Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
ANGGIAT P NAPITUPULU 13117039
DANIEL JEFFRY SINAGA 19117036
JOSE DANIEL M SIMANJUNTAK 25117058
KEVIN NAUFAL 11117005
LOKSA SITUMORANG 13117124
NIKOLA PATRIO 16117073
PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA 14
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
T.A 2017/2018
2
DAFTAR ISI
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2TUJUAN PERCOBAAN
2
1.3 TEORI DASAR
Ketika kita menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbanggan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika menimbang batu
di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan kecil karena
ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika
kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih
ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda
yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya
gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita
berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam
air terasa lebih ringan (Tipler, 2001).
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut.
Ketika sebuah benda dimasukkanke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan
tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan tekanan fluida pada bagian bawah
benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih
besar daripada fluida yang berada dibagian atas benda.
“Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair,
zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, dimana besarnya
3
gaya ke atas (gaya apung) sama dengan zat cair yang dipindahkan” (Giancolli,
1989).
FA = g h
Keterangan :
G = Gravitasi = N/Kg
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
dari pada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika
di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
4
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
1. Selotip
2. Botol air mineral
3. Lem tembak
4. Stik eskrim
5
Barang Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp)
TOTAL 40.000,00
6. Hiaslah papan
6
BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Jembatan poton yang kami buat adalah jembatan yang mengapung yang
diletakkan pada benda yang memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis
air yang bertujuan supaya dapat mengapung diatas permukaan air.
Prinsip kerja jembatan lekton sebenarnya sama dengan prinsip kerja pada
jembatan ponton. Landasan bawah jembatan dibuat berdasarkan prinsip benda
terapung, dimana landasan bagian bawah jembatan menggunakan kumpulan botol-
botol plastik kosong yang berjajar mengikuti bentuk bagian dasar jembatan. Botol
plastik tersebut harus tertutup rapat agar memiliki rongga udara didalamnya. Rongga
udara itulah yang mengakibatkan tekanan yang diberikan oleh air lebih besar dari
pada tekanan yang diberikan oleh botol.
Menurut archimedes benda dapat mengapung karena gaya berat lebih kecil
daripada gaya angkat ke atas ( W < Fa ). Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya
apung. Gaya apung dapat dirumuskan sebagai berikut:
Fa = mf.g
Fa = ρf.Va.g
7
Ketika benda dicelupkan ke dalam zat cair (dimana zat cair juga memiliki
massa jenis tertentu), maka benda tersebut akan memperoleh gaya tekan ke atas dari
zat cair, sehingga berat di air akan lebih ringan. Benda yang memiliki volume
semakin besar, maka akan memperoleh gaya tekan ke atas semakin besar, sehingga
kemungkinan benda akan mudah terangkat oleh zat cair. Jadi ketika memperbesar
angka volume bendanya tentunya akan memperkecil massa jenisnya.
Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa botol-botol plastik yang disusun
menjadi landasar dasar Masjid mempunyai massa jenis yang lebih kecil dari pada
massa jenis air sehingga botol-botol plastik yang digunakan untuk landasan dasar
Masjid itu mengapung. Atau gaya apung yang dimiliki botol-botol plastik tersebut
lebih besar dari pada gaya beratnya.
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
8
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
9
4.2 Saran
a) Untuk lebih memahami pengapikasian hukum Archimedes ini diperlukan
peragaan atau praktik secara langsung menggunakan model yang
sederhana
b) Materi ini bisa digunakan dalam proses pembelajaran karena merupakan
dasar fisika
Giancolli.1989.FISIKA.Jakarta:Erlangga
10