Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Permintaan energi dunia terus meningkat sepanjang sejarah peradaban umat


manusia. Proyeksi permintaan energi pada tahun 2050 hampir mencapai tiga kali lipat
dari permintaan di tahun 2012[1]. Tampaknya masalah energi akan tetap menjadi
topik yang harus dicarikan solusinya bersama. Usaha-usaha untuk mendapatkan
energi alternatif telah lama dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap
sumber daya minyak bumi. Pemanfaatan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam
waktu yang tidak lama jika pola pemakaian seperti sekarang ini yang justru semakin
meningkat dengan meningkatnya industri maupun transportasi. Selain itu dari
berbagai penelitian telah didapat gambaran bahwa kualitas udara telah semakin
mengkawatirkan akibat pembakaran minyak bumi.

Dalam menanggapi krisis energi yang terjadi, pemerintah mengupayakan


berbagai cara untuk mengembangkan berbagai energi alternatif. Sebagaimana kita
ketahui, Indonesia berada pada daerah khatulistiwa dan akan selalu disinari matahari
selama 10 – 12 jam dalam sehari. Maka potensi untuk mengembangkan energi surya
sangatlah besar. Total intensitas penyinaran rata-rata 4,5 kWh per meter persegi
perhari, matahari bersinar berkisar 2000 jam per tahun, sehingga tergolong kaya
sumber energi matahari. Data Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi pada tahun
1997, kapasitas terpasang listrik tenaga surya di Indonesia mencapai 0,88 MW dari
potensi yang tersedia 1,2 x 109 MW.[2] Dengan potensi yang cukup besar tersebut
diharapkan energi surya ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan energi
bangsa ini dan juga mengurangi ketergantungan kita terhadap pemakaian energi fosil.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu solar cell ?
2. Jenis-jenis solar cell ?
3. Apa itu PLTS ?
4. Bagaimana prinsip kerja PLTS ?
5. Apa dampak positif dan dampak negatif dari PLTS ?

1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui apa itu solar cell
2. Dapat mengetahui jenis-jenis solar cell
3. Dapat mengatahui apa itu PLTS
4. Dapat mengetahui prinsip kerja PLTS
5. Dapat mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari PLTS

1|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SOLAR CELL

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atau matahari atau "sol" karena matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali
disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya listrik". Sel
surya bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi.Pada umumnya,
solar cell merupakan sebuah hamparan semi konduktor yang dapat menyerap
photon dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Sel surya tersebut
dari potongan silikon yang sangat kecil dengan dilapisi bahan kimia khusus untuk
membentuk dasar dari sel surya. Sel surya pada umumnya memiliki ketebalan
minimum 0,3 mm yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif
dan negatif. Pada sel surya terdapat sambungan (function) antara dua lapisan tipis
yang terbuat dari bahan semikonduktor yang masing - masing yang diketahui sebagai
semikonduktor jenis “P” (positif) dan semikonduktor jenis “N” (Negatif). Silikon jenis
P merupakan lapisan permukaan yang dibuat sangat tipis supaya cahaya matahari
dapat menembus langsung mencapai junction. Bagian P ini diberi lapisan nikel yang
berbentuk cincin, sebagai terminal keluaran positif . Dibawah bagian P terdapat
bagian jenis N yang dilapisi dengan nikel juga sebagai terminal keluaran negatif.

2|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


2.2 JENIS-JENIS SOLAR CELL

Ada beberapa jenis panel surya yang dijual dipasaran :

1. Jenis pertama, yaitu jenis yang terbaik dan yang terbanyak digunakan
masyarakat saat ini, adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki tingkat
efisiensi antara 12 sampai 14%.

(Gambar Panel Surya Monokristalin)

2. Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multikristalin


yang terbuat dari kristal silikon dengan tingkat efisiensi
antara 10-12%.

(Gambar Panel Surya Polikristalin)

3|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


3. Jenis ketiga adalah silikon jenis amorphous, yang berbentuk film
tipis.Efisiensinya sekitar 4-6%. Panel surya jenis ini banyak dipakai di
mainan anak-anak, jam dan kalkulator.

(Gambar Panel Surya Silikon Amorphous)

4. Jenis keempat adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium
Arsenide) yang lebih efisien pada temperatur tinggi.

(Gambar Panel Surya Gallium Arsenide)

4|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


2.3 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah


cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk
energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak
digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel
surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain
itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house
gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita. Sistem sel surya
yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler
pengisian(charge controller),dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, panel sel surya merupakan modul yang
terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung
ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel
surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang
proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari. Rangkaian
kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian elektronik
yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki
dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8
volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panelsurya sebagai sumber dayanya.
Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya
matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan
memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama
beberapa jam, tegangan aki itu akan naik.

Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan
proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk
dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan
jadi di pasaran. Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit
tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap
yang siap pakai.

Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah
dibandingkan dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu letakkan dengan
posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari.
Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik
fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan
posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal.
Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan
selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi
listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan
rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar selalu
menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak
lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan
menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana, karena terdiri dari

5|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket sistem sel surya
yang lengkap belum termasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya secara
otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus.

Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara
pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal
dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel
fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi.

Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan


secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat modul sel surya yaitu
sebesar 60% dari biaya total. Jadi, jika modul sel surya itu bisa diproduksi di dalam
negeri berarti akan bisa menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul
pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah membuat bingkai (frame),
kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih diimpor. Jika permintaan
pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi
pembuatan sel surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis sudah
dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia ternyata
telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan sekarang menuju tahapan
pelaksanaan dan instalasi

Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah,


bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan kendala
utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi
awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena
memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai
dengan kebutuhannya.

Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-
refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang
dipantulkan, semikonduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk
menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis)
untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya
identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel
surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila
elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada
lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan
antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan
elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot
listrik.

6|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


2.4 PRINSIP KERJA PLTS

Pada siang hari panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian
diubah menjadi energi listrik oleh sel-sel kristal melalui proses photovoitaic. Listrik
yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun
disimpan dalam baterai ACCU, sebelum disalurkan ke beban (lampu,radio, TV, dll).

Pada malam hari, dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang
sudah terkumpul (tersimpan) dalam bateai ACCU akan dapat digunakan. Untuk
menyalakan peralatan listrik terutama lampu penerangan dan lain-lain.

►KOMPONEN-KOMPONEN PADA SOLAR CELL

A. Panel surya

Panel surya berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk


pipih dari panel surya memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan
listrik untuk berbagai skala kebutuhan. Dalam penggunaan panel surya /
solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang
perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
1. Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel
surya/solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang
pagi sampai sore.
2. Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
3. Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
4. Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut
ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode),
kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.

7|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


B. Alat pengatur daya

Alat pengatur daya (charge controllet) berfungsi mengatur alirsn listrik dari panel
surya ke baterai /ACCU dan aliran listrik dari baterai/ ACCU ke lampu, TV atau
radio. Juga berfungsi melindungi dari konsleting atau pengiriman muatan arus
berlebih ke input terminal.

C. ACCU

ACCU berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan dan alat elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.

D. Inverter DC TO AC

Inverter ini berfungsi mengubah arus DC menjadi arus AC. Bila listrik DC yang
tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air,
kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC
menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya,
inverter, aki.

8|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


2.5 DAMPAK DARI PENGGUNAAN PLTS

* Dampak positif :

1. Sumber energi yang dipakai tidak pernah habis.


2. Tidak memerlukan perawatan kusus sehingga bebas dari segala biaya
perawatan.
3. Hemat karena tidak memerlukan bahan bakar.
4. Bersifat moduler artinya kapasitas listrik yang dihasilkan dapat sesuai
dengan kebutuhan.
5. Pemasangannya sangat mudah.
6. Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat
dipasang dimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.

 Dampak negatif :
1. ketergantungan pada cuaca sehingga pada saat mendung kemampuan panel
surya menangkap sinar matahari tentu akan berkurang.
2. Selain itu harga modul surya (skala kecil) masih tergolong mahal sehingga
biaya pembangkitan membutuhkan biaya yang besar. Jika ingin
menghasilkan energi listrik dalam jumlah besar memerlukan area yang luas.

9|PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Energi surya merupakan energi alternatif yang memiliki potensi cukup besar di
Energi terbarukan ini telah dikembangkan dengan dua metode yaitu energi surya
fotovoltaik yang secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik). Pembangkit listrik tenaga surya ini sangat tergantung
kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan
terdiri dari: Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt), berapa
besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang dan berapa
unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari (Ampere hour).

10 | P E M B A N G K I T L I S T R I K T E N A G A S U R Y A
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.mikirbae.com/2016/06/teks-eksplanasi-cara-kerja-panel-surya.html

2. https://www.google.com/search?q=GAMBAR+PROSES+SOLAR+CELL&safe=st
rict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjr45fXuPrhAhVN4qwKHQ
DFDvgQ_AUIDigB&biw=1252&bih=600#imgrc=ufUkaSzrIpWS4M:

3. http://imall.iteadstudio.com,

11 | P E M B A N G K I T L I S T R I K T E N A G A S U R Y A

Anda mungkin juga menyukai