Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Suction pump

Hal pertama yang kita bahas pada ulasan kali ini adalah pengertian suction pump.
Sebelum kita mencari tahu hal lainnya, akan sangat baik jika kita mengetahui apa
sebenarnya alat ini jika dilihat dari pengertiannya. Suction pump adalah sebuah alat
yang memiliki fungsi untuk menghisap cairan di dalam tubuh manusia. Adapun cairan
yang dimaksud adalah cairan yang tidak berguna atau tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Bagian – Bagian Suction Pump

Dalam kegiatan medis, alat ini juga disebut dengan suction controller, vacuum
regulator, dan slym zuiger. Dalam bahasa Indonesia, alat ini juga disebut dengan alat
hisap sesuai dengan fungsinya. Alat yang digunakan dalam dunia medis ini memiliki
beberapa komponen yang membuatnya dapat menjalankan fungsinya, adapun
komponen penyusun alat tersebut adalah sebagai berikut.

 Motor sebagai penggerak


 Selang
 Botol sebagai penampung cairan
 Manometer
 Suction regulator
 Pengaman sebagai tanda cairan berlebih atau over flow protection
 Foot switch

Fungsi Suction pump

Setelah kita belajar mengenai apa sebenarnya suction pump. Kini saatnya kita
mengetahui secara lebih detail mengenai fungsi suction pump. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya dalam pengertian, secara umum, alat ini bekerja
mengeluarkan cairan di dalam tubuh yang sudah tidak berguna. Mengapa alat ini
dibutuhkan? Karena, ada banyak kasus medis yang memiliki kondisi demikian.

Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan berlebih yang tidak berguna
dan justru menekan kerja organ lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, cairan dalam
tubuh tersebut harus dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja dengan lebih baik.
Adapun cairan yang tidak berguna dalam tubuh misalnya adalah lendir, darah, dan
beberapa jenis cairan lainnya yang muncul akibat gangguan kesehatan.

Prinsip dan Cara Kerja Suction pump

Setelah mengetahui fungsinya secara lebih detail, kini saatnya kita mengetahui
bagaimana cara dan prinsip kerja alat ini. Prinsip kerja suction pump mirip dengan
kerja pompa pada umumnya. Proses penghisapan dilakukan dengan bantuan kekuatan
motor. Adapun tegangan motor yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Ada tegangan 220 volt atau 100 volt. Adapun putaran yang dibutuhkan motor adalah
145 rpm dengan 50/60 Hz.

Pemilihan motor yang digunakan harus didasarkan pada seberapa besar tegangan pada
rangkaian kapasitor. Adapun cara kerja suction pump tidak hanya sebatas dipengaruhi
oleh motor saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kekuatan hisap pada alat penghisap.
Adapun alat penghisap yang bisa digunakan ada dua jenis, yaitu jenis rotary dam jenis
membran. Seberapa kuat daya hisap dapat diatur melalui alat yang disebut dengan
regulator. Besarnya daya hisap biasanya disesuaikan dengan jenis cairan yang akan
dihisap, semakin kental maka daya yang dibutuhkan akan semakin kuat.
Jenis-Jenis Suction pump

Suction pump yang ada di pasaran terdiri dari beberapa jenis. Adapun beberapa jenis
alat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mobile

Suction pump mobile adalah jenis alat yang memiliki kekuatan hisap yang
tinggi sehingga cocok digunakan untuk penggunaan di ICU, unit gawat
darurat, pada ruang operasi, sampai dengan pada klinik perawatan
kecantikan.
2. portable

Suction pump portable adalah jenis alat yang dapat dipindahkan dengan mudah
sehingga mudah dibawa. Alat hisap jenis ini biasanya digunakan pada klinik kelas 1
seperti puskesmas, ruang perawatan di rumah sakit, dan digunakan untuk pasien yang
melakukan perawatan di rumah. Dibandingkan dengan jenis sebelumnya, daya hisap
dari alat ini lebih rendah dan masuk dalam kisaran medium.

3. Transport
Seperti namanya, alat satu ini digunakan untuk kebutuhan saat di perjalanan. Motor
digerakkan dengan menggunakan baterai. Alatnya berbentuk ringkas dan ringan
namun, tetap efektif menjalankan tugasnya. Anda dapat menemukan alat ini pada
ambulans, kendaraan evakuasi, dan sebagainya.

4. Manual

Diantara jenis suction pump yang digunakan di rumah sakit yaitu suction manual.
Adalah jenis suction yang dioperasikan menggunakan pompa hidraulik manual.
Dipompa secara manual dengan tangan atau kaki ketika akan digunakan untuk
menghisap lendir atau cairan lain dari dalam tubuh pasien. Oleh sebab itu desain alat
ini terdapat pedal untuk memompa.
Suction pump manual dan suction pump surgical dapat Anda pilih sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini menjadi penting karena kekuatan hisap dan pompa yang tepat akan
sangat mempengaruhi keberhasilan tindakan medis yang dilakukan.

Prinsip Dasar Suction Pump


Merupakan peralatan medis yang difungsikan sebagai penghisap cairan.
Dalam dunia medis mesin ini sering digunakan untuk menghisap cairan lendir
ataupun cairan yang tidak berguna yang mengganggu keselamatan pasien.
Mesin ini bekerja menggunakan motor AC yang berfungsi sebagai pompa
penghisap.
Spesifikasi Alat

a. Merk : MG Electric Limited


b. Type :SAM 35
c. Serial Number : 1115-1854
d. Tegangan Input : 230V
e. Frekuensi : 50/60 Hz
f. Produksi : United Kingdom

Blok Diagram

Keterangan Motor:
Cara Kerja:
Ketika poros motor melakukan putaran ke kiri terhadap sepi-sepinya,
Sepi-sepinya bergerak berfungsi sebagai kipas, hal ini menghasilkan daya hisap
yang kemudian dihubungkan pada tabung 1 sebagai fungsi vakum, selanjutnya
selang pada tabung pertama dihubungkan dengan tabung ke dua, yang berfungsi
sebagai penampung cairan. Dalam tabung ke dua diberikan selang sebagai
inputan menuju ke pasien yang digunakan untuk menghisap cairan pada pasien.
Prinsip kerja mesin suction, motor listrik menggerakkan kipas(yang
berfungsi sebagai vakum) kemudian menghasilkan daya hisap, selanjutnya
dihubungkan ke botol cairan dan selang langsung terhubung ke pasien.

Standar Oprasional Pengoprasian.

a. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


b. Cuci tangan
c. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah
perawat
d. Gunakan sarung tangan
e. Hubungkan kateter pengisap dengan slang alat pengisap
f. Mesin pengisap dihidupkan
g. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter pengisap
kedalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9 % untuk mempertahankan
tingkat kesterilan (asepsis)
h. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
i. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110 - 150 mmHg untuk dewasa,
95 - 110 mmHg untuk anak-anak, dan 50 - 59 mmHg untuk bayi (Potter
& Perry, 1995)
j. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15 detik
k. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9 %
l. Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama dengan berikutnya.
Minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila pasien
mengalami distres pernapasan, biarkan istirahat 20 - 30 detik sebelum
melakukan pengisapan berikutnya
m. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan respons
pasien terhadap prosedur yang dilakukan
n. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Anda mungkin juga menyukai