Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan tentang lumens dan sebutkan jenis-jenis lampu penerangan indoor dan outdoor di industri
maupun dirumah serta tambahkan simbol.
Jawab :
 Lumens adalah satuan terang-gelapnya cahaya. Semakin besar lumens maka semakin terang cahayanya. Satuan flux
cahaya; flux dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
satu candela. Satu lux adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah kesetaraan fotometrik dari watt, yang
memadukan respon mata (pengamat standar). 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm. Candela adalah
intensitas cahaya, dalam suatu arah, dari satu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi
540×1012 hertz dan yang mempunyai intensitas radian di arah 1⁄683 watt per steradian. Lux adalah satuan metrik
ukuran cahaya pada suatu permukaan.
Sederhananya dari perbedaan Candela vs Lux vs Lumen Pada Cahaya Lampu
- Cahaya lampu LED dihitung dari Candle. Semakin besar nilai Candle maka lampu semakin terang. Candle
dihitung dari satu titik sumber lampu
- Lumen, tingkat cahaya yang diarahkan dari sumber lampu. Lumen menjadi angka kekuatan cahaya pada saat
cahaya di arahkan pada sudut tertentu. Angka Lumen bisa berubah walau mengunakan cahaya dari lampu dengan
Candle yang sama. Karena cahaya bisa diarahkan dengan reflektor.
 Jenis-jenis lampu penerangan indoor maupun outdoor di industri ataupun dirumah.
a) Lampu Incandescent (Lampu Pijar)
Prinsip kerja dari lampu pijar adalah dengan cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon (C) sehingga
terjadi arus hubung singkat pada yang mengakibatkan timbul panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu
sampai mengeluarkan cahaya.
Jenis-jenis lampu pijar

- Lampu GLS
- Lampu Reflektor, berdasarkan kontruksinya dibagi 3 jenis yaitu pressed glass (outdoor) dan blown bulb (indoor)
b) Lampu Halogen
Penambahan halogen ke dalam bohlam lampu, proses kerjanya disebut Tungsten Halogen Regenerative Cycle
(Siklus regenaratif tungsten halogen). Elemen-elemen halogen itu sendiri terdiri dari iodine, bromine, fluorine,
dan chlorine. Iodine dan bromine adalah gas yang digunakan sebagai gas tambahan terhadap gas normal (argon
dan nitogen) dalam produksi lampu-lampu halogen, sehingga lampu halogen juga disebut sebagai lampu Iodine
Quartz (Quartz Iodine Lamp).
Jenis-jenis lampu halogen ;
- Lampu Halogen Berujung Ganda (Double Ended Halogen Lamp), dapat digunakan sebagai lampu sorot baik
indoor maupun outdoor
- Lampu halogen berujung tunggal (Single Ended Halogen Lamp), hanya dapat digunakan indoor
- Armature, digunakan untuk penerangan indoor dan outdoor.
c) Lampu Fluorescent (Lampu TL)
lampu ini bekerja menggunakan gas flour untuk menghasilkan cahaya, dimana energi listrik akan membangkitkan
gas di dalam tabung lampu sehingga akan timbul sinar ultar violet. Sinar urtra violet itu akan mebangkitkan
phosphors yang kemudian akan bercampur mineral lain yang telah dilaburkan pada sisi bagian dalam tabung
lampu sehingga akan menimbulakan cahaya. Phosphors dirancang untuk meradiasi cahaya putih, sehingga
sebagian besar model jenis lampu ini berwarna putih.
d) Lampu Mercury
Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu fluoresen, yaitu cahaya yang dihasilkan berdasarkan
terjadinya loncatan elektron (electron discharge) didalam tabung lampu. Lampu merkuri terdiri dari tabung dalam
dan tabung luar. Tabung dalam diisi merkuri untuk menghasilkan radiasi ultraviolet dan gas argon yang berfungsi
untuk keperluan start. Sedangkan bohlam luar berfungsi sebagai rumah tabung dan menjaga kestabilan suhu di
sekitar tabung. Lampu merkuri ini bekerja pada faktor daya yang rendah, oleh karena itu harus menggunakan
kapasitor untuk memperbaiki faktor daya lampu. armatur lampu merkuri dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
armatur penerangan jalan, armature penerangan taman, armature penerangan industri dan armature
e) Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX)
Tujuan dibuatnya lampu sodium tekanan rendah adalah untuk mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, yaitu
sampai 200 lm/watt. Jika rangkaian lampu dihubungkan terhadap sumber arus bolak-balik, maka arus akan
mengalir melalui ballast dan seterusnya ke lampu. Pada saat yang sama argon dan neon yang ada dalam tabung
gas akan bekerja untuk menaikkan temperatur dalam tabung gas, dalam tahap ini lampu akan mengeluarkan
cahaya kemerah-merahan. Setelah beberapa menit, panas dalam tabung gas akan mencapai temperatur tertentu
sehingga sodium yang ada dalam tabung gas akan berubah menjadi uap (vapour). Dengan demikian pelepasan
elektron yang terjadi melalui uap sodium akan menghasilkan cahaya yang sebenarnya, yaitu cahaya kuning.
Penggunnakan penerangan lampu SOX adalah penghematan energi listrik yang penerangannya jalan-jalan bebas
hambatan.
f) Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)
Prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja lampu sodium tekanan rendah, yaitu berdasarkan terjadinya
pelepasan elektron di dalam tabung lampu. Sesuai dengan namanya, lampu ini mempunyai tekanan gas di dalam
tabung kira-kira 1/3 atmosper (250mm merkuri), dibandingkan dengan tekanan gas dalam lampu sodium
tekanan rendah yang kira-kira hanya 10-3 mm merkuri. Disamping itu, temperatur kerja tabung lampu sodium
tekanan tinggi juga lebih tinggi. Jenis lampu SON berbentuk elips dan tubular.

g) Lampu LED
Light Emitting Diode atau biasa disebut dengan LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan masih termasuk dalam kategori diode. LED stukturnya sama dengan dioda, yaitu
menggunakan sambungan P- N untuk menghasilkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang di pakai
adalah gallium, arsenic, dan phosporus. Jenis doping yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda.
Warna LED yang umum adalah merah, kuning, hijau, biru, dan putih.

 Simbol- Simbol lampu

2. Jelaskan wiring diagram beserta contohnya.


Wiring diagram adalah media pembelajaran yang berupa gambar rangkaian
sistem penerangan luar mobil beserta cara kerjanya. Menurut Supriatna (2009: 7)
Wiring diagram berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga
dapat memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-
petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol,
diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.

Gambar 1 : Wiring diagram sistem penerangan luar mobil


Keterangan :
15 = Kunci kontak L = Lampu tanda belok kiri 30/B+ = Positif baterai
R = Lampu tanda belok kanan 31/B- = Negatif baterai 49 = Input flasher
55 = Lampu kabut 49a = Output flasher 58 = Lampu kota dan plat nomer
RE = Lampu mundur 56a = Lampu jarak jauh 54 = Lampu rem
56b = Lampu jarak dekat 86 = Massa relai Li = Lampu indicator
85 = Input saklar H = Klakson 87 = Output lampu

3. Jelaskan peralatan pabrik yang menggunakan arus AC 1 fase dan 3 fase.


4. Jelaskan tentang arus listrik 3 fase.
Listrik 3 Fase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat netral (N) atau
sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 fase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel
netral. Umumnya listrik 3 fase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik. Sistem ini
menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut fase masing-masing 120 derajat. Berikut
adalah gambaran mengenai gelombangnya.

Gambar : Gelombang sinusoidal 3 fase


Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fase ini, yaitu :
 Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to
line).
 Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral).

Listrik 3 fase memiliki keuntungan yaitu menyediakan daya listrik yang besar (pada industri menengah dan besar)
dan diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.

Anda mungkin juga menyukai