A. UMUM
Data pekerjaan Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)sebagai
berikut:
1. Lokasi : Kecamatan Gunungwungkal
2. Masa Pelaksanaan : 180HK sejak SPMK
3. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender
C. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan meliputi Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID).
Adapun pekerjaan Jembatan Ruas Jalan sebagai berikut :
I. DIVISI 1. UMUM
a. Mobilisasi & demobilisasi
b. Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan)
II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
a. Galian Biasa
b. Timbunan Pilihan dari sumber galian
III. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
IV. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Perekat - Aspal Cair
b. Latasir Kelas A (SS-A)
V. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Beton mutu sedang fc25 Mpa (tanpa bekisting)
b. Beton mutu sedang fc20 MPa (tanpa bekisting)
c. Beton mutu rendah fc10 Mpa (tanpa bekisting)
d. Baja Tulangan U24 Polos
e. Penyediaan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
f. Pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
g. Pasangan Batu
h. Perletakan Elastomer jenis 2 (300 x 400 x 50)
i. Sandaran (Railing)
j. Nomenklatur Jembatan
k. Pembongkaran Pasangan Batu
l. Pembongkaran Balok Baja (Steel Stringers)
m. Pembongkaran Lantai Jembatan Kayu
VI. DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
a. Penetrasi Macadam untuk Pekerjaan Minor
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page2
VII. DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN
a. Membuat 1 m2 bekisting untuk pondasi
b. Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai (tanpa perancah)
c. Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding
d. Plesteran 14
e. Siaran 12
f. Membuat Batu Rai
g. Cat-catan
h. Pekerjaan Pembuatan Kisdam / Pengeringan
i. Pengadaan & Pasang Will doop 2,5
j. Pekerjaan Las-lasan
k. Pipa Drain 1,5
D. SITUASI PROYEK
1. Lokasi Proyek
Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
Gambar 1.PetaLokasiProyek
1. PERSIAPAN
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan
dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut,
diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix
Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan fasilitasnya
dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai
dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan
dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila
diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas
pada saat pelaksanaan.
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang
berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua
material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari Quary Sungai
yang berada di lokasi setempat.
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan
mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction
Meeting/PCM).
1.7. Pengukuran
1.8. PembuatanPapanNama
Dibuatdandipasangpadalokasiyangdianggaptepatdandapatdilihatdarijalan,denganspesifikasisebagai
berikut:
Untuk panjangdanlebarpapannama150cmx80cm.
DicantumkanNamaPaketPekerjaan,
LokasiPekerjaan,SumberDana,Nilaikontrak, Jangkawaktupelaksanaan, PemberiTugas,danPenyedia
Jasa.
YaituLaporanrutinsecaraberkalaSertadiketahuiolehKoordinatorPengawasLapangan
sesuaiformyangtelahditentukanolehDireksi.Pelaporantersebutdiatasdapatdiketahui sebagai
penilaianprestasiyangdidapatAtas dasar pekerjaanyangtelahdiselesaikan. AdapunAdministrasimeliputi :
Laporan Harian,diketahuiolehPengawas Lapangan
LaporanMingguan, diperiksa KoordinatorPengawas
Laporan Bulanan,diketahuidandiperiksaKoordinatorPengawas
Laporantersebutberisitentangjumlahtenagakerja,material,peralatanyangdipakai, data cuaca
dilokasiproyek,fotodokumentasiproyekdanprogrespekerjaan.
Selainlaporanrutindiatas,laporanpengujianterhadapmaterialdanpekerjaanjugaharusterdokumentasi
denganbaik.
FotoDokumentasiberwarnasebagailaporanvisualpelaksanaanpekerjaandisusun dalamalbumlaporan
visual(fisik 0%, 50%,100%). Pengambilanfotodokumentasi pekerjaan diambil
padasatutitikpengambilan sehinggadapatdiketahuikondisi sebelum,padawaktu,
sertasesudahpekerjaandilaksanakan.pelaksanaan pengambilannya dilakukanpada kondisi
tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaan:
o TahapAwal,sebelummulaipelaksanaanpekerjaan0%
o Tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaanmencapai prestasi 50%
o Tahapselesai pelaksanaanpekerjaanmencapaiprestasi 100%
Shop Drawingdi buatdiatas kertas ukuranA3dijiliddandibukukansertaberisi:
o Garis elevasimukatanahyangsekarangada
o Dimensi darimasing-masingbangunan
o Elevasiposisidankedudukanmasing-masingbangunan
o Jenis material dankomposisiyangtelahdipergunakan
Koordinator
1 Bambang Tyaswanto 7/25/1982 SMA 2 Tahun
Pelaksana
Direktur
Pelaksana
Bambang Tyaswanto
Pelaksanaan Ketentuan kontrak, tata cara dan prosedur pelaksanaan tugas yang
antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu rencana dan jadwal kerja.
Menerapkan ketentuan kontrak, serta menerapkan ketentuan dan prosedur
administrasi proyek
Pelaksanaan pekerjaan jalan berdasarkan gambar teknik dan spesifikasi yang
antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu gambar teknik dan gambar
detail, melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi teknis jembatan,
melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi khusus jalan dan jembatan
Penerapan metode pelaksanaan pekerjaan jembatan yang antara lain adalah
menerpakan metode kerja pengukuran, pematokan, dan pemasangan profil
mengacu desain bangunan bawah jembatan, bangunan atas jembatan, dampak
terhadap perilaku sungai, bangunan pelengkap menerapkan K3 pengendalian
pencemaran lingkungan dan keamanan, serta lalu lintas ditempat kerja.
Pengukuran hasil pekerjaan untuk pembayaran dan pelaporan yang antara lain
adalah menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian biaya pekerjaan,
menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian, dimensi bahan dan hasil
pekerjaan, menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian waktu
pelaksanaan pekerjaan
Penerapan manajemen pelaksanaan konstruksi jembatan yang antara lain
adalah menerapkan batasan dan asumsi perhitungan biaya, menghitung total
biaya konstruksi jembatan serta analisa harga satuan pekerjaan.
Melakukan Komunikasi Dan kerjasama di tempat kerja yang antara lain adalah
Menerima Informasi dari sumber yang benar dan meyampaikan informasi
kealamat yang tepat secara efisien di tempat kerja, Mengidentifikasi peran dan
tujuan kelompok. Serta dapat Menggunakan alat Komunikasi.
Memberikan Penjelasan Gambar Kerja, Jadwal (Schedule) Kerja, Metode dan
prosedur Kerja. Yang antara lain adalah menjelasakan gambar kerja,
menjelaskan jadwal (schedule) kerja, dan menjelaskan metode dan prosedur
kerja.
Membuat Recana kerja Harian dan mingguan yang antara lain adalah
Menghitung kebutuhan material dan peralatan yang akan digunakan,
menghitung kebutuhan tenaga kerja. Dan Membuat rencana kerja harian dan
mingguan
Mengkoordinasikan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Beton Precast yang
antara lain adalah menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan
pekerjaan, membuat ajuan permintaan kebutuhan material dan peralatan.
Mengatur penempatan material beton precast, peralatan kerja dan peralatan K3
dan lingkungan. Menjelaskan susunan cara pemasangan beton precast yang
akan dlaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Menjelaskan kembali
bentuk-bentuk komponen beton precast serta bagian-bagiannya. Melaksanakan
kembali instruksi kerja yang diberikan oleh atasan (mandor pelaksana). Dan
Melakukan koordinasi antar unit-unit internal proyek.
Melakukan Pengawasan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Pemasangan
Beton Precast yang antara lain adalah melakukan persiapan pengawasan,
melaksanakan pekerjaan pemasangan beton precast berdasarkan gambar kerja.
Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara (metode) kerja.
Melaksanakan pengawasan pekerjaan berdasarkan jadwal (schedule) kerja. Dan
Mengkoordinasikan pekerjaan dengan pihak-pihak terkait.
Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pekerjaan pemasangan beton
Precast yang antara lain adalah memeriksa hasil pekerjaan pemasangan beton
precast, melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan, Serta membuat
laporan harian dan mingguan.
Manajemen lalu lintas akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin supaya meminimalis
kecelakaan dan mengutamakan keselamatan lalu lintas manajemen lalu lintas
Rambu dan marka akan terpasang dengan baik
Mengengendalian arus lalu lintas dengan menaruh petugas pengatur lalu lintas disetiap
titik pelaksanaan pekerjaan.
No. URAIAN
II URUTAN KERJA
Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama
periode konstruksi sesuai ketentuan
Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule
pekerjaan dan koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait
Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi
menggunakan tenaga pengatur dan flagman dengan 3 shift
Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait
Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan
Mobilisasidilakukansesegeramungkinsetelahpenandatanganankontrak,agar pekerjaan
dilapangandapatsegeradilakukan mengingatbahwawaktupelaksanaan yangamat
terbatasdanketergantunganpelaksanaanpekerjaanpada peralatan.
Pekerjaanmobilisasimeliputi :
a. Sewalahanyangdiperlukanuntukbasecampkontraktor(kantorlapangan,gudang, messpekerja, danlain-lain).
b. Mobilisasi staff dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaianpekerjaandalamkontrak.
c. Mobilisasiperalatanyangdigunakandilapangan.Adapundaftarperalatansebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Excavator 1 Unit 132 Hp Caterpillar 1997 Baik Pati
2 Dump Truck 3 Unit 14 Ton Izusu Elf 2017 Baik Kudus
3 Concrete Mixer 1 Unit 0,3 M3 Mahkota Jaya 2018 Baik Pati
4 Wheel Loader 1 Unit 1-1,6 m3 Luqing 2017 Baik Kudus
5 Motor Grader 1 Unit 100 Hp Komatsu 1994 Baik Kudus
6 Tandem Roller 1 Unit 10 Ton Jin Ling 1994 Baik Kudus
7 Water Tank Truck 1 Unit 4000 Ltr Izusu 1994 Baik Kudus
4000-6500
8 Compressor 1 Unit Air Man 1994 Baik Kudus
Ltr/Mnt
9 Jack hammer 1 Unit 50 menit/m3 China 2017 Baik Pati
10 Aspalt Sprayer 1 Unit 1000 liter Banta 2010 Baik Kudus
11 Pick Up 1 Unit 1,1 m3 Mitsubishi 1997 Baik Pati
1. GALIAN BIASA
Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam,
lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi
bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel
listrik, telepon, dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan
kepada Pengawas atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan
syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
Penyedia Jasa Konstruksi menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi dengan alat-alat penahan
tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil disiram air
secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan
setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas, baik
mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.
Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area
pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader.
Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan
spesifikasi teknik.
Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan dari timbunan.
Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah
ditentukan.
Pengadukkan material LPA : dilaksanakan di stock pile (lokasi pengadukan) dengan komposisi
berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50
m3 agar menghasilkan campuran yang homogen, digunakan peralatan excavator dan Wheel
Loader.
Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan wheel Loader,
jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor gembur dari hasil percobaan
pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien.
Penghamparan menggunakan Motor Grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan
pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan dengan tenaga
manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan. Selama proses penghamparan dilakukan
control kadar air, sehingga akan dihasilkan kadar air optimal pada saat pemadatan dilaksanakan.
Dimensi dan kelandaian permukaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
Pemadatan menggunakan Vibrator Roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari bagian yang
rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah lintasan sesuai dengan hasil
Pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat), mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal
permukaan yang telah disiapkan.
Lapis Perekat (Tack Coat), di hampar diatas permukaan berbahan pengikat seperti lapisan Penetrasi
Macadam, Laston, Lataston, dll). Berikut tahapan-tahapan pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) :
a. Persiapan
Pastikan untuk pelaksanaan Tack Coat (Lapis Perekat), pengaspalan telah disetujui (lapis
perkerasan).
Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
Cek ulang ketersediaan material, pastikan tidak ada perubahan
Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
Pastikan bangunan milik masyarakat dan umum dilindungi dari efek penyemprotan aspal.
Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
Pastikan ada kesiapan penanganan lingkungan.
Cek kerusakan bagian yang akan menjadi dasar penghamparan telah diperbaiki.
Pastikan permukaan bersih dan bebas dari material lepas.
c. Penyemprotan
d. Pengukuran
Lakukan pengukuran sisa bahan yang disemprotkan, setiap kali telah melakukan
penyemprotan, dengan tongkat celup.
Lakukan pengukuran dengan menggunakan 3 kertas resap diletak kan dengan jarak sama,
pada areal penyemprotan sepanjang 200 m, pada lokasi dengan letak≥ 10 m dari awal, dan >
0,50 m dari tepi.
Timbang berat terhampar pada kertas resap.
e. Pemeriksaan
a. Persiapan pekerjaan :
Penyiapan kondisi lapangan, semua kerusakan harus sudah diperbaiki.
Semua peralatan, peralatan pembantu, operator sudah siap dan layak kerja.
Kondisi cuaca yang memungkinkan.
Direksi sudah menyatakan secara tertulis bahwa pelaksanaan pekerjaan boleh dimulai.
V. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Tahap pelaksanaan
Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
b. Tenaga:
Pekerja Biasa
Tukang
Mandor
c. Bahan:
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku
d. Peralatan:
Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu
a. Tahap pelaksanaan
Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page15
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
b. Tenaga
Pekerja Biasa
Tukang
Mandor
c. Bahan:
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku
d. Peralatan:
Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu
Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)
Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan
mixer.
Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan
benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan.
Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.
b. Tenaga
Pekerja Biasa
Tukang
Mandor
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Bekisting
Paku
d. Peralatan:
Batching Plant
Truck Mixer
Conc. Vibrator
Water Tanker
Alat Bantu
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton
yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat
menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan
langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan
kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai
dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan
setiap pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja
lunak yang memenuhi SNI 07-6401-2000.
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan
secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang
pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan.
Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah
banyak.
Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan dengan
mesin pembengkok.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi
atau merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan
yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak
terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan
tarik minimum.
Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada
ujungnya.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
METODE PELAKSANAAN Page17
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak
akan terekspos.
Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka
seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan
air saja).
Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul
perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.
Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.
5. PENYEDIAAN BAJA STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA) DAN PEMASANGAN BAJA
STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA)
Setelah semua material, tenaga kerja dan peralatan lengkap tersedia diworkshop, pelat dan profil
baja dipotong dan dilobang sesuai gambar kerja, masing-masingpotongan dikelompokkan sesuai
kode pada gambar kerja.Pemotongan material baja biasanya menggunakan:
Mesin bor.
Mesin punching.
Untuk kelancaran pekerjaan di lapangan, sebelum material tiba di lapangan, perludibuat metode
pelaksanaan pekerjaan struktur.Hal ini dimaksudkan supaya dalampelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan dengan mudah, aman dan cepat.Pada saat ini, sudah lazim dilakukan oleh pekerja
spesialis ahli struktur baja untukmenyiapkan metode pelaksanaan secara tertulis yang akan
dilakukan di lapangan.Hal ini dimaksudkan untuk memastikan sistem kerja yang aman, baik pada
saatpengiriman dan peneramaan material, pelaksanaan ereksi dan penyelesaian akhirpekerjaan
struktur baja dimaksud.Selanjutnya, pengawas lapangan diberikesempatan menyetujui metode
Metode pemasangan yang dibuat seorang ahli struktur baja berisi hal-hal yangmencakup prosedur
pengiriman dan perakitan, termasuk juga tahapan-tahapanpada saat pelaksanaan ereksi seperti
pemasangan baut, pengelasan, metode ereksidan sistem keamanan.Semuanya ini merupakan satu
kesatuan dalam pembuatanmetode kerja.
6. PASANGAN BATU
a. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, chedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
b. Uraian Pekerjaan
Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5
cm.
Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu
besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus
di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
Pengadaan Elastomer
Bantalan karet atau elastomer harus dalam keadaan baik dan telah teruji serta sesuai dengan
spesifikasi, selain itu dimensi atau ukuran elastomer telah sesuai dengan gambar rencana.
8. SANDARAN (RAILING)
9. NOMENKLATUR JEMBATAN
Dalam penyediaan papan nama jembatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Papan Nama Jembatan dipasang ditempat yang sesuai dengan apa yang ditunjukkan gambar
rencana, biasanya dipasang di parapet jembatan.
Papan Nama Jembatan dipasang secara manual menggunakan alat bantu dan menggunakan
adukan semen sebagai perekat. setelah itu, Finishing dengan membersihkan papan nama
jembatan dari kotoran-kotoran seperti sisa adukan semen atau yang lainnya.
Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik Tanah dan
menanggung semua biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan akhir sisa
bahan bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang diamankan.
Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas tidak boleh dibongkar
sampai pengaturan untuk memperlancar arus lalu lintas dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan
sesuai dengan ketentuan Spesifikasi, Pemeliharaan Lalu Lintas.
c. Prosedur Pembongkaran
Pelepasan Struktur
Jembatan baja dan jembatan kayu, bila disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan,
harus dilepas dengan hati-hati tanpa menimbulkan keru-sakan.
Jembatan kayu dengan bentang lebih besar dari 2,0 m atau bagian yang perlu disesuaikan
atau terganggu karena Pekerjaan harus dilepas seperlunya dengan dan dipasang kembali
dengan bahan semula. Struktur kayu di atas dua tumpuan dengan bentang kurang dari 2,0 m
yang yang menghalangi kegiatan Pekerjaan harus dibongkar dengan hati-hati dan diserahkan
kepada Pemilik atau dipindahkan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembongkaran Struktur
Terkecuali diperintahkan lain, bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus
dibongkar sampai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus
dibongkar paling sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian struktur
lama semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas untuk struktur baru,
maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memudahkan pembangunan
struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus ditimbun kembali dan
dipadatkan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
a. Persiapan :
a. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
b. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
c. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
d. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
e. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
f. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
g. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal
Setelah semua terpasang, dimana sisi yang sudah terpasang sudah di lot. Baru dipasang sisi
yang satunya lagi, tinggal mencoba lubang yang sudah disiapkan dengan sparator/ trek stank
yang sudah terpasang.
Didalam pemasangan dinding ini perlu diperhatikan pertemuan antar panel dinding harus
benar0benar rapat. Setelah panel terpasang, maka panel dirangkai dengan balok 5/10 x 4m
untuk tempat dudukan support nantinya. Dipasang pipa support pada form tie yang sudah
terpasang. Kemudian dipasang pipe support untuk membuat ketegakkan dinding sesuai
gambar kerjanya, jarak suport adalah 61 cm.
c. Pengecekan Dinding
Untuk pengecekan dinding kita mulai dari bawah dari pinjaman yang ada, kalau sudah ok
baru di lot dari atas.
Kemudian diatur sedemikian rupa sehingga dinding menjadi lot pada dua sisi.
Setelah lot, baru form tie dikencangkan demikian juga pipe supportnya.
Untuk kelurusan arah meemanjang digunakan benang 2 (dua) buah.
d. Pembongkaran Dinding
Pembongkaran dinding dilakukan setelah pengecoran berumur 12 jam atau tergantung
pengawas lapangan (biasanya paling lambat setelah berumur 24 jam).
3. PLESTERAN 1 : 4
4. SIARAN 1 : 2
Tahapan Pekerjaan:
a. Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 2 PP (17,2 Mpa) dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
b. Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran yang melekat
pada pasangan.
c. Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar rata (rata dengan
muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
d. Penyelesaian dan perapihan setelah siaran selesai.
e. Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
f. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
6. CAT-CATAN
Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan will dop yang kuat untuk
menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan penyumbatan.
Memastikan dengan gambar kerja agar sesuai ukuran.
9. PEKERJAAN LAS-LASAN
a. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada permukaan area
yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
b. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu menggunakan meja
kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika
diperlukan.
c. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan elektroda pada
panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi
bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda.
Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
d. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas.
e. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas
pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses
pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna.
Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan
dari tebal elektroda.
f. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat memperhatikan bagian
elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan
gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas.
g. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas berbentuk seperti
gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas.
h. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan menggunakan palu.
Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah
bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas
harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup
mengelas bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut.
Pemasangan Pipa drain ini harus memperhatikan beberapa hal seperti ukuran deck drain dengan
saluran pembuangan jalan, elevasi jalan, dan lain sebagainya. Beberapa hal penting tersebut harus
diperhatikan dan harus ditanyakan pada teknik sipil yang sudah berpengalaman agar deck drain
mampu bekerja dengan baik.
Demikian Metode ini dibuat oleh Penyedia Jasa untuk menyelesaian pekerjaan Pembangunan Jembatan
Ruas Jalan Gunungwungkal – GajihanKec. Gunungwungkal (DID)Tahun 2019 yang berlokasi pada
Kabupaten Pati dengan Jangka Waktu Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK
dengan masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.serta melalui sumber
Dana APBN Tahun Anggaran 2019.