Anda di halaman 1dari 3

PENELITIAN BELADIRI

LUKA BEKAS SERANGAN

dr. Gernanda Mahadlan

BAB I

PENDAHULUAN

i) LATAR BELAKANG

Di Negara hukum, khususnya tempat penelitian ini dilakukan, yaitu Indonesia


yang merupakan Negara hukum, para praktisi beladiri dihadapkan pada sebuah
persoalan yang membuat mereka berfikir sekian kali untuk menerapkan ilmu yang
telah mereka pelajari. Bukan tanpa sebab, dalam perundang-undangan di Indonesia,
telah banyak disusun peraturan tentang hukuman-hukuman yang ditujukan kepada
pihak tertuntut, yaitu mereka yang membuat bekas luka pada orang lain yang
melaporkannya.

Hukum di Indonesia seharusnya difahami oleh praktisi beladiri agar mereka


mengerti ancaman-ancaman yang mungkin menyertai mereka. Tidak serta merta
ketika seseorang mempelajari beladiri, maka ia dengan bebas menerapkan ilmu
tersebut tanpa berbagai pertimbangan. Dalam penelitian ini akan disinggung tentang
pasal-pasal di dalam perundang-undangan di Indonesia tentang beladiri, dan yang
terkait dengannya.

Mengerti tentang luka dan bekas luka akan memberikan gambaran untuk
praktisi beladiri untuk berhati-hati dalam memilih jenis serangan yang akan mereka
gunakan agar terhindar dari kasus hukum, mengingat bahwa beladiri adalah suatu
kebutuhan alami manusia untuk keselamatan dirinya.

ii) RUMUSAN MASALAH

Berapakah Masing-masing waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka


tampar, luka memar, luka iris, dan luka bacok sampai tak tampak lagi luka tersebut ?
iii) TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan penjabaran dalam latar belakang dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan penulisan penelitian ini adalah :
(a) Menjabarkan secara ringkas mengenai perundang-undangan terkait beladiri di
Indonesia.
(b) Mengetahui jangka waktu hilangnya bekas luka tampar, luka memar, luka iris,
dan luka bacok sampai tak tampak lagi luka tersebut.

iv) MANFAAT PENELITIAN


Berbagai manfaat dari penelitian ini yaitu :
(1) Menambah wawasan para praktisi di Indonesia mengenai perundang-undangan
terkait beladiri.
(2) Sebagai sarana perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ruang lingkup
beladiri
(3) Sebagai bahan referensi untuk pembelajaran selanjutnya bagi praktisi beladiri
yang akan melakukan penelitian terkait

I. TINJAUAN PUSTAKA
Undang-undang
Derajat luka
Macam serangan
Keterkaitan beladiri dengan ilmu kedokteran kehakiman
II. METOLOGI PENELITIAN
1.1. Rancangan Penelitian

Berdasarkan jenis-jenis metode penelitian yang ada, maka kami memilih metode
penelitian berupa metode Eksperimental design dengan sub metode Pre-eksperimental
design. Adapaun alternative design yang sesuai yaitu berupa One shoot case study.

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel


tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin,
2002:33). Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 57) penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol
terhadap kondisi. Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen
menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2005: 110). Dalam
melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-
kondisi eksperimental, kemudian menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya
perlakuan atau manipulasi tersebut.

1.2. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian


1.2.1. Lokasi penelitian bertempat di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya
1.2.2. Sampel dan Populasi penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek
yang merupakan sifat-sifat umum. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian
(Arikunto, 2010). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010).
Maka dari penjelasan ahli tersebut, maka pada penelitian ini Populasi
penelitian yaitu seluruh masyarakat di provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta dan
sekitarnya yang bersedia untuk menjadi sampel penelitian.

1.3. Definisi variable


1.3.1.
1.4. Prosedur pengumpulan data
1.5. Teknik analisis data
III. DATA DAN ANALISIS
IV. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai