Bab 2
Bab 2
TINJAUAN teori
2.1.2 Etiologi
Timbulnya penyakit diare dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
resiko yang paling banyak terkait dengan diare yaitu faktor lingkungan, meliputi
ketersediaan sarana sanitasi dasar seperti air bersih, air minum, pemanfaatan
jamban. Berikut adalah mikroorganisme yang mengakibatkan terjadinya diare.
a. Virus
Penyebab diare terbanyak apada anak (70-80%) antara lain rotavirus
serotype 1,2,8 dan 9 pada manusia. Norwalk virus, astrovirus, adenovirus.
b. Bakteri
E-Coli, Shigella Spp, Stafillocoecus aereus, Bacillus cereas, dan salmonella
(non-thypoid)
c. Protozoa
Giordia lanblia, Entamoeba histolytica.
(Amin, 2015)
4
b. Faktor sosiodemografi yang terdiri dari pendidikan orang tua, serta umur
anak
c. Faktor perilaku yang terdiri dari pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan
kebiasaan mencuci tangan (Utami, dkk, 2016)
5
l. Terdapat tanda dehidrasi, turgor kulit berkurang, BB menurun, mata dan
ubun-ubun besar menjadi cekung, bibir dan mukosa serta kulit tampak
kering.
2.1.6 Patofisiologi
Virus atau bakteri dapat masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan
minuman. Virus dan bakteri tersebut akan sampai ke sel-sel epitel usus halus dan
akan menyebabkan infeksi, sehingga dapat merusak sel-sel epitel tersebut. Sel-sel
epitel yang telah rusak akan digantikan oleh sel-sel epitel yang belum matang
sehingga fungsi sel-sel ini masih belum optimal. Selanjutnya vili-vili usus halus
mengalami atrofi yang mengakibatkan tidak terserapnya cairan dan makanan
dengan baik. Cairan dan makanan yang tidak terserapkan terkumpul di usus halus
dan tekanan osmotic usua akan meningkat, hal ini menyebabkan banyak cairan
ditarik ke dalam lumen usus. Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan
terdorong keluar melalui anus dan terjadilah diare (Utami, 2016).
2.1.8 Penatalaksanaan
1. Penggantian Cairan dan Elektrolit
6
Aspek yang paling penting adalah menjaga hidrasi yang adekuat dan
keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini dilakukan dengan rehidrasi
orang yang harus dilakukan pada semua pasien, dibuat dengan
menambahkan ½ sendok the garam, ½ sendok teh baking soda dan 2-4
sendok makan gula perliter air. Dua pisang untuk mengganti kalium. Terapi
intravena diperlukan dapat diberikan cairan normotonik seperti RL,
suplemen kalium.
2. Antibiotic
Diindikasikan pada diare akut infeksi dengan gejala dan tanda seperti
demam, feses berdarah, leukosit pada feses. (Amin, 2015).
7
2.1.9 WOC Gizi Buruk
Diare
8
HCO3 menurun
Kehilangan cairan dan Mual dan muntah Terus menerus MK : Hipertermi
elektrolit berlebihan (B2-Blood)
Asidosis metabolik
Anoreksia
MK : Kekurangan Nyeri Abdomen
Volume Cairan
(B4 _Bladder) Kompensasi asidosis
respiratorik BB turun
MK : Nyeri Akut
(B3-Brain)
9
2.2 Asuhan Keperawatan Teori
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
prosess yang sistematis dalam pengumpulan data berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
a. Identitas klien
Meliputi Nama, Umur, Jenis Kelamin, dan data-data umum lainnya. Hal ini
dilakukan sebagai standar prosedur yang harus dilakukan untuk mengkaji
keadaan pasien.
b. Riwayat kesehatan
Awal serangan : awalnya anak cengeng, gelisah suhu tubuh meningkat,
anoreksia, kemudian timbul diare
c. Keluhan utama : Frekuensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer
d. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat penyekit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi
e. Riwayat psikososial keluarga
Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi
keluarga, keemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan
pengobatan anak, setelah menyadari penyakit anaknya, mereka akan
bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.
f. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath)
Bentuk dada normal, respirasi meningkat karena asidosis metabolik
(Kontraksi otot pernapasan), sesak napas
B2 (Blood)
Irama jantung, takikardi, suhu tubuh meningkat, tensi naik/turun
B3 (Brain)
Mata cekung, konjungtiva anemis, nyeri pada perut
B4 (Bladder)
Tidak ada pembesaran kandung kemih, oliguria
10
B5 (Bowel)
Terdapat nyeri tekan, abdomen tegang, mual muntah, peristaltic meningkat,
berat badan menurun, feses lunak/cair, feses berwarna kehijauan, membrane
mukosa pucat
B6 (Bone)
Kulit kering, turgor kulit menurun, kelemahan, malaise, keletihan, daerah
sekitar anus merah/lecet.
11
b. Menunjukkan jalan napas a. Monitor TD, nadi, suhu
yang paten dan RR
c. Tanda-tanda vital dalam b. Catat adanya fluktuasi
rentang normal (TD, RR, TD
dan Nadi). c. Monitor suara paru
d. Monitor pola pernapasan
e. Monitor sianosis perifer
Hipertermi NOC : NIC :
Definisi : Peningkatan suhu Thermoregulasi. Fever Threathment :
tubuh diatas kisaran a. Monitor suhu sesring
normal. Kriteria Hasil : mungkin
Batasan karakteristik : a. Suhu tubuh dalam rentang b. Monitor IWL
a. Kulit kemerahan normal c. Monitor warna kulit
b. Peningkatan suhu tubuh b. Nadi dan RR dalam d. Monitor Nadi, RR, dan
c. Kejang rentang normal TD
d. Takipnea c. Tidak ada perubahan e. Monitor intake output
e. Kulit terasa hangat warna kulit dan tidak ada f. Berikan antipiretik
pusing g. Selimuti pasien
h. Kolaborasi pemberian
cairan intravena
Nyeri Akut NOC : NIC :
Definisi : Pengalaman Pain Level 1. Lakukan pengkajian
sensori dan emosional yang Pain Control lokasi nyeri, karakteristik,
tidak menyenangkan yang Comfort level awasi frekuensi, kualitas
muncul akibat kerusakan 2. Jelaskan penyebab nyeri
jaringan yang actual. Kriteria hasil : 3. Berikan posisi yang
1. Mampu mengotrol nyeri nyaman
Batasan Karakteristik : 2. Melaporkan nyeri 4. Ajarkan tekhnik relaksasi
a. Perubahan tekanan darah berkurang atau distraksi
b. Gelisah, merengek 3. Mampu mengenali nyeri 5. Kolaborasi dengan dokter
c. Sikap melindungi nyeri 4. Menyatakan rasa nyaman davlam pemberian obat
d. Gangguan tidur setelah nyeri hilang nyeri
12
5. Tanda-tanda vital dalam 6. Monitor tanda-tanda vital
rentang normal
Diare NOC : NIC :
Definisi : Pasase feses yang 1. Bowel elimination 1. Ajarkan pasien untuk
lunak dan tidak berbentuk . 2. Fluid balance menggunakan obat diare
3. Hydration 2. Instruksikan keluarga
Batasan Karakteristik : 4. Electrolyte and Acid base umtuk mencatat warna,
a. Nyeri abdomen balance jumlah, frekuensi dan
b. Kram konsistensi dari feses
c. Bising usus hiperaktif Kriteria Hasil : 3. Monitor tanda dan gejala
d. 3 kali defekasi a. Feses berbentuk, BAB diare
sehari sekali tiga hari 4. Observasi turgor kulit
b. Menjaga daerah sekitar secara rutin
rectal dari iritasi 5. Ajarkan tekhnik
c. Tidak mengalami diare menurunkan stress
d. Menjelaskan penyebab 6. Berikan minum yang
diare dan rasional cukup
tindakan 7. Observasi tanda-tanda
vital
8. Kolaborasi dengan dokter
pemberian cairan infus
Kerusakan integritas kulit NOC : NOC :
Definisi : Tissue integrity : Skin and 1. Jaga kebersihan kulit
Perubahan/gamgguan muecous membrans afgar tetap bersih dan
epidermis/dermis kering
Kriteria Hasil : 2. Monitor kulit adanya
Batasan Karakteristik : a. Integritas kulit yang baik kemerahan
a. Kerusakan pada lapisan bisa dipertahankan 3. Oleskan lotion/nbabay oil
kulit b. Tidaka da luka/lesi pada pada daerah yang tertekan
b. Kerusakan pada kulit 4. Anjurkan keluarga untuk
permukaan kulit selalu mengganti popok
13
c. Menunjukkan
pemahaman dalam proses
perbaiakan kulit
14