Anda di halaman 1dari 132

PROGRAM BOOK

PROGRAM BOOK OK. PANGAN 2017


Organization & Community Partners

ASEAN
Secretariat
Resource
Center

Supported by

Media Partners
2
PENGANTAR INTRODUCTION
OK. Pangan 2017

Ringkasan Pameran
Overview of The Exhibition

O K. Video – Festival Seni Media Indonesia ke-8


berlangsung dari tanggal 22 Juli hingga 16 Agustus
2017. OK. Video mengorganisir beragam pameran
T he 8th OK.Video – Indonesia Media Arts Festival
unfolds between the 22nd of July and the 16th
of August. It organizes a multi-layered exhibition
yang terdiri dari pameran karya seni, penampilan composed of artworks, performances, interventions,
seni, intervensi, teater spesifik, proyek seni, proyek site-specific actions and artistic projects,
kolaboratif, dan penelitian oleh 25 artis dan 14 residensi collaborative projects, and research from 25 artists
artis yang berasal dari 13 negara. Pameran tersebut and 14 Open Lab artists-in-residence from 13
memperkenalkan pangan sebagai sebuah media, countries. The exhibition introduces food as medium,
teknologi, ideologi, dan representasi. Dibungkus technology, ideology, and representation. At Gudang
dalam konteks lokal, pameran yang diselenggarakan Sarinah Ekosistem and in Bogor, a satellite location
di Gudang Sarinah Ekosistem dan Bogor, daerah in the periphery of the capital, the exhibition reflects
satelit di pinggiran ibukota, tersebut merefleksikan in its local contexts, its connection to initiatives and
keterkaitannya dengan berbagai inisiatif dan aktor serta actors, and its participation in regional and global
andilnya dalam wacana tentang seni media dan isu-isu discourse on media art and food-related issues.
pangan pada tataran regional dan global
New projects
Proyek-proyek Baru Since January 2017, the curatorial team led by Julia
Sejak Januari 2017, tim kuratorial yang dikepalai oleh Sarisetiati and Renan Laru-an have invited over 30
Julia Sarisetiati dan Renan Laru-an telah berhasil artists and practitioners to enrich and complicate
mengundang lebih dari 30 artis dan praktisi untuk the festival’s theme. Half of the invited individuals
memperkaya dan menggali tema festival tahun ini. and collectives have initiated new research projects
Separuh dari individu dan kelompok yang diundang and/or have deepened their inquiry to their ongoing
dalam acara ini telah menginisiasi berbagai proyek projects through commissions and the Open Lab 3
penelitian baru dan/atau memperdalam penelitian Artist-in-Residence Program. Results of four Open
mereka pada proyek-proyek yang tengah berjalan Lab projects will be inaugurated in the exhibition,
melalui beragam komisi dan program residensi and five projects will utilize Gudang Sarinah
artis Open Lab. Empat hasil proyek Open Lab akan Ekosistem and its community as sites of research
diresmikan dalam pameran, sementara lima lainnya and workshops.
akan menggunakan Gudang Sarinah Ekosistem dan
komunitas terkait sebagai tempat pelaksanaan riset New works will be presented by Bakudapan Food
dan lokakarya. Study Group, Jen Liu, Luinambi Vesiano, Mark
Sanchez, Minerva Co-Lab, Saleh Husein, Soemantri
Karya-karya yang baru akan dipresentasikan oleh Gelar, and Syaiful Garibaldi. The architecture studio
Bakudapan Food Study Group, Jen Liu, Luinambi pppooolll built a temporary structure that invites
Vesiano, Mark Sanchez, Minerva Co-Lab, Saleh Husein, diverse publics to engage with artists.
Gelar Agryano Soemantri, dan Syaiful Garibaldi. Studio
arsitektur pppooolll mendirikan sebuah bangunan
sementara yang akan digunakan untuk memfasilitasi
interaksi antara masyarakat dan seniman.
Penampilan, aksi, dan meditasi Performance, action and mediation
Penyajian program pameran dalam festival ini telah The performance program of the exhibition has been
didesain untuk menciptakan sebuah dialog dengan designed to converse with the site of Jakarta, the
lokasi Jakarta, situasi di Indonesia, dan konteks Asia situation in Indonesia, and the context of Southeast
Tenggara sesuai dengan ide awal pameran. Ales Asia in relation to the performances’ initial iterations.
Cermak, Carolina Caycedo, Agung Kurniawan, dan Ales Cermak, Carolina Caycedo, Agung Kurniawan,
Bakudapan Food Study Group akan mewujudkan and Bakudapan Food Study Group will realize their
penampilan mereka dalam rangkaian acara pada performances in a series of events during the
festival tersebut. Dengan menggunakan infrastruktur festival. Using the existing infrastructures of Gudang
yang tersedia di Gudang Sarinah Ekosistem, Warung Sarinah Ekosistem, new collaborations between
Ramah, Lintang Panlipuran dan FORKS, dan Kantin Warung Ramah and Lintang Panlipuran and FORKS
yang Kemaren akan berkolaborasi dalam pengaturan and Kantin yang Kemaren will mediate in the daily
tata ruang dan kegiatan harian. operations and mechanisms of the space.

Arsip Archives
Arsip-arsip yang akan ditampilkan dalam pameran Archival materials occupy space in the exhibition:
meliputi: proyek ruangrupa yang bertajuk sejarah ruangrupa’s project on the colonial history of sugar
kolonial gula dan proyek penelitian sejarah seni yang will be restaged, and a new art historical research
ditugaskan oleh OK.Video. Kolaborasi ruangrupa project commissioned by OK.Video will be launched
dengan Noorderlicht akan turut berfokus pada in the exhibition ruangrupa’s collaboration with
peninjauan ulang foto-foto dan berbagai proyek yang Noorderlicht will review photographs together
dilaksanakan pada tahun 2012 silam. Dua peneliti, with projects developed in 2012. Researchers
Nastiti Dewanti dan Leonhard Bartolomeus membuat Nastiti Dewanti and Leonhard Bartolomeus sketch
linimasa tentang sejarah awal seni yang mengikuti a preliminary art historical timeline that follows
gerakan terkait ‘lingkungan’ dan ‘makanan’ dalam the movement between ‘environment’ and ‘food’ in
artikulasi dan penciptaan seni di Indonesia. Linimasa artistic production and articulation in Indonesia. The
4 tersebut kemudian disandingkan dengan materi- timeline is juxtaposed with a selection of materials
materi dari ASEAN Secretariat Resource Center dan from the ASEAN Secretariat Resource Center and
the Sajogyo Institute yang berhubungan dengan the Sajogyo Institute on the political economy,
ekonomi politik, politik administrasi/manajerial, dan politico-administrative/managerial, and social
sejarah sosial dari makanan. histories of food
OK. Pangan 2017

5
6
OK. Pangan 2017

Exhibition Artists
Agung Kurniawan (Yogyakarta)
Aleš Čermák (Prague)
Arne Hendriks (Amsterdam)
Ary Sendy & Heru Sukmadana (Jakarta)
ASEAN Secretariat Resource Center (Jakarta) & Sajogyo Institute (Bogor)
Bakudapan Food Study Group (Yogyakarta)
Carolina Caycedo (Los Angeles)
Cooking Sections (Daniel Fernández & Alon Schwabe) (London)
Gelar Agryano Soemantri & Berto Tukan (Jakarta)
Hanne Nielsen & Birgit Johnsen (Aarhus)
Jen Liu (New York)
Jonathas De Andrade (Recife)
Luinambi Vesiano (Yogyakarta)
Mark Sanchez (Quezon City)
Matteo Guidi (Barcelona)
Minerva Co-Lab with Reza Hilmawan (Jakarta)
Minja Gu (Seoul)
Nastiti Dewanti & Teguah Safarizal (Jakarta)
Pinar Yoldas (Ann Arbor)
Prajakta Potnis (Mumbai)
ruangrupa (Jakarta) & Noorderlicht (Amsterdam)
Run Wrake (Ashford, Kent)
7
Saleh Husein (Jakarta)
Syaiful ‘Tepu’ Garibaldi (Bandung)
Tadasu Takamine (Akita)
Ursula Biemann and Paulo Tavares (Zurich/Quito/London)
Wapke Feenstra (Amsterdam)

Open lab
Arne Hendriks (Amsterdam)
& Kamil Muhammad (Jakarta)
Bakudapan, Luinambi Vesiano, Kiper (Kiprah Perempuan), & Dialita (Yogyakarta)
Cooking Sections (UK) & Rahung Nasution (Jakarta)
FORKS - Purusha Cooperative Research & @kantinyangkemaren (Jakarta)
Julian ‘Togar’ Abraham (Medan)
Mark Sanchez (Quezon) & Minerva Co-Lab (Jakarta)
PPPOOOLLL studio (Jakarta)
Syaiful ‘Tepu’ Garibaldi (Bandung) & Sita Rose Nandiasa (Jakarta)
Warung Ramah, Lintang Panglipuran & Budi Prakosa (Yogyakarta)
JadwaL
Schedule
SCHEDULE

PERFORMANCEs Discussions
Agung Kurniawan - Masya Allah Transgenik "Food, Media culture, and politics"
Wednesday, August 16, 2017 | 19.30 WIB Food, Sustainability and Economic
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem Friday, July 28, 2017 | 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Aleš Čermák - The Earth Trembles The Popo, FORKS (Purusha Cooperative Research), Renal
Sunday, July 23, 2017 | 19.00 WIB Rhinoza, Dholy Husada (Warung Ramah),
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem Berto Tukan (Moderator)
Sunday, August 6, 2017 | 19.00 WIB
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem The True #instafood
Sunday, August 6, 2017 | 16.00 - 18.00 WIB
Carolina Caycedo - Beyond Control Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Saturday, July 22, 2017 | 20.00 WIB Anton Ismael (Kelas Pagi), Rimbo Gunawan (Universitas
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem Padjajaran). Nastasha Abigail (Moderator)
Wednesday, August 2, 2017 | 15:20 WIB
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem WORKSHOPS "SURVIVAL(ISM)"
Creating Takakura Basket with Warung Ramah
SyMPOSIUM Saturday, July 22, 2017 | 13.00 - 16.00 WIB
"Food: Between Fiction and Solution" Kebun Pancoran
Transfering Technology or Exchanging Knowledge Workshop Donation. Rp 300.00,-/Maximum 20 Participant
Saturday, July 29, 2017 | 10.00 - 12.30 WIB
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Wild Plants Foraging and Preparation with Bakudapan
(Auditorium), Bogor Sunday, July 23, 2017 | 16.00 - 18.00 WIB
Ruang Open Lab, pekarangan and Gudang Sarinah
8 Homogeneity or Diversity? The Politics of Seed Ekosistem’s surroundings
Saturday, July 29, 2017 | 14.00 – 16.30 WIB Workshop Donation. Rp 300.000,-/Maximum 20 Participant
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
(Auditorium), Bogor Alternative Fuel Distillation with Warung Ramah
Wednesday, July 26, 2017 | 15.00 - 18.00 WIB
Urban Farming - The Right Solution for Food Kebun Pancoran
Availablity in The City? Workshop Donation. Rp 300.000,-/Maximum 20 Participant
Wednesday, August 2, 2017 | 13.00 - 15.20 WIB
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem Concoting Herbal Medicine with Warung Ramah
Sunday, July 30, 2017 | 10.00 - 12.00 WIB
From Upstream to Downstream - Alternative Kebun Pancoran
models along the Food supply chain Workshop Donation. Rp 300.000,-/Maximum 20 Participant
Wednesday, August 2, 2017 | 15.00 - 18.00 WIB
Hall B, Gudang Sarinah Ekosistem

Pantry Talk & Draw a Farm with Wapke Feenstra


Saturday, August 5, 2017 | 10.00 - 15.00 WIB
Rusun Flamboyan, Jl. Pulo Harapan Indah,
Cengkareng, Jakarta
OK. Pangan 2017

FILM SCREENINGs "Film on food: central and OPEN HOUSE OPEN LAB
peripheral-internal and external" Friday, July 28, 2017 | 19.30 WIB
Forumsinema, Gudang Sarinah Ekosistem Open Lab Space, Gudang Sarinah Ekosistem
Performative Dinner with Bakudapan
Thursday, July 6, 2017 | 19.00 WIB
La Terra Trema (atau Bumi Bergolak) Sunday, July 30, 2017 | 14.00 - 18.00 WIB
Luchino Visconti, 1948, Italy, 2 hours 45 minutes Open Lab Space, Gudang Sarinah Ekosistem
Julian Abraham, Warung Ramah,
Thursday, July 13, 2017 | 19.00 WIB Arne Hendriks, Mark Sanchez.
Riso Amaro (atau Bitter Rice) Marcellina Kencana Dwi Putri (Moderator)
Giuseppe De Santis, 1949, Italy, 1 hour 48 minutes
Sunday, August 6, 2017 | 13.00 - 15.00 WIB
Thursday, July 20, 2017 | 19.00 WIB Open Lab Space, Gudang Sarinah Ekosistem
Neak Sre (atau The Rice People) Syaiful ‘Tepu’ Garibaldi, Minerva Co-Lab, pppooolll.
Rithy Panh, 1994, Cambodia, 2 hours 5 minutes Bellina Erby (Moderator)

Thursday, July 27, 2017 | 17.00 WIB CURATORS TOUR


FOOD Friday - Saturday, August 12-13, 2017
Gordon Matta-Clark, 1972, US, 43 minutes 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Hall A4, RURU Gallery, Ruang Open Lab,
Thursday, July 27, 2017 | 19:00 WIB Kebun Pancoran
Asal-Usul Makanan (atau Genèse d’un repas) Renan Laru-an & Julia Sarisetiati
Luc Moullet, 1979, France, 1 hour 55 minutes
VIDEO OUT
Thursday, August 3, 2017 | 19.00 WIB Friday - Saturday. August 12 - 13, 2017 9
Dongeng Rangkas 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT
(Rangkasbitung: A Piece of Tale) Gubuak Kopi (Solok), Rel Air (Padang), Platform61 (Medan),
Andang Kelana, Badrul Munir, Fuad Fauji, Sayurankita (Pekanbaru), Sinema Kolekan (Jakarta),
Hafiz Rancajale, Syaiful Anwar, 2011, Indonesia, Mes56 (Yogyakarta), Serbuk Kayu (Surabaya), Serrupa &
1 hour 15 minutes Forumsudutpandang (Palu), Pasirputih (Lombok Utara),
SimpaSio Institute (Larantuka), Yoikatra (Timika).
Thursday, August 10, 2017 | 19.00 WIB
Kaki Kôba (atau The Oyster Factory) BIT 1.3 - Jam Session Multimedia Performance
Kazuhiro Soda, 2015, Jepang, 2 hours 25 minute Saturday, 29 July 2017 | 19.00 WIB
Gudang Sarinah Ekosistem
ARTISTS TALKs
Sunday, July 23, 2017 | 13.00 - 15.00 WIB TUMPAH RUAH & Ok. Video
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem PASAR TANI KOTA
Ary Sendy, Tadasu Takamine. Sunday, August 6, 2017 | 10.00 - 20.00 WIB
Renan Laru-an (Moderator) Alley Way Hall A-B, Gudang Sarinah Ekosistem

Monday, July 24, 2017 | 15.00 - 18.00 WIB


Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Aleš Čermák, Saleh Husein, Gelar Agryano Soemantri.
Mahardika Yudha (Moderator)
Panduan Menuju Gudang Sarinah
Direction to Gudang Sarinah
LOKASI LOCATION

Gudang Sarinah berada tidak jauh dari mulut Jalan Gudang Sarinah is located near the mouth of Jalan
Pancoran Timur II. Ujung jalan tersebut berada di Pancoran Timur II. The mouth of the road is situated
antara gedung LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian in between LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian
Koperasi dan UKM) dan BNP2TKI (Badan Nasional Koperasi dan UKM) and BNP2TKI (Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
yang berada di Jalan Letjen M.T. Haryono. Posisi mulut Indonesia) on Jalan Letjen M.T. Haryono. The
Jalan Pancoran Timur II berada di seberang jalan mouth of the road is also located across the Gelael
Supermarket Gelael, sisi Timur dari perempatan Tugu Supermarket, on the east side of Tugu Pancoran
Pancoran, Jakarta Selatan. intersection, Jakarta Selatan.

Dengan angkutan umum By bus or microbus


Jika Anda dari arah Pasar Minggu, naik bus If you are coming from Pasar Minggu, take Metromini
Metromini S62 atau S640 yang mengarah ke S62 or S640 bus that is heading to Manggarai. Please
Manggarai. Katakan kepada kondektur bahwa inform the bus conductor that you want to get off right
Anda ingin turun tepat sebelum perempatan before the Tugu Pancoran intersection. Once you get
Tugu Pancoran. Setibanya di lampu merah off at the Tugu Pancoran intersection, turn right and
perempatan Tugu Pancoran, lalu belok kanan dan walk along Jalan Letjen M.T. Haryono. Jalan Pancoran
jalan menyusuri Jalan Letjen M.T. Haryono. Jalan Timur II is on the right side of the road, in between
Pancoran Timur II ada di sebelah kanan jalan, di LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian Koperasi dan
antara gedung LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian UKM) and BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan
Koperasi dan UKM) dan BNP2TKI (Badan Nasional Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) buildings. Enter
10 Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Jalan Pancoran Timur II. Gudang Sarinah will be on the
Indonesia). Masuk jalan itu, Gudang Sarinah ada di left side of the road.
sebelah kiri Anda.
If you are coming from Semanggi, take any bus that is
Jika Anda dari arah Semanggi, naiklah bus apa heading to Cawang (one of them is APTB 10). Please
saja yang menuju Cawang (salah satunya bus inform the bus conductor that you want to get off
APTB 10). Katakan kepada kondektur bahwa Anda at the Gelael Supermarket. Upon reaching the Tugu
ingin turun di Supermarket Gelael di M.T. Haryono. Pancoran intersection, get ready. After the intersection,
Siap-siaplah begitu Anda sampai di lampu merah the bus will enter Jalan Letjen M.T. Haryono. Get off the
perempatan Tugu Pancoran. Setelah lampu merah bus at the Gelael Supermarket, that is on the left side
itu, bus akan jalan terus memasuki Jalan Letjen of the road. Then cross the street using a pedestrian
M.T. Haryono. Turunlah di depan Supermarket bridge nearby. Look to your right and look for Jalan
Gelael, yang ada di sebelah kiri Anda. Lalu naik Pancoran Timur II, that is situated in between LPDB
jembatan penyeberangan ke seberang jalan. KUMKM RI (Kantor Kementerian Koperasi dan UKM)
Setelah itu lihat ke kanan Anda dan cari Jalan and BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan
Pancoran Timur II, yang berada di antara gedung Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia), not far from
LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian Koperasi dan the pedestrian bridge. Enter Jalan Pancoran Timur II.
UKM) dan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan Gudang Sarinah will be on the left side of the road.
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) di dekat
jembatan tersebut. Masuk jalan itu, Gudang Sarinah If you are coming from Cawang, take any bus that is
ada di sebelah kiri Anda. heading to Jalan Letjen M.T. Haryono (one of them is
OK. Pangan 2017

GUDANG SARINAH
Jalan Pancoran Timur II No. 4
Jakarta Selatan

Jika Anda dari arah Cawang, naik bus apa saja yang Mayasari PAC06). Please inform the conductor that you
melewati Jalan M.T. Haryono (salah satunya bus want to get off before the Tugu Pancoran intersection
Mayasari PAC06). Bilang kepada kondektur Anda (Gelael Supermarket could be seen from across the
akan turun sebelum perempatan Tugu Pancoran road, on your right). You could get off right in front
(Supermarket Gelael tampak ada di seberang jalan, of Jalan Pancoran Timur II. Enter the road. Gudang
di sebelah kanan Anda). Anda dapat turun persis Sarinah will be on the left side of the road.
di ujung Jalan Pancoran Timur II. Masuk jalan itu,
Gudang Sarinah ada di sebelah kiri Anda. By ojek or taxi 11
Besides the address, please inform the driver that
Dengan ojek maupun taksi Jalan Pancoran Timur II is located not far from the Tugu
Selain alamat, informasikan sopir ojek atau taksi Pancoran intersection, across Gelael shopping center, and
bahwa Jalan Pancoran Timur II terletak tidak jauh dari in between LPDB KUMKM RI and BNP2TKI buildings.
perempatan Tugu Pancoran, di seberang Gelael, dan di
antara gedung LPDB KUMKM RI dan BNP2TKI. If you enter Jalan MT Haryono from Semanggi,
Manggarai, or Tebet, you need to make a u-turn
Jika Anda menuju Jalan Letjen M.T. Haryono dari arah through an underpass, accessible through a small
Semanggi, Manggarai, atau Tebet, Anda harus putar road on the left side of the road not far from a Shell
balik melewati underpass, lewat jalan kecil di sebelah gas station.
kiri jalan tidak jauh setelah pom bensin Shell.
If you enter Jalan MT Haryono from Pasar Minggu, you
Jika Anda menuju Jalan Letjen M.T. Haryono dari also need to make a u-turn througn an underpass,
arah Pasar Minggu, Anda juga harus putar balik accessible through a small road on the left side of the
melewati underpass, lewat jalan kecil di sebelah kiri road not far from a Shell gas station.
jalan tidak jauh setelah pom bensin Shell.
If you enter Jalan MT Haryono from Cawang, you don’t
Jika Anda menuju Jalan Letjen M.T. Haryono dari need to make a u-turn. Jalan Pancoran Timur II will be
arah Cawang, Anda tidak perlu putar balik. Jalan on the left side of the road, before the Tugu Pancoran
Pancoran Timur II ada di sebelah kiri Anda sebelum intersection, in between LPDB KUMKM RI (Kantor
lampu merah perempatan Tugu Pancoran, di antara Kementerian Koperasi dan UKM) and BNP2TKI (Badan
gedung LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
LOKASI LOCATION

Koperasi dan UKM) dan BNP2TKI (Badan Nasional Indonesia). Enter Jalan Pancoran Timur II. Gudang
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Sarinah is on the left side of the road.
Indonesia). Masuk jalan itu, Gudang Sarinah ada di
sebelah kiri Anda. By Transjakarta
Get on the Transjakarta route 9 (Pinang Ranti –
Dengan Transjakarta Cililitan) or 9A (Cililitan – Grogol 2), and get off at
Naik Transjakarta Koridor 9 (Pinang Ranti – Cililitan) Pancoran Tugu shelter. Jalan Pancoran Timur II could
atau 9A (Cililitan – Grogol 2), turun di Halte Pancoran be reached:
Tugu. Dari halte tersebut, Jalan Pancoran Timur II
bisa ditempuh dengan cara: On foot, by walking along on the south side of Jalan
M.T. Haryono (the side that is facing Pasar Minggu,
Jalan kaki menyusuri Jalan M.T. Haryono di sisi not the one that is facing Tebet). For further guidance,
Selatan (sisi yang mengarah ke Pasar Minggu, bukan look at the statue of Tugu Pancoran—it points to the
sisi yang mengarah ke Tebet). Sebagai panduan, north. Jalan Pancoran Timur II is on the right side
lihatlah patung Tugu Pancoran—patung tersebut of the road, in between LPDB KUMKM RI (Kantor
menunjuk ke arah Utara. Jalan Pancoran Timur II Kementerian Koperasi dan UKM) and BNP2TKI (Badan
ada di sebelah kanan jalan, di antara gedung LPDB Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
KUMKM RI (Kantor Kementerian Koperasi dan UKM) Indonesia) buildings. Enter Jalan Pancoran Timur II.
dan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Gudang Sarinah is on the left side of the road.
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Masuk jalan
itu, Gudang Sarinah ada di sebelah kiri Anda. By ojek/bajaj with the fares ranging from Rp 7.000-
10.000 or taxi with the fares ranging from Rp
Naik ojek/bajaj dengan harga sekitar Rp 7.000- 15.000-25.000. You’ll need to make a u-turn through
10.000 atau taksi sekitar Rp 15.000-25.000. Anda an underpass, accessible through a small road on the
12 harus putar balik melewati underpass, lewat left side of the road not far from a Shell gas station.
jalan kecil di sebelah kiri jalan tidak jauh setelah You’ll find Jalan Pancoran Timur II on the left side
pom bensin Shell. Anda akan menemukan Jalan of the road, before the Tugu Pancoran intersection,
Pancoran Timur II yang berada di sebelah kiri in between LPDB KUMKM RI (Kantor Kementerian
Anda, sebelum lampu merah perempatan Tugu Koperasi dan UKM) and BNP2TKI (Badan Nasional
Pancoran, di antara gedung LPDB KUMKM RI (Kantor Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Kementerian Koperasi dan UKM) dan BNP2TKI Indonesia) buildings. Enter Jalan Pancoran Timur II.
(Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Gudang Sarinah is on the left side of the road.
Tenaga Kerja Indonesia). Masuk jalan itu, Gudang
Sarinah ada di sebelah kiri Anda. By train/Commuter Line
The nearest station is Stasiun Cawang, which is
Dengan kereta Commuter Line part of four Commuter Line routes: Bogor – Jakarta
Stasiun terdekat adalah Stasiun Cawang, yang Kota, Depok – Jakarta Kota, Bogor – Jatinegara, and
dilewati empat jalur Commuter Line: Bogor Depok – Jatinegara. Jalan Pancoran Timur II is on
– Jakarta Kota, Depok – Jakarta Kota, Bogor – the left side of the road, could be reached by bus,
Jatinegara, dan Depok – Jatinegara. Dari Stasiun ojek/bajaj, or taxi.
Cawang, Gudang Sarinah bisa dicapai dengan naik
angkutan umum, ojek/bajaj, atau taksi.
OK. Pangan 2017

am Dal
arat
be t B
U

Jl. Te
mo
e po
o
r.S
f. D
Pro
Jl.

