Anda di halaman 1dari 34

BAB III

ANALISIS HIDROLOGI

3.1 Tinjauan Umum

Maksud dan tujuan dari analisa hidrologi adalah untuk mengetahui potensi air yang
ada pada lokasi pekerjaan yang akan dimanfaatkan, dikembangkan serta mengendalikan
potensi air untuk kepentingan masyarakat sekitarnya. Analisa hidrologi ini sangat penting
artinya dalam tahap desain khususnya untuk perencanaan bangunan pengairan.
Dalam hal ini digunakan data curah hujan dari stasiun yang berpengaruh pada daerah
tersebut, yaitu :
1. Stasiun Hujan Palolo
2. Stasiun Hujan Bora
155000 160000 165000 170000 175000 180000

9900000 9900000

9895000 9895000

Biromaru
9890000 9890000
{
x

9885000 Bora 9885000


{
x { Sigi
x

9880000 9880000

3 0 3 6 Kilometers

155000 160000 165000 170000 175000 180000

Gambar 3.1 Das wuno

3.2 Curah Hujan Rancangan

Curah hujan rancangan adalah curah hujan yang terjadi pada suatu daerah dengan

periode ulang tertentu. Dalam perhitungan curah hujan rancangan digunakan analisis

frekuensi. Namun demikian sebelum menggunakan macam analisis frekuensi perlu dikaji
persyaratannya. Adapun pengujian sebaran data untuk dapat menggunakan analisis frekuensi

adalah, dihitung parameter-parameter statistik, Cs, Cv, Ck, untuk dapat menentukan macam

analisis frekuensi. Syarat untuk EJ. Gumbell, Ck = 5,40 dan Cs = 1,14 ; Sedangkan Log

Pearson III harga Cs dan Cv nya bebas.

3.2.1 Curah Hujan Rata-rata Daerah Aliran

Curah hujan yang diperlukan untuk perencanaan dam pengendali sedimen adalah

curah hujan rata – rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada

satu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau curah hujan

daerah dan dinyatakan dalam mm. ( Suyono Sosrodarsono, Hidrologi Untuk

Pengairan ).

Metode yang digunakan adalah metode perhitungan rata-rata karena jumlah

stasiun curah hujan yang terletak pada DPS hanya dua stasiun. Caranya adalah

dengan menjumlahkan curah hujan pada tiap stasiun kemudian membaginya dengan

jumlah stasiun yang ada. Metode ini masih memiliki banyak kelemahan karena tidak

memasukkan pengaruh topografi. Metode ini dapat digunakan dengan hasil

memuaskan apabila daerahnya datar dan penempatan alat ukur tersebar merata, serta

curah hujan tidak bervariasi banyak dari harga tengahnya.

Rumus:

Di mana : Rrt = curah hujan rata – rata (mm)

R = tinggi curah hujan di stasiun i (mm)

n = jumlah Stasiun
Tabel 3.1 Curah Hujan Maksimum Stasiun Palolo

Rata-
No TAHUN Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Max Min
rata

1 2002 5.5 0.0 16.6 56.2 27.7 16.2 17.0 16.0 11.3 4.2 7.1 13.0 15.90 56.20 0.00
2 2003 0.0 22.0 42.0 18.4 22.0 28.0 42.0 44.0 44.4 31.0 31.2 68.0 32.75 68.00 0.00
3 2004 43.8 10.0 13.2 14.0 11.0 12.0 11.0 10.5 4.5 0.0 7.2 28.3 13.79 43.80 0.00
4 2005 22.2 15.2 16.5 14.1 20.1 22.3 6.9 11.4 10.2 10.0 13.0 10.2 14.34 22.30 6.90
5 2006 19.4 6.0 6.1 14.2 7.5 10.4 12.0 31.2 16.0 5.5 7.3 5.3 11.74 31.20 5.30
6 2007 4.1 5.3 13.0 11.5 36.0 33.5 20.2 29.2 25.2 13.5 12.6 15.2 18.28 36.00 4.10
7 2008 - - - 18.2 9.9 19.3 21.5 35.7 27.5 24.0 15.6 - 21.46 35.70 9.90
8 2009 20.5 19.2 37.8 22.8 24.6 12.5 20.6 10.8 13.3 17.5 20.7 15.9 19.68 37.80 10.80
9 2010 13.2 17.4 25.3 10.0 25.4 17.5 18.4 18.9 19.0 7.4 10.1 18.2 16.73 25.40 7.40
10 2011 16.9 7.6 12.3 14.3 13.6 29.1 9.5 17.5 15.2 6.2 18.4 4.1 13.73 29.10 4.10
11 2012 0.0 10.2 27.3 20.7 15.2 22.4 15.4 21.5 17.8 18.2 27.1 30.6 18.87 30.60 0.00
12 2013 17.4 35.6 30.4 28.2 27.5 32.1 40.6 25.3 35.3 56.7 21.6 84.5 36.27 84.50 17.40
13 2014 19.5 0.0 66.3 14.0 75.4 35.5 46.0 60.2 82.5 20.2 42.6 30.1 41.03 82.50 0.00
14 2015 13.9 28.9 63.7 42.0 95.6 53.6 25.8 40.2 31.2 40.0 75.5 7.0 43.12 95.60 7.00
Jumlah (mm) 196.40 177.40 370.50 298.60 411.50 344.40 306.90 372.40 353.40 254.40 310.00 330.40
Rata - rata (mm) 15.11 13.65 28.50 21.33 29.39 24.60 21.92 26.60 25.24 18.17 22.14 25.42
Maximmum 43.80 35.60 66.30 56.20 95.60 53.60 46.00 60.20 82.50 56.70 75.50 84.50
Minimmum 0.00 0.00 6.10 10.00 7.50 10.40 6.90 10.50 4.50 0.00 7.10 4.10

Keterangan : - Tidak Ada Data


Tabel 3.2 Curah Hujan Maksimum Stasiun Bora

Rata-
No TAHUN Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Max Min
rata

1 2002 18.0 7.0 8.0 35.0 33.0 33.0 14.0 - 3.0 0.0 52.0 7.0 19.09 52.00 0.00
2 2003 17.0 30.0 33.0 12.0 21.0 18.0 9.0 15.0 16.0 14.0 18.0 9.0 17.67 33.00 9.00
3 2004 13.0 3.0 11.0 42.0 22.0 12.0 2.0 0.0 6.0 0.0 10.0 4.0 10.42 42.00 0.00
4 2005 7.0 10.0 8.0 9.0 30.0 15.0 8.0 18.0 6.0 30.0 - 7.0 13.45 30.00 6.00
5 2006 2.0 2.0 8.0 8.0 3.0 0.0 1.0 0.0 8.2 0.0 8.0 5.0 3.77 8.20 0.00
6 2007 12.0 23.0 9.0 5.0 8.0 8.0 6.0 14.0 7.0 0.0 - 14.0 9.64 23.00 0.00
7 2008 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 8.0 4.0 4.0 8.0 6.0 4.58 8.00 2.00
8 2009 - - - - - - - - - - - - - 0.00 0.00
9 2010 - - - - - - - - - - - - - 0.00 0.00
10 2011 - - - - - - - 24.0 99.5 32.0 11.9 30.0 39.48 99.50 11.90
11 2012 50.0 12.5 19.4 15.4 6.3 16.0 24.5 19.2 4.2 19.5 8.5 28.9 18.70 50.00 4.20
12 2013 13.5 11.8 14.9 23.5 23.3 41.3 45.4 22.8 13.0 19.0 30.2 11.4 22.51 45.40 11.40
13 2014 - - - - - - - - - - - - - 0.00 0.00
14 2015 - - - - - - - - - - - - - 0.00 0.00
Jumlah (mm) 136.50 101.30 115.30 153.90 150.60 147.30 112.90 121.00 166.90 118.50 146.60 122.30
Rata - rata
(mm) 15.17 11.26 12.81 17.10 16.73 16.37 12.54 13.44 16.69 11.85 18.33 12.23
Maximmum 50.00 30.00 33.00 42.00 33.00 41.30 45.40 24.00 99.50 32.00 52.00 30.00
Minimmum 2.00 2.00 4.00 4.00 3.00 0.00 1.00 0.00 3.00 0.00 8.00 4.00
Keterangan : - Tidak Ada Data
Tabel 3.3 Curah Hujan Harian Maksimum Rata-rata

