DINAS KESEHATAN
BLUD UPTD PUSKESMAS LANGENSARI 2
Jl. Santoso No.56 Tlp. (0265) 740285 Desa Langensari Kecamatan Langensari
Kota Banjar Jawa Barat Kode Pos 46341
Email : Langensaridua@gmail.com
1. Pendahuluan
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkam dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN
MAKMUR. Untuik mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) arah pembanginan jangka
panjang, yang salah satu nya adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, salah satu arah yang ditetapkan adalah dengan
mengedepankan pembangunan sumber daya manusia, yang ditandai dengan meningkatnya
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Unsur penting dari IPM adalah derajat kesehatan, rtingkat
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinggi nya, pembangunan
kesehatan harus diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang.
Pemerintah telah berhasil menggalang peran aktif dan memberdayakan masyarakat di bidang
kesehatan melalui gerakan Pembangunan kesehatan masyarakat Desa (PKMD). Salah satunya
adalah dengan melaui gerakan pengembangan dan pembinaan Desa Siaga yang sudah mulai
dari tahun 2006.
2. Latar Belakang
Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir sebagai
respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung selesai.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti
tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik seperti SARS,
HIV/AIDS dan flu burung serta belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam
berdarah merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering
menimpa bangsa Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor
dan kecelakaan massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia.
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif adalah bentuk pengembangan dari Desa Siaga yang telah
dimulai sejak tahun 2006. Desa atau Kelurahan Siaga Aktif adalah desa yang penduduknya
dapat mengkases dengan mudah pelayanan kesehatan dasar, mengembangkan UKBM dan
melaksanakan survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan, penanggulangan
bencana serta penyehatan lingkungan agar masyarakat mampu menerapkan PHBS.
RW Siaga Aktif adalah perpanjangan atau bagian dari Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
lingkupnya lebih kecil akan tetapi kegiatan yang ada didalamnya sama dengan kegiatan yang
ada di Desa dan Kelurahan siaga Aktif.
Kader adalah seseorang yang mau dan mampu melaksanakan upaya-upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa pamrih apapun. Kader berperan dalam
pelaksanaan RW Siaga aktif melalui UKBM yang ada. Untuk dapat meningkatkan kegiatan
kesehatan di masyarakat secara optimal maka perlu ditingkatkan pengetahuan kader, salah
satunya adalah dengan diadakannya pertemuan refresing kader RW Siaga Aktif.
3. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan kader RW Siaga Aktif
B. Tujuan Khusus
1) Meningkatnya pengetahuan kader tentang RW Siaga Aktif
2) Meningkatnya pengetahuan kader tentang kegiatan-kegiatan yang ada di RW Siaga
Aktif
3) Terselenggaranya RW Siaga Aktif secara kontinue
6. Sasaran
Peserta pertemuan refresing kader RW Siaga Aktif adalah kader yang ada di setiap RW
Siaga Aktif. Masing-masing perwakilan RW Siaga Aktif 2 orang ditambah ketua RW.