OLEH:
OLEH:
i
KARYATULISILMIAH : STUDI KASUS
DiajukansebagaisalahsatusyaratmendapatkangelarAhliMadyaKeperawatan(A.Md.
Kep) Pada Program Studi Diploma III
KeperawatanSekolahTinggiIlmuKesehatanInsanCendekia MedikaJombang
OLEH:
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
MOTTO
“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kamu akan menjadi orang
yang terbaik”
PERSEMBAHAN
yang telah diberikan, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Saya persembahkan karya tulis ini untuk orang tua yang selalu senantiasa
merawat, membesarkan dan memberikan saya banyak pendidikan mulai dari hal
terkecil sampai sekarang, terimakasih bapak dan ibu karena selalu memanjatkan
Terima kasih juga untuk keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu
canda tawa sudah pernah kita rasakan serta support dari kalian semua.
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
dan ibu yang bernama Sukenik, penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN Jetis 4, tahun 2011 penulis lulus dari
SMPN 2 Jetis, tahun 2014 penulis lulus dari SMKN 1 Sooko. Pada tahun 2014 lulus
Penulis memilih Program Studi Diploma III keperawatan dari lima program studi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Medika Jombang.
Terima kasih yang tak terhingga dan sebesar - besarnya saya sampaikan
kepada Imam Fatoni, SKM.,MM selaku Pembimbing Utama yang telah dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan motivasi, bimbingan dan saran untuk
dan masukan kepada penulis sejak awal hingga akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak untuk itu perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
Tri Puspitasari, S.Kep,. Ns,. MM selaku Ketua Program Studi Ahli Madya
viii
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang telah
ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
tetapi penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi profesi
keperawatan.
Penulis
ix
ABSTRAK
Oleh:
x
ABSTRACT
By:
Thypoid fever is endemic disease and still become important health problem
in many countries, especially in developing country including Indonesia that caused
by Salmonella Thypi. Thypoid fever can be spreaded by secret and respiratory tract
in vary time period.
Research design is descriptive by using Case study method. Participants
used are 2 clients that medically diagnosed get suffer thypoid with nutrition
disproportion problem: less than body need. Data collected by interview,
observation and documentation.
Research result in seruni room of RSUD Jombang based on assessment
known that Mrs R complain her child doesn’t want to eat and just want to drink
milk that supported by objective data of dirty tongue, pale conjunctiva, often
Nausea and vomiting while Mrs D says her child just want to eat about 3 spoons by
objective data looks vomiting when eating, dirty tongue. Nursing diagnosis
appointed is nutrition disproportion: less than body need. Nursing intervention
made to nutrition disproportion: less than body need arranged by NIC and NOC
criteria in year 2015 including nutrition monitoring and nutrition therapy.
Implementation to Mrs R anMrs D is developed by the result of intervention
assessment that done in 3 days.
After doing implementation for 3 days, final evaluation result to Mrs R an
Mrs D known that part of problem handled, so that it needs continously
implementation because the problem hasn’t handled all
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi per Hari…………………………..... 20
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan………………………………... 28
Tabel 4.1 Identitas Kilien…………..…………………………….. 37
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit……………………………………… 38
Tabel 4.3 Perubahan Pola Kesehatan…………………………….. 39
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik……………………………………... 41
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik……………………………….. 42
Tabel 4.6 Terapi……………………………………....................... 43
Tabel 4.7 Analisa Data……………………………………............ 43
Tabel 4.8 Intervensi Keperawatan………………………………... 44
Tabel 4.9 Implementasi Keperawatan……………………………. 46
Tabel 4.10 Evaluasi Keperawatan…………………………………. 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 WOC Thypoid………………………. 11
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan laporan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Lembar Permohonan Responden
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 4 Surat Pre Survei Data dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 5 Surat Penelitian dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 6 Lembar Disposisi
Lampiran 7 Surat Balasan penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Format Pengkajian Keperawatan
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
% : Persentase
0
C : Derajat Celcius
< : Kurang dari
BB : Berat Badan
Cm : Sentimeter
CRT : Capillary Refill Time
DM : Diabetes Melitus
G : Gram
HT : Hipertensi
Kg : Kilo gram
Kkal : Kilo kalori
mL : Mililiter
mmHg : Milimeter Merkuri Hydrargyrum
n-6 : Benzylaminopurine
n-3 : Glosarium
NANDA : North American Nursing Diagnosis Association
NIC : Nursing Interventions Classification
NOC : Nursing Outcomes Classification
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
TB : Tinggi Badan
WHO : World Health Organization
WOC : Web Of Caution
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
dan kebiasaan makan diluar rumah dapat mengakibatkan bakteri masuk melalui
makanan dan minuman, yang sebagian dimusnahkan oleh asam lambung dan
sebagian kuman yang masih bertahan hidup dan mencapai usus halus sehingga
thypoid di seluruh dunia mencapai 17 juta kasus. Data surveilans saat ini
setiap tahunnya dengan lebih dari 20.000 kematian. Rata- rata di Indonesia,
1
2
orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap kasus
kasus penyakit yang cukup tinggi sekitar 28-810 kasus per-100.000 penduduk
pertahun. Dari survey berbagai rumah sakit di Indonesia dari tahun 2008 sampai
jumlah penderita demam thypoid sejumlah 6.122 orang serta di ruang seruni
RSUD Jombang tahun 2014 terdapat 125 kasus dan pada tahun 2015 dari bulan
Januari sampai April terdapat 94 kasus. Pada tahun 2016 terdapat 437 kasus dan
lidahnya kotor dan rasa pahit waktu makan. Hal ini menyebabkan asupan
lebih cepat, diruang usus terisi udara yang berakibat pada lambung sehingga
3
nutrisi peroral berkurang. Maka dapat terjadi lemah atau lemas dan bahkan
demam thypoid adalah dengan cara diberikan bubur saring yang bertujuan
perforasi usus kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat
kesehatan tentang diet pasien dan menganjurkan pasien untuk makan sedikit
tapi sering.Terapi nutrisi, monitor nutrisi, manajemen berat badan dan bantuan
Batasan Masalah
Jombang.
Rumusan Masalah
Jombang?
4
Tujuan Khusus
RSUD Jombang.
menerus diperbarui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi gangguan
anak maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan yang biasanya
banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun. Penyakit ini berhubungan erat dengan
pada anak lebih rendah bila di banding dengan dewasa (Dewi, 2011).
fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa dan diare pada anak), sakit
kepala, malaise, dan anoreksia. Saat periode demam, sampai 25% penyakit
6
7
3. Keadaan karier
pasien. Karier typhoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmenella typhi
di feses.
2.1.3. Etiologi
adalah penderita itu sendiri dan karier yang dapat mengeluarkan berjuta-juta
kuman Salmonella typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber
penularan.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam
air, es, sampah, dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu) 60oC
2011).
pili dari kuman. Mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan
berpegang pada gejala atau tanda klinis, akan lebih sulit untuk menegakkan
diagnosis demam thypoid pada anak, terutama pada penderita yang lebih
muda, seperti pada thypoid kongenital ataupun thypoid pada bayi. Masa
3) Gangguan kesadaran
9
akut pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah,
meningkat.Pada minggu kedua, gejala atau tanda klinis menjadi makin jelas,
sampai berat.
Pemeriksaan Diagnostik
demamthypoid.Peningkatan titer uji widal tes 4 kali lipat selama 2-3 minggu
thypoid.
Widal Tes
positif tetapi tidak pernah dideteksi adanya antibodi dengan tes ini,
2.1.6. Patofisiologi
kuman yang masih bertahan hidup melintasi sawar lambung mencapai usus
pergerakan isi usus lebih cepat, sehingga diruang usus terisi udara yang
(Rampengan, 2008).
11
Merespon dengan
MK : meningkatkan suhu
Ketidakseimbangan nutrisi : tubuh
kurang dari kebutuhan tubuh
Demam thypoid /
typus abdominalis
Inflamasi kuman
pada usus halus
MK:
Hipertermia Kurang Perdarahan dan
Informasi perforasi
MK : Tubuh banyak
Defisiensi kehilangan
pengetahuan cairan (darah)
MK :
Kekurangan volume
cairan
12
2.1.7. Komplikasi
a) Perdarahan usus
b) Perforasi usus
c) Peritonitis
Bronkitis
Bronkopnemonia
Ensepalopati
Kolesistitis
Meningitis
Miokarditis
Karier kronik
2.1.8. Penatalaksanaan
dan dirawat sebagai penderita demam thypoid yang secara garis besar ada
3 bagian, yaitu:
1) Perawatan
pengobatan.
13
Penderita harus istirahat 5-7 hari bebas panas, tetapi tidak harus tirah
atau tidak.
Diet
Penderita diberi diet yang terdiri dari bubur saring terlebih dahulu
perawatan.
Obat-obatan
a) Kloramfenikol
Tiamfenikol
Kotrimoksasol
resisten
Digunakanterhadap kloramfenikol.Dosis
pada pengobatandemam yang dianjurkan
thypoid, adalah:
terutama pada kasus
tunggal.
1) Seftriakson
Sefotaksim
Siprofloksasin
Kortikosteroid
angka kematian.
2.1.9. Pencegahan
minuman
16
Manusia yang sehat dapat terpapar dengan bakteri atau kuman pada
c) Pemberantasan lalat
penyebaran
yang akan dibeli dan dimakan, karena anak-anak belum tau mana
Imunisasi
selama 36 bulan.
2.2.1. Definisi
Pengetahuan
haltersebutdapatdisebabkanolehkurangnyainformasisehinggadapat
terjadikesalahanpemenuhankebutuhangizi.
2) Kebiasaan
3) Ekonomi
4) Usia
5) Jenis kelamin
wanita.
Riwayat makanan
Kemampuan makan
4) Penampilan Fisik
Dilihat dari rambut yang tidak kering dan rontok, mata cerah dan tidak
ada rasa sakit, mukosa bibir tidak kering, kulit tubuh halus dan tidak
bersisik.
5) Pengukuran Antropometrik
seseorang melalui penentuan berat badat ideal dan indeks massa tubuh.
Pada orang yang sehat tidak ada metode khusus dalam memenuhi
Definisi
perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga
simbolik maupun abstrak, dan yang terakhir secara emosional anaka dapat
masa prasekolah.
Masa Prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus.Pada
cepat. Pada masa fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran.
2) Masa Posnatal
Terdiri atas masa neonatus, bayi, prasekolah, sekolah dan masa remaja.
4) Masa Bayi
Masa bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama
(antara usia 1-12 bulan), pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini
masa prasekolah.
dan laki-laki.Pada umumnya wanita dua lebih cepat untuk masuk tahap
1) Faktot genetik
2) Faktor eksternal/lingkungan
Keluarga
Teman sebaya
Pengalaman hidup
Kesehatan
2.4.1. Pengkajian
antara umur 5-19 tahun.Pada anak umur 5 tahun keatas merupakan masa
24
Riwayat penyakit :
tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, kurang semangat serta
dikonsumsi.
Imunisasi
dan alergi.
demam thypoid.
e) Riwayat psikososial
25
menerimanya.
usus halus.
Pola kognitif
Pemeriksaan fisik
2) Kepala
3) Mata
isokor.
4) Hidung
Tidak ada nyeri tekan, mukosa lembab dan tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Mulut
Tidak ada keluhan sesak nafas, bentuk dada simetris, irama nafas
teratur.
Abdomen
proses kehidupan yang actual dan potensial. Diagnosa keperawatan ini dapat
(symptom, S).
dibandingkan pihak lain ada situasi yang sama atau hampir sama.
2.4.4Intervensi Keperawatan
2.4.5.Implementasi
2.4.6. Evaluasi
Tahap akhir dari proses keperawatan dengan menilai sejauh mana rencana dan
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Studi kasus yang menjadi
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup satu unit.Satu unit
dapat berarti satu klien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi.Unit yang
menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang
sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
30
31
pada reaksi dan respons untuk individu pada suatu kelompok atau
maupun potensial.
3.2.2 Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran
cerna, dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
3.3. Partisipan
digunakan adalah 2 klien, dalam penelitian ini adalah anak dengan masalah
keperawatan dan diagnosa medis yang sama, yaitu klien demam thypoid dengan
3.4.1. Lokasi
3.4.2. Waktu
31
32
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
Wawancara
Observasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
seluruh alat indra, tidak terbatas hanya pada apa yang dilihat (Saryono, 2013).
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pengukuran tersebut.
studi kasus melalui pengamatan.Pemeriksaan fisik pada studi kasus ini dengan
pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada sistem tubuh klien.
3) Studi Dokumentasi
Yang diamati dalam studi dokumentasi adalah benda mati (Saryono, 2013).
Dalam studi kasus ini dokumentasi yang digunakan berupa hasil dari rekam
Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menghasilkan validitas data studi kasus
berakhir dan memperoleh validitas tinggi. Dalam studi kasus ini waktu yang
tentukan adalah 3 hari akan tetapi apabila belum mencapai validitas data
diperpanjang satu hari, sehingga waktu yang diperlukan dalam studi kasus
adalah 4 hari.
utama yaitu klien, keluarga dan perawat untuk memperjelas data atau
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
Pengumpulan data
Mereduksi data
Data hasil wawancara seluruh data yang diperoleh dari lapangan ditelaah,
dicatat kembali dalam bentuk uraian atau laporan yang lebih rinci dan sistematis
dan dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi data
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
klien.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
Etika Penelitian
3) Confidentiality (kerahasiaan)
36
4.1 Hasil
50tempat tidur yang meliputi 8 tempat tidur HCU, 8 tempat tidur kelas I, 14
tempat tidur kelas II dan 20 tempat tidur untuk kelas III. Disertai fasilitas
4.1.2 Pengkajian
1. Identiras klien
37
38
2. Riwayat Penyakit
Riwayat Kehamilan dan Ibu klien mengatakan saat Ibu klien mengatakan saat
Persalinan mengandung, beliau selalu mengandung, beliau hanya
memeriksakan sekali memeriksakan
kandungannya ke bidan, kandungannya ke bidan
serta tidak mempunyai dan tidak mempunyai
riwayat HT, DM ataupun riwayat HT, DM ataupun
perdarahan. Klien lahir perdarahan. Klien lahir
secara normal dengan BB secara SC dengan BB 2,6
3,3 kg. kg.
f. Toraks dan paru Bentuk dada simetris, tidak ada Bentuk dada simetris, tidak ada
keluhan sesak nafas, batuk keluhan sesak nafas, tidak
kadang-kadang, suara nafas batuk, suara nafas vasikuler,
vasikuler, dan irama nafas dan irama nafas teratur,
teratur, pernafasan 25x/menit. pernafasan 23x/menit.
g. Jantung Tidak ada nyeri dada, irama Tidak ada nyeri dada, irama
jantung teratur, CRT < 3 detik. jantung teratur, CRT < 3 detik.
IMUNOLOGI
IgM S. Thypi Cito
- IgM S. Thypi 6 4
Widal
- O 1/320 1/160
- H 1/320 1/80
- PA Negatif Negatif
- PB 1/80 1/80
6. Terapi
muntah.
Klien 2
Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi: kurang dari Status Nutrisi Monitor Nutrisi
kebutuhan Indikator: 1. Timbang berat badan
tubuhberhubungan 1. Asupan Gizi pasien
dengan tidak ada nafsu 2. Asupan Makanan 2. Monitor adanya
makan dan mual. 3. Asupan Cairan penurunan berat badan
4. Energi 3. Monitor kekeringan,
5. Rasio berat badan/tinggi bad rambut kusam dan
6. Hidrasi mudah patah
4. Monitor adanya warna
Skala: pucat, kemerahan dan
1. Sangat menyimpang jaringan konjungtiva
2. Banyak menyimpang yang kering
3. Cukup menyimpang 5. Monitor turgor kulit
4. Sedikit menyimpang 6. Monitor kulit kering
5. Tidak menyimpang 7. Identifikasi
abnormalitas eliminasi
Nafsu makan bowel
Indikator: 8. Identifikasi perubahan
1. Hasrat/keinginan untuk nafsu makan
Makan 9. Monitor adanya mual
2. Mencari makanan muntah
3. Menyenangi makanan
4. Merasakan makanan Terapi Nutrisi
5. Energi untuk makan 1. Kaji kebutuhan nutrisi
6. Intake makanan parenteral
7. Intake nutrisi 2. Ciptakan lingkungan
8. Intake cairan yang membuat suasana
9. Rangsangan untuk makan yang menyenangkan
3. Berikan perawatan
Skala: mulut sebelum makan
1. Sangat terganggu sesuai kebutuhan
2. Banyak terganggu 4. Pastikan makanan
3. Cukup terganggu lunak, lembut dan tidak
4. Sedikit terganggu mengandung asam
5. Tidak terganggu sesuai kebutuhan
4.1.6 Implementasi Keperawatan
P : Intervensi dilanjutkan
Klien 2 S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan
anaknya makan 3-4 anaknya merasa mual nafsu makan anaknya
sendok merasa mual dan dan muntah saat makan. baik sudah mau makan
kemudian muntah saat nasi dan roti serta minum
makan dan nafsu makan O: susu.
berkurang. 1. Melakukan oral
hygiene O:
O: 2. Rambut tebal, 1. Melakukan oral
1. keluarga klien, klien dan keriting dan hygiene
perawat dapat bekerja kemerahan 2. Rambut tebal,
sama dalam proses 3. Konjungtiva non keriting dan
asuhan keperawatan anemis kemerahan
2. Berat badan turun 4. Turgor kulit kering 3. Turgor kulit kering
3. Rambut tebal, keriting 5.Klien tidak 4. Klien tidak
dan kemerahan mengalami mengalami konstipasi
4. Konjungtiva non anemis konstipasi atau diare atau diare
5.Turgor kulit kering 6. Sudah dilakukan 5. Sudah dilakukan
6. Klien tidak mengalami injeksi injeksi
konstipasi atau diare 7. Lidah tampak kotor 6. Lidah tampak kotor
7. Lidah tampak kotor 8.Klien muntah saat 7. Klien mual saat
8.Klien muntah saat makan makan
makan 9.Klien mau makan
9.Sudah dilakukan injeksi tapi satu porsi tidak A: Masalah teratasi
12.BAB klien tidak teratur habis sebagian
13.Klien makan tapi satu
porsi tidak habis A: Masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan
sebagian
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
4.2 Pembahasan
kesenjangan yang terjadi antara praktik dan teori pada studi kasus yang
dilakukan di RSUD Jombang pada An. R dan An. D sesuai dengan teori yang
4.2.1 Pengkajian
Data Subjektif
yang sama yaitu penurunan nafsu makan, mual dan muntah disertai
lemas, tetapi penurunan nafsu makan klien 1 lebih berat daripada klien 2.
thypoid adalah keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada
kering, bibir pecah, diare atau konstipasi, lidah tertutup selaput putih
didapatkan pemeriksaan fisik dengan tanda gejala yang tidak sama yakni
susu dan tidak mau makan sedangkan pada klien 2 TD : 100/70 mmHg, N
merasakan sakit pada perutnya karena mual, muantah, diare atau konstipasi.
Menurut peneliti ditemukan data yang sama klien 1 dan klien 2 masing-
diserta badan lemas. Hanya saja klien 2 masih mau makan 3-4 sendok,
kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mau makan dan mual, muntah.
Dengan data subyektif: ibu klien mengatakan tidak mau makan hanya
minum susu kadang dimuntahkan. Data obyrktif: bibir kering dan pecah-
keperawatan ini diambil dari batasan karakteristik yang muncul pada tanda
4.2.3Intervensi Keperawatan
keluhan utama dan tanda gejala yang dialami oleh klien 1 dan klien 2.
NOC status nutrisi dengan NIC Manajemen nutrisi : Mengkaji adanya alergi
obatan sebelum makan jika diperlukan, Monitor kalori dan asupan makanan,
berat badan pasien, monitor adanya penurunan berat badan, monitor turgor
dan mudah patah, monitor adanya warna pucat, kemerahan dan jaringan
dengan keluhan dan tanda gejala yang dialami oleh klien 1 dan klien 2.
sudah sesuai dengan apa yang ada pada intervensi keperawatan, tetapi untuk
melalui IV,injeksi Calsan 3x300 gr melalui IV,pyrex 3x20 cc. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kedua klien dengan masalah keperawatan yang
kebutuhan tubuh sudah sesuai dengan intervensi. Jika ada penambahan pada
3 hari, pada hari pertama dan hari kedua yang belum mencapai kriteria hasil
karena keluhan dan tanda gejala yang dialami klien masih teratasi sebagian
dan masih sama dengan saat pengkajian dilakukan yakni kedua klien masih
mengalami penurunan nafsu makan, rasa mual masih muncul dan muntah
nafsu makan, tidak lagi mual dan muntah saat makan, keadaan umum kedua
klien juga baik. Bahkan klien 2 menurut visite dokter sudah diperbolehkan
pulang sedangkan klien 1 masih terjadi muntah tetapi keadaan umum sudah
yang telah dilakukan. Serta perbandingan keadaan pasien dan kriteria hasil
yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Adapun kriteria hasil yang harus
adalah adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan
Menurut peneliti pada hari kedua kedua klien menunjukkan hasil yang
klien 2.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan apa yang penulis dapatkan pada laporan studi kasus
5.1.1 Pengkajian
thypoid. Tetapi, ada keluhan lain yang muncul dan tidak sesuai dengan
cepat dan tepat maka semua kebutuhan klien akan selalu memerlukan
57
58
berat badan sesuai dengan tujuan, tidak terjadi penuruan berat badan
yang berarti, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan. Pada tahap ini penulis mendapatkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan fakta, hal ini dikarenakan intervensi yang
Implementasi Keperawatan
tim dokter mengenai terapi dan tim gizi mengenai diet antara klien 1 dan
hasil secara umum kondisi kesehatan klien membaik atau sudah pulih.
Evaluasi Keperawatan
hari pertama dan kedua mengeluh tidak nafsu makan, setiap makan
hanya 3-4 sendok kadang dimuntahkan, susu masih mau tapi jarang
tetapi pada klien 2 lebih suka minum air mineral, badan masih merasa
5.2 Saran
antara lain:
1. Pelayan kesehatan
yang optimal.
Institusi Pendidikan
4. Penulis
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
Seran Eunike Risani, Henry Palandeng, Vandy D Kallo. 2015. Hubungan Personal
Hygiene dengan KejadianDemam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Tumaratas. Fakultas Kedokteran: Sam Ratulangi. Vol 3 no.2 diakses 7
Desember 2016.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Tri, Maharani, dkk.. 2016. Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi
Kasus, Jombang : STIKes ICMe
Rohmah, Nikmatur & Walid Saiful. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sodikin.2011. AsuhanKeperawatanAnakGangguanSistem Gastrointestinal Dan
Hepatobilier, Jilid 1.Jakarta:SalembaMedika.
Rampengan, 2008. Buku Infeksi Tropik pada Anak, Edisi 2Jakarta :EGC.
I. IDENTITAS ANAK
Nama :
Tempat tgl. lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
VI. IMUNISASI
BCG :……x, umur…… Campak :……x, umur……
DPT :……x, umur…… Polio :……x, umur……
Hepatitis :……x, umur……
B. Perkembangan Motorik
Perkembangan Usia
1. Menghisap : ………………………
Somnolen Gelisah
2. GCS :
Eye (E)……. Verbal (V)……. Motorik (M)…….
Total nilai : ………………………………..
3. Reflek : ……………………………………
Koordinasi gerak Ya Tidak
Kejang Ya Tidak
Kepala dan wajah : ……………………….
Mata :
Sklera Putih Merah
Icterus Perdarahan
Konjungtiva Pucat Merah
Pupil Isokor Anisokor
Miosis Midriasis
8. Leher : ……………………………………..
C. Perkembangan Eliminasi
a. Produksi urine : …………..ml, frekuensi : ……………x/hari
b. Warna : ………………. Bau : ………………
c. Masalah kandung kemih :
Tidak ada masalah Menetes Inkontenensia
Obliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Sering Terpasang kateter
Cystotomi
Lainnya, sebutkan : …………………………….
F. Reproduksi – Seksual
a. Laki-laki
Kelamin, bentuk Normal Tidak
Kebersihan Bersih Kotor
b. Perempuan
Payudara
Bentuk Simetris Asimetris
Benjolan Ya Tidak
Kelamin
Bentuk Normal Tidak
Keputihan Ya Tidak
Siklus Haid ……………………. hari
d. Keluhan/masalah
Mual Kesukaran Makan
Muntah Masalah Cerna
Sakit Mulut
4. Kognitif – Perseptual
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Kebersihan diri
Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Mandi
2. Gosok gigi
3. Keramas
4. Ganti pakaian
Jombang, ……….………..…..2017
Mahasiswa,
Nama :
No. RM :
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Subyektif :
Data Obyektif :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .....................................................................
2. .....................................................................
INTERVENSI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa Tujuan&
Waktu Rencana Tindakan
Tgl Keperawatan Kriteria Hasil
IMPLEMENTASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Implentasi Paraf
Tgl Keperawatan
EVALUASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Perkembangan Paraf
Tgl Keperawatan
Lampiran 10