Anda di halaman 1dari 20

Medan Elektromagnetik

Kuliah 1

Medan Magnet

19 Mei 2009

Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT


1. Medan magnet di sekitar arus listrik

Oersted menentukan adanya medan magnet di sekitar kawat


yang berarus listrik.

Percobaan Oersted :

U
(1)

Kawat tidak dialiri arus listrik, magnet jarum


tetap pada kedudukan semula Utara - Selatan

S
U
(2)
Kawat dialiri arus listrik dari arah selatan,
magnet jarum menyimpang ke kiri.

i
S

U
i (3)
Kawat dialiri arus listrik dari arah utara,
magnet jarum menyimpang ke kanan.

S
Kesimpulan percobaan Oersted :
Di sekitar arus listrik ada medan magnet, atau perpindahan muatan
listrik menimbulkan medan magnet sehingga dapat mempengaruhi
kedudukan magnet jarum, yang disertai dengan arah garis-garis
medan magnet sesuai dengan kaidah tangan atau aturan sekrup
putar kanan.

Kaidah tangan kanan :

Arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik


Dan arah lipatan jari-jari menunjukkan arah
Putaran garis-garis medan magnetnya.

i
2. Garis gaya dan arah garis gaya magnet

U S
i S
U
U
S
S
U

U S

S U

U S
S U

Arus listrik magnet-magnet kecil akan terletak pada garis-garis


lingkaran, sehingga kutub utara searah garis gaya dan kutub
selatan berlawanan.
Banyaknya garis gaya magnet disebut fluks magnet.
Lambang : Φ
Satuan : weber (Wb)

Rapat garis gaya magnet (rapat fluks magnet) adalah


Banyaknya garis gaya magnet yang menembus tegak lurus
seluas 1 m2
Dilambangkan : B
Satuan : weber/m2

Rapat fluks magnet di suatu titik dalam medan magnet


disebut induksi magnet
Di udara, induksi magnetik B di suatu titik sama dengan kuat
medan magnet H di titik itu.
Tetapi di dalam suatu zat, induksi magnetik B dan kuat medan
magnet H harus dibedakan tergantung pada permeabilitas
sesuatu zat dan dirumuskan :

B= µ .H (µ = permeabilitas zat)

Sistem Banyak garis gaya Rapat garis gaya


Φ µ
H B
MKS weber ampere/meter weber/m2 Wb/A.m

CGS maxwell oerstedt maxwell/cm2 gauss/oerstedt


(gauss)

1 weber = 108 maxwell


1 Wb/m2 = 104 Mx/cm2 = 104 gauss
3. Hukum Biot Savart

Menurut Teori Laplace, besar induksi magnet yang disebabkan


oleh elemen arus adalah :
(1) Berbanding lurus dengan arus listrik
(2) Berbanding lurus dengan panjang kawat
(3) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik yang
diamati ke kawat
(4) Arah induksi magnetnya tegak lurus terhadap bidang yang
melalui elemen arus.

Tahun 1820 Biot mengemukakan perhitungan lebih lanjut


tentang induksi magnet oleh elemen arus.
P
r

ϕ
dl i

Besarnya induksi magnet di titik P karena pengaruh elemen


Kawat dl yang berarus listrik i adalah :

i dl sin ϕ
dB = k (1)
r2

dB = induksi magnet di P karena pengaruh elemen kawat dl


yang berarus listrik i .

Persamaan (1) dikenal sebagai rumus Ampere


Nilai dari : k = µ0 = 10 − 7 weber/ampere.meter

Didapat persamaan (2) yang dipergunakan untuk menentukan


induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang.
µ0 i
Dikenal dengan hukum Biot-Savart : B= (2)
2π a

Satuan induksi magnet B : weber/m2 disebut dengan tesla

Contoh soal 1 :
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 8 A dan berada di ruang
hampa. Berapa besar induksi magnet pada sebuah titik yang
berada sejauh 10 cm di sebelah kanan kawat apabila kawat
tersebut vertikal dan kemana arah induksi magnetnya.
Jawab :
i = 8A
i
a = 10cm = 0 ,1m
a P
µ0 = 4π ⋅ 10 −7 weber / A.m
µ0 i
B= = 1,6 ⋅ 10 −5 weber / m 2
2π a

Arah induksi magnet di sebelah :

Kiri kawat ke luar bidang kertas


Kanan kawat masuk k bidang kertas

i x x
x x tanda keluar
x x x tanda masuk
x x
4. Medan magnet pada pusat arus melingkar

P
dB cos α Kawat membentuk lingkaran dengan
dB r
Jari-jari a, jarak titik P ke keliling
α a
ϕ Lingkaran r sudut yang dibentuk oleh
dB sin α
r dan sumbu lingkaran α.

Karena arah dari vektor dB tegak lurus


bidang yang melalui r dan dl berarti
ϕ= 90° maka induksi magnet di P oleh
ϕelemen arus
i dl sin 90°
sepanjang dl adalah : dB = k
r2
Induksi magnet di P dari seluruh bagian lingkaran dengan
keliling 2pa = l adalah: µ i a sin α
B= 0 2
(3)
r2
Bila P merupakan pusat lingkaran maka r=a dan a = 90°
µ0 i
Induksi magnet di pusat lingkaran : B= (4)
π a

Untuk suatu kumparan tipis dengan N buah lilitan,


Induksi magnet pada titik pusat lingkaran menjadi :

µ0 i N (5)
B=
π a
Soal 2 :
Sebuah kawat berbetuk lingkaran dengan jari-jari 5 cm, dialiri
arus listrik sebesar 15 A. Berapa induksi magnet pada sumbu
kawat tersebut yang berjarak 8 cm dari keliling lingkaran kawat.

Jawab :
a = 5 cm = 0,05 m
r = 8 cm = 0,08 m
sin α = a/r = 5/8

Dengan menggunakan persamaan (3) didapatkan :


5. Kuat medan solenoida

Solenoida adalah lilitan kawat atau kumparan yang rapat.


Misalkan panjang solenoida l, terdiri dari N lilitan, jumlah lilitan
Tiap satuan panjang menjadi n = N/l dan jari-jari kumparan a.
µ0 nia
dB = 2 2
sin α dx
r
Bila solenoida sangat panjang untuk P di tengah solenoida, maka
induksi magnet di P :
B = µ0 i n (6)

Bila titik P berada pada ujung kiri solenoida persamaannya


menjadi :
µ0 i n
B= (7)
2
6. Partikel bermuatan dalam medan magnet
Penghantar berarus listrik ataupun bermuatan listrik yang
bergerak berada dalam medan magnet homogen mendapat
Gaya Lorentz.

Besarnya gaya Lorentz F yang dialami oleh penghantar panjang L


Dialiri arus listrik i dalam medan magnet homogen B dan
Membentuk sudut α terhadap B adalah :

α
i

B F = B i L sin α

L
Untuk muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v dalam
medan magnet homogen B adalah :

Karena i = q / t
α
i

Sehingga i L = q/t L = q v
B
v

+q F = B q v sin α

Menentukan arah gaya Lorentz


F I = arah arus listrik
B = arah induksi magnet
F = arah gaya Lorentz
B
α α = sudut yang diapit oleh I dan B
I dan B sebidang dan selalu tegak
I
lurus terhadap F
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Telapak tangan dibuka, jari-jari dirapatkan, kecuali ibu jari :
- ibu jari sebagai arah arus I
- jari-jari lainnya sebagai arah induksi magnet B
- arah gaya Lorentz F keluar dari telapak tangan
- sudut α adalah sudut yang dibentuk oleh ibu jari I dengan
jari-jari lainnya B

I
7. Gaya antara dua kawat penghantar sejajar
yang berarus listrik
Induksi magnetik di titik P terhadap
i1
i2 kuat arus i1 adalah
F
P i1
B B=2k k =10-7 weber/Am
R

F = B i2 L
Jika kawat yang melalui P sejajar i1
= 2 k i2 L
dialiri arus litrik maka pada kawat R
itu bekerja gaya Lorentz : 2k L
= i1 i2
R
Dua kawat penghantar dipasang sejajar dan dialiri arus listrik :
gambar (a) arah arus sejajar
gambar (b) arah arus berlawanan

i2 i1 i2
i1
F F F F

R R

(a) (b)

Pada (a) kedua kawat saling mendekati atau tarik-menarik


Pada (b) kedua kawat saling menjauh atau tolak-menolak
antara kedua kawat timbul Gaya Lorentz

Anda mungkin juga menyukai