Anda di halaman 1dari 6

Nusantara of Enginering/Vol.3/No.

1/ISSN: 2355-6684 41

Penerapan Metode Fuzzy Sugeno Dalam Pendaftaran


Siswa Baru di SDN Sonopatik 1 Nganjuk

Fajar Rohman Hariri


Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jalan K.H.Ahmad Dahlan No. 76 Kediri
dosendeso@gmail.com

menggunakan media internet atau lebih


Abstrak— Teknologi pendaftaran khususnya dikenal dengan istilah online tidak hanya bisa
dalam memilah data murid memerlukan melakukkan penerimaan siswa, tetapi juga
adanya sebuah sistem pendukung keputusan bisa memilih dan memilah siswa berdasarkan
(SPK) yang bisa memilah data secara otomatis
ketika ada data yang di masukkan. Sistem
tingkat akademisnya.
pendukung keputusan selalu membutuhkan Teknologi pendaftaran khususnya dalam
metode yang tepat. Fuzzy banyak digunakan memilah data murid memerlukan adanya
dalam pendukung pengambilan keputusan. sebuah sistem pendukung keputusan (SPK)
Untuk program pendaftaran yang akan di buat yang bisa memilah data secara otomatis
akan menggunakan metode fuzzy sugeno. ketika ada data yang di masukkan. Sistem
Dimana metode fuzzy sugeno ini mampu
mengelompokkan data berdasarkan input yang
pendukung keputusan selalu membutuhkan
telah dipilih dan menerapkan aturan yang telah metode yang tepat. Fuzzy banyak digunakan
ditetapkan sehingga bisa menghasilkan output dalam pendukung pengambilan keputusan
pembagian siswa kelas khusus dan kelas biasa. seperti pada beberapa penelitian yang telah
Dari 49 pendaftar berhasil didapatkan 16 siswa dilakukan yang diantaranya Muntaha, M. S.
masuk kelas khusus dan sisanya masuk kelas (2010) membahas tentang Penerapan Sistem
biasa.
Pendukung Keputusan Untuk Menyeleksi
Kata Kunci — Fuzzy, Fuzzy Sugeno, Calon Siswa SMK Berdasarkan Hasil Test
Pendaftaran. Menggunakan Metode Fuzzy di SMK Teratai
Putih Global 1 Bekasi[1]. Saleh, dkk (2011)
I. PENDAHULUAN membahas tentang fuzzy sistem pendukung
SDN Sonopatik 1 Nganjuk adalah sebuah keputusan untuk pengelolaan kanker
payudara[2]. Hapsari (2013) menyajikan
instansi pendidikan yang sudah berdiri sejak
aplikasi fuzzy inference system metode
tahun 1972, sekarang memiliki dua kelas
yaitu kelas biasa dan kelas khusus, kelas mamdani untuk pemilihan jurusan di
perguruan tinggi[3]. Mustafidah & Aryanto
biasa dimaksudkan untuk anak yang
(2012) menyajikan sistem inferensi fuzzy
memenuhi syarat akademis dan kelas khusus
yang dimaksudkan untuk anak yang tidak untuk memprediksi prestasi belajar
mahasiswa berdasarkan nilai ujian nasional,
memenuhi persyaratan akademis. Sejak dari
tes potensi akademik, dan motivasi belajar[4].
awal berdirinya sekolah ini hingga sekarang
cara pendaftaran di instansi pendidikan ini Mustafidah & Suwarsito (2012) menjelaskan
prediksi prestasi belajar mahasiswa
masih menggunakan cara yang konvensional.
Seiring perkembangan zaman, berdasarkan moivasi, minat dan kedisiplinan
menggunakan sistem inferensi fuzzy[5].
pendaftaran sekolah tidak lagi seperti
Untuk program pendaftaran yang akan
pendaftaran pada zaman dahulu, semakin
selektif dan dibuat semakin efisien. Untuk di buat akan menggunakan metode fuzzy
sugeno. Dimana metode fuzzy sugeno ini
alasan efisiensi waktu sekarang ini
mampu mengelompokkan data berdasarkan
pendaftaran siswa baru sudah banyak yang
menggunakan media internet, diharapkan input yang telah dipilih dan menerapkan
aturan yang telah ditetapkan sehingga bisa
dengan menggunakan fasilitas ini dapat
meningkatkan jumlah pendaftar karena menghasilkan output pengelompokan data
seperti yang diharapkan.
dengan media internet daerah pendaftar
semakin luas. Dengan pendaftaran sekolah
Nusantara of Enginering/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 42

