Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SURVEY LAPANGAN

HIDROLIK DAN PNEUMATIK

“ PNEUMATIK”

Disusun Oleh :

NURFITRI RAHMI SARI

(15067042)

Dosen Pembimbing

Drs.Purwantono, M.Pd.

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas Hidrolik dan Pneumatik
dengan objek observasi Pencucian Mobil “Auto Bridal”. Adapun penulisan laporan ini bertujuan
sebagai bukti bahwa penulis telah menyelesaikan tugas observasi penerapan Pneumatik didunia
industri, serta guna memenuhi kewajban sebagain dalam penilaian mata kuliah Hidrolik dan
Pneumatik.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dan membantu, terutama kepada dosen mata kuliah Hidrolik dan Pneumatik yang
telah memberikan saran, bimbingan, dan bantuan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
Penulis berharap laporan ini berguna bagi semua pihak, dan penulis berharap agar dalam
laporan ini adanya kritik dan saran yang membangun guna memperbaikinya untuk selanjutnya.

Padang, 8 Mei 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak 1920 penggunaan hidrolik dan pneumatik telah banyak digunakanantara lain
pada rem mobil (hydraulic brakes), transmisi otomatik (automatic transmission), system
pengemudian dengan bantuan hidrolik (power steering), pengaturan tempat duduk (power
seats), energi untuk pembuka/penutup kaca (power windows), dan pembuka/penutup atap
mobil (automatic convertible tops).
Penggunaan aliran fluida sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk berbagai
keperluan proses produksi dalam industri, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang
selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat,
menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh
komponen hidrolik dan pneumatik. Pemakaian hidrolik dan pneumatic dibidang industri telah
mengalami kemajuan yang pesat, terutama pada proses perakitan (manufacturing),
elektronika, obat-obatan, makanan, kimia dan lainnya.
Sekarang penggunaan energi fluida ini sangat luas dan umum kita jumpai pada
alat/kendaraan berat seperti pada forklift, hydraulic crawler cranes, bulldozer, motor grader,
shovel, crushers, loader, excavator/backhoe, dump truck, compactor, dan lain- lain dalam
pekerjaan properti atau industri. Belajar hidrolik dan pneumatik sangat bermanfaat
mengingat hampir semua industry sekarang memanfaatkan sistem hidrolik dan pneumatik.
Oleh karena itu, kita sebagai orang-orang yang berkecimpung dalam dunia teknik, khususnya
teknik mesin sepatutnya dapat memahami, menguasai, dan mengaplikasikan ilmu hidrolik
dan pneumatik. Dengan diadakannya kunjungan ke industri, maka diharapkan bahwa kita
dapat lebih memahami aplikasi dari ilmu hidrolik dan pneumatik ini.

B. Ruang Lingkup dan Tujuan Observasi.


Ruang lingkup observasi yang kami telah lakukan adalah mengetahui system Pneumatik
pada Pencucian Mobil “Auto Bridal”.
Adapun tujuan observasi yang kami dilakukan adalah untuk mengetahui sistem kerja
Pneumatik pada pencucian mobil di Auto Bridal.
BAB II
TEORI DASAR

A. Pengertian Hidrolik Dan Pneumatik


Fluida adalah zat yang bersifat mengalir. Hal ini disebabkan karena molekul-
molekulnya mempunyai daya tarik-menarik (kohesi) antar molekul sangat kecil atau
bahkan nol. Fluida terdiri atas zat cair (liquid) dan zat gas. Sistem Tenaga Fluida (Fluid
power system) adalah suatu rangkaian pemindahan tenaga dan / atau pengaturan tenaga
dengan menggunakan media (perantara) fluida .Tenaga dari sumber tenaga atau
pembangkit tenaga diteruskan oleh fluida melalui saluran fluida, unit-unit pengatur atau
control element ke unit penggerak sehingga output dari sistem tersebut dapat kita
manfaatkan. Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan
(liquid) sebagai media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli (oli hidrolik) atau
campuran antara oli dan air. Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’
yang berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik
penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah
1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik
pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Zaman dahulu kebanyakan orang sering
menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara
lain menambah tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya,
membersihkan kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatic memiliki apliaksi
yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat.

B. Sistem Pneumatik
Berikut ini akan dijelaskan beberapa materi mengenai sistem pneumatic.
a. Komponen Sistem Pneumatik:
1) Kompressor (Pembangkit Udara Kempa)
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan
dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di
dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian
yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara yang akan
diperlukan dalam sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik).
Klasifikasi kompressor secara garis besar kompressor dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu positive displacement kompressor, dan dynamic
compressor. Positive displacement kompressor, terdiri dari reciprocating dan rotary,
sedangkan dynamic kompressor, terdiri dari centrifugal, axial dan ejector.
2) Unit Pengolahan Udara Bertekanan (Air Service Unit)
Udara bertekanan (kempa) yang akan masuk dalam sistem pneumatic harus diolah
terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara lain; tidak mengandung banyak
debu yang dapat merusak keausan komponen-komponen dalam system pneumatic,
mengandung kadar air rendah, kadar air yang tinggi dapat merimbulkan korosi dan
kemacetan pada peralatan pneumatik, mengandung pelumas, pelumas sangat
diperlukan untuk mengurangi gesekan antar komponen yang bergerak seperti pada
katup-katup dan aktuator. Adapun komponennya ialah filter udara, tangki udara,
pengering udara, pemisah udara, tabung pelumas, regulator tekanan.
3) Konduktor dan Konektor
Penginstalan sirkuit pneumatik hingga menjadi satu sistem yang dapat
dioperasikan diperlukan konduktor, sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi
konduktor adalah untuk menyalurkan udara kempa yang akan membawa/mentransfer
tenaga ke aktuator. Konduktor dapat berupa pipa, tabung, maupun selang. Konektor
berfungsi untuk menyambungkan atau menjepit konduktor (selang atau pipa) agar
tersambung erat pada bodi komponen pneumatik. Bentuk ataupun macamnya
disesuaikan dengan konduktor yang digunakan.
4) Katup (Valve)
Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang akan
bekerja menggerakan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi
untukmengendalikan arah gerakan aktuator. Katup-katup pneumatik diberi nama
berdasarkan pada: jumlah lubang/saluran kerja (port), jumlah posisi kerja, jenis
penggerak katup, dan nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.
5) Unit Pengerak (Working Element = Aktuator)
Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil
akhir atau output dari sistim pneumatik. Macam-macam aktuator :
1. Linear Motion Aktuator (Penggerak Lurus)
2. Silinder Kerja Tunggal dan Silinder kerja ganda
3. Rotary Motion Actuator (Limited Rotary Aktuator)
4. Motor Pneumatik dan Rotary Aktuator (Limited Rotary Aktuator)
Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan
tujuan penggunaan sistim pneumatik.
6) Motor Pneumatik
Motor pneumatik mengubah energi pneumatik (udara kempa) menjadi gerakan
putar mekanik yang kontinyu. Motor pneumatik ini telah cukup berkembang dan
penggunaanya telah cukup meluas. Macam-macam motor pneumatik, antara lain:
piston motor pneumatik, sliding vane motor, gear motor, turbines (highflow).
Menurut bentuk dan konstruksinya, motor pneumatik dibedakan menjadi motor torak,
motor baling- baling luncur, motor roda gigi, motor aliran. Cara kerja motor
pneumatik berupa piston translasi kemudian dikonversi menjadi gerakan
berputar/rotasi dimana udara bertekanan dialirkan melalui torak atau baling-baling
yang terdapat pada porosnya. Ada beberapa kelebihan penggunaan motor pneumatik,
antara lain kecepatan putaran dan tenaga dapat diatur secara tak terbatas, batas
kecepatan cukup lebar, ukuran kecil sehingga ringan, ada pengaman beban lebih,
tidak peka terhadap debu, cairan, panas dan dingin, tahan terhadap ledakan, mudah
dalam pemeliharaan, arah putaran mudah dibolak-balik.
b. Kelebihan dan kekurangan Sitem Pneumatik
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan sistem pneumatik ialah sebagai
berikut:
a. Kelebihan Pneumatik:
1. Ketersediaan fluida yang tak terbatas dan mudah disalurkan;
2. Fleksibilitas temperature;
3.Aman dari kebakaran, bersih, fluida udara yang ada di sekitar kita
cenderung bersih tanpa zat kimia yang;
4. Pemindahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur;
5. Fluida dapat disimpan dan mudah dimanfaatkan.

b. Kekurangan Pneumatik:
1. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara;
2. Mudah terjadi kebocoran
3. Menimbulkan suara bising;
4. Mudah mengembun.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Skema Prinsip Kerja Pneumatik di Pencucian Mobil “Auto Bridal” Padang


Kompresor

Katup
Silinder Hidrolik

B. Prinsip Dasar Kerja Pneumatik

Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media
kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih dahulu.
Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara
(sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat)
ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
gambar sistem pneumatik secara rinci.
Untuk menstabilkan udara kempa, biasanya dibelakang kompresor disambungkan
tangki penampung, sehingga tekanan udara yang keluar menjadi stabil, selain itu kompresor
dapat dihemat kerjanya, karena hasil kerjanya dapat sewaktu-waktu dipergunakan tanpa
dibangkitkan terlebih dahulu.

Instalasi pneumatik pada dasarnya terdiri dari perubah energi atau pengalihragaman
energi. Arus energi melalui suatu instalasi pneumatik mengalir seperti pada bagan di bawah
ini :
Gambar Instalasi Pneumatik Sebagai Perubah Energi

Dari bagan dapat dijelaskan bahwa :


1. Perubahan energi mekanik dari penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan penggerak
mekanis lainnya) menjadi energi pneumatik oleh kompresor udara (sumber udara
mampat). Energi pneumatik ini dapat dianggap sebagai energi potensial, energi kinetik
fluida kerja atau pengangkut (udara mampat).
2. Perpindahan energi pneumatik oleh udara mampat yang mengalir dari kompresor melalui
bagian pengatur atau pengendali (sorong, katup).
a. ke silinder yang bergerak bolak-balik.
b. ke motor-motor udara mampat yang berotasi (berputar).
3. Perubahan energi pneumatik menjadi energi mekanik oleh pemakai udara mampat
(silinder atau motor udara mampat). Unsur-unsur pneumatik ini mengubah energi
potensial dan energi kinetik dalam udara mampat menjadi energi mekanik yang akan
menggerakkan penggerak-penggerak suatu mesin produksi (mesin perkakas, perkakas
angkut, mesin produksi dan sebagainya). Bagian pengatur dan pengendali berfungsi
sebagai pembawa arus udara mampat menurut cara-cara yang telah ditetapkan untuk
pemakaian-pemakaian udara mampat. Katup (dengan dudukan katup atau dengan
sorongan) dapat mengatur tekanan dan kecepatan aliran.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai