“SIKLUS HIDROLOGI”
DOSEN PENGAMPU
NAMA KELOMPOK
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Ilmu Pendidikan Bumi dan Astronomi tentang ”siklus air” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai air. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daur / siklus hidrologi, siklus air adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara
kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga
fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Daur hidrologi
merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan
peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus
hidrologi sangat significant dalam kehidupan. kita tidak akan lama-lama di
bagian pembukaan, ayo kita segera meluncur ke detail-detail dari proses siklus
hidrologi
Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke
waktu, molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau
dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi,
infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air
berjalan melalui fase yang berbeda: cair, padat, dan gas.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang
menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air
mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya,
dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya,
pemanasan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam
pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan saat air dalam
reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus air membawa
signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Siklus Hidrologi ?
2. Apa saja proses yang terjadi di dalam Siklus Hidrologi ?
3. Apa saja macam-macam siklus Hidrologi?
4. Apa yang menyebabkan air disetiap daersh berbeda rasanya?
5. Mengapa air laut asin?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Ilmu Pendidikan Bumi dan
Antariksa
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian siklus hidrologi
3. Mahasiswa mampu memahami proses apa saja yang terjadi pada siklus
hidrologi
4. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam siklus hidrologi
5. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab air berbeda rasa disetiap daerah
6. Mahasiswa dapat mengetahui mengapa air laut itu asin
BAB II
PEMBAHASAN
“Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” [An-Naba’: 13]
2. Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air
dan tanah. Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk
hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal
dengan istilah transpirasi. Sama seperti evaporasi, transpirasi juga
mengubah air yang berwujud cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi
uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer. Akan tetapi,
jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui
proses evaporasi.
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di
seluruh permukaan bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah,
maupun pada jaringan mahluk hidup. Evapotranspirasi merupakan
gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi, laju
evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi jumlah uap air yang terangkut
ke atas permukaan atmosfer.
4. Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi,
transpirasi, maupun evapotranspirasi, naiknya uap air dari permukaan
bumi ke atas atmosfer bumi juga dipengaruhi oleh proses sublimasi.
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit,
sublimasi juga tetap berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut
ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan tetapi,
dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan berjalan
sangat lambat.
5. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi,
transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik hingga mencapai
suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi
partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi.
Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu
udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es
yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga
membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan
yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nur:43 Allah menjelaskan
8. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan
bumi, proses run off pun terjadi. Run off atau limpasan adalah suatu
proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di
permukaan bumi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-
saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra.
Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi akan kembali
menuju lapisan hidrosfer.
9. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi
akan mengalir di permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil
di antaranya akan bergerak ke dalam pori-pori tanah, merembes, dan
terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori tanah
ini disebut proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa
air tanah kembali ke laut.
Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami
siklus hidrologi tersebut akan kembali berkumpul di lautan. Air tersebut
secara berangsurangsur akan kembali mengalami siklus hidrologi selanjutnya
dengan di awali oleh proses evaporasi.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang
ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daur / siklus hidrologi, siklus air adalah sirkulasi yang tidak pernah
berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara
kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga
fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air).
Proses terjadinya siklus hidrologi yaitu Evaporasi, Transpirasi,
evapotranpirasi, kondensasi, adveksi, Presipitas, Run Off, Infiltrasi, .
Dan adapun macam-macam dari siklus hidrologi yaitu siklus pendek,
siklus sedang dan siklus panjang.
B. Saran
Adapun Saran yang penulis sampaikan dalam makalah Siklus Hidrologi
ini yaitu agar kita dapat mengetahui bagaimana siklus hidrologi yang terjadi
dan macam-macam dari siklus hidrologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirq.com/15-al-hijr/ayat-22
https://www.dakwatuna.com/2014/01/13/44698/siklus-air-dalam
alquran/#axzz5jkapEKaX
https://www.spesialtips.com/2016/04/fakta-penting-di-balik-perbedaan-rasa-air-
putih.html
https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20160204110507-317-
108804/mengapa-air-laut-asin/