Makalah Laporan Fitokimia
Makalah Laporan Fitokimia
KELOMPOK C6
KELAS IV C
ANGGOTA :
1. SUJIYATMI (1708067105)
2. TRI HARTOYO (1708067106)
3. WIDAYATININGSIH (1708067101)
4. YESI APRILLIA ANJANI (1708067108)
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah digunakan secara luas di dunia, baik sebagai bumbu dapur maupun
tiga jenis utama jahe, yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah (jahe
Sifat khas pedas jahe atau pungent berasal dari atribut senyawa kimia jahe
minyak atsiri seperti sineol, borneol, geraniol, linalool, dan farmasen yang
flavor yang memberikan rasa pedas (pungent) jahe. Dua komponen utama
oleoresin antara 14-25% dan shogaol dalam oleoresin antara 2.8- 7.0%
(Farrel, 1990).
1989 dan Connel, 1970 diacu dalam Kemper, 1999). Senyawa shogaol jahe
yang diekstrak dengan heksan diteliti memiliki efek antifouling agents (Etoh
et al., 2002).
B. Rumusan Masalah
Apakah tujuan dari isolasi dan identifikasi minyak atsiri dari rimpang jahe?
C. Tujuan
Agar dapat memahami prinsip isolasi minyak atsiri dan dapat mengerjakan
jahe.
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. JAHE
tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun
yang pipih memanjang dengan ujung lancip, bunganya terdiri dari tandan
Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas.
mengandung minyak atsiri, pati, resin, asam-asam organic, asam malat, asam
oksalat, dan gingerol. Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan
oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan
diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe
atsiri dalam jahe kering sekitar 1-3%. Komponen utama minyak atsiri jahe
1990).
Isolasi simplisia adalah pemisahan suatu kandungan simplisia untuk
memperolah zat aktif yang murni atau yang tidak mengandung zat yang inert.
Simplisia adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang belum
simplisia hewani, dan simplisia pelican atau mineral (Guenther, 2006) Minyak
atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric Oil), minyak esensial,
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam berbagai bidang industri.
gigi.
pembunuh bakteri.
ekstraksi dengan pelarut organik atau yang saat ini umum digunakan adalah
titik didih cukup tinggi. Proses destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua
adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak
yakni penyulingan uap, penyulingan air, penyulingan uap dan air. Proses
perbedaan titik didih, dimana cairan dengan titik didih rendah akan menguap
atau kondensor.
2. Prinsip dasar penyulingan
Adalah cairan dirubah menjadi uap pada titik didihnya, kemudian uap
dengan berbagai cara, yaitu :Destilasi air, Destilasi uap, dan Destilasiuap-air.
3. Destilasi Air
kuantitas bahan yang akan diproses. Air dapat didihkan dengan api secara
langsung. Penyulingan air ini tidak ubahnya bahan tanaman direbus secara
langsung.
C. KROMATOGRAFI
proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase atau
berdasarkan prinsip ini. Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis
gerak (larutan pengembang yang cocok), dan fase diam (bahan berbutir) yang
diletakkan pada penyangga berupa plat gelas atau lapisan yang cocok.
fase diam akan cenderung tertahan dan nilai Rf-nya paling kecil. Kromatografi
perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut
pengembang.
BAB III
METODE
C. CARA KERJA
1. Isolasi
Timbang 100 gram rimpang jahe
2. Identifikasi
Minyak Atsiri
Kondisi :
a. Fase diam : silica gel GF 254
b. Fase gerak : n-heksan : etil asetat (9:1)
c. Cuplikan : minyak atsiri hasil destilasi
d. Deteksi : UV 254
A. HASIL
Tahapan isolasi Minyak Atsiri
NO TAHAPAN GAMBAR KETERANGAN
1. Proses
Destilasi Jenis destilasi yang
dilakukan adalah destilasi air
karena rimpang jahe dan
pelarut (air) berada pada
satu wadah
2. Pemisahan
minyak atsiri Hasil destilasi dimasukkan
Dan air pada corong pisah dan
ditambahkan natrium sulfat
anhidrat untuk membantu
dalam proses pemisahan
4. Uji Bercak
Pada uji bercak ,bercak hasil
destilasi tidak terlihat jelas
bahkan nyaris hilang
Pemerian Ekstrak
B. PEMBAHASAN
Tujuan praktikum pada percobaan ini adalah untuk memahami
rimpang jahe( Zingiberis officinale) sebanyak 200 gram. Pada metode ini,
bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih. Pada
pengisian simplisia rimpang jahe tidak boleh terlalu penuh( harus ada
terlalu panas karena akibat penguapan air dan minyak, sebagian dari
tumpukan bahan tidak terendam lagi dalam air, sehingga bahan tidak dapat
minyak atsiri.
rimpang jahe digerakkan oleh air mendidih. Simplisia yang di isi longgar
dan terendam dalam air mendidih, sehingga partikel uap dapat kontak
dengan semua partikel bahan dan menguapkan minyak atsiri. Minyak atsiri
selain itu beberapa jenis eter, misalnya linatil asetat akan terhidrolisis.
yang bertitik didih tinggi( misalnya sinamil alcohol, benzyl alcohol) dan
senyawa yang bersifat larut dalam air tidak dapat menguap komponen
atsiri(Guenther,1987).
yaitu suatu reaksi penyerapan air oleh desikan yang dalam hal ini ialah
tergantung pada jumlah air yang terdapat pada minyak atsiri. Minyak atsiri
minyak atsiri dihitung dalam % b/v. Pada hasil pemisahan antara air dan
Minyak atsiri yang diperoleh memiliki bau khas rimpang jahe, memiliki
bentuk cair dan berwarna jernih seperti air. Dari hasil pemeriksaan
uji bercak pada kertas saring. Uji ini dilakukan dengan meneteskan minyak
atsiri hasil destilasi di kertas penyaring. Setelah itu ditunggu kurang lebih
selama satu menit. Jika setelah satu menit terdapat bercak noda
dilakukan di laboratorium tidak terdapat bercak noda minyak atsiri. Hal ini
terdapat air.
karena dari awal uji identfikasi yaitu uji bercak, tidak teridentifikasi
A. Kesimpulan
Senyawa minyak atsiri pada rimpang jahe diekstraksi dengan
adanya noda minyak pada kertas saring. Maka dari itu belum dapat
Farrel KT. 1990. Spices, Condiments, and Seasonings. The Avi Publishing
Etoh H, Kondoh T, Noda R, Pal SI, Sekiwa Y, Morimitsu K, dan Kubota K. 2002.
Fathona, Diva. 2011. Kandungan Gingerol dan Shogaol, Intensitas kepedesan dan
Roscoe), Jahe Emprit ( Zingiber officinale var. Amarum) ,dan Jahe Merah