Anda di halaman 1dari 11

Tugas K3 Konstruksi Bangunan

Resume RK3K

(Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kontrak)

Nama : Olivia Syifa Fauzia

NRP : 0517140104

D4 LINTAS JENJANG

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2019
1. Pengertian
Dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang beresiko sering terjadi kecelakaan
kerja maka perlu adanya Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
untuk menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PK3). RK3K adalah
dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang
dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya
dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU.

2. Dasar Hukum
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UUNo.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
d. UUNo.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e. UU No.2 TAHUN 2017 tentang Jasa Konstruksi
f. Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
g. Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Bangunan Gedung.
h. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No 174 tahun 1986 tetang keselamatan dan kesehatan kerja.
i. KEP.MEN.KIMPRASIWL No. 384/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Teknis K3
pada tempat kegiatan konstruksi bendungan.
j. SE. MEN. PU No 03/SE/M/2005
k. SE. MEN. PU No. UM.03.01-Mn/451
l. SE. MEN. PU No. 08/SE/M/2004 tentang Penerapan K3
m. S.E MENTERI P.U. No 08/SK/M/2005
n. SK Dirjen PPK No.20DJPPK/VI/2014 tentang Ahli K3
o. Peraturan menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Penerapan SMK3
Bidang Pekerjaan Umum.
p. PERMENAKER No.01/1980 Tentang K3 Konstruksi Bangunan
q. Permen PU No 05-PRT-M-2014 Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi
Bidang PU
r. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI nomor Per.05/MEN/1966, tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
s. Standart K3 Internasional :
 Konvensi ILO no 167 tahun 1988, tentang Safety and Health in Construction.
 Rekomendasi ILO no 175 tahun 1986, tentang Safety and Health in
Contruction.
 ILO/OSH June 2001, tentang Guidelines on Occupational Safety and Health
Management Syatems (OSHMS).

3. Tujuan
Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini dimaksudkan
untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta melindungi tenaga kerja. Tujuannya
agar setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada ditempat kerja mendapat
perlindungan atas keselamatannya. Sehingga setiap pekerjaan dapat dilakukan secara
aman dan lancar.

4. Jenis RK3K
Terdapat beberapa jenis RK3K, yaitu:
1. RK3K Penawaran, yang isinya meliputi :
I. Kebijakan K3 Proyek
II. Perencanaan K3
a) Identifikasi Bahaya
b) Sasaran K3 Proyek
c) Pengendalian Resiko K3
III. Program K3 dan Biaya K3

2. RK3K Pelaksanaaan, yang isinya meliputi :


I. Kebijakan K3 Proyek
II. Organisasi K3
III. Perencanaan K3
a) Identifikasi Bahaya , Penilaian rrsiko dan Pengendalian risiko K3
b) Pemenuhan Peraturan Perundang undangan danPersyaratan lainnya
c) Sasaran dan Program K3
IV. Pengendalian Operasional K3
V. Pemeriksaan dan Evaluasi Kerja K3
VI. Tinjauan Ulang Kinerja K3

5. Kebijakan K3 Proyek
Kebijakan K3 adalah pernyataan tertulis yang dibuat oleh penyedia jasa dan
berisi komitmen untuk menerapkan SMK3 pada setiap pekerjaan konstruksi
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang dilaksanakan
secara konsisten serta harus ditandatangani oleh Manajer Proyek / Kepala Proyek.
Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi
yang dilaksanakan. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
 Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
 Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
 Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

6. Perencanaan K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut.

 Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program


K3, Dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Program K3, dan Biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel dibawah :
Tabel Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Program K3, dan Biaya K3

7. Organisasi K3
Suatu organisasi yang berada di dalam suatu perusahaan yang mengurusi segala
bentuk permasalahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, yang meliputi:
1. Struktur Organisasi
2. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
3. Kompetensi yang diperlukan oleh personil pada organisasi K3.
Berikut adalah contoh organisasi K3 pada perusahaan :
8. Perencanaan K3
Dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan Penyedia
Jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat penawaran berdasarkan
identifikasi awal tersebut. Penyedia Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang,
wajib melengkapi/menyempurnakan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko K3 untuk diserahkan, dibahas, dan ditetapkan pada saat Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko K3;

Tabel 5. 2 Contoh tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,


Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3

 Setiap pekerjaan, harus dibuat analisa risikonya, paling baik adalah dengan
membuat work breakdown structure yang mendetil untuk setiap pekerjaan.
 Setelah dibuat breakdown masing – masing pekerjaan, maka dilakukan
penilaian risiko dengan membuat analisis tingkat risiko masing – masing
pekerjaan secara kuantitatif
 Kemudian ditentukan pengendalian penyebab masing – masing risiko dengan
hirarki yang sudah ditetapkan serta ditinjau dampaknya untuk pekerja, mesin /
peralatan, harta benda lainnya, dan keamanan lingkungan.
Gambar 5.3 Contoh identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian

resiko.

2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya;

Pada elemen ini disertakan perundangan dan peraturan serta persyaratan lain
yang berhubungan dengan SMK3 Konstruksi. Daftar Peraturan Perundang-
undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. KEP.174/MEN/86 dan No. 104/KPTS/1986
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014
Contoh elemen perundang-undangan sebagai berikut :

3. Sasaran dan Program K3


1. Sasaran Umum: Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accident) pada
pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus: Sasaran khusus adalah sasaran rinci perkegiatan yang
berisiko K3 yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum.
3. Program Ketentuan dalam penyusunan progam K3:
 Program K3 dibuat, diterapkan dan dipelihara untuk mencapai sasaran
K3
 Penunjukkan penanggung jawab pelaksana program K3 pada setiap item
pekerjaan yang berisiko K3
 Cara dan jangka waktu untuk melaksanakan program mengkaji program
secara rutin dan terencana, dan menyesu-aikannya jika perlu, untuk
memastikan sasaran itu tercapai. Penyusunan program K3 sesuai dengan
Contoh Tabel Sasaran dan Program K3 dibawah ini:
a) Pengendalian Operasional K3

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/ petunjuk kerja, yang harus


mencakup upaya pengendalian seluruh kegiatan konstruksi ditempat kerja,
diantaranya:
 Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 Konstruksi yang dituangkan dalam
Struktur Organisasi K3 beserta Uraian Tugas;
 Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan;
 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat ditempat kerja;
 Program-program rinci pelatihan sesuai upaya pengendalian;
 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
 Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3, identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya.
b) Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan


yang dilaksanakan pada Elemen Pengendalian dan Operasi K3, berdasarkan upaya
pengendalian pada Elemen Perencanaan K3.
c) Tinjauan Ulang Kinerja K3

Tinjauan ulang penerapan SMK3 Konstruksi dilakukan secara berkala sesuai jadwal
dalam program K3. Tinjuan ulang membahasa hasil evaluasi/ inspeksi dan
kesesuaiannya terhadap:

a) Kebijakan K3

b) Sasaran dan Program K3

c) Hasil Temuan Inspeksi penerapan K3

d) Efektifitas penerapan SMK3 Konstruksi

e) Keselamatan Kerja / terjadi kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai