Anda di halaman 1dari 28

Bab I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Letak sungsang adalah kehamilan dengan anak memanjang dengan
bokong/kaki sebagai bagian terendah (Obstetri patologi,1984)

Letak lintang dalam kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin melintang
di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang
lain.Pada letak lintang tubuh bayi memanjang tubuh kira-kira tegak lurus dengan
sumbuh memanjang tubuh ibu.Bila sumbuh memanjang tersebut membentuk sudut
lancip adalah letak lintang oblik ( Cuningham, 1995)

Diabetes melitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat rendah (


toleransi glukosa terganggu) maupun berat ( DM), yang terjadi atau diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung.Definisi ini mencakup pasien yang sudah
menghidap DM ( tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini
yang benar-benar menderita DM akibat hamil.

Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu


yang bersangkutan. Kehamilan kehamilan akan memberatkan penyakit jantung

Dalam kehamilan ,jumlah darah bertambah (hiperemia) karna itu terjadi


pengenceran darah ,karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan
plasma darah

B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan letak sungsang dalam kehamilan?
2. Apakah yang dimaksud letak lintang dalam kehamilan?
3. Apakah yang dimaksud dengan diabetes melitus?
4. Bagaimana fungsi jantung dalam kehamilan?
5. Apakah yang dimaksud dengan sistem pernafasan?
6. Apakah yang dimaksud dengan sistem pencernaan?
7. Apakah yang dimaksud dengan sistem hematologi?
8. Apakah yang dimaksud dengan sistem perkemihan?

1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan letak sungsang dalam kehamilan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud letak lintang dalam kehamilan
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diabetes melitus
4. Untuk mengetahui bagaimana fungsi jantung dalam kehamilan
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pernafasan
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem hematologi
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem perkemihan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A LETAK SUNGSANG
1. Definisi

Apabila bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendah


a. Pada pemeriksaan abdomen ( kepala teraba dibagian atas, bokong pada daerah
pelvis. Auskultasi menunjukkan DJJ lokasinya lebih tinggi dari pada yang
diharapkan dengan presentasi verteks).
b. Pada pemeriksaan vagina ( teraba bokong atau kaki )
Janin yang letaknya memanjang ( membujur) dalam rahim.Kepala berada di
fundus dan bokong dibawah ( Prof.Dr Rustam Mochtar, MPH)

Letak bayi sesuai dengan sumbuh badan ibu,kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah ( di daerah pintu atas panggul/simfisis) ( menurut
dr.Dddy Ario K.,ddk)

Letak sungsang adalah kehamilan dengan anak memanjang dengan bokong/kaki


sebagai bagian terendah (Obstetri patologi,1984)

Letak sungsang adalah letak janin yang memanjang dengan kepala terletak di fundus
uteri dan bokong menempati bagian bawah cafum uteri (Wiknjosastro H, 1999).

3
2. Berbagai Jenis Letak Sungsang
a. Letak bokong ( frank breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki sampai
mnyentuh ketelinga.
b. Letak bokong kaki sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong(letak bokong kaki
sempurna / lipat kejang ).Seakan posisi ‘’jongkok ‘’ dengan bokong diatas mulut
rahim, lutut terangkat ke perut.
c. Letak bokong kaki tidak sempurna ( incomplete breech )
Bila satu kaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah,dalam dunia kedokteran
disebut presentasi bokong kaki. Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang
temani.
3. Etilogi

Faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan,


kehamilan ganda , plasenta previa, panggul sempit, fibra, mioma,hidrosefalus,dan janin
besar. Banyak yag diketahui sebabnya, ada presentasi bokong membakat. Hal ini
menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok
untuk presentasi bokong dari pada presentasi kepala. Iplantasi plasenta di fundus atau
ditonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry
Oxorn,1996 ).

a. Ibu
1) Keadaan rahim
 Rahim arkuatus
 Septum pada rahim
 Uterus dupleks
 Mioma bersama kehamilan
2) Keadaan plasenta
 Plasenta letak rendah
 Plasenta previa
3) Keadaan jalan lahir
 Kesempitan panggul
 Deformitas tulang panggul

4
 Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi
kepala
b. Janin

Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang.

1) Talipusat pendek atau lilitan tali pusat


2) Hidrosefalus atau anensefalus
3) Kehamilan kembar
4) Hidromnion atau oligohidromniom
5) Prematurinitas

4. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis, seorang bidan harus melakukan.

a. Anamnesis: pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, ibu sering
merasa ada benda keras ( kepala ) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada
daerah tulang iga karena kepala janin.
b. Palpasi : Teraba bagian keras, bundar,melenting,pada fundus. Punggung dapat
diraba pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan, diatas
simfisis teraba dibagian yang kurang bundar dan lunak.
c. Auskultasi: DJJ sepusat atau DJJ ditemikan paling jelas pada tempat yang lebih
tinggi ( sejajar atau lebih tinggi dari pusat )
d. Vagina toucher: terbagi 3 tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan
ujung os sacrum,anus genitalia anak jika edema tidak terlalu besar dapat diraba.
e. perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam: jika anus
posisi tercandah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada tulang tidak
menghisap, keluar mekonium. Jika presentase kaki akan trasa tumit dengan
sudut 90%, trasa jari-jari. Pada presentase lutut maka akan trasa patella dan
popilitea. Pada presentase mulut maka akan trasa isapan di jari, teraba rahang
dan lidah. Presentase tangan siku trasa jari panjang tidak rata, patella(-).

5
5. prognosis
a. Ibu

Kemungkinan robekan pada perenium lebih besar, juga karena di lakukan tindakan,
selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama. Jadi mudah terkena
infeksi.

b. Anak

Prognosis tidak begitu baik, karena ada ganguan peredaran darah plasenta setelah
bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan
pangul, anak bisa menderrita assfiksia.

6. Penatalaksanaan

pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perahtian karena dapat


menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi,
dalam menghadapi kehamilan letak sungsang dapat di ambil tindakan:

1) Persalinan per-vaginam
a) Mekanisme persalinan
 Garis pangkal paha massuk seorang kedalam PAP. Bokong depan
memutar ke depan setelah mengalami rintangan dari otot dasar
panggul sehingga terjadi retrofleksi badan untuk menyesuaikan diri
dengan lingungan panggul.
 Bokong depan taampak lebih dulu terlihat di vulva dengan
trokanter depan sebagai hipomoklion dan laterofleksi dari badan,
lahirlah bokong belakang pada pinggir depan perenium. Di susul
dengan kelahiran bokong depan.
 Setelah bokong lahir terjadi putaran paksi luar agar pungung
perputar sedikit ke depan sehingga bahu dapat massuk PAP dalam
ukuran seorang dari PAP.
 Setelah bahu turun, terjadilah putaran paksi dari bahu sampai
ukuran bisakrominal dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah
panggul, oleh sebab itu pungung berputar lagi ke samping. Pada
saat bahu akan lahir. Kepada dalam keadaan fleksi masuk pintu atas
panggul dalam ukuran melintang PAP. Kepala mengadakan putaran

6
sehingga kuduk terdapat dibawah simfisis dan dagu sebelah
belakang.
 Berturut-turut lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi, dan belakang
kepala.

Menurut sarwono prawirohardjo, berdasarkan jalan lahir yang lalui, maka persalinan
sungsang di bagi menjadi:

 Face lambat (bokong lahir sampai umbilikus/ skapula anterior)


 Face cepat (dari umbilikus sampai mulut/ hidung)
 Face lambat (dari mulut/hidung sampai seluruh kepala
2) Persalinan per abdominal
Sectio cuesarea
3) tidakan pertolongan sungsang
a) lakukan periksa dalam untuk menilai besarnya pembukaan, selabut
ketuban,dan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit
b) Instruksikan pasien agar mengedan dengan benar selama ad his.
c) pimpin berulang kali hingga bokong turun ke dasar panggul, lakukan
episiotomi saat bokong membuka vulva dan perenium sudah tipis
d) Cara melahirkan bahu dan lengan
1) cara klasik(Deventer)

Pegang bokong dengan mengunakan ibu jari berdampingan pada os


sakrum dan jari lain dilipat paha.Kemudian janin.Ditarik kearah
bawah,sehingga skapula berada di bawah simfisis .Lalu lahirkan bahu
dan lengan belakang kemudian lengan depan.

2) Cara loves
Setelah sumbuh bahu janin berada dalam ukuran muka belakang
,tubuhnya ditarik kebawah lalu di lahirkan bahu serta lengan belakang ,
setelah itu janin diputar sehingga bahu depan menjadi bahu belakang,
lalu dikeluarkan seperti biasa.
3) Cara mueller
Tarik janin pertikal kebawah lalu dilahirkan bahu dan lengan
depan.Cara melahirkan bahu lengan depan bisa spontan atau dikait

7
dengan satu jarimenyapu muka.Lahirkan bahu belakang dengan
menarik kaki ke atas lalu bahu lengan belakang dikait menyapu kepala.
4) Cara bracht
Bokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sacrum, kemudian
janin ditarik keatas.Biasanya hal ini dilakukan pada janin kecil dan
multipara.
5) Cara potter
Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin
kebawah dan menrkan dengan 2 jari pada skapula.Badan janin diangkat
keatas untuk melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan
skapula belakang.
e) Cara melahirkan kepala.
1) Mauriceu ( veit smellie).

Masukkan jari- jari dalam mulut ( muka mengarah ke kiri =jari


kiri,mengarah kekanan =jari kanan ).Letakkan anak menunggang pada
lengan sementara tangan lain memegang pada tengku, lalu tarik
kebawah sampai rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam
muka hanya untuk menambah fleksi saja.

2) dr snoo
Tangan kiri menadah perut dan dan dada serta 2 jari diletakkan dileher (
menunggang kuda ). Tangan kanan menolong di atas
simfisis.Perbedaannya dengan mauriceau ialah disini tanagan tdak
masuk kedalam vagin.
3) Wigand Martin –winckel
Suatu tangan ( kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin
sedang jari tengah dan ibu jari pada rahang bawah tangan lain menekan
di atas simfisis atau fundus.
4) Neujoks
Satu tangan memegang leher janindari depan,tangan lain memegang
leher pada bahu,tarik janin kebawah dengan bantuan dorongan dari atas
simfisis.
5) Cara praque terbaik

8
Dilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang. Satu tangan
memegang kaki lalu menarik janin kearah perut ibu dengan kuat.
f) Ekstraksi

Terdiri atas ekstraksi pada kaki dan ekstraksi pada bokong.Karena


ekstraksi pada bokong sedikit sukar, kita sedapat mungkin berusaha untuk
melakukan ektraksi pada kaki, sebab mudh dikerjakan.

B. LETAK LINTANG DAN LINTANG OBLIK


1. Definisi

Letak lintang dalam kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin melintang
di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang
lain.Pada letak lintang tubuh bayi memanjang tubuh kira-kira tegak lurus dengan
sumbuh memanjang tubuh ibu.Bila sumbuh memanjang tersebut membentuk sudut
lancip adalah letak lintang oblik ( Cuningham, 1995)

Letak lintang dapat dibagi menjadi dua jenis, yang bagi berdasarkan:

1) Letak kepala

a) Kepala anak bisa disebelah kiri ibu


b) Kepala anak nisa disebelah kanan ibu.

9
2) Letak punggung

a) Jika punggung terletak di sebelah depan ibu disebut dorso anterior


b) Jika punggung terletak sebelah belakang ibu, disebut dorso posterior.
c) Jika punggung disebelah atas ibu disebut dorso superior
d) Jika punggung terletak di bawah ibu disebut disebut dorso inferior
2. Etiologi
1) Relaksasi berlebihan dari dinding abdomen akibat multi parasit yang tinggi.Pada
multiparasit 4 atau lebih, insiden letak lintang 10x lipat dibanding nulipara
2) Kehaamilan prematur, hidramniom, dan kehamilan kembar
3) Keadaan yang menghalangi turunya kelapa bayi kerongga panggul seprti seperti
panggul smpit,tumor daerah panggul,dan plasenta previa
4) Kelainan bentuk rahim seperti uterus arkuatus atau uterus subseptus
3. Patofisiologi

Dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus berali


kedepan,sehingga menimbulkan depleksi sumbuh memanjang bayi menjauhi
sumbuh jalan lahir,menyebabkan terjadinya posisi oblik atau melintang. Dalam
bersalin terjadi posisi longitudinal semula dengan memindahkannya kepala atau
bokong kesalah satu fosa iliaka.

Pengaruh letak lintang pada persalinan:

1) Letak lintang merupakan suatu kondisi berbahaya dan memiliki resiko tinggi
bagi ibu dan janin karena dapat menyebabkan persalinan macet.
2) Ada kalahnya janin yang pada permulaan persalinan dalam keadaan letak
lintang, berputar sendiri menjadi letak memanjang. Keadaan ini disebut vesio
spontania.Hal ini mungkinterjadi bila ketuban masih utuh.
3) Letak lintang menyebabkan persalinan macet dan untuk kejadian ini tidak ada
mekanisme persalinan.
4. Diagnosis
1) Inspeksi
a) Perut membuncit kesamping
2) Palpasi
b) Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan

10
c) Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk
ke dalam pintu atas panggul
3) Auskultasi
d) Denyut jantung janin setinggi pusat kenen atau kiri
e) Teraba tulang,skapula,dan kalau tangan menumbung teraba tangan,untuk
menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman.
f) Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala
terletak di kiri ketiak menutup ke kiri.
g) Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula
h) Pemeriksaan dalam agar sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban
intak, namaun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah.
5. Proses persalinan

Setelah ketuban pecah, jika persalinan berlanjut, bahu janin akan dipaksa
masuk ke dalam panggul dan tanggan yang sesuai sering menumbung. Setelah
terjadi sedikit penurunan, bahu terabah oleh tepi atas panggul, dengan kepala di
salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaki yang lain. Bila proses persalinan
berlanjut bahu akan terjepit kuat dibagian atas panggul. Uterus kemudian
berkontraksi dengan kuat dalam upayah yang sia-sia untuk mengatasi halangan
tersebut, setelah beberapa saat akan berbentuk cincin retraksi yang semakin lama
semakin meninggi dan semakin nyata. Keadaan ini disebut sebagai letak lintang
kasep, jika tidak capet ditangani dengan benar, uterus akirnya akan mengalami
ruptur dan baik ibu maupin bayi dapat meninggal.

Bila janin amat kecil (biasanya kurang dari 800 gram) dan panggung sangat
lebar, persalinan spontan dapat terjadi meskipun kelainan tersebut menetap. Janin
akan tertekan dengan kepala terdorong ke abdomen. Bagian dinding dada di bawah
bahu kemudian menjadi bagian yang paling bergantung dan tampak di vulva. Kepala
dan dada kemudian melewati rongga panggul secara bersamaan, dan bayi dapat
dikeluarkan dalam keadaan terlipat

6. Komplikasi

letak lintang merupakan merupakan malpresentasi yang paling berat dan


dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada ibu dan janin. Komplikasi akan
bertambah berat jika kasus letak lintang terlambat didiagnosis. Pada ibu, dapat

11
terjadi dehidrasi,preksia,sepsis,pendarahan antepartum, pendarahan
postpartum,ruptur uteri, kerusakan abdominal hingga kematian ibu. Pada janin padat
terjadi prematuritas, bayi lahir dengan apgar skor yang rendah,prolapsus
umbilikus,maserasi, asfiksia hingga kematian janin.

7. Penatalaksana

pada primigravida jika usia kehamilan kurang dari dianjurkan posisi lutut
dada, jika lebih dari dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada
sampai persalinan. Pada multigravida jika usia kehamilan kurang dari 32 minggu
posisi lutut dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi
lutut dada sampai persalinan. Jika prsalinan sudah mati dan menjadi lembek
persalinan dapat terjadi dengan spontan dengan cara:

1) Cara denman
Bahu tertahan pada simfisis dengan fleksi kuat di bagian bawah tulang
belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di rongga panggul dan
lahir kemudian disusul dengan bagian badan atas dan kepala.
2) Cara douglas
Bahu masuk dalam rongga panggul, kemudian dilewati oleh bokong dan kaki
hingga bahu,bokong dan kaki lahir, selanjutnya disusul oleh lahirnya kepala
Hal ini berlaku terutama pada panggul luar dan anak yang kecil,yaitu kepala
anak tidak bertahan diatas, sehingga kepala dan perut sama-sama turun kerongga
panggul dan keadaan terlipat lahirla kepala dan perut. Dilanjutkan dengan
bokong dan kaki.

C. PENYAKIT DIABETES MELITUS

12
KET: bayi lahir dengan ibu yang diabetes

Diabetes melitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat rendah ( toleransi


glukosa terganggu) maupun berat ( DM), yang terjadi atau diketahui pertama kali saat
kehamilan berlangsung.Definisi ini mencakup pasien yang sudah menghidap DM ( tetapi
belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini yang benar-benar menderita DM
akibat hamil.

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang


menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui.Glukosa dapat
berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin
hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar
gula ibu yang memengaruhi kadar pada janin kadar gula terutama dipengaruhi oleh
insulin,disamping beberapa hormon lain: estrogen,esteriod,dan plasenta laktogen.Akibat
lambatnya reabsorbisi makanan terjadi hiperglukimia yang relatif lama dan ingin menuntut
kebutuhan insulin.

1. Diagnosis
Deteksi dini sanagat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-
sebaiknya.Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor resiko berupa beberapa kali
keguguran,riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan
bayi dengan cacat bawaan dan juga terdapat riwayat ibu : usia ibu > 30 tahun.
Riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya,
obesitas,riwayat dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
2. Klasifikasi

