Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

J
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG SENA
RUMAH SAKIT DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Disusun Oleh :

BRIAN BRAMMAD PRIAMBODO

NIP. P27220018230

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI NERS

2019
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA Tn. J DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG SENA RSJD Dr ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 12 Februari 2019 / 14:00 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 28 Februari 2019/ 11:00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan pemeriksaan fisik
Diagnosa Medis : F20.3 (Skizofrenia tak terinci )
No.Registrasi : 038XXX

A. PENGKAJIAN
I. INFORMASI UMUM
a. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat : Semanggi
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur :-
Pendidikan :-
Pekerjaan : Dinas Sosial
Alamat : Baresos Ngudi Rahayu Kendal
Hubungan dgn Klien : Petugas Dinas Sosial
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian klien mengatakan malas untuk bergabung dan
mengobrol bersama dengan pasien lainnya karena tidak nyambung
omonganya, klien lebih memilih untuk tidur dan berdiam diri di kasur.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Biologi
Klien mengatakan pada saat kecil tidak pernah sakit panas sampai kejang.
Klien juga mengatakan tidak pernah terjatuh dan di pukul oleh orang lain
di masa lalu.
2. Psikososial
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Klien mengatakan dulu pernah dirawat di RSJD Surakarta sebanyak 3 kali.
Klien mengatakan lupa kapan terakir di rawat di RSJD, tetapi dalam kurun
waktu kurang dari 1 tahun.
Menurut rekam medis klien, klien sudah pernah dirawat di rumah sakit
jiwa terakir pada bulan Juli - Agustus 2018 karena berbicara sendiri dan
berbicara kacau.
b. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio, Psiko, Sosio,
Kultural, dan Spritual)
Pada saat pengkajian klien mengatakan tidak memiliki pengalaman yang
tidak menyenangkan pada masalalu, hanya saja klien menyatkan sedih
ketika dibawa lagi ke rumah sakit jiwa, karena klien merasa sudah pernah
dan sudah sembuh.
c. Riwayat penganiyayaan
Pada saat pengkajian klien mengatakan klien tidak pernah mendapat
penganiayaan dan tidak pernah melakukan penganiayaan kepada orang
lain.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Pada saat pengkajian klien mengatakan yang menyebabkan klien kambuh
adalah karena ditempat kerja klien, semua wanita menyukai klien, hingga
berebut dan akhirnya mereka memasukkan klien ke RSJD Surakarta. Dilain
kesempatan klien menyatakan sempat pingsan karena merokok rokok
kadaluarsa sehingga dilarikan ke RSJD untuk dilakukan perawatan. Dilain
kesempatan lagi klien menceritakan bahwa alas an masuk RSJD Surakarta ini
adalah untuk studi karena klien merasa dirinya adalah sarjana yang sedang
melakukan studi.
Menurut rekam medis, klien diantar ke RSJD Surakarta oleh petugas panti
pelayanan social disabilitas mental Ngudi Rahayu karena gelisah, bingung,
bicara sendiri, mengobrol dengan kacau dan mondar mandir.
V. FISIK
1. Keadaan Umum : Baik, GCS E4 V5 M6
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TD : 120/70 mmHg
2) Nadi
 Frek : 96 x/menit
 Irama : teratur
 Kekuatan : Kuat
3) Pernafasan
 Frek : 20 x/menit
 Irama : teratur
4) Suhu : 36,5oC
c. Ukur :
 Berat Badan : 62 Kg
 Tinggi Badan : 161 cm
d. Keluhan Fisik :
Tidak ada keluhan fisik
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala : bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada benjolan
abnormal, rambut banyak putih
b. Mata : bentuk simetris, tidak anemis, tidak ikterik
c. Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip
d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen, terdapat kotoran di
dalam telinga
e. Mulut : tidak terdapat gigi yang ompong, tidak terdapat stomatitis
f. Thorax : bentuk dada simetris,tidak terdapat tambahan retraksi dada
g. Abdomen : tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat asites
h. Ekstremitas : kekuatan otot kanan 5, kiri 5. Tidak terdapat oedem

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL


1. Genogram :

Ket :
Laki-laki Klien Hub darah/Nikah
Perempuan Meninggal Tinggal serumah

2. Konsep Diri
a. Citra Diri
Klien mengatakan tubuhnya masih bagus dan ber paras tampan, karena itu
semua wanita mudah tertarik padanya. Klien mengatakan bagian tubuh
yang disukai adalah pundak dan bahu karena tampak kekar, bagian tubuh
yang tidak disukai tidak ada.
b. Identitas:
Klien mengatakan belum pernah menikah, klien merupakan anak keenam
dari 8 bersaudara
c. Peran :
 Di rumah , Klien mengatakan dalam keluarga klien merupakan anak
ke 6 dari 8 bersaudara. Klien ketika di rumah membantu orang tua
dirumah.
 Di rumah sakit, klien mengatakan semenjak di rawat di RSJ klien
menjadi tidak bisa membantu orang tua.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan bercita cita ingin bekerja sebagai arsitek, karena klien
merasa sudah bersekolah sarjana arsitektur dan berkapasitas untuk
merancang arsitektur gedung gedung tinggi. Untuk sekarang klien hanya
ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin segera pulang, karena ingin
bekerja mencari uang serta bertemu kedua orang tua.
e. Harga diri :
Klien mengatakan bahwa orang orang di sekitar klien menyukai bahkan
mencintai klien namun, klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain karena merasa orang orang tidak ada yang bisa mengerti
obrolan klien.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat :
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya. yang mengerti dan memahami klien
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan selama dirawat di ruang Sena hanya memiliki
teman teman biasa tidak ada yang terlalu akrab dan dekat.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
- Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan ketika di rumah sering mengikuti acara kerja bakti
dan ketika diundang untuk kenduri klien juga datang.
- Setelah Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan malas dan pusing ketika berkumpul dengan pasien
pasien lain, karena terkadang tidak nyambung. klien lebih suka
menyendiri di kasurnya.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain karena
menurut klien tidak ada hal yang perlu di bicarakan dengan orang lain.
Klien sering diam dan tampak melamun. Jarang bercakap-cakap
dengan klien lain di ruangan.
4. Spiritual
- Nilai
Klien mengatakan bahwa orang yang sakit jiwa memang harus
diberitahukan kenyataan nya dan dirawat di rumah sakit jiwa sampai
sembuh.
- Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam. Sebelum masuk rumah sakit klien
jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien
juga tidak pernah sholat 5 waktu.
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien tampak rapi dan berpakaian seperti biasanya
(menggunakan pakaian seragam pasien di RSJ)
2. Pembicaraan
Ketika klien diajak berbicara klien berbicara normal tetapi jawaban
berubah ubah dengan topic yang sama. Klien ketika diajak berbicara
cepat bosan dan lelah, segera ingin menyendiri.
3. Aktivitas Motorik
Klien sering berdiam diri di tempat tidur, klien tampak menarik diri dari
lingkungan pergaulan di ruangan. Klien duduk serta kooperatif dengan
perawat. Saat diakal berbicara, mata klien tidak terfookus pada lawan
bicara.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan ingin bertemu dengan kedua orang tuanya. Klien juga
sedih karena belum bisa pulang ke rumah.
5. Afek
Afek tumpul, karena selama interaksi klien menjawab sepertunya saja.
Ketika diberi stimulus klien hanya tersenyum ketika lawan bicara tertawa.
6. Persepsi-Sensori
Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara yang menyuruh
melakukan hal-hal negatif. Klien juga mengatakan tidak melihat
bayangan-bayangan yang aneh.
7. Proses Pikir
Klien tergolong mengalami proses pikir Flag of Ideas, yakni pembicaraan
meloncat loncat dan berganti ganti dengan hubungan yang tidak logis.
Klien menyatakan alasan masuk klien yang berbeda beda di setiap
kesempatan bercerita.
8. Bentuk pikir
Ketika berbicara dengan lawan bicara klien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Terkadang klien diam dan tidak menjawab
pertanyaan.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan tidak mempunyai ketakutan yang berlebihan terhadap
suatu hal tertentu. Ketika diberikan pertanyaan, klien juga menjawab
sesuai realita atau kenyataan.
10. Tingkat Kesadaran
Waktu : klien mengatakan lupa kapan masuk RSJ, klien mengerti
kapan waktu ia harus mandi.
Tempat : klien mengatakan mengetahui saat ini berada di RSJ
Orang : klien mengatakan sulit memulai perkenalan dengan
seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruang klien kenal nama
beberapa orang saja.
11. Daya Ingat/Memori
Saat ini : klien mengatakn tadi pagi sudah sarapn dengan lauk telur ,tahu,
tempe, sayur, nasi dan buah pepaya.
Jangka Pendek : klien mengatakan lupa kapan keluarganya datang untuk
membesuk
Jangka Panjang : klien mengatakan tidak mengingat kapan tahun lulus
SLTA nya
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien dapat menghitung pertambahan 4, dimulai dari bilangan
1,5,9,13,17,21,25,29
13. Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan dalam mengambil keputusan sering bingung dan lebih
menurut kepada keputusan orang tua.
14. Insight
Klien mengetahui sekarang sedang dirawat di RSJ dan klien tidak tahu
jika klien sakit jiwa. Klien hanya tahu dirawat di RSJ karena sedang
mengadakan penelitian.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu
dan klien makan menggunakan sendok tanpa bantuan orang lain. Klien
mengatakan selalu menghabiskan porsi makanan yang disediakan.
2. BAB / BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya.

3. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat
mandi yang benar, namun klien jarang sikat gigi karena klien tidak
mempunyai sikat gigi sehingga giginya tampak kotor.
4. Berpakaian / berhias
Klien tidak nampak berhias di ruangan, klien mengganti pakain pakaian
2-3 hari sekali dan menggantinya sendiri.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan jadwal tidak pernah tidur siang, namun sewaktu waktu
klien bisa saja tidur. Klien biasanya tidur malam pukul 19.30 – 04.00
WIB.
6. Penggunaan Obat
Klien mengtakan minum obat secara mandiri, klien minum obat secara
teratur dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat
yang di minum.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut
klien sakitnya biasa saja, klien tidak pergi periksa ke dokter (seperti
masuk angin). Saat ini klien rutin minum obat dan obat yang di minum
sesuai yang diberikan oleh perawat.
8. Aktifitas dalam Rumah
Klien mengatakan kegiatan di dalam rumah paling sering adalah tidur,
berdiam di kamar dan terkadang membantu orang tua.
9. Aktifitas di luar rumah
Klien mengatakan jarang keluar rumah, apabila keluar rumah hanya
karena ada undangan kenduri ataupun kerja bakti. Lalu klien pulang dan
diam di rumah.
IX. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyenangkan  Reaksi lambat/berlebihan
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
 Aktifitas konstruktif  Menciderai diri
 Olahraga  Regresi
 Lain-lain ……………..  Displacement
 Lain-lain ……………….
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika mempunyai masalah lebih
banyak dipendam sendiri dan jarang sekali bercerita kepada orang lain.
Klien mengatakan ketika di rumah sakit klien tidak pernah bercerita

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok
.Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarganya walaupun
dirawat di RSJ. Hal ini dibuktikan dengan keluarga mengantarkan klien
untuk dirawat di RSJ.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan
Selama pengkajian pasien tidak ingin berbaur dengan orang lain dan
pasien hanya mau berkomunikasi dengan perawat.
 Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan sudah lulus SMA. Klien merasa sudah menjadi lulusan
Sarjana
 Masalah dengan pekerjaan
Klien merasa ditempat kerja klien dicintai semua wanita.
 Masalah dengan perumahan
Pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan masalah perumahan.
Pasien tinggal di rumah orang tua dan lingkungan di sekitar aman
XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal ?
 Penyakit/ Gangguan Jiwa
 Sistem Pendukung
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Penyakit Fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, Jelaskan
Jelaskan :
.……………………………………………………………………………..
…………………….....
………………………………………………………….
XII. ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : F 20.3
Terapi medik :
1. Risperidone 2 x 2mg
2. Trihexypenidil 2x2mg
3. Clorpromazine 1x100mg

XIII. ANALISA DATA


DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1 DS : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan tidak ingin bergaul dengan orang lain
- Orang yang paling dekat di Rumah sakit adalah Tn. H
karena pada awal masuk bersama-sama, selain Tn. H tidak
ada yang dikenali oleh pasien
- Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : Di rumah
sakit, pasien mengatakan malas berbicara dengan orang
lain, dan lebih suka diam dan menyendiri.
- DO :
- Di rumah sakit pasien kurang aktif dalam kegiatan
kelompok,
- Pasien kadang tidak menjawab pertanyaan dari perawat
dan hanya diam
- Afek pasien tumpul, ketika pasien diberi rangsangan dari
perawat baru merespon
- Interaksi selama wawancara: Kontak mata pasien selama
berinteraksi dengan perawat tidak melihat lawan bicaranya,
pasien lebih suka menunduk
- Pasien berbicara dengan lambat dan pelan serta lama dalam
menjawab, jawaban sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan kadang pasien hanya diam ketika diberikan
pertanyaan
- Pasien sulit memulai pembicaraan, jawaban dari pasien
lama, dan 1 atau 2 kata saja.

