Anda di halaman 1dari 2

1.

Rancangan Eksperimen Semu


Konsep eksperimental ini adalah sebuah rancangan yang ideal. Pokok
persoalan dan berbagai investasi berhubungan dengan penelitian sehingga
memperlihatkan pertautan antara variabel yang telah diseleksi. Akan tetapi,
dalam ilmu sosial secara umum dan bidang penelitian kita secara khusus,
tidaklah realistis untuk membatasi rancangan penelitian kita hanya dengan
rancangan kebenaran eksperimental. Alasannya, yaitu karena kita dihadapkan
berbagai persoalan yang sangat rumit, seperti sikap manusia, pembelajaran
bahasa dan sikap bahasa.
Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara
eksperimen kebenaran dan sikap asli manusia terhadap bahasa yang ingin kita
teliti. Rancangan penelitian seperti itu rentan terhadap berbagai pertanyaan
yang berasal dari kebenaran internal dan eksternal, sehingga menimbulkan
keinginan dalam diri kita untuk memilih yang terbaik. Dengan menggunakan
rancangan eksperimen kuasi, kita mengontrol banyak variabel dan batasan dari
jenis interpretasi yang kita lakukan untuk mengetahui sebab pengaruh
pertautan dan membatasi kekuatan dari generalisasi pernyataan.

1) Rancangan dengan Pemasangan Subjek Melalui Tes Akhir dan Kelompok


Kontrol
Penelitian ini menggunakan penjodohan pada subjek kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol subjek. Peneliti tidak mengadakan tes awal dan
peneliti tidak menjamin terpenuhinya ekuivalensi.

M X1 O1
M X2 O2

2) Rancangan dengan Pemasangan Subjek melalui Tes Awal-Tes Akhir dan


Kelompok Kontrol
Peneliti melakukan penjodohan terhadap subjek pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Dilakukan tes awal dan tes akhir. Rancangan ini
tidak menjamin terpenuhinya ekuivalensi. Proses pemasangan ini tidak
dilakukan secara acak.

O1 M X1 O2
O3 M X2 O4

1
3) Rancangan Tiga Perlakuan dengan Pengaruh Imbangan
Rancangan penelitian ini meneliti tiga kelompok, masing-masing kelompok
dikenai perlakuan. Dalam menentukan subjek, peneliti tidak melakukan
perambangan. Peneliti pun tidak melakukan tes awal. Tes akhir dilakukan
setiap akhir perlakuan.
4) Rancangan Rangkaian Waktu
Karena terbatasnya waktu untuk menjelaskan rancangan kuasi
eksperimental maka sangatlah tidak mungkin untuk mengontrol kelompok
pada proyek penelitian. Sebagai contoh, anda mencari kelas ESL yang lain
untuk menguji kelompok kontrol dan menemukan satu tingkat persamaan
dengan anda, tetapi menggunakan teknik mengajar yang berbeda. Mereka
bukanlah kelompok yang sama dan anda memutuskan untuk menginginkan
satu rancangan yang lebih awal yaitu one-shot study atau one-group pretest
dan posttest design. Cara lain yang digunakan untuk menghadapi
kurangnya kelompol kontrol adalah dengan time series design.
Pada rancangan ini, subjek diberi beberapa tes awal dan tes akhir. Setelah
melakukan tiga tes awal, para peneliti akan mempunyai ide mengenai
perubahan sikap siswa ketika tidak adanya percobaan khusus. Kemudian
percobaan ini diperkenalkan dan akhirnya hanya sedikit tes akhir yang
diberikan untuk melihat perbaikan setelah dilakukan percobaan. Tak
terdapat nomor pada tes awal atau akhir yang harus diberi, tetapi anda perlu
juga untuk memperlajari kurva. Searah kurva pembanding anda dapat
mengamati percobaan dari minggu pertama hingga minggu ketiga semua
percobaan yang telah dilakukan akan memberikan ide kepada anda apakah
percobaan anda itu membuahkan hasil atau tidak

Anda mungkin juga menyukai