Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA SERANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERANG KOTA
Jl. Jend. A. Yani No. 159 Ciwaktu Kel. Sumur Pecung Kec. Serang
Kota Serang – Banten 42118
Telp/Fax : (0254) 201421 Email : puskesmasserkot@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK

PUSKESMAS SERANG KOTA

BAB I

Pendahuluan

Keamanan lingkungan sangat diperlukan dalam rangka menciptakan


lingkungan kerja yang kondusif yang mendukung terciptanya peningkatan mutu
pelayanan kepada pasien.

1.1 Latar Belakang

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua


berdasarkan kebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab
dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam
hidupnya.

Keamanan lingkungan fisik puskesmas merupakan keadaan terciptanya kondisi


yang aman untuk seluruh penghuni puskesmas, baik staf/ karyawan puskesmas,
pasien, maupun pengunjung dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya,
kerusakan, kecelakaan.

1.2 Tujuan

Tujuan keamanan lingkungan fisik puskesmas ialah melindungi dan


mengamankan lingkungan kerja dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta
pelanggaran hukum ( preventif role ).

Sasaran

Sasaran dari panduan ini adalah seluruh staf puskesmas, pasien serta
pengunjung puskesmas.
BAB II

TINJAUAN KHUSUS

2.1 Batasan Operasional

Keamanan lingkungan fisik puskesmas, meliputi :

1. Keselamatan dan keamanan

 Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ ground


dan peralatan tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan
pengunjung.

 Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau


akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.

2. Kemanan dari bahan berbahaya, yang meliputi : penanganan, penyimpanan, dan


penggunaan bahan berbahaya lainnya yang harus dikendalikan dan limbah bahan
berbahaya dibuang secara aman.

3. Keamanan dan keadaan emergency ( darurat ) yaitu tanggapan terhadap wabah,


bencana, dan keadaan emergency direncanakan dan efektif.

4. Keamanan dari bahaya kebakaran yaitu perlindungan penghuni dan properti


puskesmas dari kebakaran dan asap.

5. Pengamanan peralatan medis, bertujuan untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih,


dipelihara dan digunakan sesuai ketentuan

6. Perlindungan dari resiko kegagalan sistem utilitas, yaitu listrik dan air.

7. Program kebersihan yaitu kegiatan yang diterapkan disemua lingkup puskesmas


agar terhindar dari kotor dan terbebas dari penyebab penyakit.

2.2 Standar Ketenagaan

1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan tugas pokok

Semua staf puskesmas harus berperan aktif dalam program keamanan lingkungan fisik
puskesmas. Penanggung jawab program ini ialah masing- masing petugas yang
memiliki.
Petugas program yang terlibat meliputi : penanggung jawab kebersihan ( cleaning
services ), penanggung jawab kesehatan lingkungan, serta penanggung jawab
pemeliharaan barang.

A. Petugas keamanan dan keselamatan

Petugas keamanan puskesmas merupakan penanggung jawab keamanan


lingkungan fisik puskesmas.

Adapun tugas pokok petugas keamanan adalah menyelenggarakan keamanan dan


ketertiban di lingkungan/ kawasan kerja khususnya pengamanan fisik. Fungsi
petugas keamanan adalah segala usaha kegiatan melindungi dan mengamankan
dan ketertiban serta pelanggaran hukum dari luar maupun dari gangguan
keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum dari luar maupun dari dalam.

Sedangkan peranan petugas keamanan sebagai berikut :

1. Sebagai unsur pembantu pimpinan dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban

2. Sebagai unsur pembantu POLRI dalam hal penegakan hukum di area tugasnya.

Penanggung jawab keselamatan lingkungan

1. Mengidentifikasi semua ruangan, gudang, dan halaman untuk membuat jadwal


pemeliharaan lingkungan kerja.

2. Membuat jadwal pemantauan sesuai identifikasi lingkungan kerja yaitu, jadwal


pemeliharaan ruangan, gedung dan halaman.

3. Mengkoordinasi dengan bagian ruangan.

4. Menginformasikan jadwal kepetugas terkait.

B. Penanggung jawab kebersihan ( cleaning service )

Cleaning service merupakan petugas yang bertanggung jawab terhadap kebersiha


lingkungan puskesmas baik dalam ruangan maupun di luar ruangan. Puskesmas
Serang kota memiliki dua orang petugas cleaning service yang memiliki pembagian
tugas dan tanggung jawab masing- masing dan dilakukan rolling sesuai jadwal .
Adapun tugas pokok cleaning service, antara lain :

1. Melakukan pembersihan dalam ruangan, yang meliputi :

 Menyapu dan mengepel sebelum dan sesudah jam pelayanan

 Membersihkan debu pada setiap benda yang ada di dalam ruangan maupun
diluar ruangan dengan menggunakan kemoceng.

 Membuang sampah yang ada pada setiap ruangan

 Membersihkan kaca

 Membersihkan dinding ruangan dari sarang laba- laba

 Mengganti gorden bila diperlukan

2. Melakukan pembersihan kamar mandi , yang meliputi :

 Menyikat lantai kamar mandi setiap hari

 Menguras bak mandi pada setiap kamar mandi setiap hari

 Membersihkan kloset kamar mandi setiap hari

3. Melakukan pembersihan halaman dan taman puskesmas


4. Menyiram bunga dan tanaman yang ada di puskesmas

C. Penanggung jawab Perlindungan dari resiko kegagalan sistem utilitas

tugas pokok dan tanggung jawab Penanggung jawab Perlindungan sistem utilitas,
antara lain :

 Pemeliharaan instalasi air, listrik, dan pendukung lainnya

D. Penanggung jawab pengamanan peralatan medis

Petugas sterilisasi merupakan petugas penanggung jawab pemisahan alat yang


bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut serta alat- alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya. Adapun tugas pokok dan tanggung jawab
petugas sterilisasi, antara lain :

1.Menyusun jadwal pelaksanaan sterilisasi alat.

2.Menyusun SOP pengelolaan alat yang membutuhkan sterilisasi.

3.Memantau proses sterilisasi alat di poli KIA, Poli gigi dan pelayanan gawat
darurat.
E. Penangung jawab Keamanan dan keadaan emergency ( darurat )

Keamanan dan keadaan emergency ( darurat ) yaitu tanggapan terhadap wabah,


bencana, dan keadaan emergency direncanakan dan efektif.

1. Gempa bumi

 Tahap perencanaan penanggulangan gempa bumi:


 Memastikan kalau gedung kuat dengan dibuktikan IMB
 Memastikan kalau pintu utama dan pintu darurat harus membuka keluar
 Memastikan penataan almari dan barang-barang tidak mudah roboh
 Ada petunjuk jalur evakuasi yang bisa di lihat dengan jelas
 Ada sirine/bunyi atau pemberitahuan adanya gempa bumi
 Pada gedung rawat inap: dahulukan mengevakuasi pasien anak-anak, ibu hamil
 Semua lantai yang menghubungan ruang rawat inap dan titik kumpul harus
landai atau miring (tidak bertingkat) dan terdapat pegangan tangan pada
perpindahan gedung
 Bila terjadi gempa:
 Pada gedung rawat jalan: Semua orang berlari menuju titik kumpul sesuai jalur
evakuasi yang ada
 Pada gedung rawat inap: Mengeluarkan semua pasien dankeluarga dari dalam
gedung menuju tempat yang aman atau titik kumpul
 Setelah gempa bumi berhenti, maka petugas atau Pj ruangan menginventaris
kerusakan ruangan dari gempa
 Bila ruangan membahayakan maka rungan tidak bisa digunakan lagi dan diberi
tanda dilarang mendekat
 Memindahkan barang dan inventaris di tempat yang aman.
 Melaporkan kerusakan pada dinas kesehatan
 Mengajukan perbaikan

2. Banjir

 Tahap perencanaan penanggulangan banjir:


 Pastikan gedung tidak di daerah genangan air
 Pastikan gedung tidak berada di daerah aliran sungai
 Pastikan gedung lebih tinggi dari daerah sekitar
 Pastikan aliran air buangan lancar
 Pastikan gedung tidak ada stop kontak/sumber listrik yang ada di
bawah/mendekat ke lantai
 Bila terjadi banjir:
 Matikan aliran listrik dan selamatkan barang-barang dari genangan air
 Semua karyawan mengamankan barang-barang dari genangan air.

F. Penanggung jawab Keamanan dari bahaya kebakaran

1. Kebakaran

Tahap perencanaan penanggulangan kebakaran:

 Tersedia alat pemadam api ringan minimal tiap 15 meter ada 1 alat APAR
dengan berat 3 kg jenis powder dan diletakkan di lokasi yang mudah di lihat,
mudah di jangkau dengan ketinggian 125 cm dari lantai
 Tiap ruangan di larang memasang parallel terlalu banyak
 Ada petunjuk jalur evakuasi yang bisa di lihat dengan jelas
 Pada gedung rawat inap: dahulukan mengevakuasi pasien anak-anak, ibu
hamil
 Semua lantai yang menghubungan ruang rawat inap dan titik kumpul harus
landai atau miring (tidak bertingkat) dan terdapat pegangan tangan pada
perpindahan gedung

Petugas di bagi menjadi 2 kelompok:

 Tim A: Petugas yang melokalisir sumber api agar tidak menjalar ke ruangan
lain dan membawa APAR untuk memadamkan api dan sebagian mematikan
panel listrik/sumber listrik.
 Tim B: Sebagian petugas menyelamatkan pasien, barang dan dokumen

Bila terjadi kebakaran:

 Tim A: Petugas melokalisir sumber kebakaran dengan APAR agar api tidak
menjalar ke lokasi yang lain dan mematikan sumber listrik
 Tim B: petugas menyelamatkan pasien, barang atau inventaris dan dokumen
untuk dipindahkan/menjauh dari sumber api.
 Memadamkan api dengan APAR, jika api tidak padam maka segera
menghubungi pemadam kebakaran atau polsek setempat.
 Apabila sumber api sudah bisa dipadamkan dengan APAR, pastikan bahwa
sumber api benar-benar padam.
 Petugas dapat mengembalikan barang atau dokumen ke dalam gedung.
G. Penanggung jawab Keamanan dari bahan berbahaya

Kemanan dari bahan berbahaya, yang meliputi : penanganan, penyimpanan, dan


penggunaan bahan berbahaya lainnya yang harus dikendalikan dan limbah bahan
berbahaya dibuang secara aman.

 Ada pengelolaan sampah


 Ada TPS limbah medis dan IPAL

2. Distribusi Ketenagaan
1. pengelolaan keamanan dan keselamatan lingkungan

 Koordinator petugas : Suwardi

 Pelaksana : mus, nunung

2. Pengelolaan Keamanan dan keadaan emergency ( darurat )

 Koordinator : H. Nana Sukana,SKM

3. Program Kebersihan

 Koordinatoor : Diah Ruri Anggita SKM

 Pelaksana : mus, nunung

4. Penanggung jawab pengamanan peralatan medis


 Koordinatoor : Dian Indryanti P S.Kep
5. Managemen Keamanan dari bahaya kebakaran
 Koordinator : Suwardi
6. perlindungan system utilitis
 Koordinator : Enok sopiati
 Pelaksana : Mus, Nunung
7. Penanganan Bahan Berbahaya
 Koordinator : Elis Nurhasanah A.MAK
BAB III

PENUTUP

Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan


lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang kompeten. Rencana tersebut
didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan-keadaan terkini dalam
lingkungan Puskesmas. Hal ini bertujuan untuk mengelola risiko dilingkugan
puskesmas dimana pasien dirawat dan staf bekerja.
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan pembuatan rencana Program Keamanan Lingkungan Fisik Puskesmas
Serang Kota tahun 2019.
Dalam menyelesaikan l pembuatan rencana Program Keamanan Lingkungan
Fisik Puskesmas Serang Kota tahun 2019, penyusun ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya yaitu kepada:
1. dr. Hj. Niken Prabaningrum, MM.Kes, selaku Kepala Puskesmas Serang Kota
2. Rekan – rekan kerja di Puskesmas Serang Kota.

Dalam pembuatan rencana Program Keamanan Lingkungan Fisik Puskesmas


Serang Kota ini tentu saja masih banyak kekurangan baik isi maupun susunannya. Oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca
pada umumnya.

Penyusun
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK

PUSKESMAS SERANG KOTA

TAHUN 2019

PEMERINTAH KOTA SERANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERANG KOTA
Jl. Jend. A. Yani No. 159 Ciwaktu Kel. Sumur Pecung Kec. Serang
Kota Serang – Banten 42118
Telp/Fax : (0254) 201421 Email : puskesmasserkot@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai