Bab Ii
Bab Ii
Geothermometer Gas
Geothermometer merupakan cara untuk memperkirakan temperatur reservoir panasbumi yang
berdasarkan pada keberadaan zat zat terlarut baik fluida air maupun gas. Konsentrasi fluida gas
tersebut sangat bergantung pada temperatur. Tiap tiap geotermometer memiliki keterbatasan
sehingga penerapannya hasrus sangat hati-hati untuk menghindari kekeliruan interpretasi. Berikut
adalah beberapa jenis geothermometer.
c. Kesetimbangan Gas
Temperatur yang berdasarkan kesetimbangan gas merupakan pengontrol konstentrasi fluida gas
seperti CO2, H2S, H2, N2, NH3 and CH4 didalam reservoir geothermal. geothermometer di
tentukan dalam bentuk persamaan rumus. Berikut ini adalah beberapa geothermometer
berdasarkan kesetimbangan gas (Zhen-Wu, 2010).
BAB III
Bab IV berisi tentang pengolahan dan interpretasi data mengenai penentuan karakteristik
geokimia air panas dan gas, dugaan temperatur reservoir, dan potensi scaling pada sumur produksi
di lapangan panasbumi Patuha.
5. Bab V berisi tentang simpulan dan saran dari hasil studi geokimia panasbumi Tahap penelitian
dapat dilihat lebih rinci pada bagan alir dibawah (Gambar 3.1).
Geoindikator Air
Uplfow Zone
Nilai rasio yang kecil untuk : Na/K, Na/Ca, Cl/SO4, Na/Li, Na/Rb
Nilai rasio yang besar untuk : Cl/B, SO4/HCO3
Outflow zone
Nilai rasio kecil untuk : B/Li,Cl/B
Nilai rasio yang besar untuk HCO3/SO4, B/Li
Nilai rasio Cl/B yang kecil menunjukkan steam heated water
Nilai rasio Cl/Mg yang tinggi pada geothermometer high temperature
Nilai rasio Cl/SO4rendah untuk steam heated water
Geoindikator Gas
Konsentrasi Amonia sangat diperhatikan karena senyawa gas ini merupakan senyawa gas yang
paling terlarut pada fluida dan kelimpahan dari ammonia mengarah ke zona upflow.
Rasio CO2/H2, CO2/H2s, CO2/NH3 yang kecil mengindikasikan zona upflow
BAB IV