DS :
- Pasien mengatakan merasa tidak berguna ketika pasien di
rawat dikarenkan tidak bisa mencukupi kebutuhan-
kebutuhan anak dan istri yang ada di rumah

DO:

- Pasien kadang tidak menjawab pertanyaan dari perawat


2 dan hanya diam Harga Diri Rendah
- Afek pasien tumpul, ketika pasien diberi rangsangan dari
perawat baru merespon
- Interaksi selama wawancara: Kontak mata pasien selama
berinteraksi dengan perawat tidak melihat lawan bicaranya,
pasien lebih suka menunduk
- Pasien berbicara dengan lambat dan pelan serta lama dalam
menjawab, jawaban sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan kadang pasien hanya diam ketika diberikan
pertanyaan
XIV. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Gangguan konsep diri:


Harga diri rendah
Koping individu tidak
efektif

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi sosial b.d Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah b.d koping individu tidak efektif

A. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Tn. J No. CM : 031xxx
Umur : 47 tahun Diagnosa Medis : F.20.3
(Skizofrenia tak
terinci)
No Rencana Keprawatan
Tujuan Intervensi
1. TUM : Pasien mampu SP 1
berinteraksi dengan orang 1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip
lain komunikasi terapeutik
2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
3. Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
Kriteria Evaluasi : 4. Diskusikan kerugian bila tidak berinteraksi dengan
1. Pasien dapat orang lain
mengungkapkan 5. Latih pasien berkenalan dengan perawat atau tamu
perasaan dan 6. Latih pasien berkenalan dengan pasien lain
keberdayaan saat ini 7. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
secara verbal berkenalan
2. Pasien dapat SP 2
menyebutkan minimal 1. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang). Beri
satu penyebab menarik pujian
diri. 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
3. Pasien dapat (latih 2 kegiatan)
menyebutkan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
keuntungan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,
berhubungan dengan berbicara saat melakukan kegiatan harian
SP 3
orang lain.
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (beberapa orang &
4. Pasien dapat
bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
mendemonstrasikan
hubungan sosial secara 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
bertahap kegiatan baru)
5. Pasien dapat 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
mengungkapkan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4
perasaan setelah kegiatan harian
berhubungan dengan SP 4
orang lain untuk diri 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat
sendiri dan orang lain melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
6. Pasien dapat 2. Latih cara bicara sosial, meminta sesuatu, menjawab
menyebutkan manfaat pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
minum obat, kerugian
berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat
minum obat, nama,
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi.
warna, dosis, dan efek
samping obat.

B. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. J No. CM : 038XXX
Umur : 45 tahun Diagnosa Medis : F.20.3
(Skizofrenia tak terinci)
Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD
Kamis, 28 Data : S:
Februari 2019 DS: - Pasien mengatakan bingung
jam 11.00 - Pasien mengatakan tidak ingin memulai pembicaraan dengan
bergaul dengan orang lain orang lain
- Klien hanya mengenal nama - Pasien mengatakan tahu
keuntungan berkenalan
beberapa orang pasien lain
- Hambatan dalam hubungan dengan orang dan kerugian
tidak berkenalan dengan orang
dengan orang lain : Di rumah lain.
sakit, pasien mengatakan malas - Pasien merasa senang bisa
belajar berkenalan
berbicara dengan orang lain, dan
O:
lebih suka diam dan menyendiri. - Pasien mampu
DO : mengidentifikasi penyebab
isolasi social yaitu pasien
- Di rumah sakit pasien kurang
malas berbicara dengan orang
aktif dalam kegiatan kelompok, lain
- Pasien kadang tidak menjawab - Pasien mampu
pertanyaan dari perawat dan mengidentifikasi keuntungan
dari berinteraksi dengan orang
hanya diam
- Afek pasien tumpul, ketika lain yaitu bisa menambah
teman bercakap-cakap
pasien diberi rangsangan dari - Pasien mampu
perawat baru merespon mengidentifikasi kerugian dari
- Interaksi selama wawancara: tidak berinteraksi dengan
Kontak mata pasien selama orang lain yaitu tidak ada
orang yang menolong ketika
berinteraksi dengan perawat
kesusahan, tidak punya teman,
tidak melihat lawan bicaranya, dll.
pasien lebih suka menunduk - Pasien mampu memperagakan
- Pasien berbicara dengan lambat cara berkenalan dengan orang
lain
dan pelan serta lama dalam
menjawab, jawaban sesuai A : Isolasi Sosial
dengan pertanyaan yang
diajukan kadang pasien hanya P :
- Evaluasi Kemampuan
diam ketika diberikan
Berkenalan Pasien
pertanyaan - Bercakap dengan pasien atau
Pasien sulit memulai pembicaraan, perawat jam 11.00 dan 14.00
jawaban dari pasien lama, dan 1 - Latih cara berbicara saat
atau 2 kata saja. melakukan 2 kegiatan harian
Dx : Isolasi Sosial ketika bermain karambol dan
merapikan tempat tidur
Tindakan
- Masukkan pada jadwal
1. mengidentifikasi penyebab isolasi
kegiatan untuk latihan
sosial
2. mendiskusikan keuntungan berkenalan 2-3 orang pasien,
berinteraksi dengan orang lain perawat dan tamu, berbicara
3. mendiskusikan kerugian bila tidak saat melakukan kegiatan
berinteraksi dengan orang lain harian
4. melatih pasien berkenalan dengan
perawat atau tamu
5. melatih pasien berkenalan dengan
pasien lain
6. memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk berkenalan
RTL
- Melatih pasien berinteraksi secara
bertahap, latihan bercakap-cakap
saat melakukan kegiatan harian.

Jumat, 1 Data : S:
Maret 2018 DS : - Pasien mengatakan senang
jam 11.00 1. Pasien mengatakan masih bingung bisa berkenalan dengan orang
apa yang akan di ceritakan kepada lain
orang lain - Pasien mengatakan masih
2. Pasien mengatakan tahu keuntungan malas untuk berbicara banyak
berkenalan dengan orang dan kepada orang lain
kerugian tidak berkenalan dengan
orang lain. O:
DO : - Pasien mampu berkenalan dan
1. Pasien sering diam dan menyendiri bercakap-cakap dengan
2. Kontak mata pasien kurang bimbingan perawat ketika
melakukan kegiatan harian
- Tatapan mata pasien kurang
- Pasien lebih banyak diam
Dx : Isolasi Sosial
A : Isolasi Sosial
Tindakan
1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan P :
- Evaluasi Kemampuan
(beberapa orang). Beri pujian
2. Melatih cara berbicara saat Berkenalan Pasien
- Bercakap dengan pasien atau
melakukan kegiatan harian , ketika
perawat jam 11.00 dan 14.00
bermain karambol dan merapikan
- Latih cara berbicara saat
tempat tidur
melakukan kegiatan harian
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan
merapikan tempat tidur
untuk latihan berkenalan 2-3 orang
- Masukkan pada jadwal
pasien, perawat dan tamu, berbicara
kegiatan untuk latihan
saat melakukan kegiatan harian
berkenalan 2-3 orang pasien,
RTL perawat dan tamu, berbicara
Melatih pasien berinteraksi secara saat melakukan kegiatan
bertahap dengan 4-5 orang. Dengan harian
latihan bercakap-cakap saat melakukan
2 kegiatan harian baru
Sabtu, 2 Data : S:
Maret 2018 DS : - Pasien mengatakan senang
jam 15:00 1. Pasien mengatakan masih bingung bisa berkenalan dengan orang
apa yang akan di ceritakan kepada lain
orang lain - Pasien mengatakan mau untuk
2. Pasien mengatakan tahu keuntungan berkenalan dengan lebih
berkenalan dengan orang dan banyak orang
kerugian tidak berkenalan dengan - Pasien mengatakan tidak malu
orang lain. berkenalan dengan orang
DO : banyak
1. Pasien sering diam dan O :
menyendiri - Pasien mampu berkenalan dan
2. Kontak mata pasien kurang bercakap-cakap dengan
3. Afek tumpul (hanya tertawa saat mandiri ketika melakukan
ada stimulus perawat tertawa) kegiatan harian
Dx : Isolasi Sosial - Tatapan mata pasien kurang
- Pasien melakukan kegiatan
Tindakan bercakap-cakap sesuai jadwal
1. Mengevaluasi kegiatan yang disepakati
berkenalan (beberapa orang).
Beri pujian A : Isolasi Sosial
2. Melatih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian , P :
ketika bermain karambol dan - Evaluasi kegiatan latihan
merapikan tempat tidur berkenalan dengan beberapa
3. Memasukkan pada jadwal orang & bicara saat
kegiatan untuk latihan melakukan dua kegiatan
berkenalan 2-3 orang pasien, harian.
perawat dan tamu, berbicara saat - Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian melakukan kegiatan harian 2
kegiatan baru
RTL - Masukkan pada jadwal
Melatih pasien berinteraksi secara kegiatan untuk latihan
bertahap dengan 4-5 orang. Dengan berkenalan 4-5 orang,
latihan bercakap-cakap saat melakukan berbicara saat melakukan 4
2 kegiatan harian baru kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai