Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


“ANALISIS EJAAN TERHADAP JURNAL ILMIAH TENTANG PERPAJAKAN”

Kelompok :
1. Nunung Dwi Yanti (1807341001)
2. Jovan Sandricho M (1807341002)
3. Desyserius .M.T.W (1807341003)
4. Ida Bagus Dandy (1807341004)
5. Ni Putu Ketty Krisnadevi (1807341005)

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk komunikasi dalam masyarakat. Komunikasi ini
adalah proses, maksud atau amanat orang lain dan aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis.
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup,
bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam yang masing-masing
memiliki fungsi tersendiri dalam proses komunikasi. Bahasa Indonesia yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus
mengikuti kaidah-kaidah kebahasaan yang ada. Penyusunan aspek kebahasaan itu berkaitan
erat dengan bahasa sebagai sistem lambang bunyi dengan karakteristiknya. Kesalahan
penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda antara orang yang satu dan
yang lainnya.
Kesalahan bahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari masyarakat awam
sampai dengan masyarakat intelektual. Dalam kenyataan penggunaan bahasa Indonesia
sehari-hari, sering kita jumpai kesalahan bahasa Indonesia yang salah atau tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Oleh karena itu kami mahasiswa Universitas Udayana Jurusan Diploma Perpajakan tahun
2019 menganalisis kesalahan-kesalahan pada jurnal ilmiah bertema perpajakan guna untuk
mengetahui kesalahan-kesalahan ejaan dan untuk memenuhi tugas tengah semester mata
kuliah bahasa Indonesia.

Rumusan Masalah
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi syarat-
syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2012:117),bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini
adalah sebagian jurnal ilmiah tentang perpajakan yang bersumber dari internet.
2. Sampel

Untuk menentukan sampel kami mengacu pada pendapat Rakhmat (1987:79) yang
menyatakan bahwa apabila subjek penelitian homogen pengambilan sampel tidak dilakukan
dengan statistik. Di samping itu, mengingat populasi penelitian ini sangatlah terbatas dan
sedikit pengambilan sampel juga tidak dilakukan dengan statistik. Berdasarkan pendapat
tersebut, maka kami mengambil sampel dari 2 jurnal ilmiah dan 1 buku.
II. PEMBAHASAN

Kesalahan ejaan pada buku Manajemen Perpajakan

1. “Beberapa faktor yang berperan dalam rangka implikasi ketentuan peraturan


perundang-undangan perpajakan, bagi bagi wajib pajak maupun bagi
administrator perpajakan”

Perbaikan : “Beberapa faktor yang berperan dalam rangka implikasi ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, bagi wajib pajak maupun bagi administrator
perpajakan”
Dikutip dari buku yang berjudul “MANAJEMEN PERPAJAKAN” pada halaman
3 kesalahan ejaan terdapat pada kata “bagi”, hal ini dikarenakan terdapat pengulangan
kata dari kata bagi menjadi bagi bagi.
2. “Dalam hal apa pun juga, berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan tersebut mempunyai kaitan satu sama lainnya, dan bahkan, sering kali
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan begitu dekat hubungan
permasalahannya.”
Perbaikan :
“Dalam hal apapun juga, berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
tersebut mempunyai kaitan satu sama lainnya, dan bahkan sering kali ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan begitu dekat hubungan permasalahannya.”
Dikutip dari buku yang berjudul “MANAJEMEN PERPAJAKAN” pada halaman
5 terdapat dua kesalahan ejaan yaitu pada kata “apa pun” yang seharusnya menjadi
“apapun” dan pada kata “bahkan,” yang seharusnya tidak menggunakan tanda baca
koma setelah kata “bahkan”.

Kesalahan Ejaan pada Jurnal Ilmiah

3. “Dikemukakan dalam Standar AkuntansiKeuangan (2002:7), yaitu terdapat


empatkarakteristik kwalitatif pokok dariinformasi laporan keuangan yaitu :
dapatdipahami, relevan, keandalan, dan dapatdibandingkan.”
Perbaikan : “Dikemukakan dalam Standar AkuntansiKeuangan (2002:7), yaitu terdapat
empatkarakteristik kualitatif pokok dariinformasi laporan keuangan yaitu :
dapatdipahami, relevan, keandalan, dan dapatdibandingkan.”
Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH KEPATUHAN WAJIB
PAJAK DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP
EFEKTIVITAS SISTEM SELF ASSESSMENT” pada halaman 182, kesalahan ejaan
terdapat pada kata kwalitatif, hal ini dikarenakan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) hanya ada kata kualitatif.

4. “Perincian Jumlah Prosentase Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Pada KPP
Cimahi”
Perbaikan : “Perincian Jumlah Persentase Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Pada KPP
Cimahi”
Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH KEPATUHAN WAJIB
PAJAK DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP
EFEKTIVITAS SISTEM SELF ASSESSMENT” pada halaman 184, kesalahan kata
terletak pada kata Prosentase, yang seharusnya menjadi kata Persentase. Hal ini
disebabkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ada ditemukan kata
prosentase yang bermakna bagian dari sesuatu yang diperkirakan, ataupun keuntungan
sebagaimana makna dari kata persentase.

5. “Penelitian ini menggunakan Skala Likert, Menurut (Sugiyono, 2008:93) “Skala


Likert yaitu alat yang digunakan untuk mengukur jawaban dari Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Malang Utara tentang pengaruh
implementasi sistem elektronik bagi Wajib Pajak terhadap kualitas pelayanan
administrasi perpajakan.”

Perbaikan : “Penelitian ini menggunakan Skala Likert, Menurut (Sugiyono, 2008:93)


“Skala Likert yaitu alat yang digunakan untuk mengukur jawaban dari Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Malang Utara tentang pengaruh
implementasi sistem elektronik bagi Wajib Pajak terhadap kualitas pelayanan
administrasi perpajakan.”

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM


ELEKTRONIK BAGI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
ADMINISTRASI PERPAJAKAN” pada halaman 5, kesalahan kata terletak pada kata
“skala likert”, yang seharusnya kata “likert” dicetak menggunakan huruf miring, karena
merupakan bahasa asing.
6. “Sesuai dengan self assestment system yang dianut dalam sistem perpajakan
Indonesia”

Perbaikan : “Sesuai dengan self assestment system yang dianut dalam sistem perpajakan
Indonesia.”

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM


ELEKTRONIK BAGI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
ADMINISTRASI PERPAJAKAN” pada halaman 3 , kesalahan ejaan terdapat pada kata
“system” seharusnya menjadi “system” yang dicetak dengan huruf miring karena
merupakan bahasa asing.

7. “Setiap Wajib Pajak bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kewajiban


pembayaran pajak”

Perbaikan : “Setiap Wajib Pajak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kewajiban


pembayaran pajak.”

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM


ELEKTRONIK BAGI WAJIB PAJAK TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
ADMINISTRASI PERPAJAKAN” pada halaman 3 , kesalahan ejaan terdapat pada kata
“bertanggungjawab” yang seharusnya dipisah menjadi “bertanggung jawab”. Karena
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hanya terdapat kata bertanggung jawab
yang mempunyai arti berkewajiban menanggung.

8. “Menurut Salman dan Farid (2008) teori ekuitas (equity theory) menekankan
menekankan pada aspek keadilan”

Perbaikan : “Menurut Salman dan Farid (2008) teori ekuitas (equity theory) menekankan
pada aspek keadilan”

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN


PERPAJAKAN, KETEGASAN SANKSI PAJAK, DAN TAX AMNESTY
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK” pada halaman 17, kesalahan ejaan
terdapat pada kata “menekankan” yang terdapat pengulangan kata sehingga kalimat
menjadi tidak efektif.
9. “Besarnay uang tebusan disesuaikan dengan tarif dan waktu (bulan) yang sudah di
tetapkan dalam undang-undang pengampunan pajak.”
Perbaikan “Besarnya uang tebusan disesuaikan dengan tarif dan waktu (bulan) yang
sudah di tetapkan dalam undang-undang pengampunan pajak.”
Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN
PERPAJAKAN, KETEGASAN SANKSI PAJAK, DAN TAX AMNESTY
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK” pada halaman 19, yang terdapat
kesalahan ejaan pada kata “Besarnay” yang seharusnya menjadi “Besarnya”
10. “Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telaaah mempunyai kekuatan hokum tetap
dalam jangka 5 (lima) tahun terakhir.”

Perbaikan : “Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang


perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap dalam jangka 5 (lima) tahun terakhir.”

Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN


PERPAJAKAN, KETEGASAN SANKSI PAJAK, DAN TAX AMNESTY
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK” pada halaman 20, yang terdapat
kesalahan ejaan pada kata “telaaah” yang seharusnya tidak menggunakan huruf a secara
berkali kali, dan kesalahan ejaan kata “hokum” yang seharusnya menjadi kata hukum.
III. PENUTUP

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan, kesalahan ejaan dan kalimat
tampak seperti hal yang lumrah terjadi bukan hanya di tempat-tempat umum, melainkan
juga di Jurnal Ilmiah yang di buat oleh ahli sekalipun. Data di atas hanya sebagian kecil dari
begitu banyaknya kesalahan yang terdapat di Jurnal Ilmiah tersebut. Kesalahan berbahasa
terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan.
Kesalahan ejaan umumnya mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan kata
baku, dan kesalahan prefiks. Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan
kesalahan prinsip pemilihan kata.
Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan
mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa tidak hanya
terhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti). Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek
gramatikal merupakan suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan.jadi, setiap kalimat yang
dibangun harus memenuhi syarat gramatikal.
Saran
Berdasarkan penelitian ini, perlu adanya peningkatan pemahaman penulisan yang
sesuai dengan kaidah EYD pada penulisan jurnal ilmiah., seharusnya kesalahan-kesalahan
seperti di atas harus diminimalisir agar terciptanya ragam kebahasaan yang efektif, mudah
dipahami, dan benar dilihat dari struktur serta ejaannya.
DAFTAR PUSTAKA

 Mohammad Zain. 2003. Manajemen Perpajakan, cetakan ke 3. Jakarta : Salemba


Empat.
 Bramasto, Ari (2016, 15 Januari). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Kualitas
Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Efektivitas Sistem Self Assesment. Dikutip
20 Maret 2019 dari Jurnal Ilmiah : https://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-
10-2/03-miu-102-ari.pdf/pdf/03-miu-102-ari.pdf.
 Nurbaiti, Ellyn, dkk .. (2016, 19 Maret). Pengaruh Implementasi Sistem Elektronik
Bagi Wajib Pajak Terhadap Kualitas Pelayanan Administrasi Perpajakan. Dikutip 9
April 2019 dari Jurnal Ilmiah : https://media.neliti.com/media/publications/193936-
ID-pengaruh-implementasi-sistem-elektronik.pdf
 Rahayu, Nurulita (2017. 1 April). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan
Sanksi Pajak, dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Dikutip 9 April
2019 dari Jurnal Ilmiah :
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/akuntansidewantara/article/viewFile/21/170.

Anda mungkin juga menyukai