Penyusun:
No. Nama NIM
1. R. Devathara Ardhisatya 021711133120
2. Seno Fauzi Alyanugraha 021711133121
3. Muhammad Zaydan 021711133122
4. Nawwal Jaddiyya Farha 021711133123
5. Ranti Sita Rahmawati 021711133124
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
i
KATA PENGANTAR
Terlepas dari itu semua penulis menyadari sebagai makhluk yang tidak
sempurna, maka terdapat beberapa kekurangan baik dari segi isi maupun susunan
kalimat. Oleh karena itu, penulis sangat menerima masukan dari pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
TUJUAN
Mengetahui pengaruh perbandingan air dan bubuk gipsum tipe II terhadap
initial setting time dan final setting time gipsum tipe II.
1
METODE PRAKTIKUM
2.1. Alat
1) Mangkuk karet
2) Spatula
3) Gelas ukur
4) Stopwatch
5) Timbangan analitik
6) Cetakan bentuk cincin
7) Vibrator
8) Jarum gillmore
9) Lempeng kaca
2.2. Bahan
1) Bubuk gipsum tipe II
2) Air bersuhu normal
2
9) Bubuk gipsum tipe II dibiarkan mengandap dalam air selama 30
detik untuk menghilangkan gelembung udara.
10) Air dan bubuk gipsum tipe II diaduk menggunakan spatula
dengan gerakan memutar selama 1 menit/120 putaran (2 putaran
1 detik), bersamaan dengan itu mangkuk karet diputar secara
perlahan-lahan bila ada adonan gipsum tipe II yang kurang
tercampur rata pada dinding mangkuk karet sampai adonan
gipsum tipe II halus dan homogen.
11) Pada saat mulai pencampuran antara gipsum dan air, stopwatch
dinyalakan. Pada saat itulah mulai dihitung awal setting time.
12) Adonan gipsum tipe II yang telah homogen, diletakkan diatas
vibrator dengan kecepatan rendah selama 30 detik untuk
menghilangkan gelembung udara.
13) Cetakan cincin yang telah beralaskan lempengan kaca
diletakkan diatas vibrator yang sudah dihidupkan dengan
kecepatan rendah.
14) Menuangkan adonan gipsum tipe II ke cetakan cincin diatas
vibrator untuk menghilangkan udara yang terjebak, kemudian
permukaan cetakan diratakan dengan menggunakan spatula.
3
3) Penusukan dianggap selesai bila tidak ada bekas pada
permukaan gipsum, pada saat itu waktu pada stopwatch dicatat
sebagai inial setting time, stopwatch dibiarkan terus menyala.
4
HASIL PRAKTIKUM
Tabel 1. Initial setting time gipsum tipe II dengan variasi perbandingan w/p
Tabel 2. Final setting time gipsum tipe II dengan variasi perbandingan w/p
Percobaan ke- Bubuk Air Final Setting Time
1 30 gram 15 mL 19 menit 13 detik
2 25 gram 15 mL 28 menit 47 detik
3 20 gram 15 mL 33 menit
5
TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Definisi Bahan
Gipsum secara umum meruapakan bubuk mineral putih dengan nama
kimiawi kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O). produk gipsum yang
digunakan dalam kedokteran gigi berbahan dasar kalsium sulfat hemihidrat
(CaSO4)2.2H2O (McCabe and Walls 2016, p. 46).
Aplikasi utama produk gipsum dalam kedokteran gigi meliputi produksi
model studi untuk struktur oral dan maksilofasial dan penggunaannya sebagai
bahan pembantu untuk operasi laboratorium gigi yang terlibat dalam produksi
prostesis gigi. Mereka juga digunakan untuk membentuk model dan cetakan di
mana protesa dan restorasi gigi lilin dibuat (Anusavice, Shen, and Rawls 2012,
p. 182).
6
4.3. Proses Reaksi
Berikut adalah proses reaksi pembentukan gipsum dan reaksi setting
gipsum: (Annusavice, shen, and Rawls 2012, p. 183)
a. Bila hemihidrat dicampur dengan air, suspensi terbentuk yang bersifat
cair dan dapat dikerjakan.
b. Hemihidrat larut sampai membentuk larutan jenuh Ca2+ dan (SO4)2-.
c. Larutan hemihidrat jenuh ini jenuh dengan memperhatikan kelarutan
dihidrat; presipitasi dihidrat terjadi.
7
4.4. Sifat Gypsum
Tabel 2. Sifat dari berbagai tipe gipsum (McCabe and Walls 2016, p. 55)
Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV Tipe V
Final setting time terjadi saat matrial gypsum dapat dipisahkan dari
cetakan tanpa terjadi distorsi dan fraktur. Initial setting time adalah waktu yang
diperlukan untuk produk gipsum mencapai tingkat keteguhan tertentu dalam
proses. Dalam kasus normal, tahap ini diwakili oleh massa semihard yang telah
8
melalui tahap kerja tetapi belum sepenuhnya selesai. Final setting time,
konversi kalsium sulfat hemihidrat menjadi kalsium sulfat dihidrat hampir
selesai (Sakaguchi and Powers 2012, p. 304).
