Anda di halaman 1dari 7

1

PENDAHULUAN telur memberikan pengaruh pada sifat-sifat


membran telur tersebut (Mahrani, 2008).
Latar Belakang
Membran adalah fasa (padat atau cair) Tujuan Penelitian
yang berfungsi sebagai penghalang aliran ion Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
atau molekul yang berada dalam larutan, yang sifat listrik yang meliputi kapasitansi (Cs),
merupakan penghubung dua daerah yang impedansi (Z), dan loss coefficient (D) dari
memiliki karakter yang berbeda. Karakter membran telur ayam ras berdasarkan tanpa
tersebut diantaranya: perbedaan konsentrasi, perebusan dan dengan perebusan serta
suhu, tekanan, viskositas dan komposisi perendamam pada larutan garam dengan
larutan. Jenis, sifat dan ukuran pori variasi konsentrasi, perendaman dalam
mempengaruhi kinerja membran. Lingkungan aquades dan tanpa perendaman.
juga berpengaruh pada sistem kerja membran
(Rakhmanudin, 2005). Hipotesis
Teknologi membran telah banyak Kondisi membran telur yang direbus
diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti mengakibatkan nilai kapasitansi yang lebih
pada teknologi industri, biologi, kimia, fisika kecil dari telur yang tidak direbus.
dan kesehatan. Jika dilihat dari segi energi,
teknologi membran tergolong teknologi yang
hemat dan bersih karena saat TINJAUAN PUSTAKA
mengoperasikannya tidak diperlukan energi
yang besar. Selain itu juga tidak diperlukan Membran
zat-zat kimia pendukung yang menimbulkan Membran dapat didefinisikan sebagai
masalah baru sehubungan dengan limbah lapisan tipis semipermiabel di antara dua fasa.
(Huriawati, 2006). Fasa pertama adalah feed atau larutan
Membran terbagi atas dua jenis yaitu pengumpan yaitu komponen atau partikel yang
membran alami dan sintetik. Membran telur akan dipisahkan. Fasa yang kedua adalah
merupakan merupakan salah satu dari permeate yaitu hasil pemisahan. Kemampuan
membran alami. Karakteristik membran ini pemisahan yang dimiliki oleh membran untuk
meliputi sifat listrik, termal, mekanik dan melewatkan suatu senyawa kimia atau molekul
sebagainya. Sifat kelistrikan dapat dilihat diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat fisika
dengan melakukan pengukuran konduktansi, atau kimia antara membran dengan senyawa
kapasitansi, impedansi dan loss coefficient. kimia (Syam, 2006). Berdasarkan eksitensinya
Sedangkan mekanik dengan melakukan uji membran terdiri dari membran alami dan
tarik, uji tekan, uji getar dan uji geser. membran sintetik. Membran alami adalah
Telur memiliki suplai protein dengan membran pada sistem dan proses kehidupan
asam amino yang hampir sempurna untuk makhluk hidup. Komponen utama membran
memenuhi kebutuhan tubuh, begitu pula alami adalah lipid dan protein, sedangkan
kandungan mineral dan vitaminnya. Telur juga membran sintetik adalah membran buatan
mengandung asam amino esensial (asam yang dapat terbuat dari bahan alami atau bahan
amino yang tidak dapat diproduksi tubuh non alami (Huriawati, 2006).
sehingga harus dipasok dari makanan yang Berdasarkan kelistrikannya membran
lengkap). terdiri atas membran bermuatan tetap dan
Secara fisik, telur terdiri dari empat bagian membran bermuatan netral. Membran
yaitu cangkang atau kulit luar (shell), lapisan bermuatan tetap dapat dilalui oleh ion-ion
selaput (membrane shell), putih telur (egg tertentu. Membran bermuatan tetap yang hanya
white), dan kuning telur (yolk). dapat dilalui oleh kation saja disebut Kation
Pada proses makhluk hidupnya membran Exchange Membrane (KEM), sedangkan jika
telur berfungsi sebagai pelindung embrio atau anion saja disebut Anion Exchange Membrane
pelindung putih telur dan kuning telur agar (AEM). Selain kedua membran tersebut ada
tidak keluar dan terkontaminasi oleh zat yang juga membran yang merupakan gabungan
tigak diinginkan. Membran telur memiliki keduanya yang disebut Double Fixed Charge
pori-pori yang berfungsi sebagai media lalu Membrane (DFCM). KEM dan AEM memiliki
lintas gas oksigen (O2) dan karbondioksida karakter berbeda dan pada aplikasinya dapat
(CO2). Dalam prosesnya membran telur digunakan bersamaan. Membran bermuatan
dikategorikan sebagai media yang penting. tetap dapat digunakan dalam proses industri,
Proses perebusan dan perendaman membran seperti proses elektrodialisis, fuel cell dan
berbagai proses filtrasi. Membran bermuatan
2

netral banyak digunakan dalam aplikasi Berdasarkan jenis pemisahan dan


bidang-bidang sains dan teknologi. Membran strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3
netral terdiri dari polimer yang tidak mengikat kategori:
ion-ion tetap. Membran netral juga dapat a. Porous membrane. Pemisahan
bersifat selektif terhadap larutan-larutan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-
kimiawi. Selektivitas membran ditentukan oleh zat yang akan dipisahkan. Hanya partikel
unsur-unsur penyusun (monomer), ukuran dengan ukuran tertentu yang dapat
kimia, ukuran pori, daya tahan terhadap melewati membran sedangkan sisanya
tekanan dan suhu, resistivitas dan konduktansi akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi dari
serta kelistrikan lainnya (Rakhmanudin, 2005). IUPAC, pori dapat dikelompokkan
Jika dilihat dari bentuknya membran menjadi macropores (>50nm), mesopores
terdiri dari membran simetri dan asimetri. (2-50nm), dan micropores (<2nm).
Membran simetri memiliki struktur pori yang Porous membrane digunakan pada
homogen dan relatif sama, ketebalannya antara microfiltration dan ultrafiltration.
10-200 µm. Sedangkan membran asimetrik b. Non-porous membrane. Dapat digunakan
memiliki ukuran dan kerapatan yang tidak untuk memisahkan molekul dengan
sama. Membran jenis ini memiliki dua lapisan, ukuran yang sama, baik gas maupun
yaitu lapisan kulit yang tipis dan rapat (skin cairan. Pada non-porous membrane, tidak
layer) dengan ketebalan < 0,5 µm serta lapisan terdapat pori seperti halnya porous
pendukung yang berpori dengan ketebalan 50- membrane. Perpindahan molekul terjadi
200µm (Maryati, 2003). melalui mekanisme difusi. Jadi, molekul
Dalam operasi membran dikenal dua jenis terlarut di dalam membran, baru kemudian
aliran umpan, yaitu aliran cross-flow dan berdifusi melewati membran tersebut.
aliran dead-end. Pada sistem cross flow, arah c. Carrier membrane. Pada carriers
aliran umpan parallel atau sejajar pada membrane, perpindahan terjadi dengan
permukaan membran. Aliran parallel tersebut bantuan carrier molecule yang
akan menghasilkan gaya geser (shear forces) mentransportasikan komponen yang
atau turbulensi didekat permukaan membran diinginkan untuk melewati membran.
sehingga pembentukan filter cake (deposisi Carrier molecule memiliki afinitas yang
partikel yang menumpuk pada permukaan spesifik terhadap salah satu komponen
membran) relatif kecil. Pada aliran dead end, sehingga pemisahan dengan selektifitas
keseluruhan dari fluida melewati membran yang tinggi dapat dicapai.
(sebagai media filter) dan partikel tertahan
pada membran, dengan demikian fluida umpan Membran Telur
mengalir melalui tahanan membran dan Sebagai bahan pangan, telur merupakan
tahanan penumpukan partikel pada permukaan gudang semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh
membran (Suprihanto et al. 2004). kecuali vitamin C dan K. Vitamin yang
Berdasarkan gradient tekanan sebagai terpenting pada telur adalah vitamin B12 yang
gaya dorongnya dan permeabilitasnya, dapat memperbaiki fungsi saraf. Tidak hanya
membran dapat dibedakan menjadi beberapa itu, telur juga mengandung lesithin (emulsifier
jenis yaitu (Mulder,1996): alami) yang kaya akan cholin. Cholin terlibat
a. Mikrofiltrasi (MF), Membran jenis ini dalam pemindahan kolesterol melalui
beroperasi pada tekanan berkisar 0,1-2 Bar peredaran darah dan mambantu metabolisme
dan batasan permeabilitasnya > 50 L/m2. lemak. Cholin juga merupakan komponen
jam bar. penting dari membran sel dan jaringan saraf.
b. Ultrafiltrasi (UF), membran jenis ini Telur tersusun dari kuning telur (yolk),
beroperasi pada tekanan antara 1-5 Bar putih telur (albumen), kerabang tipis, kerabang
dan batasan permeabilitasnya adalah 10- telur, dan beberapa bagian lain yang cukup
50 L/m2 jam bar kompleks. Kerabang telur terdiri atas dua
c. Nanofiltrasi, membran ini beroperasi pada bagian, yaitu kerabang tipis (membran) baik
tekanan antara 5-20 Bar dan batasan luar dan dalam yang dihasilkan oleh istmus
permeabilitasnya mencapai 1,4-12 L/m2 dan kerabang telur keras. Tebal kerabang telur
jam bar. 300 mm. Kerabang telur terdiri atas bahan
d. Reverse Osmosis (RO), membran ini kering 98,4% dan air 1,6%. Bahan kering
beroperasi pada tekanan antara 10-100 bar terdiri dari protein 3,3%dan mineral 95,1%.
dan batasan permeabilitasnya mencapai Mineral yang paling banyak terdapat pada
0,05-1,4 L/m2 jam bar. kerabang telur adalah CaCO3 (98,43%),
MgCO3 (0,84%), dan Ca3(PO4)2 (0,75%).
3

Lapisan kerabang telur terdiri dari kutikula, jumlah yang diperlukan untuk adanya
membran palisadik, membrane cone, membran kesetimbangan antara zat terlarut yang larut
mamiler, dan membran kerabang dalam dan yang tidak larut. Larutan jenuh tidak dapat
(Yuwanta, 2004). menampung zat terlarut lebih banyak., tetapi
Cangkang telur merupakan bagian telur larutan ini belum tentu suatu larutan pekat.
paling luar, berlapis keras setebal 0,2-0,4 mm Konsentrasi molar (M) adalah banyaknya
dan mengandung kalsium karbonat yang partikel zat terlarut dalam larutan yaitu
berfungsi melindungi bagian dalam telur. Pada konsentrasi molar. Secara matematis dapat
kulit telur terdapat pori-pori yang dapat dilalui dinyakan dengan:
udara. Warnanya bervariasi mulai dari putih
sampai kecokelatan tergantung pada jenis Banyaknya mol zat terlarut
unggasnya. Namun perbedaan warna sama M=
sekali tidak mempengaruhi kualitas telur. Banyaknya liter larutan (1)
Lapisan tipis yang terletak antara kulit luar dan
isi telur (putih dan kuning telur) disebut Berdasarkan daya hantar listriknya,
memban shell atau selaput lapisan yang terdiri larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit
dari lapisan membran dalam dan membran dan non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat
luar, keduanya mirip dinding yang dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat
menghalangi bakteri (Wirakusumah). dan elektrolit lemah.
Membran telur adalah membran alami Elektrolit merupakan zat yang jika
yaitu membran dalam proses makhluk hidup. dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi
Membran telur dalam proses makhluk ion-ion (terionisasi), sehingga dapat
hidupnya dikategorikan sebagai alat filtrasi menghantarkan listrik. Zat yang dalam air akan
pencegah masuknya zat yang tidak diinginkan. terurai seluruhnya menjadi ion-ion (terionisasi
Membran telur merupakan membran yang sempurna) disebut elektrolit kuat. Zat yang
bermuatan netral. Sesuai dengan fungsi aslinya tergolong elektrolit kuat seperti: KCl, MgCl2,
membran telur diusahakan pengembangannya CaCl2, NaCl dan lain-lain. Zat yang hanya
sebagai alat filtrasi dalam aplikasi teknologi. sebagian kecil molekulnya larut bereaksi
Efektivitas kerja membran sangat dipengaruhi dengan air untuk membentuk ion (terionisasi
kualitas telur. Apabila telur yang digunakan sebagian) disebut elektrolit lemah. Zat yang
berkualitas buruk maka akan diperoleh hasil tergolong elektrolit lemah seperti: NH3,
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan H2SO3, CH3COOH, dan lain-lain.
karena membran tipisnya juga berkualitas Larutan non elektrolit adalah larutan yang
buruk (Mahrani, 2008). tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena
zat terlarutnya dalam pelarut tidak dapat
Larutan Elektrolit menghasilkan ion-ion. Larutan urea, sukrosa,
Larutan adalah campuran homogen dalam glukosa, alkohol, dan lain-lain merupakan
molekul, atom atau ion dari dua zat atau lebih. larutan jenis ini.
Suatu larutan disebut campuran karena
susunannya dapat berubah-ubah. Sifat larutan Kapasitor
terdiri atas homogen dan heterogen. Larutan Kapasitor adalah dua buah penghantar
homogen merupakan larutan yang susunannya sebarang yang terisolasi, mengangkut muatan-
seragam sehingga tidak dapat diamati adanya muatan yang sama besarnya dan berlawanan
bagian-bagian yang berlainan. Sedangkan tanda sebesar +q dan -q (Halliday dan Resnick,
dalam campuran heterogen, permukaan- 1996).
permukaan tertentu dapat dideteksi antara fase- Salah satu struktur sebuah kapasitor
fase yang terpisah. Komponen yang paling adalah duah plat penghantar yang ditempatkan
banyak dalam larutan disebut pelarut (solvent) berdekatan tetapi tidak bersentuhan. Jika kedua
dan komponen yang kuantitasnya lebih kecil tegangan diberi tegangan listrik, maka muatan
disebbut zat terlarut (solute) (Charlas et all. positif akan terkumpul pada salah satu
1984). penghantar dan muatan negatif pada
Kelarutan ditentukan oleh konsentrasi zat penghantar lainnya. Muatan positif tidak dapat
terlarut dalam larutan jenuhnya. Konsentrasi mengalir menuju plat bermuatan negatif
merupakan banyaknya zat terlarut dalam sebaliknya karena terpisah oleh bahan
pelarut ataupun larutan. Konsentrasi dapat dielektrik yang non konduktif. Muatan ini
dinyatakan dalam persen, molar, molal, persen tersimpan selama tidak ada konduksi pada
mol, fraksi mol dan ppm. Larutan jenuh adalah ujung-ujung kakinya (Sulastri ,2006).
larutan yang mengandung zat terlarut dalam
4

Kapasitansi
Kapasitansi adalah besaran yang
menyatakan kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan listrik (Tipler,
1996). Kapasitansi bergantung pada ukuran
dan bentuk konduktor dan akan bertambah bila
ada sebuah material pengisolasi atau dielektrik
(Young dan Freedman, 2003). Untuk tinjauan
kapasitor keping sejajar, faktor geometri yang
menentukan adalah luas penampang keping Gambar 1. Skema kapasitor plat sejajar
sejajar dan jarak antara kepingnya, sedangkan
sifat bahan dielektriknya ditentukan oleh nilai Ketika luas area plat meningkat, maka
konstanta dielektrik bahannya (Sulastri, 2006). kapasitansi akan meningkat. Ketika jarak antar
Kapasitansi diukur berdasarkan besar plat besar, maka nilai kapasitansi berkurang.
muatan yang dapat disimpan pada suatu Ketika bahan dielektrik besar, maka
kenaikan tegangan (Woollard, 1988). Dapat kapasitansi akan meningkat. Dengan
dituliskan: mempertimbangkan tiga faktor tersebut, maka
kapasitansi kapasitor antar dua plat sejajar
dapat dihitung menggunakan rumusan:

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)


Q = muatan elektron dalam C (coulomb)
V = besar tegangan dalam V (volt) K = tetapan dielektrik

C
R R

R C C
Gambar 2. Model rangkaian membran Sel membran dapat dimodelkan dengan
(Benavente, 2000) rangkaian listrik yang terdiri dari gabungan
kapasitor dan resistor (Coster).
Permukaan kapasitor yang berhubungan
biasanya berbentuk plat rata. Kapasitansi dari ~ 1 ~ 1
suatu kapsitor dipengaruhi oleh tiga faktor Z1 = ~
Z2 = ~
yaitu pada luas plat, jarak antar plat dan
G1 + I ωC1 G2 + I ωC2
medium penyekat atau bahan dielektris. Untuk
kapasitor plat sejajar yang masing-masing
memiliki luas A dan dipisahkan oleh jarak d ~ 1
yang berisi udara, kapasitansi dinyatakan Zm = ~
dengan: Gm + I ωCm
Gabungan seri antara Z1 dan Z2 serta
melihat perumusan Zm maka akan
A = luas area plat (m2) menghasilkan nilai kapasitansi membran.
d = jarak antar plat (m) G 2 2 C1 + G12 C 2 + ω 2C1C 2(C1 + C 2)
Cm =
ε0 = permitivitas ruang hampa (G1 + G 2) 2 + ω 2 (C1 + C 2) 2
= 8,85×10-12 F/m
dimana ω = 2πf merupakan frekuensi sudut
sehingga kapasitansi bergantung pada
frekuensi.
5

dan
Cm

(Gitter, 2007)
f
Grafik frekuensi dengan kapasitansi Impedansi bergantung pada frekuensi. Jika
frekuensi itu bertambah, XL bertambah dan XC
Impedansi berkurang; maka selalu ada satu fre pada
Jika kapasitor dirangkaikan dengan saat XL dan XC sama dan XL–XC adalah nol.
resistor dan induktor pada rangkaian arus Pada frekuensi ini impedansi Z adalah:
bolak-balik (AC), maka hambatan total
rangkaian itu dikenal dengan impedansi.
Secara pendekatan, suatu hambatan (R) atau
diambil untuk menghadirkan komponen
dissipative (menghilangkan) respon dielektrik,
sedangkan suatu kapasitansi (C) Z = impedansi (Ω)
menggambarkan komponen penyimpan R = hambatan (Ω)
dielektrik bahan. Jika suatu sirkuit paralel R–C XL = reaktansi induktif (Ω)
yang ditunjukkan pada gambar 2 XC = reaktansi kapasitif (Ω)
dipertimbangkan, maka hal tersebut f = frekuensi (Hz)
menciptakan suatu model yang cukup dari L = induktansi (H)
polarisasi dielektrik pada cakupan frekuensi C = kapasitas kapasitor (F)
yang didominasi oleh perpindahan muatan (Giancoli, 2001)
bebas. Keseluruhan impedansi dari sirkuit
diberikan oleh penjumlahan kontribusi Dielektrik dan Loss Coefficient
hambatan dan kapasitansi (Azizah, 2008). Ruang antara konduktor pada suatu
Resistansi dari kapasitansi C adalah kapasitor biasanya diisi dengan bahan isolator
R=1/(jωC), dimana j merupakan satuan yang dinamakan dielektrik, misalnya kaca,
imajiner. Pada rangkaian (RP) dan kapasitansi kertas, mika, dan lain-lain.
(reaktansi 1/(ωCP) yang terangkai paralel dapat Eksperimen yang dilakukan Faraday
dperoleh dari Hukum Kirchoff, menunjukkan bahwa adanya dielektrik
menyebabkan kapasitansi bertambah.
Penambahan kapasitansi ini disebabkan
karena adanya dielektrik mengakibatkan
medan listrik di antara kapasitor berkurang.
Sifat dielektrik adalah sifat yang dapat
Dari persamaan (5) diperoleh: menggambarkan kemampuan bahan untuk
menyimpan energi dalam bahan dan
menghamburkan energi dalam bentuk panas,
ketika bahan tersebut diekspos pada medan
arus listrik. Sifat ini dihasilkan dari arus
Jika ditambahkan Rs secara seri pada elemen pengisian dan arus hilang yang berhubungan
RC maka diperoleh: dengan kapasitansi listrik dan tahanan material
(Silalahi, 2003).
Bahan dielektrik suatu kapasitor berfungsi
untuk menghambat aliran arus antar plat.
Bahan dielektrik dinilai berdasarkan
dimana ω digantikan dengan 2πf. Real (Zre) kemampuan bahan untuk mempengaruhi gaya
dan bagian imajiner (Zim) dari impedansi elektrostatik pada suhu tertentu yang disebut
kompleks Z adalah: konstanta dielektrik. Kemampuan dari bahan
dielektrik untuk mendukun gaya elektrostatik
berbanding lurus dengan konstanta dielektrik
(Putri, 2007).
Karakteristik yang dimiliki oleh semua
bahan dielektrik, baik yang berupa cairan,
padatan atau gas, berbentuk kristal atau bukan,
6

ialah kemampuan untuk menyimpan energi ε abs = εε 0


listrik. Penyimpanan ini terjadi dengan
pergeseran relatif kedudukan muatan positif dimana εabs = permitivitas absolut bahan
internal dan muatan negatif internal terhadap εo = permitivitas ruang hampa
gaya atomik dan molekular yang normal (8,85×10-12 F/m)
ε = permitivitas relatif bahan
(Hayt, 1986).
Karena permitivitas merupakan suatu
bilangan kompleks maka dapat dinyatakan
dalam dua bagian yang terdiri dari komponen
nyata dan khayal (Risman, 1991 dan
Rynnanen,1995) yaitu:
ε = ε ′ − jε ′′ = ε e − jδ
(a)
dimana ε = permitivitas relatif kompleks
ε' = tetapan dielektrik
ε"= faktor kehilangan dielektrik
j = unit imajiner (√-1)
δ = sudut kehilangan dielektrik
Bagian nyata permitivitas diketahui
sebagai tetapan dielektrik ε' yang menunjukkan
kemampuan bahan untuk menyimpan energi
(b) listrik, sedangkan komponen khayal
merupakan faktor dielektrik ε" menyatakan
kemampuan bahan untuk menghamburkan atau
melepaskan energi dan mengkonversinya
menjadi panas yang nilainya selalu positif dsan
(c) biasanya lebih kecil dari ε'.
Menurut Mohsenin (1984), tetapan
Gambar 3. Pandangan molekuler mengenai dielektrik didefinisikan sebagai perbandingan
efek dielektrik antara kapasitas bahan, C dengan kapasitansi
runang hampa, C0
Kapasitor mempunyai muatan +q pada
satu pelat dan –q di pelat yang lain (Gambar C
ε=
3a). Kapasitor diisolasi sehingga muatan tidak C0
bisa mengalir ke pelat-pelat atau dari pelat-
ε
pelat tersebut. Dielektrik di sisipkan di antara ε′ =
kedua pelat (Gambar 3b). Molekul-molekul ε0
dielektrik mungkin merupakan polar.
Maksudnya, walaupun molekul-molekul dimana εo menunjukkan ruang hampa dan ε
tersebut netral, elektron-elektronnya mungkin merupakan permitivitas relatif kompleks.
tidak terdistribusi merata, sehingga satu bagian Tetapan dielektrik ε' menunjukkan
dari molekul akan positif dan bagian lainnya kemampuan bahan untuk menyimpan energi
negatif. Karena adanya medan listrik di antara dalam bentuk medan listrik yang berfungsi
pelat-pelat tersebut, molekul-molekul akan sebagai kondensor sehingga dapat dinyatakan
cenderung menjadi terorientasi sebagaimana dalam persamaan (2), dimana C merupakan
digambarkan. Bahkan jika molekul-molekul kapasitas bahan, Q menunjukkan muatan
itu bukan polar, medan listrik di antara pelat dalam bahan dan V adalah beda potensial.
akan menginduksi beberapa pemisahan muatan Loss Coefficient merupakan faktor
pada molekul. Beberapa garis medan listrik hamburan energi pada bahan (Harmen, 2001).
sebenarnya tidak menembus dielektrik, tetapi Sudu Loss Coefficient D merupakan sudut
berakhir (dan mulai kembali) pada muatan- yang dibentuk antara arus total (I)arus bolak
muatan yang diinduksi pada permukaan balik (ac) dan arus pengisian IC pada kapasitor
dielektrik (Giancoli, 2001). seperti pada gambar 4.
Permitivitas atau sifat dielektrik
digambarkan sebagai suatu permitivitas relatif
komplek yang merupakan nilai pembagi antara
permitivitas absolut dengan permitivitas ruang
hampa (Nyfors dan Vainikainen, 1989 dalam
Rynnanen, 1995):
IC
7

diberikan suatu medan listrik akan terjadi


aliran arus, dimana muatan-muatan negatif
dalam bahan tersebut bergerak.
δ
θ SEM
SEM merupakan alat untuk melihat benda
IR yang sangat kecil dalam bentuk stereo dengan
Gambar 4. Ilustrasi sudut pada penentuan loss skala pembesaran tinggi. Alat tersebut
coefficient I dan IC menggunakan sinar elektron berenergi tinggi
untuk melihat objeknya yang sangat kecil.
Pada medium yang ideal, didalam Prinsip kerja SEM adalah mendeteksi elektron
dielektrik kapasitor tidak ada energi hilang yang dipancarkan oleh suatu sampel padatan
yang terjadi dan arus akan membentuk sudut ketika ditembakkan oleh berkas elektron
900 terhadap voltase. Jika terjadi kehilangan berenergi tinggi secara kontinu yang
energi, maka sudut fase akan berkurang, dan dipercepat di dalam electromagnetic coil yang
loss coefficient akan bertambah berdasarkan dihubungkan dengan tabung sinar katode
hubungan sebagai berikut: sehingga dihasilkan suatu informasi mengenai
keadaan permukaan suatu sampel senyawa
Loss coefficient D = 900 – sudut fase (12) (Steven, 2003).
Sebelum dianalisis dengan SEM, sampel
Pada frekunsi yang diberikan, dielektrik harus dipreparasi terlebih dahulu. Hal-hal yang
dapat diperlihatkan sebagai sirkuit paralelyang harus dipenuhi untuk menyiapkan sampel,
terdiri dari kapasitansi dan tahanan yang ideal. yaitu menghilangkan seluruh pelarut, air, atau
Apabila tegangan sinusoidal diberikan bahan lain yang dapat menguap ketika di
pada dielektrik ini maka akan menghasilkan dalam vakum dan menipiskan sampel yang
arus pengisian, dimana arah arus sudut adalah akan dianalisis. Jika spesimen merupakan
900 terhadap tegangan. Pada waktu yang sama isolator, seperti tanaman, kuku jari, dan
terjadi kehilangan arus IR dalam fase yang keramik, maka perlu dilapisi dengan bahan
sama dengan V yang diberikan. Sudut θ yang konduktor. Bahan konduktor yang biasa
memisahkan antara arus total I dengan digunakan adalah emas, perak, dan aliansi
tegangan disebut sudut fase. Cos θ merupakan emas dan paladium. Pelapisan dilakukan dalam
faktor tenaga (PF). Pada kasus kehilangan ruang penguapan vakum (Sutiani, 1997).
energi dielektrik rendah (low loss dielectric),
apabila δ kecil, maka cos θ bisa menggantikan
tan δ. Untuk dielektrik dengan kehilangan BAHAN DAN METODE
cukup besar, hibungan berikut dapat digunakan
menghitung loss coefficient: Tempat dan Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan di Loboratorium
Biofisika Departemen Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Loss coefficient dapat dinyatakan dengan
Institut Pertanian Bogor mulai bulan Juli 2008
persamaaan berikut:
sampai Oktober 2008.

Alat dan Bahan


Bahan-bahan yang digunakan dalam
dimana ω adalah frekuensi angular dan C penelitian ini adalah membran Telur, serbuk
adalah kapasitansi (Harmen, 2001). KCl, MgCl2, CaCl2, PCB, kabel, FeCl3 dan
Atom dan molekul merupakan unsur Aquades.
bermuatan yang terdiri dari partikel bermuatan Alat yang dipergunakan adalah nampan
negatif (elektron) yang mengelilingi partikel plastik, pemotong PCB, gunting, neraca
bermuatan positif (proton) dan neutron sebagai analitik, gelas ukur, pengaduk kaca, spatula,
pusatnya. Ketika bahan sebagai dielektrik cawan petri dan LCR meter.
diberikan suatu medan listrik yang tetap,
muatan-muatan listrik dalam dielektrik Metode Penelitian
tersebut cenderung berpisah atau terpolarisasi, Metode yang digunakan adalah mengukur
muatan negatif mengarah ke elektroda positif impedansi, kapasitansi dan dielektrik dengan
dan muatan positif mengarah ke elektroda LCR meter yang dirangkaikan dengan plat
negatif. Berbeda dengan konduktor apabila kapasitor yang didalamnya terdapat membran.

Anda mungkin juga menyukai