II. LANDASAN TEORI 2. Aturan dasar, berisi sejumlah aturan


fuzzy IF-THEN.
A. Logika Fuzzy
3. Basis data, mendefinisikan fungsi
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan keanggotaan himpunan fuzzy yang
oleh Prof. Lofti A. Zadeh pada tahun 1965. digunakan dalam aturan fuzzy.
Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan 4. Unit pengambilan keputusan,
fuzzy. Fuzzy secara bahasa diartikan kabur melakukan operasi inferensi pada
atau samar-samar. Logika fuzzy merupakan aturan.
pengembangan dari logika tegas atau logika 5. Antarmuka defuzzifikasi, mengubah
klasik. Perbedaan mendasar pada logika fuzzy hasil inferensi fuzzy menjadi nilai tegas
yaitu terdapat pada rentang nilai kembali.
kebenarannya. Pada logika tegas nilai Berikut gambar 1 yang menjelaskan
kebenaran hanya terdapat dua kemungkinan hubungan antar komponen sistem inferensi
yaitu merupakan suatu anggota himpunan fuzzy.
atau tidak, benar atau salah, 0 atau 1.
Sedangkan pada logika fuzzy, nilai kebenaran
tergantung pada nilai keanggotaan yang
dimilikinya. Nilai keanggotaaan dalam fuzzy
memiliki rentang nilai antara 0 sampai 1.
Gambar 1. Sistem Inferensi Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang
menghubungkan antara ruang input menuju C. Fuzzy Sugeno
ruang output. Dalam teori fuzzy menyediakan Menurut Sri Kusumadewi (2010), logika
mekanisme untuk mewakili suatu besaran fuzzy sugeno secara umum di maknai sebagai
menggunakan bahasa (linguistik) seperti berikut :
"banyak", "rendah", "menengah", "sering", Secara umum logika fuzzy sugeno adalah
"sedikit". Sehingga dalam sistem keputusan, suatu logika yang digunakan untuk
kesimpulan yang dihasilkan berbasis pada menghasilkan keputusan tunggal / crisp saat
penalaran manusia[6]. defuzzyfikasi, penggunaannya tergantung dari
B. Sistem Inferensi Fuzzy domain masalah yang terjadi. Dimana urutan
prosesnya dimulai dari fuzzyfikasi, penerapan
Sistem Inferensi Fuzzy atau Fuzzy
rule, defuzzyfikasi dan output.
Inference System (FIS) dikenal sebagai sistem
Fuzzy sugeno pertama kali diperkenalkan
fuzzy berdasarkan aturan, model fuzzy, sistem
oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985.
pakar fuzzy, fuzzy associative memory. Sistem
Sehingga metode ini sering dinamakan
inferensi fuzzy merupakan inti utama dari
dengan metode TSK (Takagi-Sugeno Kang).
sistem logika fuzzy. Sistem inferensi fuzzy
Dimana logika fuzzy sugeno memeliki
merumuskan aturan yang sesuai yang
persamaan bentuk dengan metode fuzzy
berdasarkan keputusan yang dibuat. Hal ini
mamdani hanya berbeda pada output.
didasarkan pada konsep teori himpunan fuzzy,
Menurut Cox (1994) Dalam Buku Aplikasi
aturan IF-THEN fuzzy, dan penalaran fuzzy.
Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan
Sistem inferensi fuzzy menggunakan aturan
Edisi Dua Karya Sri Kusumadewi Halaman
“IF…THEN…”, dan penghubung dalam
46, metode TSK ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
pernyataan aturan menggunakan “OR” atau
“AND” untuk membuat aturan yang
a) Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol
diperlukan.
Secara umum bentuk model fuzzy ini
Menurut Sivanandam, dkk, Sistem
adalah :
inferensi fuzzy terdiri dari antarmuka IF(x1 is A1)&(x2 is A2) &(x3 is A3) &...&(xn is
fuzzifikasi, aturan dasar, basis data, unit An) THEN z=k.
pengambilan keputusan, dan antarmuka[7]. Dengan A1 sebagai himpunan fuzzy ke-
Fungsi masing-masing blok tersebut yaitu 1 sebagai enteseden, dan k adalah suatu
sebagai berikut. konstanta (tegas) sebagai konsekuen.
1. Antarmuka fuzzifikasi, mengubah nilai
tegas menjadi nilai fuzzy atau derajat
perbandingan dengan nilai linguistik.
Nusantara of Enginering/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 43

