lokasi Industri

Berdasarkan pengembangan dari pendapat Tarigan (2005), ada sejumlah

faktor yang ikut menentukan keberadaan lokasi industri, yaitu:

1. Faktor geografis; termasuk lokasi bahan baku, suplai air.

2. Faktor sosial-budaya; termasuk suplai tenaga kerja, daerah pemasaran, aktivitas

ekonomi, dan keadaan politik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
30

3. Faktor teknologi; termasuk rekayasa/pengolahan produk, teknologi sumber daya

energi,dan kemudahan fasilitas transportasi.

Menurut Tarigan (2005), dasar-dasar pemikiran yang dikemukakan oleh

Weber lokasi yang optimal bagi kegiatan industri adalah tempat dimana biaya yang

minimal (least cost location) tersebut digunakan dalam kondisi sebagai berikut :

a. Adanya keseragaman keadaan topografi, keadan iklim dan demografi yang

berkaitan dengan keterampilan dan permintaan akan produksi.

b. Adanya ketersediaan bahan mentah yang tersedia dimana-mana, kecuali bahan

tambang yang hanya terbatas pada lokasi tertentu.

c. Adanya upah buruh yang seragam di tiap-tiap wilayah tetapi ada juga perbedaan

upah karena persaingan antar penduduk.

d. Biaya transportasi yang berasal dari bobot bahan baku yang diangkut atau

dipindahkan serta jarak sumber bahan baku dengan lokasi pabrik.

e. Adanya kompetisi antar industri.

f. Serta adanya manusia yang berfikir rasional.

Namun pada perkembangan selanjutnya teori yang dikemukakan Weber ini

mendapat kritikan karena melebih-lebihkan arti penting transportasi saja, kemudian

Weber memodifikasikan teorinya dengan penambahan memperhatikan faktor

ketersediaan tenaga kerja yang murah (least labour cost) untuk industri yang yang

mempunyai kebutuhan buruh yang banyak melokasikan pabriknya di daerah yang

mempunyai supply tenaga kerja dengan upah yang relatif murah. lokasi industri

manufaktur akan lebih menguntungkan apabila dekat dengan sumber bahan baku

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
31

apabila dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Adapun syarat yang diperlukan

untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri antara lain :

1. Ketersediaan bahan baku.

2. Ketersediaan sumber tenaga kerja yang memiliki keterampilan.

3. Adanya modal usaha yang cukup operasionalisasi.

4. Adanya jaringan pemasaran dan moda transportasi yang cukup.

5. Mempunyai manajemen organisasi perusahaan yang efisien dan efektif.

Menurut Tarigan (2005), yang mengutip pendapat Von Thunen membahas

tentang teori bid-rent analysis (sewa tanah), dimana penyebaran keruangan kegiatan

industri berlokasi diantara perumahan dan retail. Semakin dekat dengan pusat kota

(pusat perdagangan) maka harga (sewa) tanah semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

Dengan kata lain, sewa yang ditawarkan orang untuk membayar tanah per meter

perseginya, menurun mengikuti jaraknya dari pusat kota (komersial/perdagangan).

Hal ini disebabkan oleh sewa tanah atau harga tanah yang murah dengan konpensasi

aksebilitas yang tinggi walaupun jauh dari perkotaan agar perusahaan dapat

menerima dengan mudah pasokan bahan baku dan memasarkan produknya.

2.3.1 Perubahan Guna Lahan.

Menurut Sandy (1960), suatu daerah yang mempunyai jumlah penduduk

persatuan wilayah lebih banyak akan mempunyai intensitas kegiatan ekonomi lebih

besar dibandingkan dengan daerah lain yang penduduknya lebih sedikit. Hal ini

dikarenakan adanya konsentrasi kegiatan cenderung terpusat pada lahan yang dapat

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
32

memberikan kesempatan hidup lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia, maka perubahan guna lahan dapat saja terjadi pada pinggiran wilayah yang

mempunyai kualitas yang lebih dibanding dengan yang lain.

Perubahan penggunaan lahan pertanian ke nonpertanian disebabkan oleh

aktivitas manusia serta adanya faktor lain berupa bencana alam, (Madjid,1997)

Perubahan guna lahan dapat saja terjadi apabila ada pemenuhan antara

kebutuhan ekonomi, sosial budaya terhadap ruang yang ada serta pertambahan jumlah

penduduk.

2.3.2 Kehidupan Masyarakat Perdesaan

Menurut Koentjaraningrat (1984), Dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya, masyarakat perdesaan mengolah tanah pertanian. Sesuai dengan

keterampilan teknis dan luas lahan yang dimiliki, para petani menggarap tiga macam

tanah pertanian, yakni :

1. Kebun disekitar rumahnya

2. Tanah pertanian kering yang digarap dengan menetap, tetapi tanpa irigasi, dan

3. Tanah pertanian basah yang diirigasi.

Sebagai mata pencaharian, tanah memiliki arti sangat penting bagi masyarakat

pedesaan. Bahkan kedudukan seorang atau keluarga banyak dipengaruhi faktor

kepemilikan lahan pertanian. Dengan kata lain, struktur masyarakat perdesaan

terbentuk dengan faktor kepemilikan lahan sebagai suatu kreteria penting.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
33

Secara umum pola penguasaan lahan pertanian pada masyarakat perdesaan

berada diantara dua kutup yang berlawanan, yakni kepemilikan komunal atau hak

ulayat dan kepemilikan perorangan. Pola penguasaan lahan perorangan memberikan

peluang yang lebih besar terhadap perubahan kepemilikan lahan, sementara pola

pengusahaan lahan komunal memberikan peluang yang kecil terhadap perubahan

kepemilikan lahan tersebut.

2.4. Teori Basis Ekspor

Menurut ” Teori Basis Ekspor”: Pertumbuhan ekonomi kota atau daerah

bergantung seluruhnya pada pertumbuhan sektor ekspor (” basis”) dari ekonomi

lokal. Sebab sektor non ekspor (jasa) hanya untuk melayani secara langsung atau

secara tidak langsung terhadap sektor ekspor. Diumpamakan sebuah perusahaan yang

sudah pada fasa kematangan katakan IKM divisi ekspor menambahkan 500 karyawan

kepada fasilitas mereka. Beberapa tenaga kerja datang dari luar kota ( pertumbuhan),

dan yang lain dari daerah lokal. Karyawan yang datang dari daerah lokal akan berbuat

untuk meninggalkan pekerjaan mereka yang sudah ada sebelumnya didaerah lokal itu.

Mereka harus digantikan sesuai pekerjaannya itu . Tenaga kerja pengganti

didatangkan dari luar kota juga (pertumbuhan), dan yang lain dari dareah lokal, dan

seterusnya. Secara serentak semua 500 lowongan pekerjaan itu adalah suatu

penambahan bersih pada daerah lokal terhadap total ketenaga-kerjaan. Ini sebabnya

maka Ekonomi Kabupaten/Kota menjadi bagian dari ekonomi ” basis ekspor”.

Kemudian IKM itu membangun suatu supermarket baru pada lokasi dimana

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
34

memerlukan 100 karyawan untuk beroperasi. Kariawan tersebut didatangkan dari

daerah lokal, beberapa dari luar kota. Setiap yang datang dari luar kota mencegah

penduduk lokal lainnya menjadi pekerja baru pada IKM itu, sebab pekerja baru pada

supermarket itu tidak menambah total pekerja didalam tubuh IKM, sebab ini tidak

meningkatkan barang ekspor Kabupaten/Kota ke daerah lain. supermarket tidak

menyebabkan penduduk Kabupaten/Kota untuk makan lebih banyak makanan

dibanding jika tidak ada supermarket, begitu pula beberapa supermarket, yang

dibangun disekitarnya.

2.5. Persepsi Penerimaan Masyarakat.

Menurut Satria (2003), yang mengutip pendapat La Pierre ada 3 tahapan

respon yang muncul dalam mengetahui sikap masyarakat yaitu :

1. Respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini)

merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu si pemilik sikap.

2. Respon afektif (respon syaraf simpatetik dan munculnya pernyataan afeksi) yang

merupakan aspek kecendrungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang

dimiliki oleh seseorang.

3. Respon prilaku/ konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai

prilaku) sebagai perasaan yang menyangkut aspek emosional.

Di dalam melihat sikap individu terhadap stimuli sosial harus memperhatikan

ke- 3 komponen sikap diatas secara terkait. Serta adanya interaksi sosial karena

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
35

adanya hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan

psikologis di sekelilingnya (Azwar, 1995).

Menurut Bryan dan White (1989), pendekatan terhadap perilaku disebut juga

sosial-psikologis yang memeriksa berbagai faktor yang mempengaruhi sikap. Karena

sikap-sikap tersebut berinteraksi dengan nilai-nilai, emosi-emosi, peran, struktur

sosial dan lingkungan yang pernah dirasakannya. Sebagai hasilnya sikap-sikap

tidaklah sepermanen dan sepasti seperti yang terkadang dianggap orang. Sikap dapat

dan memang berubah oleh bukti serta keyakinan baru, lingkungan-lingkungan baru,

peristiwa atau informasi terbaru yang dapat mempengaruhi dan diubah oleh prilaku

tergantung dari motivasi yang ada pada diri seseorang.

2.6. Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan berkaitan dengan

penelitian ini yaitu :

1. Matias Siagian (1994), dalam penelitiannya berjudul “ Pengaruh perusahaan besar

terhadap kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat serta respon

terhadapnya, menyatakan bahwa kehadiran perusahaan besar, mempengaruhi

kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

2. Budi Satria (2003), Konteks sosio-spatial industri kekotaan yang berlokasi di

pedesaan, menyatakan bahwa keberadaan industri di perdesaan belum dapat

mengangkat sepenuhnya kesejahteraan masyarakat sesuai yang diharapkan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
36

bersama dan masih kurangnya kepedulian manajemen pabrik terhadap lingkungan

sekitar.

3. Tavi Supriana (1995), Keterkaitan sektor pertanian, agroindustri dan sektor

ekonomi lain dalam pengembangan wilayah pedesaan, menyatakan bahwa

perkembangan agroindustri kelapa sawit mempunyai peran yang strategis dalam

pembangunan ekonomi daerah. Artinya kedepan sektor ini secara langsung

mampu mendukung perkembangan berbagai sektor ekonomi.

2.7. Landasan Teori

Teori dan konsep yang ada kaitannya dengan judul penelitian dapat

dipergunakan sebagai landasan teori dalam mencari solusi permasalahan didalam

penelitian ini.

Penelitian dimulai ketika adanya keingintahuan peneliti terhadap keberadaan

industri dilingkungan perdesaan (rural location based industry) dimana lahan

pertanian yang ada dikonversikan menjadi lahan industri. Sehingga diperkirakan

keberadaan industri berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat perdesaan disekitar

lokasi industri tersebut.

Industri yang diteliti dalam penelitian ini merupakan industri dasar atau hulu

yang menghasilkan barang setengah jadi.

Industri secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Industri dasar atau hulu

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
37

Industri hulu memiliki sifat sebagai berikut: padat modal,berskala

besar,menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya slalu dipilih dekat

dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya

lokasi ini belum tersentuh pembangunan.

b. Industri Hilir

Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya industri

ini mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi, lokasinya selalu diusahakan

dekat dengan pasar, teknologi madya dan teruji, padat karya

c. Industri Kecil

Industri kecil banyak berkembang dipedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan

sederhana. Walaupun hakikat produksinya sama dengan industri hilir, tapi system

pengolahannya lebih sederhana.

Pengelompokkan industri menurut jumlah pekerja yang terserap dalam

perusahaan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dikelompokkan ke dalam 4

bagian, yaitu :

a. Perusahaan industri besar, jumlah pekerja di atas 100 orang.

b. Perusahaan industri sedang, jumlah pekerja diantara 20 – 99 orang.

c. Perusahaan industri kecil, jumlah pekerja diantara 5 – 19 orang

d. Industri Kerajinan Rumah Tangga, jika memperkerjakan tenaga kerja kurang dari

3 orang (termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar langsung).

Menurut Wasistiono, 2006 wilayah pedesaan mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
38

a. Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha tani

(sudut pandang ekonomi) ;

b. Dalam wilayah itu perekonomian merupakan kegiatan ekonomi dominan

c. Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakat

d. Kontrol sosial lebih bersipat informal dan interaksi antar warga lebih bersipat

personal dalam bentuk tatap muka

Pada awal pembangunan industri di daerah perdesaan terdapat perubahan

pengunaan lahan karena lahan yang dipergunakan masih potensial untuk dijadikan

lahan pertanian, namun begitu untuk kepentingan pembangunan dan peningkatan

pendapatan daerah, pembangunan industri tersebut dapat terlaksana. Timbulnya

penggunan penggunaan lahan dapat terjadi karena faktor ekonomi yang lebih

menonjol dibandingkan faktor keseimbangan lahan.

Hal tersebut di atas mengakibatkan perubahan guna lahan karena adanya

aktivitas manusia yang mendiami untuk memaksimalkan keuntungan dan nilai

tambah ekonomi dalam rangka pemanfaatannya. Istilah lain dari penggunaan lahan

dimaksud adalah konversi atau solusi guna lahan.

Keberadaan industri disuatu daerah dapat mempengaruhi pola hidup

masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut. Hal ini dapat terjadi karena interaksi

para pekerja industri tersebut terhadap masyarakat sekitar, timbulnya persaingan

dalam merebut peluang tenaga kerja, membuka usaha informal yang bersifat

komersial (warung makan, rumah sewa, pedagang sisa produksi), menimbulkan

polusi suara dan udara dan sebagainya.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
39

Keberadaan ruang yang pemanfaatannya untuk kepentingan sosial serta sifat

masyarakat yang menurut tradisi juga dapat mempengaruhi sikap penerimaan

masyarakat terhadap keberadaan industri. Keadaan ini dapat menimbulkan sikap

penerimaan masyarakat yang berbeda-beda tergantung dari kondisi baik buruknya

keadaan yang dirasakan/ diterimanya.

Keberadaan industri di suatu daerah merupakan stimuli sosial terhadap

masing-masing individu yang menetap di sekitar lokasi industri terbangun. Menurut

Azwar (1995), yang mengutif pendapat La Piere, respon pertama yang diterima

bersifat kognitif berupa kenyataan telah berdirinya industri tersebut melalui indra

penglihatan dan pendengaran. Hal ini akan mewujudkan suatu respon kedua bersifat

afektif berupa adanya persepsi/pendapat terhadap industri yang akan menciptakan

pernyataan lisan tentang suatu keyakinan dalam pikirannya. Persepsi yang tercipta itu

bisa bernilai baik atau buruk tergantung dari kepedulian manajemen industri tersebut

terhadap wilayah perdesaan disekitarnya. Dari persepsi yang sudah terbentuk akan

mendorong individu-individu untuk bertindak melakukan sesuatu (respon prilaku)

sebagai jawaban adanya stimuli sosial yang diterima oleh masing-masing individu

dalam lingkungan sosialnya pada masyarakat perdesaan.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
40

2.8. Kerangka Pemikiran.

Untuk mencapai dan memudahkan tujuan yang telah direncanakan pada

penelitian dibuat suatu kerangka penelitian, sbb :

Persepsi
PT.PMKS masyarakat

Pendapatan Penyerapan Pasar hasil Kontribusi Kontribusi


Masyarakat Tenaga kerja produksi terhadap terhadap
perkebunan
PEMDA masyarakat
rakyat

Teori Basis PENGEMBANGAN


Ekspor WILAYAH

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa perkembangan suatu industri dipengaruhi

oleh sikap penerimaan masyarakat yang ada di sekitar wilayah industri tersebut.

Terbangunnya industri pada suatu wilayah, dapat mempengaruhi beberapa Faktor,

antara lain :

1. Pendapatan masyarakat

2. Penyerapan tenaga kerja

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
41

3. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat

4. Kontribusi terhadap PEMDA

5. Kontribusi terhadap masyarakat.

Apabila terjadi perubahan pada Faktor-faktor diatas maka akan

mempengaruhi proses pengembangan wilayah pada daerah pembangunan industri

tersebut.

2.9. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Kehadiran Perusahaan PT PMKS berpengaruh terhadap Sosial ekonomi

masyarakat, dalam bentuk :

a. Pendapatan masyarakat sekitar.

b. Penyerapan tenaga kerja

c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat

d. Kontribusi terhadap PEMDA.

e. Kontribusi industri terhadap masyarakat

2. Kehadiran PT.PMKS berpengaruh terhadap Pengembangan wilayah.

3. Persepsi masyarakat terhadap kehadiran PT.PMKS positif

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Desa Talikumain

Kecamatan Tambusai. Kecamatan Tambusai merupakan salah satu Kecamatan di

Kabupaten Rokan Hulu, dengan luas wilayah Kecamatan Tambusai ± 1.127,5 Km2

atau 112.750 Ha, mempunyai 10 desa dengan pusat pemerintahan berada di Desa

Dalu-Dalu. Pada tahun 2007 kecamatan Tambusai mempunyai penduduk sebanyak

41.842 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 37 jiwa/Km2.

Daerah ini dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dalam penelitian. Pertimbangan tersebut

adalah :

a. Lokasi industri di daerah perdesaan yang merupakan jalur lintas antar Provinsi

Riau dan Sumatera Utara yang potensial lahan perkebunan (rural location based

industry).

b. Letak industri tersebut berada di perdesaan yang lebih dahulu ada dimana mata

pencaharian masyarakat masih dominan dari hasil perkebunan sawit.

c. PT. PMKS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengembangan

agroindustri berupa pengolahan kelapa sawit yang bahan bakunya berasal dari

masyarakat sekitar pabrik tersebut.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
43

3.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi yang dilakukan dengan

pengumpulan data primer serta data sekunder, dimana :

a. Data Primer, diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan

kuisioner

Menurut Irawadi dalam Singarimbun (1995), wawancara merupakan suatu proses

interaksi yang ditentukan oleh faktor-faktor peneliti, responden dan situasi

wawancara untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti bertanya langsung

kepada responden terhadap data/ informasi yang akan diperoleh. Dengan memberi

kebebasan responden mengemukakan apa yang diketahuinya tanpa dipengaruhi

oleh peneliti.

Maksud dari pengumpulan data ini untuk memperoleh gambaran mengenai

pertumbuhan/perkembangan penelitian atau wilayah pengamatan, mengetahui

aktivitas sosial dan sistem nilai masyarakat.

b. Data Sekunder, yang berhubungan dengan perkembangan kawasan peruntukan

industri di Kecamatan Tambusai dapat diperoleh dari :

1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu

2. Kantor Bapeda Kabupaten Rokan Hulu

3. PT. PMKS

4. Kantor Camat Kecamatan Tambusai

5. Kantor Desa Talikumain

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
44

Deskripsi wilayah dalam penelitian juga diperlukan sebagai bagian dari

eksplorasi, agar dapat diketahui gambaran (perkembangan) wilayah yang diamati,

untuk dapat digunakan sebagai landasan penentuan jenis kegiatan serta arahan

perencanaan peruntukan ruang bagi perkembangan fisik wilayah dimasa yang akan

datang.

Tabel 3.Jenis dan Sumber Data


Sumber &
Variabel Parameter Fokus Indikator Analisa Data
Industri Karakteris- a. Alasan pemilihan lokasi - Dekat bahan baku
tik Perusa- -Dekat pemasaran Data Primer
haan -Dekat supply tenaga dan Skunder,
kerja, dll Wawancara,
b. Tahun mulai usaha observasi
c. Fungsi lahan sebelumnya -Lahan pertanian
-Lahan kosong
d. Asal bahan baku -Dalam &luar negeri
e. Pemasaran produk -Dalam & luar negeri
f. Jumlah pekerja
g. Tempat tinggal pekerja -Disekitar pabrik
-Jauh dari pabrik
h. Asal pekerja -Penduduk setempat

i. Penyediaan fasilitas / -Jaminan asuransi


kesejahteraan -Pelayanan kesehatan
-Insentif/THR

Sikap Tanggapan/ a. Penilaian terhadap -Peduli Industri thd


masyarakat sikap keberadaan industri. masyarakat Data Primer
-Baik dan Skunder,
b. Kenyamanan lingkungan. -Buruk Wawancara,
-Ruang terbuka hijau observasi
-Tingkat polusi

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
45

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Dari Lokasi Penelitian di Kecamatan Tambusai dipilih 1 (satu Desa), yang

terdiri dari 3 (Tiga Dusun). Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat

di Desa Talikumain dengan jumlah sampel 40 Kepala Keluarga (KK).

Metode pengambilan sampel merupakan suatu cara/teknik yang digunakan

peneliti untuk memperoleh jumlah sampel yang diinginkan sesuai dengan prosedur

penelitian yang telah dibuat. Di dalam penelitian ini, penentuan sampel digunakan

secara proporsional random sampling. Maka jumlah Sampel masyarakat adalah 39,2

rumah tangga (KK) ( ± 10% dari 392 rumah tangga populasi). Jumlah sampel

dibulatkan menjadi 40 sampel, Populasi sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Populasi dan Sampel Penelitian


DESA/
DUSUN Jumlah Populasi Jumlah Responden
Kelurahan

Dusun satu Talikumain 120


12
Dusun Dua Talikumain 84
9
Dusun Tiga Talikumain 188
19

JUMLAH 392 40

Sumber : Hasil olahan Primer, 2008

3.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang diukur yaitu pendapatan

masyarakat, penyerapan tenaga kerja, sumber bahan baku, kontribusi terhadap

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
46

PEMDA, kepedulian terhadap masyarakat dan sikap masyarakat. Adapun

metode analisis data yang digunakan adalah:

1. Untuk mengetahui dampak pembangunan industri terhadap peningkatan

pendapatan dan pengembangan wilayah di desa Talikumain dilakukan dengan uji

beda ( Uji-t) yang dibantu dengan Program Komputer SPSS For Windows ver.

12.00.

Hipotesis.

H0 = Kedua Rata-rata Populasi adalah identik (rata-rata populasi sebelum dan

sesudah adalah sama/tidak berbeda secara nyata)

H1 = Kedua rata-rata Populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi sebelum dan

sesudah adalah tidak sama/berbeda secara nyata)

Pengambilan keputusan :

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (dasar pengambilan

keputusan sama dengan dengan uji t)

Jika Statistik hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t), Maka H0 ditolak

Jika Statistik hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t), Maka H0 diterima

Sedangkan statistik tabel dapat dihitung pada tabel dengan tingkat signifikansi

(α) adalah 5%.

Dan untuk menghitung laju pertumbuhan pendapatan masyarakat berdasarkan

pendapatan per kapita (pendapatan regional) digunakan rumus :

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
47

Rumus
pt
log
Pt = P0(1 + r )n → = (1 + r ) → log n log(1 + r ) → = log(1 + r )
pt n pt po
po po n

2. Untuk menganalisis besarnya penyerapan tenaga kerja, sumber bahan baku,

kontribusi terhadap PEMDA dan kontribusi terhadap masyarakat. Di gunakan

metode analisis statistik deskriptif dan observasi. Data diperoleh dengan cara

mengumpulkan informasi data-data kualitatif secara mendalam dengan

menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara.

3. Untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan

PT.PMKS digunakan skala likert, yaitu dengan pemberian skor pada setiap

pilihan jawaban yang diberikan. Adapun skor yang ditetapkan adalah apabila

pernyataan yang diberikan adalah pernyataan positif maka skor untuk tiap pilihan

jawaban adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, Netral = 3, tidak setuju = 2 dan

sangat tidak setuju = 1.

Standar yang biasanya digunakan dalam skala model Likert adalah

skor T yaitu :

2
⎛ X − x⎞
t = 50 + 10⎜ ⎟
⎝ S ⎠

Dimana :

t = Skor standar

X = Skor responden

x = Rata-rata skor kelompok

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
48

S = devisi standard skor kelompok

Kriteria uji : apabila t ≥ 50 = sikap positif

Jika t < 50 = sikap negatif

3.5. Defenisi dan Batasan Operasional

1. Pendapatan masyarakat

Pendapatan Masyarakat adalah jumlah pendapatan masyarakat perbulan

( rupiah), baik dari PT.PMKS maupun pendapatan lainnya.

2. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap ( permanent) yang bekerja pada PT.

PMKS

3. Sumber bahan baku

Sumber bahan baku adalah Minyak kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan

tersebut, yang satu tandannya bisa mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus

kilogram dari bibit minyak ini bisa menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu

hektar kelapa sawit dapat menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir

6.000 liter minyak mentah (JourneytoForever). Produksi minyak kelapa sawit

ditargetkan 20 - 25 ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha minyak

kelapa sawit.

4. Responden adalah kepala keluarga atau penghuni dewasa dalam suatu rumah

tangga.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
49

5. Kontribusi Terhadap PEMDA dan Masyarakat

Kontribusi adalah penerimaan komponen pajak daerah yang diterapkan serta

disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan

komponen tersebut. (dalam rupiah)

6. Persepsi masyarakat antara lain :

1. Respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang

diyakini) merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu si pemilik

sikap.

2. Respon afektif (respon syaraf simpatetik dan munculnya pernyataan afeksi)

yang merupakan aspek kecendrungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap

yang dimiliki oleh seseorang.

Respon prilaku/ konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai

prilaku) sebagai perasaan yang menyangkut aspek emosional.

7. PT. PMKS adalah Perusahaan yang bergerak dalam pengembangan agroindustri

berupa pabrik pengolahan kelapa sawit, di desa Talikumain Kecamatan

Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Deskripsi Kabupaten Rokan Hulu

Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000-1010 52’ Bujur Timur dan

00 - 10 30’ Lintang Utara. Kabupaten Rokan Hulu yang terdiri dari 14 kecamatan

mempunyai luas wilayah 7.449,85 km2, dapat di lihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu


Luas Wilayah Jarak ke
No Kecamatan Ibukota Ibukota. Kab
Km2 (%) (Km)
1 ROKAN IV KOTO ROKAN 1.151,52 15.46 65,0
2 TANDUN TANDUN 53,0
3 KABUN KABUN 1.132,12 15.20 78,0
4 UJUNG BATU UJUNG BA816,80TU 35,3
5 RAMBAH SAMO DANAU SATI 249,90 3,35 9,0
6 RAMBAH PASIR PENGARAYAN 396,65 5,32 0,0
7 RAMBAH HILIR MUARA RUMBAI 291,15 3,91 18,0
8 BANGUN PURBA TANGUN 219,59 2,95 11,0
9 TAMBUSAI DALU-DALU 1.127,50 15,13 33,0
10 TAMBUSAI UTARA RANTAU KASAI 631,75 8,48 63,0
11 KEPENUHAN KOTA TENGAH 816,80 10,96 45,0
12 KUNTO DARUSALAM KOTA LAMA 70,0
13 BONAI DARUSALAM SONTANG 1.432,87 19,23
14 PAGARAN TAPAH PAGARAN TAPAH
TOTAL 7.449,85 100 480,3
Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu(2002)

Pada daerah Kabupaten Rokan Hulu terdapat tiga kecamatan, yaitu Kecamatan

Tandun, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Ujung Batu belum dapat ditentukan luas

sebenarnya, tetapi bila disesuaikan dengan total luas dari Kabupaten Rokan Hulu,

maka luas dari 3 (tiga) kecamatan tersebut adalah 1.132,12 Km2 (15,20%). Dua

kecamatan yang baru, yaitu Kecamatan Bonai Darusalam dan Kecamatan Pagaran

Tapah Darusalam merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kunto Darusalam.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
51

Luas dari 2 (dua) kecamatan tersebut belum dapat diketahui pasti, tetapi bila

merujuk dari kecamatan asalnya (kecamatan Kunto Darusalam) maka ketiga

kecamatan tersebut mempunyai luas 1.432,87 Km2 atau 19,23%.

