Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Satu

Point 1 :

Perusahaan dalam mencapai keberhasilan dalam usahanya haruslah


memiliki suatu konsep yang kita kenal dengan Tanggung Jawab
Sosial (CSR). CSR mengacu pada konsep bahwa bisnis memiliki
tanggung jawab atas kepentingan masyarakat yang lebih luas,
tidak hanya kepentingan keuangan organisasi semata (Sen,
2001). Praktek mengenai CSR sekarang ini mengalami
perkembangan yang pesat. Jumlah perusahaan yang melakukan
program CSR terus bertambah dan institusi yang memberikan
penghargaan atas keberhasilan program CSR yan g dipraktikkan
perusahaan juga bermunculan, hal ini dikarenakan oleh
kesadaran besar dari para perusahaan akan pentingnya
kepedulian dan kontribusi terhadap permasalahan sosial karena
perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi untuk
pertumbuhan dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Dengan
banyaknya alternatif media komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyebarkan informasi, perusahaan dapat
menginformasikan kepada konsumennya, khususnya kepada para
stakeholder-nya mengenai tanggung jawab sosial apa saja y ang
sudah dilakukannya.

Point 2 :

Webb dan Harris (2001) mengkaji dampak pengetahuan Corporate


Social Responsibility pada sikap konsumen dan keputusan
untuk membeli, serta pengaruh Corporate Social
Responsibility dalam keputusan konsumen. Temuan mereka
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara CSR dan
tanggapan konsumen. Sen dan Bhatta (2001) meneliti reaksi
pada konsumen terhadap Corporate Social Responsibility yang
menunjukkan bahwa, CSR secara langsung akan memberikan
pengaruh pada niat konsumen untuk membeli produk atau
menggunakan jasa-jasa perusahaan tersebut. Yenti dan
Anofrida (2011) yang mengenai Pengaruh Penerapan Program
Corporate Sosial Responsibility Terhadap Preferensi Merek
Perusahaan PT. Semen Padang. Hasil penelitiannya
berkesimpulan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap
preferensi merek perusahaan. Begitu banyak penelitian yang
menyatakan pengaruh positif mengenai CSR. Penelitian ini juga
meneiliti hal serupa dengan jenis perusahaan yang berbeda
untuk mengetuhi pengaruh dari CSR pada preferensi merek
perusahaan.

Polonsky dan Jevons (2006) berpendapat bahwa


perusahaan yang memahami bagaimana melakukan CSR dalam
meningkatkan preferensi merek mereka akan lebih unggul dari
para pesaingnya. Pelaksanaan CSR dapat dikemas untuk
mengupayakan preferensi positif dari konsumen atau sebagai
alat promosi perusahaan yang sangat efektif. Perusahaan yang
memahami bagaimana melakukan CSR dalam meningkatkan
preferensi merek mereka akan lebih unggul dari para
pesaingnya.

Point 3 :

BPD Bali adalah B ank Umum Devisa Perseroan Terbatas (PT) yang
merupakan bank lokal di Bali. Ikut memberikan dukungan dan
aktif dalam kegiatan sosial dan pelestarian budaya, untuk
menunjang sektor pariwisata tentunya. BPD Bali dalam
menjalankan aktivitasnya selain berorient asi laba juga selalu
memperhatikan kinerja lingkungan sosial ekonomi sebagai
bentuk kepedulian serta upaya meningkatkan kualitas
kehidupan. Upaya tersebut dilakukan BPD Bali melalui
pelaksanaan CSR yang merupakan program dari perusahaan
untuk mendukung ber bagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Program CSR Bank BPD Bali sudah berjalan sejak tahun 2010
dan sudah banyak mengalami perubahan -perubahan baik dari
program yang dijalankan maupun proses daripada pelaksanaan
program tersebut. Program CSR yang telah dil akukan oleh Bank
BPD Bali yaitu kampanye tanggung jawab sosial melalui
perubahan perilaku yang dikaitkan dengan penjualan produk
atau jasa, artinya Bank BPD Bali memiliki komitmen untuk
memberi kontribusi atau donasi berupa prosentase dari hasil
penjualan produk atau peningkatan nasabah Bank BPD Bali.
Contohnya dalam bidang kinerja ekonomi Bank BPD Bali
membiayai atau mengembangkan bidang usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) diantaranya pertanian, perikanan,
pertambangan, perdagangan, restoran, dan hotel u ntuk
mengurangi jumlah pengangguran khususnya di bali.

Jurnal 2

Point 1:

Konsep corporate social responsibility (CSR) menurut Bank Dunia


adalah komitmen perusahaan untuk berperilaku etis dan
memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan
melalui kerjasama dengan segenap pemangku kepentingan yang
terkait untuk memperbaiki hidup mereka dengan cara -cara
yang baik bagi kepentingan bisnis, agenda pembangunan
berkelanjutan, dan masyarakat pada umumnya (Kiroyan, 2009).
Melalui CSR perusahaan tidak semata mem prioritaskan
tujuannya pada memperoleh laba setinggi -tingginya, melainkan
meliputi aspek ekonomi, sosial, dan aspek lingkungan (Suharto,
2006). CSR merupakan suatu upaya kegiatan yang dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
bagi komunitas atau para stakeholder di sekitar lingkungan
perusahaan baik secara internal maupun eksternal (Yulianita,
2008). Yulianita (2008) juga berpendapat bahwa kegiatan CSR
dilakukan untuk dapat merespon keadaan sosial yang terjadi di
lingkungan sekit ar yang tidak hanya dinikmati atau
dimanfaatkan oleh lingkungan sekitar yang menjadi sasaran
saja tetapi juga perusahaan tersebut akan menerima manfaaat
atas kegiatan yang mereka lakukan tersebut khususnya dalam
penciptaan, peningkatan, dan pemeliharaan ci tra perusahaan di
mata masyarakat. Secara konseptual menurut Suharto
(2009:103) CSR adalah “sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis
perusahaan dan dalam interaksi perusahaan dengan pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan
dan kemitraan”. Lebih lanjut Untung (2008:1) mendefinisikan
CSR sebagai “komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi
dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggungjawab sosial perusaha an dan
memfokuskan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial
dan lingkungan”.

Point 2 :

Mardikanto (2014:149) mendefinisikan aspek lingkungan


merupakan kewajiban perusahaan terhadap dampak lingkungan
yang dihasilkan dari operasi dan produk, menghilangkan emisi
dan limbah, mencapai efisiensi maksimum dan produktivitas
tergantung pada sumber daya yang tersedia, dan penurunan
praktik yang dapat berdampak negatif terhadap negara dan
ketersediaan sumberdaya generasi berikutnya. Perusahaan
harus menyadari semua aspek lingkungan langsung dan tidak
langsung yang berhubungan dengan kinerja usahanya,
penyerahan jasa, dan manufaktur produk.

Aspek lingkungan atau environment dimension ini


mencerminkan dimana perusahaan memiliki kewajiban terhadap
dampak yang dihasilkan pada lingkungan dari operasional
perusahaan (Mardikanto, 2014:149). Menciptakan lingkungan
yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik dan
menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh p erusahaan (Ulum, 2014).
Carroll (2010) percaya bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan adalah harapan sosial bagi perusahaan pada waktu
tertentu, termasuk tanggung jawab ekonomi, dan tanggung
jawab lingkungan. Tanggung jawab ekonomi adalah bahwa
perusahaan harus secara efektif memanfaatkan sumber daya
dan menyediakan produk atau jasa dengan harga yang wajar,
menjaga ketertiban persaingan industri yang adil dan stabil,
dan memenuhi kepentingan dan kebutuhan pihak yang
berkepentingan, dalam rangka menciptakan lapangan kerja,
keuntungan, dan pertumbuhan; ini adalah tanggung jawab yang
paling mendasar dari perusahaan (Retno, 2012). Tanggung
jawab lingkungan adalah bahwa nilai -nilai inti perusahaan dan
cita-cita harus sesuai dengan norma -norma moral dalam
masyarakat, sesuai dengan harapan sosial atau larangan untuk
melindungi hak-hak dan kepentingan publik dari pihak yang
berkepentingan (Carroll, 2010).

Point 3:

Salah satu contoh perusahaan yang sudah menerapkan


CSR yaitu PT. Pertamina (Persero) Terminal Bahan Baka r
Minyak (BBM) Sanggaran. Perusahan dalam hubungan dengan
kepentingan masyarakat, secara konsisten PT. Pertamina
(Persero) Terminal BBM Sanggaran terus berupaya untuk maju
sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya , terutama untuk menghindari isu -isu
maupun sentimen negatif dari masyarakat yang terkait dengan
dampak negatif yang timbul akibat kegiatan operasional
perusahaan. Adapun keunggulan kegiatan CSR PT. Pertamina
Terminal BBM Sanggaran ini, yaitu 1) CSR yang d iterapkan oleh
pihak PT. Pertamina Terminal BBM Sanggaran sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, 2) CSR yang diberikan oleh pihak PT.
Pertamina Terminal BBM Sanggaran setiap tahunnya cukup
bervariasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan sekitar perusahaan. Manfaat dari kegiatan CSR PT.
Pertamina Terminal BBM Sanggaran ini, yaitu 1) CSR yang
diterapkan oleh PT. Pertamina Terminal BBM Sanggaran mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan
kelestarian lingkungan, 2) CSR yang diter apkan oleh PT.
Pertamina Terminal BBM Sanggaran mampu meningkatkan
pemeliharaan fasilitas umum.

Pelaksaan program CSR tidak lepas dari kesulitan atau hambatan -


hambatan. Ada beberapa kesulitan pelaksanaan program CSR
PT. Pertamina Terminal BBM Sanggaran. P ertama, pelaksanaan
penanaman tanaman di desa Subak memiliki kesulitan lahan di
daerah perusahaan sehingga PT. Pertamina Terminal BBM
Sanggaran berupaya menjalin kerjasama dengan kelompok tani
sebagai solusi kendala tersebut dengan memberikan bantuan
1000 tanaman herbal, dimana untuk penanaman dan perawatan
sepenuhnya diserahkan kepada kelompok tani tersebut dan
hasilnya sepenuhnya diberikan kepada kelompok tani. Kedua,
dalam bidang pengelolaan lingkungan kendalanya terletak pada
budaya masyarakat dalam pel aksanaan program CSR
bersentuhan langsung dengan masyarakat. Semangat dan
komitmen masyarakat yang kadang menurun setelah beberapa
bulan di adakan pendampingan dalam pengelolaan lingkungan
setelah di lepas untuk mandiri. Belajar dari pengalaman
tersebut, PT. Pertamina Terminal BBM Sanggaran modifikasi
dengan sistem kelompok -kelompok kecil yang membuat mereka
lebih mudah dan solid, pergerakan mereka lebih lincah dan
dinamis tanpa harus selalu menunggu arahan dari petugas RW
dimana sebelumnya program yang ber jalan terintegrasi di
tingkat RW. Dari kelompok -kelompok kecil ini dibuat sebuah
kompetisi dengan memberikan apresiasi bagi kelompok yang
produktivitasnya tinggi, sehingga semangat dan komitmen
mereka semakin baik dan meningkat.

Jurnal 3

Point 1 :

Menurut Rudito (2013), Corporate Social


Responsibility pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan
bagi perusahaan untuk dapat berinteraksi atau
berhubungan langsung dengan komunitas lokal sebagai
bentuk masyarakat secara keseluruhan.

CSR menurut Global Reporting Initiative memiliki enam


kategori diantaranya kinerja ekonomi, kinerja lingkungan,
ketenagakerjaan, hak asasi manusia, masyarakat sosial,
dan tanggung jawab produk. Masing -masing kategori
memiliki item-item yang secara keseluruhan jumlah item
pada pengungkapan CSR terdapat 65 -78 item.

Jurnal 4
Point 1 :

Secara teoritis, Corporate Social Responsibility


merupakan inti dari business ethics , perusahaan tidak hanya
mempuyai kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang
saham, tetapi perusahaan juga mempunyai kewajiban kepada
pemangku kepentingan lain. Corporate Social Responsibility
salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan
guna menunjukkan kepededulian perusahaan terhadap
pemangku kepentingan yang lebih luas ( stakeholder) daripada
hanya sekedar kepentingan perusahaan itu sendiri (Azheri,
2012:5). Corporate Social Responsibility juga merujuk pada
hubungan baik antara perusahaan dengan pelanggan, pegawai,
komunitas masyarakat, investor, pemerintah, supplier, serta
kompetitor (Sitorus dan Mangoting, 2014).

Pada dasarnya Corporate Social Responsibility memiliki


pinsip dasar yang biasa disebut triple bottom lines menurut
Elkingkton (Amalia, 2007:11) :

a. Profit

Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan


utama dari setiap kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang
membuat perusahaan terus beroperasi dan berkembang.
Aktivitas yang d apat ditempuh untuk mendapat besaran
profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan
melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan
mempunyai keunggulan kompettitif yang memberikan nilai
tambah semaksimal mungkin.

b. People

Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap


kesejahteraan manusia. Menyadari bahwa masyarakat
sekitar perusahaan merupakan salah satu stakeholder
penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat
sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan
hidup, dan perkembangan pe rusahaan . Sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan,
perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya
memberikan manfaat yang sebesar -besarnya kepada
masyarakat.

c. Planet

Dengan memperhatikan lingkungan sekitar, perusahaan


dapat tetap eksis dan akseptabel akan keberadaan
perusahaan pada lingkungan setempat.

Anda mungkin juga menyukai