TINJAUAN PUSTAKA
A. Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang
diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada
saat menolong persalinan dan kelahiran bayi, saat memberikan asuhan selama
kunjungan antenatal atau pasca persalinan/bayi baru lahir atau saat menatalaksana
B. Tindakan
a. Persepsi (perception) yaitu mengenal dan memilih berbagai objeek yang akan
dilakukan.
b. Respon terpimpin yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar.
soekidjo 2007).
C. Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri), yang dapat
hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Rustam
Mochtar 1998).
dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan
dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong
persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi karena bakteri,
virus dan jamur. Dilakukan pula upaya untuk menurunkan risiko penularan penyakit-
a) Setiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap
(tanpa gejala).
akan dan telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang tidak utuh, lecet
terkontaminasi.
e) Risiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tapi dapat dikurangi
3. Infeksi Maternal
menjadi nomor dua dari perdarahan pasca persalinan yang menjadi penyebab
persalinan. Hal ini masih tetap terjadi sekalipun lebih dari 150 tahun yang lalu.
Semmelweis dan Holmes secara terpisah menyatakan bahwa tidak hanya demam
melalui tangan dokter. Namun penjangkitan penyakit yang mematikan ini dapat
di cegah:
diklorinasi.
mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya (ibu, bayi baru
a) Cuci tangan
d) Teknik antiseptik
f) Pengelolaan sampah
A. Cuci tangan
Cuci tangan adalah prosedur paling penting dari pencegahan penyebaran infeksi
yang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
2) Sebelum melakukan kontak fisik secara langsung dengan ibu dan bayi
baru lahir
3) Setelah kontak fisik langsung dengan ibu atau bayi baru lahir
sarung tangan)
sarung tangan
digosok menyeluruh) tangan yang terlihat kotor harus dicuci lebih lama
Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah ( kulit tak utuh,
selaput mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya), peralatan, sarung tangan atau
Jika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk setiap ibu atau
bayi baru lahir untuk menghindari kontaminasi silang atau gunakan sarung
a) Gunakan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi untuk prosedur
cairan tubuh.
c) Gunakan sarung tangan rumah tangga atau tebal untuk mencuci peralatan,
pelindung, masker wajah, sepatu boot, atau sepatu tertutup, celemek) petugas
dari percikan cairan tubuh, darah atau cedera selama melaksanakan prosedur
klinik. Masker wajah dan celemek plastik sederhana dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia di masing-masing daerah jika jika alat
C. Teknik Antiseptik
Antisepsis adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara
Karena kulit dan selaput mukosa tidak dapat disterilkan maka penggunaan
teratur di antara kontak dengan setiap ibu dan bayi baru lahir, juga membantu
menit setelah dioleskan pada permukaan tubuh agar dapat mencapai manfaat
diperlukan)
menuangkan larutan ke wadah yang lebih kecil (pinggiran wadah larutan yang
1) Dekontaminasi
Jaga agar bungkusan-bungkusan yang tetap kering dan utuh sehingga kondisinya
tetap terjaga dan dapat digunakan hingga satu minggu setelah di proses. Peralatan
steril yang dibungkus dalam kantong plastik bersegel, tetap kering dan utuh masih
dapat digunakan hingga satu bulan setelah proses. Peralatan dan bahan disinfeksi
tingkat tinggi dapat disimpan dalam wadah tertutup yang sudah didisinfeksi tingkat
tinggi, masih boleh digunakan dalam kisaran waktu satu minggu asalkan tetap
kering dan bebas debu. Jika peralatan-peralatan tersebut tidak digunakan dalam
digunakan kembali.
Jenis prosedur dan tindakan apapun yang dilakukan, cara pemrosesan peralatan
atau perlengkapan tersebut tetap sama seperti digambarkan pada Bagan 1-1.
DEKONTAMINASI
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda-
benda tajam
Untuk menyiapkan wadah yang didisinfeksi tingkat tinggi, rebus (jika kecil) atau isi dengan larutan
klorin 0,5% selama 20 menit (larutan klorin bisa dipindah ke wadah yang lain untuk digunakan ulang
dalam waktu 24 jam). Bilas wadah dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering sebelum
digunakan.
oleh petugas. Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal
atau sarung tangan rumah tangga yang terbuat dari bahan lateks jika akan
menangani peralatan bekas pakai atau kotor. Segera setelah digunakan, masukkan
Prosedur ini dengan cepat mematikan virus Hepatitis B dan HIV. Pastikan bahwa
kerja larutan klorin, cepat mengalami penurunan sehingga harus diganti paling
sedikit setiap 24 jam, atau lebih cepat jika terlihat kotor atau keruh.
digunakan. Baik sterilisasi maupun disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif
dapat dicuci segera setelah didekontaminasi, bilas peralatan dengan air untuk
DTT adalah satu-satunya alternatif dalam situasi tersebut. DTT dapat dilakukan
Luka tusuk benda tajam (misalnya, jarum) merupakan salah satu alur utama
infeksi HIV dan hepatitis B di antara para penolong persalinan. Oleh karena itu,
2) Hati-hati saat melakukan penjahitan agar terhindar dari luka tusuk secara
tak sengaja.
3) Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit, jangan pernah
5) Buang benda-benda tajam dalam wadah tahan bocor dan segel dengan
perekat jika sudah dua per tiga penuh, jangan memindahkan benda-benda
6) Jika benda-benda tajam tidak bisa di buang secara aman dengan cara
kemudian kuburkan :
b) Pegang tabung suntik dengan satu tangan, gunakan ujung jarum jam
F. Pengelolaan Sampah
Pembuangan sampah
menanganinya. Tapi sebagian besar limbah persalinan dan kelahiran bayi adalah
kapas, perban, dll) ke dalam tempat sampah tahan air /kantung plastik sebelum
tahan bocor (misalnya, botol plastik air mineral atau botol infus) maupun kotak
karton yang tebal, kaleng atau wadah yang terbuat dari bahan logam. Singkirkan
sampah yang terkontaminasi dengan cara dibakar. Jika hal ini tidak memungkinkan,