Anda di halaman 1dari 29

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan


Kec. Gunungwungkal (DID)
Lokasi pekerjaan : Kecamatan Gunungwungkal
Waktu :180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.
Waktu Pelaksanaan : Dana APBN Tahun Anggaran 2019

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page1
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – GajihanKec.Gunungwungkal (DID)
Lokasi pekerjaan : Kecamatan Gunungwungkal
Waktu :180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.

A. UMUM
Data pekerjaan Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)sebagai
berikut:
1. Lokasi : Kecamatan Gunungwungkal
2. Masa Pelaksanaan : 180HK sejak SPMK
3. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender

B. KONSEP DASAR PEMIKIRAN


Konsep dasar pemikiran yang melandasi Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec.
Gunungwungkal (DID) ini didasarkan pada :
Hasil survey di lokasi pekerjaan
Gambar
Spesifikasi teknis
Standar-standar External dan Internal

C. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan meliputi Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID).
Adapun pekerjaan Jembatan Ruas Jalan sebagai berikut :

I. DIVISI 1. UMUM
a. Mobilisasi & demobilisasi
b. Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
a. Galian Biasa
b. Timbunan Pilihan dari sumber galian
III. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
IV. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Perekat - Aspal Cair
b. Latasir Kelas A (SS-A)
V. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Beton mutu sedang fc25 Mpa (tanpa bekisting)
b. Beton mutu sedang fc20 MPa (tanpa bekisting)
c. Beton mutu rendah fc10 Mpa (tanpa bekisting)
d. Baja Tulangan U24 Polos
e. Penyediaan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
f. Pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
g. Pasangan Batu
h. Perletakan Elastomer jenis 2 (300 x 400 x 50)
i. Sandaran (Railing)
j. Nomenklatur Jembatan
k. Pembongkaran Pasangan Batu
l. Pembongkaran Balok Baja (Steel Stringers)
m. Pembongkaran Lantai Jembatan Kayu
VI. DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
a. Penetrasi Macadam untuk Pekerjaan Minor
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page2
VII. DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN
a. Membuat 1 m2 bekisting untuk pondasi
b. Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai (tanpa perancah)
c. Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding
d. Plesteran 14
e. Siaran 12
f. Membuat Batu Rai
g. Cat-catan
h. Pekerjaan Pembuatan Kisdam / Pengeringan
i. Pengadaan & Pasang Will doop 2,5
j. Pekerjaan Las-lasan
k. Pipa Drain 1,5

D. SITUASI PROYEK
1. Lokasi Proyek
Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati

Gambar 1.PetaLokasiProyek

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page3
I. DIVISI 1. UMUM

1. PERSIAPAN

1.1. Pembuatan Job Mix Design

Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan
dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut,
diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix
Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.

1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya

Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan fasilitasnya
dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai
dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.

1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan
dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila
diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas
pada saat pelaksanaan.

1.4. Rekayasa Lapangan

Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan


kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga
dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah
diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan direksi teknis.

1.5. Material dan Penyimpanan

Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang
berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua
material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari Quary Sungai
yang berada di lokasi setempat.

1.6. Jadwal Konstruksi

Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan
mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction
Meeting/PCM).

1.7. Pengukuran

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page4
Pekerjaanpengukuranterbagi dalamtigatahap, yaitu:
Pengukuranawal
Pengukuransebelumpelaksanaan
Pengukuranakhir
UntukpengukuranawalsegeradilakukankontraktorsetelahmendapatkanSPMK.Hal-hal
yangharus diperhatikanpada pengukuranawal ini,yaitu :
Penentuan pedoman elevasi yang diambil dari titik tertentu (BM) sesuai
denganpetunjukdaripengawas/direksi.
Penentuanposisias jalan(center line/CL).
Penentuankemiringanjalan(slope)daricenterline.

1.8. PembuatanPapanNama

Dibuatdandipasangpadalokasiyangdianggaptepatdandapatdilihatdarijalan,denganspesifikasisebagai
berikut:
Untuk panjangdanlebarpapannama150cmx80cm.
DicantumkanNamaPaketPekerjaan,
LokasiPekerjaan,SumberDana,Nilaikontrak, Jangkawaktupelaksanaan, PemberiTugas,danPenyedia
Jasa.

1.9. Administrasi danDokumentasiProyek

YaituLaporanrutinsecaraberkalaSertadiketahuiolehKoordinatorPengawasLapangan
sesuaiformyangtelahditentukanolehDireksi.Pelaporantersebutdiatasdapatdiketahui sebagai
penilaianprestasiyangdidapatAtas dasar pekerjaanyangtelahdiselesaikan. AdapunAdministrasimeliputi :
Laporan Harian,diketahuiolehPengawas Lapangan
LaporanMingguan, diperiksa KoordinatorPengawas
Laporan Bulanan,diketahuidandiperiksaKoordinatorPengawas
Laporantersebutberisitentangjumlahtenagakerja,material,peralatanyangdipakai, data cuaca
dilokasiproyek,fotodokumentasiproyekdanprogrespekerjaan.
Selainlaporanrutindiatas,laporanpengujianterhadapmaterialdanpekerjaanjugaharusterdokumentasi
denganbaik.
FotoDokumentasiberwarnasebagailaporanvisualpelaksanaanpekerjaandisusun dalamalbumlaporan
visual(fisik 0%, 50%,100%). Pengambilanfotodokumentasi pekerjaan diambil
padasatutitikpengambilan sehinggadapatdiketahuikondisi sebelum,padawaktu,
sertasesudahpekerjaandilaksanakan.pelaksanaan pengambilannya dilakukanpada kondisi
tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaan:
o TahapAwal,sebelummulaipelaksanaanpekerjaan0%
o Tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaanmencapai prestasi 50%
o Tahapselesai pelaksanaanpekerjaanmencapaiprestasi 100%
Shop Drawingdi buatdiatas kertas ukuranA3dijiliddandibukukansertaberisi:
o Garis elevasimukatanahyangsekarangada
o Dimensi darimasing-masingbangunan
o Elevasiposisidankedudukanmasing-masingbangunan
o Jenis material dankomposisiyangtelahdipergunakan

As BuiltDrawingdibuatsesuai dengangambar jadi pekerjaandi lapangan.


Gambar yangtelahselesaitersebutharusdiserahkan kepadaKonsultanPengawasuntuk
diperiksadandisetujuiselanjutnyadiserahkan kepadaPemberiTugas

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page5
1.10. Personil
a. Personil utama yang di butuhkan

Tgl/bln/thn Jabatan dalam Pengalaman


No Nama Pendidikan
lahir Proyek kerja (tahun)
1 2 3 4 5 6

Koordinator
1 Bambang Tyaswanto 7/25/1982 SMA 2 Tahun
Pelaksana

2 Sunardi 6/6/1989 SMK Pelaksana 2 Tahun

3 Abdul Kholil 5/2/1983 SMK Pelaksana 2 Tahun

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page6
b. Struktur organisasi dan penugasan
a) Susunan Organisasi Proyek

Direktur

David Tri Susilo

Pelaksana

Bambang Tyaswanto

Tukang Cor Beton Tukang Pasang Batu

Abdul Kholil Sunardi

Pati, 28 Maret 2019


CV. NARENDRA KARYA

DAVID TRI SUSILO


Direktur

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page7
b) Tugas dan tanggung jawab personil

1) Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jembatan

Pelaksanaan Ketentuan kontrak, tata cara dan prosedur pelaksanaan tugas yang
antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu rencana dan jadwal kerja.
Menerapkan ketentuan kontrak, serta menerapkan ketentuan dan prosedur
administrasi proyek
Pelaksanaan pekerjaan jalan berdasarkan gambar teknik dan spesifikasi yang
antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu gambar teknik dan gambar
detail, melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi teknis jembatan,
melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi khusus jalan dan jembatan
Penerapan metode pelaksanaan pekerjaan jembatan yang antara lain adalah
menerpakan metode kerja pengukuran, pematokan, dan pemasangan profil
mengacu desain bangunan bawah jembatan, bangunan atas jembatan, dampak
terhadap perilaku sungai, bangunan pelengkap menerapkan K3 pengendalian
pencemaran lingkungan dan keamanan, serta lalu lintas ditempat kerja.
Pengukuran hasil pekerjaan untuk pembayaran dan pelaporan yang antara lain
adalah menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian biaya pekerjaan,
menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian, dimensi bahan dan hasil
pekerjaan, menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian waktu
pelaksanaan pekerjaan
Penerapan manajemen pelaksanaan konstruksi jembatan yang antara lain
adalah menerapkan batasan dan asumsi perhitungan biaya, menghitung total
biaya konstruksi jembatan serta analisa harga satuan pekerjaan.

2) Tukang Pasang Batu/Stone(rubble)Mason(Tukang Bangunan Umum)

Menerapkan ketentuan K3 dan lingkungan kerja yang antara lain adalah


mencermati ketentuan perundang-undangan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja). Mengatur penyiapan penerapan K3. Menetapkan ketentuan K3,
mengidentifikasi lingkungan kerja. Menerapkan ketentuan perlindungan
lingkungan kerja.
Memahami gambar kerja dan jadwal (schedule) kerja, cara kerja dan kebutuhan
sumber daya. Yang antara lain mempelajari dokumen gambar kerja.
Mempelajari jadwal (Schedule) kerja. Memilih tenaga kerja material dan
peralatan.
Membuat rencana kerja harian dan mingguan, menghitung kebutuhan material
dan peralatan. Menghitung kebutuhan tenaga kerja.
Mengkoordinasikan persiapan pekerjaan batu. Antara lain adalah menyaiapkan
tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Membuat
permintaan kebutuhan material dan peralatan. Melakukan koordinasi antar
unit-unit internal proyek.
Melaksanakan Pengawasan , megarahkan dan memberi contoh pelaksanaan
pekerjaan batu yang antara lain. Melakukan Pemeriksaan Jenis, Kualitas, dan
volume material yang akan digunakan. Melaksanakan pengawasan pekerjaan
baru/bata berdasarkan gambar kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan
sesuai dengan cara kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan
jadwal (schedule) pekerjaan. Membangun kekompakan kelompok kerja.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page8
Mengontrol dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan batu/bata yang
antara lain adalah Memantau Hasil Pelaksanaan Pekerjaan. Evaluasi Hasil
Pelaksanaan Pekerjaan. Membuat laporan harian dan mingguan.

3) Tukang Cor Beton

Melakukan Komunikasi Dan kerjasama di tempat kerja yang antara lain adalah
Menerima Informasi dari sumber yang benar dan meyampaikan informasi
kealamat yang tepat secara efisien di tempat kerja, Mengidentifikasi peran dan
tujuan kelompok. Serta dapat Menggunakan alat Komunikasi.
Memberikan Penjelasan Gambar Kerja, Jadwal (Schedule) Kerja, Metode dan
prosedur Kerja. Yang antara lain adalah menjelasakan gambar kerja,
menjelaskan jadwal (schedule) kerja, dan menjelaskan metode dan prosedur
kerja.
Membuat Recana kerja Harian dan mingguan yang antara lain adalah
Menghitung kebutuhan material dan peralatan yang akan digunakan,
menghitung kebutuhan tenaga kerja. Dan Membuat rencana kerja harian dan
mingguan
Mengkoordinasikan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Beton Precast yang
antara lain adalah menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan
pekerjaan, membuat ajuan permintaan kebutuhan material dan peralatan.
Mengatur penempatan material beton precast, peralatan kerja dan peralatan K3
dan lingkungan. Menjelaskan susunan cara pemasangan beton precast yang
akan dlaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Menjelaskan kembali
bentuk-bentuk komponen beton precast serta bagian-bagiannya. Melaksanakan
kembali instruksi kerja yang diberikan oleh atasan (mandor pelaksana). Dan
Melakukan koordinasi antar unit-unit internal proyek.
Melakukan Pengawasan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Pemasangan
Beton Precast yang antara lain adalah melakukan persiapan pengawasan,
melaksanakan pekerjaan pemasangan beton precast berdasarkan gambar kerja.
Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara (metode) kerja.
Melaksanakan pengawasan pekerjaan berdasarkan jadwal (schedule) kerja. Dan
Mengkoordinasikan pekerjaan dengan pihak-pihak terkait.
Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pekerjaan pemasangan beton
Precast yang antara lain adalah memeriksa hasil pekerjaan pemasangan beton
precast, melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan, Serta membuat
laporan harian dan mingguan.

1.11. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Manajemen lalu lintas akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin supaya meminimalis
kecelakaan dan mengutamakan keselamatan lalu lintas manajemen lalu lintas
Rambu dan marka akan terpasang dengan baik
Mengengendalian arus lalu lintas dengan menaruh petugas pengatur lalu lintas disetiap
titik pelaksanaan pekerjaan.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page9
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

No. URAIAN

I DATA DAN ASUMSI


 Panjang Lokasi Pekerjaan
 Total Masa Pelaksanaan Kegiatan
 Masa Mobilisasi
 Periode Pekerjaan Perkerasan Jalan
 Panjang zona kerja Perkerasan Jalan

II URUTAN KERJA
 Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama
 periode konstruksi sesuai ketentuan
 Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule
 pekerjaan dan koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait
 Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi
 menggunakan tenaga pengatur dan flagman dengan 3 shift
 Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait
 Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan

III PERALATAN KESELAMATAN LALU LINTAS


 Rambu tetap informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
 Rambu portabel informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
 Rambu penghalang lalu-lintas jenis plastik
 Rambu Peringatan
 Rambu Petunjuk

2. MOBILISASI & DEMOBILISASI

Mobilisasidilakukansesegeramungkinsetelahpenandatanganankontrak,agar pekerjaan
dilapangandapatsegeradilakukan mengingatbahwawaktupelaksanaan yangamat
terbatasdanketergantunganpelaksanaanpekerjaanpada peralatan.
Pekerjaanmobilisasimeliputi :
a. Sewalahanyangdiperlukanuntukbasecampkontraktor(kantorlapangan,gudang, messpekerja, danlain-lain).
b. Mobilisasi staff dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaianpekerjaandalamkontrak.
c. Mobilisasiperalatanyangdigunakandilapangan.Adapundaftarperalatansebagai berikut:

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page10
Tahun Lokasi
No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas Merk / Tipe pembuatan Kondisi Sekarang

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Excavator 1 Unit 132 Hp Caterpillar 1997 Baik Pati
2 Dump Truck 3 Unit 14 Ton Izusu Elf 2017 Baik Kudus
3 Concrete Mixer 1 Unit 0,3 M3 Mahkota Jaya 2018 Baik Pati
4 Wheel Loader 1 Unit 1-1,6 m3 Luqing 2017 Baik Kudus
5 Motor Grader 1 Unit 100 Hp Komatsu 1994 Baik Kudus
6 Tandem Roller 1 Unit 10 Ton Jin Ling 1994 Baik Kudus
7 Water Tank Truck 1 Unit 4000 Ltr Izusu 1994 Baik Kudus
4000-6500
8 Compressor 1 Unit Air Man 1994 Baik Kudus
Ltr/Mnt
9 Jack hammer 1 Unit 50 menit/m3 China 2017 Baik Pati
10 Aspalt Sprayer 1 Unit 1000 liter Banta 2010 Baik Kudus
11 Pick Up 1 Unit 1,1 m3 Mitsubishi 1997 Baik Pati

II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

1. GALIAN BIASA

Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam,
lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi
bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel
listrik, telepon, dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan
kepada Pengawas atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan
syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
Penyedia Jasa Konstruksi menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi dengan alat-alat penahan
tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil disiram air
secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan
setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas, baik
mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page11
2. TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN

Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area
pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader.
Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan
spesifikasi teknik.
Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan dari timbunan.
Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah
ditentukan.

III. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

1. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Pengadukkan material LPA : dilaksanakan di stock pile (lokasi pengadukan) dengan komposisi
berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50
m3 agar menghasilkan campuran yang homogen, digunakan peralatan excavator dan Wheel
Loader.
Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan wheel Loader,
jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor gembur dari hasil percobaan
pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien.
Penghamparan menggunakan Motor Grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan
pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan dengan tenaga
manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan. Selama proses penghamparan dilakukan
control kadar air, sehingga akan dihasilkan kadar air optimal pada saat pemadatan dilaksanakan.
Dimensi dan kelandaian permukaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
Pemadatan menggunakan Vibrator Roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari bagian yang
rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah lintasan sesuai dengan hasil

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page12
percobaan pelaksanaan. Pemadatan dihentikan jika diyakini tercapai kepadatan yang
disyaratkan.
Pengujian dan pengukuran :
Pengujian mutu : uji gradasi dan PI (di laboratorium), uji kepadatan (sand cone di lapangan), uji
CBR Lapangan (DCP).
Pengukuran : dimensi (panjang, lebar dan tebal dilaksanakan secara manual), kelandaian
(menggunakan pesawat waterpass atau theodolit) dan kerataan permukaan (menggunakan
mistar ukur).

IV. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

1. LAPIS PEREKAT - ASPAL CAIR

Pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat), mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal
permukaan yang telah disiapkan.

Ilustrasi Proses Pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat)

Lapis Perekat (Tack Coat), di hampar diatas permukaan berbahan pengikat seperti lapisan Penetrasi
Macadam, Laston, Lataston, dll). Berikut tahapan-tahapan pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) :

a. Persiapan

Pastikan untuk pelaksanaan Tack Coat (Lapis Perekat), pengaspalan telah disetujui (lapis
perkerasan).
Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
Cek ulang ketersediaan material, pastikan tidak ada perubahan
Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
Pastikan bangunan milik masyarakat dan umum dilindungi dari efek penyemprotan aspal.
Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
Pastikan ada kesiapan penanganan lingkungan.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page13
b. Penyiapan Formasi Pekerjaan

Cek kerusakan bagian yang akan menjadi dasar penghamparan telah diperbaiki.
Pastikan permukaan bersih dan bebas dari material lepas.

c. Penyemprotan

Pastikan suhu memenuhi syarat untuk penyemprotan


Pastikan penyemprotan merata, jika menggunakan Sprayer diperlukan tenaga operator yang
terampil.
Pastikan dan amati apakah penyemprotan merata dengan melakukan uji coba kemampuan
tenaga operator.
Penyemprotan harus dihetikan jika ada ketidak sempurnaan, lakukan perbaikan pada alat
peyemprot.
Pastikan penyemprotan dimulai 5,0 m sebelum areal penyemprot an agar aplikasi konstan.
Batasi pemakaian bahan pada tangki, tidak kurang dari 10% volume yang tersisa pada tangki

d. Pengukuran

Lakukan pengukuran sisa bahan yang disemprotkan, setiap kali telah melakukan
penyemprotan, dengan tongkat celup.
Lakukan pengukuran dengan menggunakan 3 kertas resap diletak kan dengan jarak sama,
pada areal penyemprotan sepanjang 200 m, pada lokasi dengan letak≥ 10 m dari awal, dan >
0,50 m dari tepi.
Timbang berat terhampar pada kertas resap.

e. Pemeriksaan

Cek hasil penyemprotan


Periksa tempat tempat yang mengidentifikasikan adanya genangan aspal berlebih.
Amati bagian tepi, apakah ada bagian yang menunjukkan kekurangan penebaran.

2. LATASIR KELAS A (SS-A)

a. Persiapan pekerjaan :
Penyiapan kondisi lapangan, semua kerusakan harus sudah diperbaiki.
Semua peralatan, peralatan pembantu, operator sudah siap dan layak kerja.
Kondisi cuaca yang memungkinkan.
Direksi sudah menyatakan secara tertulis bahwa pelaksanaan pekerjaan boleh dimulai.

b. Semua campuran aspal panas dicampur, sebelum melakukan pencampuran yang


perludipersiapkan : semua bahan dan peralatan untuk pengangkutan, penghamparan dan
pekerjacukup tersedia untuk memproduksi.
c. Campuran aspal dihamparkan pada temperature campuran tertentu sehingga
memenuhiketentuan yang dipersyaratkan
d. Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan daribahan
yang lepas dan tidak dikehendaki dengan compressor atau dengan cara manual.
e. Balok kayu atau acuan lain yang disetujui harus dipasang sesuai dengan garis dan
ketinggianyang diperlukan oleh tepi – tepi lokasi yang akan dihampar.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page14
f. Pemadatan dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian dari tepi luar,selanjutnya
penggilasan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju kerahsumbu jalan.

V. DIVISI 7. STRUKTUR

1. BETON MUTU SEDANG FC25 MPA (TANPA BEKISTING)

a. Tahap pelaksanaan

Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

b. Tenaga:
Pekerja Biasa
Tukang
Mandor

c. Bahan:
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku

d. Peralatan:
Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu

2. BETON MUTU SEDANG FC20 MPA (TANPA BEKISTING)

a. Tahap pelaksanaan

Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page15
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

b. Tenaga

Pekerja Biasa
Tukang
Mandor

c. Bahan:

Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku

d. Peralatan:

Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu

3. BETON MUTU RENDAH FC10 MPA (TANPA BEKISTING)


a. Tahap pelaksanaan

Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

b. Tenaga

Pekerja Biasa
Tukang
Mandor

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page16
c. Bahan:

Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku

d. Peralatan:

Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu

4. BAJA TULANGAN U24 POLOS

7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton
yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat
menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan
langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan
kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai
dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan
setiap pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja
lunak yang memenuhi SNI 07-6401-2000.
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan
secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang
pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan.
Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah
banyak.
Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan dengan
mesin pembengkok.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi
atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan
yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak
terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan
tarik minimum.
Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada
ujungnya.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page17
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak
akan terekspos.
Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka
seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan
air saja).
Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul
perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.
Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.

5. PENYEDIAAN BAJA STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA) DAN PEMASANGAN BAJA
STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA)

a. Peneyediaan Baja Strukur Bj 37(Titik Leleh 240 Mpa)

Setelah semua material, tenaga kerja dan peralatan lengkap tersedia diworkshop, pelat dan profil
baja dipotong dan dilobang sesuai gambar kerja, masing-masingpotongan dikelompokkan sesuai
kode pada gambar kerja.Pemotongan material baja biasanya menggunakan:

Mesin gergaji (sawing), untuk material WF, Pipa, Kanal


Mesin gunting (shearing), untuk material plat, siku.
Mesin Oxygen (oxy cutting), untuk material WF, pipa, kanal, pelat

Pelobangan material baja biasanya menggunakan:

Mesin bor.
Mesin punching.

Untuk pelobangan tidak diperkenankan menggunakan alat blender.Hasil pemotongan dan


pelobangan material berupa elemen baja diperiksa seorangahli struktur baja apakah sudah sesuai
dengan gambar kerja, kemudiandikelompokkan apakah elemen tersebut dikirim kebagian
perakitan atau langsungdikirim kebagian pengecatan/pelapisan,Setelah elemen baja hasil
pemotongan telah terkumpul pada bagian perakitanlengkap sesuai pada tabel perakitan, maka
tahap selanjutnya elemen tersebutdisetel untuk dirakit mengikuti bentuk dan ukuran gambar
kerja. Pada saatpenyetelan menggunakan sambungan las titik dimana hasil penyetelan
diperiksaoleh ahli struktur baja kemudian jika sudah sesuai dengan gambar kerja hasil
rakitantersebut dilas penuh sesuai dengan tebal dan mutu las sesuai gambar danspesifikasi.

b. Pemasangan Baja Struktur Bj 37 (Titik Leleh 240 Mpa)

Untuk kelancaran pekerjaan di lapangan, sebelum material tiba di lapangan, perludibuat metode
pelaksanaan pekerjaan struktur.Hal ini dimaksudkan supaya dalampelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan dengan mudah, aman dan cepat.Pada saat ini, sudah lazim dilakukan oleh pekerja
spesialis ahli struktur baja untukmenyiapkan metode pelaksanaan secara tertulis yang akan
dilakukan di lapangan.Hal ini dimaksudkan untuk memastikan sistem kerja yang aman, baik pada
saatpengiriman dan peneramaan material, pelaksanaan ereksi dan penyelesaian akhirpekerjaan
struktur baja dimaksud.Selanjutnya, pengawas lapangan diberikesempatan menyetujui metode

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page18
pemasangan tersebut dan melakukan observasiseperlunya atau perubahan-perubahan jika
memang diperlukan.

Metode pemasangan yang dibuat seorang ahli struktur baja berisi hal-hal yangmencakup prosedur
pengiriman dan perakitan, termasuk juga tahapan-tahapanpada saat pelaksanaan ereksi seperti
pemasangan baut, pengelasan, metode ereksidan sistem keamanan.Semuanya ini merupakan satu
kesatuan dalam pembuatanmetode kerja.

6. PASANGAN BATU

a. Persiapan Pekerjaan

Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, chedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).

b. Uraian Pekerjaan

Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5
cm.
Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu
besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus
di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.

7. PERLETAKAN ELASTOMER JENIS 2 (300 X 400 X 50)

Pengadaan Elastomer
Bantalan karet atau elastomer harus dalam keadaan baik dan telah teruji serta sesuai dengan
spesifikasi, selain itu dimensi atau ukuran elastomer telah sesuai dengan gambar rencana.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page19
Persiapan peralatan
Peralatan yang harus disiapkan adalah dial gauge, jack hidrolik, hose, manifold, Genset, dan
peralatan lain yang dibutuhkan.
Pengukuran / leveling tumpuan pada abutment
Jack hidrolik ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan dan lakukan pengangkatan
Pasang kayu penyangga sementara
Bantalan karet atau elastomer diletakkan dibawah pelat bantalan dan direkatkan dengan lem,
bagian atas jembatan diturunkan agar elastomer melekat sempurna pada pelat.
Lakukan pengangkatan secukupnya hingga elastomer tergantung pada pelat dan lepaskan kayu
penyangga
Pasang mortar dibawah elastomer dan turunkan hingga elastomer masuk pada mortar yang
belum mengeras
Bersihkan dan rapihkan sisa mortar
Setelah mortar mencapai kekuatan yang diinginkan, jack hidrolik dan kayu penyangga dapat
disingkirkan.

8. SANDARAN (RAILING)

a. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sandaran (Railing) Jembatan


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan sandaran baja untuk jembatan
dan pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang sandaran, pelat dasar, baut
pemegang, dan sebagainya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan dan memenuhi Spesifikasi ini.
c. Railing Jembatan
d. Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap
jenis sandaran baja yang akan dipasang. Fabrikasi tidak boleh dimulai sebelum gambar kerja
disetujui.
e. Peralatan
Fabrikasi umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi 7.4 Baja
Struktur.Sandaran harus difabrikasi di bengkel yang disetujui.Sambungan pada panel yang
berbatasan harus sangat tepat (match-marked) untuk maksud pemasangan.
f. Pengelasan
g. Pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara yang ahli, mengetahui detil
semua sifat-sifat bahan. Lapisan yang terekspos harus dikupas, digosok, dikikir dan dibersihkan
untuk mendapatkan penampilan yang bersih sebelum digalvanisasi. Pelat dasar harus dilas ke
tiang-tiang untuk menghitung setiap ketinggian yang diberi-kan dalam Gambar dan dengan cara
yang sedemikian hingga tiang-tiang ini akan tegak jika dalam posisi akhir.
h. Pelaksanaan
Pemasangan harus sesuai dengan Seksi Baja Struktur.Sandaran harus dipasang dengan hati-hati
sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar.Sandaran harus disetel
dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen
yang benar dan lendutan balik (camber) pada seluruh panjang.Persetujuan dari Direksi Pekerjaan
harus diperoleh sebelum sandaran dimatikan. Kontraktor akan memberitahukan Direksi
Pekerjaan bilamana pemeriksaan dan persetujuannya diperlukan.

9. NOMENKLATUR JEMBATAN

a. Penyediaan Papan Nama Jembatan

Dalam penyediaan papan nama jembatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page20
Papan nama jembatan terbuat dari bahan marmer atau batu alam atau bahan lain yang
disetujui oleh direksi pekerjaan
Bentuk dan dimensi papan nama sesuai dengan apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana
Papan nama diukir nama, nomor, tahun pembuatan dan lambang kementerian pekerjaan
umum atau keterangan lain yang telah disetujui direksi pekerjaan

b. Pemasangan Papan Nama Jembatan

Papan Nama Jembatan dipasang ditempat yang sesuai dengan apa yang ditunjukkan gambar
rencana, biasanya dipasang di parapet jembatan.
Papan Nama Jembatan dipasang secara manual menggunakan alat bantu dan menggunakan
adukan semen sebagai perekat. setelah itu, Finishing dengan membersihkan papan nama
jembatan dari kotoran-kotoran seperti sisa adukan semen atau yang lainnya.

10. PEMBONGKARAN PASANGAN BATU

Metode Pelaksanaan Bokaran Pasangan Batu


a. Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan
dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
b. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah bodem,
keranjang dan linggis.
c. Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan kepada
pekerja.
d. Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi oleh
pelaksana.
e. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah pasangan
f. Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat pada batu
bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka dibersihkan dengan
dipukul menggunakan palu kecil.
g. Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat dengan
lokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
h. Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi hasil
bongkaran.
i. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot, sarung
tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
j. Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.
k. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat
berjalan dengan cepat dan efisien.
l. Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia Jasa memberitahukan
kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian apakah sesuai dengan
rencana kerja, spesifikasi dan RAB.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page21
m. Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB, maka kami
melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya.

11. PEMBONGKARAN BALOK BAJA (STEEL STRINGERS)&PEMBONGKARAN LANTAI JEMBATAN


KAYU

a. Pengaturan Pembuangan Sisa Bahan Bangunan

Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik Tanah dan
menanggung semua biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan akhir sisa
bahan bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang diamankan.

b. Pengaturan Lalu Lintas

Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas tidak boleh dibongkar
sampai pengaturan untuk memperlancar arus lalu lintas dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan
sesuai dengan ketentuan Spesifikasi, Pemeliharaan Lalu Lintas.

c. Prosedur Pembongkaran

Pelepasan Struktur
Jembatan baja dan jembatan kayu, bila disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan,
harus dilepas dengan hati-hati tanpa menimbulkan keru-sakan.
Jembatan kayu dengan bentang lebih besar dari 2,0 m atau bagian yang perlu disesuaikan
atau terganggu karena Pekerjaan harus dilepas seperlunya dengan dan dipasang kembali
dengan bahan semula. Struktur kayu di atas dua tumpuan dengan bentang kurang dari 2,0 m
yang yang menghalangi kegiatan Pekerjaan harus dibongkar dengan hati-hati dan diserahkan
kepada Pemilik atau dipindahkan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembongkaran Struktur
Terkecuali diperintahkan lain, bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus
dibongkar sampai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus
dibongkar paling sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian struktur
lama semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas untuk struktur baru,
maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memudahkan pembangunan
struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus ditimbun kembali dan
dipadatkan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

d. Pembuangan Bahan Bongkaran

Bahan Yang Diamankan


Semua bahan yang diamankan tetap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum pekerjaan
pembongkaran dilakukan. Tidak ada bahan bongkaran yang akan menjadi milik Kontraktor.
Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta oleh Direksi
Pekerjaan.
Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton yang dibongkar
yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong (rip rap) dan tidak diperlukan
untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan.
Bahan Yang Dibuang
Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diamanakan dapat
dibakar atau dikubur atau dibuang seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page22
VI. DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

1. PENETRASI MACADAM UNTUK PEKERJAAN MINOR

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Macadam / Lapen:

a. Persiapan :

Profil memanjang atau melintang harus disiapkan menurut rancangan potong-an


melintang.Permukaan harus bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan
bahan lepas lainnya. Lubang-lubang dan retak-retak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 8.1.3.(2) dan 8.1.3.(3) dari Spesifikasi iniPermukaan aspal lama harus diberikan
Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan dalam Seksi 6.1 dari Spesifikasi ini, sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

b. Penghamparan Metode Mekanis

Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok


Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan yang sedemikian hingga kuantitas
agregat adalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata.
Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6 - 8 ton yang bergerak dengan kecepatan
kurang dari 3 km/jam.Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi luar
hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang
tindih (overlap) paling sedikit setengah lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilanjutkan
sampai diperoleh permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).
Penyemprotan Aspal
Temperatur aspal dalam distributor harus dijagapada temperatur yang disyaratkan untuk
jenis aspal yang digunakan. Temperatur penyem-protan dan takaran penyemprotan harus
disetujui oleh Direksi
Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci.
Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi
yang belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga, setelah
pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok masih
nampak.

c. Penghamparan Metode Manual

Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok.


Jumlah agregat yang ditebar di atas permukan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang
disyaratkan.Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan keterampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tangan seperti penggaru.Pemadatan harus dilaksanakan seperti yang
disyaratakan untuk metode mekanis.
Penyemprotan Aspal
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyem-prot tangan (hand
sprayer) dengan temperatur aspal yang disyaratkan.Takaran penggunaan aspal harus serata
mungkin dan pada takaran penyemprotan yang disetujui.
Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci
Penebaran dan pemadatan agregat pengunci harus dilaksanakan dengan cara yang sama
untuk agregat pokok. Takaran penebaran harus sede-mikian hingga, setelah pemadatan,
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page23
rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok masih
nampak.Pemadatan harus sebagaimana yang disyaratkan untuk metode mekanis.

d. Pemeliharaan Agregat Pengunci


Bilamana terdapat keterlambatan antara pengerjaan lapis agregat pengunci dan lapis
berikutnya, Kontraktor harus memelihara permukaan agregat pengunci dalam kondisi baik
sampai lapis berikutnya dihampar.
e. Pengendaian Mutu
Penyimpanan untuk setiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindarkan
tercampurnya agregat, dan harus dijaga kebersihannya dari benda asing.
Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar supaya tidak terjadi
kebocoran atau kemasukan air.
Suhu pemanasan aspal harus seperti yang disyaratkan dalam Tabel 6.6.5.(1).
Tebal Lapisan.Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi
1 cm. Pemeriksaan untuk ketebalan lapis penetrasi macadam harus seperti yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kerataan Permukaan Sewaktu Pemadatan.
Pada setiap tahap pemadatan, kerataan permukaan harus dijaga. Bahan harus ditambah pada
tiap tempat di mana terdapat penurunan.
Kerataan Pemadatan Agregat Pokok.
Kerataan harus diukur dengan menggunakan mistar lurus yang panjangnya 3 meter.
Punggung jalan yang ambles tidak melebihi dari 8 mm.
Sambungan memanjang dan melintang harus diperiksa dengan cermat.

VII. DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN

1. MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK PONDASIDAN MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK LANTAI


(TANPA PERANCAH)

a. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
b. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
c. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
d. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
e. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
f. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
g. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal

2. MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK DINDING

a. Pekerjaan Persiapan (Pabrikasi)

Sebelum memulai pekerjaan dinding maka yang perlu dilakukan adalah:


Penentuan Rangka Panel dan sistem panel yang akan dipakai, tergantung kondisi dilapangan
(ada tidaknya alat bantu) Jarak rangka panel disesuaikan (maksimum jaraknya 25 cm) Setelah
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page24
panel dirangkai, baru ditutup dengan plywood tebal 15 mm, masing-masing panel terdiri dari 1
lembar plywood Panel dinding dipabrikasi sebanyak kebutuhan (sesuai RAP) kemudian hasilnya
ditumpuk dengan rapi. Untuk yang bentuk khusus, harus dibuat tersendiri sesuai gambar kerja.

b. Penyetelan Panel Dinding

Sebelum penyetelan dinding, pertama-tama di check mengenai markingan dinding dan


panjangnya (yang telah dibuat surveyor/Main Kontraktor). Setelah cocok baru dipasang
sepatu dinding. Adapun mengenai sepatu dinding dilakukan satu persatu (satu sisi
diselesaikan). Kemudian pemasangan Separator/ Track Stank pada setiap lubang yang sudah
disiapkan untuk sparator harus dilengkapi dengan plastic cones dan form tie nya.

Setelah semua terpasang, dimana sisi yang sudah terpasang sudah di lot. Baru dipasang sisi
yang satunya lagi, tinggal mencoba lubang yang sudah disiapkan dengan sparator/ trek stank
yang sudah terpasang.

Didalam pemasangan dinding ini perlu diperhatikan pertemuan antar panel dinding harus
benar0benar rapat. Setelah panel terpasang, maka panel dirangkai dengan balok 5/10 x 4m
untuk tempat dudukan support nantinya. Dipasang pipa support pada form tie yang sudah
terpasang. Kemudian dipasang pipe support untuk membuat ketegakkan dinding sesuai
gambar kerjanya, jarak suport adalah 61 cm.

c. Pengecekan Dinding

Untuk pengecekan dinding kita mulai dari bawah dari pinjaman yang ada, kalau sudah ok
baru di lot dari atas.
Kemudian diatur sedemikian rupa sehingga dinding menjadi lot pada dua sisi.
Setelah lot, baru form tie dikencangkan demikian juga pipe supportnya.
Untuk kelurusan arah meemanjang digunakan benang 2 (dua) buah.

d. Pembongkaran Dinding
Pembongkaran dinding dilakukan setelah pengecoran berumur 12 jam atau tergantung
pengawas lapangan (biasanya paling lambat setelah berumur 24 jam).

3. PLESTERAN 1 : 4

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page25
a. Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4Psr
b. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai
yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
c. Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
d. Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata
untuk menghindarkan keretakan.
e. Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
f. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-
unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
g. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan
raskam dan jidar.
h. Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
i. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
j. Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian
yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok.

4. SIARAN 1 : 2

Tahapan Pekerjaan:
a. Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 2 PP (17,2 Mpa) dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
b. Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran yang melekat
pada pasangan.
c. Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar rata (rata dengan
muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
d. Penyelesaian dan perapihan setelah siaran selesai.
e. Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
f. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

5. MEMBUAT BATU RAI

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page26
a. Tahap pelaksanaan
Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana.
Pekerjaan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat berat untuk menggali seperti
excavator.
Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan pasir setebal minimal
3 cm sebelum meletakkan batu pada lapisan yang pertama.
Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau lapisan yang pertama dan
pada sudut sudut dari pasangan batu tersebut.
Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka batu yang tampak
atau berada paling luar dipasang sejajar dengan muka dinding batu yang terpasang.
Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata selama beberapa saat agar air
dapat meresap
Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir sesuai
dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat disiapkan
menggunakan alat concrete mixer atau secara manual. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan
pasir dan semen anda dapat mengunjungi artikel lain mengenai cara mengetahui jumlah
kebutuhan batu, pasir, dan semen untuk pasangan batu.
Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan. Kecuali ditentukan lain oleh
gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan dapat dibuat dengan memasang pipa pvc yang
berdiameter 50 mm.
Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan permukaan
pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu

b. Tahap pekerjaan akhir / finishing

Pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa sisa material pelaksanaan.


Jika diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk memperhalus
permukaan dari pasangan batu.

6. CAT-CATAN

a. Pada bagian sebelumnya di dempul


b. Bidang permukaan yang dicat sudah rata dan dibersihkan dari debu yang menempel
c. Dilakukan pengecatan dasar menggunakan merk yang dikeluarkan dar pabrik yang sama
d. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga didapatkan permukaan cat dengan warna yang
merata

7. PEKERJAAN PEMBUATAN KISDAM / PENGERINGAN

Pekerjaan Dewatering / pengeringan dilakukan bilamana dilokasi pekerjaanmasih terdapat genangan


air sehingga mengganggu terhadap pelaksanaanpekerjaan. Pengeringan ini berkaitan erat dengan
pembuatan kisdam.Selamadalam pelaksanaan Pekerjaan harus selalu dalam keadaan kering dan
olehkarena itu pengeringan dapat dilakukan dengan peralatan pompa air.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page27
8. PASANG WILL DOOP 2,5

Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan will dop yang kuat untuk
menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan penyumbatan.
Memastikan dengan gambar kerja agar sesuai ukuran.

9. PEKERJAAN LAS-LASAN

a. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada permukaan area
yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
b. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu menggunakan meja
kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika
diperlukan.
c. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan elektroda pada
panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi
bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda.
Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
d. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas.
e. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas
pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses
pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna.
Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan
dari tebal elektroda.
f. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat memperhatikan bagian
elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan
gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas.
g. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas berbentuk seperti
gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas.
h. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan menggunakan palu.
Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah
bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas
harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup
mengelas bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut.

10. PIPA DRAIN 1,5

Pemasangan pipa Drain

Pemasangan Pipa drain ini harus memperhatikan beberapa hal seperti ukuran deck drain dengan
saluran pembuangan jalan, elevasi jalan, dan lain sebagainya. Beberapa hal penting tersebut harus
diperhatikan dan harus ditanyakan pada teknik sipil yang sudah berpengalaman agar deck drain
mampu bekerja dengan baik.

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page28
E. PENUTUP

Demikian Metode ini dibuat oleh Penyedia Jasa untuk menyelesaian pekerjaan Pembangunan Jembatan
Ruas Jalan Gunungwungkal – GajihanKec. Gunungwungkal (DID)Tahun 2019 yang berlokasi pada
Kabupaten Pati dengan Jangka Waktu Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK
dengan masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.serta melalui sumber
Dana APBN Tahun Anggaran 2019.

Atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terimakasih.

Pati, 28 Maret 2019


CV. NARENDRA KARYA

DAVID TRI SUSILO


Direktur

Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)


METODE PELAKSANAAN Page29

Anda mungkin juga menyukai