Kabupaten Rokan Hulu terdapat 2 (dua) buah sungai besar dan beberapa

sungai kecil. Sungai-sungai besar tersebut yaitu Sungai Rokan Kanan (Batang

Lubuh) dan Sungai Rokan Kiri (Batang Rokan) yang mempunyai lebar rata-rata

92 m. Dua buah sungai ini pada waktu dahulu mempunyai peranan yang sangat

penting karena berfungsi sebagai urat nadi perekonomian masyarakat yaitu

dipergunakan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil produksi

masyarakat dan sebagai tempat mata pencarian masyarakat bagi yang berpotensi

sebagai nelayan.

Bila dilihat dari batas wilayahnya maka kabupaten Rokan Hulu mempunyai

letak yang sangat strategis. Karena berbatasan langsung dengan 2 (dua) provinsi,

yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat. Bila dirinci batas

wilayah kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Batas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu

BATAS PROVINSI/KABUPATEN

UTARA Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatera Utara

Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kecamatan Tapung


TIMUR
(Kab. Kampar), Kecamatan Bangkinang (Kab. Kampar)

Kecamatan XIII Koto Kampar dan Kecamatan Bangkinang Barat


SELATAN
(Kab. Kampar)

BARAT Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara

Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu (2002)

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
52

Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya, beriklim tropis dengan temperatur

maksimum rata-rata 310 – 320C. Daerah yang paling banyak curah hujan di

Kabupaten Rokan Hulu adalah di sekitar Pasir Pengaraian, dan paling sedikit adalah

di sekitar Ujung Batu.

Ketinggian kabupaten Rokan Hulu dari permukaan laut berkisar 70-86 meter.

Bila dilihat dari tabel di bawah ini, maka Pasir Pengaraian, Muara Rumbai, dan

Tangun merupakan daerah yang palling tinggi letaknya dari permukaan laut.

Ketinggian ibukota Kecamatan dari permukaan laut dapat dirincikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Ketinggian Ibukota Kecamatan dari Permukaan Laut


No IBU KOTA KECAMATAN KETINGGIAN (M)
1 ROKAN 80
2 TANDUN -
3 KABUN -
4 UJUNG BATU 70
5 DANAU SATAI 85
6 PASIR PENNGARAIAN 86
7 MUARA RUMBAI 86
8 TANGUN 86
9 DALU-DALU 86
10 RANTAU KASAI 86
11 KOTA TENGAH 72
12 KOTA LAMA 80
13 SONTANG -
14 PANGARAN TAPAH -
Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu (2002)

Ibu Kota Kecamatan Tangun dan Ibu Kota Kecamatan Kabun belum

diketahui ketinggiannya. Dua ibukota kecamatan yang baru, yaitu Bonai dan

Pangaran Tapah belum diketahui secara pasti ketinggiannya dari permukaan laut,

tetapi bila dirujuk dari kecamatan asalnya (Kecamatan Kunto Darusalam) maka

ketinggian daerah tersebut dari permukaan laut berkisar 80 m.

Jarak ibu kota Kabupaten Rokan Hulu ke ibukota Provinsi Riau adalah 176

Km, sedangkan jarak dengan pelabuhan laut terdekat, yaitu kota Dumai adalah

sekitar 135 km. Pada masa ini sedang dilakukan peningkatan jalan untuk ruas jalan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
53

kota lama – Sontang. Ruas jalan tersebut akan melalui kota duri, sehingga akan

mempersingkat jarak tempuh ke Kota Dumai. Bila jalan tersebut terealisasi maka

transportasi darat yang akan menuju ke Kota Dumai akan beralih ke ruas jalan ini

dan tidak melalui kabupaten kampar lagi.

4.1.2. Deskripsi Kecamatan Tambusai

Kecamatan Tambusai merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Rokan

Hulu dengan luas wilayah menurut data di kantor Camat adalah ± 1.127,50 Km2 atau

112.750 Ha, mempunyai 10 desa dengan pusat pemerintahan berada di desa

dalu-dalu. Pada tahun 2006 Penduduk kecamatan Tambusai berjumlah 41.842 jiwa

dengan kepadatan penduduk rata-rata 37 jiwa/Km2.

Dilihat dari bentang wilayah, Kecamatan Tambusai berbatasan

dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Tambusai Utara

2. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Kepenuh

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rambah Hilir dan kecamatan

Bangan Purba

4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Sosah Kabupaten Tapanuli Selatan

Propinsi Sumatera Utara.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
54

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur

Jumlah Penduduk
No Tingkat Umur Keterangan
(Jiwa)
1 2 3 4
1 0 – 4 Th 3.147 LK : 15.522
2 5 - 9 Th 3.457 Pr : 16.206
3 10 - 14 Th 3.173 KK : 6.504
4 15 – 19 Th 2.912
5 20 - 24 Th 3.091
6 25 - 29 Th 2.821
7 30 - 34 Th 2.440
8 35 - 39 Th 2.176
9 40 - 44 Th 2.208
10 45 - 49 Th 1.954
11 50 - 54 Th 1.832
12 55 - 60 Th 1.474
13 60 Th Keatas 1.043
JUMLAH 31.728
Sumber : Monografi Kecamatan, 2006

Berdasakan Tabel 8, komposisi penduduk Kecamatan Tambusai terdapat

kelompok umur 0-14 tahun berjumlah 9.777 jiwa, kelompok umur diatas 55 tahun

berjumlah 2.517 jiwa dan kelompok umur penduduk usia produktif 15- 54 tahun

berjumlah 19.434 jiwa. Jika di gambarkan, maka komposisi penduduk Kecamatan

Tambusai dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2, menjelaskan bahwa potensi

Tenaga Kerja yang cukup besar dimasa yang akan datang.

Diagram 4.1 Penduduk berdasarkan usia kec.


Tambusai Tahun 2006

55 - 60 Th
45 - 49 Th
Usia ( Tahun)

35 - 39 Th
25 - 29 Th Jumlah Penduduk (Jiwa)

15 – 19 Th
5 - 9 Th
2
0 1 2 3 4
Jumlah Penduduk ( Jiwa)

Gambar 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kecamatan Tambusai 2006


Sumber : Hasil Analisis Data Monografi Kecamatan,2006

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
55

Tingkat pendidikan penduduk usia sekolah Kecamatan Tambusai pada tahun

2005 yang terbesar adalah tingkat SD sebesar 6.691 siswa diikuti SLTP sejumlah

1.105 siswa SLTA sebesar 442 siswa dan Perguruan Tinggi sebanyak 369

Wahasiswa.

Tabel 9. Tingkat Pendidikan Kecamatan Tambusai Tahun 2005

NO PENDIDIKAN JLH SEKOLAH SISWA


TK 315
1 9
SD + MIN 6.691
2 30
SLTP + MTSN 1.105
3 7
SMU 442
4 3
Pt 369
5 -
JUMLAH 49 8.922
Ket: MIN = Madrasah Ibtidaiyah Negeri
MTSN = Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pt = Perguruan Tinggi
Sumber : Monografi Kecamatan, 2005

Tabel 9, menjelaskan komposisi penduduk muda cukup besar. Hal ini

menunjukkan lapangan kerja yang dapat dicapai terbatas hanya pada sektor yang

tidak memerlukan tingkat keahlian yang tinggi. Dari data tingkat pendidikan jumlah

pencari kerja di kecamatan tambusai pada tahun 2005 sebanyak 304 orang.

(sumber : monografi Kec. Tambusai 2005) Ada banyak kegiatan sosial di

masyarakat, namun yang terdata di dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
56

Tabel 10. Jumlah Kesenian Desa di Kecamatan Tambusai Tahun 2006


Wayang Seni
No Desa Orang/ Musik/Seni Lainnya Jumlah
Tari Suara
Ketoprak
1 Tambusai barat - - 1 - 1
2 Sungai Kumango - - 2 - 2
3 Batas - - 1 - 1
4 Talikumain - - 1 - 1
5 Tambusai Tengah - - 4 - 4
6 Rantau Panjang - - 1 - 1
7 Batang Kumu - - 1 - 1
8 Tambusai Timur - - 1 - 1
9 Sialang Rindang 1 - 2 - 3
10 Suka Maju 1 - 2 - 3
Kecamatan 2 - 29 - 18
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006

Tabel 11. Jumlah Cabang Olahraga di Kecamatan Tambusai Tahun 2006

No Desa Sepak Badm Tenis


Volley Catur Beladiri
Bola inton Meja
1 Tambusai barat 1 2 3 4 4 -
2 Sungai Kumango 2 3 2 4 3 -
3 Batas 1 1 1 2 2 -
4 Talikumain 1 1 2 2 2 1
5 Tambusai Tengah 1 5 4 6 6 -
6 Rantau Panjang 1 1 1 2 2 2
7 Batang Kumu - 2 2 2 2 -
8 Tambusai Timur 3 4 3 5 6 -
9 Sialang Rindang 1 2 2 2 4 -
10 Suka Maju 1 2 2 2 5 1
1
Kecamatan 12 23 22 31 36 5
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006

Berdasarkan pengamatan di 10 desa yang diteliti, kegiatan sosio-spasial

dibidang kesenian tidak begitu aktif pada masyarakat sedangkan kegiatan olahraga

hanya pada sepakbola, bola volley, dan badminton, tennis meja, dan catur.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
57

4.1.3. Deskripsi Desa Talikumain

Luas Desa Talikumain adalah 4.800 ha merupakan salah satu Desa di

Kecamatan Tambusai yang mempunyai 3 Dusun, 6 RW serta 12 RT. Didalam

konteks regional, jarak Kantor Kepala Desa Talikumain dengan pusat pemerintahan

kecamatan sekitar 3,3 km, jarak dengan ibukota Kabupaten Rokan Hulu 35 km dan

ibukota Propinsi Riau 250 km. Batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Tambusai Tengah.

b. Sebelah Selatan : Desa Batas.

c. Sebelah Barat : Desa Mondang Kumango.

d. Sebelah Timur : Desa Sialang Rindang.

Tekstur tanah di Desa Talikumain merupakan tanah Alluvial dengan warna

kelabu, coklat dan hitam. Produktivitas jenis tanah ini bisa mulai dari rendah,

sampah tinggi dan biasanya digunakan untuk tanah pertanian utama dan

permukiman. Bahan alluvial tersusun dari tanah liat dan debu yang diendapkan

didaerah banjir, sedangkan endapan sungai tersusun dari pasir, lanau dan bongkah

yang terpencar-pencar.

Desa Talikumain pada tahun 2006 berpenduduk 1.301 jiwa terdiri dari 673

jiwa laki-laki dan 628 jiwa perempuan dengan 315 Kepala Keluarga yang tersebar di

3 Dusun dengan kepadatan penduduk 27 jiwa per hektar.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
58

Tabel 12. Jumlah penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006

NO USIA (TAHUN) JUMLAH

1 0 - 4 190
2 5 - 9 125
3 10 - 14 133
4 15 - 19 139
5 20 - 24 115
6 25 - 29 147
7 30 - 34 105
8 35 - 39 118
9 40 - 44 95
10 55 - 59 62
11 60 - … 72

JUMLAH 1.301
Sumber : Monografi Desa,2006

Dari Tabel 12, komposisi penduduk Desa Talikumain terdapat kelompok

umur 0-14 tahun berjumlah 448 jiwa, kelompok umur diatas 60 tahun berjumlah 72

jiwa dan kelompok umur penduduk usia produktif 15- 59 tahun berjumlah 781 jiwa.

Jika di gambarkan, maka komposisi penduduk Desa Talikumain dapat dilihat pada

Gambar 3. Gambar 3, menjelaskan bahwa potensi Tenaga Kerja yang cukup besar

dimasa yang akan datang.

DIAGRAM 4.2 PENDUDUK BERDASARKAN USIA


DESA TALIKUMAIN TAHUN 2006
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011

60 - …
55 - 59
40 - 44
35 - 39
30 - 34
USIA

25 - 29 JUMLAH
20 - 24
15 - 19
14 - 10
5 - 9
0 - 4

0 50 100 150 200


JUMLAH PENDUDUK

Gambar 3. Penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006


Sumber: Hasil Analisis Data Monografi Desa,2006

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
59

Kegiatan sosial yang terdata dipenelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 13. Jumlah Kesenian Desa Talikumain Tahun 2006


Wayang Orang/ Seni
Desa Ketoprak Musik/Seni Lainnya Jumlah
Tari Suara
Talikumain - 4 2 1 7
Sumber: BPS Kab. Rokan hulu 2006

Berdasarkan pengamatan di dusun satu Desa Talikumain yang diteliti,

kegiatan sosial dibidang kesenian tidak begitu aktif pada masyarakat sedangkan

kegiatan olahraga hanya pada sepakbola, dan badminton.

Tabel 14. Jumlah Cabang Olahraga Desa Talikumain Tahun 2006


Desa Sepak Volley Badminton Tenis Catur Beladiri Jumlah
Bola Meja
Talikumain 3 6 5 - 7 2 22
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006

Adapun peruntukan pemanfaatan tanah di Desa Talikumain ini dengan luas

wilayah Desa Talikumain sebesar ± 4.800 ha terdiri dari :

1. Tanah pekarangan : 164 ha.

2. Tanah peruntukan industri : 30 ha

3. Tanah Kering : 4.613 ha.

4. Tanah lain-lain : 23 ha.

Berdasarkan pengamatan di lapangan pada umumnya persebaran

permukiman penduduk yang berdekatan satu sama lain dikarenakan masih

mempunyai hubungan kekerabatan/ kekeluargaan. Tanah yang di tempati saat ini

merupakan pembagian tanah dari para orangtua dan leluhur mereka. Keadaan ini

sesuai dengan pendapat Chapin, dalam Rolobessy (1999) dimana salah satu nilai-

nilai pemanfaatan lahan yang ada berkaitan dengan kemajuan, kepercayaan,

kebiasaan dan tradisi yang berorientasi pada akar sosial masyarakat yang telah ada

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
60

(social rooted). Pemukiman di desa Talikumain menunjukkan disetiap lingkungan

Rukun Warga (RW) minimal mempunyai 1 tempat ibadah (mesjid/musholla) bagi

warganya. Hal ini menunjukkan masyarakat di Desa ini dalam penataan

permukimannya masih berpola tradisi religius.

Menurut Jayadinata (1999), perkampungan tradisional di Indonesia

umumnya permukiman penduduknya berkelompok atau memusat yang dihubungkan

dengan jalan kecil (jalan desa) atau jalan setapak. Hal ini disebabkan oleh keadaan

sosial bangsa Indonesia yang masih ada sifat gotong royong sehingga ingin

berdekatan dengan tetangga atau kerabatnya.

Bangunan rumah yang sekaligus juga tempat usaha dapat kita lihat berada

pada sepanjang jalan lintas Sumatera serta jalan masuk kelokasi industri dijalan

tersebut terlihat ada usaha-usaha kecil perbengkelan, warung-warung makan dan

beberapa warung makanan ringan.

Peningkatan/ penambahan nilai fungsi rumah disebabkan karena rumah

yang mereka diami merupakan perlintasan hilir mudiknya transportasi dengan

adanya pembukaan usaha tersebut diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari

persinggahan pengguna jalan untuk mampir. Walaupun para pekerja pabrik ada juga

yang memanfaatkan jasa/ membeli tetapi jumlahnya masih sedikit dibandingkan

dengan pembeli warga sekitar desa Talikumain.

4.1.4. Gambaran Umum PT PMKS Talikumain

PT. PMKS adalah salah satu group perusahaan swasta nasional. Karena

Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Rokan Hulu memiliki prospek yang

baik sebagai areal pengembangan perkebunan kelapa sawit, timbullah gagasan untuk

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
61

mendirikan pabrik minyak kelapa sawit, yang kemudian diberi nama PT. PMKS

Talikumain (Pabrik minyak kelapa sawit), pabrik ini berlokasi di Desa Talikumain

Kecamatan Tambusai.

Secara geografis lokasi pabrik minyak kelapa sawit ini meliputi 3 wilayah

desa, yakni Desa Talikumain, kelurahan Tambusai Tengah, Desa Rantau Panjang.

Namun lokasi pabrik ini berada dilingkungan Desa Talikumain. Sejak tahun 1999

PT. Sori Sonia melakukan perencanaan dan penyusunan studi kelayakan proyek.

Dalam study ini dilibatkan berbagai pihak, yakni Universitas Polipera dan juga dari

pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu. Secara ringkas tonggak-tonggak sejarah

pendirian PT. PMKS adalah sebagai berikut :

1. Tanggal 19 januari 2000 dilakukan peletakan batu pertama pendirian pabrik

PT.PMKS oleh Bupati Kabupaten Rokan Hulu.

2. Desember 2000 Membangun konstruksi dan memesan mesin-mesin

3. Tanggal 3 Juli 2001 Pemasangan mesin-mesin

4. November 2002 diadakan uji coba

5. Awal 2003 PT. PMKS mulai beroperasi

6. Tanggal 6 maret 2004 PT.PMKS diresmikan oleh Bupati Kabupaten Rokan

Hulu, H Ramlan zas, SH

PT. PMKS mempunyai izin sebagai berikut :

1. Dukungan ketersediaan untuk pembangunan PKS di desa Talikumain dari Dinas

Perkebunan No. 050/525/2000 tanggal 6 Pebruari 2000

2. Izin Prinsip lokasi atas nama PT. Surisenia Plasmataruna dari Bupati Rokan

Hulu No. 180/HK/158/2003

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
62

3. Izin mendirikan Bangunan dari Bupati Kabupaten Rokan Hulu No. KPTS.

198/PU/2003

PT. PMKS berkantor pusat di Jakarta jalan Cik Ditiro Menteng Jakarta Pusat.

Pabrik minyak kelapa sawit ini berlokasi di wilayah Kecamatan Tambusai, dibangun

di atas lahan seluas 30 Ha, termasuk lahan pemukiman sebagian karyawan.

Tata letak Pabrik dibagi atas 7 bagian :

1. Adminitrasi

2. Laboratorium

3. Sortasi

4. Proses

5. Meintenenc

6. Timbangan

7. Gudang

Fungsi lahan sebelum PT.PMKS berdiri merupakan tanah pertanian tegalan

yang sudah tidak produktif lagi karena tidak subur yang dimiliki oleh beberapa

perorangan/petani yang dibeli dengan harga yang wajar dengan luas ± 30 Ha. pada

akhir tahun ±1997. Pembelian tanah dilakukan secara bertahap bekerjasama dengan

aparat Desa Talikumain yang segala perijinannya telah disetujui oleh Pemerintah

Propinsi Riau dan Kabupaten Rokan Hulu sejalan dengan pematangan tanah selama

± 1 tahun untuk dapat menyokong bangunan industri yang akan dibangun nantinya,

dan bila dilihat dari faktor-faktor pemilihan lokasi, industri pengolahan minyak

kelapa sawit bukan berorientasi ke daerah pemasaran melainkan ke daerah bahan

baku karena lebih dekat dari lokasi pabrik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
63

Struktur organisasi PT.PMKS menunjukkan kerangka dan tata hubungan

antara fungsi-fungsi yang ada, kedudukan, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan

spesialisasi kerja, standarisasi, kordinasi, sentralisasi, dan desentralisasi pembuatan

keputusan dalam unit kerja. Untuk lebih jelasnya pada lampiran 12 disajikan struktur

organisasi PT.PMKS

4.2. Hasil Analisis Pengaruh keberadaan PT.PMKS terhadap Pengembangan


Wilayah.

4.2.1. Pengaruh PT.PMKS terhadap pendapatan masyarakat

Perubahan pendapatan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah

pendapatan masyarakat tahun 2004 (sebelum PT.PMKS berdiri) dan tahun 2008

(saat penelitian). Perbedaan pendapatan dianalisis dengan uji beda rata-rata (uji t),

perhitungan uji beda rata-rata di gunakan data harga konstan atas dasar tahun 2004,

harga konstan dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil analisis uji beda rata-rata dapat

dilihat pada Tabel 15

Tabel 15. Uji Statistik Sampel Berpasangan

Rata-rata N Std. Deviation Std. Error Mean


Pendapatan Sebelum 2351250.0 40 2746454.2993 434252.55
Sesudah 3103576.7 40 3218976.4883 508964.87
Pair 1
sebelum – sesudah
Paired Differences Mean -752326.7
Std. Deviation 794083.19078
Std. Error Mean
125555.58
95% Confidence Interval of the Lower
-1006287
Difference
Upper -498366.6
T -5.992
Df 39
Sig. (2-tailed) .000

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
64

Tabel 15, menunjukkan pendapatan rumah tangga masyarakat Desa

Talikumain sebelum berdirinya PT.PMKS, menghasilkan rata-rata

Rp 2.351.250/bulan,-. sedangkan setelah berdirinya PT. PMKS Pendapatan rumah

tangga masyarakat Desa Talikumain meningkat dengan pendapatan rata-rata sebesar

Rp 3.103.576,7/bulan,-.

Keputusan

1. Terlihat bahwa t hitung adalah -5.992 dengan probalitas 0.000 oleh karena

probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, atau pendapatan masyarakat sebelum dan

sesudah adanya pabrik PT. PMKS berbeda nyata. Terdapat perbedaan rata-rata

pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah PT. PMKS didirikan sebesar

Rp 752.326. Jika digambarkan, maka peningkatan pendapatan masyarakat dapat

dilihat pada Gambar 4.

Variables
3 00 0 00 0 .00 0 00 Pair 1 s ebelum
Pair 1 s etelah

2 00 0 00 0 .00 0 00
Values

1 00 0 00 0 .00 0 00

0 .00 0 00
M ea n N S td . De vi ati o n S td . Erro r Me an

Statistics
Gambar 4. : Uji Statistik Sampel Berpasangan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
65

Berdasarkan Tabel 1, untuk menghitung laju pertumbuhan pendapatan

masyarakat berdasarkan pendapatan Per Kapita (Pendapatan Regional) dari tahun

2003-2006 sebagai berikut :

Diketahui :Laju pertumbuhan Pendapatan Perkapita Regional Masyarakat

Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2006 berdasarkan Harga Konstan,

sebesar Rp 4.970.125,48/ Bulan, dan laju pertumbuhan pendapatan

Perkapita Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2003, sebesar

Rp 4.494.325,32/ Bulan

Maka :

Pendapatan Th 2006 4.970.125, 48


= = 1.1058668
Pendapatan Th 2003 4.494.325, 32

Log 1,105866 = 0, 04370

Log 1,105866 0,04370


= = 0,014566
3 3

Anti Log 0,014566 = 1,03410

R = 1,03410 – 1 = 0,03410 atau 3.410%

Sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat Talikumain

atas dasar harga konstan, adalah sebagai berikut

Diketahui : Laju pertumbuhan pendapatan Masyarakat setelah berdirinya PT.PMKS

berdasarkan harga konstan, sebesar Rp 3.103.576/ bulan, dan laju

pertumbuhan pendapatan Masyarakat sebelum berdirinya PT.PMKS,

sebesar Rp 2.351.250/ bulan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
66

Maka :

Pendapatan setelah 3.103.576


= = 1.319.968
Pendapatan sebelum 2.351.250

Log 1,319968 = 0, 120563

Log 1,319968 0,120563


= = 0,03014
4 4

Anti Log 0,03014 = 1,07186

R = 1,07186 – 1 = 0,07186 atau 7.186%

a. Laju pertumbuhan pendapatan per kapita regional masyarakat Kabupaten Rokan

Hulu sebesar 3.4%, sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita

masyarakat desa Talikumain sebesar 7.18%. Laju pertumbuhan Per Kapita

masyarakat Desa Talikumain setelah adanya PT.PMKS jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan laju pertumbuhan pendapatan per kapita regional

Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu, sehingga dapat dikatakan bahwasanya

dengan keberadaan PT. PMKS di Desa Talikumain efektif dalam meningkatkan

pendapatan Masyarakat Desa. Pendapatan masyarakat meningkat disebabkan

karena, antara lain :

a). Masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya trasportasi untuk mengangkut hasil

perkebunan, karena PT.PMKS telah menyediakan alat pengangkutan hasil

perkebunan masyarakat Desa Talikumain.

b). Penjualan hasil perkebunan masyarakat dengan mudah dapat dijual di

PT.PMKS

c). Meningkatnya jenis sumber pendapatan baru seperti, perdagangan dan jasa.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
67

4.2.2. Pengaruh PT.PMKS terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga kerja di PT.PMKS Talikumain berjumlah 138 tenaga kerja , 70% dari

total tenaga kerja tersebut berasal dari masyarakat Desa Talikumain. Jumlah tenaga

kerja berdasarkan jenis pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Jumlah Tenaga Kerja berdasarkan jenis pekerjaan di PT.PMKS


Jumlah Pekerja
No Bagian Pekerjaan
(orang)
1 Administrasi 17
2 Security 13
3 Laboratorium 9
4 Sortasi 11
5 Meantenenc 11
6 Proses 54
7 Bongkar 23
Jumlah 138
Sumber : Kantor PT.PMKS Talikumain (2008)

Bentuk perhatian/fasilitas/kesejahteraan yang diberikan perusahaan terhadap

pekerja berupa :

a. Jaminan asuransi sosial tenaga kerja (jamsostek);

b. Pelayanan kesehatan tersedia di klinik di Desa Talikumain

c. Santunan biaya kecelakaan kerja;

d. Kebebasan beribadah dalam lingkungan pabrik (ada mushola);

e. Pemberian insentif bagi pekerja berprestasi dan sedikit absen;

f. Pemberian Tunjangan Hari Raya pada hari-hari besar agama.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
68

4.2.3. Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat

Kapasitas Produksi PT.PMKS untuk mengolah kelapa sawit menjadi CPO

berjumlah 600 Ton/hari, yang asal bahan baku nya dari masyarakat Talikumain dan

juga dari 10 desa di Kecamatan Tambusai tersebut. Sumber bahan bakunya adalah

Minyak kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan tersebut, yang satu tandannya bisa

mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus kilogram dari bibit minyak ini bisa

menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu hektar kelapa sawit dapat menghasilkan

5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah. Produksi minyak

kelapa sawit ditargetkan 20 - 25 ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha

minyak kelapa sawit. Orientasi pemasaran hasil produksi luar dan dalam negeri,

dengan tempat pemasaran yaitu PHS dan BKR ( Bukit kapur exsa- Dumai). Jumlah

pasokan bahan baku kelapa sawit ke PT. PMKS dari Kecamatan Tambusai dapat

dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit ke PT.PMKS dari
Kecamatan Tambusai
No Nama Desa Jumlah (%)
1 Tambusai barat 10
2 Sungai Kumango 5
3 Batas 10
4 Talikumain 25
5 Tambusai Tengah 10
6 Rantau Panjang 15
7 Batang Kumu 5
8 Tambusai Timur 5
9 Sialang Rindang 10
10 Suka Maju 5
Jumlah 100
Sumber: Kantor PT.PMKS Talikumain

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
69

Jumlah (%)

10, 10% 5, 5% 10, 10%


5, 5%
5, 5%
5, 5% 10, 10%

15, 15%
25, 25%
10, 10%

Tambusai barat Sungai Kumango Batas Talikumain


Tambusai Tengah Rantau Panjang Batang Kumu Tambusai Timur
Sialang Rindang Suka Maju

Gambar 5. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit dari Kecamatan Tambusai

4.2.4. Kontribusi terhadap PEMDA

Selain dari Pajak yang telah diberikan oleh PT.PMKS terhadap PEMDA,

PT.PMKS juga telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran

di Kabupaten Rokan Hulu.

4.2.5. Kontribusi terhadap Masyarakat

Kepedulian pabrik terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan pabrik

untuk menjaga kestabilan keamanan lingkungan dan menjaga kontinuitas produksi

dan nama baik pabrik pada pihak lain. Adapun bentuk-bentuk kontribusi pabrik yang

telah diberikan, yaitu :

a. Pemberian bantuan pembangunan masjid

b. Membangun jalan jembatan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
70

c. Memberi santunan kepada Fakir Miskin

d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain

e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.

Dengan adanya kontribusi PT.PMKS terhadap berbagai aktivitas sosial dan

ekonomi masyarakat, maka PT.PMKS umumnya dapat diterima oleh masyarakat.

4.2.6 Pengelolaan Limbah

Di dalam menghasilkan suatu produk yang dihasilkan oleh industri tentu

mempunyai sisa hasil produksi yang tidak terpakai yang biasa disebut limbah/ polusi

yang dihasilkan pabrik. Polusi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar pabrik berupa

suara bising yang merupakan bunyi dari bekerjanya mesin-mesin pabrik yang

berukuran besar ketika mengolah kelapa sawit menjadi minyak yang dihasilkan

serta terkadang keluarnya asap hitam dari cerobong asap pabrik ketika memproses

daur ulang sisa produksi yang tidak terpakai lagi.

Pihak pabrik telah berusaha mengurangi suara bising yang ada walaupun

tidak bisa 100% menghilangkan suara bising tersebut dengan mempergunakan

peredam suara getar yang ada di dalam pabrik. Sedangkan untuk asap hitam telah

diusahakan dengan memindahkan proses pendaur-ulangan limbah yang tidak

terpakai ke tempat lain atau sebagian lagi langsung dijual kepada pihak yang

membutuhkannya.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
71

4.2.7 Perubahan Penggunaan Lahan

Menurut Sandy (1960), perubahan penggunaan lahan dapat saja terjadi

apabila adanya perubahan/perbedaan nilai fungsi lahan sebelumnya dan sesudahnya

yang bernilai ekonomi lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satu pendorongnya

adalah peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan lainnya dapat menimbulkan

perubahan dalam penggunaan lahan. Biar bagaimanapun keputusan pemanfaatan

lahan yang ada harus dapat diperbuat demi peningkatan kesejahteraan dan

pembangunan masyarakat dan wilayah. Hal inilah yang mendasari pendirian pabrik

PT PMKS di Desa Talikumain mengingat lahan sebelum pabrik berdiri merupakan

lahan tidur yang kurang produktif dibandingkan dengan nilai produk dan multiplier

effect yang akan ditimbulkan apabila pabrik berdiri nantinya terhadap wilayah

sekitar.

4.3. Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS

Berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi di lapangan dapat dijabarkan 3

tahapan respon sikap penerimaan masyarakat terhadap keberadaan industri

PT. PMKS disekitar tempat tinggalnya, yaitu:

1. Respon Kognitif yang berupa persepsi masyarakat terhadap keadaan lingkungan

sekitar dapat kita ketahui dari wawancara di lapangan dimana awal

pembangunan pabrik sekitar awal tahun 1998 diketahui masyarakat dari adanya

beberapa bidang tanah yang telah dipatok-patok untuk dibeli oleh orang kota

yang katanya tanah tersebut akan didirikan pabrik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
72

Tanah yang dibeli milik perorangan yang dimiliki masyararakat Desa

Talikumain merupakan tanah pertanian. Lokasi pabrik merupakan lintasan arah

ke Sumatera Utara. Ketika diwawancarai pada umumnya responden bereaksi

bagus/senang ketika tahu ada industri akan dibangun di dusun mereka karena

diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar pabrik

walaupun sosialisasi/ pemberitahuan berdirinya pabrik hampir dirasakan tidak

ada dilakukan aparat Desa secara resmi.

2. Respon Afektif merupakan kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu

tindakan (sikap prilaku). Diperlukan suatu faktor pendorong untuk dapat

bertindak terhadap sesuatu yang berupa informasi, persepsi, kondisi yang dapat

mengarahkan (kecendrungan) seseorang. Faktor pendorong tersebut salah

satunya dapat berupa adanya persepsi terhadap ada tidak bentuk kepedulian

pabrik terhadap masyarakat sekitar pabrik dan pembangunan Desa dimana

pabrik berdiri.

Menurut temuan dilapangan terhadap hasil wawancara dengan masyarakat di

Desa Talikumain diketahui bentuk kepedulian pabrik yang telah diberikan adalah:

a. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid

b. Membangun Jalan Jembatan

c. Memberi santunan kepada Fakir Miskin

d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain

e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
73

3. Respon Konatif adalah sikap perilaku seseorang berupa tindakan berdasarkan

aspek emosional yang ada.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat diketahui mesin-

mesin pabrik menimbulkan suara agak bising yang paling dirasakan penduduk

yang rumahnya berdekatan dengan pabrik dengan radius ±50 meter terutama

menjelang petang. Serta adanya polusi udara yang terkadang mengeluarkan asap

hitam dari cerobong asap pabrik namun belum membahayakan bagi masyarakat

sekitar hal itu terjadi ketika terjadi pergantian pelumas mesin pabrik sekitar

beberapa bulan sekali.

Bagi penduduk yang rumahnya berdekatan dengan mesin pabrik terkadang

merasa sedikit terganggu tetapi karena jumlah mereka ± 25 Kepala Keluarga,

mereka telah mengusulkan ke Desa dan pabrik tetapi kurang ada tanggapan yang

dapat memperbaiki keadaan.

Penyelesaian masalah polusi suara secara formal antara masyarakat-

manajemen pabrik belum ada, yang ada hanya inisiatif pihak pabrik setelah

menerima pengaduan dari masyarakat.

Dari uraian respon kognitif, afektif dan konatif yang dapat mempengaruhi

sikap penerimaan masyarakat di Desa Talikumain dapat diketahui pada umumnya

masyarakat masih dapat menerima keberadaan industri minyak kelapa sawit tersebut

dengan harapan:

a. Adanya hubungan timbal-balik yang serasi antara pabrik-pamong dan

masyarakat sekitar pabrik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
74

b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap pembangunan dusun/ desa dan

masyarakat sekitar pabrik.

c. Agar pihak pabrik memberikan prioritas lebih besar kepada masyarakat sekitar

pabrik untuk dapat bekerja disemua tingkatan manajemen yang ada di pabrik.

4.3.1 Analisis Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS

Berdasarkan hasil observasi dan analisis data-data yang ada dapat diketahui

secara umum masyarakat yang ada disekitar pabrik masih menerima keberadaan

pabrik disekitar tempat tinggal mereka dengan didasari pertimbangan, yaitu:

a. Adanya partisipasi pihak pabrik dalam perayaan hari-hari besar nasional dan

agama yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dikarenakan adanya rasa

kebangsaan dan religius terhadap masyarakat.

b. Pihak pabrik menyalurkan zakat fitrah/ qurban dari para pekerja pabrik yang

mampu disalurkan kepada masyarakat sekitar pabrik yang kurang mampu.

Karena adanya semangat sosial religius terhadap masyarakat.

c. Adanya bantuan yang diberikan manajemen pabrik untuk masyarakat kurang

mampu/ yang terganggu dengan kebisingan suara operasional mesin-mesin

pabrik setiap tahunnya. Menunjukkan kepedulian pabrik terhadap gangguan

yang diterima masyarakat.

d. Adanya pembangunan jalan dapat membuka keterisolasian desa dengan wilayah

sekitar didasari semangat membangun desa.

e. Adanya kesediaan pihak pabrik mau membantu apabila ada masyarakat yang

tertimpa kemalangan. Didasari semangat kesetiawanan sosial terhadap sesama.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
75

Kemudian masih adanya harapan yang diinginkan masyarakat terhadap

keberadaan pabrik di perdesaannya, berupa:

a. Dapat mengurangi pengangguran dengan memberikan prioritas kerja di pabrik

pada semua tingkatan manajemen dengan diberikan latihan keterampilan dan

upah yang layak didasari semangat membangun desa.

b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap keberadaan masyarakat dan

pembangunan dusun/desa didasari semangat membangun desa.

c. Adanya peningkatan hubungan timbal balik yang serasi antara pihak

pabrik – pamong – masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif dan

kooperatif.

Sikap masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS dapat dilihat pada

Tabel,18.

Tabel 18. Persentase Sikap masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS


NO Kategori Jumlah Persentase %
1 Positif 29 74
2 Negatif 11 26
Jumlah 40 100
Sumber : data diolah dari lampiran 3

4.3.2 Implikasi Spasial

Keppres Nomor 32/1990 menyatakan penggunaan lahan di wilayah

Indonesia dibedakan untuk fungsi lindung dan budidaya. Pada lahan budidaya itulah

kegiatan sosial ekonomi dapat dilakukan. Disamping adanya beda kualitas lahan,

menyebabkan konsentrasi kehidupan manusia terpusat pada lahan yang dapat

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
76

digunakan itu ada batasnya. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan

lainnya dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam penggunaan lahan.

Dengan adanya industri di wilayah perdesaan diharapkan dapat

mengembangkan pembangunan desa disekitarnya. Menurut hasil survei di lapangan

ditemukan bangunan rumah yang bertambah fungsi selain sebagai tempat tinggal

juga sebagai tempat usaha untuk menambah pendapatan keluarga sebagai dampak

dari adanya interaksi para pekerja pabrik yang dari luar desa Talikumain langsung

maupun tidak langsung untuk membeli sarapan, makan siang dan membeli makanan

ringan/rokok. Perkembangan jumlah bangunan 4 tahun terakhir yang terdiri dari :

1) rumah/warung makan : 4 buah;


2) warung makanan ringan : 9 buah;
3) kios/bengkel : 2 buah;
4) Kios Jahit : 1 buah;
5) pangkalan ojek : 1 buah.
Adapun yang berdampak langsung terhadap keberadaan industri berupa

berdirinya warung makan disebelah selatan pabrik dan warung makanan ringan di

depan pabrik

Sedangkan bangunan rumah yang bertambah dalam 5 tahun terakhir ini ada

sekitar 4 rumah baru yang terletak di jalan Lintas Sumatera menurut informasi dari

kepala Desa pembangunan rumah baru tersebut tidak berhubungan dengan

keberadaan pabrik PT PMKS, melainkan karena inisiatif sendiri. Keberadaan

industri berdasarkan faktor industri dan orientasi industri dapat dilihat pada

Gambar 6.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
77

FAKTOR
PRODUKSI ORIENTASI

Lokasi

Luas Pemasaran
Bangunan/
Tanah

Asal Bhn Baku

Pemasaran INDUSTRI

Pengelolaan

Tenaga kerja

Kepemilikan

Tenaga Kerja

Manfaat dan
Pengaruh

PENGEMBANGAN
WILAYAH

Gambar 6. Faktor Industri dan Orientasi yang Terdapat di Dalam Penelitian


Sumber: Hasil Analisis Data,2008

Dari beberapa faktor produksi dan orientasi industri yang terdapat di dalam

penelitian ini mempunyai manfaat dan Pengaruh terhadap keberadaan aktivitas

sosial masyarakat di desa (ruang) yang teramati. Adapun manfaat keberadaan

industri diperdesaan yang terdata adalah:

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
78

a. Dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

b. Menambah diversifikasi aneka ragam mata pencaharian penduduk.

c. Adanya bantuan pihak pabrik memfasilitasi kegiatan olahraga pemuda.

d. Pembangunan jalan (Sarana trasportasi) antar Desa. Sehingga membuka

keterisolasian kampung dengan wilayah sekitar.

Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh pabrik terhadap masyarakat dan

lingkungan sekitarnya berupa suara bising/getar yang hanya dirasakan oleh beberapa

Kepala Keluarga (KK) saja serta sesekali adanya asap hitam dari cerobong pabrik,

yang kesemuanya masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Kemudian gangguan yang

timbul dari masyarakat terhadap pabrik bisa dikatakan tidak ada karena cukup

baiknya sistem keamanan pabrik. Sistem keamanan pabrik turut melibatkan sebagian

masyarakat desa (menjadi satpam) dan aparat keamanan.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
79

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
BAB V
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Desa Talikumain


5.1.1 Kasus Industri
Adapun lokasi penelitian yang diperoleh di lapangan adalah industri

pengolahan minyak kelapa sawit PT.PMKS merupakan perusahaan yang

dimiliki pemodal luar negri (PMA) di Desa Talikumain Kecamatan Tambusai

Kabupaten Rokan Hulu berada pada jalan arteri Riau-Sumatera Utara didirikan

sekitar tahun 2004.

5.1.2.Tenaga Kerja

Menurut hasil wawancara dengan petugas satpam perusahaan dan

kepala Desa Talikumain pasokan tenaga kerja berasal dari daerah kecamatan

sekitar dan khususnya warga Desa Talikumain dipekerjakan sekitar 70% dari

130 Karyawan termasuk bagian personalia PT.PMKS.

Bentuk perhatian/fasilitas/kesejahteraan yang diberikan peru-sahaan

terhadap pekerja berupa :

a. jaminan asuransi sosial tenaga kerja (jamsostek);

b. pelayanan kesehatan tersedia di klinik di Desa Talikumain

c. santunan biaya kecelakaan kerja;

d. kebebasan beribadah dalam lingkungan pabrik (ada mushola);

e. pemberian insentif bagi pekerja berprestasi dan sedikit absen;

f. pemberian Tunjangan Hari Raya pada hari-hari besar agama.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5.1.3.Asal Bahan Baku

Asal bahan baku berasal dari masyarakat Talikumain dan juga dari

10 desa di sekitar pabrik tersebut . Sumber bahan bakunya adalah Minyak

kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan tersebut, yang satu tandannya bisa

mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus kilogram dari bibit minyak ini bisa

menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu hektar kelapa sawit dapat

menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah

(JourneytoForever). Produksi minyak kelapa sawit ditargetkan 20 - 25

ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha minyak kelapa sawit.

Orientasi pemasaran hasil produksi luar dan dalam negeri, dengan

tempat pemasaran yaitu PHS dan BKR ( Bukit kapur exsa- Dumai).

5.1.4.Kontribusi Terhadap PEMDA

Selain dari Pajak yang telah diberikan oleh PT.PMKS terhadap

PEMDA, PT.PMKS juga memberikan sahamnya kepada PEMDA Kabupaten

Rokan Hulu sebesar 10% dari saham yang dimiliki oleh PT.PMKS.

PT.PMKS juga telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah

pengangguran di Kabupaten Rokan Hulu.

5.1.5.Kepedulian Terhadap Masyarakat

Kepedulian pabrik terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan

pabrik untuk menjaga kestabilan keamanan lingkungan dan menjaga

kontinuitas produksi dan nama baik pabrik pada pihak lain. Adapun bentuk-

bentuk kepedulian pabrik yang telah diberikan, yaitu :

a. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
b. Membangun Jalan Jembatan

c. Memberi santunan kepada Pakir Miskin

d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain

e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.

Tanggapan masyarakat terhadap kepedulian pabrik yang telah

diberikan serta keberadaan industri ini adalah warga sekitar pabrik agar

diperbolehkan bekerja disini boleh saja asalkan sesuai dengan persyaratan dan

kebutuhan tentu dengan adanya prioritas. Kemudian agar tercipta hubungan

yang baik antara pabrik dengan masyarakat sekitar.

Keberadaan industri berskala besar ini telah memberikan kontribusi

yang cukup besar bagi pendapatan daerah, sedikit-banyak penyerapan tenaga

kerja lokal dan kontribusi kepedulian terhadap pembangunan di desa dan

masyarakat disekitar lokasi meskipun tidak dapat memuaskan semua pihak.

5.1.6.Alasan Pemilihan Lokasi

Bila dilihat dari faktor-faktor pemilihan lokasi industri pada bab

sebelumnya, industri pengolahan minyak kelapa sawit bukan berorientasi ke

daerah pemasaran melainkan ke daerah bahan baku karena lebih dekat dari

lokasi pabrik.

Selain itu mengapa lokasi perusahaan berada di lingkungan perdesaan

? hal ini karena upah pekerja yang relatif lebih murah.

Hal ini sesuai dengan teori lokasi industri yang optimal berdasarkan

permintaan (demand) dari Losch (dalam Daldjoeni,1997:78) dimana industri

yang ada dapat menguasai wilayah pasaran yang terluas sehingga

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
menghasilkan pendapatan terbesar (maximum revenue) berada didekat wilayah

pemasaran (utama).

5.1.7. Fungsi Lahan Sebelumnya

Sebelum tanah dibeli oleh perusahaan PT Sonisonia merupakan tanah

pertanian yang dimiliki oleh beberapa perorangan/petani yang dibeli dengan

harga yang wajar dengan luas ± 30 Ha. pada akhir pada tahun ±1997.

Pembelian tanah dilakukan secara bertahap bekerjasama dengan aparat Desa

Talikumain yang segala perijinannya telah disetujui oleh Pemerintah Propinsi

Riau dan Kabupaten Rokan Hulu sejalan dengan pematangan tanah selama ± 1

tahun untuk dapat menyokong bangunan industri yang akan dibangun

nantinya.

5.1.8.Pengelolaan Limbah

Di dalam menghasilkan suatu produk yang dihasilkan oleh industri

tentu mempunyai sisa hasil produksi yang tidak terpakai yang biasa disebut

limbah/ polusi yang dihasilkan pabrik. Polusi yang dirasakan oleh masyarakat

sekitar pabrik berupa suara bising yang merupakan bunyi dari bekerjanya

mesin-mesin pabrik yang berukuran besar ketika mengolah kelapa sawit

menjadi minyak yang dihasilkan serta terkadang keluarnya asap hitam dari

cerobong asap pabrik ketika memproses daur ulang sisa produksi yang tidak

terpakai lagi.

Pihak pabrik telah berusaha mengurangi suara bising yang ada

walaupun tidak bisa 100% menghilangkan suara bising tersebut dengan

mempergunakan peredam suara getar yang ada di dalam pabrik. Sedangkan

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
untuk asap hitam telah diusahakan dengan memindahkan proses pendaur-

ulangan limbah yang tidak terpakai ke tempat lain atau sebagian lagi langsung

dijual kepada pihak yang membutuhkannya.

5.2. Pola Tata Guna Tanah

Adapun peruntukan pemanfaatan tanah di Desa Talikumain ini dengan

luas wilayah Desa Talikumain sebesar ± 4.800 ha terdiri dari :

- tanah pekarangan : 164 ha.

- tanah peruntukan industri : 30 ha

- tanah Kering : 4.613 ha.

- tanah lain-lain : 23 ha.

Berdasarkan pengamatan di lapangan pada umumnya persebaran

permukiman penduduk yang berdekatan satu sama lain dikarenakan masih

mempunyai hubungan kekerabatan/ kekeluargaan yang merupakan pembagian

tanah dari para orangtua dan leluhur mereka. Keadaan ini sesuai dengan

pendapat Chapin, dalam Rolobessy (1999) dimana salah satu nilai-nilai

pemanfaatan lahan yang ada berkaitan dengan kemajuan, kepercayaan,

kebiasaan dan tradisi yang berorientasi pada akar sosial masyarakat yang telah

ada (social rooted). Serta adanya pola pemukiman di desa ini dimana disetiap

lingkungan Rukun Warga (RW) minimal mempunyai 1 tempat ibadah

(mesjid/musholla) bagi warganya yang menunjukkan masyarakat di dukuh ini

dalam penataan permukimannya masih berpola tradisi religius.

Menurut Jayadinata (1999:63), perkampungan tradisional di Indonesia

umumnya permukiman penduduknya berkelompok atau memusat yang

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
dihubungkan dengan jalan kecil (jalan desa) atau jalan setapak. Hal ini

disebabkan oleh keadaan sosial bangsa Indonesia yang masih ada sifat gotong

royong sehingga ingin berdekatan dengan tetangga atau kerabatnya.

Bangunan rumah yang sekaligus juga tempat usaha dapat kita lihat

pada jalan lintas Sumatera serta jalan masuk kelokasi industri dijalan tersebut

terlihat ada usaha-usaha kecil perbengkelan, warung-warung makan dan

beberapa warung makanan ringan

Peningkatan/ penambahan nilai fungsi rumah disebabkan karena

rumah yang mereka diami merupakan perlintasan hilir mudiknya transportasi

dengan adanya pembukaan usaha tersebut diharapkan dapat memperoleh

keuntungan dari persinggahan pengguna jalan untuk mampir. Walaupun para

pekerja pabrik ada juga yang memanfaatkan jasa/ membeli tetapi jumlahnya

masih sedikit dibandingkan dengan pembeli warga sekitar desa Talikumain.

5.3. Perubahan Penggunaan Lahan

Menurut Sandy (1960) perubahan penggunaan lahan dapat saja terjadi

apabila adanya perubahan/perbedaan nilai fungsi lahan sebelumnya dan

sesudahnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satu

pendorongnya adalah peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan lainnya

dapat menimbulkan perubahan dalam penggunaan lahan. Biar bagaimanapun

keputusan pemanfaatan lahan yang ada harus dapat diperbuat demi

peningkatan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat dan wilayah. Hal

inilah yang mendasari pendirian pabrik PT PMKS di Desa Talikumain

mengingat lahan sebelum pabrik berdiri merupakan lahan tidur yang kurang

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
produktif dibandingkan dengan nilai produk dan multiplier effect yang akan

ditimbulkan apabila pabrik berdiri nantinya terhadap wilayah sekitar.

5.4. Sikap Penerimaan Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi di lapangan dapat

dijabarkan 3 tahapan respon sikap penerimaan masyarakat terhadap

keberadaan industri PT PMKS disekitar tempat tinggalnya, yaitu:

1. Respon Kognitif yang berupa persepsi masyarakat terhadap keadaan

lingkungan sekitar dapat kita ketahui dari wawancara di lapangan dimana

awal pembangunan pabrik sekitar awal tahun 2000-an diketahui

masyarakat dari adanya beberapa bidang tanah yang telah dipatok-patok

untuk dibeli oleh orang kota yang katanya tanah tersebut akan didirikan

pabrik.

Tanah yang dibeli milik perorangan yang dimiliki masyararakat Desa

Talikumain merupakan tanah pertanian. Lokasi pabrik merupakan lintasan

arah ke Sumatera utara.

Ketika diwawancarai pada umumnya responden bereaksi bagus/senang

ketika tahu ada industri akan dibangun di dusun mereka karena diharapkan

dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar pabrik

walaupun sosialisasi/ pemberitahuan berdirinya pabrik hampir dirasakan

tidak ada dilakukan aparat Desa secara resmi.

Dari data yang diperoleh jumlah pekerja seluruhnya ada ±138-an pekerja

sedangkan penduduk dusun Beteng yang bekerja di pabrik sekitar 70% dari

jumlah Karyawan.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2. Respon Afektif merupakan kecendrungan seseorang untuk melakukan

suatu tindakan (sikap prilaku). Diperlukan suatu faktor pendorong untuk

dapat bertindak terhadap sesuatu yang berupa informasi, persepsi, kondisi

yang dapat mengarahkan (kecendrungan) seseorang.

Faktor pendorong tersebut salah satunya dapat berupa adanya persepsi

terhadap ada tidak bentuk kepedulian pabrik terhadap masyarakat sekitar

pabrik dan pembangunan dusun dimana pabrik berdiri.

Menurut temuan dilapangan terhadap hasil wawancara dengan masyarakat

di Desa Talikumain diketahui bentuk kepedulian pabrik yang telah

diberikan adalah:

a. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid

b. Membangun Jalan Jembatan

c. Memberi santunan kepada Pakir Miskin

d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain

e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.

Apabila dilihat dari bentuk bantuan yang diberikan pabrik terhadap

keadaan dusun belum menyentuh pembangunan pembangunan masyarakat

sekitar. Oleh karena itu masyarakat berpendapat kepedulian pabrik

terhadap mereka dan Desa masih jauh dari yang diharapkan oleh mereka.

3. Respon Konatif adalah sikap perilaku seseorang berupa tindakan

berdasarkan aspek emosional yang ada.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat diketahui mesin-

mesin pabrik menimbulkan suara agak bising yang paling dirasakan penduduk

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
yang rumahnya berdekatan dengan pabrik dengan radius ±50 meter terutama

menjelang petang. Serta adanya polusi udara yang terkadang mengeluarkan

asap hitam dari cerobong asap pabrik namun belum membahayakan bagi

masyarakat sekitar hal itu terjadi ketika terjadi pergantian pelumas mesin

pabrik sekitar beberapa bulan sekali.

Bagi penduduk yang rumahnya berdekatan dengan mesin pabrik terkadang

merasa sedikit terganggu tetapi karena jumlah mereka ± 25 Kepala Keluarga,

mereka telah mengusulkan ke Desa dan pabrik tetapi kurang ada tanggapan

yang dapat memperbaiki keadaan.

Penyelesaian masalah polusi suara secara formal antara masyarakat-

manajemen pabrik belum ada, yang ada hanya inisiatif pihak pabrik setelah

menerima pengaduan dari masyarakat.

Dari uraian respon kognitif, afektif dan konatif yang dapat

mempengaruhi sikap penerimaan masyarakat di Desa Talikumain dapat

diketahui pada umumnya masyarakat masih dapat menerima keberadaan

industri minyak kelapa sawit tersebut dengan harapan:

a. Adanya hubungan timbal-balik yang serasi antara pabrik-pamong- dan

masyarakat sekitar pabrik.

b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap pembangunan dusun/ desa dan

masyarakat sekitar pabrik.

c. Agar pihak pabrik memberikan prioritas lebih besar kepada masyarakat

sekitar pabrik untuk dapat bekerja disemua tingkatan manajemen yang

ada di pabrik.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5.5. Implikasi Spasial

Keppres Nomor 32/1990 menyatakan penggunaan lahan di wilayah

Indonesia dibedakan untuk fungsi lindung dan budidaya. Pada lahan budidaya

itulah kegiatan sosial ekonomi dapat dilakukan. Disamping adanya beda

kualitas lahan, menyebabkan konsentrasi kehidupan manusia terpusat pada

lahan yang dapat digunakan itu ada batasnya. Dengan meningkatnya jumlah

penduduk dan kegiatan lainnya dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan

dalam penggunaan lahan.

Dengan adanya industri di wilayah perdesaan diharapkan dapat

mengembangkan pembangunan desa disekitarnya. Menurut hasil survei di

lapangan ditemukan bangunan rumah yang bertambah fungsi selain sebagai

tempat tinggal juga sebagai tempat usaha untuk menambah pendapatan

keluarga sebagai dampak dari adanya interaksi para pekerja pabrik yang dari

luar desa Talikumain langsung maupun tidak langsung untuk membeli sarapan,

makan siang dan membeli makanan ringan/rokok. Perkembangan fungsi

bangunan mulai berkembang sekitar 4 tahun terakhir yang terdiri dari :

- rumah/warung makan : 4 buah;


- warung makanan ringan : 9 buah;
- kios/bengkel : 2 buah;
- Kios Jahit : 1 buah;
- pangkalan ojek : 1 buah.
Adapun yang berdampak langsung terhadap keberadaan industri

berupa berdirinya warung makan disebelah selatan pabrik dan warung

makanan ringan di depan pabrik

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Sedangkan bangunan rumah yang bertambah dalam 5 tahun terakhir

ini ada sekitar 4 rumah baru yang terletak di jalan Lintas Sumatera menurut

informasi dari kepala Desa pembangunan rumah baru tersebut tidak

berhubungan dengan keberadaan pabrik PT PMKS, melainkan karena

inisiatif sendiri.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Industri berdasarkan faktor produksi/ keadaan industri dan orientasi
dapat dibuat diagram seperti dibawah ini:
DIAGRAM 12 INDUSTRI YANG DITELITI

FAKTOR
PRODUKSI ORIENTASI

Lokasi

Luas
Bangunan/
Tanah Pemasaran

Asal Bhn Baku

Pemasaran INDUSTRI

Pengelolaan

Tenaga kerja
Modal

Kepemilikan

Tenaga Kerja

Manfaat dan
Pengaruh

PENGEMBANGAN
WILAYAH
Sumber: Hasil Analisa Data Peneliti, 2008.

Dari beberapa faktor produksi dan orientasi industri yang terdapat di dalam
penelitian ini mempunyai manfaat dan Pengaruh terhadap keberadaan aktivitas
sosial masyarakat di desa (ruang) yang teramati. Adapun manfaat keberadaan
industri diperdesaan yang terdata adalah:

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
1. Dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

2. Menambah diversifikasi anekaragam matapencaharian penduduk.


3. Adanya bantuan pihak pabrik memfasilitasi kegiatan olahraga pemuda.

4. Adanya pabrik yang membangun jalan keperdusunan sehingga membuka

keterisolasian kampung dengan wilayah sekitar.

Sedangkan Pengaruh yang ditimbulkan oleh pabrik terhadap

masyarakat dan lingkungan sekitarnya berupa suara bising/getar yang hanya

dirasakan oleh beberapa Kepala Keluarga (KK) saja serta sesekali adanya asap

hitam dari cerobong pabrik, yang kesemuanya masih dapat ditolerir oleh

masyarakat. Kemudian gangguan yang timbul dari masyarakat terhadap pabrik

bisa dikatakan tidak ada karena cukup baiknya sistem keamanan pabrik yang

turut melibatkan sebagian masyarakat desa (menjadi satpam) dan aparat

keamanan. Sebaliknya gangguan dari pihak pabrik terhadap masyarakat

dianggap tidak ada.

5.6. Sikap Masyarakat Terhadap Pabrik

Berdasarkan hasil observasi dan analisa data-data yang ada dapat

diketahui secara umum masyarakat yang ada disekitar pabrik masih menerima

keberadaan pabrik disekitar tempat tinggal mereka dengan didasari

pertimbangan, yaitu:

a. Adanya partisipasi pihak pabrik dalam perayaan hari-hari besar nasional

dan agama yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dikarenakan adanya

rasa kebangsaan dan religius terhadap masyarakat.

b. Pihak pabrik menyalurkan zakat fitrah/ qurban dari para pekerja pabrik

yang mampu disalurkan kepada masyarakat sekitar pabrik yang kurang

mampu. Karena adanya semangat sosial religius terhadap masyarakat.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
c. Adanya bantuan yang diberikan manajemen pabrik untuk masyarakat

kurang mampu/ yang terganggu dengan kebisingan suara operasional

mesin-mesin pabrik setiap tahunnya. Menunjukkan kepedulian pabrik

terhadap gangguan yang diterima masyarakat.

d. Adanya pembangunan jalan dapat membuka keterisolasian desa dengan

wilayah sekitar didasari semangat membangun desa.

e. Adanya kesediaan pihak pabrik mau membantu apabila ada masyarakat

yang tertimpa kemalangan. Didasari semanga kesetiawanan sosial terhadap

sesama.

Kemudian masih adanya harapan yang diinginkan masyarakat terhadap

keberadaan pabrik di perdesaannya, berupa:

1. Dapat mengurangi pengangguran dengan memberikan prioritas kerja di

pabrik pada semua tingkatan manajemen dengan diberikan latihan

keterampilan dan upah yang layak didasari semangat membangun desa.

2. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap keberadaan masyarakat dan

pembangunan dusun/desa didasari semangat membangun desa.

3. Adanya peningkatan hubungan timbal balik yang serasi antara pihak:

pabrik – pamong – masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif

dan kooperatif. Didasari semangat kebersamaan dalam menikmati hasil

pembangunan.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini dapat

dirumuskan beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Kehadiran industri PT. PMKS berpengaruh terhadap pengembangan wilayah

dalam bentuk :

a. Peningkatan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat sebelum dan

sesudah adanya pabrik PT.PMKS berbeda nyata. Dimana pendapatan

masyarakat sesudah adanya PT.PMKS lebih tinggi.

b. Tenaga kerja di PT.PMKS Talikumain berjumlah 130 orang,

70% diantaranya berasal dari masyarakat Desa Talikumain

c. PT.PMKS memperlancar pemasaran komoditi yang dihasilkan masyarakat

Kecamatan Tambusai.

d. PT.PMKS memberi kontribusi kepada PEMDA berupa pembayaran pajak, dan

juga PT. PMKS telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah

pengangguran di Kabupaten Rokan Hulu

e. Adapun bentuk-bentuk kontribusi pabrik terhadap masyarakat sekitar berupa :

1. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid

2. Membangun Jalan dan Jembatan

3. Memberi santunan kepada Fakir Miskin

4. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
80

5. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.

2. Persepsi Penerimaan Masyarakat

Persepsi masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS adalah positif .

5.2. Saran

Tidak semua lapisan masyarakat merasakan pengaruh positif terhadap

keberadaan sosial kehidupan ekonomi mereka. Untuk itu jika memang PT.PMKS

ini akan dipertahankan, perlu dilakukan kebijakan baru berupa community

development program yang didasarkan political will yang berpihak pada

masyarakat, bukan pendekatan security sebagai upaya keamanan operasional.

Kebijakan baru ini dapat berupa pemberian kompensasi melalui bantuan yang

dapat meningkatkan sosial ekonomi mereka, seperti :

1. Bantuan alat produksi pertanian sehingga terjadi peningkatan produksi dan

produktivitas.

2. Memberi peluang yang lebih besar bagi masyarakat setempat alam

mengembangkan usaha yang terkait langsung dengan kebutuhan para

karyawan PT.PMKS, dengan cara menghapus isolasi kompleks pabrik dengan

masyarakat.

3. Memberikan peluang lebih besar kepada masyarakat setempat untuk menjadi

karyawan handal melalui peningkatan kualitas sumber daya generasi muda

daerah dengan bantuan biaya pendidikan, misalnya : pemberian beasiswa

penuh (uang kuliah dan biaya hidup) bagi anak daerah yang berprestasi,

misalnya : yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri untuk program studi

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
81

yang paling dibutuhkan perusahaan, seperti program studi kimia (kebutuhan

pabrik), Pertanian, maupun ekonomi (kebutuhan administrasi), kesejahteraan

sosial, sehingga anak daerah menjadi tenaga skill dan berpeluang menduduki

posisi memadai pada struktur organisasi perusahaan, sekaligus berpeluang

dalam mencapai tingkat sosial ekonomi yang tinggi. Jadi jangan mayoritas

anak daerah sebagai buruh kasar, termasuk tukang cuci di mess karyawan dan

tamu.

4. Secara berkala (melalui kerja sama dengan lembaga yang berkompeten)

melaksanakan penelitian tentang dampak perusahaan terhadap lingkungan

hidup, termasuk kesehatan, dan hasilnya ditindaklanjuti dengan upaya

meminimalkan dampak negatif industri pengolahan minyak kelapa sawit

tersebut.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
82
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S, 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,


Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Penerbit Reineka Cipta, Jakarta

Arief, Sritua. 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, Penerbit Universitas Indonesia

Bappeda Kabupaten Rokan Hulu, Ringkasan Rencana Tata Ruang Kota Kecamatan
Tambusai 2002, Kabupaten Rokan Hulu.

BPS dan Bappeda, Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka 2006, Kabupaten Rokan
Hulu.

BPS , Provinsi Riau Figures 2007, Provinsi Riau.

Bryan, Coralie dan White, Louise G.1989, Manajemen Pembangunan Untuk Negara
Berkembang, LP3S Jakarta.

Dharmayanti, Mira Arthi. 2004, Sikap Masyarakat Sudirejo Terhadap Kegiatan


Gotong Royong Dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Skripsi
Fakultas Pertanian USU

Echols, John M. dan Shadiliy, Hasan, 1992, Kamus Inggris-Indonesia, PT Gramedia,


Jakarta.

Hastono, Sutanto Priyo. 2001, Modul Analisis Data, Fakultas Kesehatan Mayarakat
Universitas Indonesia

Koentjaraningrat, 1984, Masyarakat Desa di Indonesia, LPFE Universitas Indonesia,


Jakarta.

Kristanto, Philip,2004, Ekologi Industri, PT,Andi, yogyakarta

Moleong, Lexy J., 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya


Bandung.

Murti, Bhisma, 2006, Desain dan ukuran sample untuk penelitian kuantitatif dan
kualitatif di bidang kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT, Rineka Cipta,


Jakarta.

Satria, 2003, Konteks sosio-spatial industri kekotaan yang berlokasi di pedesaan,


Tesis MPKD-UGM.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
83

Siagian, Matias. 1997, Pengaruh Perusahaan besar terhadap kehidupan sosial


ekonomi dan sosial budaya masyarakat, Tesis PWD-USU.

Singarimbun, Masri, dan S. Effendi. 1995, Metode Penelitian Survai, Cetakan Kedua
Revisi, Jakarta, LP3S.

Tarigan , Robinson. 2005, Perencanaan Pembangunan Wilayah, PT, Bumi Aksara,


Jakarta.

Tarigan , Robinson. 2007, Ekonomi Regional, PT, Bumi Aksara, Jakarta.

Supriana, Tavi. 1995, Keterkaitan Sektor Pertanian, Agroindustri dan Sektor Ekonomi
Lain dalam Pengembangan Wilayah, Tesis PWD-USU

Wasistiono, Sadu. 2006, Prospek Pengembangan Desa, Cv Pokusmedia, Bandung

________ , 1998, Metodologi Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

_______________, Kecamatan Tambusai Dalam Angka 2006, Kabupaten Rokan


Hulu.

, http://www.jurnalskripsi.com/10/28/htm

, http://www.disnaker.nad.go.id

, http://britasore.com/2007/12/19/pendapatan-masyarakat.

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO Penghasilan Rata-Rata (Rp/bln) Setelah Berdirinya PENINGKATAN
Sampel Sebelum Harga PT.PMKS Pendapatan
Berdirinya PT.PMKS Berlaku Harga Konstan 2004 (%)
1 150.000,00 500.000,00 357.353,86 138,24
2 800.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 78,57
3 200.000,00 2.600.000,00 1.857.142,86 828,57
4 2.000.000,00 4.500.000,00 3.214.285,71 60,71
5 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
6 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
7 800.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 33,93
8 1.000.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 42,86
9 5.000.000,00 8.000.000,00 5.714.285,71 14,29
10 2.500.000,00 5.000.000,00 3.571.428,57 42,86
11 1.200.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 19,05
12 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
13 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
14 800.000,00 1.800.000,00 1.285.714,29 60,71
15 800.000,00 5.000.000,00 3.571.428,57 346,43
16 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
17 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
18 700.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 53,06
19 1.800.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 19,05
20 10.000.000,00 15.000.000,00 10.714.285,71 7,14
21 4.000.000,00 6.000.000,00 4.285.714,29 7,14
22 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
23 800.000,00 1.400.000,00 1.000.000,00 25,00
24 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
25 1.000.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 42,86
26 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
27 1.000.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 7,14
28 1.000.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 7,14
29 15.000.000,00 25.000.000,00 17.857.142,86 19,05
30 500.000,00 900.000,00 642.857,14 28,57
31 5.000.000,00 8.500.000,00 6.071.428,57 21,43
32 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
33 800.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 33,93
34 5.000.000,00 12.000.000,00 8.571.428,57 71,43
35 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
36 2.000.000,00 4.500.000,00 3.214.285,71 60,71
37 700.000,00 1.400.000,00 1.000.000,00 42,86
38 4.000.000,00 7.000.000,00 5.000.000,00 25,00
39 1.500.000,00 3.200.000,00 2.285.714,29 52,38
40 4.000.000,00 8.000.000,00 5.714.285,71 42,86

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO Skor Nilai T Sikap

Responden Sikap

1 20 50,55 Positif

2 20 50,55 Positif

3 19 48,55 Negatif

4 20 50,55 Positif

5 22 54,55 Positif

6 18 46,55 Negatif

7 20 50,55 Positif

8 20 50,55 Positif

9 21 52,55 Positif

10 19 48,55 Negatif

11 20 50,55 Positif

12 21 52,55 Positif

13 20 50,55 Positif

14 25 60,55 Positif

15 20 50,55 Positif

16 20 50,55 Positif

17 19 48,55 Negatif

18 14 38,55 Negatif

19 21 52,55 Positif

20 20 50,55 Positif

21 18 46,55 Negatif

22 20 50,55 Positif

23 21 52,55 Positif

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
24 18 46,55 Negatif

25 17 44,55 Negatif

26 17 44,55 Negatif

27 20 50,55 Positif

28 17 44,55 Negatif

29 20 50,55 Positif

30 20 50,55 Positif

31 20 50,55 Positif

32 20 50,55 Positif

33 20 50,55 Positif

34 20 50,55 Positif

35 20 50,55 Positif

36 20 50,55 Positif

37 20 50,55 Positif

38 21 52,55 Positif

39 22 54,55 Positif

40 19 48,55 Negatif

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO Penghasilan Rata-Rata (Rp/bln) Setelah Berdirinya PENINGKATAN
Sampel Sebelum Harga PT.PMKS Pendapatan
Berdirinya PT.PMKS Berlaku Harga Konstan 2003 (%)
1 150.000,00 500.000,00 357.142,86 138,10
2 800.000,00 1.000.000,00 714.285,71 (10,71)
3 200.000,00 2.600.000,00 1.857.142,86 828,57
4 3.000.000,00 4.500.000,00 3.214.285,71 7,14
5 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
6 1.500.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 (28,57)
7 1.000.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 7,14
8 1.000.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 42,86
9 5.000.000,00 8.000.000,00 5.714.285,71 14,29
10 2.500.000,00 5.000.000,00 3.571.428,57 42,86
11 1.200.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 19,05
12 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
13 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
14 800.000,00 1.800.000,00 1.285.714,29 60,71
15 800.000,00 5.000.000,00 3.571.428,57 346,43
16 3.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 (4,76)
17 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
18 700.000,00 700.000,00 500.000,00 (28,57)
19 1.800.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 (0,79)
20 10.000.000,00 15.000.000,00 10.714.285,71 7,14
21 4.000.000,00 6.000.000,00 4.285.714,29 7,14
22 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
23 800.000,00 1.400.000,00 1.000.000,00 25,00
24 2.000.000,00 3.000.000,00 2.142.857,14 7,14
25 1.500.000,00 2.000.000,00 1.428.571,43 (4,76)
26 2.000.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 (10,71)
27 1.000.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 7,14
28 1.000.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 7,14
29 20.000.000,00 25.000.000,00 17.857.142,86 (10,71)
30 500.000,00 900.000,00 642.857,14 28,57
31 7.000.000,00 8.500.000,00 6.071.428,57 (13,27)
32 2.000.000,00 4.000.000,00 2.857.142,86 42,86
33 800.000,00 1.500.000,00 1.071.428,57 33,93
34 5.000.000,00 12.000.000,00 8.571.428,57 71,43
35 1.500.000,00 2.500.000,00 1.785.714,29 19,05
36 2.000.000,00 4.500.000,00 3.214.285,71 60,71
37 700.000,00 1.400.000,00 1.000.000,00 42,86
38 4.000.000,00 7.000.000,00 5.000.000,00 25,00
39 1.500.000,00 3.200.000,00 2.285.714,29 52,38
40 6.000.000,00 8.000.000,00 5.714.285,71 (4,76)

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
84

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pengaruh Keberadaan PT.PMKS (Pabrik


Minyak Kelapa sawit) Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan HuluTalikumain

PENGANTAR ANGKET

Perihal : Permohonan pengisian angket.


Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/I Tokoh Masyarakat/Warga Desa Talikumain

Dengan hormat,

Dalam rangka penulisan tesis di Sekolah Pascasarjana USU Medan, sebagai salah satu

Syarat untuk mendapatkan Gelar Magister Perencanaan Pengembangan Wilayah dan

Pedesaan. Saya memohon dengan sangat kepada Bapak/Ibu/Sdr/I Tokoh Masyarakat /Warga

Desa Talikumain, untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.

Kuesioner ini bukan tes psikologi dari atasan atau dari manapun, maka dari itu Bapak

/Ibu/Sdr/i tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya.

Artinya semua jawaban yang diberikan adalah benar dan jawaban yang diminta adalah sesuai

dengan kondisi yang dirasakan Bapak/Ibu/Sdr selama ini.

Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi

peneliti ini, dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Atas perhatian dan

bantuannya saya ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2008


Hormat Saya,

(HAYATUL MUCHNI)

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
85

KUESIONER UNTUK RESPONDEN

I. IDENTITAS

1. Umur : ………..……Tahun

2. Jenis Kelamin :Laki-laki/Perempuan *)

3. Pendidikan Terakhir : ………………………..………

4. Pekerjaan : ………………………………..

5. Penghasilan rata-rata :

a. Sebelum berdirinya PT.PMKS : …………………………../bln

b. Setelah berdirinya PT.PMKS : …………………………./bln

6. Jumlah Tanggungan : …………………………Jiwa

7. Dusun : ……………………………..

*) Coret yang tidak perlu

II. PENDAPATAN MASYARAKAT

Berikan jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (X)
pada salah satu jawaban yang benar menurut bapak/ibu/sdr/i.

1. Sejak berdirinya PT.PMKS pendapatan masyarakat meningkat

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

2. Sejak PT.PMKS berdiri warga menjadi lebih mudah menjual hasil perkebunannya

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
86

3. PT.PMKS sering memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

4. Apa saja yang telah diberikan bantuan kepada masyarakat ( jawaban boleh > 1)

a. Pembangunan jalan jembatan


b. Bantuan alat pertanian
c. Pembangunan tempat ibadah
d. Pelatihan ketrampilan dan modal udaha
e. Bantuan pendidikan

5. Bapak/ibu/Sdr/i pernah mendapatkan bantuan dari PT. PMKS

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

III. SIKAP MASYARAKAT

Berikan jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (X)
pada salah satu jawaban yang benar menurut bapak/ibu/sdr/i.

1. PT.PMKS Peduli terhadap masyarakat sekitar pabrik.

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
87

2. Tanggapan masyarakat terhadap beroperasinya PT.PMKS sangat baik.

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

3. Reaksi bapak/Ibu/Sdr/i sangat baik ketika industri tersebut dibangun

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

4. Adanya pemberitahuan/sosialisasi sebelum PT.PMKS di bangun

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

5. PT.PMKS sebelum memberikan bantuan, selalu mendiskusikannya dengan


masyarakat

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

Terimakasih atas partisipasinya

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
88

KUESIONER UNTUK MANAJEMEN PERUSAHAAN/INDUSTRI

I. IDENTITAS

1. Mulai tahun berapa industri ini beroperasi ?


................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………...........
2. Apakah perusahaan ini dimiliki Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)/Asing (PMA)
? .......................................................................................................................
………………………………………………………………………………………….
3. Dapatkah Bapak jelaskan status kepemilikan tanah industri ini ?
………………..................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………..
4. Siapakah pemilik tanah sebelum industri ini berdiri ?
……………………………….........................................................................................
………………………………………………………………………………………….
5. Mohon dijelaskan fungsi lahan sebelum industri ini berdiri ?
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
6. Berapa luas lahan indutri yang ada berikut bangunannya ?
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
7. Apakah ada rencana perluasan industri ? ….......................……… ……. berapa luas ?
…………………………………………………………………………………………........
....................................................................................................................................
8. Berapakah Kapasitas Produksinya ?............................./hari

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
89

II. Sumber Bahan Baku

1. Bahan baku apa sajakah yang dibutuhkan industri ini ? …………………………….


………………………………………………………………………………………….
2. Selain bahan baku, bahan tambahan apa sajakah yang diperlukan ? ………………….
……………………………dan berapa besarnya ? …………………………………….
3. Darimanakah diperoleh bahan tambahan tersebut ? ..………………………………...
………………………………………………………………………………………….
4 Produk apa sajakah yang dihasilkan industri yang Bapak pimpin ? ………………….
…………………………………………………………………………………………..
5. Apakah ada penambahan aneka produk dari yang ada sekarang ?
……...................................................................................................................................
6. Bila ada produk apa saja ?
....……………………………………………………………................................................
.......................................................................................................................................
7. Apakah industri ini mempunyai sisa hasil produksi yang tidak terpakai
(limbah/polusi)?.....................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................

III. Tenaga Kerja

1. Berapakah jumlah pekerja di perusahaan ini ? ……………………………………..


a. Di kantor ? ……………………. pria ……………………………….. wanita
b. Di pabrik ? …………………… pria ……………………………….. wanita
2. Darimana sajakah asal pekerja di perusahaan yang Bapak pimpin ? ……………….....
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………….………………………………
3. Apakah ada pekerja di perusahaan ini berasal dari penduduk disekitar pabrik ?............
……….............................................................................................................................

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
90

4. Bila ada, berapa jumlah pekerja (pria/wanita) ? ...................................................................


………....................................................................................................................................
5. Pekerja tersebut ditempatkan diposisi apa saja ? …..............................................................
………………………………………………………………………………………............
...............................................................................................................................................

6. Bentuk perhatian apa sajakah yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya ? ……..…
…………………………………………………………………………………………........
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

IV. KONTRIBUSI TERHADAP PEMDA


1. Pajak apa saja yang harus di bayar oleh PT.PMKS terhadap PEMDA ?..............................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

2. Apa saja yang telah diberikan PT.PMKS terhadap PEMDA ?


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

V. KEPEDULIAN INDUSTRI TERHADAP MASYARAKAT

1. Bagaimanakah kepedulian perusahaan terhadap masyarakat perdesaan di sekitar pabrik


sejak perusahaan ini beroperasi ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
91

2. Bentuk kepedulian apa saja yang telah dilakukan oleh PT.PMKS ?


……………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
3. Berapa besarkah kontribusi yang diberikan perusahaan terhadap masyarakat di sekitar
pabrik?....................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

4. Bagaimanakah tanggapan/ sikap masyarakat di sekitar pabrik terhadap beroperasinya


perusahaan yang Bapak pimpin ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...

Terimakasih atas partisipasinya

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
92

Lampiran 2. Karakteristik Masyarakat Desa Talikumain

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
93

Lampiran 3, Data inflasi bulanan terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya

Propinsi Riau 2001-2008 (%)

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
94

Lampiran 4 Perhitungan Nilai Konstan

Diketahui : Pendapatan Masyarakat Tahun 2004 = 150,000.00

Pendapatan Masyarakat Tahun 2008 = 500,000.00

Dimana : Harga berlaku pada tahun 2004 dinyatakan sebagai tahun dasar dan diberi Harga

indeks = 1 , Harga inflasi tahun 2005 yaitu 11,04 % maka indeks inflasi tahun

2005 = 1,110.

Maka : indeks inflasi dari tahun 2005-2008 adalah :

Indeks inflasi tahun 2005


Atas dasar tahun 2004 = 1 x 1.110 = 1.11

Indeks inflasi tahun 2006


Atas dasar tahun 2004 = 1.11 x 1.123 = 1.25

Indeks inflasi tahun 2007


Atas dasar tahun 2004 = 1.25 x 1.087 = 1.36

Indeks inflasi tahun 2008


Atas dasar tahun 2004 = 1.36 x 1.03 = 1.40

Perhitungan Harga Konstan Tahun 2008 atas dasar tahun 2004

Rumus :

Pendapa tan Setelah berdiri PT .PMKS (Thn 2008)


H arg a Kons tan =
indeks Inflasi Tahun 2008 atas dasar tahun 2004

Penyelesaian :

500,000.00
Untuk sampel 1 = = 357,353.86
1.40

Peningka tan h arg a kons tan


Peningka tan pendapa tan % = x100
pendapa tan sebelum berdirinya PT .PMKS

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
95

Lampiran 5. Harga Konstan Tahun 2008 atas dasar Tahun 2004

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
96

Lampiran 6. Rekapitulasi Sikap Masyarakat Desa Talikumain terhadap PT.PMKS

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
97

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
98

Lampiran 7. Skor dan Sikap Responden

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
99

⎛ X − x⎞
2

t = 50 + 10⎜ ⎟
⎝ S ⎠

Dimana :
t = Skor standar
X = Skor responden
x = Rata-rata skor kelompok
S = devisi standard skor kelompok
Kriteria uji : apabila t > 50 = sikap positif

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
100

Lampiran 8. Hasil Analisis Uji Beda Rata-rata Pendapatan Masyarakat

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
101

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
102

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
103

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
104

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
105

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
106

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
107

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
108

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
109

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
110

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
111

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
112

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
113

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
LAMPIRAN PHOTO PENELITIAN

Jalan kantor kepala Desa Talikumain Kantor Kepala Desa Talikumain

Gerbang PT.PMKS Gerbang PT. PMKS

Tempat Pengumpulan Buah Masyarakat Tempat Pengumpulan Buah Masyarakat

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Pintu Masuk PT.PMKS Kantor PT.PMKS

Pabrik PT.PMKS Pabrik PT.PMKS

Pabrik PT.PMKS Pabrik PT.PMKS

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
POTO KEADAAN WILAYAH DESA TALLIKUMAIN

Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.

Anda mungkin juga menyukai