Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perairan yang ada di indonesia sebagian besar telah tercemar
dan memiliki tingkat kecerahan yang sangat rendah, ini di sebabkan oleh gaya
hidup masyarakat yang kurang perduli terhadap lingkungan sehingga linggkungan
1
menjadi sangat kotor dan tercemar. bahan pencemar ini biasanya limbah rumah
tangga yang di bawa oleh sungai, pupuk kimia dan sampah yang di bawa oleh
hujan. Namun kita masih bersyukur karena beberapa wilayah di bali memiliki
pantai yang masih memiliki tingkat kecerahan yang cukup tinggi dan
kebersihannya masih terjaga.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelutian yang kami lakukan yaitu, antara lain:
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kecerahan perairan.
2. Untuk mengetahui apa dampak dari pencemaran perairan terutama karena
tumpahan minyak.
3. Untuk mengetahui bagaiman kondisi perairan yang ada di indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecerahan
3
fotosintesis untuk menghasilkan energi dan bahan makanan. Menurut Odum
(1993), bahwa bila kekeruhan disebabkan oleh fitoplankton, maka ukuran
kekeruhan merupakan indikasi produktivitas perairan.
Kecerahan air laut juga merupakan parameter fisika yang erat kaitannya
dengan proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi
menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh ke dalam perairan. Begitu
juga sebaliknya. Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air
yang dinyatakan dalam % dari beberapa panjang gelombang di daerah spektrum
yang terlihat cahaya melalui lapisan 1 meter jauh agak lurus pada permukaan air.
Apabila kecerahan tidak baik, berarti perairan itu keruh. Kekeruhan ( turbidity )
air sangat berpengaruh terhadap ikan. Kekeruhan terjadi karena plankton, humus
dan suspensi lumpur, atau bisa juga diakibatkan
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari
kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi
sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan akan kurang
dibandingkan dengan air laut jernih.
1. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari
yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada
sinar lain.
2. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai
kuning di Cina.
3. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam
jumlah besar.
4. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub
utara dan selatan.
5. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar
fosfor seperti di laut ambon.
6. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
4
7. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah
yang terapung-apung. Selain itu karena kadar salinitas di laut itu sangat tinggi
seperti di arab yang memiliki laut berwara merah sehingga sering di sebut
laut mati.
3. Warna air yang ditimbulkan oleh zat-zat koloid yang berasal dari daun-
daun tumbuhan yang terekstrak.
5
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi
dengan baku mutu dan/atau fungsinya (Pramudianto, 1999). Sedangkan Konvensi
Hukum Laut III (United Nations Convention on the Law of the Sea = UNCLOS
III) mengartikan bahwa pencemaran laut adalah perubahan dalam lingkungan laut
termasuk muara sungai (estuaries) yang menimbulkan akibat yang buruk sehingga
dapat merusak sumber daya hayati laut (marine living resources), bahaya terhadap
kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan
penggunaan laut secara wajar, menurunkan kualitas air laut dan mutu kegunaan
serta manfaatnya (Siahaan, 1989 dalam Misran, 2002
Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di dalam laut dapat termakan oleh
biota laut. Sebagian senyawa minyak dapat dikeluarkan bersama-sama makanan,
6
sedang sebagian lagi dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein. Sifat
akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisma satu ke organisma lain melalui
rantai makanan. Jadi, akumulasi minyak di dalam zooplankton dapat berpindah ke
ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan tersebut dimakan ikan yang
lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan bahkan manusia.
7
terkaya dalam keanekaragaman hayati di dunia, rumah bagi sekitar 590 spesies
karang keras6. Terumbu di Kepulauan Raja Ampat diakui para ilmuwan sebagai
“pusat” keanekaragaman hayati terumbu karang dunia7.
8
terumbu karang. Indonesia sudah kehilangan sebagian besar mangrovenya. Dari
1982 hingga 2000, Indonesia telah kehilangan lebih dari setengah hutan
mangrove, dari 4,2 juta hektar hingga 2 juta hektar13. Masalah yang dihadapi oleh
terumbu karang dan mangrove juga dialami ekosistem padang lamun. Ekosistem
padang lamun Indonesia kurang dipelajari dibanding terumbu karang dan
mangrove. Tetapi berdasar berbagai indikasi, padang lamun juga rentan terhadap
gangguan alam dan kegiatan manusia. Seperti pengerukan terkait pembangunan
real estate pinggir laut, pelabuhan, industri, saluran navigasi, limbah industri
terutama logam berat dan senyawa organolokrin, pembuangan limbah organik,
limbah pertanian, pencemaran minyak, dan perusakan habitat di lokasi
pembuangan hasil pengerukan14.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun simpulan dari laporan pengukuran tingkat kecerahan air laut yang
kami buat yaitu:
Warna air yang ditimbulkan oleh zat-zat koloid yang berasal dari daun-
daun tumbuhan yang terektrak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11