NIM : 030032141
UPBJJ : UT BANDAR LAMPUNG
PS : HUKUM DAN HAM
Tugas 1
Jawaban :
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
1. pembunuhan
2. pemusnahan
3. perbudakan
4. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
5. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang - wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional
6. penyiksaan
7. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara
8. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama,
jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal
yang dilarang menurut hukum internasional
9. penghilangan orang secara paksa
10. kejahatan apartheid.
Jaminan yang paling dasar yang diatur dalam undang-undang adalah jaminan untuk
hidup. Jaminan hak untuk hidup ini tercantum padapasal 28 A UUD 1945. Pada
pasal 28 A disebutkan bahwa “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.” Jaminan mengenai hak untuk hidup ini
dijabarkan lagi pada UU no 39 Tahun 1999 pasal 9 sebagai berikut:
Sebagai suatu negara, Indonesia mengakui dan melindungi Hak Asasi Manusia
dalam Undang-Undang Dasar 1945. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan
pemenuhan Hak Asasi Manusia merupakan tanggung jawab negara, khususnya
pemerintah, di mana hal tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus dijamin dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Mengenai Hak Asasi Manusia dalam ranah perkawinan, diatur dalam Pasal 28B,
ayat 1, UUD 1945, yang menyatakan “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.” Sedangkan mengenai hak
atas pekerjaan diatur dalam pasal 27, ayat 2, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.” Kemudian pasal 28D,
ayat 2, menyatakan “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.” Apabila ketiga pasal tersebut
dikaitkan dengan permasalahan yang penulis angkat, maka dapat disimpulkan
bahwa manusia memiliki hak asasi untuk berkeluarga dan bekerja. Apakah kedua
hak tersebut dapat dibatasi? Pada dasarnya menurut pasal 28J, ayat 1, setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib.