Anda di halaman 1dari 18

JENIS-JENIS PEMISAHAN

DISUSUN OLEH:
Galih Pikatra NIM. 1714001
Lalu Topan Sulistyono NIM. 1714008
Robi Fahruddin Yusuf NIM.1714016
Chandra Galih Wicaksono NIM. 1714023
Jeanette M.P. Saudale NIM. 1714031

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Jenis-Jenis Pemisahan Secara Fisika, Kima & Biologi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka Saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 5 Mei 2019

Penyusun
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan
dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian
besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu
senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa
keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia
dalam keadaan murni atau proses produksi senyawa kimia dengan kemurnian tinggi
perlu dilakukan.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
fisika, kimia dan biologi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung
pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen
penyusun campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan separasi?
2. Apa saja jenis-jenis alat separasi (separator)?
3. Bagaimana prinsip pemisahan secara fisika?
4. Bagaimana prinsip pemisahan secara kimia?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Fluida
2. Mengetahui jenis-jenis alat separasi (separator)
3. Mengetahui pengertian dari separasi
4. Mengetahui proses pemisahan secara fisika
5. Mengetahui proses pemisahan secara kimia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Separasi


Separasi adalah pemisahan komponen-komponen dari suatu campuran sehingga
menjadi fraksi-fraksi individual. Fraksi-fraksi itu mungkin berbeda satu sama lain dalam
ukuran partikel, fase, atau komposisi kimianya. Prinsip pada proses separasi ini adalah
berdasarkan perbedaan densitas ataupun adanya gaya gravitasi.
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah
unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat
bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen
2.2. Macam-macam Separator
Separator adalah suatu alat berbentuk tabung dan memiliki tekanan yang berfungsi
untuk memisahkan dua jenis zat (air dan minyak) atau tiga jenis zat (air, minyak dan gas)
yang memiliki densitas yang berbeda. Dalam penggunaannya, separator umumnya
digunakan untuk memisahkan minyak dan air sebelum dibuang ke lingkungan sekitar,
tujuannya supaya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu, penggunaan
separator pada pabrik terutama kilang bertujuan menghasilkan liquid atau fraksi tertentu,
contohnya saja untuk menghilangkan air yang terlarut pada minyak mentah.
A. Jenis separator berdasarkan bentuk dan posisi:
1. Separator Vertikal (tegak)
Jenis dari separator ini biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang
memiliki GLR rendah atau kandungan padatan yang tinggi, separator ini mudah
untuk dibersihkan serta memiliki jumlah kapasitas penampungan cairan yang
tinggi. Kelebihannya yaitu, Proses pengontrolan cairan terbilang mudah, dapat
menampung pasir dengan jumlah yang besar, mudah untuk dibersihkan dan kecil
kemungkinan akan adanya penguapan kembali cairan. Kekurangannya, yaitu
Memiliki harga yang mahal, susah dalam proses pengiriman, membutuhkan
diameter yang lebih besar untuk jenis gas tertentu.
2. Separator Datar (Horizontal)
Jenis separator ini sangat efektif untuk memisahkan fluida yang memiliki GLR
tinggi serta mengandung busa. Separator horisontal sendiri masih digolongkan
dalam dua jenis, yaitu type single tube horizontal separator dan double tube
horizontal separator. Kelebihan dan kekurangan: kelebihan dari separator
horisontal yaitu lebih murah jika dibandingkan dengan separator vertikal, lebih
mudah ditransoptasikan, cocok untuk cairan berbusa (foaming), lebih efisien
untuk mengolah gas. Sedangkan kekurangannya ialah memiliki sistem control
valve (katup) yang lebih rumit, susah untu dibersihkan (dari larutan lumpur,
parafin dan pasir), memiliki ukuran kecil sehingga hanya dapat digunakan untuk
pemisahan dengan volume yang kecil.

3. Separator bulat (Spherical Separator)


Jenis separator ini memiliki kapasitas gas dan pemisahan yang terbatas, sehingga
umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang memiliki GLR kecil hingga
sedang. Bentuknya yang bulat membuatnya dapat beroperasi pada tekanan tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan dari separator bulat ialah memiliki harga
yang paling murah jika dibandingkan dari jenis-jenis separator lainnya, serta lebih
mudah untuk dibersihkan. Sementara kekurangannya yaitu memiliki sistem
pengontrolan cairan yang rumit, memiliki ruang pemisah dan kapasitas surge yang
lebih kecil.
B. Jenis separator berdasarkan fasa pemisahan
1. Separator dua fasa
Separator dua fasa digunakan untuk pemisahan dua jenis substansi dalam satu
larutan, misalnya pemisahan antara minyak dengan air, atau gas dengan air. Sebagai
contoh, pada proses distilasi minyak mentah akan dihasilkan fraksi gas,
kemungkinan besar fraksi gas tersebut masih mengandung uap air. Untuk
menghilangkan kandungan air pada gas tersebut maka dilakukan pemisahan dengan
menggunakan separator dua fasa, dimana air akan berada pada bagian dasar
sedangkan gas akan berada pada bagian atas, sehingga pada tahap akhir akan
diperoleh gas yang minim kandungan airnya.

2. Separator tiga fasa


Separator tiga fasa digunakan untuk memisahkan 3 jenis substansi (air, gas dan
minyak) pada satu larutan. Sebagai gambaran, kegiatan produksi pada sumur
minyak menghasilkan larutan yang mengandung tiga jenis substansi yaitu air,
minyak mentah dan gas. Untuk menghilangkan kandungan air tersebut, maka
dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator tiga fasa. Pada proses
pemisahanannya, substansi air akan berada pada bagian bawah karena densitasnya
paling tinggi, sementara minyak berada pada bagian tengah dan gas pada bagian
atas. Karena yang dibutuhkan hanya minyak dan gas, maka air akan dikeluarkan
dan kemudian dibuang, sementara gas dan minyak akan dialirkan ke tangki
penampungan.

C. Jenis separator berdasarkan fungsi


1. Cyclone separator
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan
perbedaan massa jenis dan ukuran. Didalam cyclone terdapat pipa yang berdiameter
sama dengan leher dan panjang pipa hampir sama dengan panjang atau tinggi
dinding cyclone. Dengan adanya pipa dalam tersebut menyebabkan aliran udara
yang masuk cyclone menjadi aliran turbulence sehingga partikel yang memiliki
berat jenis lebih tinggi akan terlempar kebawah dan udara yang memiliki berat jenis
ringan akan keluar dari atas cyclone.
2. Clarifier tank
Clarifier tank adalah tangki sedimentasi yang berfungsi untuk pemisahan dan
pengendapan lumpur melalui proses koagulasi dan flokulasi dimana
menggunakan prinsip gaya gravitasi dalam pemisahannya yang dibantu oleh
gaya sentrifugal untuk mempercepat pengendapan, aplikasi pada campuran
yang halus yang tidak bisa dipisahkan dengan bak sedimentasi. Biasanya
material yang berpartikel besar akan mengendap dan ini sebagai impuiritiesnya
sedangkan yang berpartikel kecil dibuat overflow.

3. Kolom distilasi
Kolom distilasi (distillation column) merupakan peralatan proses yang banyak
digunakan dalam industri proses termasuk kilang minyak. Kolom distilasi
digunakan untuk memisahkan suatu bahan yang mengandung dua atau lebih
komponen bahan menjadi beberapa komponen berdasarkan perbedaan volatility
(kemudahan menguap) dari masing-masing komponen bahan tersebut. Kolom
(column) atau sering disebut tower memiliki dua kegunaan untuk memisahkan
feed (material yang masuk) menjadi dua porsi, yaitu vapor yang naik ke bagian
atas (top/overhead) kolom dan porsi liquid yang turun ke bagian bawah
(bottom) kolom, kemudian untuk menjaga campuran kedua fasa vapor dan
liquid (yang mengalir secara counter-current) agar seimbang, sehingga
pemisahannya menjadi lebih sempurna.
4. Kolom Stripper
Kolom stripper adalah suatu alat yang berbentuk kolom yang berfungsi intuk
memisahkan fraksi minyak bumi yang terdiri dari dua atau lebih jenis fraksi.
Proses pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan titik didih antara jenis
fraksi yang berada dalam satu campuran yang di sebut dengan stripping.
Sebenarnya kolom stripper memiliki fungsi yang mirip dengan kolom destilasi,
tetapi stripper hanya melakukan proses pemisahan fraksi tertentu sedangkan
kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan dari fraksi
yang tergandung dalam minyak bumi. Dalam kolom stripper terdapat stage yang
terdiri dari tray yang berfungsi sebagai tempat terjadinya kontak antara fase uap
dan fase cair yang diikuti oleh proses pemindahan panas. Setelah kedua fraksi
telah mengalami kontak, maka fase yang memiliki titik didih rendah akan naik
ke atas dan akan dimasukkan kembali ke kolom destilasi. Sumber panas yang
digunakan pada kolom stripper ialah steam yang diinjeksikan ke dalam kolom.
2.3. Metode Pemisahan Secara Fisika
Pemisahan secara fisika merupakan proses pemisahan yang dilakukan berdasarkan
sifat fisik dari bahan atau pemisahan secara langsung
Macam-macam Pemisahan secara Fisika:
A. Pengayakan
Pengayakan adalah proses pemisahan campuran padat dengan padat. Proses ini
disebut pengayakan karena dilakukan dengan ayakan. Dengan demikian, dapat
dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang tertinggal diayakan
(butir kasar). Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam
campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu,
ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh. Contohnya, yaitu memisahkan pasir
dengan batu kerikil. Ukuran ayakan dinyatakan dalam mesh, banyaknya lubang tiap
inch persegi.

B. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus
dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil
penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu. (ampas). Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring
dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat
dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap. Contohnya menyaring
air yang bercampur pasir disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan
tertinggal di kertas saring.
C. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam
suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi
penguapan adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Dimana air laut ditampung
dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap.
Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih
bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali).

D. Destilasi (Penyulingan)
Destilasi yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya.
Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini
dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda.
Contohnya yaitu pemisahan campuran antara air dan bensin, dimana semakin jauh
perbedaan titik didih maka semakin mudah campuran tersebut dipisahkan. Salah satu
contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi
fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan
aspal.

E. Sublimasi
Sublimasi adalah proses pemisahan dengan mengubah wujud zat padat menjadi gas
atau dari wujud gas menjadi padat. Prinsip kerja pemisahan campuran sublimasi
secara umum adalah memisahkan zat yang mudah menyublim dengan sebuah
sublimator sehingga menjadi gas/uap. Biasanya gas yang dihasilkan proses
pemisahan ini akan ditampung lalu didinginkan (dikondensasi) kembali. Contohnya
yaitu pemisahan garam dengan iodin dengan cara pemanasan, maka campuran yang
dipanaskan didalam cawan itu akan ditutup menggunakan corong yang terbalik
kemudian iodin akan menyublim menjadi uap namun ketika iodin menyentuh
bagian corong maka uap iodin akan kembali menyublim menjadi suatu padatan
yang akan menempel di permukaan corong sehingga didapatkan iodin dan garam
yang terpisah.
F. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan yang dilakukan dengan
melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai . dasar metodde pemisahan
ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu, dalam metode ini biasanya
digunakan untuk bisa mendapatkan sari dari berbagai macam tumbuhan untuk bisa
dijadikan pengharum ruangan atau parfum.

G. Kromatografi
Kromatografi adalah suatu metode pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan. Salah satu contohnya yaitu, Kromatografi
kolom yang merupakan jenis kromatografi yang menggunakan kolom gelas pada
metodenya. Proses kromatografi jenis ini umumnya dipakai untuk memisahkan
pigmen pada tumbuhan. Campuran pigmen lalu dimasukkan pada kolom gelas yang
isinya aluminia. Pelarut lalu dialirkan supaya membawa campura melalui kolom.
Pigmen akan berjalan turun melalui kolom dengan kecepatan yang tergantung pada
kuat atau tidaknya adsorbsi pigmen pada aluminia. Pigmen yang terarsorbsi lemah
pada aluminia akan melewati kolom dengan cepat daripada pigmen yang terarsorbsi
kuat. Pigmen lalu terpisah dan menjadi satu pada tempat berbeda ketika keluar dari
kolom.
H. Sentrifugasi
Sentrifigasi adalah proses pemisahan komponen dari bahan cair yang tidak saling
melarut dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan
pemutara objek secara horizontal pada jarak tertentu. Pada industri biasanya
menggunakan metode ini untuk proses pembuatan minyak kelapa
Santan yang merupakan campuran air dan minyak dapat di disentrifugasi dengan
kecepatan antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan
fraksi miskin minyak (skim) selanjutnya krim yang diasamkan akan disentrifugasi
lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.

2.4. Metode Pemisahan secara Kimia


Pemisahan secara kimia merupakan proses pemisahan zat-zat yang menyusun suatu
campuran yang dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat kimia masing-masing
zat. Cara ini dapat dilakukan, diantaranya dengan menambahkan suatu bereaksi yang
hanya bereaksi dengan salah satu komponen zat dalam campuran,tetapi tidak bereaksi
dengan komponen zat lainnya. Cara pemisahan seperti ini biasa dilakukan pada perusahan
Pengolahan Air Minum (PAM).
Macam-macam pemisahan secara kimia:
A. Koagulasi
Koagulasi adalah proses pemisahan campuran yang menyebabkan partikel-partikel
kecil bergabung menghasilkan partikel yang mengendap setalah penambahan zat
penggumpalan (koagulan). Pada proses flokulasi ini, penambahan bahan kimia
menyebabkan partikel-pertikel kecil terikat bersama-sama membentuk gumpalan
(flok). Gumpalan tersebut akan mengendap pada lapisan bawah. Mulai dari proses
flokulasi sampai terbentuknya endapan disebut koagulasi. Zat penggumpal yang
sering digunakan adalah tawas, kapur, dan PAC. Contohnya dalah proses
penggunaan aluminium sulfat untuk mengkoagulasi pengotor dalam air,
penggunaan asam fromat pada penggumpalan karet, penggunaan kalsium sulfat
hidrat untuk proses pembuatan tahu.Dalam ilmu kimia, koagulasi selalu
berhubungan erat dengan sistem koloid. Dalam ilmu kedokteran, koagulasi
biasanya berkaitan dengan darah.

B. Elektrolisis (Pemurnian Logam)


Elektrolisis merupakan proses pemisahan senyawa kimia karena adanya arus
listrik. Pada dasarnya elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk
menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan, yang merupakan kebalikan dari
elektrokimia Prinsip pemurnian logam dengan menggunakan metode
elektrolisis dan elektrode aktif. Elektrolisis adalah reaksi kimia yang terjadi jika
arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit. Contohnya yaitu pemurnian
logam seperti logam tembaga, dimana tembaga akan diekstrak dari bijihnya
dengan memanaskannya dengan karbon.
Kemudian tembaga murni dielektrolisis, dimana anoda adalah tembaga
campuran yang perlu dimurnikan, dan katoda adalah tembaga murni dan
elektrolit adalah larutan tembaga sulfat.
Tembaga kurang reaktif dibandingkan dengan karbon, sehingga dapat
diekstraksi dari bijihnya dengan memanaskannya dengan karbon, dimana
karbon akan bereaksi dengan unsur lain yang tercampur dari tembaga dan
kemudian bisa menghilangkan campuran ini


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
atau tercampur. Terdapat banyak cara untuk melakukan pemisahan mulai dari
pengayakan dan penyaringan biasa, hingga proses yang lebih rubit seperti destilasi
dan ekstraksi
DAFTAR PUSTAKA

http://abdulrohim-betawi.blogspot.com/2011/04/separator-dan-macam-macam-
separator.html
https://asro.wordpress.com/2009/05/04/process-equipment-control-6-distillation-
column-control-pressure-control/
https://rancangdustcollector.wordpress.com/2014/10/18/fungsi-cyclone/
https://dokumen.tips/education/makalah-pemisahan-campuran.html
https://tsffaunsoed2010.wordpress.com/2012/05/22/pemisahan-partikel-dengan-
metode-pengayakan-2/
https://docplayer.info/33274082-Perubahan-materi-dan-pemisahan-campuran.html
https://www.amongguru.com/jenis-jenis-teknik-pemisahan-campuran-dilengkapi-
dengan-contohnya/
http://souzou-ryokupost.blogspot.com/2014/01/rangkuman-atau-artikel-
pemisahan.html
https://rumusrumus.com/macam-pemisah-campuran/#!
https://www.scribd.com/doc/312730117/Sentrifugasi-Adalah-Proses-Pemisahan-
Komponen-Yang

Anda mungkin juga menyukai