Dosen Pengampu:
Dra. Eldarni, M.Pd
Di Susun Oleh :
Andika Saiful Azhar (1600)
Rido (1400)
Soviyah Ramadhani (1600)
Widya Afriyani (16004138)
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulisucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyelesaikan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penulisan maupun materi. Maka dari itu, kritikan dan saran dari
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata
semogamakalahini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan penulisan bahan ajar, baik untuk proses instruksioal
jarak jauh maupun langsung adanya tatap muka antara pendidik/pengajar
dengan peserta didik merupakan sebuah ciri dari sebuah sistem
instruksional. Bahan ajar harus disusun berdasarkan rencana kegiatan
belajar mengajar yang telah ditetapkan. Untuk membantu mencapai
sasaran, maka bahan ajar yang dibuat juga harus mendukung kegiatan
pembelajaran dalam rangka mencapai kompetensi yang diinginkan.
Siswa atau mahasiswa sekarang ini cenderung akan mendapatkan
informasi dari berbagai sumber informasi, seperti televisi, internet, dan
lainnya, untuk itu bahan ajar yang dikemas sebaiknya juga menyertakan
informasi-informasi terbaru yang telah ada, dan hal ini memang akan
mempersulit untuk membuat sebuah bahan ajar yang mutakhir atau
terbaru. Untuk menyiasati hal tersebut, maka dalam bahan ajar nantinya
dapat dikembangkan kemampuan peserta didik untuk menggali lebih
besar lagi dari lingkungannya.
Materi pada makalah ini akan menjelaskan mengenai Teknik
Penulisan Menyusun Bahan Ajar yang berkenaan dengan pengertian,
komponen, dan format sistematika penulisan bahan ajar yang berupa
bahan ajar cetak berupa menyusun sendiri. Pengetahuan tentang hal-hal
di atas merupakan dasar yang harus diperoleh bagi Anda yang
mempelajari kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan sebagai pencapaian
kompetensi S1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yaitu sebagai
pengembang media pembelajaran dan bahan ajar merupakan salah satu
media pembelajaran. Dan pada bab berikutnya Anda akan mempelajari
materi yang berkenaan dengan pemilihan bahan ajar.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana definisi, komponen serta format teknik penulisan menyusun
bahan ajar sendiri ?
2. Apa saja prinsip-prinsip penulisan pada bahan ajar ?
3. Bagaimana penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam bahan ajar ?
4. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar ?
5. Apa saja prosedur dalam pengembangan bahan ajar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalm penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memahami definisi, komponen serta format teknik penulisan
menyusun bahan ajar sendiri.
2. Untuk mengetahui saja prinsip-prinsip penulisan pada bahan ajar.
3. Untuk memahami penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam bahan
ajar.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar.
5. Untuk mengetahui prosedur dalam pengembangan bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Bimbingan
d. Latihan
e. Umpan balik
anggota penulis yang lain menulis dari sudut pandang yang lainnya.
Sehingga dalam sebuah buku akan terasa dialog antara penulis dan
pembaca. Bahkan bisa jadi sebuah buku adalah visualisasi dari sebuah
diskusi, dialog antar penulis, yang membangun imajinasi dan
pengertian-pengertian baru. Banyak buku-buku ajar yang sukses
diterbitkan dengan melakukan penulisan cara ini. Cara menulis seperti
ini yang perlu diperhatikan adalah masing-masing penulis harus
paham tentang visi, misi dan tujuan buku yang akan disusun.
Kesepakatan perlu diambil pada saat ide dicetuskan, kemudian
mindmap dibuat bersama dan kerangka buku disepakati. Serta yang
tidak kalah pentingnya adalah melakukan pertemuan-pertemuan untuk
mendialogkan isi yang menjadi tanggung jawab masing-masing
anggota penulis.
Jika kita memutuskan untuk menulis buku seorang diri dengan
gaya bahas sendiri, yang perlu diperhatikan adalah kekuatan
penelusuran literatur, mempunyai rekan yang bersedia membaca draf
tulisan sebagai korektor sekaligus pembanding.
Setelah memperoleh ide untuk menulis buku, selanjutnya yang
perlu dilakukan adalah mempertimbangkan siapa calon pembaca
buku tersebut. Hal ini sangat penting, karena sebagus apapun sebuah
buku, jika sasaran buku tidak jelas, buku itu akan membingungkan
pembaca, tidak fokus, dan tidak membangkitkan motivasi. Oleh
karena itu, yang perlu diperhatikan, untuk mengetahui kebutuhan
belajar pembaca hal-hal sebagai berikut.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam buku bahan ajar memuat penjelasan
peran dan fungsi buku ajar dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini
sangat penting sekali diberikan karena peserta didik memerlukan
penjelasan awal mengenai buku ajar yang akan digunakan untuk
belajar mandiri. Penjelasnyang diberikan harus mudah dipahami
oleh peserta didi, meskipun penjelasan yang diberikan bersifat
umum dan tidak terlalu mendetail.
c. Daftar Isi
Daftar isi memuat outline dari buku ajar beserta halamannya.
Daftar isi wajib ditampilkan dalam buku ajar, dengan harapan
peserta didikakan mudah untuk belajar mencari materi yang ingin
dipelajari. Didalam daftar isi hendaknya juga terdapat daftar
gambar, daftar tabel beserta halamannya. Glosarium atau senari
dalam buku ajar memuat kata-kata atau istilah asing yang terdapat
dalam modul beserta arti dari istilah tersebut yang disusun
berdasarkan urutan abjad.
d. Bab Pendahuluan
Bagian utama dari sebuah buku ajar adalah bab pendahuluan
dan bab pembelajaran. Komponen-komponen yang harus ada
dalam bab pendahuluan mencakup deskripsi, prasyarat, petunjuk
penggunaan, tujuan akhir, kompetensi, dan cek kemampuan.
2) Prasyarat
Prasyarat memuat kemampuan awal atau kompetensi dasar
lainnya yang disyaratkan untuk mempelajari bahan ajar apabila
materi yang diberikan dlam pembelajaran merupakan materi
yang berkesinambungan (rangkaian materi berseri).
Diharapkan dalan prasyarat mencantumkan secara spesifik
kemampuan yang diperlukan, misalnya berdasarkan
penguasaan modul lainnya.
3) Petunjuk penggunaan
Petunjuk penggunaan bermanfaat untuk memberikan
panduan bagi peserta didik mengenai tata cara menggunakan
buku ajar. Panduan tersebut diberikan selain kepada peserta
didik juga diberikan diberikan kepada pendidik. Panduan bagi
10
4) Tujuan akhir
Tujuan akhir ditulis berdasarkan tujuan instruksional
umum yang ada dalam silabus.
5) Kompetensi
Kompetensi yang ditulis dalam buku ajar, yaitu
menguraikan tentang kompetensi yang akan dicapai peserta
didik sesuai dengan yang telah digariskan dalam tujuan
instruksional dalam silabus. Misalnya kompetensi utama, sub
kompetensi yang akan didapatkan peserta didik, kriteria unjuk
kerja (biasanya terdapat dalam buku ajar untuk siswa-siswa
kejuruan), ruang lingkup kompetensi, keterampilan yang
dimuliki, sikap dan pengetahuan dari peserta didik.
e. Bab Pembelajaran
Penyusunan Bab Pembelajaran disusun berdasarkan urutan bab
per bab sebagaimana kegiatan pembelajaran dikelas atau
dilapangan. Dengan kata lain, susunan dan urutan bab disesuaikan
dengan kegiatan pertemuan antara pendidik dan peserta didik.
Dalam penyusunan bab pembelajaran ini, pendidik diharapkan
membayangkan dirinya sedang bertatap muka dengan peserta didik,
11
1) Pendahuluan
Pendahuluan meliputi deskripsi singkat atau gambaran
umum tentang cakupan bab dimaksud.
2) Uraian materi
Uraian atau penjelasan materi secara rinci merupakan
bagian utama yang akan membawa peserta didik mempunyai
kompetensi-kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, bahan ajar
semaksimal mungkin memanfaatkan alat bantu belajar yang
akan membantu peserta didik memahaminya. Alat bantu yang
dapat dimuat dalam uraian materi antara lain berupa diagram-
diagram, analogi-analogi (biasanya dialogikan dengan keadaan
sekitar yang mampu dipahami oleh peserta didik), pertanyaan-
pertanyaan yang membuka peluang bagi peserta didik untuk
mencari sumber informasi lainnya, dan sebagainya. Bahan ajar
dapat dilengkapi dengan buku teks sebagai bagian utama dari
penyajian, sehingga peserta didik apabila ingin lebih
memahami materi yang diberikan dapat langsung memperoleh
penyelesaiannya atau mendapatkan jawabannya.
12
3) Rangkuman
Rangkuman dalam setiap bab memuat hal penting yang
patut menjadi perhatian peserta didik untuk dapat
dimanfaatkan dalam mempelajari bab lainnya, atau untuk dapat
dimanfaatkan peserta didik dalam belajar. Hal ini harus
menjadi perhatian tim pengembangan bahan ajar, karena
beberapa peserta didik mungkin memulai belajar mandiri
dengan membaca rangkuman setiap bab. Pernyataan dalam
rangkuman harus berisi pengetahuan yang mendasar dari
uraian materi.
g. Lembar kerja
Lembar kerja memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional. Lembar
kerja ini harus ada, khususnya dalam kegiatan instruksional yang
menekankan pada keterampilan motorik, misalnya bagis siswa
yang disekolah-sekolah kejuruan, dan lainnya.
h. Daftar pustaka
Daftar Pustaka yang ditulis merupakan khusus yang digunakan
untuk materi pembelajaran ini, pustaka yang digunakan bisa buku
teks, buku ajar, terbitan berkala, dan lainya yang lazim.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Manfaat Pembelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
14
2. Indikator Keberhasilan
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
F. Petunjuk Belajar
A. Judul
B. Indikator Keberhasilan
C. Uraian dan Contoh
1. Sub Materi Pokok 1
a..........
1)......
2).....
2. Sub Materi Pokok 2
a..........
1)............
a)...............
b)..............
D. Rangkuman
E. Tugas / Latihan
F. Lembar Kerja
G. Daftar Pustaka
3. Kosa Kata
Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita
dituntut untuk memilih dan menggunakan kosa kata bahasa yang benar.
Kita harus bisa membedakan antara ragam bahasa baku dan ragam
bahasa tidak baku, baik tulis maupun lisan.
Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan).
Sikap itu antara lain resmi, akrab, dingin, dan santai. Perbedaan-
perbedaan itu tampak dalam pilihan kata dan penerapan kaidah tata
bahasa. Sering pula raga mini disebut gaya. Pada dasarnya setiap
penutur bahasa mempunyai kemampuan memakai bermacam ragam
bahasa itu. Namun, keterampilan menggunakan bermacam ragam
bahasa itu bukan merupakan warisan melainkan diperoleh melalui
proses belajar, baik melalui pelatihan maupun pengalaman.
Keterbatasan penguasaan ragam/gaya menimbulkan kesan bahwa
penutur itu kurang luas pergaulannya.
Jika terdapat jarak antara penutur dengan kawan bicara (jika lisan)
atau penulis dengan pembaca (jika ditulis), akan digunakan ragam
bahasa resmi atau apa yang dikenal bahasa baku. Makin formal jarak
penutur dan kawan bicara, akan makin resmi dan berarti makin tinggi
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah
20
4. Ejaan
Dalam bahasa tulis kita menemukan adanya bermacam-macam
tanda yang digunakan untuk membedakan arti sekaligus sebagai
pelukisan atas bahasa lisan. Segala macam tanda tersebut untuk
menggambarkan perhentian antara , perhentian akhir, tekanan, tanda
Tanya dan lain-lain. Tanda-tanda tersebut dinamakan tanda baca.
Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana
melambangkan bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana menempatkan
tanda-tanda baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal-hal seperti:
bagaimana memotong-motong suku kata, bagaimana menggabungkan
kata-kata, baik dengan imbuhan-imbuhan maupun antara kata dengan
kata. Pemotongan itu harus berguna terutama bagaimana kita harus
memisahkan huruf-huruf itu pada akhir suatu baris, bila baris itu tidak
memungkinkan kita menuliskan seluruh kata di sana. Kecuali itu,
penggunaan huruf kapital juga merupakan unsur penting yang harus
diperhatikan dalam penulisan dengan ejaan yang tepat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan peraturan
bagaimana menggambarkan lambing-lambang bunyi-ujaran dan
bagaimana inter-relasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya,
penggabungannya) dalam suatu bahasa disebut ejaan.
5. Makna
Pemakaian bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya,
dalam bahasa ilmu tidak tepat digunakan kata-kata yang bermakna
konotatif (kata kiasan tidak tepat digunakan dalam ragam bahasa ilmu).
Jadi, pemakaian bahasa yang benar adalah pemakaian bahasa yang
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.
21
guru terhadapsiswaakanmenjadipenguatanpadadirisiswa.
Perkataanseorang guru seperti ’yabenar’ atau ‚’yakamupintar’
atau,’itubenar, namunakanlebihbaikkalaubegini...’
akanmenimbulkankepercayaandiripadasiswabahwaiatelahmenjawabata
umengerjakansesuatudenganbenar. Sebaliknya, respond
negatifakanmematahkansemangatsiswa. Untukitu,
janganlupaberikanumpanbalik yang positifterhadaphasilkerjasiswa.
4. Motivasibelajar yang
tinggimerupakansalahsatufaktorpenentukeberhasilan belajar.
Seorangsiswa yang
memilikimotivasibelajartinggiakanlebihberhasildalambelajar.
Untukitu, makasalahsatutugas guru
dalammelaksanakanpembelajaranadalahmemberikandorongan
(motivasi) agar
siswamaubelajar.Banyakcarauntukmemberikanmotivasi, antara lain
denganmemberikanpujian, memberikanharapan,
menjelastujuandanmanfaat, membericontoh,
ataupunmenceritakansesuatu yang membuatsiswasenangbelajar, dan
lain-lain.
5. Mencapaitujuanibaratnaiktangga, setahap demi setahap,
akhirnyaakanmencapaiketinggiantertentu.
Pembelajaranadalahsuatu proses yang bertahapdanberkelanjutan.
Untukmencapaisuatu standard kompetensi yang tinggi,
perludibuatkantujuan-tujuanantara.Ibaratanaktangga,
semakinlebaranaktanggasemakinsulitkitamelangkah,
namunjugaanaktangga yang
terlalukecilterlampaumudahmelewatinya.Untukitu, maka guru
perlumenyusunanaktanggatujuanpembelajaransecara pas,
sesuaidengankarakteristiksiswa.Dalambahan ajar,
anaktanggatersebutdirumuskandalambentukindikator-
indikatorkompetensi.
23
6. Mengetahuihasil yang
telahdicapaiakanmendorongsiswauntukterusmencapaitujuan.
Dalam proses pembelajaran, guru ibaratpemanduperjalanan.
Dengandemikian,
semuapesertadapatmencapaikotatujuandenganselamat.
Dalampembelajaran,
setiapanakakanmencapaitujuantersebutdengankecepatannyasendiri,
namunmerekasemuaakansampaikepadatujuanmeskipundenganwaktu
yang berbeda-beda. Inilahsebagiandariprinsipbelajartuntas.
A. Kesimpulan
Penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa,
meliputi kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan
umpan balik. Untuk itu dalam menulis bahan ajar didasarkan pada analisis
materi pada kurikulum, rencana atau program pengajaran, dan silabus yang
telah disusun.
Materi bahan ajar berupa pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang
tercantum dalam program pembelajaran sesuai dengan silabus. Hasil
penyusunan bahan ajar dari karya sendiri, paling ekonomis, walaupun
beban tugasnya berat. Setiap bab berjumlah lebih kurang 15-25 halaman,
untuk pelajaran eksakta 10-20 halaman.
Bahan ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan
siswa. Selain ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain
untuk menulis bahan ajar secara kelompok, dengan guru-guru bidang studi
sejenis, baik dalam satu sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan
bersama pakar, yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu. Disamping
penguasaan bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiri bahan ajar,
diperlukan kemampuan menulis sesuai dengn prinsip-prinsip instruksional.
Menurut Panen dan Purwanto (2004), penyusunan bahan ajar dapat
dilakukan melalui beragam cara, dari yang termurah sampai yang
termahal, dari yang paling sederhana sampai yang tercanggih. Mulai dari
ide, pemikiran dan gaya bahasa sendiri, sampai dengan penulisan dengan
banyak kutipan.Pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada
analisis kebutuhan peserta didik. Alur pengembangan bahan ajar
menunjukkan bahwa setelah pengembangan bahan ajar harus diberikan
pedoman peserta didik dan pedoman pengajaran yang kesemuanya tetap
didasarkan pada rencana kegiatan pembelajaran.
24
25
B. Saran
Dengan mempelajari teknik penulisan menyusun bahan ajar
diharapkan kita sebagai penulis dan perancang bahan ajar agar memahami
bagaimana prinsip-prinsip dalam penulisan serta komponen dalam bahan
ajar. Untuk membuat sebuah bahan ajar perlu mengetahui kebutuhan
perserta didik sehingga terdapat kesesuaian antara SK/KD dengan
pencapaian hasil belajar siswa melalui materi dalam bahan ajar.
KEPUSTAKAAN
Eldarni.2017. Kiat Sukses Menulis Bahan Ajar. Padang : SUKABINA Press. Hal
74; 89; 189.
(PDF) Format Penulisan Bahan Ajar. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/303297512_Format_Penulisan_Bah
an_Ajar [accessed Oct 10 2018].