G09nuw - BAB II Tinjauan Pustaka Gambar Polarisasi
G09nuw - BAB II Tinjauan Pustaka Gambar Polarisasi
Lapisan kerabang telur terdiri dari kutikula, jumlah yang diperlukan untuk adanya
membran palisadik, membrane cone, membran kesetimbangan antara zat terlarut yang larut
mamiler, dan membran kerabang dalam dan yang tidak larut. Larutan jenuh tidak dapat
(Yuwanta, 2004). menampung zat terlarut lebih banyak., tetapi
Cangkang telur merupakan bagian telur larutan ini belum tentu suatu larutan pekat.
paling luar, berlapis keras setebal 0,2-0,4 mm Konsentrasi molar (M) adalah banyaknya
dan mengandung kalsium karbonat yang partikel zat terlarut dalam larutan yaitu
berfungsi melindungi bagian dalam telur. Pada konsentrasi molar. Secara matematis dapat
kulit telur terdapat pori-pori yang dapat dilalui dinyakan dengan:
udara. Warnanya bervariasi mulai dari putih
sampai kecokelatan tergantung pada jenis Banyaknya mol zat terlarut
unggasnya. Namun perbedaan warna sama M=
sekali tidak mempengaruhi kualitas telur. Banyaknya liter larutan (1)
Lapisan tipis yang terletak antara kulit luar dan
isi telur (putih dan kuning telur) disebut Berdasarkan daya hantar listriknya,
memban shell atau selaput lapisan yang terdiri larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit
dari lapisan membran dalam dan membran dan non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat
luar, keduanya mirip dinding yang dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat
menghalangi bakteri (Wirakusumah). dan elektrolit lemah.
Membran telur adalah membran alami Elektrolit merupakan zat yang jika
yaitu membran dalam proses makhluk hidup. dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi
Membran telur dalam proses makhluk ion-ion (terionisasi), sehingga dapat
hidupnya dikategorikan sebagai alat filtrasi menghantarkan listrik. Zat yang dalam air akan
pencegah masuknya zat yang tidak diinginkan. terurai seluruhnya menjadi ion-ion (terionisasi
Membran telur merupakan membran yang sempurna) disebut elektrolit kuat. Zat yang
bermuatan netral. Sesuai dengan fungsi aslinya tergolong elektrolit kuat seperti: KCl, MgCl2,
membran telur diusahakan pengembangannya CaCl2, NaCl dan lain-lain. Zat yang hanya
sebagai alat filtrasi dalam aplikasi teknologi. sebagian kecil molekulnya larut bereaksi
Efektivitas kerja membran sangat dipengaruhi dengan air untuk membentuk ion (terionisasi
kualitas telur. Apabila telur yang digunakan sebagian) disebut elektrolit lemah. Zat yang
berkualitas buruk maka akan diperoleh hasil tergolong elektrolit lemah seperti: NH3,
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan H2SO3, CH3COOH, dan lain-lain.
karena membran tipisnya juga berkualitas Larutan non elektrolit adalah larutan yang
buruk (Mahrani, 2008). tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena
zat terlarutnya dalam pelarut tidak dapat
Larutan Elektrolit menghasilkan ion-ion. Larutan urea, sukrosa,
Larutan adalah campuran homogen dalam glukosa, alkohol, dan lain-lain merupakan
molekul, atom atau ion dari dua zat atau lebih. larutan jenis ini.
Suatu larutan disebut campuran karena
susunannya dapat berubah-ubah. Sifat larutan Kapasitor
terdiri atas homogen dan heterogen. Larutan Kapasitor adalah dua buah penghantar
homogen merupakan larutan yang susunannya sebarang yang terisolasi, mengangkut muatan-
seragam sehingga tidak dapat diamati adanya muatan yang sama besarnya dan berlawanan
bagian-bagian yang berlainan. Sedangkan tanda sebesar +q dan -q (Halliday dan Resnick,
dalam campuran heterogen, permukaan- 1996).
permukaan tertentu dapat dideteksi antara fase- Salah satu struktur sebuah kapasitor
fase yang terpisah. Komponen yang paling adalah duah plat penghantar yang ditempatkan
banyak dalam larutan disebut pelarut (solvent) berdekatan tetapi tidak bersentuhan. Jika kedua
dan komponen yang kuantitasnya lebih kecil tegangan diberi tegangan listrik, maka muatan
disebbut zat terlarut (solute) (Charlas et all. positif akan terkumpul pada salah satu
1984). penghantar dan muatan negatif pada
Kelarutan ditentukan oleh konsentrasi zat penghantar lainnya. Muatan positif tidak dapat
terlarut dalam larutan jenuhnya. Konsentrasi mengalir menuju plat bermuatan negatif
merupakan banyaknya zat terlarut dalam sebaliknya karena terpisah oleh bahan
pelarut ataupun larutan. Konsentrasi dapat dielektrik yang non konduktif. Muatan ini
dinyatakan dalam persen, molar, molal, persen tersimpan selama tidak ada konduksi pada
mol, fraksi mol dan ppm. Larutan jenuh adalah ujung-ujung kakinya (Sulastri ,2006).
larutan yang mengandung zat terlarut dalam
4
Kapasitansi
Kapasitansi adalah besaran yang
menyatakan kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan listrik (Tipler,
1996). Kapasitansi bergantung pada ukuran
dan bentuk konduktor dan akan bertambah bila
ada sebuah material pengisolasi atau dielektrik
(Young dan Freedman, 2003). Untuk tinjauan
kapasitor keping sejajar, faktor geometri yang
menentukan adalah luas penampang keping Gambar 1. Skema kapasitor plat sejajar
sejajar dan jarak antara kepingnya, sedangkan
sifat bahan dielektriknya ditentukan oleh nilai Ketika luas area plat meningkat, maka
konstanta dielektrik bahannya (Sulastri, 2006). kapasitansi akan meningkat. Ketika jarak antar
Kapasitansi diukur berdasarkan besar plat besar, maka nilai kapasitansi berkurang.
muatan yang dapat disimpan pada suatu Ketika bahan dielektrik besar, maka
kenaikan tegangan (Woollard, 1988). Dapat kapasitansi akan meningkat. Dengan
dituliskan: mempertimbangkan tiga faktor tersebut, maka
kapasitansi kapasitor antar dua plat sejajar
dapat dihitung menggunakan rumusan:
C
R R
R C C
Gambar 2. Model rangkaian membran Sel membran dapat dimodelkan dengan
(Benavente, 2000) rangkaian listrik yang terdiri dari gabungan
kapasitor dan resistor (Coster).
Permukaan kapasitor yang berhubungan
biasanya berbentuk plat rata. Kapasitansi dari ~ 1 ~ 1
suatu kapsitor dipengaruhi oleh tiga faktor Z1 = ~
Z2 = ~
yaitu pada luas plat, jarak antar plat dan
G1 + I ωC1 G2 + I ωC2
medium penyekat atau bahan dielektris. Untuk
kapasitor plat sejajar yang masing-masing
memiliki luas A dan dipisahkan oleh jarak d ~ 1
yang berisi udara, kapasitansi dinyatakan Zm = ~
dengan: Gm + I ωCm
Gabungan seri antara Z1 dan Z2 serta
melihat perumusan Zm maka akan
A = luas area plat (m2) menghasilkan nilai kapasitansi membran.
d = jarak antar plat (m) G 2 2 C1 + G12 C 2 + ω 2C1C 2(C1 + C 2)
Cm =
ε0 = permitivitas ruang hampa (G1 + G 2) 2 + ω 2 (C1 + C 2) 2
= 8,85×10-12 F/m
dimana ω = 2πf merupakan frekuensi sudut
sehingga kapasitansi bergantung pada
frekuensi.
5
dan
Cm
(Gitter, 2007)
f
Grafik frekuensi dengan kapasitansi Impedansi bergantung pada frekuensi. Jika
frekuensi itu bertambah, XL bertambah dan XC
Impedansi berkurang; maka selalu ada satu fre pada
Jika kapasitor dirangkaikan dengan saat XL dan XC sama dan XL–XC adalah nol.
resistor dan induktor pada rangkaian arus Pada frekuensi ini impedansi Z adalah:
bolak-balik (AC), maka hambatan total
rangkaian itu dikenal dengan impedansi.
Secara pendekatan, suatu hambatan (R) atau
diambil untuk menghadirkan komponen
dissipative (menghilangkan) respon dielektrik,
sedangkan suatu kapasitansi (C) Z = impedansi (Ω)
menggambarkan komponen penyimpan R = hambatan (Ω)
dielektrik bahan. Jika suatu sirkuit paralel R–C XL = reaktansi induktif (Ω)
yang ditunjukkan pada gambar 2 XC = reaktansi kapasitif (Ω)
dipertimbangkan, maka hal tersebut f = frekuensi (Hz)
menciptakan suatu model yang cukup dari L = induktansi (H)
polarisasi dielektrik pada cakupan frekuensi C = kapasitas kapasitor (F)
yang didominasi oleh perpindahan muatan (Giancoli, 2001)
bebas. Keseluruhan impedansi dari sirkuit
diberikan oleh penjumlahan kontribusi Dielektrik dan Loss Coefficient
hambatan dan kapasitansi (Azizah, 2008). Ruang antara konduktor pada suatu
Resistansi dari kapasitansi C adalah kapasitor biasanya diisi dengan bahan isolator
R=1/(jωC), dimana j merupakan satuan yang dinamakan dielektrik, misalnya kaca,
imajiner. Pada rangkaian (RP) dan kapasitansi kertas, mika, dan lain-lain.
(reaktansi 1/(ωCP) yang terangkai paralel dapat Eksperimen yang dilakukan Faraday
dperoleh dari Hukum Kirchoff, menunjukkan bahwa adanya dielektrik
menyebabkan kapasitansi bertambah.
Penambahan kapasitansi ini disebabkan
karena adanya dielektrik mengakibatkan
medan listrik di antara kapasitor berkurang.
Sifat dielektrik adalah sifat yang dapat
Dari persamaan (5) diperoleh: menggambarkan kemampuan bahan untuk
menyimpan energi dalam bahan dan
menghamburkan energi dalam bentuk panas,
ketika bahan tersebut diekspos pada medan
arus listrik. Sifat ini dihasilkan dari arus
Jika ditambahkan Rs secara seri pada elemen pengisian dan arus hilang yang berhubungan
RC maka diperoleh: dengan kapasitansi listrik dan tahanan material
(Silalahi, 2003).
Bahan dielektrik suatu kapasitor berfungsi
untuk menghambat aliran arus antar plat.
Bahan dielektrik dinilai berdasarkan
dimana ω digantikan dengan 2πf. Real (Zre) kemampuan bahan untuk mempengaruhi gaya
dan bagian imajiner (Zim) dari impedansi elektrostatik pada suhu tertentu yang disebut
kompleks Z adalah: konstanta dielektrik. Kemampuan dari bahan
dielektrik untuk mendukun gaya elektrostatik
berbanding lurus dengan konstanta dielektrik
(Putri, 2007).
Karakteristik yang dimiliki oleh semua
bahan dielektrik, baik yang berupa cairan,
padatan atau gas, berbentuk kristal atau bukan,
6