13
a) Tidak tergantung insulin ( TT1) non insulin dependent diabetes melitus
(NIDDN), yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian
kadar gula darah.
b) Tergantung insulin T1 non insulin dependent melitus, yaitu kasus yang
memerlukan insulin dalam mengendalikan kadar gula darah.
3. Klomplikasi
a) Komplikasi maternal infeksi saluran kemih,hidramniom, hipertensi kronik,
PE, dan kematian ibu
b) Komplikasi fetal: abortus spontan,kelainan genetalia, insufisiensi plasenta,
makrosomia, dan kematian interauterin
c) Komplikasi neonatal: prematuritas, kematian intrauterin, kematian
neonatal,trauma lahir, hipoklemia, hipomagsemia,
hiperbilirubineamia,sindrom gawat nafas dan polisitemia.
4. Penata laksana
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoklikimia, yaitu kadar glukosa
darah selain itu juga agar tidak ada episode hipoglekimia, tidak ada ketonuria,
pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal dua kali
seminggu dan kadar hb glikosila.ajarkan pasien cara memantau gula darah
sendiri di rumah dan ajurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih
sering lagi saat mendeteksi persalinan. Obat hipoglekimia oral tidak dapat
dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek tetarogenitas yg dikeluarkan
melalui asi. Kenaikan BB pada trimester pertama di usahakan sebesar 1-2,5 kg
dan selanjutnya 0,5 kg 1 minggu, kenaikan BB sekitar 10-12 kg

D. JANTUNG

14
Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu
yang bersangkutan. Kehamilan kehamilan akan memberatkan penyakit jantung.

Sebaiknya penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanagan janin


dalam kandungan,lain halnya pada kehamilan dengan jantung yang normal tubuh dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem jantung dan pembulu darah.pada seorang
wanita hamil yang menghidap penyakit jantung akan terjadi perubahan berikut:

1. Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan dan mencapai


puncak pada kehamilan kondisi ini bertujuan untuk mencapai kebutuhan tubuh
ibu dan janin yang dikandungnya.
2. Jantung dan diafragma ( sekat rongga dada) terdorong keatas karena
pembesaran rahim

Dengan demikian , cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat penyakit


jantung.

Kemingkinan timbulnya payah jantung ( dekompensasi kordis) pun dapat


terjadi.Keluhan yang sering muncul adalah:

1. Cepat merasa lelah


2. Jantung berdebar-debar
3. Sesak nafas, kadang – kadang disertai kebiruan di sekitaran mulu.
4. Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan mudah.

1. Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan

a. Kelas 1
1) Tanpa pembatasaan kegiatan fisik
2) Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
b. Kelas 2
1) Sedikit pembatasan kegiatan fisik
2) Saat istrahat tidak ada keluhan
3) Pada kegiatan fisik biiasanya timbul gejala insufisiensi jantung seperti:
kelelahan, jantung berdebar ( palpasi koordinasi ), sesak nafas,atau angina
pestoris
c. Kelas 3

15
1) Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik
2) Istirahat tidak ada keluhan
3) Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala jantung
d. Kelas 4
1) Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun

2. Komplikasi

a. Komplikasi pada ibu dapat terjadi : gejala jantung kongesitif, edema


paru,kematian dan abortus.
b. Komplikasi pada janin dapaat terjadi: prematuritas,BBLR,hipoksia,gawat
janin, apgarscore rendah, dan pertumbuhan janin terhambat

3.Penatalaksana

Sebaiknya dilakukan dalam kerja sama dengan ahli penyakit dalam atau ahli
jantung.Secara garis besar penatalaksanaan mencakup kerugian bebabn kerja jantung
dengan tirabaring, menentukan pereloat dengan uretik, meningkatkan kontraklilintas
jantung dengan digitalis dan menurunkan afterload dengan fasolidator

16
E. PENYAKIT SISTEM PERNEPASAN

Umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan


dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada sistem
pernafasa,karna uterus yang membesar dapat mendorong diagfragma dan paru-paru ke
atas serta sisa-sisa udarah dalam paru-paru kurang. Namun, penyakit tersebut tidak
selalu menjadi parah. Ada tiga jenis penyakit paru-paru yang perlu diperhatikan dalam
kehamila, yaitu TBC,asma bronkial,nemonia,bronkitis, dan influensa.

1. Tuberkplosis paru-paru
Diagnosis: dalam anamnesis ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-paru
Keluhan dan gejala: batuk menahun,batuk darah,dan kurus kering
Pemeriksaan fisis diagnostik: pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi
pernafasan
Penanganan:
a. Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan di campurkan dengan
wanita lainnya,
b. Pengobatan harus selalu kerja sama dengan ahli paru-paru
c. TBC paru-paru tidak merupakan indikadi abortus buatan dan terminasi
kehamilah.
2. Asma
Penyakit asma dalam kehamilan kadang-kadang bertambah berat.
Dalam batas yang wajar asma tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan.