Stasiun Curah
No Tahun Hujan
Wilayah
Palolo Bora
1 2002 56.20 52.00 54.10
2 2003 68.00 33.00 50.50
3 2004 43.80 42.00 42.90
4 2005 22.30 30.00 26.15
5 2006 31.20 8.20 19.70
6 2007 36.00 23.00 29.50
7 2008 35.70 8.00 21.85
8 2009 37.80 - 37.80
9 2010 25.40 - 25.40
10 2011 29.10 99.50 64.30
11 2012 30.60 50.00 40.30
12 2013 84.50 45.40 64.95
13 2014 82.50 - 82.50
14 2015 95.60 - 95.60

Curah Hujan Maksimum Rata-rata


120.0

100.0

80.0
Curah Hujan

60.0

40.0

20.0

0.0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Curah Hujan 54.1 50.5 42.9 26.2 19.7 29.5 21.9 37.8 25.4 64.3 40.3 65.0 82.5 95.6
Tahun

Grafik 3.1 Curah Hujan Maksimum Rata-rata


Tabel 3.4 Curah Hujan Maksimum rata-rata

Rangking Data
Curah
Curah
No. Tahun Hujan
Hujan
Tahun Maksimum
(mm) (mm)
1 2002 54.1 2015 95.6
2 2003 50.5 2014 82.5
3 2004 42.9 2013 65.0
4 2005 26.2 2011 64.3
5 2006 19.7 2002 54.1
6 2007 29.5 2003 50.5
7 2008 21.9 2004 42.9
8 2009 37.8 2012 40.3
9 2010 25.4 2009 37.8
10 2011 64.3 2007 29.5
11 2012 40.3 2005 26.2
12 2013 65.0 2010 25.4
13 2014 82.5 2008 21.9
14 2015 95.6 2006 19.7

3.2.2 Analisa Frekuensi

a. Pemilihan Agihan Frekuensi

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pemilihan agihan frekuensi

adalah :

Metode Gumbell:

1. Menghitung curah hujan maksimum rerata dengan persamaan :

1 n
xo =  xi
n i =1

2. Menghitung simpangan baku, dengan persamaan :

 (x
i =1
i − x o )2
Sx =
n −1
3. Menghitung parameter-parameter statistik, yang meliputi koefisien

skewnes/penyimpangan (Cs), koefisien varians (Cv), dan koefisien kurtosis

(Ck), dengan persamaan :

Cs =  (x i − xo ) 3
(n − 1) (n − 2) Sx 3

Ck =
n 2
 (x i − xo ) 4
(n − 1) (n − 2) (n − 3) Sx 3

Sx
Cv =
xo

4. Dengan melihat harga Cs, Cv, dan Ck sehingga dapat ditentukan agihan

frekuensi mana yang akan digunakan.

Keterangan :

xi = curah hujan, mm
xo = curah hujan rata-rata, mm
n = jumlah data
Sx = standar deviasi
Cs = koefisien skewnes/penyimpangan
Cv = koefisien varians
Ck = koefisien kurtosis

Tabel 3.5 Parameter Uji Distribusi Statistik


Curah hujan
No. (Xi-X) (Xi-X)2 (Xi-X)3 (Xi-X)4
(Xi) (mm)
1 95.6 48.775 2379.001 116035.755 5659643.974
2 82.5 35.675 1272.706 45403.773 1619779.608
3 65.0 18.125 328.516 5954.346 107922.516
4 64.3 17.475 305.376 5336.439 93254.272
5 54.1 7.275 52.926 385.034 2801.122
6 50.5 3.675 13.506 49.633 182.402
7 42.9 -3.925 15.406 -60.467 237.333
8 40.3 -6.525 42.576 -277.806 1812.684
9 37.8 -9.025 81.451 -735.092 6634.204
10 29.5 -17.325 300.156 -5200.196 90093.399
11 26.2 -20.675 427.456 -8837.645 182718.311
12 25.4 -21.425 459.031 -9834.731 210709.115
13 21.9 -24.975 623.751 -15578.172 389064.842
14 19.7 -27.125 735.766 -19957.643 541351.055
Jumlah 655.6 7037.619 112683.229 8906204.837
Rata-
46.825
rata
1 n
xo =  x i = 46.825
n i =1

 (x
i =1
i − x o )2
Sx = = 23.267
n −1

Cs =  (x i − xo ) 3
= 0,803
(n − 1) (n − 2) Sx 3

Ck =
n 2
 (x i − xo ) 4
= 80,762
(n − 1) (n − 2) (n − 3) Sx 3

Sx
Cv = = 0,4
xo

Metode Log Person III :

Dalam perhitungan ini, memerlukan beberapa parameter yaitu berupa derajat

kepencengan, nilai tengah (harga rata-rata), dan standar deviasi. Adapun langkah-

langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :

• Mengubah data curah hujan n buah dari x1, x2, x3,...,xn menjadi bentuk.

logaritma yaitu log x1, log x2, log x3,..., log xn

• Menghitung harga rerata, dari data curah hujan yang telah diubah ke dalam

bentuk logaritma dengan persamaan :

1 n
log xo =  log x i
n i =1

• Hitung standar deviasi, dengan persamaan :

 (log x
i =1
i − log x o )2
S log x =
n −1

• Hitung koefisien penyimpangan, dengan persamaan :


n

 (log x
i =1
i − log x o ) 3
Cs =
(n − 1) (n − 2)S 3

Tabel 3.6 Parameter Uji Distribusi Statistik dalam Log


Curah hujan Log Xi - (Log Xi - (Log Xi - (Log Xi -
No. Log Xi
(mm) Log Xo Log Xo)2 Log Xo)3 Log Xo)4
1 95.60 1.980 0.359 0.129 0.046 0.017
2 82.50 1.916 0.295 0.087 0.026 0.008
3 64.95 1.813 0.191 0.037 0.007 0.001
4 64.30 1.808 0.187 0.035 0.007 0.001
5 54.10 1.733 0.112 0.013 0.001 0.000
6 50.50 1.703 0.082 0.007 0.001 0.000
7 42.90 1.632 0.011 0.000 0.000 0.000
8 40.30 1.605 -0.016 0.000 0.000 0.000
9 37.80 1.577 -0.044 0.002 0.000 0.000
10 29.50 1.470 -0.151 0.023 -0.003 0.001
11 26.15 1.417 -0.204 0.041 -0.008 0.002
12 25.40 1.405 -0.216 0.047 -0.010 0.002
13 21.85 1.339 -0.282 0.079 -0.022 0.006
14 19.70 1.294 -0.327 0.107 -0.035 0.011
Jumlah 655.55 22.695 0.000 0.607 0.008 0.049
Log
Xo 46.825 1.621

1 n
log xo =  log x i = 46,825
n i =1

 (log x
i =1
i − log x o )2
S log x = = 0,216
n −1

 (log x
i =1
i − log x o ) 3
Cs = = 0,0747
(n − 1) (n − 2) (n − 3)

Dari faktor – faktor di atas dapat ditentukan metode mana yang bisa dipakai,

seperti disajikan dalam tabel berikut :

Jenis Distribusi Syarat Perhitungan Kesimpulan


Cs ≤ 1,1396 Cs = 0.803 Tidak
Gumbel
Ck ≤ 5,4002 Ck = 80.762 memenuhi

Log Pearson III Cs ≠ 0 Cs = 0.075 Memenuhi


Dengan melihat parameter statistic yang sesuai maka dalam perhitungan

hujan rancangan digunakan Metode Log Pearson III.

Untuk mendapatkan harga XT (Hujan Rancangan), maka harga KTr diberi

nilai sesuai dengan harga Cs (koefisien skewness) dan kala ulang, dari harga-

harga tersebut dapat ditarik suatu garis lurus.

a) Untuk kala ulang 2 tahun


Untuk kala ulang 2 tahun dan Cs = 0.0747 dari tabel faktor penyimpangan
KTr untuk Log Pearson III (dapat dilihat pada Tabel 3.7) diperoleh nilai
harga KTr = 0,000 , sehingga :
Log XT = Log Xo + KTr . S Log X
= 1,621 + (0,000 x 0,2160)
= 1,621
XT = 41,793 mm
b) Untuk kala ulang 50 tahun
Untuk kala ulang 50 tahun dan Cs = 0.0747 dari tabel faktor penyimpangan
KTr untuk Log Pearson III (dapat dilihat pada Tabel 3.7) diperoleh nilai
harga KTr = 2,054 , sehingga :
Log XT = Log Xo + KTr . S Log X
= 1,621 + (2,054 x 0,2169)
= 2,065
XT = 116,108 mm

Tabel 3.7 Perhitungan Curah Hujan Rancangan Distribusi Log Pearson III Data
Maksimum Tahunan
Logaritma Hujan
Periode Ulang (T) KTr Log Xo Hujan Rancangan XT
Rancangan
2 0.000 1.621 1.621 41.793
5 0.842 1.621 1.803 63.536
10 1.282 1.621 1.898 79.082
25 1.751 1.621 1.999 99.862
50 2.054 1.621 2.065 116.109
100 2.326 1.621 2.124 132.932
200 2.576 1.621 2.178 150.536
b. Pengujian Kesesuaian distribusi Frekuensi

Pengujian parameter untuk menentukan kecocokan (the goodness of fit test)

yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1). Chi-kuadrat (chi-square)

Uji Chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi

peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang

dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter 2. Parameter 2

dapat dihitung dengan rumus :

k
( Xe − Xt )2
 2
hitung = 
i =1 Xe

dimana :

2 hitung = parameter chi-kuadrat terhitung

Xe = curah hujan empiris

Xt = curah hujan teoritis

Nilai X2 yang dihitung, harus lebih kecil dari harga X2 kritis untuk suatu derajat nyata

tertentu (level of significance ).

Derajat kebebasan dihitung dengan rumus V = n - 3

dimana :

V = derajat kebebasan

n = jumlah data
2). Smirnov – Kolmogorof

Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorof sering juga disebut sebagai uji kecocokan

non parametrik, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu.

Uji ini digunakan untuk menguji simpangan / selisih terbesar antara peluang

pengamatan (empiris) dengan peluang teoritis, yaitu dalam bentuk persamaan

berikut:

 maks = Pe − PT
dimana :

maks = selisih terbesar antara peluang empiris dengan teoritis

Pe = peluang empiris, dengan menggunakan persamaan dari


Weibull :
m = nomor urut kejadian, atau peringkat kejadian
N = jumlah data pengamatan
PT = peluang teoritis dari hasil penggambaran data pada kertas
distribusi (persamaan distribusinya) secara grafis, atau
meng-gunakan fasilitas perhitungan peluang menurut
wilayah luas di bawah kurva normal.
Tabel 3.8. Harga Kritis (Δcr) untuk Smirnov Kolmogorov

Sumber : Buku Analisis Hidrologi


3.9 Tabel Uji Metode Smirnov - Kolmogrov Log person

Curah hujan f(t) = (Xi-


No P (x) = M/(n+1) P(x<) P'(x) = M/(n-1) P'(x<) D
(Xi) mm Xrt)/Sd
(1) (2) (3) (4) = nilai 1 - (3) (5) (6) (7) = nilai 1 -(6) (8) = (4) - (7)

1 95.6 0.0667 0.933 2.096 0.077 0.923 0.010


2 82.5 0.1333 0.867 1.533 0.154 0.846 0.021
3 65.0 0.2000 0.800 0.779 0.231 0.769 0.031
4 64.3 0.2667 0.733 0.751 0.308 0.692 0.041
5 54.1 0.3333 0.667 0.313 0.385 0.615 0.051
6 50.5 0.4000 0.600 0.158 0.462 0.538 0.062
7 42.9 0.4667 0.533 -0.169 0.538 0.462 0.072
8 40.3 0.5333 0.467 -0.280 0.615 0.385 0.082
9 37.8 0.6000 0.400 -0.388 0.692 0.308 0.092
10 29.5 0.6667 0.333 -0.745 0.769 0.231 0.103
11 26.2 0.7333 0.267 -0.889 0.846 0.154 0.113
12 25.4 0.8000 0.200 -0.921 0.923 0.077 0.123
13 21.9 0.8667 0.133 -1.073 1.000 0.000 0.133
14 19.7 0.9333 0.067 -1.166 1.077 -0.077 0.144
Dari Tabel 3.9 diatas diperoleh :

Mean (x) = 41.6000


rata-rata (Xrt) = 46.8250
Sdev (sd) = 23.2670
Tarif Signifikan (α) = 5%
Δ Max = 0.144
Banyak Data, (n) = 14
Δ Cr (Tabel 3.12) = 0.354 untuk n = 14

Dilihat dari perbandingan di atas bahwa Δ maks < Δ kritis, maka metode sebaran yang diuji dapat

diterima

3.3 Debit banjir

Pada umumnya banjir rencana (design flood) di Indonesia ditentukan berdasarkan


analisa curah hujan harian yang tercatat. Frekuensi debit maksimum jarang diterapkan
karena keterbatasan masa pengamatan. Maka analisisnya dilakukan dengan menggunakan
persamaan-persamaan empiris dengan memperhitungkan parameter alam yang terkait.
Untuk menentukan debit banjir rencanan dilakukan analisa debit puncak banjir dengan
beberapa metode.
1. Metode Haspers
2. Metode Weduwen

3.3.1 Metode Haspers


Metode Haspers digunakan pasa luas DAS < 300 km2. Perhitungan debit
banjir rencana untuk metode ini menggunakan persamaan-persamaan sebagai
berikut (Loebis, 1987) : Persamaan yang digunakan :

Qn = α. 𝛽. qn. A
t x Rn
r = (untuk t < 2 jam)
t+1−0.0008 x (260−Rn)x (2−t) 2

𝑡 𝑥 𝑅𝑛
r = (untuk 2 jam < t < 19 jam)
𝑡+1

r = 0.707 x Rn√( 𝑡 + 1) untuk 19 jam < t < 30 jam)


𝑟
qn = 3.6 𝑥 𝑡

dimana :
Qn = debit banjir dengan periode ulang n
α = koefisien pengaliran
β = koefisien reduksi daerah pengaliran
A = luas daerah pengaliran (km2)
t = waktu kosentrasi
Rn = curah hujan rencana untuk periode ulang n
qn = intensitas hujan dengan periode ulang n
L = panjang sungai (km)
i = kemiringan sungai tara-rata
Diketahui :
Luas Areal (A) 2=45.55 km2
Panjang Sungai Utama (L) = 10.3 km
Kemiringan =0.0189
Waktu Tiba Banjir (T) = 2.125 jam

Tabel 3.10 Perhitungan Debit Banjir Metode Haspers Untuk Log Pearson Tipe III
Hujan
Hujan Distribusi Koefisien
Kala Ulang (T) Koefisien Maksimum Debit Banjir
Rancangan (XT ) Hujan ( r ) Pengaliran
(tahun) Reduksi (β) (Rt) (Q) (m³ /dtk)
(mm) (mm) (α)
(m3/dat/km2)
2 41.793 28.419 0.345 0.588 3.715 185.154
5 63.536 43.203 0.345 0.588 5.648 281.477
10 79.082 53.775 0.345 0.588 7.030 350.351
25 99.862 67.905 0.345 0.588 8.877 442.414
50 116.109 78.952 0.345 0.588 10.321 514.387
100 132.932 90.392 0.345 0.588 11.817 588.918
200 150.536 102.362 0.345 0.588 13.382 666.908
Keterangan :

Waktu Tiba Banjir = T = 0,10 . L0,8 . i-0,3

Distribusi Hujan = T.R


r=
T+1
1 + 0,012 . A 0,7
Koefisien Pengaliran =  = 1 + 0,012 . A0,7
0,7
 = 1 + 0, 075 . A 0,7
1 + 0, 075 . A
1 T + 3,7 . 10-0,4T A 0,75
Koefisien Reduksi = =1+ x
 2
T + 15 12
r
Hujan Maksimum = RT =
3, 6 T

Debit Banjir = Q =  .  . RT . A

Debit Banjir Metode Haspers (Log Pearson) III


800.000

700.000

600.000
Debit Banjir (m3/jam)

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0.000
2 5 10 25 50 100 200
Series1 185.154 281.477 350.351 442.414 514.387 588.918 666.908
Kala Ulang (tahun)

Grafik 3.2 Debit banjir Metode Hasper (Log Pearson III)

3.3.2 Metode Weduwen


Perhitungan debit banjir dengan Metode Der Weduwen untuk luas DAS ≤ 100 km2
dan t = 1/6 sampai 12 jam digunakan rumus (Loebis, 1987) :
Di mana :
Qn = debit banjir (m³/det) dengan kemungkinan tak terpenuhi n %
Rn = curah hujan harian maksimum (mm/hari) dengan kemungkinan tidak
terpenuhi n %
α = koefisien limpasan air hujan (run off)
β = koefisien pengurangan daerah untuk curah hujan DAS
qn = curah hujan (m³/det.km²)
A = luas daerah aliran (km²) sampai 100 km
t = lamanya curah hujan (jam) yaitu pada saat-saat kritis curah hujan yang
mengacu pada terjadinya debit puncak, tidak sama dengan waktu konsentrasi
Melchior
L = panjang sungai (km)
I = gradien (Melchior) sungai atau medan

Tabel 3.11 Perhitungan Debit Banjir Rancangan Metode Weduwen

Data Perhitungan
Kala Ulang
A L RT to qn Qn T
I β α
T (tahun) (km2) (km) (mm) (coba) (m3/dt/km2) (m3/dt) (cek)
2 245.55 10.3 0.0189 41.793 7.916 0.682 1.258 0.478 100.785 7.916
5 245.55 10.3 0.0189 63.536 7.415 0.673 2.020 0.510 170.002 7.415
10 245.55 10.3 0.0189 79.082 7.160 0.667 2.589 0.530 224.997 7.160
25 245.55 10.3 0.0189 99.862 6.893 0.662 3.374 0.556 304.850 6.893
50 245.55 10.3 0.0189 116.109 6.724 0.658 4.004 0.574 371.788 6.724
100 245.55 10.3 0.0189 132.932 6.575 0.655 4.669 0.592 444.832 6.575
200 245.55 10.3 0.0189 150.536 6.440 0.652 5.378 0.610 524.967 6.440
Grafik 3.2 Debit banjir Metode Weduwen (Log Pearson III)
3.4 Debit Andalan

3.4.1 Evapotranspirasi
Analisis klimatologi yang diperlukan dalam perencanaan suatu daerah irigasi
adalah besarnya evapotranspirasi potensial. Evapotranspirasi potensial adalah
penguapan yang disebabkan oleh evaporasi air bebas dan transpirasi oleh tumbuhan
(evapo dan transpirasi). Besaran evapotranspirasi dihitung memakai cara Penman
Modifikasi (FAO) dan laju penguapan evaporasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung evapotranspirasi adalah rumus

Penman Modifikasi yang dinyatakan dengan:

𝑬𝑻𝑶 = 𝒄 × 𝑬∗𝑻 dimana

𝑬𝑻∗ = 𝑪(𝟎, 𝟕𝟓 𝑹𝒔 − 𝑹𝒏𝟏 ) + (𝟏 − 𝒘) 𝒇(𝒖) (𝒆𝒂 − 𝒆𝒅)

dimana:

w = faktor yang berhubungan dengan temperature (T) dan elevasi daerah. Untuk

daerah Indonesia dengan elevasi antara 0 – 500 m, hubungan harga T dan w.

Rs = radiasi gelombang pendek dalam satuan evaporasi (mm/hari)

= (0,25 + 0,54 n/N) Ra

Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfer (angka

angot) yang dipengaruhi oleh lintang daerah.

Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)

= f(t) . f(ed) . f(n/N)

f(t) = fungsi suhu

f(ed) = fungsi tekanan uap

= 𝟎, 𝟑𝟒 − 𝟎, 𝟒𝟒 . √(𝒆𝒅)

f(n/N) = fungsi kecerahan

= 0,1 + 0,9 n/N


f(u) = fungsi dari kecepatan angin pada ketinggian 2 m dalam satuan (m/dt)

= 0,27 (1 + 0,864 u)

U = kecepatan angin (m/dt)

(ea-ed) = perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap yang sebenarnya

ed = ea . Rh

RH = kelembaban udara relatif (%)

Ea = tekanan uap jenuh (mbar)

Ed = tekanan uap sebenarnya (mbar)

C = angka koreksi Penman yang memasukkan harga perbedaan kondisi cuaca

siang dan malam


Tabel 3.11 Data Hidrologi
Data Hujan Bulanan Sta.Bora Periode 2002 - 2013
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2002 18.0 7.0 8.0 35.0 33.0 33.0 14.0 - 3.0 0.0 52.0 7.0
2003 17.0 30.0 33.0 12.0 21.0 18.0 9.0 15.0 16.0 14.0 18.0 9.0
2004 13.0 3.0 11.0 42.0 22.0 12.0 2.0 0.0 6.0 0.0 10.0 4.0
2005 7.0 10.0 8.0 9.0 30.0 15.0 8.0 18.0 6.0 30.0 - 7.0
2006 2.0 2.0 8.0 8.0 3.0 0.0 1.0 0.0 8.2 0.0 8.0 5.0
2007 12.0 23.0 9.0 5.0 8.0 8.0 6.0 14.0 7.0 0.0 - 14.0
2008 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 8.0 4.0 4.0 8.0 6.0
2011 - - - - - - - 24.0 99.5 32.0 11.9 30.0
2012 50.0 12.5 19.4 15.4 6.3 16.0 24.5 19.2 4.2 19.5 8.5 28.9
2013 13.5 11.8 14.9 23.5 23.3 41.3 45.4 22.8 13.0 19.0 30.2 11.4
Temperature (oC)

Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2002 27.24 27.61 27.73 28.22 27.48 27.13 28.05 27.81 28.52 28.97 28.05 28.34
2003 27.02 27.25 27.32 28.02 27.71 28.26 27.34 27.31 28.05 28.13 28.40 26.92
2004 27.46 27.12 27.79 27.87 28.05 27.87 27.78 27.90 28.30 29.13 28.53 28.35
2005 27.40 28.23 28.08 28.06 27.61 27.45 27.31 28.02 28.20 28.65 27.78 27.66
2006 27.77 28.20 28.44 27.90 28.31 27.57 28.81 29.37 29.07 29.08 28.93 28.48
2007 28.16 28.66 28.91 28.76 29.14 28.36 67.77 28.63 29.14 28.43 - 28.21
2008 28.60 28.53 28.69 28.25 28.37 28.72 28.45 28.38 28.34 28.29 28.69 28.58
2009 28.06 28.11 28.08 28.62 28.76 28.78 27.40 29.02 29.40 28.42 28.85 28.06
2010 27.97 28.32 29.10 29.12 28.34 27.87 27.82 27.00 27.78 27.81 27.83 26.23
2011 27.37 26.57 26.65 27.88 30.12 30.72 30.11 29.63 28.68 31.10 30.43 29.58
2012 29.25 30.82 29.50 30.12 31.50 31.64 30.00 31.34 31.60 31.13 31.32 31.18
2013 30.80 31.25 31.36 31.42 31.41 31.34 29.79 31.37 31.44 31.73 31.53 31.43
2014 30.46 31.08 30.38 31.34 31.48 31.93 31.65 31.11 31.99 31.74 30.55 29.53
2015 30.39 30.43 27.92 27.33 27.12 26.19 25.94 25.18 26.73 26.84 26.72 26.61
Rerata 28.43 28.73 28.57 28.78 28.96 28.84 31.30 28.72 29.09 29.25 29.05 28.51
Kecepatan Angin (km/hari)

Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2002 63.94 66.04 72.26 81.43 46.97 20.73 35.94 83.48 100.53 103.39 95.97 89.68
2003 60.77 63.04 54.00 62.67 64.26 87.43 71.32 72.55 53.73 50.97 57.57 38.94
2004 46.90 32.59 38.03 43.77 40.55 52.54 50.23 87.94 90.23 100.06 86.94 82.16
2005 77.88 63.46 61.36 50.33 42.54 26.71 20.92 28.53 34.90 24.52 53.80 41.25
2006 45.12 74.32 76.22 52.21 50.62 39.39 65.58 79.43 69.71 67.30 74.44 55.73
2007 58.77 102.86 156.13 92.99 100.20 99.67 107.77 95.18 114.24 153.76 99.35
2008 99.74 95.57 128.65 106.20 111.78 105.86 108.87 101.09 101.11 108.38 107.91 113.74
2009 64.60 57.19 64.79 193.87 72.13 63.65 45.16 46.15 61.01 68.15 77.70 38.57
2010
2011 45.74 48.08 55.11 31.51 40.51 51.70 48.03
2012 40.37 40.09 62.20 65.58 72.56 71.93 52.09 65.56 81.63 69.73 65.77 53.37
2013 52.53 66.64 54.64 45.90 44.08 55.28 49.48 53.46 61.67 70.27 52.56 44.94
2014 30.82 53.20 67.26 55.54 52.04 48.67 63.09 63.68 88.89 87.38 62.26 47.30
2015 45.42 57.40 60.80 66.02 53.88 44.66 64.93 79.38 92.45 86.59 63.69 55.68
Rerata 57.24 64.37 74.69 76.37 62.63 58.64 60.27 70.12 75.51 79.31 70.86 62.21
RH (%)

Thn Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2002 74.55 79.43 81.48 77.50 77.32 78.83 74.84 72.26 71.30 75.39 79.90 79.13
2003 80.26 78.46 81.13 73.33 78.29 78.17 79.26 77.19 80.57 79.65 79.93 82.00
2004 78.68 79.45 81.48 79.70 79.90 76.60 78.16 77.84 77.60 79.97 79.60 79.35
2005 77.06 77.93 77.03 75.60 76.32 79.30 77.55 77.32 78.90 79.61 78.67 79.52
2006 76.35 82.50 78.94 79.63 77.52 76.93 76.06 78.71 78.40 78.55 78.77 78.77
2007 80.97 76.46 70.52 76.73 68.26 69.83 67.77 69.26 73.83 72.13 - 67.90
2008 65.77 67.66 67.81 71.23 28.37 67.20 79.06 66.58 70.87 73.10 68.40 69.29
2009 83.58 84.43 85.29 85.73 79.52 80.13 81.65 78.26 78.17 80.58 85.93 83.90
2010 88.90 83.07 86.52 81.20 83.58 88.10 87.68 84.94 82.80 82.19 77.80 85.58
2011 84.06 85.93 76.16 80.00 83.90 88.97 89.71 87.94 85.47 87.23 90.97 84.39
2012 87.10 84.62 77.52 78.67 78.45 77.20 82.32 79.00 77.83 81.23 84.40 83.03
2013 84.94 83.29 81.48 82.07 85.48 82.73 83.52 80.39 78.34 81.59 82.32 82.35
2014 84.50 75.69 81.50 77.97 79.65 80.47 79.16 78.27 76.50 78.00 79.89 84.45
2015 81.84 80.43 81.06 79.90 80.26 79.69 76.67 76.13 75.90 79.03 81.47 80.03
Rerata 80.61 79.95 79.14 78.52 75.49 78.87 79.53 77.43 77.61 79.16 80.62 79.98
Penyinaran Matahari (%)

Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2002 55.39 49.14 46.52 62.60 64.35 50.40 82.16 75.81 56.77 61.71 59.70 62.77
2003 50.39 45.32 43.42 52.70 65.61 74.13 54.39 58.03 46.87 53.71 58.00 34.61
2004 55.97 46.36 51.61 55.03 64.71 66.23 57.58 72.16 60.30 64.90 62.97 61.16
2005 54.39 50.29 67.74 55.97 63.58 67.27 62.45 75.16 51.90 58.81 48.87 39.42
2006 49.13 51.82 51.19 54.73 71.19 59.43 68.26 63.52 57.47 60.97 56.93 55.13
2007 41.32 52.04 37.10 47.87 64.23 25.43 36.23 54.90 48.77 33.81 50.27 39.94
2008 47.23 33.55 38.41 40.83 46.06
2009 46.20 33.75 62.22 51.53 55.97 45.14 68.04 66.39 75.07 51.00 55.10 61.06
2010 46.90 67.36 55.32 43.70 61.68 61.93 51.97 50.13 64.03 55.55 64.17 46.19
2011 50.97 39.07 41.84 46.30 55.81 50.00 40.16 57.29 49.47 54.03 49.00 38.55
2012 41.84 22.41 53.15 63.14 71.19 52.50 58.13 71.35 71.50 65.10 58.67 54.97
2013 47.64 52.88 59.90 52.15 53.73 56.33 41.03 50.19 60.41 60.37 56.32 50.93
2014 27.60 54.55 63.21 62.66 57.71 51.54 73.40 61.70 71.36 75.54 58.93 49.32
2015 46.16 47.41 49.97 56.62 65.74 56.24 86.11 86.94 74.48 65.33 57.47
Rerata 47.22 46.14 51.54 53.27 61.54 55.12 59.99 64.89 60.65 57.96 57.25 50.12
Perhitungan Evaporasi Metode Penman Modifikasi
B ULAN
UR AIAN KET
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Temperatur Udara (°C) data 28.43 28.73 28.57 28.78 28.96 28.84 31.30 28.72 29.09 29.25 29.05 28.51
Kecepata angin (U) Km/hr data 57.24 64.37 74.69 76.37 62.63 58.64 60.27 70.12 75.51 79.31 70.86 62.21
f(u) = 0,27 (1+U/100) hitung 0.42 0.44 0.47 0.48 0.44 0.43 0.43 0.46 0.47 0.48 0.46 0.44
Penyinaran Matahari (%) data 47.22 46.14 51.54 53.27 61.54 55.12 59.99 64.89 60.65 57.96 57.25 50.12
Kelembapan relatif ,RH (%) data 80.61 79.95 79.14 78.52 75.49 78.87 79.53 77.43 77.61 79.16 80.62 79.98
Tekanan uap jenuh ,ea (m bar) tabel 4,2 32.88 32.75 32.52 31.82 31.61 30.94 30.61 31.56 32.93 34.56 33.60 33.05
Tekanan uap aktual ,ed = ea x Rh/100 hitung 26.51 26.18 25.74 24.98 23.86 24.40 24.34 24.44 25.56 27.36 27.09 26.43
ea - ed hitung 6.37 6.57 6.78 6.84 7.75 6.54 6.27 7.12 7.37 7.20 6.51 6.62
Faktor W tabel 4.2 0.754 0.750 0.749 0.746 0.744 0.741 0.740 0.744 0.751 0.760 0.755 0.752
(1 - W) hitung 0.25 0.25 0.25 0.25 0.26 0.26 0.26 0.26 0.25 0.24 0.25 0.25
Radiasi ekstra matahari, Ra (mm/hr) tabel 4.3 15.30 15.70 15.70 15.10 14.10 13.50 13.70 14.50 15.20 15.50 15.30 15.10
Maksimum Penyinaran matahari, N tabel 4.3 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70 15.70
n=N x penyinararan Matahari hitung 7.41 7.24 8.09 8.36 9.66 8.65 9.42 10.19 9.52 9.10 8.99 7.87
Rasio Keawanan, n/N hitung 0.47 0.46 0.52 0.53 0.62 0.55 0.60 0.65 0.61 0.58 0.57 0.50
Radiasi diterima matahari Rs=(0,25 + 0,5n/N)Ra hitung 7.44 7.55 7.97 7.80 7.86 7.10 7.53 8.33 8.41 8.37 8.20 7.56
Rns= (1-a) Rs, a=0,25 hitung 5.58 5.66 5.98 5.85 5.90 5.32 5.65 6.25 6.31 6.28 6.15 5.67
efek Temperatur,f(T) tabel 4.2 15.81 15.79 15.78 15.68 15.65 15.55 15.51 15.62 15.81 15.98 15.90 15.82
F(ed) = 0,34-0,044 (ed)^0,5 hitung 0.11 0.11 0.12 0.12 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12 0.11 0.11 0.11
f(n/N) = 0,1 + 0,9 n/N hitung 0.53 0.52 0.56 0.58 0.65 0.60 0.64 0.68 0.65 0.62 0.62 0.55
Rn1 = f(T). f(ed). f(n/N) hitung 0.94 0.93 1.04 1.09 1.28 1.14 1.22 1.31 1.20 1.09 1.09 0.99
Energi sisa, Rn = Rns - Rn1 hitung 4.64 4.73 4.94 4.76 4.62 4.18 4.43 4.94 5.11 5.18 5.07 4.68
U (m/det) konversi 0.66 0.74 0.86 0.88 0.72 0.68 0.70 0.81 0.87 0.92 0.82 0.72
U siang / U malam 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Faktor Koreksi ,C Tabel 4.1 1.10 1.10 1.00 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
ETo = C .(W.Rn + (1-W).f(u).(ed - ea)), mm/hr hitung 4.58 4.70 4.50 3.94 3.88 3.44 3.59 4.51 5.18 5.25 5.02 4.66
Eto,koversi (mm/bulan) konversi 141.91 131.60 139.58 118.14 120.16 103.31 111.15 139.86 160.44 162.88 150.55 144.45
METODE SMEC Type I
Perhitungan Debit Andalan

A = 245.55 km² dimana :


2 2
Tipe I : jenis tanah Poros A = luas daerah tangkapan (km ) = 245.55 km
-3
Q = A . ( 0,210 . MMR – 8,50 ) . 10 MMR = hujan rata-rata bulanan (mm)
3
untuk MMR < 250 mm Q = debit andalan (m /det)
-3
Q = A . ( 0,336 . MMR – 47,50 ) . 10 PI = indek presipitasi
1 2
untuk MMR > 250 mm PI = MMR + ( MMR – 1)
3 3

No Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 2002 0.49 -0.08 -0.03 1.37 1.26 1.26 0.28 - -0.28 -0.44 2.24 -0.08
2 2003 0.44 1.11 1.26 0.18 0.64 0.49 0.03 0.34 0.39 0.28 0.49 0.03
3 2004 0.23 -0.28 0.13 1.73 0.70 0.18 -0.34 -0.44 -0.13 -0.44 0.08 -0.23
4 2005 -0.08 0.08 -0.03 0.03 1.11 0.34 -0.03 0.49 -0.13 1.11 - -0.08
5 2006 -0.34 -0.34 -0.03 -0.03 -0.28 -0.44 -0.39 -0.44 -0.02 -0.44 -0.03 -0.18
6 2007 0.18 0.75 0.03 -0.18 -0.03 -0.03 -0.13 0.28 -0.08 -0.44 - 0.28
7 2008 -0.23 -0.34 -0.23 -0.23 -0.23 -0.23 -0.28 -0.03 -0.23 -0.23 -0.03 -0.13
8 2011 - - - - - - - 0.80 4.69 1.21 0.18 1.11
9 2012 2.14 0.21 0.56 0.36 -0.11 0.39 0.83 0.55 -0.22 0.57 0.00 1.05
10 2013 0.26 0.17 0.33 0.77 0.76 1.69 1.90 0.74 0.23 0.54 1.12 0.15
Jumlah 3.09 1.28 2.00 3.99 3.82 3.65 1.88 2.29 4.22 1.73 4.05 1.92
Rerata 0.34 0.14 0.22 0.44 0.42 0.41 0.21 0.25 0.42 0.17 0.51 0.19
Stdev 0.73 0.50 0.45 0.70 0.60 0.69 0.74 0.46 1.52 0.66 0.80 0.49
Correl 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Q80 0.23 -0.28 0.13 1.73 0.70 0.18 -0.34 -0.44 -0.13 -0.44 - -0.23
Q50 0.18 0.75 0.03 -0.18 -0.03 -0.03 -0.13 0.28 -0.08 -0.44 - 0.28

Q80 = n/5 + 1 = 10/5 + 1 = 3


Q50 = n/2 + 1 = 10/2 + 1 = 6
METODE SMEC Type II
Perhitungan Debit Andalan

A = 245.55 km²

Tipe II : jenis tanah tidak poros dimana :


Q = 0,20 . A . PI . 10-3 A = luas daerah tangkapan (km2) = 245.55 km2
untuk PI < 300 mm MMR = hujan rata-rata bulanan (mm)
Q = A . ( 0,32 . PI – 36 ) . 10 -3 Q = debit andalan (m3/det)
untuk PI > 300 mm PI = indek presipitasi
1
PI = MMR + 2 ( MMR – 1)
3 3

No Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 2006 0.85 0.31 0.36 1.69 1.59 1.59 0.65 - 0.11 -0.03 2.52 0.31
2 2007 0.80 1.44 1.59 0.56 1.00 0.85 0.41 0.70 0.75 0.65 0.85 0.41
3 2008 0.61 0.11 0.51 2.03 1.05 0.56 0.07 -0.03 0.26 -0.03 0.46 0.16
4 2009 0.31 0.46 0.36 0.41 1.44 0.70 0.36 0.85 0.26 1.44 - 0.31
5 2010 0.07 0.07 0.36 0.36 0.11 -0.03 0.02 -0.03 0.37 -0.03 0.36 0.21
6 2011 0.56 1.10 0.41 0.21 0.36 0.36 0.26 0.65 0.31 -0.03 - 0.65
7 2012 0.16 0.07 0.16 0.16 0.16 0.16 0.11 0.36 0.16 0.16 0.36 0.26
8 2013 - - - - - - - 1.15 4.85 1.54 0.55 1.44
9 2014 2.42 0.58 0.92 0.72 0.28 0.75 1.17 0.91 0.17 0.92 0.38 1.39
10 2015 0.63 0.55 0.70 1.12 1.11 2.00 2.20 1.09 0.61 0.90 1.45 0.53
Jumlah 6.41 4.68 5.37 7.26 7.10 6.94 5.25 5.65 7.87 5.49 6.94 5.68
Rerata 0.71 0.52 0.60 0.81 0.79 0.77 0.58 0.63 0.79 0.55 0.87 0.57
Stdev 0.70 0.48 0.43 0.67 0.57 0.65 0.70 0.44 1.44 0.63 0.76 0.47
Correl 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Q80 0.61 0.11 0.51 2.03 1.05 0.56 0.07 -0.03 0.26 -0.03 - 0.16
Q50 0.56 1.10 0.41 0.21 0.36 0.36 0.26 0.65 0.31 -0.03 - 0.65

Q80 = n/5 + 1 = 10/5 + 1 = 3


Q50 = n/2 + 1 = 10/2 + 1 = 6
Grafik Debit andalan Q-80

2.50

2.00

Data Bulanan (m3/det)


1.50

1.00

0.50

0.00

-0.50

-1.00
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
METODE SMEC Type I 0.23 -0.28 0.13 1.73 0.70 0.18 -0.34 -0.44 -0.13 -0.44 0.00 -0.23
METODE SMEC Type II 0.61 0.11 0.51 2.03 1.05 0.56 0.07 -0.03 0.26 -0.03 0.00 0.16

Bulan

Grafik Debit andalan Q-50


1.20
1.00
0.80
Data Bulanan (m3/det)

0.60
0.40
0.20
0.00
-0.20
-0.40
-0.60
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
METODE SMEC Type I 0.18 0.75 0.03 -0.18 -0.03 -0.03 -0.13 0.28 -0.08 -0.44 0.00 0.28
METODE SMEC Type II 0.56 1.10 0.41 0.21 0.36 0.36 0.26 0.65 0.31 -0.03 0.00 0.65

Bulan
3.2.2 Metode FJ MOCK
Data yang di perlukan dalam menentukan debit andalan pada perhitungan ini adalah
1. Hujan bulan rata-rata ( P ), mm
2. Evapotranspirasi potensial bulanan ( ET0 ), mm
3. Hari Hujan Bulanan rata-rata ( n ), hari

Sedangkan parameter fisik daerah aliran disesuaikan dengan angka yang konstan dan
tidak berubah selama penggunaan metoda ini, yaitu :
➢ Neraca kelengasan tanah
Kapasitas kelengasan tanah adalah suatu ukuran tentang kesanggupan tanah itu
untuk menerima air. Kalau kelengasan tanah kurang dari kapasitas, tanah itu akan
menyerap air dari curah hujan. Begitu tanah itu mencapai kapasitasnya, dia tidak
dapat lagi menyerap air hujan itu melimpas. Kapasitas lengas tanah. Berikut variasi
tipikal lengah tanah tersebut:

- Tanah tekstur kasar (seperti kerikil dan pasir kasar) = 60 mm/m


- Tanah tekstur sedang (pasir halus,geluh pasiran) = 140 mm/m
- Tanah tekstur berat ( pasir lempungan dan beberapa jenis lempungan) = 200 mm/m

➢ Faktor infitrasi ( 0,0 – 1,0 tanpa satuan )


Faktor infitrasi adalah ukuran air lebih yang akan menambah simpanan air tanah
setelah tanah itu menjadi jenuh ( difisit lengas tanah adalah nol ). Infiltrasi
tergantung dari jenis tanah daerah aliran, dengan angka yang tinggi dengan angka
pasiran yang sangat permeable dan angka rendah untuk tanah-tanah lempungan.

➢ Neraca air tanah


- Simpanan air tanah (mm)

Simpanan air tanah (ground water storage) awal ialah suatu perkiraan tentang
berapa banyak air tanah tersipan pada permulaan metoda di jalankan.
- Koefisien resesi air tanah (0,0 – 1,0 tanpa satuan)

Timbunan air (aquifer) diasumsika menuru hingga angaka yang konstan dimana
terjadi defisit lengas tanah. Kalau kelengasan tanah mencapai kapasitas lapangan,
sebagian air lebih tertapis (infiltrasi ) untuk menambah timbunan air (yang
ditentukan oleh faktor infiltirasi yang diuraikan di atas ). Dari seluruh infiltrasi,
Sebagian masuk ke aquifer (1+k)/2 , dimana K = Koefisien resesi air tanah,
Sementara sisanya langsung menjadi aliran dasar.
Pengaruh gabungan dari K dan faktor infiltrasi mengendalikan aliran dasar baik
selama musim hujan maupun musim kemarau. Jika K tinggi memberikan suatu
resesi air tanah lambat seperti yang terdapat dalam lapisan tanah yang sangat
permeable. Nilai K yang tinggi juga berakibat infiltrasi yang lebih kecil ke aquifer
dan menjadi bagian yang lebih besar untuk aliran dasar. Penyesuaian yang hati hati
untuk faktor K dan faktor infiltrasi diperlukan dalam kalibrasi.
Adapun Debit Andalan Metode FJ MOCK dirumuskan sebagai berikut :
Q = ( BF + DR ) . A
Dimana :
Q = Debit andalan, m3 / det
BF = base flow / Aliran dasar
DR = direct run off / Aliran langsung
A = catchment area / Daerah tangkapan hujan, km2
Dimana :
𝑚
E = ET0 20 (18 – n)
= Evapotranspirasi pada bidang terbuka, mm
EL = ET0 - E
= Limit Evapotramspirasi, mm
EP = P – EL
= Hujan Efektif, mm
SMS = Soil Mois Storage / Kapasitas Kelangsingan Tanah
= 200 mm/m, Untuk tanah tekstur berat (pasir
lempungan dan beberapa jenis lempung ), sebagai nilai
tampungan awal.
Contoh : SMS JAN = Jika 200 + EPJAN > 200, tulis 200
= Jika 200 + EPJAN < 200, tulis jumlah
sebenarnya
SMSPEB = jika SMSJAN + EPPEB > 200, tulis 200
= jika SMSJAN + EPPEB < 200, tulis jumlah
sebenarnya
WS = Water Surplus / Kelebihan Air, mm
= hitungan didapat dari hubungan antara nilai :
SMS bulan tinjauan <-> SMS bulan sebellum <-> EP bulan , Tinjauan (Lihat table
hitungan)
I = 0,4 WS
= Infiltrasi, mm
Aquifer = I(1+K)/2 : K= 0,6
= I . 0,8
Vn = Aquifer + ( K . V n-1 ) = Aquifer + ( 0,6 . V
n-1 )
= Volume tampungan (V n-1 = Volume
tampungan sebelum)
= Hitungan berhenti apabila niliai ( K . V n-1 )
dan (V n ) telah stabil
(lihat table hitungan )
V n’ = V n - V n-1 ( Tampungan Bulanan, mm )
BF = I - V n’ ( Aliran dasar, mm )
DR = WS – I ( Aliran langsung , mm )
TR = BF + DR ( Aliran Total , mm)
Q = TR . A ( Debit andalan , m3 / det )
𝟏 𝟏
= ( mm . km2 ) x . 106 . (𝒉𝒂𝒓𝒊 .𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏)𝟐𝟒 .𝟔𝟎.𝟔𝟎
𝟏𝟎𝟎𝟎
PERHITUNGAN RUN-OFF DENGAN METODE FJ MOCK

NO ITEM Satuan Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
I. DATA METEOROLOGI:
1. Hujan bulanan rata-rata (P) mm data 165.00 200.00 280.00 90.00 85.00 79.00 75.00 85.00 84.00 123.00 120.00 130.00
2. Hari hujan rata-rata (n) data 5 4 4 8 8 7 8 6 2 2 4 6
II. EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (Et) mm/hari data 141.91 131.60 139.58 118.14 120.16 103.31 111.15 139.86 160.44 162.88 150.55 144.45
III. LIMIT EVAPOTRANSPIRASI:
3. Exposed Surface (m) % hitung 20 20 20 20 20 20 30 40 50 50 40 30
4. E/Et = (m/20) x (18-n) % hitung 0.13 0.14 0.14 0.10 0.10 0.11 0.15 0.24 0.40 0.40 0.28 0.18
5. E mm hitung 18.448 18.424 19.541 11.814 12.016 11.364 16.673 33.567 64.177 65.151 42.154 26.000
6. E1 = Et - E mm hitung 123.461 113.177 120.040 106.324 108.142 91.947 94.478 106.295 96.265 97.727 108.395 118.446
IV. WATER BALANCE:
7. WATER SURPLUS mm hitung 41.54 86.82 159.96 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 25.27 11.60 11.55
V. RUN-OFF and Ground Water Storage:
8. Infiltrasi (i) mm hitung 16.62 34.73 63.98 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10.11 4.64 4.62
9. 0.5 x (1+k) x i mm hitung 13.29 27.78 51.19 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.09 3.71 3.70
10. k x Vn-1 mm hitung 0.00 7.98 21.46 43.59 26.15 15.69 9.41 5.65 3.39 2.03 6.07 5.87
11.Vn mm hitung 13.29 35.76 72.64 43.59 26.15 15.69 9.41 5.65 3.39 10.12 9.79 9.57
12. k x Vn-1 mm hitung 5.74 11.42 23.52 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 2.09 6.11 5.89
13. Vn (Lanjutan) mm hitung 19.03 39.20 74.71 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 10.18 9.82 9.59
14. k x Vn-1 mm hitung 5.75 11.43 23.53 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 2.09 6.11 5.89
15. Vn (Lanjutan) mm hitung 19.05 39.21 74.71 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 10.18 9.82 9.59
16. k x Vn-1 mm hitung 5.75 11.43 23.53 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 2.09 6.11 5.89
17. Vn (Lanjutan) mm hitung 19.05 39.21 74.71 44.83 26.90 16.14 9.68 5.81 3.49 10.18 9.82 9.59
18. V'n = Vn - Vn-1 mm hitung 9.46 20.16 35.50 -29.89 -17.93 -10.76 -6.46 -3.87 -2.32 6.69 -0.36 -0.23
19. Base Flow (Q g) mm/bln hitung 7.16 14.56 28.48 29.89 17.93 10.76 6.46 3.87 2.32 3.42 5.00 4.85
20. Direct Run-Off (Q i) mm/bln hitung 24.92 52.09 95.98 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15.16 6.96 6.93
21. Run-Off mm hitung 32.08 66.66 124.46 29.89 17.93 10.76 6.46 3.87 2.32 18.58 11.96 11.78
22. Luas DAS km2 data 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55 245.55
23. Jumlah hari dalam bulan hari data 31.00 29.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00
24. Debit (Qn) m3/det hitung 2.94128 6.53255 11.41 2.83117 1.64391 1.01922 0.59181 0.35508 0.22015 1.70337 1.13329 1.08042

Anda mungkin juga menyukai