b) Model Fuzzy Sugeno Orde-satu


Secara umum bentuk model fuzzy 1. Menentukan kondisi derajat keanggotaan
sugeno orde-satu adalah : a. Menentukan variable fuzzy
IF(x1 is A1)&(x2 is A2) &...&(xn is An)THEN Tabel 1. Variable Fuzzy
z=p1*x1+...+pn*xn+q.
No. Nama Variabel Nilai Variabel
Dengan A1 adalah himpunan fuzzy ke-i 1 Umur 4 - 10 Tahun
sebagai enteseden, dan pi adalah suatu 2 Nilai 0 – 100
konstan (tegas) ke-i dan q adalah 3 Baca 0 – 100
konstanta dalam konsekuen.
Apabila komposisi aturan menggunakan b. Menentukan nilai linguistik
metode Sugeno maka defuzzifikasi di Tabel 2. Nilai Linguistik Umur
lakukkan dengan cara mencari nilai rata- Umur
ratanya. Kurang 2;4;6
Untuk penggunaan fuzzy sugeno pada Cukup 4;6;8
penelitian ini menggunakan model fuzzy Lebih 6;8;10
orde-nol pada bagian pengelompokan kelas
untuk siswa baru dengan acuan umur siswa, Tabel 3. Nilai Linguistik Baca
nilai sekolah dan nilai baca.[9] Baca
Sangat Lancar 100
III. PERANCANGAN SISTEM Lancar 80
Pada bagian ini menjelaskan tentang Kurang Lancar 60
perancangan dari sistem fuzzy yang akan Tidak Bisa 40
digunakan untuk proses penerimaan siswa
Tabel 4. Nilai Linguistik Nilai
baru. Secara garis besar, proses penerimaan
Nilai
siswa baru pada sistem yang akan dibangun
Sangat bagus 100
diawali dengan pengisian data siswa dan data Bagus 80
nilai dan hasil tes dari siswa yang kemudian Cukup 60
akan di proses oleh fuzzy sugeno untuk Kurang 40
menghasilkan nilai output yang menjadi nilai
akhir siswa masuk kelas mana. Berikut ini
gambar 2 yang menjelaskan proses seleksi
c. Membuat grafik dari setiap variabel
siswa baru pada sistem yang akan dibangun fuzzy
Grafik yang dibuat berdasarkan nilai
linguistik dan ranah setiap linguistik
pada setiap variabel fuzzy.

Umur

2 4 6 8 10

Kurang
Cukup
Lebih
Gambar 3. Grafik Nilai Umur
Gambar 2. Proses Penerimaan Siswa

Berikut langkah-langkah penyelesaian dari


solusi di atas untuk menghitung nilai akhir
seleksi siswa.
Nusantara of Enginering/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 44

0; 𝑥 ≤ 40;
Nilai Baca 40 − 𝑥
𝜇𝑘𝑟𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟[𝑥] = { 40 ≤ 𝑥 ≤ 60;
10
0; 𝑥 ≥ 80;
20 40 60 80 100 0; 𝑥 ≤ 60;
80 − 𝑥
Tidak Bisa 𝜇𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 [𝑥] = { 60 ≤ 𝑥 ≤ 80;
10
Kurang Lancar 0; 𝑥 ≥ 100;

Lancar 0; 𝑥 ≤ 80;
80 − 𝑥
Sangat Lancar 𝜇𝑠𝑛𝑔𝑡𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟[𝑥] = { 80 ≤ 𝑥 ≤ 100;
10
Gambar 4. Grafik Nilai Baca 1; 𝑥 ≥ 110;

c.
Variabel Nilai
Nilai 1; 𝑥 ≤ 20;
40 − 𝑥
𝜇𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔[𝑥 ] = { 20 ≤ 𝑥 ≤ 40;
10
0; 𝑥 ≥ 60;
0; 𝑥 ≤ 40;
20 40 60 80 100 40 − 𝑥
𝜇𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝[𝑥 ] = { 40 ≤ 𝑥 ≤ 60;
Kurang 10
0; 𝑥 ≥ 80;
Cukup 0; 𝑥 ≤ 60;
80 − 𝑥
Bagus 𝜇𝑏𝑎𝑔𝑢𝑠[𝑥] = { 60 ≤ 𝑥 ≤ 80;
10
Sangat Bagus 0; 𝑥 ≥ 100;
0; 𝑥 ≤ 80;
Gambar 5. Grafik Nilai 80 − 𝑥
𝜇𝑠𝑛𝑔𝑡𝑏𝑎𝑔𝑢𝑠[𝑥] = { 80 ≤ 𝑥 ≤ 100;
10
Nilai yang di dapat tadi akan di proses 1; 𝑥 ≥ 110;
dengan fuzzyfikasi
a. Variabel umur
d. Membuat Aturan Fuzzy
1; 𝑥 ≤ 2;
4−𝑥 Tabel 5. Aturan Fuzzy
𝜇𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔[𝑥] = { 2 ≤ 𝑥 ≤ 4;
10 R1 IF Umur Kurang THEN Kelas
0; 𝑥 ≥ 6; AND Baca Biasa
Sangat Lancar
R2 IF Umur Kurang THEN Kelas
0; 𝑥 ≤ 4; AND Baca Biasa
6−𝑥
𝜇𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝[𝑥 ] = { 4 ≤ 𝑥 ≤ 6;
Lancar
10 R3 IF Umur Kurang THEN Kelas
0; 𝑥 ≥ 8; AND Baca Khusus
Kurang Lancar
R4 IF Umur Kurang THEN Kelas
0; 𝑥 ≤ 6; AND Baca Tidak Khusus
8−𝑥 Bisa
𝜇𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ[𝑥 ] = { 6 ≤ 𝑥 ≤ 8; R5 IF Umur Cukup THEN Kelas
10 AND Baca Biasa
1; 𝑥 ≥ 10; Sangat Lancar
R6 IF Umur Cukup THEN Kelas
b. Variabel Baca AND Baca Biasa
Lancar
1; 𝑥 ≤ 20; R7 IF Umur Cukup THEN Kelas
AND Baca Khusus
40 − 𝑥
𝜇𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑏𝑖𝑠𝑎[𝑥] = { 20 ≤ 𝑥 ≤ 40; Kurang Lancar
10 R8 IF Umur Cukup THEN Kelas
0; 𝑥 ≥ 60; AND Baca Tidak Khusus
Bisa
Nusantara of Enginering/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 45

