Anda di halaman 1dari 2

Isolasi Proteksi

Nomor : SPO–-PPI–002 Halaman : 1/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional 04 Desember 2017 00

Pengertian Salah satu jenis kewaspadaan isolasi dan diterapkan pada pasien dengan gangguan imun yang
serius / rentan agar terhindar dari kontak dengan mikroorganisme patogen.
Prosedur ini diterapkan oleh dokter dan perawat kepada semua pasien dengan neutropenia
(<0.5 x 105/l), leukemia, luka bakar yang luas, infeksi HIV, kanker, pasca operasi jantung
terbuka (ganti katub) dan pasien yang berisiko tinggi rentan terhadap infeksi karena gangguan
sistem imun.

Tujuan Menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terhadap
penularan infeksi yang bisa berasal dari dirinya sendiri (endogen) maupun risiko yang
dari luar (eksogen)

Kebijakan Mematikan prosedur isolasi proteksi diterapkan dengan baik dan benar.
SK No.416/SHSB-HA/SK/XII/2017 Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Di Rumah Sakit
SK No.431/SHSB-HA/SK/XII/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Medis di Siloam
Hospitals
SK No.417/SHSB-HA/SK/XII/2017 Tentang Kewaspadaan Tambahan Isolasi
SK No.430/SHSB-HA/SK/XII/2017 Tentang Kebijaka Isolasi Proteksi

Prosedur 1. Dokter Spesialis / RMO menuliskan dengan jelas dalam surat pengantar rawat inap
bahwa pasien memerlukan perawatan dalam kamar sendiri karena penyakitnya.
2. Hospital Coordinator, HN, Staf Biomedik memastikan fasilitas kamar isolasi
yang diminta tersedia dan siap pakai.
3. Hospital Coordinator merawat pasien dengan sistem kohorting , bisa dilakukan bila
terdapat lebih dari 1 pasien dan tidak memiliki penyakit yang menular.
4. Perawat yang bertugas memasang signage kewaspadaan (tanda isolasi setiap rute
penularan) : ISOLASI PROTEKSI pada pintu kamar pasien.
5. RMO, HN / Nurse InCharge memberikan penjelasan / edukasi tentang prosedur
isolasi yang diterapkan selama perawatan kepada pasien dan keluarga untuk
mencegah penyebaran infeksi.
6. HN / Nurse InCharge menetapkan jumlah perawat yang kontak dengan pasien
selama perawatan.
Isolasi Proteksi

Nomor : SPO–-PPI–002 Halaman : 2/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional 04 Desember 2017 00

7. Dokter, Perawat, Profesi yang lain memastikan fasilitas cuci tangan dan APD
tersedia lengkap dan siap pakai.
8. Dokter, Perawat, Staf Penunjang Medis melakukan selalu pembersihan tangan
(sesuai indikasi) menggunakan sabun dan air atau dengan alkohol gel sebelum dan
setelah memeriksa setiap pasien.
9. Dokter, Perawat, Staf Penunjang Medis menggunakan APD sesuai indikasi.
10. Dokter, Perawat, Petugas Kesehatan Lainnya menghindarkan pemakaian bersama
peralatan non kritikal seperti stetoskop, termometer, pispot, bila tidak pastikan
dilakukan disinfeksi setelah digunakan.
11. Dokter, Perawat menginformasikan secara tertulis dan lisan kewaspadaan yang
dibutuhkan apabila pasien memerlukan tindakan / prosedur yang mengharuskan
pasien meninggalkan kamarnya misalnya : tindakan operasi, pemeriksaan radiologi,
fisioterapi dan lainnya.
12. Dokter Spesialis akan melakukan penundaan prosedur bila status masih berisiko
tinggi.
13. Staf Housekeeping melakukan penanganan linen sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Dokumen / Fasilitas dan Peralatan
a. Catatan Perkembangan Terintegrasi
b. Surat Pengantar Rawat Inap

Unit terkait Emergency dan Rawat Inap

Tabel
Rangkuman
Revisi

Anda mungkin juga menyukai