PROYEK WAWANCARA
Disusun Oleh:
3C - Teknik Kimia
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
melaksanakan dan menyelesaikan laporan proyek wawancara dengan pihak PT.
Himatek Ice Cream dengan baik dan tepat waktu. Adapun pembuatan laporan ini
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan di Politeknik Negeri
Bandung.
Laporan ini berisi riwayat wirausahawan, keterampilan yang dimiliki
seorang wirausaha, dan pengalaman dalam membangun jaringan sosial dan bisnis
usaha. Laporan ini juga dilengkapi dengan perjalanan singkat usaha yang dibangun
hingga saat ini. Semua disajikan secara singkat agar mudah dipahami oleh pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung didalam penyusunan
laporan kerja praktik ini, terutama kepada:
1. Drs. Santosa Sanjaya, MMS. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan
Politeknik Negeri Bandung.
2. Kang Dimas Prasetya D. selaku Chief Executive Officer PT HIMATEK
Icecream sebagai narasumber yang diwawancarai.
3. Dr. Ir. Rachmad Imbang Tritjahjono, M.T., selaku Direktur Politeknik
Negeri Bandung.
4. Dr. Shoerya Shoelarta, LRSC, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
5. Rispiandi, ST, MT selaku Ketua Program Studi D-3 Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu membimbing, mendoakan dan
memberikan dorongan motivasi sehingga penulis dapat mengerjakan
laporan ini.
7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
i
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Dalam hal ini dilakukan wawancara kepada entrepeneur, sehingga masalah yang
dihadapi dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana awal mula menjadi seorang entrepreneur?
1.2.2 Bagaimana menghadapi keberhasilan dan kegagalan dalam entrepreneur?
1.2.3 Apa keterampilan yang harus dimiliki seorang entrepreneur?
1.2.4 Apa saja tantangan menjadi seorang enterpreneur?
1.3 Tujuan
Dalam penelitian melakukan interview project ini terdapat beberapa tujuan yang
harus dicapai, yaitu:
Dalam melakukan projek ini adalah dengan cara wawancara secara langsung
terhadap narasumber yaitu pemilik usaha dalam membuat es krim.
BAB II
HASIL WAWANCARA
Dimas Prasetya D lahir di Rancaekek pada 5 Juli 1994. Beliau merupakan anak
pertama dari dua bersaudara. Saat ini beliau menekuni dunia wirausaha berbasis
pangan. Berbekal keilmuan yang diperoleh dari kampusnya, khususnya matakuliah
teknolgi pangan mampu membantuk masalah-masalah khususnya hal-hal teknis untuk
menghasilkan produk dari eskrim.
Beliau memulai karirnya di dunia wirausaha pada tahun awal tahun 2017 setelah
sempat sebemlumnya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Tangerang
selama 2 tahun. Minat beliau dalam kewirusahaan sudah ada sejak masa kuliah dulu
tepatnya ketika diberikan tugas kewirausahaan untuk menjual produk eksrimnya.
Beliau menjual produk eskrim hasil olahan keluarga karena kebetulan sang ibu
memiliki kedai eskrim di rumah. Kegiatan jual beli eskrim sempat terhenti karena
kesibukan Kerja Praktek dan Tugas Akhir di luar Bandung. Untuk pemasarannya
sendiri berpusat di sekitar daerah Rancaekek dan sekarang telah memiliki 3 agen
langganan dengan omzet sekitar 4 juta Rupiah per minggunya. Keberhasilan ini
tentunya diraih karena tetap berjuang meskipun pernah mengalami kegagalan sebanyak
2 kali. Meneurut pengakuan dari narasumber, berbisnis di dunia pangan memiliki resiko
50% di mana nilai itu disebabkan karena berbisnis di dunia pangan musuh terbesarnya
adalah produk pangan tersebut mengalami kerusakan mutu akibat telah basi.
Ibu yang berwirausaha sebagai penjual eskrim di rumah ternyata telah mewariskan
bakat berbisnis dalam darah Kang Dimas. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan yang
diraihnya sekarang. Di zaman kuliah nya dulu pun sudah sukses dan sempat ditawarkan
oleh salah satu dosen teknik kimia untuk bekerja sama. Namun beliau menolaknya
dengan hormat karena sedang fokus menyelesaikan tugas akhir. Produk eskrimnya
tersebut pernah menjadi produk bisnis himpunan bersamaan dengan produk yoghurt di
Tahun 2014 sampai 2015. Itulah mengapa nama eskrim produknya dinamai serupa
dengan nama himpunan “Eskrim HIMATEK”.
3
4
Pada awalnya memang kesulitan dalam pemilihan produk apa yang akan dijual
guna menyelesaikan tugas selling project dari matakuliah kewirausahaan. Melihat
ibunya yang menjual eskrim di rumah lantas membuat Kang Dimas berpikir untuk
membantu memasarkan produk eskrimnya di kampus. Tak butuh beberapa hari untuk
habis terjual, cukup 1 hari 50 stick eskrimnya habis terjual dan diserbu oleh mahasiswa
teknik kimia polban. Rasanya yang enak dan harganya yang merakyat, cukup dengan
Rp 2.000,00 saja sudah bisa mendapatkan satu stick eskrim.
Produk eskrim Kang Dimas dijual di kantin kejujuran yang berlokasi di Teknik
Kimia Atas dan Teknik Kimia Bawah. Dengan memanfaatkan fasilitas kulkas yang
diberikan oleh jurusan rupanya telah membawa angin segar untuk kelangsungan
bisnisnya. Bahkan sempat meluas pemasarannya yang tidak hanya dibeli oleh
mahasiswa teknik kimia polban saja melainkan mahasiswa di jurusan lain pun turut
membeli. Berkat adanya branding product dari himpunan, Kang dimas pun sempat
mengalami kewalahan karena jumlah permintaan yang cukup banyak hingga 200 stick
eskrim sehari. Beliau kewalahan terutama dalam pendistribusiannya karena lokasi
rumah nya yang cukup jauh di Rancaekek dan jumlahnya pun cukup banyak untuk
ukuran motor sebagai modal transportasinya.
Pada saat kuliah dulu, Kang Dimas tergabung dalam Majelis Perwakilan
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung Komisi 2 Aspirasi. Dari
sana, keterampilannya diasah. Mulai dari cara komunikasi yang baik pada saat
menjaring aspirasi langsung dari mahasiswa hingga percaya dirinya mulai terbentuk. 2
tahun bergabung dengan MPM KEMA POLBAN memberikan kontribusi yang besar
bagi keterampilan kang dimas dalam memasarkan produk eskrimnya. Pada akhirnya
karena sering berinteraksi sosial setiap hari dengan segala jenis mahasiswa membuat
kang Dimas tidak memiliki kesulitan yang menghambatnya dalam pemasaran produk
eskrimnya.
Menurut kang Dimas dalam membangun jaringan sosial dan bisnis harus didasari
oleh saling percaya antara produsen dengan konsumen. Karena dari rasa saling percaya
itulah hubungan mulai terjalin dan komunikasi pun terbentuk. Selain itu beliau
menyarankan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan komunitas UMKM. Hal ini
diperlukan agar kita memiliki networking yang luas dalam pemasaran produk. Selain
itu juga dapat didapatkan pengetahuan dan keterampilan yang akan bermanfaat bagi
pengembanganandan inovasi produk yang tercipta.
Modal awal yang didapat Kang Dimas ini berasal dari keluarga. Hal ini
dikarenakan bisnis eskrimnya merupakan bisnis keluarga. Namun karena telah
berkembang cukup besar, kang dimas pun sempat meminjam untuk kebutuhan modal
ke salah satu BUMN (PT Angkasa Pura). Pemilihan BUMN sebagai mitra usaha
dikarenakan bunga pinjaman yang diberikan relatif kecil, hanya 3% setiap tahunnya.
Dari sana lah Kang Dimas bergerak untuk meminjam modal dari BUMN untuk
keperluan pembelian mesin produksi baru.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
3
Lampiran 2 Transkrip Wawancara
Formal Education
School Place Year
Skills
Language Skills Indonesia : Basic
English : Passive
Organization Experiences
Year Position
Work Experiences
Year Place and Position