R9 IF Umur Lebih THEN Kelas AND Baca Biasa


AND Baca Biasa Kurang Lancar
Sangat Lancar
R10 IF Umur Lebih THEN Kelas
AND Baca Biasa
Setelah proses fuzzyfikasi nilai yang ada
Lancar dimasukkan ke dalam aturan fuzzy yang
R11 IF Umur Lebih THEN Kelas sesuai dengan derajat keanggotaan yang
AND Baca Biasa didapatkan.
Kurang Lancar
R12 IF Umur Lebih THEN Kelas
Melakukan prosesde fuzzyfikasi
AND Baca Tidak Khusus menggunakan teknik center of gravity untuk
Bisa mendapatkan nilai yang digunakan untuk
R13 IF Umur Kurang THEN Kelas menentukan siswa itu masuk kelas biasa atau
AND Nilai Biasa
Sangat Bagus
khusus.
R14 IF Umur Kurang THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Bagus IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
R15 IF Umur Kurang THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Cukup Berikut hasil tampilan dari sistem
R16 IF Umur Kurang THEN Kelas
AND Nilai Khusus
penerimaan siswa baru menggunakan metode
Kurang fuzzy sugeno yang telah dibuat
R17 IF Umur Cukup THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Sangat Bagus
R18 IF Umur Cukup THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Bagus
R19 IF Umur Cukup THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Cukup
R20 IF Umur Cukup THEN Kelas
AND Nilai Khusus
Kurang Gambar 6. Input Fuzzy
R21 IF Umur Lebih THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Sangat bagus
R22 IF Umur Lebih THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Bagus
R23 IF Umur Lebih THEN Kelas
AND Nilai Biasa
Cukup
R24 IF Umur Lebih THEN Kelas
AND Nilai Khusus
Kurang
R25 IF Nilai Sangat THEN Kelas
Bagus AND Biasa Gambar 7. Hasil Input Pendaftar
Baca Sangat
Lancar
R26 IF Nilai Sangat THEN Kelas
Bagus AND Biasa
Baca Lancar
R27 IF Nilai Sangat THEN Kelas
Bagus AND Khusus
Baca Kurang
Lancar
R28 IF Nilai Sangat THEN Kelas
Bagus AND Khusus
Baca Tidak Bisa
R29 IF Nilai Bagus THEN Kelas
AND Baca Biasa Gambar 8. Hasil Kelas Biasa
Sangat Lancar
R30 IF Nilai Bagus THEN Kelas
AND Baca Biasa
Lancar
R31 IF Nilai Bagus THEN Kelas
Nusantara of Enginering/Vol.3/No.1/ISSN: 2355-6684 46

Inference System. Proceeding International


Conference on Green World and Business
Technology 2012 (IC-GWBT2012)
Technopreunership Based on Green Business and
Technology, Ahmad Dahlan University
Yogyakarta, ISBN: 978-979-3812-25-0, 23 – 24
March 2012., p147-159
[6] Kusumadewi, S., & Purnomo, H. (2010). Aplikasi
Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan Edisi 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Sivanandam, S. N., Sumathi, S., & Deepa, S. N.
(2007). Introduction to Fuzzy Logic using
Gambar 9. Hasil Kelas Khusus MATLAB. New York: Springer-Verlag Berlin
Heidelberg.
Dari 49 pendaftar berhasil didapatkan 16
siswa masuk kelas khusus dan sisanya masuk
kelas biasa.

V. SIMPULAN
Perancangan dan implementasi sistem
pendukung keputusan ini menghasilkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya sebuah program
pendaftaran yang bisa mengelompokkan
data pendaftar secara langsung terbukti
memudahkan admin pendaftaran dan
dapat mempercepat proses pendaftaran.
2. Dengan adanya media informasi dapat
mengingkatkan pengetahuan masyarakat
tentang SDN Sonopatik 1 Nganjuk.
Sehingga baik siswa dan calon siswa
bisa mendapatkan informasi tanpa harus
datang ke gedung sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Muntaha, M. S. (2010). Penerapan Sistem


Pendukung Keputusan Untuk Menyeleksi Calon
Siswa SMK Berdasarkan Hasil Test Menggunakan
Metode Fuzzy di SMK Teratai Putih Global 1
Bekasi. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Indonrsia, Bandung.
[2] Saleh, A. A., Barakat, S. E., & Awad, A. A. (2011).
A Fuzzy Decision Support System for Management
of Breast Cancer. (IJACSA) International Journal
of Advanced Computer Science and Applications,
Vol. 2, No.3, March 2011, p34-40.
[3] Hapsari, H. (2013). Aplikasi Fuzzy Inference
System Metode Mamdani Untuk Pemilihan Jurusan
di Perguruan Tinggi. Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN
Sunan Kalijaga, Yograkarta.
[4] Mustafidah, H., & Aryanto, D. (2012). Sistem
Inferensi Fuzzy untuk Memprediksi Prestasi Belajar
Mahasiswa Berdasarkan Nilai Ujian Nasional, Tes
Potensi Akademik, dan Motivasi Belajar. JUITA
ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 1, Mei 2012, p1-7.
[5] Mustafidah, H., & Suwarsito. (2012). Student
Learning Achievement Prediction Based on
Motivation, Interest, and Discipline Using Fuzzy

Anda mungkin juga menyukai