17
Penyakit asma yang berat dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran
3. Pneumonia
Penyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam
kehamilan,persalinan,atau nifas, pneumonia saat kehamilan memberikan gejala
panas badan tinggi,gangguan pernafasan,mengganggu pertukaran O2 dan Co2
sehingga membahayakan pertumbuhan dan perkembanagan janin dalam rahim
sampai terjadi keguguran dan prematur
4. Bronkitis dan influenza
Bronkitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga
tidak membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian
besar sembuh sehingga kehamilan dapt brlangsung dengan baik

F. SISTEM PENCERNAAN

1. Mulut
a. Hipersalifasi
Pada saat meluda, air liur keluar lebih banyak dari biasanya, sering
disertai mual dan mintah. Setelah trimester 1, biasa akan hingan dengan
sendrinya. Tidak membahayakan kehamila.
b. karies gigi

18
Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karna nafsu
makan berkurang, mual dan muntah sehingga kalsium berkurang .

2. Esofagus dan lambung


a. Pirosus
Wanita mengeluh sakit dan pedih di hulu hati atau nyeri dada.Hal ini
disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam kebagian bawah esofagus hal
ini akan menghilang secara berlangsung dengan kehamilan yang bertambah
tua
b. Esofagitis erosif
Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada
lambung.Gejalahnya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis, dan kadang-
kadang dengan hematomesis.
c. Varises esofagus
Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan paada kehamilan
menjadi lebih berat bahkan bisa pecah d an terjadi pendarahan karena
hiperfolemia dan hipertensi portal
d. Gastritis
Keluhan kehamilan mudah sering disangka gastritis karena memang
gejalanya hampir sama, yaitu nyeri ulu hati,mual, muantah,amoreksia,dan
menjadi kurus.
e. Apendisitis
Walapun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya
membingungkan dengan gejala abdomen akut obstrik.
f. Hemoroid(wasir)
Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut hemoroid.Wasir yang sudah
ada menjadi lebih besar karena kehamilan pada waktu defekasi terasa nyeri
dan luka,serta mengeluarkan darah.

19
G. PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI

Dalam kehamilan ,jumlah darah bertambah (hiperemia) karna itu terjadi pengenceran
darah ,karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah.

1. Anemia

Penyebab anemia umumnya angtara lain:

a. Kurang gizi (malnutrisi)


b. Kurang zat besi
c. Malabsorpsi
d. Kehilangan darah yang banyak ,persalinan yang lalu,menstruasi ,dan lain-
lain
e. Penyakit kronik: paru-paru,cacing usus ,malaria ,dan lain-lain
f. Keguguran
g. Partus permanturus
h. Inersia uteri dan partus lama ,ibu lemah
i. Atonia uteri dan pendarahan
j. Syok
2. Leukemia

Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling memengaruhi .namun pada wanita
leukemia bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih sering karena

20
ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi
abortus dan partus prematurus .

Pencegahan:

a. Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya jangan hamil


b. Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi

3. Hemostatis dan kelainan pembekuan darah

Hemostistatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka .ada
tiga faktor proses hemostatis ,yaitu:

a. Faktor ekstravaskular ,yaitu faktor jaringan seperti kulit,otot subkutis


dan jaringan lain.
b. Faktor vaskular ,yaitu dinding pembuluh darah.
c. Faktor intravaskular ,yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah
trombosit ,fibrinogen ,dan sebagainya.

H. PENYAKIT SISTEM PERKEMIHAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem di mana terjadi proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.zat yang dipergunakan lagi
oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dalam bentuk urine (air kemih ).infeksi
saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urine,ditemukaan bakteri yang jumlahnya

21
lebih dari 10.000 permL .irine yang harus di bersih ,segar ,dan dari aliran tengah atau
diambil dengan pungsi suprasimfisis.jika ditemukan bakteri dengan jumlah lebih dari
kondisi ini disebut dengan istilah bakteriuria. Berbagai jenis infeksi saluran kemih
adalah sebagai berikut.

1. Bakteriuria Tanpa Gejala (Asimtomatik)

Frekuesi bakteriuria tanpa gejala kira-kira

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem di mana terjadi proses penyaringan


darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.

Zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
dalam bentuk urine(air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan
urine, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari Rp10.000 per ML. Urine yang
diperiksa harus bersih,segar, dan dari aliran tengah atau diambil dengan fungsi
Suprasimfisis. Jika ditemukan bakteri dengan jumlah lebih dari kondisi ini disebut
dengan istilah bakteriuria.

Berbagai jenis infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut.

a. Bakteriuria tanpa gejala (asimtomatik)

Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira dan dipengaruhi oleh


paritas ras dan sosio-ekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa penelitian
mendapatkan adanya hubungan antara Kejadian bakteriuria ini dengan
peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan prematur,
gangguan pertumbuhan janin, dan preeklamsia. Oleh karena itu wanita hamil
dengan bakteriuria harus diobati dengan saksama sampai air kemih bebas dari
bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan beberapa kali. Pengobatan dapat
dilakukan dengan pemberian sulfonamida ampisilin atau nitrofurantoin

b. .Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih. tanpa disertai radang
bagian atas saluran kemih sistitis ini sering dijumpai dalam kehamilan dan
nifas, penyebab utama adalah loop dapat pula oleh kuman yang lain.
c. faktor predisposisi

22
Uretra wanita yang pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang
tertinggal, di samping Penggunaan kateter yang sering dipakai dalam usaha
mengeluarkan air kemih dalam pemeriksaan ginekologi atau persalinan.
1) Gejala
a) Kencing sakit terutama pada akhir berkemih
b) meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri di
bagian atas simfisis
c) perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan
d) air kemih kadang-kadang terasa panas
e) suhu badan mungkin Normal atau meningkat
f) nyeri di daerah Supra simfisis
2) pengobatan : dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.
2. Pielonefritis akut

Pielonefritis akut merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai dalam
kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 2%, terutama pada kehamilan terakhir dan
permulaan masa nifas penyebab utama adalah

a. Gejala
1) Penyakit bisa timbul mendadak
2) wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih
3) tiba-tiba menggigil
4) badan panas
5) rasa nyeri di punggung terutama sebelah kanan
6) nafsu makan berkurang, mual, muntah muntah, dan kadang-kadang diare.
b. Pengobatan
Penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan yang
antibiotik seperti ampisilin atau sulfonamida, sampai tes kepekaan kuman ada,
kemudian antibiotik disesuaikan dengan hasil tes kepekaan tersebut.
3. Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis Aku jarang dijumpai pada wanita hamil penyakit ini dapat
timbul setiap saat dalam kehamilan dan penderita nefritis dapat menjadi hamil
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh jenis A. Glomerulonefritis akut mempunyai
pengaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi, terutama yang disertai tekanan darah

23
yang sangat tinggi dan insufisiensi ginjal, Yaitu dapat menyebabkan abortus, partus
prematurus, dan kematian janin.
a. Pengobatan
1) istirahat bareng sama dengan di luar
2) kehamilan diet yang sempurna dan rendah garam
3) pengendalian hipertensi serta Keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Glomerulonefritis kronis
Glomerulonefritis kronis ialah penyakit yang sudah diderita oleh ibu hamil
beberapa tahun sebelumnya karena itu pada pemeriksaan kehamilan pertama dapat
dijumpai proteinuria, sedimen yang tidak normal, dan hipertensi.
a. Gejala
1) terdapat proteinuria
a) kelainan sedimen dan hipertensi
b) edema dimuka dan anemia
5. sindromanefrotik
Sindromanefrotik dahulu dikenal dengan nama nefrosis ialah Suatu kumpulan
gejala yang terdiri atas adema, proteinuria(..), hipoalbuminemia, dan
hiperkolesterolemia. penyakit yang dapat menyertai sindromanefrotik ialah
glomerulonefritis kronik (paling sering), Lupus erythematosus, diabetes melitus,
amyloidosis, Sifilis, dan trombosis vena renalis.
a. Gejala
1) Sepsis
2) adanya tanda oliguria mendadak dan azotemia
3) pembekuan darah intravaskular.
b. Pengobatan
1) penderita diberi infus atau transfusi darah
2) diperhatikan keseimbangan elektrolit dan cairan
3) melakukan hemodialisis bila ada tanda
6. Ginjal polikistik
Polikistik merupakan kelainan bawaan (herediter). kehamilan umumnya tidak
mempengaruhi perkembangan pembentukan kista pada ginjal, begitu pula. sebaliknya
akan tetapi bila fungsi ginjal kurang baik, kehamilan akan memberatkan atau merusak
fungsinya. wanita yang telah mempunyai kelainan sebaiknya tidak hamil karena
kemungkinan timbul komplikasi akibat kehamilan sangat tinggi.

24
7. Tuberkulosis ginjal
Jarang dijumpai wanita hamil dengan tuberkolosis ginjal. walaupun dalam
literatur disebutkan ada kehamilan akan mempengaruhi TBC ginjal tersebut bila tidak
diobati. wanita hamil dengan TBC ginjal dapat hamil terus, asal fungsi ginjal nya
baik. terapi TBC ginjal sama dengan terapi TBC organ lain untuk membuat diagnosis
TBC ginjal diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus.
8. Kehamilan pasca nefrektomi
Penderita yang mempunyai satu ginjal karena kelainan kongenital atau pasca
nefrektomi, dapat atau boleh hamil sampai ATR nih asal fungsi ginjal nya normal.
perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama kehamilan. fungsi ginjal
juga perlu diawasi dengan baik, karena kemungkinan timbulnya infeksi saluran
kemih. persalinan dapat berlangsung per-vagina kecuali dalam keadaan tertentu.
9. Kehamilan pasca transplantasi ginjal
Sampai akhir ini masih terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup
bulan, setelah wanita mengalami transplantasi ginjal. prognosisnya cukup baik, bila
ginjal yang diimplantasikan tersebut berasal dari donor yang hidup. namun, bila
ginjal yang ditransplantasikan tersebut berasal dari ginjal donor yang telah meninggal
(kadaver), maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal akan
memburuk Setelah 1 tahun, sehingga pada wanita tersebut harus dilakukan dialisis
terus-menerus untuk mempertahankan kehidupannya. wanita yang diinginkan hamil
setelah mendapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat oleh spesialis obstetri
dan spesialis penyakit ginjal.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang wanita yang telah mendapat
transplantasi ginjal untuk diperolehkan hamil antara lain sebagai berikut :
a. kesehatan penderita dalam keadaan baik dalam waktu 1-2 tahun setelah mendapat
transplantasi ginjal
b. tidak ada kontraindikasi obstetri untuk hamil
c. tidak ada proteinuria
d. tidak ada tanda penolakan graft
e. ungsi ginjal harus baik dengan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan dari
Kreatinin darah antara
f. tidak ada tanda bendungan yang dibuktikan dengan pemeriksaan urogram
g. tidak ada tanda hipertensi
h. mendapat terapi.

25
BAB III

PENUTUP

A KESIMPULAN
1. Letak Sungsang
Letak sungsang adalah letak janin yang memanjang dengan kepala terletak di fundus
uteri dan bokong menempati bagian bawah cafum uteri (Wiknjosastro H, 1999).
a. Jenis-jenis letak sungsang
1) Letak bokong ( frank breech)
2) Letak bokong kaki sempurna (complete breech)
3) Letak bokong kaki tidak sempurna ( incomplete breech )
2. Letak lintang dan lintang oblik
Letak lintang dalam kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin melintang
di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang
lain.Pada letak lintang tubuh bayi memanjang tubuh kira-kira tegak lurus dengan
sumbuh memanjang tubuh ibu.Bila sumbuh memanjang tersebut membentuk sudut
lancip adalah letak lintang oblik ( Cuningham, 1995).
Letak lintang dapat dibagi menjadi dua jenis, yang bagi berdasarkan:
a. Letak kepala
1) Kepala anak bisa disebelah kiri ibu
2) Kepala anak nisa disebelah kanan ibu.
b. Letak punggung
1) Jika punggung terletak di sebelah depan ibu disebut dorso anterior
2) Jika punggung terletak sebelah belakang ibu, disebut dorso posterior.
3) Jika punggung disebelah atas ibu disebut dorso superior
4) Jika punggung terletak di bawah ibu disebut disebut dorso inferior
3. Deabetes militus
Diabetes melitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat rendah ( toleransi
glukosa terganggu) maupun berat ( DM), yang terjadi atau diketahui pertama kali saat
kehamilan berlangsung.
4. Jantung
Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu
yang bersangkutan. Kehamilan kehamilan akan memberatkan penyakit jantung.

26
Kemingkinan timbulnya payah jantung ( dekompensasi kordis) pun dapat
terjadi.Keluhan yang sering muncul adalah:
a. Cepat merasa lelah
b. Jantung berdebar-debar
c. Sesak nafas, kadang – kadang disertai kebiruan di sekitaran mulu.
d. Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan mudah.
5. Penyakit saluran pernafasan
Umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan
nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada sistem
pernafasa,karna uterus yang membesar dapat mendorong diagfragma dan paru-paru
ke atas serta sisa-sisa udarah dalam paru-paru kurang. Namun, penyakit tersebut tidak
selalu menjadi parah. Ada tiga jenis penyakit paru-paru yang perlu diperhatikan
dalam kehamila, yaitu TBC,asma bronkial,nemonia,bronkitis, dan influensa.
6. Sistem perkemihan
merupakan suatu sistem di mana terjadi proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh.

B SARAN
Kami sadar bahwa makalah kelompok kami ini tentang “kehamilan dengan
gangguan jiwa” masih begitu banyak kekurangan untuk itu kami dari kelompok
meminta pembaca untuk memberikan saran dan masukan guna perbaikan kedepannya
dalam pembuatan makalah lainnya.

27
DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo,Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. 2001. Jakarta :


Tridasa Printer
Manuaba, Ida Bagus Bde. Pengantar Kuliah Obstetri. 2007. Jakarta : EGC
Cunningham, F.Gary. Obstetri William Eds.21. 2006. Jakarta : EGC
Myles. Buku Ajar Bidan. Eds.14. 2009. Jakarta : EGC
Mochtar,Rustam. Sinopsis Obstetri eds.2. 1998. Jakarta : EGC

28

Anda mungkin juga menyukai