9
Material ditekan dengan jarum berdiameter 1 mm di bawah beban 300 g.
Waktu pengaturan dalam tes ini didefinisikan secara sembarang sebagai waktu
ketika jarum tidak lagi mampu menembus kedalaman 2 mm ke dalam material.
Waktu pengaturan diukur dengan menggunakan metode ini biasanya kurang
dari 30 menit, namun waktu yang lebih lama diperlukan sebelum material
tcukup setting untuk memungkinkan pekerjaan lebih lanjut untuk dilakukan
pada gips tanpa merusak permukaan (McCabe and Walls, p. 35).
Rasio W/P memiliki efek yang nyata pada pengaturan setting time.
Penggunaan rasio W/P yang lebih tinggi menurunkan jumlah inti per satuan
volume. Akibatnya, setting time diperpanjang (Annusavice, Shen, and Rawls
2012, p. 185).
10
Tabel 2: pengaruh W/P ratio terhadap setting time (Sakaguchi and Powers
2012, p. 305)
11
Tabel 3: pengaruh pengadukan terhadap setting time (Sakaguchi and Powers
2012, p. 306).
12
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini digunakan gipsum tipe dua, yaitu dental stone.
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan pengaruh perbandingan
air dan bubuk atau yang biasa disebut W/P dan initial setting time serta final setting
time produk gipsum. Pada percobaan kali ini digunakan perbandingan W/P: 15
mL/20 gram; 15 mL/25 gram; 15 mL/30 gram.
Pada praktikum ini, initial setting time dan final setting time diukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan jarum gillmore. Pengukuran initial setting time
dilakukan dengan jarum gillmore yang memiliki beban lebih ringan dan final setting
time diukur dengan menggunakan jarum gillmore yang memiliki beban yang lebih
berat. Metode ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh McCabe dan Walls.
Pada percobaan pertama dengan rasio W/P 15 mL/30 gram, didapatkan initial
setting time pada 13 menit 36 detik dan final setting time pada 19 menit 13 detik.
Percobaan kedua dengan rasio W/P 15 mL/25 gram didapatkan initial setting time
pada 20 menit 20detik dan final setting time pada 28 menit 47 detik. Percobaan
ketiga dengan W/P 15 mL/20 gram didapatkan initial setting time pada 21 meit 17
detik dan final setting time 33 menit. Pada hasil percobaan didapat bahwa
percobaan dengan perbandingan 15 mL/30 gram memiliki initial setting time paling
cepat sedangkan rasio 15 mL/20 gram memiliki initial setting time paling lama.
Percobaan dengan rasio 15 mL/30 gram memiliki final setting time paling cepat,
sedangkan percobaan dengan rasio 15 mL/20 gram memiliki final setting time
paling lama. Hasil percobaan sesuai dengan teori Annusavice, Shen, dan Rawls
bahwa makin tinggi rasio W/P maka final setting time akan semakin lama.
Pengadukan pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan spatula dan
mangkuk karet. Pengadukan dilakukan sebanyak 120 putaran per satu menit yang
berarti dua adukan per satu detik. Irama pengadukan mengikuti irama metronom
yang sudah diatur atau dengan bantuan stopwatch. Menurut teori, makin cepat
pengadukan maka makin cepat setting time.
Menurut hasil praktikum, rasio antara bubuk dan air yang memenuhi syarat
adalah dengan rasio 15 mL/25 gram karena jika disesuaikan dengan teori bahwa
13
setting time tidak boleh terlalu lama dan tidak boleh terlalu cepat karena keduanya
akan merugikan baik dokter dan pasiennya kelak. Adonan gipsum dengan rasio 15
mL/25 gram memiliki setting time tidak secepat adonan gipsum dengan rasio 15
mL/30 gram dan tidak selama adonan gipsum dengan rasio 15 mL/ 20 gram seingga
adonan dengan rasio 15 mL/25 gram merupakan rasio paling ideal yang digunakan
pada praktikum ini.
KESIMPULAN
Makin tinggi rasio W/P maka makin lama setting time gipsum tipe II dan makin
rendah rasio W/P maka makin cepat setting time gipsum tipe II.
14
DAFTAR PUSTAKA
1) Anusavice, KJ, Shen, C & Rawls.HR. 2013.Phillip’s science of dental
material.12th edn. Saunders Elsevier, Missouri. pp. 172-173, 185.
2) Mc. Cabe JF, Walls AWG. 2008. Applied Dental Material. 9th ed. Blackwell
Publishing Ltd. p. 35
3) Mc. Cabe JF, Walls AWG. 2016. Bahan Kedokteran Gigi, edisi ke 9,
Newcastle university, pp 224-227, diterjemahkan oleh Siti Sunarintyas dan
Dewi Nurul Mustaqimah.
4) Sakaguchi RL, Powers JM. 2012. Restorative Dental Material. 13th ed.
Elsevier Inc. pp. 303-05.
5) Yuliati, A. Harijanto, E. 2015. Buku Ajar Ilmu Material Kedokteran Gigi 1,
Airlangga University Press (AUP), Surabaya, pp. 78-80.
15