Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Lansia :

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki
usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi
suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.

Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya
berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap
berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrindan lain sebagainya.
Haltersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh
pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
ekonomi dan sosiallansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily
living.

2. Batasan-batasan usia lanjut :

Menurut World Health Organitation (WHO) lansia meliputi :

a.Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun

b.Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun

c.Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun

d.Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun

3. Karakteristik lansia

Yang perlu diketahui untuk mengetahui keberadaan masalah kesehatan lansia yaitu:

1. Jenis KelaminLansia lebih banyak wanita dari pada pria

2. Status PerkawinanStatus pasangan masih lengkap dengan tidak lengkap akan


mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik fisik maupun psikologi

3 Living ArrangementKeadaan pasangan, tinggal sendiri, bersama istri atau suami, tinggal
bersama anak atau keluarga lainnya.

4.Klasifikasi lansia dibagi menjadi lima yaitu

1. Pralansia

Pralansia (prasenelis) adalah seseorang yang berusia antara 45−59 tahun.

2. Lansia

Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih ansia


3. Lansia resiko tinggi

Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dan bermasalah
dengan kesehatan seperti menderita rematik, demensia, mengalami kelemahan dan lain-
lain

4. Lansia potensial

Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan
yang dapat menghasilkan barang atau jasa.

5. Lansia tidak potensial


Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain

5.Tipe lansia dibagi menjadi lima tipe yaitu :

.1. Tipe arif bijaksana, yaitu kaya dengan hikmah, pengalaman,menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
memenuhi undangan dan menjadi panutan.

2. Tipe mandiri, yaitu menganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

3. Tipe tidak puas, yaitu konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulitdilayani, pengkritik dan banyak menuntut.

4. Tipe pasrah, yaitu menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan
melakukan pekerjaan apa saja.

5. Tipe bingung, yaitu mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh.

6.Perubahan yang terjadi pada lansia


Adapun perubahan yang terjadi pada lanjut usia:
1. Perubahan fisika
a. Kardiovaskuler: kemampuan memompa darah menurun, elastisitsas pembuluh
darah menurun, dan meningkatnyaresistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan
darah meningkat.
b. Respirasi: elastisitas paru menurun, kapasitas residu meningkat sehingga menarik
napas lebih berat, dan terjadi penyempitan bronkus.
c. Muskuloskeletal: cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh(osteoporosis),
bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku.
d. Gastrointestinal: esophagus membesar, asam lambung menurun, lapar menurun dan
peristaltik menurun.
e. Persyarafan: saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta lambat
dalam merespon.
f. Vesika urinaria: otot-otot melemah, kapasitasnya menurun, dan retensi urin.
g. Kulit: keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Elastisitas menurun,
vaskularisasi menurun, rambut memutih dan kelenjar keringat menurun.

2.Perubahan sosial
Perubahan fisik yang dialami lansia seperti berkurangnya fungsi indera pendengaran,
pengelihatan, gerak fisik dan sebagainya menyebabkan gangguan fungsional,
misalnya badannya membungkuk, pendengaran sangat berkurang, pengelihatan kabur
sehingga sering menimbulkan keterasingan. Keterasingan ini akan menyebabkan
lansia semakin depresi, lansia akan menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain.

3.Perubahan psikologis
Pada lansia pada umumnya juga akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman,
pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia
semakin lambat. Sementara fungsi kognitif meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi menurun, yang berakibat
lansia menjadi kurang cekatan.

Perubahan Fisiologi Lansia


Terdapat banyak perubahan fisiologi yang terjadi pada lansia. Perubahan tersebut
tidak bersifst patologis, tetapi dapat membat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
Perubahan fisiologis lansia antara lain:
a.Sistem integumenSeiring proses penuaan, kulit akan kehilangan elastisitas
dankelembabannya. Lapisan epitel menipis, serat kolagen elastis juga mengecil da menjadi
kaku. Kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan lemak,permukaan kulit kasar dan
bersisik, menurunnya respons terhadap trauma,mekanisme proteksi kulit menurun, kulit
kepala dan rambut menipis sertaberwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal,
berkurangnyaelastisitas akibat menurunnya cairan dan vaskularisasi, pertumbuhan kuku lebih
lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh, kuku kaki tumbuh secara
12berlebihandan seperti tanduk, kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya,
kukumenjadi pudar dan kurang bercahaya.Kesulitan mengatur suhu tubuh karena penurunan
ukuran, jumlah danfungsi kelenjar kerigat serta kehilangan lemak subkutan. Suhu tubuh
menurun (hipotermia) secara fisiologis ± 35OC, hal inidiakibatkan oleh metabolisme yang
menurun, keterbatasan refleks menggigil, dantidak dapat memproduksi panas yang banyak
sehingga terjadi rendahnya aktivitasotot.b.Sistem muskuloskeletalSebagian besar lansia
mengalami perubahan postur, penurunan rentang gerak dan gerakan yang melambat.
Perubahan ini merupakan contoh daribanyaknya karakteristik normal lansia yang
berhubungan dengan proses menua.Penurunan massa tulang menyebabkan tulang menjadi
rapuh dan lemah. Columavertebralis mengalami kompresi sehingga menyebabkan penurunan
tinggi badan. Peningkatan jaringan adiposa, penurunan pembentukan kolage dan massa otot
serta penurunan viskositas cairan sinovial, lebih banyakmembran sinovial yang
fibrotik.c.Sistem NeurologisPenurunan jumlah sel-sel otak sekitar 1 % per tahun setelah usia
50 tahun. Hilangnya neuron dalam korteks serebral sebanyak 20%. Akibat penurunan jumlah
neuron ini, fungsi neurotrasmiter juga berkurang. Transmisi saraf lebih lambat, perubahan
degeneratif pada
13saraf-saraf pusat dan sistem saraf perifer, hipotalamus kurang efektif dalam mengatur suhu
tubuh, peningkatan ambang batas nyeri, refleks kornea lebih lambat serta perubahan kualitas
dan kuantitas tidur.d.Sistem Pernafasan Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan
menjadikaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru hilangan elastisitas sehingga
kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan maksimal
menurun dan kedalaman bernapas menurun. Ukuran alveoli melebar dari normal dan
jumlahnya berkurang, oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg, kemampuan untuk
batuk berkurang dan penurunan kekuatan otot pernapasan.e.Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indra pengecap mengalami penurunan, esofagus melebar, sensitivitas akan
rasa lapar menurun, produksi asamlambung dan waktu pengosongan lambung menurun,
peristalik lemah dan biasanya timbul konstipasi, fungsi absorbsi menurun, hati semakin
mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, serta berkurangnya suplai aliran
darah.f.Sistem GenitourinariaGinjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke
ginjal menurunhingga 50%, fungsi tubulus berkurang,otot kandung kemih
melemah,kapsitasnya menurun hingga 200 ml dan menyebabkan
14frekuensi buang airkecilmeningkat, kandung kemih sulit dikosongkan sehingga
meningkatkan retensiurine. Pria dengan usia 65 tahun ke atas sebagian besar
mengalami pembesaranprostat hingga ± 75% dari besar normalnya.g.Sistem
KardiovaskulerElastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal danmenjadi
kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi, sering terjadi postural hipotensi, tekanan darah meningkat
diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer.h.Sistem
SensoriPenurunan daya akomodasi mata, penurunan adaptasi terang-gelap, lensa mata
menguning, perubahanpersepsi warna, pupil lebih kecil, kehilangan pendengaran
untuk frekuensi nada tinggi, penebalan membran timpani, kemampuan mengecap dan
menghidu biasanya menurun, penurunan jumlah reseptor kulit dan penurunan fungsi
sensasi akan posisi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai