Anda di halaman 1dari 2

NAMA : BAIQ ALIFA FADHLILLAH (2016.0710.

016)

DENTAL PLAQUE BIOFILM

Bakteri adalah penyebab utama primer dari penyakit periodontal. Lebih dari 500 bakteri dapat
ditemukan pada plak gigi. Bakteri tersebut telah berevolusi untuk bertahan hidup di daerah permukaan gigi,
epitel gingiva maupun rongga mulut. Dengan kemajuan teknologi dan berbagai penelitian baru mengakui
bahwa plak gigi merupakan contoh biofilm dan biasa di sebut dental plaque biofilm (Nield-Gehrig, 2003).
Dental plaque biofilm adalah lapisan licin terdiri dari protein, bakteri dan lendir terbentuk pada setiap
lapisan permukaan keras dan padat yang berada di dalam mulut. Pertumbuhan dental plaque biofilm yang
tidak terkendali dapat menimbulkan dampak besar berupa masalah kerusakan gigi, bahaya kesehatan, dan
dapat menimbulkan infeksi (Yudoyono and Rubiyanto, 2012).

Dental plaque biofilm terdiri atas mikrokoloni bakteri, matriks ekstraseluler, saluran cairan/kanal
cairan dan system komunikasi primitive (Singh, Sharma and Shreehari, 2015). dental plaque biofilm
sebagai teknik berbasis kultur konvensional hanya memiliki sedikit keberhasilan dalam memulihkan
mikrobiota plak (Seneviratne, Zhang and Samaranayake, 2011). Tahap perkembangan dental plaque
biofilm yaitu: 1) Perlekatan bakteri ke permukaan padat; 2) pembentukan mikrokoloni di permukaan; 3)
Pematangan plak.
NAMA : BAIQ ALIFA FADHLILLAH (2016.0710.016)

1) Perlekatan bakteri ke permukaan padat


Pembentukan pelikel; pelikel adalah lapisan bebas bakteri yang terbentuk beberapa detik
setelah penyikatan gigi. Pelikel ini berasal dari protein saliva yang terutama terdiri dari
glikoprotein pada permukaan gigi.
2) pembentukan mikrokoloni di permukaan
a. Perlekatan awal bakteri pada pelikel (0-24jam); dalam waktu beberapa jam setelah
pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada permukaan luar dari pelikel.
b. Kolonisasi awal bakteri pada permukaan gigi; bakteri baru bergabung 4-24jam.
Ketika bakteri melekat pada gigi, maka bakteri mulai memproduksi substansi-substansi
yang menstimulasi bakteri bebas lainnya untuk bergabung ke dalam komunitas.
c. Dalam 2 hari pertama, dimana tidak ada pembersihan lebih lanjut yang dilakukan,
permukaan gigi didominasi bakteri aerobic dan fakultatif gram positif terutama bakteri
Streptococcus mutans.
d. Tindakan melekat pada permukaan gigi merangsang bakteri untuk mengeluarkan lapisan
lendir ekstraseluler/matriks ekstraseluler.
3) Pematangan plak/biofilm
Bakteri mikrokoloni berkerumun/berkumpul membentuk jamur yang menempel pada
permukaan gigi pada dasar yang sempit (Nield-Gehrig, 2003)

Daftar pustaka:

Seneviratne, C. J., Zhang, C. F. and Samaranayake, L. P. (2011) ‘Dental Plaque Biofilm in oral Health and
Disease’, The Chinese Journal of Dental Research, 14(2), pp. 87–94.
Singh, S., Sharma, P. and Shreehari, A. K. (2015) ‘Dental Plaque Biofilm : An Invisible Terror in the Oral
Cavity’, pp. 422–428.
Yudoyono, G. and Rubiyanto, A. (2012) ‘Analisis Pola Spekel Akusto-Optik untuk Pendeteksian Vibrasi
Akustik pada Dental Plaque Biofilm’, (January), pp. 1–6. doi: 10.12962/j24604682.v8i1.857.
Nield-Gehrig J.S., and Willmann D.E., Dental plaque biofilms : Foundations of Periodontics for the Dental
Hygienist, (Lippincott Williams & Wilkins : 95-100, 2003).

Anda mungkin juga menyukai