KFC
Gelael TIS
Square
Jl. M. T. Haryono

Tol Dalam Kota

LPDB KUMKM RI (Kantor BNP2TKI


Kementerian Koperasi (Badan Nasional Penempatan
dan UKM) dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia)

Gudang Sarinah
13
Jl. Pancoran Timur II No.4
Jakarta Selatan
Jl. Raya Pasar Minggu

Jl. Pancoran Timur II

Gedung
ASKES

Jl. Pancoran Timur Raya


14
Riset dan Demokratisasi Seni sebagai
Perluasan Artistiknya
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

Art Research and Democratization as its Artistic


Expansion
Akbar Yumni

Seni Media Sebagai Wadah Media Art as a Platform


Ranah seni media tentunya lebih luas daripada ranah The realm of media art is of course broader than
seni media baru. Maka kata kunci yang bisa diusulkan the realm of new media art. Thus, the keyword
dalam menggagas seni media adalah semacam that could be used to suggest media art is, more
“materialisme baru”, sebagai sebuah perkembangan or less, “new materialism.”1 as a development of
medium seni kekiniaan yang tidak lagi merujuk pada contemporary art medium that doesn’t refer to
pengertian medium-medium “konvensional” pada the denotation of “conventional” mediums in the
tradisi seni sebelumnya. previous art tradition anymore.

Kata kunci inilah yang menjadi perspektif praktik Such keyword can be an art practice’s perspective
seni yang bisa digagas oleh OK. Pangan, dimana that can be initiated by OK. Pangan, where
konsekuensi dari “materialisme baru” tersebut
1
consequences of “new materialism”1 gives impact
berdampak pada kerja seni yang membutuhkan to art practice that needs combination of skills,
kombinasi keterampilan, pengetahuan dan perspektif knowledge, and critical perception, as well as
kritis, serta pengaturan yang berasal dari beragam managing variables from various sources. It goes
sumber. Secara tidak langsung, seni media bukan lagi without saying that media art is no longer exclusively
semata-mata soal kepekaan eksklusif estetis. Seni about aesthetics. Media art has become an open
16 media telah menjadi praktik artistik yang terbuka, artistic practice, involving a network of ideas that
melibatkan jejaring gagasan yang menggunakan utilize various resources, especially technology.
beragam sumber daya, khususnya teknologi.
The artistic practice of media art that contains a
Praktik artistik seni media yang memuat jejaring network of ideas no longer depends on the individual
gagasan ini juga tidak lagi bergantung kepada individu as the decision maker for its aesthetics. Media art
sebagai pembuat keputusan estetis. Seni media requires the participation of many parties, such as
membutuhkan keterlibatan banyak pihak, seperti pakar technology expert, social issues expert, citizens,
teknologi, pakar isu sosial tertentu, warga, para korban social and political casualties, and others, which is
sosial politik, dan lainnya, terkait dengan perluasan related to the expansion of issues that is brought up
isu yang diangkat dari realitas sosial kekiniaan yang from a more complex contemporary social reality and
semakin kompleks dan melingkupi seni. encompasses art.

Permasalahan dan isu sosial yang diangkat The social issues and problems highlighted in a media art
dalam proyek seni media memiliki konstelasi dan project has a constellation of different medium—which
penggunaan medium yang berbeda—terkait dengan is related to the social array and the highlighted issue’s
ruang bentangan sosial dan kontingensi tema isu yang contingency—to push and shift the public perception
diangkat—untuk mendorong dan mengubah persepsi towards a particular issue through constant dialogues.

1
Sean Cubitt dan Paul Thomas. “Introduction: The New Materialism 1
Sean Cubitt dan Paul Thomas. “Introduction: The New Materialism
in Media Art History”, dalam Relive Media Art History (Edited by in Media Art History”, dalam Relive Media Art History (Edited by
Sean Cubbit and Paul Thomas). London: MIT Press 2013, hlm.2. Sean Cubbit and Paul Thomas). London: MIT Press 2013, hlm.2.
OK. Pangan 2017

publik terhadap satu isu yang diangkat ke arah dialog As a result, the boundaries of art and daily reality
yang terus-menerus. Dampaknya, batas seni dan become thinner. Art and daily reality have also created
realitas keseharian semakin cair. Seni dan realitas intertwining zones and suggestions between the two.
keseharian juga saling membuat arsiran dan andaian
di antara keduanya. Media art can be a mere framing from a practice
that goes on in the daily life of society. Media art can
Seni media bisa jadi hanya semacam bingkai emphasize the particular objects and subjects inside
(framing) dari praktik yang berlangsung di keseharian it, so that it creates a new perception and reflection
masyarakat. Seni media bisa memberikan penekanan of the said daily life. The new materialism in media
pada objek dan subyek khusus di dalamnya, sehingga art that brings a network of ideas into an artwork
menghasilkan semacam persepsi dan refleksi baru has made form not just a representation, but more to
dari keseharian tersebut. Materialisme baru dalam events and presence.
seni media yang membawa jejaring gagasan dalam
produk seni ini menjadikan bentuk (form) bukan lagi The frames of event and presence as an approach
sebagai representasional, (represent), namun lebih ke have made art no longer an object of “meaning,” but
peristiwa (event) dan kehadiran (present). also its audience’s experience. This is closely related
to the nature of space and contingency from the 17
Kerangka peristiwa dan kehadiran dalam sebuah social issues and practices that are brought up in
pendekatan menjadikan seni bukan lagi hanya soal artworks, where representation is no longer suffice to
“makna”, namun pengalaman penontonnya. Hal ini resolve the complexity of society’s daily life.
tidak lepas dari sifat spasialitas dan kontingensi dari
isu dan praktik sosial yang diangkat dalam karya seni, Media art—as an art practice with society’s daily life as
dimana perihal representasional sudah tidak memadai its “ingredients”—can be seen as a contemporary art
untuk mengatasi kompleksitas keseharian masyarakat. platform in itself. In OK. Pangan, research works are
inseparable from art making; art that desires to reach
Seni media—sebagai praktik seni yang “bahan the complexities of today’s society. Research can be
baku”nya adalah keseharian masyarakat—bisa dilihat seen as a network of ideas and performers, citizens’
sebagai platform seni kekinaan itu sendiri. Dalam involvement, or archives gathering to reach the space
OK. Pangan, kerja-kerja riset menjadi penanda dari and contingency of an event and experience. Research
kerja penciptaan seni itu sendiri; seni yang ingin can also be seen as an effort to connect art with issues
menjangkau kompleksitas masyarakat kekinian. of social, history, and technology to be represented—
Riset bisa dilihat sebagai jejaring gagasan dan be it through performance, installation, or texts—to
pelaku, pelibatan warga, atau pengumpulan arsip communicate data to the audience.
untuk menjangkau spasialitas dan kontingensi dari
sebuah peristiwa dan pengalaman. Riset juga bisa In contemporary context, researchers have become
dilihat sebagai usaha menghubungkan seni dengan the art world itself; a part of the network of performers
isu sosial, sejarah, dan teknologi untuk dihadirkan digging through various kinds of knowledge to
ulang—baik secara performatif, instalatif, ataupun support the practice of art itself. As art becomes more
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

tipogratif— untuk mengkomunikasikan data kepada democratic in media art—which is when the artistic
para penontonnya. decision making no longer depends on the artist as an
individual, the artist no longer becomes the “know-
Dalam konteks kekiniaan, para periset telah menjadi it-all” when the work discusses the ever complex
medan sosial seni, sebagai bagian dari jejaring pelaku social issues—then the researchers role’s is a sort of
yang menggali berbagai pengetahuan untuk menopang collaborator that bridges the relationship between the
praktik seni kekiniaan itu sendiri. Ketika terjadi artist and the social issues suggested in his work. It
demokratisasi seni di dalam seni media—yaitu ketika goes without saying that this platform has turned the
putusan-putusan artistik karya tidak lagi tergantung practice of art into an open lab.
pada individu seniman, karena seniman tidak lagi
menjadi ‘orang yang tahu segalanya’ tentang isu-isu Media Art and Food
sosial masyarakat yang semakin kompleks—maka It’s really good to live on television, there’s generous
peran periset adalah semacam kolaborator dalam doctor, green fields, smiling farmers… (It’s Good to Live
menjembatani hubungan antara seniman dan isu sosial on Television, Widji Tukul)
yang sedang digagas dalam karyanya. Secara tidak
langsung, platform ini menjadikan praktik seni sebagai The theme of “food” carried by the OK. Pangan 2017
sebuah laboratorium terbuka. festival is the manifestation of the media art spirit itself,
which is art responding to the contemporary social and
Seni Media dan Pangan; political issues as a form of its artistic expansion.
Sungguh enak hidup di televisi, ada dokter dermawan,
ada sawah hijau, petani-petani tersenyum…. (Sungguh Food as a theme reflects a series of events in the
Enak Hidup di Televisi, Widji Tukul) past, such as the history of the government policy
towards food in Indonesia, which of course affected
Tema “pangan” yang diusung oleh festiva OK. Pangan the lives of the society. Society’s responses to
18 2017 adalah pengejewantahan semangat seni media the policies have also affected the initiatives and
itu sendiri, yaitu seni merespon isu sosial politik practices on food as well as the technology.
kekiniaan sebagai bagian dari perluasan artistiknya.
In this year’s festival, the food theme includes food
Tema pangan merefleksikan sekian peristiwa di and the country’s policies that cover it, as well as
masa lampau, seperti misalnya sejarah kebijakan the citizens’ initiatives in responding to the country’s
pemerintah terhadap pangan Indonesia, yang policies. The spirit of citizens’ initiatives is an element
tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan that can be derived in relation to the use of media in
masyarakat. Respon masyarakat terhadap kebijakan which wealth, diversity, and spread also closely tied
tersebut pun berdampak pada inisiatif praktik pangan with the various elements among the citizens. Food
beserta teknologinya. diversity today is the result of the citizens’ public
ingenuity in responding to the centralistic policy of
Dalam festival tahun ini, tema pangan meliputi food in Indonesia. Likewise, the practices of media
makanan dan kebijakan negara yang melingkupinya, in society are the spread in addressing the beliefs of
serta inisiatif warga dalam merespon kebijakan negara how daily lives around them work.
tersebut. Semangat inisiatif warga adalah elemen yang
bisa diambil terkait dengan penggunaan media yang In contemporary context, technology has become
notabene kekayaan, keragaman dan pesebarannya the expansion of reality in society. Technology
juga tidak lepas dari elemen para warga masyarakat. and the daily actions of society have become
Keragaman pangan yang ada hari ini adalah hasil inseparable, just like food that is attached to their
kecerdasan publik dan warga dalam merespon understanding of body.
OK. Pangan 2017

sentralistik kebijakan pangan di Indonesia. Demikian In essence, food as an issue is very political. The
pula praktik media di masyarakat, yang merupakan history of power in Indonesia has been close to the
pesebaran dalam menangani anasir-anasir cara hidup politics of food, as a part of a political control and the
realitas keseharian mereka. hegemony of power over the citizens. In particular
cases, the issue of food has an impact towards
Dalam konteks kekiniaan, teknologi telah menjadi technology, and vice versa. For instance, the politics
perluasan realitas di kalangan masyarakat. Teknologi of irrigation, which are still felt to this day, were
dan tindakan keseharian masyarakat menjadi tidak inherited from colonial times and it has affected the
terpisahkan, seperti halnya pangan yang melekat pada social and cultural norms of the agricultural society
pengertian tubuh mereka. in Java. Also, the Green Revolution during the New
Order would not have succeeded without the Palapa
Pada dasarnya, isu pangan sangatlah politis. Sejarah Satellite. Food and technology seem to be identical,
kekuasan di Indonesia pun sebenarnya tidak lepas because the spread of the two suggested initiatives
dari politik pangan, sebagai bagian dari politik kontrol from the citizens, because the two have become a
dan hegemoni kekuasaan terhadap para warganya. part of their daily lives.
Dalam kasus-kasus tertentu, isu pangan memiliki
dampak terhadap teknologi, atau sebaliknya. Misalnya,
politik irigasi, yang masih terasa hingga hari ini, adalah
warisan pertanian zaman kolonial yang mempengaruhi
tata sosial dan kultural masyarakat perkebunan di
Jawa. Atau Revolusi Hijau di masa Orde Baru, yang
tidak akan sukses tanpa adanya Satelit Palapa. Pangan
dan teknologi seakan identik, karena pesebaran
keduanya mengandaikan inisiatif para warga, dan
karena kedua hal tersebut telah menjadi bagian dalam
keseharian mereka.
19
Menengok Praktik Pertanian Kota
di Jakarta Kini
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

Looking at Urban Farming in Jakarta Today


Renal Rinoza

Duduk Perkara Pertanian Kota Urban Agriculture Premise


Sebelum menjadi semegapolitan sekarang, kota Before it became the megapolitan it is today, Jakarta
Jakarta sangatlah subur. Secara ekologis, Jakarta juga was a fertile land. Ecologically, Jakarta has the
mempunyai daya dukung yang cocok sebagai lahan necessary elements to become a farmland. No
pertanian. Maka tak heran kalau dulu sebagian besar wonder many of its citizens planted fields of rice,
warganya mengelola sawah padi, kebun buah, serta fruits, and conducted other horticultural practices.
menerapkan hortikultura. Praktik-praktik tersebut Such practices can be traced alongside the
dapat dilacak di sekitar bantaran sungai kawasan riverbanks in the south, central, east, and northern
selatan, tengah, timur, dan pesisir utara Jakarta. coast of Jakarta. In short, almost all of Jakarta’s
Singkatnya, hampir seluruh kawasan Jakarta dan territories were agricultural lands.1
sekitarnya dahulunya adalah kawasan pertanian.1
However, as the city of Jakarta grows, the farming
Namun seiring dengan perkembangan kota Jakarta, practices are fading away. Today, farmlands can
praktik pertaniannya pun ikut terkikis. Sekarang, lahan only be spotted in few areas in Jakarta, atop small
pertanian hanya dapat dilihat di beberapa titik Jakarta and limited patches of land. The pressures from
saja, itu pun dengan lahan yang amat sempit dan urban development, such as population and building
terbatas. Desakan-desakan perkembangan urban— growth, have made farmlands in Jakarta much
seperti pertambahan penduduk dan bangunan— different than they used to. In the end, Jakarta can
20 membuat pertanian di Jakarta sulit untuk menjadi no longer sustain its own food source. All of the
seperti dulu. Oleh karena itu, Jakarta tidak dapat city’s foods are supplied from other regions, as well
mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. as other countries.
Semua bahan pangannya disuplai dari wilayah—tak
terkecuali negara—lain. So then, has farming died out in Jakarta? Apparently
not, as in recent decades, urban “farming” in Jakarta
Lantas, apakah pertanian di Jakarta mati sama sekali? is making a comeback through the initiatives of
Sebenarnya tidak, karena dalam beberapa dekade citizens who engage in various urban farming
belakangan ini, “pertanian” kota di Jakarta kembali practices. Urban farming is, in fact, a global trend,
marak oleh inisiatif-inisiatif warga yang membuat currently sprawling in many of the world’s major
beragam praktik pertanian kota. Tren pertanian kota cities. Some of them include San Fransisco, New
ini sejalan dengan tren global, karena sekarang ini, York, London, Chicago, Ontario, Rome, Tokyo, Nairobi,
berbagai kota besar di dunia bergeliat melakukannya. Johannesburg, to Havana.2 This urban farming trend
Sebut saja San Fransisco, New York, London, Chicago,
Ontario, Roma, Tokyo, Nairobi, Johannesburg hingga
1
Lea Jellinek wrote that the names of several areas in Jakarta
like Kebon Kacang, Kebon Sirih, Kampung Sawah, and Kota
Bambu show the characters of their neighborhood and the farm
produce growing in those areas. See Lea Jellinek, Seperti Roda
Berputar: Perubahan Sosial Sebuah Kampung di Jakarta, (Jakarta:
1
Lea Jelinnek menulis bahwa nama beberapa kawasan di LP3ES, 1995). Pg. 15
Jakarta seperti Kebon Kacang, Kebon Sirih, Kampung Sawah,
dan Kota Bambu menunjukkan karakter asal lingkungannya 2
Chiara Tornaghi dan Barbara Van Dyck (2015), Graeme Thomas
serta hasil bumi yang tumbuh di daerah tersebut. Lihat Lea [ed.] (2014), N.C. Napawan (2014), Naudé Malan (2015), Eunice
Jellinek, Seperti Roda Berputar: Perubahan Sosial Sebuah Wambui Njogu dalam Mark Redwood (2009), Jennifer Sumner
Kampung di Jakarta, (Jakarta: LP3ES, 1995). Hal. 15. et. al (2010)
OK. Pangan 2017

Havana Kuba.2 Tren pertanian kota ini pun telah has caught the attention of the UN’s food agency,
menjadi perhatian FAO, lembaga PBB bidang pangan.3 FAO.3

Kota-kota besar di dunia mempunyai banyak alasan The world’s big cities have all the reasons to
untuk menggiatkan praktik pertanian kota, salah promote urban farming, among which is the
satunya adalah ancaman krisis pangan akibat threat of food scarcity, caused by limited land for
semakin terbatasnya lahan pertanian. Pertanian kota agriculture. Urban farming has even been praised
bahkan digadang-gadang sebagai salah satu bentuk as one of the forms of sustainable farming, and
model pertanian berkelanjutan sekaligus salah satu one of the solutions to the ever-complex urban
solusi untuk masalah perkotaan yang kian kompleks. issues. It comes to no surprise that urban farming
Tak heran kalau pertanian kota menjadi sistem has become an integrated part of the urban spatial
terpadu tata ruang kota serta bagian dari supporting system to support a sustainable city alongside other
system penataan kota berkelanjutan, bersama programs, such as upgrading informal settlements,
dengan sejumlah program lain seperti program improvements of social and public facilities,
perbaikan kampung (upgrading informal settlements), sanitation & waste management, climate change-
program peningkatan fasilitas sosial dan fasilitas tackling settlements, and others.
umum, program sanitasi & pengelolaan limbah
(sanitation & waste management), program kampung What needs to be underlined is that urban farming 21
iklim, dan sebagainya. isn’t necessarily government-driven. On the
contrary, many urban farming practices were born
Yang perlu digarisbawahi adalah, pertanian kota tidak out of the citizen’s initiatives, and were driven
melulu di-drive oleh pemerintah. Sebaliknya, praktik independently apart from government and private
pertanian kota malah banyak yang lahir dari inisiatif companies’ grants.
warga dan digerakkan secara mandiri—lepas dari
pemerintah dan hibah pihak swasta.

Di Indonesia sendiri, praktik urban agriculture—dalam


pengertian usaha untuk meningkatkan keamanan
pangan dan bagian dari sistem terpadu tata ruang

2
Chiara Tornaghi dan Barbara Van Dyck (2015), Graeme Thomas 3
FAO defined Urban Agriculture as the growing of plants and
[ed.] (2014), N.C. Napawan (2014), Naudé Malan (2015), Eunice raising of animals to sustain the needs for food in and around
Wambui Njogu dalam Mark Redwood (2009), Jennifer Sumner the city, as well as activities of production, distribution, process-
et. al (2010) ing, and marketing of the produce. See www.fao.org/urban-ag-
riculture/en/
3
FAO mendefinisikan Pertanian Kota (Urban Agriculture) sebagai
kegiatan penanaman tanaman pangan dan peternakan hewan
untuk pemenuhan kebutuhan pangan yang dimanfaatkan di
dalam dan di seluruh kota, serta aktivitas yang berhubungan
dengan produksi dan distribusi input, pemrosesan dan
pemasaran produk pangan. Lihat www.fao.org/urban-
agriculture/fr/
kota—masih terbilang baru. Hal ini disebabkan oleh In Indonesia, the practice of Urban Agriculture, in
paradigma dikotomi desa dan kota yang masih kuat, terms of efforts to increase food security and as a
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

dimana desa masih dijadikan pemasok utama pangan part of the urban spatial system, is still relatively
warga kota.4 new. This is due to the strong paradigm of dichotomy
between cities and villages, where the villages are
Meski demikian, usaha untuk menginisiasi praktik considered as the main food supplier to the cities.4
urban agriculture di Indonesia, terutama di wilayah
Jabodetabek, terus tumbuh. Salah satu praktik However, efforts to initiate the practice of urban
tersebut adalah inisiatif kebun warga (community agriculture in Indonesia, especially in Jabodetabek,
garden). Tentunya, para kelompok warga kota continue to grow. One of the practices is the
mempunyai beragam motivasi dalam membuat kebun community garden initiative. Of course, the groups of
warga. Umumnya, motivasi mereka adalah untuk urban citizens have various motivations in creating
menyiasati kebutuhan pangan dan mengisi waktu the community garden. Most of their motives are
luang. Namun ada juga warga yang melihat pertanian producing food and having a productive pastime.
kota sebagai peluang bisnis, langkah produksi Nonetheless, there are also those who see urban
swakelola berbasis lokal, dan sebagainya. agriculture as a business, self-sustained local
production measure, and more.
Praktik Pertanian Kota di Jakarta Kini dan
Cakupannya Urban Agriculture Practice and Scope in Jakarta
Sebagaimana sudah disinggung di atas, praktik As mentioned above, the practice of urban agriculture
pertanian kota di Jakarta dan sekitarnya tak terlepas in Jakarta and its surrounding areas are part
dari tren global. Di seluruh dunia, beragam individu, of a global trend. Around the world, individuals,
komunitas dan organisasi menjadi semakin peduli soal communities, and organizations are having more
isu-isu pangan di perkotaan. concerns over food issues in cities.

4
Bandingkan dengan leburnya batas antara dikotomi desa 4
Compare with the merge of lines of dichotomy between the
dan kota, dimana istilah “desakota” masuk ke dalam studi rural and urban, when the term “desakota” was used in the con-
22 geografi perkotaan kontemporer. Istilah “desakota” yang temporary urban geography study. The term “desakota” coined
diciptakan oleh pakar geografi Terry G. McGee ini dipakai by geography expert Terry G. McGee is used to describe a mixed
untuk menggambarkan sebuah wilayah campuran perkotaan- territory of urban and rural on the fringes of a metropolitan.
pedesaan yang berdekatan dengan wilayah metropolitan. Istilah The term “desakota” is used in many of Southeast Asia’s urban
“desakota” telah banyak digunakan untuk menggambarkan phenomena. See Arnisson Andre C. Ortega (2012) Desakota and
fenomena urban Asia Tenggara. Lihat Arnisson Andre C. Beyond: Neoliberal Production of Suburban Space in Manila’s
Ortega (2012) Desakota and Beyond: Neoliberal Production of Fringe, Urban Geography, 33, 8, pp. 1118-1143. Terry G. McGee
Suburban Space in Manila’s Fringe, Urban Geography, 33, 8, added that Jabodetabek fall into “desakota”, making the lines
pp. 1118–1143. Terry G. McGee menambahkan, Jabodetabek between the nucleus city and the urban fringes with rural
masuk ke dalam zona “desakota”, sehingga batas antara kota characteristics merging over time. Even areas previously having
inti dan kota pinggiran yang masih berkarakter pedesaan kian rural characteristics quickly and drastically changed into new
lebur. Bahkan wilayah yang sebelumnya berkarakter desa urban blocks, integrated to the urban center with supporting
secara cepat berubah drastis menjadi blok perkotaan baru, facilities. The character of “desakota” shows a fast economic
dengan integrasi dengan pusat kota serta fasilitas-fasilitas growth.This can be seen from the daily commute to and from
pendukung. Karakter “desakota” menujukkan sebuah karakter the urban center where money lies getting easier to do, thanks
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat to the improvements on the transportation network, communi-
dari proses komuter sehari-hari dari dan ke pusat kota uang cations, and various facilities. However, the use of land to build
semakin mudah dilakukan, akibat peningkatan jaringan the urban and agriculture are mixed and side by side to each
transportasi, komunikasi, serta berbagai prasarana dan sarana. other. See Terry G. McGee, “The Emergence of Desakota Regions
Meski demikian, penggunaan lahan untuk pembangunan kota in Asia: Expanding a Hypothesis” in The Extended Metropolis:
dan pertanian saling berdampingan dan bercampur satu sama Settlement Transition in Asia, Edited by Norton Ginsburg, Bruce
lain. Lihat Terry G. McGee, “The Emergence of Desakota Regions Koppel, T.G. McGee (Honolulu: University of Hawaii. page 9. The
in Asia: Expanding a Hypothesis” dalam The Extended Metropolis: term “desakota” is interesting to test the thesis for the rural and
Settlement Transition in Asia, Edited by Norton Ginsburg, Bruce urban dichotomy. At the same time, we found a new reinterpre-
Koppel, T.G. McGee (Honolulu:University of Hawaii Press, 1991) tation of urban-rural linkages. This is certainly related to the
halaman 9. Istilah “desakota” ini menarik untuk menguji tesis food context itself. See Marcus Moench & Dipak Gyawali http://
dikotomi desa dan kota. Di saat yang sama, kita menemukan www.espa.ac.uk/files/espa/Final%20Report%20Desakota%20
sebuah reinterpretasi baru tentang hubungan desa-kota (urban- Part%20II%20A%20Reinterpreting%20Urban%20Rural%20
rural linkages) ini. Tentunya ini berhubungan dengan konteks continuum_0.pdf
pangan itu sendiri. Lihat Marcus Moench & Dipak Gyawali http://
www.espa.ac.uk/files/espa/Final%20Report%20Desakota%20
Part%20II%20A%20Reinterpreting%20Urban%20Rural%20
continuum_0.pdf
OK. Pangan 2017

Pemetaan pertanian kota di Jabodetabek bisa dibuat Mapping urban agriculture in Jabodetabek can be
berdasarkan karakteristik ekologi, karakteristik done through characterization of ecology, territory,
wilayah dan karakteristik permukiman. Berdasarkan and residential areas. Based on the ecological
karakteristik ekologi, kota Jakarta adalah kota rawa characteristics, Jakarta is a city of swamps and rivers
dan kota sungai dengan tiga belas sungai yang with thirteen rivers flowing through it. With such
mengalir di dalamnya. Dengan karakteristik demikian, characteristic, it is very likely that farming can be
amat memungkinkan jika, misalnya, diterapkan set alongside the riverbanks. Jakarta also has many
pertanian di sepanjang bantaran sungai. Jakarta water catchment areas in the form of swamps and
juga mempunyai banyak sumber resapan air yang gardens. Unfortunately, the condition of the swamps,
terdapat di rawa-rawa dan kebun. Sayangnya, kondisi gardens, and riverbanks in Jakarta would hinder
rawa, kebun dan sempadan sungai Jakarta sekarang cultivation efforts, because they have repurposed
ini membuat kultivasi sulit dilakukan, karena ada to residential, industry, and others. Even if there’s
alihfungsi lahan menjadi kawasan permukiman, any land for agriculture left, they are already in
industri dan peruntukan lainnya. Pun jika masih possession of real estate developers.5
terdapat sisa lahan pertanian, lahan tersebut umumnya
sudah dikuasai oleh pihak pengembang.5 Nevertheless, there are still agricultural models in
some of those areas that have been repurposed.
Meski demikian, masih ada model pertanian di
beberapa daerah yang telah beralihfungsi tersebut. The scarcity and absence of land are the problems
of big cities everywhere, making people go around
Keterbatasan lahan dan ketiadaan lahan memang them to develop urban agriculture. For example,
menjadi persoalan kota besar manapun, sehingga ada the scarcity and absence of land are overcome by
banyak siasat yang dilakukan untuk mengembangkan technology-based urban agriculture that develops
pertanian kota. Sebagai contoh, keterbatasan lahan techniques to allow plants to grow not on land.6
dan ketiadaan lahan diakali dengan mengembangkan
model pertanian kota berbasis teknologi serta However, before we go further, let’s go back to the
mengembangkan teknik yang membuat tanaman ecological characteristics of Jakarta that is actually 23
menjadi memungkinkan untuk tidak ditanam di lahan.6 suitable for agriculture. Urban agriculture can still
be made not only on the swamps and riverbanks, but
Namun, sebelum jauh kesana, kita kembali dulu ke also the coastal areas of Jakarta that are currently
karakteristik ekologi Jakarta yang aslinya cocok untuk being bombarded by development. But is that really
pertanian. Tak hanya di daerah rawa dan jalur sungai, feasible in practice?
kawasan pesisir Jakarta yang saat ini digempur
pembangunan sebenarnya masih memungkinkan The answer is: yes, as long as there’s an opportunity
untuk pengembangan pertanian kota. Tetapi apakah hal and initiative from the citizens, like those of Marunda
tersebut bisa dipraktekkan? Flats, Kampung Lodan, and Kampung Tongkol who
are using empty patches of land around the flats or
Jawabannya: bisa, sepanjang ada celah dan inisiatif their own yards to practice agriculture.7
dari warga, seperti warga di Rusun Marunda, Kampung

5
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2008935/ 5
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2008935/
pengembang-kuasai-80-lahan-sawah-di-rorotan-jakarta pengembang-kuasai-80-lahan-sawah-di-rorotan-jakarta

6
Sebagai catatan, modus pertanian dalam pemukiman tidak 6
For the record, agriculture in residential don’t always sit on
selalu berpijak di atas lahan. Ada beragam teknik tanam land. There are various techniques like aquaponic, hydroponic,
seperti aquaponik, hidroponik, vertikultur dan sebagainya. verticulture, and more. Urban agriculture also intervene space,
Pertanian kota juga banyak melakukan intervensi ruang, making use of alleyways, side of stairs on flats, to utilizing a
seperti memanfaatkan lorong-lorong gang, sisi tangga rumah small patch of land at home for agriculture.
susun, hingga membuat pekarangan rumah kecil khusus untuk
bercocok tanam. 7
http://www.mongabay.co.id/2016/04/17/mau-tetap-hijau-di-
lahan-sempit-begini-caranya/
Lodan, serta Kampung Tongkol yang memanfaatkan The actors of urban agriculture are not just the
lahan kosong di area rumah susun atau pekarangan middle class citizens, but also the lower class that
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

rumah mereka untuk berkebun.7 live in the tighter quarters of the capital.8

Aktor pertanian kota tidak melulu dikapitalisasi oleh Most of them grow various kinds of vegetables,
kalangan kelas menengah, tetapi juga penduduk kelas fruits, and medicinal herbs. As far as I know, what
bawah yang hidup di sempit-padatnya permukiman they plant are normally for their own consumption. If
ibukota.8 Kebanyakan dari mereka menanam berbagai there were extra harvest, then they’d sell it. Such can
jenis sayur, buah, serta tanaman obat. dan buah- be seen in Kampung Lodan and Kampung Tongkol,
buahan. Setangkap saya, apa yang mereka tanam where residents harvest their garden’s produce for
utamanya untuk konsumsi sendiri. Kalau ada hasil their own consumption, or giving them to the nearby
panen yang lebih, baru dijual. Hal tersebut dapat kita neighbors.9
lihat di Kampung Lodan dan Kampung Tongkol yang
memanen hasil kebun mereka untuk konsumsi sendiri, Besides the characteristics of ecology and residential,
atau dibagi-bagikan kepada tetangga sekitar.9 the practice of urban agriculture can also be viewed
based on the territorial characteristic. For areas with
Selain karakteristik ekologi dan pemukiman, praktik denser population, the urban agriculture model must
pertanian kota juga dapat dilihat berdasarkan follow the characteristics of a dense neighborhood.
karakteristik wilayah. Untuk kawasan padat penduduk, For areas along the riverbank, the agriculture model
penerapan model pertaniannya perlu mengikuti needs to adjust the river’s contours. For coastal
karakteristik hunian padat. Untuk kawasan bantaran areas, the agriculture model, for example seaweed
sungai, penerapan model pertaniannya perlu farm, needs to have a look at the ecological condition
menyesuaikan dengan kontur sungai. Untuk kawasan of the coastal area in the likes of brackish water and
pesisir, penerapan model pertaniannya—misalnya, mangrove ecosystem.
pertanian rumput laut—perlu melihat kondisi ekologi
pesisir seperti air payau dan ekosistem bakau. Territorial spread pattern closely relates with the urban
24 agriculture model in the nucleus city, urban fringe,
Pola persebaran wilayah berkaitan dengan model and the more suburban. Each territory uses different
pertanian kota yang ada di kawasan kota inti (nucleus methods and techniques for urban agriculture. One

7
http://www.mongabay.co.id/2016/04/17/mau-tetap-hijau-di- 8
In recent decades, the term urban agriculture surfaced as
lahan-sempit-begini-caranya/ an effort for urban residents to grow plants in every available
space. Meanwhile, urban agriculture has broadened its term.
8
Dalam beberapa dekade terakhir, muncul istilah urban farming The activity of urban agriculture goes beyond planting, to farm-
sebagai usaha warga kota bercocoktanam di setiap ruang yang ing, agro forestry, and horticulture. Urban agriculture itself has
tersedia. Sementara istilah urban agriculture muncul sebagai become a part of an integrated city spatial planning.
perluasan cakupan dari istilah urban farming. Kegiatan urban
farming tidak hanya menanam, tetapi juga peternakan, wanatani 9
The practice of urban agriculture is encouraged in three villag-
(agroforestry) dan hortikultura. Bahkan urban agriculture sendiri es: Lodan Village, Kampung Tongkol and Kampung Krapu. Initial-
adalah bagian dari sistem terpadu perencanaan dan desain tata ly, the city’s agricultural activities are part of the arrangement
ruang kota. of the village independently, as well as anticipation of eviction
by the Provincial Government of DKI Jakarta in 2015. Together
9
Praktik pertanian kota digalakkan di tiga kampung:,Kampung with the activists and architects, they set up an example house
Lodan, Kampung Tongkol dan Kampung Krapu. Awalnya, to become a model of participatory village arrangement. The
kegiatan pertanian kota adalah bagian dari penataan kampung activity was continued by conducting training on designing
secara mandiri,sekaligus sebagai antisipasi penggusuran social and public facilities, urban agriculture, waste manage-
oleh Pemprov DKI Jakarta tahun 2015. Bersama kalangan ment and domestic waste, and composting. In its development,
aktivis dan arsitek, mereka membuat sebuah rumah contoh the practice of urban agriculture continues to run because it
untuk menjadi model penataan kampung yang partisipatif. has many benefits, such as meeting family nutrition, saving the
Kegiatan dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan merancang cost of buying food needs, creating the beauty of the village, and
fasilitas sosial dan umum, pertanian kota, pengelolaan sampah strengthen social cohesion among residents.
dan limbah domestik, serta pembuatan kompos. Dalam
perkembangannya, praktik urban farming terus dijalankan
karena memiliki banyak manfaat, seperti memenuhi nutrisi
keluarga, menghemat biaya membeli kebutuhan pangan,
menciptakan keindahan kampung, dan mempererat kohesi
sosial antar warga.
OK. Pangan 2017

city), pinggiran kota (urban fringe) dan lebih pinggiran example, in the urban fringe or suburban, there is no
lagi (suburban). Masing-masing wilayah mempunyai need of plating in small spaces and crevices, because
mode dan teknik yang berbeda dalam pengusahaan the relatively generous amount of available land.
pertanian kota. Misalnya, di daerah urban fringe atau Therefore, we need to study the characteristics of space,
suburban, mungkin tidak perlu dilakukan penanaman di which have different typologies.
celah-celah kecil ruang, karena ketersediaan lahannya
masih cukup luas. Dengan demikian, kita perlu In another patch, the middle class is promoting urban
mempelajari karakter ruang, yang tipologinya tentu agriculture over various motives, from political to
juga berbeda-beda. merely following the global trend. In this level, the
practice of urban agriculture becomes a discourse.
Di petak yang lain, praktik pertanian kota digiatkan Why? In short, they’re speaking of urban agriculture
oleh kalangan kelas menengah dengan berbagai motif, in relation to comprehending the global situation
mulai motif politis hingga sekadar mengikuti tren surrounding food crisis, food sovereignty, food
global. Pada aras ini, praktik pertanian kota adalah democratization, supply chain, food justice, and more.
medan diskursus. Kenapa? Hematnya, karena mereka
berbicara pertanian kota terkait dengan pembacaan By the middle class people, urban agriculture has
atas situasi global tentang krisis pangan, kedaulatan entered the realm of how the production system
pangan, agenda demokratisasi pangan, rantai pasokan, works including the processes, technology, medium,
keadilan pangan, dan sebagainya. the seeds, learning model, and the establishment of
networks. One of the focal points of this rising is the
Oleh kalangan kelas menengah, praktik pertanian kota development of its design system.10
sudah masuk ke dalam agenda tentang bagaimana
sistem produksinya, prosesnya, teknologinya, This trend has also given birth to the term “from
mediumnya, benihnya, model pembelajarannya dan farm to fork,” which recently resound in many places.
pembentukan jejaringnya. Salah satu focal point dari “From farm to fork”, or “farm-to-table”, is a movement
geliat ini adalah pengembangan design system.10 that promotes eating food taken directly from the
natural source. The approach of this movement is 25
Tren ini juga melahirkan terminologi from farm to the approach of locavore in the food system, with the
fork, yang belakangan semakin santer di mana-mana. farm to form practitioners being very keen in food
From farm to fork—atau farm-to-table—adalah sebuah safety, the use of heirloom seeds, the freshness of the

10
Azri, pendiri Taneuh, mengatakan bahwa sistem rancangan 10
Azri, founder of Taneuh, said that design system is important
(design system) penting untuk pengembangan pertanian for the development of urban agriculture. He said, through
kota. Hematnya, melalui sistem rancangan, pertanian bisa a design system, agriculture can be suited to the urban
menjadi sesuai dengan lingkungan perkotaan, terutama dalam environment especially in dealing with limited space, ecological
mengatasi keterbatasan ruang, daya dukung lingkungan carrying capacity, and availability of energy. Design system
(ecological carrying capacity) serta ketersediaan energi. Sistem is an important aspect as it sheds new perspective in the
rancangan merupakan aspek penting karena dapat membuka development of urban agriculture. Consequently, there is a
perspektif baru dalam pengembangan pertanian kota. Terkait movement based on the design system called permaculture.
dengan hal ini, terdapat sebuah gerakan yang berbasis sistem Permaculture is an agricultural system that is based on the
rancangan, yaitu permakultur. Permakultur adalah sistem ethical relations of man and nature. Permaculture design
pertanian yang mengacu pada tata etika relasi manusia dan tries to integrate the components in an ecosystem through a
alam. Rancangan permakultur berusaha mengintegrasikan holistic approach in life and sustainable practices. The ethics
semua komponen ekosistem melalui pendekatan holistik of caring for Earth, caring for other living beings, being in full
terhadap kehidupan dan praktik yang berkelanjutan. Etika awareness and the distribution of surplus are common among
merawat bumi, kepedulian terhadap sesama makhluk, serta permaculturists, despite the variety of design strategy and
memiliki kesadaran dan batas pembagian surplus adalah techniques they use. Permaculturists design for long term
hal yang umum terjadi pada semua permakulturis, walaupun sustainability, so their designs promote harmony between
strategi desain dan teknik yang mereka gunakan sangat landscape, vegetation, animals and human, and placing the
bervariasi. Permakulturis merancang untuk keberlanjutan components in recognizable patterns. The design would
jangka panjang, sehingga rancangannya adalah integrasi successfully create a self-managed system. Taken from Ross
harmonis antara lansekap, tumbuh-tumbuhan, hewan dan Mars, The Basics of Permaculture Design(Vermont: Chelsea
manusia, serta penempatan komponen dalam pola yang dapat Green Publishing Company, 2005). pg. 1-2
dikenali. Rancangan yang benar-benar sukses menciptakan
sebuah sistem yang self-managed. Disarikan dari Ross Mars,
The Basics of Permaculture Design (Vermont: Chelsea Green
Publishing Company, 2005). Hal. 1-2
gerakan yang mempromosikan menyantap makanan harvest, the harvest season, the nutrition contents of
yang langsung diambil dari sumber mentahnya. the produce, supply chain and distribution, as well as
RISET KURATORIAL CURATORIAL RISET

Pendekatan dalam gerakan ini adalah pendekatan the small-medium farmers economy.
locavore pada sistem pangan, dimana para praktisi
from farm to fork amat cermat dalam hal keamanan Conclusion
pangan, penggunaan benih lokal dan organik (heirloom Nowadays, new innovations and inventions in
seeds), kesegaran hasil panen, musim panen, agriculture are being developed independently and
kandungan mutu gizi dari pangan yang dihasilkan, based in communities. In the old days, innovations
rantai pasokan dan distribusi pangan, serta ekonomi and inventions were done by the state with a
petani kecil-menengah. developmental paradigm. Today, however, citizens are
enthusiastic about the practice of urban agriculture,
Penutup with one of the examples being the development of
Sekarang ini, inovasi dan invensi baru dalam collective gardening, which can be the solution for
pertanian dikembangkan secara swadaya dan food and even healing space for city dwellers.
berbasis kewargaan. Dulu, inovasi dan invensi
pertanian dilakukan oleh negara dengan paradigma Moreover, the practice of urban agriculture can
developmentalistik. Namun kini, warga punya potentially reveal new knowledge and perspective to
semangat dalam praktik pertanian kota, salah satunya residents of the city in producing their own food. At
dengan membangun kolekif berkebun, yang bisa least, urban agriculture can be a part of increasing
menjadi solusi persoalan pangan bahkan ruang healing small-scale initiatives to grow from the bottom up,
bagi warga kota. Lebih dari itu, praktik pertanian driven by communities or individuals. Collectively,
kota berpotensi untuk membuka pengetahuan serta these communities and individuals have the potential
perspektif baru bagi warga kota dalam mengusahakan to engineer large-scale social change and contribute
pangannya sendiri. Paling tidak, pertanian kota dapat to a positive environmental change.11
menjadi bagian dari peningkatan jumlah inisiasi
berskala kecil dan bersifat bottom-up (bawah ke This essay only looks at a glance of how urban
26 atas) yang digerakkan oleh sekelompok masyarakat agriculture has been surfacing in recent decades,
atau individu. Secara kolektif, kelompok masyarakat including in Jakarta and its surrounding areas.
atau individu ini memiliki potensi untuk merekayasa Understanding the movement of this urban
perubahan sosial berskala besar dan berkontribusi agriculture, it’s safe to say that we are celebrating it
terhadap perubahan lingkungan yang positif.11 as a new ritual for city inhabitants without forgetting
that Jakarta was once host to vast agricultural lands.
Tulisan ini pun hanya menengok selintas, bagaimana
praktik pertanian kota mengemuka dalam beberapa
dekade terakhir ini, termasuk di Jakarta dan
sekitarnya. Mencermati geliat pertanian kota ini, sah
rasanya jika kita turut merayakannya sebagai ritus
baru warga kota, tanpa melupakan bahwa Jakarta
dahulunya adalah hamparan lahan pertanian.

11
Lihat Daniela A. Guitart, Jason A. Byrne & Catherine M. 11
See Daniela A. Guitart, Jason A. Byrne & Catherine M. Picker-
Pickering (2015) Greener growing: assessing the influence of ing (2015) Greener growing: assessing the influence of garden-
gardening practices on the ecological viability of community ing practices on the ecological viability of community gardens
gardens in South East Queensland, Australia, Journal of in South East Queensland, Australia, Journal of Environmental
Environmental Planning and Management, 58:2, 189-212 Planning and Management,58:2, 189-212
Open Lab Residency
OPEN LAB

O pen Lab bertujuan untuk mengeksplorasi


dan menampilkan hubungan antara media,
teknologi dan politik pangan. Open Lab mengusulkan
O pen Lab is geared toward exploring and showing
the interrelationships of media, technology,
and food politics. It proposes a collaboration-based
pendekatan laboratorium yang kolaboratif untuk laboratory approach for the production of artworks
produksi artistik yang dilakukan oleh seniman, by artists, scientists, and practitioners in diverse
ilmuwan, praktisi berbagai ilmu pengetahuan dari fields of science; these people, who originate from
latar belakang yang berbeda-beda ke dalam satu different backgrounds, are bound together in a
upaya bersama. Sebagai laboratorium terbuka yang common attempt. As an open laboratory functioning
dicoba dapat difungsikan sebagai tempat (place) dan as a meeting place and space for various fields
ruang (space) pertemuan beragam latar belakang of science, Open Lab tries to encourage both
pengetahuan, Open Lab mencoba mengajak para participants and general public to work together
partisipan dan juga masyarakat untuk bekerja toward making Open Lab itself possible through the
bersama berbagi pengetahuan dan pengalamannya sharing of experiences and knowledge, as well as
untuk mendukung kehadiran Open Lab itu sendiri, the building of infrastructure and concepts. Open Lab
baik secara infrastruktur maupun gagasan. Open Lab was initiated by OK. Pangan OK. Video – Indonesia
digagas oleh OK. Pangan OK. Video - Indonesia Media Media Arts Festival as a continuous platform that
Arts Festival sebagai platform berkelanjutan yang can be further developed subsequent to the festival.
dapat dikembangkan setelah festival. Program Open Open Lab programs involve face-to-face and virtual
Lab terbagi menjadi dua; pertama, residensi yang residencies.
membutuhkan kehadiran fisik; kedua residensi yang
bersifat virtual. The face-to-face version of Open Lab Residency
acts as a platform to look at the extent to which the
Open Lab Residensi Fisik menjadi salah satu cara bagi presence and actual cooperation among artists and
28 platform ini untuk melihat sejauh mana kehadiran practitioners in various fields of science are able to
dan kerjasama fisik antara seniman dan praktisi create and realize artistic speculations in the 9 art
ilmu pengetahuan lainnya dalam merealisasikan dan projects. This program is taking place from June to
berspekulasi artistik pada 9 proyek seni. Proyek seni ini November 2017.
berlangsung Juni-November 2017.
OK. Pangan 2017

SHRINKING LAND FOR SHRINKING MAN?


Arne Hendricks & Kamil Muhammad

Manusia memiliki kemampuan adaptasi Humans posses impressive adaptive


yang cukup mengagumkan, karena bisa skills, for they are able to adapt to new
menyesuaikan diri terhadap ruang, fisik, places, spaces, and lifestyles.
hingga cara hidup.
For Open Lab residency program in OK.
Untuk residensi Open Lab OK. Pangan 2017, Video 2017, Arne Hendriks collaborates
Arne Hendricks berkolaborasi dengan with Kamil Muhammad, a young architect
Kamil Muhammad, seorang arsitek muda whose area of interest includes issues
yang tertarik dengan isu kampung urban, pertaining to “urban village”. They will
untuk bekerja di Kampung Lodan, bantaran work together in Kampung Lodan on the
Kali Ciliwung, Jakarta. riverbanks of Ciliwung River, Jakarta. 29

Kampung Lodan menjadi terkenal, Kampung Lodan rose to prominence after


karena usaha warganya memotong its residents decided to demolish a total
rumah mereka sejauh lima meter, of 5-meter-long portion of their homes,
demi menyiasati rencana penggusuran as a tactic to fight the threat of eviction
oleh pemerintah daerah. Usaha ini by the local government. The attempt
membuahkan hasil, sekaligus juga brought fruitful result, but also changed
mengubah pola hidup masyarakat di the resident’s living pattern. Arne is
dalamnya. Arne akan melanjutkan continuing his Shrinking Man research,
penelitian Shrinking Man dengan melihat by looking at the interrelationships of
keterkaitannya terhadap pola ruang di shrinking spatial patterns in Jakarta.
Jakarta yang semakin menyempit.

Arne Hendriks adalah perupa dan perancang Arne Hendriks is an artist and exhibition maker, based
pameran di Amsterdam, Belanda. Ia lulusan Master in Amsterdam, Netherlands. He holds Master of Art
of Art dari University of Amsterdam, dan mempunyai degree from University of Amsterdam, and works
minat kerja pada bidang-bidang seperti open-design, passionately in the field of open-design, hacking,
peretasan, penelitian spekulatif, pendidikan dan pola speculative research, education and the fine culture of
kerja memperbaiki. Tinggi tubuhnya hampir 2 meter, repair. He is almost 2 meters tall, but is not too happy
dan ia tidak terlalu senang dengan fakta tersebut. about it, especially when he found out that the taller
Apalagi dengan fakta bahwa semakin tinggi tubuh you are, the shorter your life expectation.
manusia, semakin berkurang harapan hidupnya.
KONSPIRASI (AIR) SENI
Julian “Togar” Abraham
OPEN LAB

Untuk residensi Open Lab OK. Pangan For Open Lab residency in OK. Pangan
2017, Togar menggarap sebuah 2017, Togar created a product called
produk yang ia namakan Diabethanol, Diabethanol, which combines the
yang berasal dari perpaduan kata word “diabetes” and “bioethanol.” Both
“diabetes” dan “bioethanol”. Kedua hal components are very much different, but
tersebut sangat berbeda, namun memiliki they both contains sugar element.
kesamaan elemen energi, atau gula.
Diabetes Type II develops when the
Kondisi Diabetes Tipe 2 terjadi ketika tubuh human body is unable to transform
manusia tidak bisa mengolah glukosa yang glucose into energy, whereas Bioethanol
30 ada di dalamnya untuk menjadi energi, is a source of renewed energy produced
sementara Bioethanol adalah sumber by plants and commonly used to replace
energi terbarukan yang dihasilkan dari fossil fuels as an alternative source of
tetumbuhan, dan biasa digunakan sebagai energy. But what happens when the
alternatif dari bahan bakar fosil. Namun urine of a human with diabetes is used
bagaimana jika Bioethanol dihasilkan dari to produce Bioethanol? With the help of
air seni manusia penderita diabetes? Togar experts in nutrition, law, and renewable
akan mencari jawabannya, dibantu oleh energy, Togar trying to find the answer.
beberapa pakar di bidang nutrisi, hukum,
serta energi terbarukan.

Julian “Togar” Abraham adalah seorang seniman, Julian “Togar” Abraham is a Medan/Yogyakarta based
musisi, dan ilmuwan gadungan yang berbasis di artist, musician and pseudo-scientist. Connecting
Medan dan Yogyakarta. Dengan menghubungkan satu one thing to another in complex algorithms, Togar
hal dengan hal lainnya dalam algoritma-algoritma manages to relate art to such topics as environment,
yang kompleks, Togar berhasil mengombinasikan science and technology in order to provide new tools
seni, lingkungan, sains, dan teknologi untuk to educate and engage both artists and the society in
mengedukasi dan melibatkan beragam seniman the creation of his works.
serta masyarakat dalam produksi karya-karyanya.
OK. Pangan 2017

OPEN LAB
Pppooolll

Untuk OK. Pangan 2017, Ppooolll For OK. Pangan 2017, Ppooolll erects a
membangun sebuah laboratorium/ruang laboratory or workshop for the resident
kerja untuk para seniman residen Open artists of Open Lab OK. Pangan 2017.
Lab. Ppooolll melihat Open Lab sebagai Since Open Lab is an artists’ workspace
sebuah praktik tentang batas-ambigu, that is open to the public attention and
karena Open Lab adalah ruang kerja intervention, Ppooolll views Open Lab as
seniman yang terbuka untuk perhatian a real example of a “border of ambiguity”.
dan intervensi dari publik. Maka untuk Therefore, Ppooolll minimizes the use of
ruang kerja ini, ppooolll meminimalisir iron railings to set the workspace apart
penggunaan rangka besi. Alih-alih, mereka from the “public” realm. Instead, they use
menggunakan tanaman-tanaman sebagai plants to replace a much stricter border to 31
ambang, menggantikan batas yang tegas, allow both physical and visual transitions
sehingga memungkinkan terjadinya between the “inside” and the “outside”,
transisi visual dan fisik antara di dalam dan public and private spheres, fake and real.
di luar, publik dan privat, palsu dan asli.
Even so, Open Lab requires the
Namun Open Lab membutuhkan partisipasi participation of its users. To keep the space
para penggunanya. Misalnya, agar ruang protected, the plants—as borders—need
tetap terlindungi, tanaman-tanaman yang to be watered. Also, every now and then,
menjadi pembatas harus disiram. Sesekali, the workspace has to be moved around,
ruang ini juga harus bisa berpindah-pindah, depending on where the users work.
untuk mengikuti gerak penggunanya.
However, users of Open Lab will reap
Usaha-usaha tersebut akan menghasilkan what they sow; the edible plants can be
“buah” yang bisa dipetik; tanaman yang cooked and enjoyed together by at the end
bisa dimakan di Open Lab akan diolah dan of the program.
disantap bersama, di akhir masa residensi.

Ppooolll adalah sebuah wadah multi-disipliner Ppooolll is a meeting ground for multi-disciplinary
untuk melakukan desain, riset dan eksperimen research, designs, and experiments in architecture led
arsitektur yang dipimpin oleh Kamil Muhammad dan by Kamil Muhammad and Brahmastyo Puji.
Brahmastyo Puji.
The Cookbook Project
Bakudapan, Luinambi Vesiano, Kiper, Dialita
OPEN LAB

The Cookbook Project adalah sebuah The Cookbook Project is a recipe book that
buku resep yang diciptakan berdasarkan is compiled based on the experiences of
pengalaman para perempuan penyintas the incarcerated women during Indonesia’s
tragedi politik tahun 1965. Resep- political tragedy in 1965. The recipes are
resepnya dikumpulkan berdasarkan cerita constructed based on the survivors’ stories
para penyintas saat berada di dalam during their detainment. Thus, kitchen and
tahanan. Dengan demikian, dapur dan food becomes the perspective to capture
masakan menjadi jendela untuk menelisik broader political issues that happened at
kondisi politik pada masa tersebut serta that time and the implication. The Cookbook
implikasinya sekarang. The Cookbook Project is also about gathering survivor
32 Project juga mengumpulkan narasi para stories and their subversive action to
penyintas tentang perjuangan mereka fight against injustice. During the Open
melawan ketidakadilan. Selama Open Lab residency, Bakudapan forages urban
Lab berlangsung, Bakudapan menjelajah spaces in search of edible wild plants that
ruang-ruang perkotaan untuk mencari can be consume. Wild plant considered as
tetumbuhan liar yang dapat dikonsumsi. alternative food resource by the women
Ketika para penyintas berada di tahanan, during detainment and it became a symbol
tumbuhan pangan menjadi alternatif on how they can survive in the most difficult
sumber pangan mereka, sehingga conditions. Bakudapan present their
tumbuhan liar menjadi simbol kemampuan findings through a performative dinner
mereka bertahan dalam kondisi tersulit. during OK. Food 2017 festival’s exhibition.
Bakudapan lalu menyajikan temuan In the performative dinner, Bakudapan, with
mereka melalui acara makan malam the help of Dialita members, will prepare
performatif saat pameran OK.Pangan meals from The Cookbook Project recipes
Festival 2017 berlangsung. Dalam acara for the audience to taste and tracing down
makan malam performatif tersebut, the history on how Indonesia’s food politics
Bakudapan dibantu oleh Dialita, dan are constructed.
mempersilakan hadirin untuk mencicipi
masakan mereka, dan menelusuri kembali
sejarah politik pangan Indonesia.
OK. Pangan 2017

Bakudapan dibentuk pada tahun 2016 dan sekarang The Bakudapan Food Study Group was initiated
beranggotakan tujuh orang yang berasal dari latar in 2016 and now has seven member from multi-
belakang ilmu berbeda-beda. Nama Bakudapan disciplinary background. The name Bakudapan
berasal dari sebuah kata dalam bahasa Manado originated from a Manadonese “bakudapa,” (“to meet”)
“bakudapa” (bertemu), dengan kudapan atau and “kudapan” which means snacks. Therefore,
makanan. Maka arti nama Bakudapan adalah bertemu Bakudapan means “to meet” while “snacking”.
sambil mengudap. Bakudapan’s main goal is to do cross reference
Tujuan utama Bakudapan adalah melakukan and research on food, in relation to art, ethnography,
referensi silang dan riset tentang makanan, research and practice. For Bakudapan, food is much
yang berkaitan dengan seni, etnografi, riset, dan more than a mere substance that we eat to relieve our
praktikum. Mereka percaya bahwa makan tidak hunger. They believe that food can be an instrument
melulu hanya persoalan memasukkan makanan to understand social, political, cultural, and economic
ke dalam perut. Bagi Bakudapan, makanan dapat issues that takes place within a society. Their ongoing
dijadikan alat untuk menganalisa isu-isu yang lebih project, titled “Please Eat Wildly,” is focused on exploring
besar, seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya. edible wild plants in urban context.
Proyek yang tengah mereka jalankan adalah, “Please
Eat Wildly” yang mengangkat eksplorasi tanaman liar Luinambi Vesiano, A graduate from the Department of
untuk dijadikan makanan dalam konteks urban. Visual Communication Design, Indonesian Institute of
Arts Yogyakarta, Vesiano is largely interested in edible
Luinambi Vesiano, atau Ves, adalah lulusan jurusan wild plants. He has published a book entitled “Food
Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia, Around Us,” which tells us of the many kinds of edible
Yogyakarta. Ves tertarik dengan pangan liar dan telah wild plants around us, and the recipes for them.
menerbitkan buku berjudul Food Around Us yang berisi
berbagai jenis pangan liar serta resep-resepnya. KIPER/Kiprah Perempuan (Women’s Movement) is
a Yogyakarta-based support group that was set up in
KIPER/Kiprah Perempuan (Women’s Movement) 2005 for the incarcerated women—or relatives of the
adalah perkumpulan khusus bagi para perempuan incarcerated—during Indonesia’s political tragedy in 1965.
mantan tahanan—atau kerabat mantan tahanan—saat The members of this support group include both direct
tragedi politik Indonesia tahun 1965. Perkumpulan and indirect victims of the 1965 anti-communist purge.
ini dibentuk pada tahun 2005, dan berbasis di KIPER conducts regular gatherings for various
Yogyakarta. social activities, which include health check-ups,
Anggota KIPER rutin berkumpul untuk melakukan theater performances, and many others. They are also
berbagai kegiatan sosial, seperti melakukan often invited to speak at various discussion forums,
33
pemeriksaan kesehatan, pementasan teater, dan such as at Jogja Biennalle and National Islamic
sebagainya. Mereka kerap diundang ke berbagai University, Yogyakarta.
ajang diskusi seperti di Jogja Biennalle dan
Universitas Islam Nasional, Yogyakarta. Dialita/Di Atas Lima Puluh Tahun (Above Fifty Years)
is a vocal group that consists of incarcerated women
Dialita/Di Atas Lima Puluh Tahun (Above Fifty Years) during Indonesia’s political tragedy in 1965, or female
merupakan grup vokal yang terdiri dari perempuan- relatives of the political prisoners. They released their
perempuan tahanan politik--atau keluarga—dari first album in 2015.
tragedi politik tahun 1965. Mereka merilis album
pertamanya pada tahun 2015.
THE EMPIRE REMAINS PERFORMATIVE DINNER
Cooking Sections & Rahung Nasution
OPEN LAB

Dengan ribuan koleksi resep makanan, With an overwhelming number of various


praktik memasak, dan bahan makanan cuisines, cooking practices and food
dari berbagai daerah di Indonesia, susah ingredients from the vast geographical
menentukan makanan yang paling stretch of Indonesia, it is impossible
representatif sebagai makanan Indonesia. to single out one dish to represent
Apalagi membuat kesepatakan tunggal, apa Indonesian food as a whole, let alone
itu “makanan Indonesia”. Tentunya, hal ini to properly define what constitutes as
mencerminkan ragamnya suku di Indonesia. “Indonesian food.” The cuisine diversity
is, of course, due to the great number
Gagasan ini menjadi titik tolak Cooking of ethnic groups in Indonesia. This fact
34 Sections dalam melakukan kolaborasi becomes Cooking Sections’ point of
dengan Rahung Nasution, yang dua tahun departure in collaborating with Rahung
belakangan rutin merekam kehidupan suku Nasution, who has been documenting the
Dayak Iban di Kalimantan Barat. Dayak Iban tribe in West Kalimantan for
the past two years.
Hutan pemukiman suku Dayak Iban
banyak tergerus perkebunan kelapa sawit. A large part of Dayak Iban’s forest has
Padahal jika hutan tersebut hilang, bahan been converted into palm oil plantations,
makanan di dalamnya—yang sudah sulit whereas if Kapuas Hulu’s forest the
ditemukan di wilayah Kalimantan lain— diminishes, the food ingredients that
juga akan hilang. Kehilangan hutan berarti come from the forest—which are
kehilangan bahan makanan, resep leluhur, already difficult to find in other parts of
dan identitas. Maka setiap hari, Suku Dayak Kalimatan—will also disappear. Losing
Iban berjuang merawat budaya adat dan a forest means losing source of food,
lingkungan alamnya. traditional recipes, and ultimately, identity.
Therefore, the Dayak Iban people fight on
Lewat pintu bahan makanan, Rahung a daily basis to preserve their customs
Nasution dan Cooking Sections ingin and environment.
menyelami hubungan antara sub-suku dan
tanah leluhur yang terancam laju industri. Using food ingredients as their
framework, Rahung Nasion and Cooking
OK. Pangan 2017

Hasil kolaborasi ini akan disajikan Sections examine the interrelationship of


dalam sebuah perjamuan makan sub-tribes and the traditional lands that
malam di bulan November 2017, yang are on the brink of land conversions, due
menghadirkan masakan dari suku-suku to the growing industries.
di pedalaman Indonesia.
The result of the collaboration will be
presented at a performative dinner
in November 2017, which will feature
various traditional foods from a range of
tribal groups in Indonesia.

Cooking Sections Sejak 2012, duo seniman Cooking Cooking Sections Since 2012, the artists duo Cooking
Sections (Alon Schwabe and Daniel Fernández Sections (Alon Schwabe and Daniel Fernandez
Pascual) dari London banyak mengeksplorasi Pascual) from London have been exploring the system
sistem yang mengatur dunia lewat sudut pandang that regulates the world through the perspectives of
makanan. Dengan instalasi, performance, pemetaan, foods. Through installation, performance, mapping,
serta video, praktik berbasis penelitian mereka and video, their research-based works explore
menjelajahi batasan yang tumpang tindih antara seni boundaries that overlap visual arts, architecture, and
rupa, arsitektur, dan geopolitik. geo-politics.
Cooking Sections menjadi bagian dari Paviliun Cooking Sections became a part of the United
Amerika Serikat pada 2014 Venice Architecture States’ pavilion at the 2014 Venice Architecture
Biennale. Karya mereka sempat dipamerkan di 13th Biennale. Their have had works displayed at the 13th
Sharjah Biennial, Neue Nationalgalerie Berlin, Peggy Sharjah Biennale, Neue Nationalgalerie Berlin, Peggy
Guggenheim Collection, TEDx Talks Madrid, 2014 Guggenheim Collection, TEDx Talks Madrid, 2014
Biennale INTERIEUR Kortrijk, dan banyak lainnya. Biennale INTERIEUR Kortjik, and many others. Cooking
35
Cooking Sections juga menjadi bagian dari 2016 Sections also took part at the 2016 Oslo Architecture
Oslo Architecture Triennale dan 2016 Brussels Triennale and the 2016 Brussels ParckDesign.
ParckDesign. In 2016, the launched The Empire Remains Shop at
Pada tahun 2016, mereka membuka The Empire http://empireremains.net
Remains Shop (http://empireremains.net)
Rahung Nasution Inspired by his mother’s cooking,
Rahung Nasution Videografer independen dan independent videographer and food culture activist
aktivis budaya pangan Rahung Nasution menekuni Rahung Nasution ventures into the gastronomic world.
dunia masak-memasak karena kecintaannya kepada For him, cooking keeps memories alive, and travelling
masakan ibunya. Baginya, memasak merupakan around Indonesia to document its rich culinary
cara untuk merawat ingatan, dan berkeliling pelosok traditions is a way to understand the diverse cultures
Indonesia untuk mendokumentasikan tradisi kuliner of the archipelago.
nusantara merupakan cara untuk memahami In 2009, Rahung Nasution commenced “Mentawai
keragaman budaya tanah air. Tattoo Revival,” a continuous project documenting
Tahun 2009, Rahung Nasution memulai proyek the archipleago’s traditional tattooing. Parts of the
Mentawai Tatoo Revival, sebuah proyek berkelanjutan documentary were showcased at Que Braily Museum
untuk mendokumentasikan tato tradisi nusantara. in Paris. In early 2016, he completed the documentary
Sebagian dari dokumenter ini dipamerkan di Museum film “Pulau Buru Tanah Air Beta” (Buru Island My
Que Braily, Paris. Awal tahun 2016, ia menyelesaikan Homeland), which chronicled the exile of the New
film dokumenter “Pulau Buru Tanah Air Beta”, Order’s political prisoners on the island following the
mengenai pulau pembuangan tahanan politik Orde anti-communist surge of 1965.
Baru pasca Peristiwa 1965.
COLLECTIVE FOOD STALL AND PARTICI-
PANT-BASED COMPLEMENTARY EXCHANGE TOOL
OPEN LAB

FOOD FOR FOLKS (FORKS) – Purusha

Bagi FORKS, cara paling realistis untuk FORKS believes that the most realistic
solusi kedaulatan pangan bukanlah solution to secure food sovereignty is not
dengan menanam makanan sendiri, by growing our own food, but by directly
namun dengan mengambil bahan pangan channeling food supplies from farmers
langsung dari petani, lalu menyuplainya to food stalls. This method enables the
ke warung makan terdekat. Dengan consumers to know where and how their
demikian, konsumen jadi tahu persis asal food is produced; therefore, at least the
makanan mereka dan bagaimana bahan autonomy of food consumption can be
36 makanannya diproduksi. Maka setidaknya, achieved.
otonomi asupan nutrisi ke dalam tubuh
bisa tercapai. The idea developed into a dream of a
world system whereby food is available for
Ide tersebut berkembang menjadi sebuah free—is it possible that we can have meals
mimpi tentang makan gratis—mungkinkah without spending a single penny? FORKS
kita bisa makan tanpa uang? Maka FORKS is initiating an experiment in which the
bereksperimen bersama sejumlah residents of Gudang Sarinah Ekosistem act
penghuni Gudang Sarinah Ekosistem, as the sample of urban society.
sebagai sampel masyarakat urban.
Participants are asked to alternately
Pertama, partisipan diajak bergantian provide food supplies to the food stalls
menyuplai bahan makanan ke warung they frequent for dining. Then, they are
makan langganan masing-masing. Lalu encouraged to use a medium of exchange
partisipan diminta membeli makanan called OK. COIN. The transaction may
dengan sebentuk uang virtual bernama include goods, services, and values
OK. COIN. Hal yang “dibeli” bisa berupa of work. The transaction isn’t limited
barang, jasa, atau nilai kerja, dan tidak to buyers and sellers only; it may be
terbatas antara pembeli dan penjual. Bisa done between fellow participants. @
juga antara sesama pengikut eksperimen. kantinyangkemarin, led by Riyan “POPO”
OK. Pangan 2017

Warung yang akhirnya bersedia menjadi Riyadi and Giri, stepped forward to join in
“laboratorium” eksperimen ini adalah @ the experiment as the food shop.
kantinyangkemaren, yang digawangi Riyan
“POPO” Riyadi dan Giri. If the experiment succeeded—which would
potentially earn FOKS the public trust—it
Kalau eksperimen ini berhasil—dan FORKS means that the dream of creating a market
bisa mendapat kepercayaan orang-orang without money draws closer to reality.
untuk ikut dalam transaksi tanpa uang ini—
maka bayang-bayang tentang pasar tanpa
uang berkesempatan menjadi kenyataan.

Food For Folks (FORKS) adalah salah satu unit usaha Food For Folks (FORKS) There are three reasons
di bawah Koperasi Riset Purusha, yang hadir untuk behind the lack of individual autonomy and community-
memperjuangkan kemandirian pangan bagi anggota based economy: face-paced urban life, vulnerability at
dan jejaring koperasi, demi gerakan perubahan sosial. work (employment status, work duration, and wage),
Kehidupan urban yang serba cepat dan instan, and excessive consumption. On the other hand, the
kerentanan aspek pekerjaan (status kerja, waktu dan economic modes in today’s community movements are
upah), serta arus konsumsi yang berlebihan terhadap oftentimes based on food fulfillment.
pasar menyebabkan kelangkaan otonom individu dan Taking this condition into account, Purusha
minimnya kegiatan ekonomi berbasis kolektif. Di sisi Research Cooperative decided to establish a branch
lain, moda ekonomi di jaringan gerakan kini kerap unit to connect the varied modes of economy through
berbasis pangan. activities that creates food fulfillment.
Melihat kondisi ini, tercetuslah ide untuk The acceleration of food fulfillment needs ideas
membangun sebuah unit yang mampu on sustainability. However, what should the idea be,
menjejaringkan berbagai simpul moda ekonomi and how does the idea’s practice can support the 37
melalui pemenuhan pangan. sustainability of community economy, up to the level of
Akselerasi dari pemenuhan pangan ini general society?
membutuhkan gagasan-gagasan yang berkaitan These questions create changes in every attempt at
dengan keberlanjutan (sustainability). Namun seperti attaining food fulfillment.
apa gagasannya, dan bagaimana upaya praktik gagasan
tersebut dapat menunjang keberlanjutan perekonomian @kantinyangkemaren is a canteen that sells various
komunitas, hingga taraf masyarakat luas? kinds of food, such as nasi rempah (rice with spices)
Maka pertanyaan tersebut melahirkan pembaruan di and instant noodles. It also offers a variety of hot and
setiap aktivitas yang menyangkut pemenuhan pangan. iced drinks. Their motto is, “There will be time for
Food For Folks (FORKS) is one of the business healthy food, MSG is everything.”
units under Purusha Research Cooperative that fights
for food sovereignty for its members and network of
cooperatives, in hoping to create a social change.

@kantinyangkemaren adalah sebuah kantin yang


menyediakan berbagai makanan, mulai dari nasi
rempah sampai mie instan, serta dan aneka minuman
dingin maupun hangat. Motto mereka adalah, “Makanan
sehat ada waktunya, MSG adalah segalanya.”
SANITY MAPPING
Mark Sanchez & Minerva Co-Lab
OPEN LAB

Sanity Mapping (Pemetaan Kesehatan Jiwa) Sanity Mapping (mapping of the mental
adalah sebuah proyek yang mengklasifikasi state) is an ongoing project that classifies
dan mendiagnosa tokoh masyarakat, tokoh and diagnoses public figures, mythical
mitos, bahkan merek makanan/minuman characters, and even food and drink
tanpa standar metode yang benar-benar brands without using a scientific method.
ilmiah. Sang seniman hanya mencocokan The artist only matches the figure with his
kisah sang tokoh dari penelusuran di Internet findings and psychological health
internet dengan buku pedoman kesehatan guide ICD-10.
berjudul ICD-10.
Sanchez studies the claims, allegations,
38 Sanchez memelajari klaim, dugaan, serta and opinions of thecharacters on the
pendapat tentang tokoh-tokoh tersebut di internet. Then Sanchez “diagnosed” and
internet. Sanchez kemudian “mendiagnosa” matched their behaviours of the characters
dan mencocokan perilaku para tokoh with the diseases in the ICD-10, the
dengan penyakit-penyakit yang ada 10th revision of the disease and health
dalam ICD-10, revisi ke-10 dari pedoman problems classification guideline issued by
klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan the World Health Organization (WHO).
yang dikeluarkan oleh World Health
Organization (WHO). The sets of data-images are then
mapped into two circle diagrams divided
Kumpulan data tersebut lalu dipetakan into spaces assigned with indigenous
menjadi dua buah diagram lingkaran, yang and/or local concepts or constructs of
merupakan representasi dari diagnosis classification.
intuitif seorang Mark Sanchez terhadap
ratusan ikon. Meanwhile, Minerva Co-Lab created
a research study on the anxiety and
Sementara itu, Minerva Co-Lab depression experienced by millennials
membuat kajian penelitian tentang and presented their emotional expression
kecemasan dan depresi generasi in anaudio experiment. Their research
millenial , dan menyuguhkan ekspresi subjects are “creative workers,” who
emosionalnya lewat eksperimen audio. either belong to the creative sector, or
OK. Pangan 2017

Objek riset mereka adalah para “pekerja who embody the stereotypical milennials’
kreatif”, yang merujuk kepada mereka yang dream lifestyle.
berkarir dalam bidang kreatif, ataupun
yang menjalani stereotipe gaya hidup The work consists of fragments of
impian millennial tersebut. emotions from six selected subjects.
The recordings are organized in three
Seni audio ini terdiri dari potongan- sections: the depiction of the creative
potongan emosi dari enam subjek terpilih, worker ideals, the ideals going astray,
dan ditampilkan dalam tiga bagian: and their mechanisms to cope with this
penggambaran idealisme pekerja kreatif, situation. The six responses are then
keterasingan dari idealisme itu sendiri, combined and rearranged with audio
hingga mekanisme mereka dalam engineering.
menghadapi situasi ini. Enam respons
tersebut digabung dan diatur melalui Based on Lacanian psychoanalytic frame,
proses rekayasa audio. Minerva Co-Lab believes that anxiety are
manifested in various ways in daily life.
Dengan teori psikoanalisis Jacques Lacan,
Minerva Co-Lab percaya bahwa kecemasan Through in-depth interviews with several
bisa termanifestasikan dalam berbagai creative workers, Minerva Co-Lab
cara di kehidupan sehari-hari. documented narratives and experiences
on career fantasies and the lifestyle of
Melalui wawancara mendalam terhadap creative workers.
sejumlah pekerja kreatif, Minerva Co-
Lab mendokumentasikan narasi dan Through Sanchez’ and Minerva Co-Lab’s
pengalaman tentang impian-impian karir collaboration, a somewhat novel meeting
serta gaya hidup pekerja kreatif. between rigorous and intuitive research
method will ensue. They have the same 39
Lewat kolaborasi Sanchez dan Minerva subject, that is, mental state structured by
Co-Lab, akan terjadi pertemuan antara the society. But how will then they work
metode riset yang ketat dan intuitif. around their methodical difference?
Keduanya mengusung satu wacana yang
sama, yaitu, mental yang terstruktur oleh
lingkungannya. Namun bagaimana mereka
menyiasati perbedaan metode tersebut?

Mark Sanchez adalah seorang seniman yang tinggal Mark Sanchez is an artist who lives and works in
dan berkarya di Quezon City, Filipina. Sanchez Quezon City, Philippines. Sanzhez studied Bachelor in
memperoleh sarjana seni dari University of the Fine Arts at University of the Philipines Diliman. His
Philippines Diliman. Karya-karyanya adalah kumpulan works are accumulation of objects, images and/or
obyek, gambar, dan/atau informasi. Dia menciptakan information. It is through inventing pseudo-standard
representasi identitas, nilai-nilai masyarakat melalui classification systems that he creates representations
sistem klasifikasi unik yang diciptakan sendiri. of identities, value or society.

Minerva Co-Lab adalah salah satu unit usaha Minerva Co-Lab is one of the business units of
Koperasi Riset Purusha, yang memfokuskan diri pada Research Cooperation Purusha, which focuses
kajian terapi. Sebagai bentuk praktiknya, Minerva on therapy studies. Minerva Co-Lab develops a
Co-Lab mengembangkan sebuah klinik hipnoterapi hypnotherapy clinic to help their clients overcome
untuk mengatasi keluhan-keluhan psikis, mental, their psychic, mental, and emotional problems. They
dan emosional. Mereka menerapkan terapi berbasis apply conventional-based hypnosys therapy alongside
hipnosis konvensional, dilengkapi dengan analisis analysis from the more traditional psychoanalysis.
dari tradisi psikoanalisis.
LIFE CYCLE
Syaiful “Tepu” Garibaldi & Sita Rose Nandiasa
OPEN LAB

Untuk proyek residensi Open Lab For Open Lab residency program in
OK. Pangan 2017, Tepu melakukan OK. Pangan 2017, Tepu is exploring the
eksplorasi pada proses postmortem, process of postmortem, or “after death“.
atau “pasca kematian”.
Tepu does not want to see human not as
Tepu tidak ingin melihat manusia sebagai the main subject. Instead, he brings the
subjek utama. Alih-alih, audiens diajak audience to see the work of composer
melihat kerja makhluk pengurai yang creatures that consume human body once
memakan tubuh manusia setelah mati. it’s dead.

40 Ditemani seorang dokter gigi forensik Accompanied by a dental forensic expert


dan bekerjasama dengan Rumah Sakit and in collaboration with Melinda Hospital in
Melinda di Bandung, Tepu menjelajahi Bandung, Tepu explores the possibilities of
kemungkinan melihat langsung proses looking at human decomposition first-hand.
pembusukan manusia. Ia akan menangkap Tepu will capture the microscopic visual
keindahan visual tumbuh kembang bakteri beauty of the process, from the sprawling
dan makhluk pengurai lain dalam skala of bacteria to the arrival of decomposers on
mikroskopik, lalu menyiarkannya secara the decomposing human body, and then live
langsung ke ruang pamer. stream it to the exhibition space.

Live streaming video ini berdampingan The video live streaming is placed beside
dengan instalasi jamur tiram yang akan an oyster mushroom installation that will
terus tumbuh dan mati selama pameran keep on growing and dying during the
berlangsung. Instalasi ini ingin menunjukan exhibition. This installation aims to show
kerja makhluk pengurai, tanpa bantuan how decomposition works, without the
mikroskop. help of a microscope.

Tepu sadar, ini adalah proyek yang sulit dan Tepu realized this is a risky and difficult
riskan, secara teknis maupun etis, sehingga project, technically and ethically, and
apa yang akan tampil di ruang pamer tidak will happen in the exhibition space is
bisa ditebak. unpredictable.
OK. Pangan 2017

Syaiful “Tepu” Garibaldi adalah lulusan Seni Grafis Syaiful “Tepu” Garibaldi is a graduate from ITB’s
ITB pada tahun 2010. Sejak tujuh tahun lalu, Tepu Graphic Design major in 2010. For seven years now,
mulai tertarik kepada decomposer atau makhluk Tepu has shown interest in decomposers or the
pengurai. Tepu juga bereksperimen dengan bakteria critters that decompose dead organic matters. Tepu
untuk membuat alfabet “Bahasa Terhah”—bahasa also experimented with bacteria to create the “Terhah
ciptaannya sendiri—dan menciptakan aksen bahasa Language” alphabet, a language he created, by using
tersebut dengan medium spora yang jatuh dari spores falling from mushrooms. Tepu received the
payung jamur. Tepu mendapat penghargaan Tokoh Tempo Figure of the Arts in 2016, and the Young Artist
Seni Pilihan Tempo di 2016, serta Young Artist Award Award in ArtJog #10 in 2017.
pada ArtJog #10 di 2017.
Sita Rose Nandiasa graduated from the Dentistry
Sita Rose Nandiasa menempuh pendidikan Profesi major in University of Indonesia in 2007, then she took
Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia pada tahun her Masters degree in Dental Forensics in the same
2007, kemudian melanjutkan pendidikan Magister university, in 2013. Sita has participated in forensics
Kedokteran Gigi Forensik di Universitas Indonesia seminars and activities, including the Disaster Victim
pada tahun 2013. Sita pernah mengikuti seminar Identification of the AirAsia QZ8501 crash in 2015. She is
dan kegiatan bertema forensik, termasuk operasi also a member of the Asia Pacific Forensic Odontologists.
DVI AirAsia QZ8501 tahun 2015. Ia juga anggota Asia
Pacific Forensic Odontologists (APFO).

41
Legume Research
& Warung Ramah Installation
OPEN LAB

Warung Ramah, Lintang Panglipuran, Budi Prakosa

Dalam proyek ini, Warung Ramah Legume Research Project, which is run by
mengumpulkan pengetahuan lokal petani Warung Ramah and Lintang Panglipuran,
tradisional dalam menjaga keseimbangan is centered on small research about beans
tanah dengan cara menanam kacang- or “leguminoseae.” In this project, Warung
kacangan (leguminoseae) setelah panen Ramah gathers information on how
padi. Sebab, kacang-kacangan ternyata traditional farmers manage soil fertility by
dapat memperbaiki kualitas tanah. Proyek growing legume plants (leguminoaseae)
ini sekaligus menjadi sebuah kritik terhadap after harvesting rice to improve the fertility
42 Orde Baru, yang menggenjot penggunaan of the soil. The project at the same time
obat-obatan kimia semasa Revolusi Hijau. poses a critique toward the New Order
Hasil riset dan pengumpulan pengetahuan regime, which encouraged farmers to
ini akan ditampilkan dalam bentuk use chemical substances on a large scale
dokumentasi video. during the Green Revolution. The finding of
this research will be presented in the form
Warung Ramah juga akan membuat of documentary film.
konsep co-gardening space yang diadopsi
dari cara kaum urban berbagi ruang Additionally, Warung Ramah creates a
di perkotaan. Tujuan karya ini adalah co-gardening space, inspired by how urban
membuka akses terhadap lahan bercocok people share their tight land spaces. The
tanam di Jakarta, serta meningkatkan goal is to pave access for gardening spaces
kemandirian distribusi makanan di in Jakarta, and to increase autonomy
perkotaan. Isu ini akan dicoba ditangani for food distribution in urban areas.
dengan menanam makanan di dalam Additionally, they try to tackle the issue by
planter box yang bisa disewa oleh para growing edible plants in “planter boxes,”
warga kota. Mereka bekerjasama dengan which are available for rent for urbanites.
Budi Prakosa dalam membuat diagram They also collaborate with Budi Prakoso to
sistem penanaman. create the planting system’s diagram.
OK. Pangan 2017

Warung Ramah adalah sebuah melting pot, ruang Warung Ramah is a melting pot, a meeting ground,
berbagi, sekaligus laboratorium eksperimen yang and an experimental laboratory founded by Agus Tri
berlokasi di Bausasran, Yogyakarta. Warung Ramah Budiarto (Timbil) and Mohammad Fadhol (Dholy) in
yang didirikan oleh Agus Tri Budiarto (Timbil) Bausasran, Yogyakarta. They sell fermented drinks
dan Mohammad Fadhol (Dholy) ini menyajikan out of their own experimentation, such as kombucha
minuman fermentasi racikan mereka sendiri, seperti and kefir.
kombucha dan kefir. Timbil graduated from Department of Chemical
Timbil (Agus Tri Budiarto), adalah alumni Engineering, University of National Development
Teknik Kimia UPN-Veteran yang aktif mendalami “Veteran” Yogyakarta, and has been immersed in local
permasalahan ekologi lokal dan gerakan biopunk ecological issues and biopunk movement since 2003,
sejak 2003. Sedangkan Dholy (Mohammad Fadhol) whereas Dholy purports to be an Acaraki, a.k.a. a
mengaku sebagai seorang Acaraki, alias tukang person who gathers and uses herbs to cure illness.
meracik jamu. Timbil and Dholy are also active members of
Selain di Warung Ramah, Timbil dan Dholy Lifepatch, a community that incorporates arts, science,
juga aktif di Lifepatch, sebuah komunitas yang and technology.
menggabungkan bidang seni, sains, serta teknologi.
Lintang Panglipuran is a community-based organization
Lintang Panglipuran adalah sebuah organisasi that is engaged in the conservation and diversification of
berbasis komunitas, yang melakukan konservasi dan plants in Sleman, Yogyakarta. Their collections of plant
diversifikasi tanaman, berbasis di Sleman, Yogyakarta. seeds include: beans, fruits, and spices.
Koleksi bibit tanaman mereka diantaranya kacang-
kacangan, buah-buahan, dan rempah. Budi “Iyok” Prakosa is a self-taught programmer with
background in Industrial Engineering. His interests are
Budi “Iyok” Prakosa adalah seorang programmer image and sound processing, video jockey, generative
otodidak yang mempunyai latar belakang di bidang art, machine learning, algorithm, data mining, Artificial
Teknik Industri. Ia memiliki ketertarikan pada Intelligence (AI), and collaboration between science
pengolahan citra dan suara, video jockey, seni and art. Currently, Iyok is developing urbancult.net,
generatif, pembelajaran mesin, algoritma, data an online visual mapping documentation on street
mining, Artificial Intelligence (AI) dan kolaborasi antara art. He is also a part of Lifepatch, together with Timbil
sains dan seni. Saat ini Iyok sedang mengembangkan and Dholy.
urbancult.net, sebuah dokumentasi pemetaan visual
43
online pada seni jalanan. Iyok juga tergabung dalam
Lifepatch, bersama Timbil dan Dholy.
Residensi Virtual Open Lab
Virtual Open Lab Residency
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

1 July - 30 August 2017

Pengenalan Introduction
Residensi Virtual Open Lab adalah salah satu program The Virtual Open Lab Residency is one of the
Festival Seni Media OK. Video – Indonesia yang ke-8. programs of the 8th Indonesian Media Arts Festival
OK. Pangan 2017
Program ini merupakan bagian dari program Residensi
Seniman Open Lab, yang pertama kali diadakan pada This program is a part of the Open Lab Artist
OK. Video 2015. Visi Open Lab sendiri adalah untuk Residency program, which was first held by OK. Video
memfasilitasi kolaborasi jangka pendek dan panjang in 2015. The Open Lab itself has a vision to facilitate
antara seniman dengan berbagai pihak. short and long term collaboration between artists
and various parties.
Uniknya, residensi ini dilakukan secara jarak jauh,
hanya lewat Internet. What is unique about this one-month long residency
is that it is conducted remotely, via the internet.
Dalam penyelenggarannya tahun ini, OK. Pangan
memang tidak berfokus kepada mengumpulkan In this year’s installment, OK. Pangan is not just
karya seni, tetapi kepada kegiatan eksplorasi. Maka focusing on gathering artworks, but on exploration.
tujuan besar dari Residensi Virtual Open Lab OK. Thus, the bigger aim of the OK. Pangan Virtual
Pangan adalah memberikan kesempatan kepada Open Lab Residency is providing opportunities to
para pesertanya untuk mengeksplorasi kemungkinan, participants to explore possibilities, obstacles, and
kendala, serta keterbatasan praktik penelitian secara the limitations of research practices done in long
44 jarak jauh, melalui Internet. distance, over the internet.

Latar Belakang Background


Meskipun Internet memberikan kecepatan komunikasi Although the internet provides high speed
yang tinggisertainformasi yang membludak, communication and an abundant source of
sebenarnya konteks yang ada di Internet hanyalah information, the contexts we find online are mere
konstruksi dari realita, sehingga ada kesenjangan constructs of reality, so there is a gap between the
antara dunia “virtual” dengan dunia “nyata”. virtual and the real world.

Dengan demikian, Residensi Virtual Open Lab Therefore, the Virtual Open Lab Residency questions
mempertanyakan hal berikut: apalagi yang bisa kitap the following: what else can we believe if all of things
ercayai, kalau semua yang kita konsumsi di Internet we consume in the internet are mere constructs? If
itu semata konstruksi? Kalau ternyata konteks dari the contexts we find online are just representations
Internet hanyalah representasi realita, apa yang bisa of reality, what can we use to justify our actions?
kita jadikan pijakan untuk bertindak? Padahal kita At the same time, we still need the online contexts,
tetap butuh konteks yang ada di Internet, sebagai as reasoning to real actions, the foundations of the
patokan untuk aksi nyata, landasan material untuk future, and a vessel of contemporary events.
rencana masa depan, serta wadah untuk perisitiwa
masa kini. However, the Virtual Open Lab Residency program’s
considers that the failure of internet to bridge
the virtual and real world can also be potentially
OK. Pangan 2017

Namun program Residensi Virtual Open Lab juga discussed and explored. The participants for this
menganggap kegagalan Internet dalam menjembatani Virtual Residency are also expected to understand
dunia “virtual” dengan dunia “nyata” ini berpotensi the limitations of internet as the main medium on
untuk didiskusikan dan dieksplorasi. Para peserta their research practices.
Residensi Virtual pun diharapkan bisa memahami
keterbatasan internet sebagai medium utama dalam In addition, the Virtual Residency program pushes
praktik penelitian mereka. cooperation between the participants of the Virtual
Residency and the participants of the Open Lab
Selain itu, program Residensi Virtual juga mendorong residency, so that they can “shape” each other and
kerjasama antara peserta Residensi Virtual dengan provide information to one another for this festival.
peserta residensi Open Lab, agar mereka mereka
saling “membentuk” dan memberikan informasi satu
sama lain untuk festival ini.

Proses Kerja Work Flow


Program Residensi Virtual Open Lab dilaksanakan The Virtual Open Lab Residency Program is
dalam tiga tahap—dialog, produksi, dan presentasi. conducted in three stages: dialogue, production, and
Proses residensi ini dimasukkan kedalam wadah presentation. This residency processes are carried
daring—termasuk media sosial—OK. Pangan. Hasilnya in OK. Pangan’s online platforms, including social
sendiri menjadi bagian dari pameran dan/atau medias. The result itself becomes a part of the 45
publikasi festival. festival’s exhibit and/or publication.

Residensi Virtual Open Lab terbuka untuk umum— The Virtual Open Lab Residency is open for public—
individu maupun kolektif—yang bekerja di bidang seni individual or group—who are working in the fields
dan teknologi, tanpa batas kewarganegaraan, batasan of art and technology, across nationalities, all ages,
usia dan wilayah. and territories.

Mengingat para peserta Residensi Virtual tidak Considering that the Virtual Residency participants
berada di lokasi penyelenggaraan (Jakarta), otomatis are not located in the venue (Jakarta), they would
mereka tidak bisa mendapatkan konteks atau latar not be able to receive the context or background
belakang untuk penelitian mereka dalam program for their research in this program. Therefore, they
ini. Maka, mereka perlu menelurusi makna dari must explore the meaning of the context of the
konteks yang melatari situasi yang mereka riset— things they are researching, especially from the
khususnya konteks Jakarta dan Asia Tenggara—serta Jakarta and Southeast Asian context, and propose
mengajukan cara-cara untuk memahami konteks ways to comprehend those related contexts
terkait, melalui teknologi. through technology.

Dalam program Residensi Virtual Open Lab, para In the Virtual Open Lab Residency program, the
peserta bisa menggarap proyek artistik, proyek participants can initiate artistic projects, curatorial
kuratorial, maupun proyek intermedia yang sudah projects, or inter-media projects that they have been,
pernah, sedang, atau pun baru akan mereka kerjakan. currently doing, or will be working on. Of course, their
Tentunya, kegiatan mereka dilaksanakan dalam activities will be conducted within the framework of
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

kerangka tema festival, dengan pedoman kuratorial the festival’s theme, with curatorial guidelines set by
dari program Residensi Virtual Open Lab. the Virtual Open Lab Residency program.

Untuk memperkaya informasi, para peserta To have sufficient knowledge, the participants of the
Residensi Virtual Open Lab bisa bekerja dekat Virtual Open Lab Residency may work closely with
dengan para peserta residensi Open Lab di Jakarta, the Open Lab residency participants in Jakarta, as
serta para mentor dan organisasi mitra OK. Pangan, well as with the mentors and partner organizations
seperti pad.ma, IVAA, Forum Lenteng, Rizki Lazuardi, of OK. Pangan, such as pad.ma, IVAA, Forum Lenteng,
dan sebagainya. Rizki Lazuardi, and others.

Kerjasama dan kolaborasi ini diharapkan bisa This cooperation and collaboration is hoped to result in
menghasilkan solusi serta prototype terkait isu the solution and prototypes regarding the issues of food,
pangan, dan bisa diterapkan langsung dalam and can be directly applied within the festival’s context.
konteks festival.

PESERTA RESIDENSI VIRTUAL OPEN LAB VIRTUAL OPEN LAB RESIDENCE PARTICIPANTS

1. Ahmad Ijtihad (AksaraPangan) 1. Ahmad Ijtihad (AksaraPangan)


Sistem tanam Gogo Rancah, atau penanaman padi Gogo Rancah planting system, or the cultivation of
di lahan tandus, adalah sebuah sistem tanah yang rice in arid land, is a planting system that is practiced
dilakukan di Nusa Tenggara Barat, karena diyakini in West Nusa Tenggara, because it is believed to
mampu mengatasi kegentingan pangan masyarakat be a solution for the continual food crisis suffered
Sasak yang mengalami krisis pangan berkepanjangan, by the Sasak people, due to their dry soil texture.
46 akibat karena tekstur tanah mereka yang kering dan The success of this planting system rose to public
tandus. Kesuksesan sistem tanah ini terlihat pada attenton in 1990, when West Nusa Tenggara was
tahun 1990, ketika NTB dianggap sebagai salah satu deemed as one of the biggest food-supplying areas
daerah penyangga pangan nasional. on national level.

Namun kemandirian pangan warga masyarakat NTB However, West Nusa Tenggara’s food sovereignty is
masih dipertanyakan, karena 45% lahan-lahan yang still questioned as at the time, because 45% of the
digarap oleh petani lokal saat itu bukan lahan milik lands cultivated by local farmers did not belong to
mereka sendiri. Lahan yang mereka garap merupakan themselves. The lands belonged to landowners, and
lahan orang lain, dan para petani harus menuruti farmers had to obey the sharecropping regulations.
sistem bagi hasil antara pemilik lahan dan buruh tani. This condition, thus, did not guarantee welfare for the
Hal ini belum tentu menjadi jaminan kesejahteraan people of West Nusa Tenggara. Ironically, the people
pangan masyarakat NTB. Ironisnya lagi, sampai of West Nusa Tenggara have still received beras
sekarang masyarakat NTB masih menerima subsidi miskin/beras sejahtera (subsidized rice for low-
raskin/rastra dari pemerintah. income families) from the government up to this day.

Sebagai gerakan riset, berajahaksara.org merasa As a research movement, berajahaksara.org is


perlu mengkaji potensi pangan lokal lewat program compelled to study the potentials of local food
AksaraPangan. Program ini menjadi upaya untuk through AksaraPangan’s program. The program
memenuhi kebutuhan pengetahuan pangan secara serves as an attempt to satisfy the people’s personal
pribadi dan warga, serta mencapai kemandirian and collective needs for knowledge on food, as
OK. Pangan 2017

pangan dari segi pengetahuan, budaya, jowa, ekonomi well as to achieve food sovereignty in the culture,
dan politik. BerajahAksara juga bermaksud mengarsip economy, and politics area. BerajahAksara is also
potensi pangan sebagai penunjang kebutuhan archiving materials that concerns to food potentials
pengetahuan untuk riset-riset selanjutnya. for future researches.

Profil: Profile:
Ahmad Ijtihad adalah direktur berajahaksara.org, Ahmad Ijtihad is the director of berajahaksara.org,
sebuah gerakan riset kolektif-untuk melihat potensi a collective research movement that is based in
ruang dan peristiwa mass melalui pengarsipan dan the village of Pemenang, West Nusa Tenggara. The
pembacaan ulang terhadap realitas masyarakat, yang movement aims to look at the potentials of space
berbasis di Desa Pemenang, Nusa Tenggara Barat. and mass events through archiving and re-reading
Pembacaan tersebut tertuang dalam bentuk tulisan, the realities of society. The re-reading process
foto, video dan peristiwa budaya, yang dibingkai materializes in the forms of writings, photographs,
melalui narasi-narasi kecil warga untuk menghasilkan videos, and cultural events framed with the people’s
kebaharuan gagasan dan bentuk. small narratives to create novel ideas and shapes.

2. Lia Carreira, Alex Yang, Frederik Becher 2. Lia Carreira, Alex Yang, Frederik Becker
Proyek ini bertujuan untuk mengatasi berbagai isu The project proposes to address current issues and
dan inisiatif terkini yang berkaitan dengan distribusi initiatives related to food waste and distribution by
dan sampah makanan melalui konsep “berbagi.” exploring the concept of sharing. Food waste has become
Sampah makanan telah menjadi salah satu masalah one of the major issues of our times, with big social,
terbesar di era sekarang, dengan dampak sosial, economical and environmental impacts. Many initiatives
ekonomi, dan lingkungan yang signifikan. Dalam have risen over the past decade aiming to tackle these
satu dekade terakhir, muncul banyak inisiatif yang issues, from food banks to less institutional approaches,
bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut, such as dumpster diving practices. All, however, are
mulai dari bank makanan, hingga pendekatan- grounded on the basic notions of sharing. Likewise, the 47
pendekatan yang lebih bersifat informal, seperti Internet can be seen as a potentially open and diverse
dumpster diving, yakni memilah-milah dan mengambil platform not only for content distribution, but also for the
barang di tempat sampah yang masih dapat exchange of knowledge and experiences.
dimanfaatkan. Semua kegiatan tersebut didasarkan
pada ide “berbagi”. Internet pun berpotensi menjadi Within this framework, the project will invite artists
platform yang terbuka dan beragam, bukan hanya and activists to share their experiences through
untuk pendistribusian konten, tetapi juga untuk the screens, creating an online dialogue between
pertukaran pengetahuan dan pengalaman. people from different backgrounds and encouraging
them to discuss pressing issues from within their
Dalam kerangka ini, proyek ini akan mengundang diverse scenarios. From sharing a meal via Skype
berbagai seniman dan aktivis untuk bertukar to live video feeds of ongoing activities, they are
pengalaman melalui layar dalam sebuah dialog daring invited to address this global concern by exposing
antara orang-orang dari beragam latar belakang, local differences and similitudes. Through an act of
serta mendorong mereka untuk berdiskusi tentang displacement, and motivated by the core principle of
isu-isu yang mendesak dalam bidang-bidang mereka. sharing, we encourage them to seek solutions and
Mulai dari berbagi makanan melalui Skype, hingga new perspectives on food systems.
menayangkan secara langsung aktivitas-aktivitas yang
tengah berlangsung, mereka diajak untuk mengatasi Profile:
isu global tersebut dengan membahas persamaan Lia Carreira is a Brazilian media artist and researcher,
maupun perbedaan lokal. Melalui tindakan pemindahan currently based in Karlsruhe, Germany. She is currently
(displacement) dan didorong oleh prinsip dasar a visiting researcher at the Zentrum für Kunst und
“berbagi”, proyek ini mengajak mereka untuk mencari Medien (ZKM), where she develops her thesis on
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

solusi dan perspektif baru terkait sistem pangan. curatorial and project management strategies for
online-based initiatives—including artworks, exhibitions,
Profil: platforms, labs and residencies—at ZKM. Her artistic
Lia Carreira adalah seorang seniman seni media dan practice addresses issues in contemporary web culture
peneliti yang saat ini berbasis di Karlsruhe, Jerman. Ia and explores the disruptive potentials of ubiquitous
tengah menjadi peneliti tamu di the Zentrum für Kunst platforms and devices.
und Medien (ZKM), dimana ia mengembangkan tesis
tentang kuratorial dan strategi manajemen proyek Alex Yang mainly destabilizes categories. Other
untuk inisiatif berbasis daring—termasuk karya seni, interests: ethnography, do-it-yourself projects, bio,
pameran, platform, lab, dan residensi—di ZKM. Praktik citizen science, hacker spaces.
artistik yang ia geluti membahas isu-isu kontemporer
terkait budaya Internet dan mengeksplorasi potensi- Frederik Becker mainly works with film, video art
potensi mengganggu yang disebabkan oleh platform, and multimedia installation. With a background
perangkat, dan gawai yang kini ada dimana-mana. in film directing, direction of photography and
experimental film, Frederik currently explores
Alex Yang tidak ingin dikategorikan secara spesifik. spatial and material aspects of video art through
Ketertarikannya meliputi bidang etnografi, DIY, bio, both theory and artistic research.
citizen science, dan hackerspaces.

Frederik Becker utamanya bekerja dalam bidang


film, seni video, dan instalasi multimedia. Dengan
pengalaman di bidang pengarahan film, fotografi, dan
film eksperimental, Frederik tengah mengeksplorasi
aspek-aspek spasial dan material dari seni video
48 melalui teori dan riset seni.

3. Ferry Gelluny 3. Ferry Gelluny


Keberhasilan Indonesia menjadi penghasil sawit Indonesia’s success as the world’s biggest palm-oil
terbesar di dunia mengorbankan banyak hal, seperti producer comes at a cost: it sacrifices the lands of
lahan masyarakat, sumber daya alam, masalah communities and natural resources, and it incites
ekologi, dan konflik horizontal. Masalah-masalah ecological problems and horizontal conflicts. Such
ini dikenal dengan sebutan “konflik kelapa sawit” problems are collectively called “Konflik Kelapa
(Palm Oil Conflict). Sejak beberapa tahun terakhir, Sawit” or Palm Oil Conflict. For the past few years,
konflik kelapa sawit mendapatkan banyak sorotan conflicts surrounding palm oil production have come
internasional. Bagi media dan lembaga swadaya under international attention. To media and NGOs,
masyarakat, industri sawit adalah kejahatan ekologi. palm oil industries are an ecological crime.

Namun Ferry Gelluny tidak melihat konflik kelapa However, Ferry Gelluny refuses to look at ‘palm
sawit sebagai sesuatu yang hitam putih, apalagi media oil conflicts’ in white-black binary. Moreover,
luar jarang membedakan industri sawit ilegal milik international medias rarely see the difference
perusahaan multinasional dengan perkebunan kecil between legal, multinational palm oil companies and
milik warga. Masyarakat lokal yang sejak lahir sudah small-scale plantations owned by local communities.
melihat orang tuanya bekerja sebagai penggerek sawit The local people, who grew up seeing their families
melihat sawit sebagai sumber penghidupan. work the jobs on the palm tree plantations for
OK. Pangan 2017

Olahan kelapa sawit sendiri merupakan bahan baku di generations, now have view palm trees as a source
hampir semua hal yang kita konsumsi, seperti minyak of living.
goreng, margarin, kosmetik, sandang, baja, kawat,
obat-obatan dan banyak lagi. Ferry percaya, banyak Refined palm oil is present in almost every product
masyarakat yang tidak paham bahan baku barang- that we consume, such as frying oil, margarine,
barang yang mereka konsumsi, darimana bahan itu cosmetics, clothing, steel, wires, medicine and many
berasal, dan apa konsekuensi dalam mengonsumsinya, more. Ferry believes that the vast majority of people
termasuk kelapa sawit. are not aware of the basic materials in the products
they consume, where those products are originated
Untuk proyek residensi virtual OK. Pangan, Ferry from, and the consequences of consuming them.
mempertanyakan kembali relasi antara konsumen
dengan barang yang mereka konsumsi, khususnya For OK. Pangan’s virtual residency project, Ferry
sumber barang tersebut. Dalam hal ini, olahan dari rethinks the relations between consumers with the
kelapa sawit. products they consume, especially the products’
origins. In this case, the products that are made of
Profil: palm oil.
Ferry Gelluny adalah seorang seniman berlatar
belakang pendidikan Ilmu Komunikasi yang saat Profile:
ini berbasis di Banda Aceh, Sumatera, Indonesia. Ferry Gelluny is an artist currently based in Banda
Ia tertarik dengan topik-topik seputar interaksi Aceh, Sumatra, Indonesia, with Communication as
manusia dan konsep ruang. Karya-karyanya meliputi his education background. His main interests are
desain visual, gambaran, foto, video, instalasi, hingga human interactions and concept of space. His works
eksperimen sosial dengan pendekatan interaktif dan ranges from visual design, drawing, photo, video,
partisipatori dalam seni. Ia merupakan anggota pendiri installation, to social experiment with interactive
Akar Imaji Artist Collective, programer di Kotak Hitam, and participatory approach in art. He’s the founding
Banda Aceh. member of Akar Imaji Artist Collective, programmer
in Kotak Hitam, Banda Aceh. 49
Profil Mitra Organisasi dan Kolaborator
Partner Organizations and Collaborators
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

Forum Lenteng Forum Lenteng


didirikan pada tahun 2003, oleh sekelompok Forum Lenteng was established in 2003 by a group
mahasiswa komunikasi, seniman, peneliti dan of communication students, artists, researchers
pengamat kebudayaan. Forum ini didirikan untuk and cultural observers. The forum was built to
mengembangkan pengetahuan para anggotanya develop its members’ knowledge on media and art
terkait media dan seni melalui produksi, dokumentasi, through production, documentation, research and
penelitian serta distribusi terbuka. Perkembangan dari open distribution. The knowledge’s development
pengetahuan tersebut kemudian menjadi landasan then becomes the community’s foundation to
bagi komunitas ini untuk membicarakan tentang isu- discuss about social issues through art and media.
isu sosial melalui seni dan media. Setelah 14 tahun After 14 years of existence, Forum Lenteng has
berdiri, Forum Lenteng telah sukses berkembang, successfully evolved, by developing many programs
dengan mengembangkan program-program bersama with the support and cooperation from various local
dukungan dan kerjasama dari beragam institusi dan and global institutions and communities. http://
komunitas, baik dari Indonesia maupun mancanegara. forumlenteng.org
http://forumlenteng.org

Pad.ma Pad.ma
singkatan dari Public Access Digital Media Archive Pad.ma—short for Public Access Digital Media
(Akses Publik Arsip Media Digital)—merupakan arsip Archive—is an online archive of densely text-
materi video dengan catatan teks yang padat, terutama annotated video material, primarily footage and not
arsip video berupa potongan video dan film-film yang finished films. The entire collection is searchable and
50 belum terselesaikan. Seluruh koleksinya dapat dicari, viewable online, and is free to download for non-
ditonton secara online, serta diunduh secara gratis untuk commercial use. Pad.ma was initiated by a group
penggunaan nonkomersil. Pad.ma dibentuk oleh sebuah consisting of CAMP (Mumbai), 0x2620 (Berlin), and
kelompok yang terdiri dari CAMP (Mumbai), 0x2620 the Alternative Law Forum (Bangalore). Two other
(Berlin,) dan Alternative Law Forum (Bangalore). Dua organisations from Mumbai, Majlis and Point of View
organisasi lain dari Mumbai, Majlis serta Point of View, were part of its initiation. http://pad.ma
juga andil dalam pendirian Pad.ma. http://pad.ma

IVAA IVAA
Kegiatan utama Indonesian Visual Art Archive (IVAA) Indonesian Visual Art Archive (IVAA) actively collects
adalah mengumpulkan arsip seni secara aktif melalui art archives through documentation and exploration,
dokumentasi dan eksplorasi, serta memfasilitasi and facilitates research through their online archive
penelitian lewat arsip daring dan ruang fisik mereka and physical space in Yogyakarta. They advance
di Yogyakarta. Mereka menjalankan konsep ruang the idea of an alternative space that distinguishes
alternatif yang mencirikan dinamika seni kontemporer contemporary art dynamics in the post-Reformation
di era pasca reformasi. IVAA juga mendokumentasikan era. IVAA also documents the growth of alternative
perkembangan praktik-praktik seni alternatif di art practices in cities that may have otherwise been
berbagai kota yang dibiarkan terabaikan oleh left unrecognized by the government. They position
pemerintah. IVAA memposisikan diri mereka sebagai themselves as a partner for education institutions,
mitra untuk institusi pendidikan dalam upaya mencatat in an attempt to annotate practices of disseminating
OK. Pangan 2017

praktik-praktik menyebarkan pengetahuan lewat seni. knowledge through art.


http://ivaa-online.org http://ivaa-online.org

Rizki Lazuardi Rizki Lazuardi


Rizki Lazuardi (Indonesia, 1982) adalah seorang Rizki Lazuardi (Indonesia, 1982) is an artist and
seniman dan kurator yang bekerja secara luas di curator who works extensively with moving images.
bidang gambar bergerak. Arsip-arsip terbengkalai Abandoned archive and orphaned films are constant
dan film menjadi bagian dari praktik seninya. Karya- part of his artistic practice. His works and programs
karya dan programnya telah dilibatkan dalam banyak have been involved in many Indonesian and
proyek dan festival seni di Indonesia dan luar negeri, international art projects and festivals, such as OK
seperti OK. Video Jakarta (2011), European Media Art Video Jakarta (2011), European Media Art Festival
Festival Osnabrück (2014), Threading Pacific Zagreb Osnabrück (2014), Threading Pacific Zagreb (2007),
(2007), IFFR Rotterdam (2005), dan Image Forum IFFR Rotterdam (2005), and Image Forum Festival
Festival Tokyo (2016). Rizki adalah anggota sebuah Tokyo (2016). Rizki is a member of Jakarta based
inisiatif laboratorium film analog yang berbasis di analog film laboratory initiative, Lab Laba-Laba. He
Jakarta, Lab Laba-Laba. Ia mendapatkan beasiswa received a fellowship from Berlinale Talent Campus
dari Berlinale Talent Campus for Visual Arts (2009) for Visual Arts (2009), and currently studies in HFBK
dan saat ini tengah belajar di HFBK Academy of Fine Academy of Fine Arts Hamburg, Germany.
Arts Hamburg, Jerman.

51
Michelle Wong Michelle Wong
Michelle Wong adalah peneliti di Asia Art Archive. Ia Michelle Wong is a researcher at Asia Art Archive.
menetap di Hong Kong dan memimpin proyek penelitian Based in Hong Kong, she leads Asia Art Archive’s
Asia Art Archive di kota tersebut, termasuk Hong Kong research projects in the city, including the Hong
Art History Research Project, yang diselenggarakan Kong Art History Research Project, organized in
bekerjasama dengan Hsong Kong Museum of Art. collaboration with the Hong Kong Museum of Art. It
Proyek ini adalah sebuah upaya jangka panjang yang is a long-term endeavor started in 2013 to create a
dimulai sejak tahun 2013 untuk mengembangkan publicly available resource platform to support art
platform sumber daya yang mendukung penelitian historical research on recent art in Hong Kong.
sejarah seni terkait seni kontemporer di Hong Kong,
serta dapat diakses oleh publik. Her other projects include the Ha Bik Chuen Archive
project (2013-ongoing), which maps out exhibition
Proyek lain Wong adalah proyek Arsip Ha Bik Chuen documentation from 1960-2000 taken by late Hong
(2013- sekarang), yang memetakan dokumentasi Kong artist Ha Bik Chuen (1925-2009), alongside other
pameran dari tahun 1960-2000 yang dibuat seniman materials that were previously unavailable to the public.
Hong Kong Ha Bik Chuen (1925-2009), bersama This was accompanied by the exhibition “Excessive
materi-materi lain yang sebelumnya tidak bisa diakses Enthusiasm: Ha Bik Chuen and the Archive as Practice.”
publik. Proyek ini didampingi oleh pameran Excessive Wong is also a part of “Ambitious Alignments: New
Enthusiasm: Ha Bik Chuen and the Archive as Practice. Histories of Southeast Asian Art”, a research program
Wong juga bagian dari Ambitious Alignments: New funded through the Getty Foundation’s Connecting
Histories of Southeast Asian Art, sebuah program Art Histories initiative. Her ongoing research focuses
penelitian yang didanai oleh Getty Foundation on mapping international exchanges in the ‘60s,
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

melalui inisiatif Connecting Art Histories. Saat ini, documentation as artistic practice, independent artist-
penelitian Wong berfokus pada pemetaan pertukaran led initiatives, and art magazines.
internasional di tahun 60-an, dokumentasi sebagai
praktik artistik, inisiatif yang diprakarsai oleh seniman
independen, serta majalah seni.

Hafiz Rancajale Hafiz Rancajale


Hafiz lulus dari Fakultas Seni Rupa Institut Hafiz graduated Fine Arts at Jakarta Institute of
Kesenian Jakarta (IKJ) pada tahun 1994. Ia adalah Arts (IKJ) in 1994. He is an artist, curator, founder
seorang seniman, kurator, pendiri Forum Lenteng of Forum Lenteng and Ruangrupa. Editor in Chiet
dan Ruangrupa serta pemimpin redaksi di www. at www.jurnalfootage.net. He is also the Artistic
jurnalfootage.net. Dia juga menjadi Direktur Artistik Director of OK. Video – Jakarta International Video
OK. Video - Jakarta International Video Festival (2003- Festival (2003-2011). Since 2013, Hafiz is The Head
2011). Sejak 2013, Hafiz adalah Komite Utama Seni Commissioner of Visual Arts at Jakarta Arts Council.
Rupa di Dewan Kesenian Jakarta.

An Xiao Mina An Xiao Mina


Xiao Mina adalah seorang teknolog dan penulis An Xiao Mina is a technologist and a writer who
yang mengamati isu-isu internet global dan jaringan looks at issues of the global internet and networked
kreativitas. Mina memimpin tim produk di Meedan, creativity. Mina leads the product team at Meedan,
di mana mereka membangun alat-alat digital untuk where they are building digital tools for journalists
para wartawan dan penerjemah. Ia adalah salah and translators. She is co-founder of The Civic Beat,
52 satu pendiri The Civic Beat, sebuah kolektif penelitian a research collective focused on the creative side of
yang berfokus pada sisi kreatif teknologi perkotaan. civic technology. She has spoken at venues like the
Ia pernah menjadi pembicara di Personal Democracy Personal Democracy Forum, ACM SIGCHI, Creative
Forum, ACM SIGCHI, Creative Mornings, the Aspen Mornings, the Aspen Institute, RightsCon and the
Institute, RightsCon dan the Institute for the Future, Institute for the Future, and she has contributed
serta pernah menulis untuk Los Angeles Review of writing to publications like the Los Angeles Review of
Books, Fusion, The New Inquiry, Nieman Journalism Books, Fusion, the New Inquiry, Nieman Journalism
Lab, Places Journal dan sebagainya. Lab, Places Journal and others.

Dalida María Benfield Dalida María Benfield


Dalida María Benfield adalah seorang seniman, Dalida María Benfield is an artist, researcher, and
peneliti, dan penulis yang memproduksi video, writer who produces videos and installations,
instalasi, kolektif, arsip, buku seniman, lokakarya, serta alongside collectives, archives, artists’ books,
kegiatan-kegiatan pedagogis lainnya yang melintasi workshops, and other pedagogical actions crossing
platform dalam jaringan (online) maupun luar jaringan online and offline platforms. Alongside her teaching
(offline). Selain mengajar di program Seni Visual VCFA, in the VCFA Visual Arts program, she is a Visiting
Benfield adalah seorang peneliti tamu di futuremaking. Researcher in the futuremaking.space at Aarhus
space di Aarhus University, Denmark. Pada tahun University, Denmark. From 2011-2013, she was a
2011-2013, ia adalah Research Fellow, sementara Research Fellow and from 2013-2015, a Faculty
pada tahun 2013-2015 ia adalah Faculty Associate Associate, at the Klein Berkman Center for Internet
OK. Pangan 2017

di Klein Berkman Center for Internet and Society di and Society at Harvard University, researching forms
Harvard University, yang meneliti bentuk kerjasama of online cooperation, identity, gender, and activist
daring, identitas, gender, dan seni video aktivis. video art. From 1994 – 2007, she was a member of
Pada tahun 1994-2007, Benfield adalah anggota the artists collective, Video Machete, which created
kolektif para seniman, bernama Video Machete, yang open access media centers and free workshops as a
menciptakan pusat media akses terbuka dan lokakarya practice of liberatory media pedagogy.
gratis sebagai praktik pembinaan media pembebas.

Ho Tzu Nyen Ho Tzu Nyen


Ho Tzu Nyen berkutat dalam produksi film, video, Ho Tzu Nyen works primarily in film, video,
pertunjukan, dan baru-baru ini ia mengembangkan and performance, and has recently developed
instalasi multimedia lingkungan. Ia meraih gelar environmental multimedia installations. He earned a
sarjana Seni Rupa dari Victorian College of Arts, BA in Creative Arts from Victorian College of the Arts,
University of Melbourne (2001), dan gelar Master University of Melbourne (2001), and an MA in Southeast
dalam bidang Studi Asia Tenggara dari National Asian Studies from the National University of Singapore
University of Singapore (2007). Pada tahun 2006, Ho (2007). In 2006, Ho completed Sejarah Singapura, a
menyelesaikan Sejarah Singapura, sebuah proyek commission for the National Museum of Singapore
komisi untuk National Museum of Singapore yang that features an immersive, panoramic audiovisual
menampilkan representasi audio visual mendalam representation of precolonial Singapore. Ho has
tentang Singapura pada masa prakolonial. Ho pernah had solo exhibitions at Substation Gallery, Singapore
berpameran tunggal di Galeri Substation, Singapura (2003); Contemporary Art Centre of South Australia,
(2003), Pusat Seni Kontemporer Australia Selatan, Adelaide (2010); and Mori Art Museum, Tokyo (2012).
Adelaide (2010), serta Mori Art Museum, Tokyo He has participated in numerous international film
(2012). Ia juga pernah berpartisipasi dalam Director’s festivals including the 41st Directors’ Fortnight at the
Fortnight di Cannes International Film Festival (2009) Cannes International Film Festival in France (2009) and
dan Sundance Film Festival (2012). Sundance Film Festival in Park City, Utah (2012). 53
54
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY
Pameran & Pertunjukan
Exhibition & Performance
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

Dear ______, Dear ______,


Kami akan membuat tulisan ini singkat saja: festival We want to keep this text short: the festival we call
yang kami namakan OK. Pangan ini belum dapat OK. Pangan is incomplete. It reads like a series
dikatakan selesai. Festival ini seperti sebuah esai of unfinished sentences about food. Littered with
dengan serangkaian kalimat-kalimat tak selesai punctuations, pauses. You will feel this when you go
tentang makanan. Terdapat jeda-jeda dan tanda around the exhibition. We hope you don’t feel any
baca-tanda baca yang berceceran mengotori discomfort. Food, as most of us have experienced (or
sekujur pameran ini. Anda akan merasakannya have been privileged to experience), is familiar. It is
ketika berkeliling di pameran ini. Semoga ini the daily. Food is ordinary. [representation]
tidak membuat anda merasa tidak nyaman.
Makanan bukanlah hal yang asing, paling tidak We don’t want you to get lost in the exhibition. But
bagi kebanyakan dari kita (atau orang-orang yang when we immersed ourselves with research and
beruntung), yang selalu dapat dengan mudah conversations through food, we realized how much
mendapatkannya. Makanan adalah keseharian. we drifted away from it. We thought we could know
Makanan adalah [representasi] sehari-hari. food. As a whole and its parts. It is like a long,
dizzying night where we struggle to find the warmth
Kami tidak ingin Anda tersesat di pameran ini. of food we used to eat. Food becomes the unknown:
Namun ketika kami menerjunkan diri dalam riset dan a cold territory owned by someone else, held hostage
percakapan tentang makanan, kami menyadari bahwa by greed, and kept in secrecy by fear. [regimes]
kami justru semakin terseret jauh darinya. Kami
mengira bahwa kami dapat memahami makanan. To be honest, the festival is harmless. We trust
56 Secara menyeluruh dan mendalam sampai ke bagian food. What we don’t really trust is its journey, how it
sumsum-sumsumnya. Perjalanan kami terasa seperti reaches our taste buds, when it seduces our tradition,
sebuah malam yang begitu panjang ketika berusaha how it convinces us to work harder. We don’t want to
keras mendapatkan kehangatan sepiring makanan lie, of course. Our old and new friends together with
yang biasa disantap. Makanan lantas terasa tidak their artworks wouldn’t commit to that either. But
lagi dapat dikenali: sebuah kawasan dingin yang what if food itself deceives us? How can we trust food
dikuasai oleh orang lain, ditawan oleh kerakusan dan again? [politics]
disembunyikan oleh [rezim] ketakutan.
Now, that you’re here, please don’t feel anxious,
Sejujurnya, festival ini tidak berbahaya. Kami menaruh frustrated, or helpless. Cynicism—how avant-garde
kepercayaan pada makanan. Yang tidak terlalu it seems to be—still killed curiosity. With food, we
kami percaya ialah perjalanan yang harus ditempuh celebrate: a fleeting gathering of aspirations. We
makanan, bagaimana ia bisa sampai mendarat di lidah refuse our individual loss. We toast and propose with
kita dan bagaimana ia meyakinkan kita agar bekerja it. There is no shortage of possibilities in food. We
lebih keras untuk bisa mendapatkannya. Kami tidak know capitalism will tell us otherwise. But maybe we
ingin memperdaya anda. Begitu pula dengan teman can come closer as you enter this exhibition until we
lama dan teman baru kami bersama karya seni-karya reclaim joy and criticality. [crisis]
seni mereka. Namun bagaimana jika di sini justru
makananlah yang memperdaya kita? Bagaimana kita
dapat kembali menaruh kepercayaan pada [politik]
makanan?
OK. Pangan 2017

Nah, berhubung Anda sudah di sini, tolong jangan We wish you return to us. With us. We will nourish
merasa cemas, frustrasi, atau tak berdaya. Sinisme— each other (and maybe eat our enemies).
betapapun terlihat sangat avant-garde —dapat
membunuh rasa keingintahuan. Dengan makanan,
kita merayakan: sebuah perkumpulan singkat antar
berbagai aspirasi. Kami menolak tunduk pada In solidarity,
kekalahan yang mesti dihadapi tiap-tiap individu.
Kami bersulang dan mempertanyakannya. Makanan Julia Sarisetiati and Renan Laru-an
tak habis-habisnya menyajikan kemungkinan yang
berlimpah. Kami tahu kapitalisme akan selalu
mengatakan yang sebaliknya. Namun mungkin
kita dapat saling mendekatkan diri seturut Anda
memasuki pameran ini, sampai lantas kita dapat
memperoleh kembali segala kegembiraan dan
[kekrisisan] kekritisan.

Kami berharap Anda akan kembali pada kami.


Bersama kami. Kita akan saling memberi makan (dan
mungkin memakan musuh-musuh kita).

57
Dengan solidaritas,

Julia Sarisetiati dan Renan Laru-an


MASYALLAH TRANSGENIK
Agung “Leak” Kurniawan
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2013 Dalam seni pertunjukkan ini, Agung Leak In this performance art, Agung Leak
Seni pertunjukkan meminta hadirin mengikuti doa makan, asks the audience to follow an eating
yang akan dibawakan dalam format prayer, which is presented in the form
16 Agustus 2017,
adzan dengan naskah pidato Presiden of “adzan” (Islamic prayer call) with
19.30 WIB
Soekarno di tahun 1952 tentang kedaulatan ex-President Soekarno’s speech in 1952
Hall B Gudang
pangan di Indonesia. Lewat doa dan about food sovereignty in Indonesia.
Sarinah Ekosistem
makan bersama, para hadirin secara Through praying and eating together,
tidak sadar telah menjadi bagian dari the audience inadvertently becomes a
2013
Performance art sebuah pertunjukkan seni. Lewat sebuah part of an art performance. Through an
kerumunan artistik yang tidak disengaja, inadvertent artistic crowd, audience is
58 August 16, 2017, hadirin diajak untuk berpartisipasi asked to participate in conveying the issue
7.30 PM menyampaikan isu Genetically Modified of Genetically Modified Organism (GMO),
Hall B Gudang Organism (GMO), sebuah pertarungan a battle between science-technology
Sarinah Ekosistem pangan antara ilmu pengetahuan dan with the connection of living things
teknologi dengan keterhubungan sesama in an ecology cycle to produce food.
makhluk hidup dalam siklus ekologi After praying together, audience will be
untuk memproduksi pangan. Setelah presented with food like tempeh, which
memanjatkan doa bersama, hadirin ingredient is tightly modified, patented
disajikan makanan seperti tempe, yang and controlled by the industry and
bahan bakunya telah dimodifikasi secara transnational biotech company with the
ketat, dipatenkan, serta dikontrol oleh pretext of “feed the world”.
industri dan perusahaan bioteknologi
transnasional dengan dalih feed the world.
Agung “Leak” Kurniawan (1968, Indonesia) Setelah Agung “Leak” Kurniawan (1968, Indonesia) After
mengenyam pendidikan di jurusan Arkeologi studying in Archeological major in Gadjah Mada University,
Universitas Gajah Mada, Agung Kurniawan—atau Agung Agung Kurniawan—atau Agung Leak—continues his study
Leak—meneruskan studinya di jurusan Seni Grafis, ISI in Graphic Art major, ISI Yogyakarta. In 2003, Agung
Yogyakarta. Pada tahun 2003, Agung dan Yustina Neni and his wife established Kedai Kebun Forum (KKF),
mendirikan sebuah galeri, restoran, sekaligus ruang a gallery, restaurant, and performance art space.
seni pertunjukkan bernama Kedai Kebun Forum. Saat Currently, Agung Leak is the director of Indonesia Visual
ini, Agung Leak menjabat sebagai direktur Indonesia Art Archive (IVAA), an organization that processes
Visual Art Archive (IVAA), yang mengolah arsip dari archives of visual art activities and researches.
kegiatan serta penelitian seni rupa.
OK. Pangan 2017

THE EARTH TREMBLES


Aleš Čermák

2017 Pertama diproduksi dan ditampilkan First produced and staged in 2015, the
Video, pada 2015, versi terkini The Earth new iteration of The Earth Trembles
pertunjukan, Trembles di Jakarta mempertontonkan in Jakarta displays the rhythmic and
naskah, dan
keruntuhan ritmik bertahap sebuah sistem gradual collapse of a system next to the
instalasi multi-
ditengah gambaran kehidupan sehari- contemporary panorama of everyday
variabel
hari, dimana pusat-pusat evakuasi dan life: evacuation centers and displaced
Minggu, 23 Juli, korban masyarakat berusaha selamat. communities grappling for survival. The
2017 | 19.00 WIB Instalasi video ini menunjukkan kerapuhan video installation shows the fragility of
Hall B, Gudang infrastruktur kita, dan pertunjukkannya infrastructures that humans are used
Sarinah Ekosistem menguak kecemasan dalam alam bawah to, while the performance reveals the
sadar manusia yang kerap melihat tanda- subconscious anxiety of people in the 59
Minggu, 6 Agustus
tanda akhir zaman. Dalam karyanya, daily stream of apocalyptic signs. In
2017 | 19.00 WIB
Cermak menentukan durasi bencana, dan Cermak’s work, he inscribes the duration
Hall B, Gudang
Sarinah Ekosistem memberi sorotan pada kaitan makanan dan of catastrophe, providing a precursor to the
kondisinya kelak saat bencana melanda. question of how food has been tied to the
2017 rhetoric and actual status of catastrophe.
Video, performance,
script, and multi-
variable installation Aleš Čermák (1984, Republik Ceko) adalah seniman Aleš Čermák (1984, Czech Republic) is a Prague-
asal Praha, sutradara teater, editor, dan pendiri based artist, theatre director, editor, and founder of the
penerbit independen Ausdruck Books. Pekerjaan independent publishing house Ausdruck Books. His
Sunday, July 23, seninya menyoroti pergerakan dan sistem di artistic practice traces the movements and systems
2017 | 19.00 WIB masyarakat dengan menggunakan tubuh manusia in the society with and through the human body as
Hall B, Gudang sebagai tempat dan subyek sebuah pertunjukan. the locus of performance and as a subject. His recent
Sarinah Ekosistem Eksebisi dan pertunjukan terkini olehnya digelar exhibitions and perfomances have been presented
di London, Zilina, Wina, dan Bratislava. Edisi kedua in London, Zilina, Vienna, and Bratislava. The second
karyanya, The Earth Trembles, di Jakarta akan edition of his work, The Earth Trembles, in Jakarta
Sunday, August 6, menyambung pencariannya terhadap implikasi continues his inquiry on the social implication of space
2017 | 19.00 WIB sosial ruang hidup dan potensi kehidupan utopis, and its utopian potential, underlining how notions of
Hall B, Gudang dengan menggarisbawahi hubungan antara bencana, catastrophe contribute to the understanding of food
makanan, sistem, dan krisis. systems and crises.
Sarinah Ekosistem
THE INCREDIBLE SHRINKING MAN
Arne Hendricks
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2014 Dalam karya ini, Arne Hendriks mengangkat In this work, Anne Hendriks exposes the
Video kanal fenomena perkembangan tubuh manusia. phenomena of the human body growth.
tunggal, kartu pos, Penelitian visual yang ia lakukan sejak 2008 He conducted this visual observation since
poster
ini mencoba menganalisis, mengapa fisik 2008 in a bid to analyze how the human
In loop
manusia bisa membesar atau mengecil, body can grow bigger or smaller, and
juga memperlihatkan bagaimana manusia to show the human obsession to grow
2014
terobsesi untuk menjadi besar, namun juga bigger, but also the advantages of having a
Single-channel
video, post card, keuntungan memiliki tubuh kecil. Salah smaller body. One of Hendriks’ interesting
poster satu temuan Hendriks yang menarik adalah findings is the correlation between body
In loop hubungan antara tinggi badan dengan height and life expectancy: the taller a
60 tingkat harapan hidup: semakin tinggi tubuh peson is, the lower his/her life expectancy
manusia, semakin berkurang harapan will be. A person taller than 170cm would
hidupnya. Temuan Hendriks disajikan have half a year less in life expectancy.
dalam bentuk video kanal tunggal. Video Hendriks’ findings are displayed in a single
tersebut menampilkan anatomi manusia channel video. The video showcases a
yang mengalami pengerdilan, dengan shrunken human anatomy, with several
beberapa anggota tubuh yang ukurannya body parts still in their normal size such
masih standar—seperti kepala, tangan, the head, hands, and legs, looking like a
ataupun kaki—sehingga terlihat seperti sort of deformity. Hendriks also displays
deformasi. Hendriks juga menampilkan posters and post cards consisting of the
poster serta kartu pos berisi gambar serta pictures and texts he found.
teks temuannya.

Arne Hendriks (1971, Belanda) Arne Hendriks adalah Arne Hendriks (1971, The Netherlands) Arne
perupa dan perancang pameran di Amsterdam, Hendriks is an artist and exhibition maker, based
Belanda. Ia lulusan Master of Art dari University in Amsterdam, Netherlands. He holds Master of Art
of Amsterdam, dan mempunyai minat kerja pada degree from University of Amsterdam, and works
bidang-bidang seperti open-design, peretasan, passionately in the field of open-design, hacking,
penelitian spekulatif, pendidikan dan pola kerja speculative research, education and the fine culture of
memperbaiki. Tinggi tubuhnya hampir 2 meter, dan ia repair. He is almost 2 meters tall, but is not too happy
tidak terlalu senang dengan fakta tersebut. Apalagi about it, especially when he found out that the taller
dengan fakta bahwa semakin tinggi tubuh manusia, you are, the shorter your life expectation.
semakin berkurang harapan hidupnya.
OK. Pangan 2017

PRESSURE COOKER
Bakudapan Food Study Group

2017 Bakudapan memilih medium sulaman dan Bakudapan chose the medium of knitting
Instalasi media ilustrasi tangan untuk menyajikan hasil and hand illustration to showcase their
campuran (mixed riset yang mereka lakukan bersama eks research conducted with the former
media)
tahanan politik 1965. Medium kain serta female political prisoners of 1965.The use
teknik sulam di atas gambar tanaman of fabric and knitting on pictures of wild
2017
pangan liar menjadi representasi bahwa edible plants represent the two activities
Mixed media
installation kedua hal ini adalah cara bagi ibu-ibu the surviving women were doing to
penyintas tersebut untuk bertahan dalam withstand the toughest mental challenges,
kondisi jiwa tersulit, baik ketika mereka both when they were still in prison, and
berada di tahanan maupun setelah after their release. Knitting is also one of
mereka dibebaskan. Kegiatan menyulam the ways for the surviving women to recall 61
juga menjadi cara bagi ibu-ibu penyintas their fragile memories, as well as a sort
untuk mengingat kembali ingatan-ingatan of meditation to enable them to be more
yang rapuh, sekaligus menjadi aktivitas relaxed in telling the stories from their
meditatif agar mereka bisa rileks dalam traumatic past. The hand illustration in
menyampaikan cerita masa lampau yang black ink becomes a historical metaphor
traumatis. Ilustrasi tangan dengan tinta that is always perceived in black and
hitam menjadi metafora sejarah yang white, while the paper represents their
selalu dilihat secara hitam putih, sementara fragile memories.
medium kertas mewakili ingatan mereka
yang rapuh.

Bakudapan (2016, Indonesia) Kelompok belajar Bakudapan (2016, Indonesia) The food study group
Bakudapan dibentuk pada tahun 2016 oleh Elia Bakudapan was initiated in 2016 by Elia Nurvista
Nurvista dan Khairunisa. Nama Bakudapan berasal and Khairunnisa. The name Bakudapan originated
dari sebuah kata dalam bahasa Manado “bakudapa” from a Manadonese “bakudapa,” (“to meet”) and the
(bertemu), dengan akhiran “-an.” Maka arti nama Indonesian suffix “-an”. Therefore, Bakudapan means
Bakudapan adalah bertemu sambil mengudap. “to meet” while “snacking”.
Mereka percaya bahwa makan tidak melulu hanya For Bakudapan, food is much more than a mere
persoalan memasukkan makanan ke dalam perut. substance that we eat to relieve our hunger. They
Bagi Bakudapan, makanan dapat dijadikan alat untuk believe that food can be an instrument to understand
menganalisa isu-isu yang lebih besar, seperti politik, social, political, cultural, and economic issues that
sosial, ekonomi, dan budaya. takes place within a society.
SHARING ANXIETY
Ary Sendy & Heru Sukmadana
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2015 Sharing Anxiety adalah proyek video yang Sharing Anxiety is a video project that
Proyeksi video dua melibatkan sepuluh ibu rumah tangga involves ten housewives, who were invited
kanal yang diundang untuk mengikuti “casting”, to attend a TV advertisement casting. The
19 menit, 28 detik
atau seleksi peran, untuk sebuah iklan casting uses the exact same format of an
TV. Casting ini menggunakan format actual advertisement casting process, and
2015 dan prosedur yang sebenarnya, seperti every housewife was asked to articulate a
Two channel sync yang dilaksanakan oleh agensi iklan. script that was made by a real copywriter.
video projection Setiap ibu rumah tangga pun diminta
19 minutes,
untuk membaca naskah yang dibuat oleh The advertisement itself was to inform
28 seconds
penulis sungguhan. a number of little-known facts about
62 the palm oil industry. Housewives were
Iklannya sendiri berisi informasi dan chosen as subjects, because they hold an
fakta-fakta yang jarang diketahui mengenai important role in determining their family’s
industri kelapa sawit. Ibu rumah tangga consumption patterns; yet, many of them
dipilih menjadi subyek utama, karena do not understand the environmental
mereka berperan penting dalam mengatur impact of their consumption choices,
pola konsumsi keluarga. Namun banyak ibu including palm oil products.
rumah tangga yang tidak menyadari akibat
dari pilihan konsumsi mereka, termasuk Sendy and Sukmadana’s hypothesis is
produk kelapa sawit. that, as citizens, we’re less critical in
finding alternate solutions of a shared
Hipotesa Sendy dan Sukmadana adalah, problem, simply because we’re not aware
sebagai warganegara, kita menjadi kurang of its existence. Therefore, many people
kritis dalam mencari sebuah solusi don’t share the same anxieties. In this
masalah bersama, hanya karena kita case, those who are living in big cities and
kurang menyadari keberadaannya. Oleh far from the reality of palm oil plantations.
karena itu, banyak orang tidak memiliki
dan berbagi kecemasan yang sama. Dalam In this project, the artists wish to share
kasus ini, orang-orang tersebut adalah the problem—and perhaps the anxiety—
warga kota besar, yang tinggal jauh dari of palm oil industry with others. The
realitas perkebunan kelapa sawit. more people know about them, the more
OK. Pangan 2017

Dalam proyek ini, Sendy dan Sukmadana likely the problems can continue to be
ingin berbagi permasalahan—dan juga discussed in sequence.
kecemasan—yang ditimbulkan oleh
industri kelapa sawit. Semakin banyak
orang mengetahui masalahnya, maka pintu
diskusi untuk membahasnya juga terbuka
semakin lebar.

Ary Sendy, alias Jimged (1978, Indonesia) Ary Sendy a.k.a Jimged (1978, Indonesia) Ary Sendy
mempelajari fotografi di Fakultas Film dan Televisi, studied photography at the Jakarta Arts Institute,
Institut Kesenian Jakarta. Sebagai seorang seniman, Faculty of Film and Television. As an artist, he worked
dia berkarya melalui media foto dan video. Isu-isu through the medium of photos and videos. His interest
yang menjadi minatnya antara lain globalisasi, are issues in globalization, consumption, urban
konsumsi, tata kota, dan tantangan pembangunan di planning, and development challenges in developing
negara berkembang, yang dilihat dari konteks sosial, countries, seen through various observation in the
geografis, politis, serta historis. social, geographical, political and historical context.

Heru Sukmadana (1978, Indonesia) alias Ureh, Heru Sukmadana (1978, Indonesia) Heru Sukmadana
belajar di Fakultas Film dan Televisi di Institut Surya, or Ureh, studied at the Faculty of Film and
Kesenian Jakarta, dengan konsentrasi di bidang Television in Jakarta Art Institute, with a specialization
penyutradaraan (2005). Dia mengawali kiprah di in the field of directing (2005). Starting his career in
dunia audio-visual sebagai asisten sutradara, dan the audio-visual world as an assistant director, he now
kini telah menyutradarai sejumlah film dokumenter, has directed several documentaries, music videos,
video musik, dan video iklan. Tahun 2013, video iklan and advertisement videos. In 2013, the advertisement
karyanya bersama Leo Burnett Indonesia, Hemaviton video he made with Leo Burnett Indonesia, “Hemaviton
Modal Cari Peluang, meraih anugrah Perunggu Citra Modal Cari Peluang”, earned Citra Pariwara’s Bronze
Pariwara kategori Best Use of Integrated Media. award for Best Use of Integrated Media.

63
Modular Life
ASEAN Secretariat Resource Center & Sajogyo Institue
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

Bahan-bahan yang diambil dari ASEAN Materials taken from the ASEAN
Secretariat Resource Center (Jakarta) dan Secretariat Resource Center (Jakarta) and
Sajogyo Institute (Bogor) ini secara khusus Sajogyo Institute (Bogor) are specifically
dimasukkan dalam linimasa sejarah included in the timeline of Indonesian art
seni rupa Indonesia. Kedua lembaga ini history. Both institutions are committed
berkomitmen dalam peangembangan to the development of social, economic,
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik and political life for citizens and nations,
bagi warga dan bangsa yang disajikan presented in their collections: knowledge
dalam koleksi mereka: pengetahuan and technology that are accessible and
dan teknologi yang dapat diakses dan can be used by the public.
64 digunakan oleh publik.
In our realm, art institutions and social
Dalam ranah kita, lembaga seni rupa dan development institutions rarely meet.
lembaga pengembangan sosial jarang But what if we place the history of art
sekali bertemu. Tapi bagaimana jika kita and the history of (social) development in
meletakkan sejarah seni dan sejarah one timeline? What do we get by placing
perkembangan (sosial) dalam satu linimasa? eating as a meeting point between art
Apa yang kita dapat dengan menempatkan history and social development?
makan sebagai titik temu antara sejarah
seni dan perkembangan sosial? Images of findings, charts, statistics,
advertisements, news snippets,
Gambar temuan, bagan, statistik, iklan, processes, as well as other memories
potongan berita, proses, dan juga of development are arranged and
kenangan lain dari pembangunan disusun redesigned in the history of exhibitions,
dan dirancang ulang dalam sejarah artists, works, and cultural events. This
pameran, seniman, karya, dan peristiwa- attempt seeks to close the gap between
peristiwa budaya. Usaha ini berupaya discipline and methodology. Relocating
untuk menutup celah antara disiplin dan these materials temporarily in a media art
metodologi. Meletakkan ulang materi- festival still rooted in art history, allows
materi ini secara sementara dalam questions related to social and art history
sebuah festival seni media yang masih to be displayed outside its scope.
OK. Pangan 2017

berakar pada sejarah seni, memungkinan This brief approach releases them from
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan their social, administrative-political
dengan sosial dan sejarah seni modules, and artistic breaths collectively
ditampilkan di luar ruang lingkupnya. seeking food.

Pendekatan singkat ini melepaskan mereka


dari modul-modulnya sosial, administratif-
politik, dan napas artistik secara kolektif
berjuang mencari makan.

ASEAN Secretariat Resource Center (2006, ASEAN Secretariat Resource Center (2006,
Indonesia) didirikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Indonesia) was established by the then Secretary-
Ong Keng Yong sebagai bagian dari jasa layanan General Ong Keng Yong. At present, ARC consists of
informasi dan pengetahuan Sekretariat ASEAN di two main sections: the Library and Archives.
Jakarta, Indonesia. Saat ini, ARC terdiri dari Unit The Library keeps and maintains books
Perpustakaan dan Unit Arsip. (both ASEAN Secretariat publications and other
Unit Perpustakaan menyimpan dan memelihara publications), journals, periodicals, newspapers,
buku (hasil publikasi Sekretariat ASEAN maupun and audio-visual materials relevant to ASEAN. The
buku-buku lain), jurnal, majalah, surat kabar, collection covers a wide range of issues, from social
dan materi audio visual. Koleksinya mencakup development, economics, science and technology,
berbagai isu yang relevan dengan ASEAN, mulai trade, politics, foreign relations, population and
dari pembangunan sosial, ekonomi, sains dan culture.
teknologi, perdagangan, politik, hubungan luar negeri, The Archives meanwhile acts as the custodian
kependudukan dan budaya. of ASEAN Treaties, Agreements, Instruments,
Unit Arsip bertindak sebagai pemelihara berbagai Memorandums of Understanding, and many others,
macam dokumen penting seperti Pakta ASEAN, as well as keeping and classifying ASEAN meeting
Perjanjian, Instrumen Perjanjian, Nota Kesepahaman, reports.
dan sebagainya, serta tempat menyimpan dan 65
mengklasifikasikan setiap laporan pertemuan ASEAN. Sajogyo Institute (2005, Indonesia) is a non-profit
organization that engages in research, documentation,
Sajogyo Institute (2005, Indonesia) hadir sebagai education, training and policy advocacy to achieve the
lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang goals of agrarian justice, rural self-reliance, and also
penelitian, dokumentasi, pendidikan, pelatihan dan equality of women and men in control, ownership, use,
advokasi kebijakan untuk mencapai cita-cita keadilan and utilization of land and natural resources.
agraria, kemandirian desa-desa, serta persamaan Sajogyo Institute focuses on the production and
hak perempuan dan laki-laki dalam penguasaan, service of knowledge for the advancement of social
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dan movements and improvement of agrarian policies, and
sumberdaya alam. rural development in Indonesia.
Sajogyo Institute bergerak dalam produksi dan The foundation was established by Prof. Sajogyo’s
layanan pengetahuan untuk kemajuan gerakan sosial students and colleagues’ initiative. Prof. Sajogyo is
dan perbaikan kebijakan agraria, dan pembangunan known as the founder of Rural Sociology in Indonesia.
pedesaan di Indonesia.
Yayasan ini didirikan atas inisiatif para murid dan
kolega Prof. Sajogyo, peletak dasar Ilmu Sosiologi
Pedesaan Indonesia.
BEYOND CONTROL
Carolina Caycedo
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2013-2017 Beyond Control adalah serangkaian Beyond Control is a series of context-specific


Koreografi koreografi dan pertunjukan kontekstual and transnational social choreography
berbasis lokasi, dan transnasional yang didasari hubungan and collective performances based on
pertunjukan, aksi,
ideologis dan visual dari representasi ideological and visual relationships that
orasi
bendungan, proses menampung air, materialize dams, containment of water, and
dan kontrol sosial. Beyond Control di the all-encompassing control of the social
Sabtu, 22 Juli,
2017 | 20.00 WIB Jakarta melanjutkan eksplorasi gestur body. Beyond Control in Jakarta continues
Hall B, Gudang dan koreografi dari kekuasaan yang to explore the gestures and choreographies
Sarinah Ekosistem mempengaruhi air dan makanan, of power that collocate the issues of water
Wednesday, menghubungkan konteks di Indonesia and food, linking an Indonesian context to
66 dengan tempat lain, seperti Kolombia. another ground, such as Colombia. Using
2 Agustus 2017 |
Dengan menggunakan naskah orasi the same oratorical script performed
15:20 WIB
yang telah dibacakan di tempat lain oleh elsewhere and enunciated by a local actor,
Hall B, Gudang
Sarinah Ekosistem orator lokal, pertunjukan ini menyoroti the performance proclaims local experience
agresifitas pembangunan atas nama with global urgency in providing statistics of
lingkungan dan makanan. Beyond Control development aggression and in naming the
2013-2017
menunjukkan bagaimana tubuh-tubuh victims of environmental and food violence.
Site-specific
choreography, yang terfragmentasi dan termanipulasi Beyond Control shows how fragmented
performance, bersatu, dan bagaimana bentuk-bentuk and manipulated bodies unites, and how
action, oration perlawanan baru dimungkinkan melalui new modes of resistance could be possible
resonansi aural dan kerjasama baik through aural resonance and within the
Saturday, July 22, semua pihak berkepentingan. affective and temporal network of bodies.
2017 | 20.00 WIB
Hall B, Gudang Carolina Caycedo (1978, Inggris) adalah seniman Carolina Caycedo (1978, UK) is an artist with
Sarinah Ekosistem dengan koneksi di berbagai komunitas dan inisiatif connections in communities and citizen initiatives in
warga di Kolombia. Partisipasinya dalam gerakan- Colombia. Her participation in movements against
gerakan menentang proyek-proyek pembangunan developmental projects inform her performances,
Wednesday, August
menginspirasi karya pertunjukan, gambar, foto, dan drawings, photographs, and videos. Her long-term
2, 2017 | 15:20 WIB video buatannya. Proyek jangka panjang karyanya, projects on the construction of dams and privatization of
Hall B, Gudang yang berupa kritik kontruksi bendungan dan water have been instantiated in cities, such as Bogota,
Sarinah Ekosistem swastanisasi air, telah digelar di Bogota, Quezon Quezon City, Sao Paulo, Mexico, and Tijuana. Her practice
City, Sao Paulo, Mexico, dan Tijuana. Karyanya situates food as a node in interrelated production of
menempatkan makanan sebagai bagian dari timbulnya violence and accumulation of control systems.
kekerasan dan akumulasi berbagai sistem pengendali.
OK. Pangan 2017

CAMP KITCHEN
Hanne Nielsen & Birgit Johnsen

2014 Camp Kitchen terdiri dari sebuah dapur dan Camp Kitchen consists of a kitchen and a
Instalasi Video konstruksi gaya hidup dunia Barat sebagai staged Western lifestyle as its backdrop.
21 Menit latarnya. Ini adalah tempat seseorang It is a place to barricade oneself in;
dapat membentengi diri, berlindung dari repressing and protecting against the
2014
permasalahan dunia, dan memperkuat world’s problems, while simultaneously
Video installation
21 Minutes kepercayaan diri. maintaining a belief in control.

Kita berdiri sebagai penonton sebuah We stand as spectators in a kitchen scene


peristiwa yang terjadi diantara dapur midway between war and cuisine, where
dan peperangan, dimana suara radio dan the sound from radio and TV fills the
televisi memenuhi ruangan. Sebagai reaksi space. In a reaction to the world we are 67
terhadap kejadian dunia, sesekali adegan a part of, abrupt and unexpected kitchen
dapur menyeruak. Camp Kitchen melihat scenes pop up. Camp Kitchen deals with
sisi ketidakberdayaan seseorang, caranya the powerlessness of the individual—how
menghadapi masalah. Konflik, peperangan, to handle the problems of world. The
masalah iklim, pengungsi dan imigran, conflicts, the wars, the climate problems,
semua itu adalah bagian realita dan masa the refugees and immigrant, all these are
depan kita semua. a part of our common reality and future.

Birgit Johnsen (b. 1959, Aarhus) and Hanne Nielsen Birgit Johnsen (b. 1959, Aarhus) and Hanne Nielsen (b.
(b. 1958, Aarhus) adalah duo seniman dari Aarhus, 1958, Aarhus)  are an artist duo from Aarhus, Denmark,
Denmark, yang banyak bekerja dengan video, who primarily works with video, documentary and
dokumenter, dan instalasi. Mereka adalah lulusan installation. They graduated from Jutland Art Academy
Jutland Art Academy, dan telah berkolaborasi sejak and have collaborated since 1993. Johnsen and Nielsen
1993. Johnses dan Nielsen melihat video dan seni view video and media art as a place where reality and
media sebagai tempat dimana realita dan eksistensi existence can be investigated and discussed, working
dapat ditelaah dan didiskusikan, bekerja seiringan with parallelism and displacement at the same
dan berseberangan pada saat yang sama. Bagi time. For them, art video can play up to and discuss
mereka, seni video dapat menjadi ajang diskusi politik the political images in the TV media, and have the
di media televisi, dan berpotensi untuk mengungkap possibilities to unfold problems and conflicts in new
permasalahan dan konflik dengan cara-cara baru ways that connect personal with major political issues.
yang menghubungkan perseorangan dengan isu-isu
politik besar.
UNDER THE SEA THERE IS A HOLE
Cooking Sections
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2015 Karya Instalasi Under The Sea There Is Under The Sea There Is A Hole discusses
Instalasi A Hole berbicara tentang ribuan lubang the thousands of sinkholes along the coast
Lima meja makan, runtuhan (sinkholes) di sepanjang garis of the Dead Sea in Jordan and Israel.
terbuat dari kayu
pantai Laut Mati, Yordania, Israel.
tripleks, penjepit,
The sinkholes occur because of the
kawat
Lubang-lubang tersebut terjadi karena drastic drop in salinity in the Dead Sea
berkurangnya kadar garam di air Laut Mati and the rapid decrease of the water
2015 serta penurunan permukaan air dengan level. Fresh water from the mountains
Installation
cepat. Air tawar dari gunung meresap ke permeate underground, causing the upper
Five dining tables
bawah tanah, sehingga akhirnya lapisan layers of the soil collapsing and creating
made of plywood,
68 tweezers, wires atas tanah kolaps dan menyebabkan 4000- some 4,000 sinkholes in the past 20 years.
an lubang muncul dalam 20 tahun terakhir.
This phenomena is caused by the
Fenomena ini disebabkan oleh bendungan construction of dams alongside the
yang dibangun di sepanjang Sungai Jordan river, the lost ground water due to
Yordan, sumber air tanah yang hilang the date plantation in Palestine, and the
akibat perkebunan kurma di Palestina, mineral extraction for the construction of
serta ekstraksi mineral untuk pembuatan evaporation pools.
kolam evaporasi.
For OK. Pangan, there are five tables
Dalam karya ini, terdapat lima buah meja with perforated surfaces with a pattern
yang permukaannya dilubangi, dengan resembling the positions of the sinkholes
pola yang menggambarkan lubang-lubang alongside the coast lines of the Dead
runtuhan sepanjang garis pantai Laut Sea. The tables are deliberately made
Mati. Meja-meja ini sengaja dibuat tidak to be inconvenient to eat on, because
nyaman untuk menyantap makan, karena plates can hardly be placed properly. The
sulit menaruh piring di atasnya. Posisi meja tables position are also unstable due to
juga tidak stabil, karena kondisinya terus the constant swing. This inconvenience
berayun. Ketidaknyamanan ini sepertinya represent what Cooking Sections felt as
mewakili apa yang dirasakan Cooking they witness the sinkholes of the Dead
Sections saat melihat langsung lubang- Sea, and finding out what caused them.
OK. Pangan 2017

lubang runtuhan Laut Mati, serta saat Cooking Sections are also collaborating
mengetahui penyebab terjadinya. with Rahung Nasution for a performative
dinner in mid October and early
Cooking Sections juga akan berkolaborasi November 2017, using these tables for a
dengan Rahung Nasution untuk performative dinner.
mengadakan pertunjukan makan malam
pada pertengahan Oktober dan awal
November 2017, dan meja-meja ini akan
menjadi tempat perjamuannya.

Cooking Sections (2012, UK) Sejak 2012, duo Cooking Sections Since 2012, the artists duo Cooking
seniman Cooking Sections (Alon Schwabe and Sections (Alon Schwabe and Daniel Fernandez
Daniel Fernández Pascual) dari London banyak Pascual) from London have been exploring the system
mengeksplorasi sistem yang mengatur dunia that regulates the world through the perspectives of
lewat sudut pandang makanan. Dengan instalasi, foods. Through installation, performance, mapping,
performance, pemetaan, serta video, praktik and video, their research-based works explore
berbasis penelitian mereka menjelajahi batasan boundaries that overlap visual arts, architecture, and
yang tumpang tindih antara seni rupa, arsitektur, geo-politics.
dan geopolitik. Cooking Sections became a part of the United
Cooking Sections menjadi bagian dari Paviliun States’ pavilion at the 2014 Venice Architecture
Amerika Serikat pada 2014 Venice Architecture Biennale. Their have had works displayed at the 13th
Biennale. Karya mereka sempat dipamerkan di 13th Sharjah Biennale, Neue Nationalgalerie Berlin, Peggy
Sharjah Biennial, Neue Nationalgalerie Berlin, Peggy Guggenheim Collection, TEDx Talks Madrid, 2014
Guggenheim Collection, TEDx Talks Madrid, 2014 Biennale INTERIEUR Kortjik, and many others. Cooking
Biennale INTERIEUR Kortrijk, dan banyak lainnya. Sections also took part at the 2016 Oslo Architecture
Cooking Sections juga menjadi bagian dari 2016 Triennale and the 2016 Brussels ParckDesign.
Oslo Architecture Triennale dan 2016 Brussels In 2016, the launched The Empire Remains Shop at 69
ParckDesign. http://empireremains.net
Pada tahun 2016, mereka membuka The Empire
Remains Shop (http://empireremains.net)
4 SEHAT 6 SEMPURNA
Soemantri Gelar & Berto Tukan
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2017 Sebuah kolaborasi antara Soemantri A collaboration between Soemantri Gelar


Instalasi Digital Gelar dan Berto Tukan, 4 Sehat 5 and Berto Tukan, 4 Sehat 6 Sempurna
Sempurna adalah sebuah instalasi is a diorama installation that highlights
2017 diorama ini mengangkat salah satu the paradox of one of the most popular
Digital Installation makanan instan paling populer di instant foods in Indonesia, the Indomie
Indonesia—mie instan Indomie. instant noodles.

Indomie sudah populer sejak 1980-an, Indomie has been popular since the
namun tidak masuk dalam narasi pangan 1980s, but it did not enter the New Order
Orde Baru. Padahal, kehadiran Indomie narrative. Moreover, Indomie’s presence
70 tidak lepas dari monopoli impor gandum is closely tied to the wheat monopoly
dari Amerika Serikat yang diberikan rezim import from the United States, enabled
Orde Baru kepada Salim Grup. Artinya, by the New Order regime to Salim Group.
Indomie adalah warisan Orde Baru, yang Indomie is a New Order legacy, which
sampai sekarang masih menjadi solusi substitutes as a feasible food solution for
pangan masyarakat Indonesia. many Indonesians.

Indomie tidak termasuk dalam 4 sehat Indomie does not fit into the ‘4 sehat
5 sempurna, lima unsur makanan yang 5 sempurna’ food elements that were
dikampanyekan Orde Baru bisa memenuhi campaigned by the New Order to promote
kebutuhan tubuh yaitu makanan pokok a healthy body, which consists of rice,
(nasi), protein, sayur, buah, dan susu. protein, vegetable, fruit, and milk. Yet,
Namun Indomie tetap mengisi kebutuhan Indomie still suffices the need of food for
pangan masyarakat. the people.

Kedigdayaan Indomie juga ditunjang oleh The mightiness of Indomie is also


konsep iklannya, yang sesuai dengan supported by its advertisement concept
salah satu narasi utama Orde Baru, yakni that complies with one of the New Order’s
portret keluarga Indonesia. Orde Baru narratives: the portrait of an Indonesian
memetaforakan negara sebagai keluarga, family. The New Order metaphorically
dimana kepala keluarga (pemimpin negara) positions the state as a family, where the
OK. Pangan 2017

memberikan tuntunan, sehingga anggota head of the family (head of state) gives
keluarganya (masyarakat) harus tunduk guidance, and therefore have control of
kepadanya. 4 Sehat 6 Sempurna melihat the family members (citizens). 4 Sehat
imajinasi keluarga Indonesia warisan Orde 6 Sempurna looks at the imaginative
Baru tersebut masih ada sampai sekarang. Indonesian family that the New Order left
and continues to haunt the contemporary
Untuk melengkapi karya diorama ini, Indonesian society
Soemantri Gelar mengajak Berto Tukan
merespon arsip-arsip seputar perihal Soemantri Gelar asked Berto Tukan to
Indomie, dalam rupa tulisan semi fiksi/ respond to the files regarding Indomie in
semi fakta. the form of semi-fiction/semi-fact writings.

Soemantri Gelar (1986, Indonesia) adalah seorang Soemantri Gelar (1986, Indonesia) is a video artist
seniman video dan pembuat film. Lulusan jurusan and filmmaker. With background in journalism from
Jurnalistik, IISIP Jakarta ini tergabung dalam Forum IISIP Jakarta, he is a member of the Forum Lenteng
Lenteng dan kini berperan sebagai koordinator and acts as the coordinator for the Papua Pages.
Halaman Papua. Videonya yang berjudul Ketika Aku His video titled Ketika Aku Pulang Tidak Ada Mamah
Pulang Tidak Ada Mamah Di Depan Pintu berhasil Di Depan Pintu was selected for the Rotterdam
memasuki Festival Film Rotterdam. Kini Gelar Film Festival. Gelar is currently developing an art
sedang mengembangkan proyek laboratorium seni laboratory project called Turn Left After Sunday Market
bernama Turn Left After Sunday Market, bersama alongside fellow artists
rekan-rekan seniman.
Berto Tukan (1985, Indonesia) A researcher and
Berto Tukan (1985, Indonesia) Seorang peneliti dan writer, Berto finished his BA in Philosophy at STF
penulis, Berto menyelesaikan S1-nya di Program Driyarkara, and is now pursuing a Masters of
Filsafat, STF Driyarkara, dan kini sedang menempuh Philosophy at the same institute. In addition to writing
studi Magister Filsafat di perguruan tinggi yang fiction (short story and poetry), Berto also regularly
writes essays in print and online mass media. His
71
sama. Selain menulis fiksi (cerpen dan puisi), Berto
juga rutin menulis esai di media massa cetak maupun first published book was titled Seikat Kisah Tentang
online. Buku tunggalnya yang pertama adalah Seikat Yang Bohong: Kumpulan Cerpen (Alpha Centaury, 2016).
Kisah Tentang Yang Bohong: Kumpulan Cerpen (Alpha Berto has participated as researcher at the programs
Centaury, 2016). Berto sempat menjadi periset initiated by the Jakarta Arts Council. Today he is active
beberapa program Dewan Kesenian Jakarta. Kini, ia in IndoProgress and ruangrupa as the editor at www.
aktif di IndoProgress dan ruangrupa sebagai editor jurnalkarbon.net
pada www.jurnalkarbon.net.
THE PINK DETACHMENT
Jen Liu
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2015-2016 The Pink Detachment adalah bacaan dan The Pink Detachment is a contemporary
Video satu kanal visualisasi kontemporer dari “The Red reading and visualization of “The Red
19 menit 39 detik Detachment of Women” (1964), sebuah Model Detachment of Women” (1964), a Model
Opera yang dibuat saat revolusi budaya di Opera created during China’s Cultural
Pembukaan :
Cina. Dalam rangka “menghidupkan kembali Revolution. In “re-motivating the archival
10 Agustus,
semangat artefak,” The Pink Detachment artifact”, The Pink Detachment stitches
14.00 WIB
Tempat: Museum merangkai fantasi yang belum terpenuhi the unfulfilled fantasy of the past and the
Zoologi Bogor dari logika neoliberal buruh, produksi, dan neoliberal logic of labor, production, and
konsumsi. Karakter-karakter dalam karya consumption. The characters of the work
Pemutaran Film: ini mewakili sosok masa lampau, kini, dan comprise figures that occupy the past,
72
29 Juli masa depan: seorang pekerja ceroboh dan present, and future scenarios: an accident-
Tempat: Pusat
seorang manajer balerina. Representasi prone worker and a ballerina-manager. The
Perpustakaan
gambar-gambarnya berfokus pada warna vivid representation of images concentrate
dan Penyebaran
Teknologi merah muda, yang bisa berarti banyak. Di on the pink, a combination of red and white,
Pertanian, Bogor sini, warna merah muda juga direkayasa which provoke multiple meanings. Here,
dan diposisikan sebagai makna konotatif: the color pink signals here a simultaneous
2015-2016 “pinko” sebuah simbol komunisme yang discussion of its connotations: “pinko” as
Single-channel pudar atau warna lebih liberal dari ‘merah,’ watered down Communism or liberal Red
video
merah muda sebagai solusi masa depan sympathies, pink as the future solution to
19 minutes 39
produksi daging dan bentuk korupsi industri meat production and as form of corruption
seconds
makanan, hingga merah muda sebagai in food intervention, and pink as femininity—
Opening: August 10, sesuatu yang feminin. engineered and synthetic.
2 pm
Venue: Museum Jen Liu (1976, Amerika Serikat) adalah seniman Jen Liu (1976, USA) is an artist whose “research-
yang karya “fiksi berbasis riset”-nya menghasilkan based fictions” produce new fictional characters
Zoology Bogor
karakter dan narasi fiksi. Medium karyanya and narratives. Working primarily with video,
kebanyakan video, pertunjukan, dan lukisan di atas performance, and painting on paper, her research lies
Screening: July 29 kertas. Risetnya berkisar antara kritik dan solusi in the critique and alternative imagination to current
Venue: Pusat imajiner alternatif hingga proposal arus sosial- solutions and proposals in socio-political currents
politik dengan pendekatan tradisional kiri. Karya Liu including traditional leftist approaches. Liu’s work
Perpustakaan
mengenai standardisasi feminin dalam perburuhan on the standardization and erasure of the feminine in
dan Penyebaran dan rezim neoliberal mempertegas kritik terhadap labor and neoliberal regimes sail through the state
Teknologi Pertanian, kondisi produksi makanan dan praktek pertanian of food production and agricultural practices through
Bogor melalui otomatisasi dan perbudakan gaya baru. automation and new modes of slavery.
OK. Pangan 2017

THE RED DETACHMENT: BAI WEI’S NATURAL HISTORY


Jen Liu

2017 The Red Detachment: Bai Wei’s Natural The Red Detachment: Bai Wei’s Natural
Video kanal History adalah sebuah media karya yang History is a new site-specific mediation
tunggal HD, papan digelar di museum sejarah alam di Bogor in a natural history museum in Bogor
cetak digital
(Museum Zoologi Bogor), sebagai bagian (Museum Zoologi Bogor), which comes
Durasi bervariasi
keempat dari instalasi The Red Detachment as the fourth form and installation of The
(2015) yang pertama digelar di New York. Red Detachment (2015) first presented
2017
Karya ini berangkat dari imajinasi dua in New York. The work departs from
HD single-channel
video, digitally- dunia yang hampir terwujud yaitu surga the re-imagination of two worlds that
printed placards tropis di film balet tahun 1970 berjudul almost exist: a tropical paradise based
Varying duration The Red Detachment karya Madame on Madame Mao’s The Red Detachment
Mao, dan sebuah pabrik pengolahan of Women, a ballet film in 1970, and an 73
daging babi yang canggih dengan seluruh all-women state-of-the-art industrial pork
pekerjanya wanita. Sebuah sistem bahwa processing plant. The systematization of
kekerasan menghasilkan produktifitas violence for greater productivity ties all
tinggi merupakan benang merah seluruh versions of The Red Detachment. For Bai
versi The Red Detachment. Pada Bai Wei’s Wei’s Natural History, the work speculates
Natural History, karya tersebut berkutat on the blurry line that differentiates the
di garis batas kabur yang memisahkan woman’s body as actant and carcass. In
tubuh wanita sebagai pemilik peran dan the natural history museum, Bai Wei’s
seonggok daging. Di dalam museum words are temporarily adopted by the
sejarah alam, kata-kata Bai Wei stuffed animals, they come alive for a
diterjemahkan sementara dalam bentuk moment. Their melancholy is mixed with
binatang diawetkan yang hidup untuk the awareness that their bodies were
sementara waktu. Suasana melankolis long ago transformed into the material of
diperkuat dengan bayangan bahwa tubuh knowledge, capital, and empire.
binatang-binatang tersebut digunakan
untuk kepentingan pengetahuan, uang,
dan kekaisaran.
O PEIXE (THE FISH)
Jonathas De Andrade
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2016 Jonathas de Andrade merekam para Jonathas de Andrade filmed fishermen


Instalasi video nelayan di sebuah desas di pantai timur from a village on the northeast coast of
37 menit laut Brazil yang masih menggunakan jaring Brazil who still use traditional nets and
dan harpun tradisional. Andrade meminta harpoons. Andrade had the fishermen hold
2016
para nelayan mendekap ikan tangkapan a caught fish to their chests, embracing
Video installation
37 minutes mereka, menimangnya, mengelus and cradling it, stroking their scales and
sisik dan mencium insangnya hingga kissing their gills until it takes its last
nafas terakhir si ikan. Video ini adalah breath. The video is an intimate depiction
gambaran intim kehidupan, kematian, of life, death and the relationship of
dan hubungan pemburu dan mangsa, predator and prey—but also a reminder of
74 namun juga mengingatkan akan hubungan our connection with other species—a fact
kita dengan spesies lain, sebuah fakta that gets lost in the hyper-industrialized
yang memudar di dunia industrialis ini. world. The affectionate gesture that
Gerakan penuh kasih yang menemani saat accompanies the passage of death is
kematian adalah saksi dari hubungan antar a testament to a relationship between
spesies yang dipenuhi dengan kekuatan, species that is imbued with strength,
kekerasan, dan dominasi. Para nelayan violence and domination. These men are
ini adalah orang-orang yang mengasihi lovers as well as hunters, and their gesture
sekaligus pemburu, dan polah mereka disguises violence as benevolence and
menyamarkan kekerasan dengan kebaikan, suggests a symmetry between the power
dan menyiratkan hubungan simetris antara that humans wield over other life forms
kekuatan manusia atas makhluk hidup lain and the power they wield over one another.
dan atas sesama manusia.

Jonathas de Andrade (1982, Brazil) belajar ilmu Jonathas de Andrade (1982, Brazil) He studied
komunikasi di Universidade Federal de Pernambuco communications at the Universidade Federal de
Recife. Sepuluh tahun terakhir, de Andrade telah Pernambuco, Recife. Over the last decade, de Andrade
mengembangkan karya-karya fotografi, video, dan has developed works in photography, video, and
instalasi yang berasal dari observasi kehidupan installation that stem from observations of everyday
sehari-hari di Brazil. Banyak karya de Andrade fokus life in Brazil. In particular, many of de Andrade’s works
kepada identitas nasional Brazil dan kondisi buruh consider how Brazilian national identity and labor
yang dikonstruksikan dalam realita pengalaman conditions have been constructed against a backdrop of
kolonialisme dan perbudakan. colonialism and slavery.
OK. Pangan 2017

FOOD AROUND US
Luinambi Vesiano

2017 Food Around Us mepresentasikan potensi Food Around Us re-presents the potential
Cetak pada kanvas tumbuhan liar sebagai sumber pangan di of wild plants in the urban area as
perkotaan menggunakan fotografi. potential food source using photography.
2017
Print on Canvas
Daya tarik pangan liar yang berada di The alluring wild food sources in
tanah yang terbengkalai, misalnya, bisa abandoned pieces of land, for example,
dipanggungkan dengan teknik fotografi. are staged with photography techniques.

Berbekal pengetahuan dari para penggiat Gaining knowledge from wild plants
tumbuhan liar serta internet, Ves mendapati enthusiasts as well as the internet, Ves
bahwa tumbuhan liar merupakan sumber found that wild plants can be a proper 75
pangan yang sama layaknya dengan bahan food source as the ones that are now
makanan yang tersedia di pasar. Ves juga available in the market. Ves also realized
menyadari bahwa pemilihan menu serta that the selection of menu and recipe
resep dari tanaman liar adalah hal penting from wild plants are important to convey
dalam menyampaikan pesan bahwa the message that wild plants have bigger
tanaman liar sebenarnya punya fungsi lebih purpose than we previously thought.
besar dari yang kita kira.

Luinambi Vesiano (1991, Indonesia) Luinambi Vesiano, Luinambi Vesiano (1991, Indonesia) or Ves, is a
atau Ves, adalah seorang desainer komunikasi visual visual communications designer based in Jogjakarta.
di Yogyakarta. Beberapa tahun lalu, Ves terlibat dalam Several years ago, Ves was a part of the Diskomfest 6
festival desain Diskomfest 6 “Future Food”. Sejak itu, ia festival dubbed “Future Food.” Since then, he has been
menekuni isu seputar pangan. working on issues around food.
Ves tertarik pada bagaimana menghasilkan Ves is interested in how to produce food through
pangan dengan cara yang paling sederhana dan the simplest means with resources that are easy to
dengan bahan baku yang paling mudah didapat. acquire. To communicate his ideas, Ves uses visual
Untuk mengkomunikasikan gagasannya, Ves biasa communication designs.
menggunakan metode desain komunikasi visual. Alongside his friends, Ves gathered the knowledge
Bersama teman-temannya, Ves mengumpullkan about nutrition on wild food sources, then compiled
pengetahuan tentang nutrisi pada pangan liar, lalu them into a book titled “Food Around Us.” He is also
dikembangkan menjadi sebuah buku berjudul Food experimenting on fruits and flowers that can be used
Around Us. Ia juga sedang bereksperimen dengan as the materials for a drink he calls “wild soda.”
buah dan bunga yang bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku minuman yang ia sebut “soda liar”.
SANITY MAPPING (VARIATIONS 5 & 6)
Mark Sanchez
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2017 Sanity Mapping (Pemetaan Kesehatan Jiwa) Sanity Mapping (mapping of the mental
Akrilik dan gambar adalah sebuah proyek yang mengklasifikasi state) is an ongoing project that classifies
kain terpal pada dan mendiagnosa tokoh masyarakat, tokoh and diagnoses public figures, mythical
papan kertas.
mitos, bahkan merek makanan/minuman characters, and food and drink brands
Diameter 3,6
tanpa standar metode yang benar-benar without using a scientific method. The
meter.
ilmiah. Sang seniman hanya mencocokkan artist only matches the figures with his
Instalasi
kisah sang tokoh dari penelurusan di internet findings and psychological health
internet dengan buku pedoman kesehatan guide ICD-10. Sanchez studies the claims,
2017
berjudul ICD-10. Sanchez memelajari allegations, and opinions of the characters
Acrylic and
digitally-printed klaim, dugaan, serta pendapat tentang on the internet. Then Sanchez ‘diagnosed’
76 images on vinyl tokoh-tokoh tersebut di internet. Sanchez and matched their behaviours of the
and , 3.6 meters in kemudian “mendiagnosa” dan mencocokan characters with the diseases in the ICD-10,
diameter perilaku para tokoh dengan penyakit- the 10th revision of the disease and health
Installation penyakit yang ada dalam ICD-10, revisi ke- problems classification guideline issued by
10 dari pedoman klasifikasi penyakit dan the World Health Organization (WHO). The
masalah kesehatan yang dikeluarkan oleh sets of data-images are then mapped into
World Health Organization (WHO). Kumpulan two circle diagrams divided into spaces
data tersebut lalu dipetakan menjadi dua assigned with indigenous and/or local
buah diagram lingkaran dengan diameter concepts or constructs of classification.
masing-masing 3,6 meter. Diagram ini
merupakan representasi dari diagnosis
intuitif seorang Mark Sanchez terhadap
ratusan ikon.

Mark Sanchez (1987, Filipina) adalah seorang Mark Sanchez (1987, The Philippines) is an artist who
seniman yang tinggal dan berkarya di Quezon City, lives and works in Quezon City, Philippines. Sanzhez
Filipina. Sanchez memperoleh sarjana seni dari studied Bachelor in Fine Arts at the University of the
University of the Philippines Diliman. Philipines Diliman.
Karya-karyanya adalah kumpulan obyek, gambar, His works are accumulation of objects, images
dan/atau informasi. Dia menciptakan representasi and/or information. It is through inventing pseudo-
identitas, nilai-nilai masyarakat melalui sistem standard classification systems that he creates
klasifikasi unik yang diciptakan sendiri. representations of identities, value or society.
OK. Pangan 2017

RETOMAR SONIDOS (TAKE-BACK SOUNDS)


Matteo Guidi

Bagian dari Retomar Sonidos (Take-Back Sounds) adalah Retomar Sonidos (Take-Back Sounds) is
proyek Cooking in bagian dari proyek jangka panjang Cooking a part of the long-term project Cooking
Maximum Security in Maximum Security, sebuah studi artistik in Maximum Security, an artistic and
Serial audio-video
dan antropologis mengenai dinamika anthropological study of the dynamics
Durasi bervariasi
rumah tahanan sebagai tempat rehabilitasi, between the penitentiary as a space for
dan kegiatan memasak dan berbagi rehabilitation, and cooking and sharing a
A part of the
maknanan sebagai proses pengembangan meal as a process of personal development
project Cooking in
Maximum Security diri dan penebusan dosa. Dalam Retomar and redemption. In Retomar Sonidos,
Audio-video series Sonidos, transformasi makanan dalam food transformation in the prison cell
Varying duration penjara lebih menantang, karena para napi was challenged by the utensil limitation.
tidak boleh memiliki alat masak dasar. The audio-video work documents the 77
Karya audio-video ini mendokumentasikan invention of improvised cooking utensils
penemuan alat masak improvisasi dari alat using camping toolkit. Through workshops,
berkemah. Melalui sejumlah lokakarya, para inmates produced sounds of original and
napi mampu memainkan bunyi-bunyian usual cooking utensils found in the kitchen
layaknya alat umum di dapur dengan alat using their DIY tools. Here, the inmates
improvisasi mereka. Di sini, para napi gives a complex preview of the capacity of
berbagi kisah kompleks selama rehabilitasi, rehabilitation, the potential of imagination,
potensi imajinasi, dan peningkatan harga and the renewal of dignity through
diri dengan penggunaan alat dapur yang their tactical use of the kitchen and the
layak untuk memproduksi makanan. conviviality of producing a meal.

Matteo Guidi (1978, Italia) adalah seniman dengan Matteo Guidi (1978, Italy) Matteo Guidi’s background
latar belakang di bidang etno-antropologi. Riset in ethno-anthropology. His cross-disciplinary artistic
artistik lintas disiplin olehnya berkutat seputar research is anchored in the study of highly-controlled
mempelajari struktur tertutup yang terkendali— and closed structures—such as high-security
seperti rumah tahanan keamanan tinggi dan dan penitentiaries, and refugee camps—using art and
pusat pengungsian—dengan pendekatan seni dan anthropology. Guidi’s long-term research Cooking
antropologi. Riset jangka panjang Guidi yaitu Cooking in Maximum Security (since 2009) investigates the
in Maximum Security (sejak 2009) mengamati “metode “cooking methods” of inmates in Italy and Spain.
memasak” para narapidana di Italia dan Spanyol. The project discusses the potential of cooking in
Proyek tersebut membahas potensi memasak di limited environment, the reconstruction of traditional
lingkungan yang terbatas, rekonstruksi peran pria di male roles in kitchen practices, and the politics of
dapur, dan politik rehabilitasi dan penebusan dosa. rehabilitation and redemption.
MILLENIAL CREATIVE WORKERS ANXIETY
Minerva Co-Lab with Reza Hilmawan
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2017 Minerva Co-Lab membuat kajian penelitian Minerva Co-Lab created a research
Rekaman audio, tentang kecemasan dan depresi generasi study on the anxiety and depression
dokumentasi, milenial, dan menyuguhkan ekspresi experienced by millennials and presented
wawancara
emosionalnya lewat eksperimen audio. their emotional expression in anaudio
Audio, 3 menit
Objek riset mereka adalah para “pekerja experiment. Their research subjects are
30 detik
kreatif”, yang merujuk kepada mereka “creative workers,” who either belong to
yang berkarir dalam bidang kreatif, the creative sector, or whoembody the
2017
ataupun yang menjalani gaya hidup impian stereotypical milennials’ dream lifestyle.
Audio recording,
documentation, millennial tersebut.
interview The work consists of fragments of
78 Audio, 3 minutes Seni audio ini terdiri dari potongan- emotions from six selected subjects. The
30 seconds potongan emosi dari enam subjek terpilih recordings are organized in three sections:
dan ditampilkan dalam tiga bagian: the depiction of the creative worker
penggambaran idealisme pekerja kreatif, ideals, the ideals going astray, and their
keterasingan dari idealisme itu sendiri, mechanisms to cope with this situation.
hingga mekanisme mereka dalam The six responses are then combined and
menghadapi situasi ini. Enam respons rearranged with audio engineering.
tersebut digabung dan diatur melalui
proses rekayasa audio. Based on Lacanian psychoanalytic frame,
Minerva Co-Lab believes that anxiety are
Dengan teori psikoanalisis Jacques Lacan, manifested in various ways in daily life.
Minerva Co-Lab percaya bahwa kecemasan
bisa termanifestasikan dalam berbagai Through in-depth interviews with several
cara di kehidupan sehari-hari. creative workers, Minerva Co-Lab
documented narratives and experiences
Melalui wawancara mendalam terhadap on career fantasies and the lifestyle of
sejumlah pekerja kreatif, Minerva Co- creative workers.
Lab mendokumentasikan narasi dan
pengalaman tentang impian-impian karir
serta gaya hidup pekerja kreatif.
OK. Pangan 2017

Minerva Co-Lab (2016, Indonesia) adalah salah satu Minerva Co-Lab (2016, Indonesia) Minerva Co-Lab is one
unit usaha dari Koperasi Riset Purusha. Mereka of the business units of Research Cooperation Purusha.
memfokuskan diri pada kajian terapi seputar fenomena They focus on the study of therapy surrounding the
dan potensi bawah sadar manusia, dalam kaitannya phenomena and sub conscious potentials of humans in
dengan faktor lingkungan sosial-masyarakat. relation to the social environment.
Minerva Co-Lab mengembangkan sebuah klinik Minerva Co-Lab develops a hypnotherapy clinic
hipnoterapi untuk mengatasi keluhan-keluhan psikis, to overcome complaints of psychic, mental, and
mental, dan emosional. Mereka menerapkan terapi emotional. They apply conventional-based hypnosys
berbasis hipnosis konvensional, dilengkapi dengan therapy alongside analysis from the more traditional
analisis dari tradisi psikoanalisis. psychoanalysis.
Minerva Co-Lab memiliki berbagai produk atau Minerva Co-Lab has various products and service
metode layanan, mulai dari lucid dreaming, partner methods, from lucid dreaming, imaginary partners,
imajiner, dunia fantasi, sampai pengalaman- fantasy land, to hallucinogenic and sensual experiences
pengalaman halusinogenik dan sensual berbasiskan based on hypnosis-induced augmented reality.
augmented reality via hipnosis.
Reza Hilmawan (1992, Indonesia) Reza’s passion on
Reza Hilmawan (1992, Indonesia) Hasrat Reza pada audio experiments began in his college years, until
eksperimen audio muncul sejak  ia masih kuliah, he finally established his own music studio, MRH,
sampai akhirnya lima tahun lalu, ia mendirikan five years ago. Reza produced music scores for films,
studio musiknya sendiri bernama MRH. Reza pernah composed music and wrote lyrics, and produced
berperan sebagai music scorer untuk film, komposer several music videos. In 2016, Reza produced music
musik / penulis lirik, hingga produser untuk sejumlah for a health campaign by the Ministry of Women
grup musik. Pada tahun 2016, Reza memproduksi Empowerment and Child Protection.
musik untuk kampanye kesehatan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

79
OK. Pangan 2017

AN ECOSYSTEM OF EXCESS
Pinar Yoldas

2014 An Ecosystem of Excess megajukan sebuah An Ecosystem of Excess puts forward


Gambar, poster, pertanyaan “jika kehidupan dimulai hari a simple question: “If life started today
lightbox ini di samudera tercemar plastik, bentuk in our plastic debris filled oceans, what
kehidupan apa yang akan keluar dari zat kinds of life forms would emerge out
2014
primordial kontemporer ini?” Karya berupa of this contemporary primordial ooze?”
Drawing, found
poster, lightbox desain distopia biologis dan fisiologis yang The seductive, multi-color biological and
seduktif dan penuh warna ini membuka physiological designs for dystopia invites
jalan ke masa depan yang distopia namun a dystopic yet functional future. In Jakarta,
fungsional. Di Jakarta, Yoldas menyajikan Yoldas presents two striking images closing
dua gambar kuat yang menutup jarak the gap between the past and the future,
antara masa lampau dan masa depan, yang which is a reproduction of LIFE Magazine’s 81
merupakan reproduksi dari artikel majalah article titled “Throwaway Living” (August
LIFE berjudul “Throwaway Living” (Agustus 1955), and an array of pigmentation of
1955), dan serangkaian pigmentasi yang birds in plastisphere, a speculative scenario
menggambarkan burung-burung di dunia where animals adapt to a plastic-filled and
plastik, sebuah skenario bayangan ketika extreme environment.
binatang beradaptasi dengan lingkungan
ekstrim yang penuh dengan plastik.

Pinar Yoldas (1979, Turki) adalah desainer, seniman, Pinar Yoldas (1979, Turkey) is an ‘infradisciplinary’
dan periset ‘infradisipliner’ asal Ann Arbor, Michigan. designer, artist, and researcher based in Ann Arbor,
Karyanya berkutat diantara ilmu biologi dan teknologi Michigan. Her work develops within biological
digital melalui instalasi arsitektur, struktur kinetik, sciences and digital technologies through architectural
suara, video, dan gambar dengan fokus pos-humanis, installations, kinetic sculpture, sound, video and
eko-nihilis, antroposena, dan feminis tekno-sains. Ia drawing with a focus on post-humanism, eco-nihilism,
menggelar eksebisi dan memberikan kuliah di kancah anthropocene and feminist technoscience. She exhibits
internasional. Proyeknya yang melibatkan riset and gives lectures internationally. Her research-intensive
intensif yaitu Great Pacific Garbage Patch membuka project that started in the Great Pacific Garbage Patch
banyak pembahasan mengenai masa depan fisiologis opens up discourses on the future of human physiology
dan nutrisi manusia berdasarkan rekaannya and nutrition based on her speculative biologies of
mengenai kondisi biologi hewan di lingkungan animals in man-made extreme environment.
ekstrim akibat ulah manusia.
Tracing the Nature in Indonesian Art
Movement
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

Nastiti Dewanti & Teguh Safarizal

Telusuran waktu ini hadir karena sebuah This time search was created to respond
pertanyaan: sejauh mana bahasan pangan the question: to what extent do food
berlangsung dalam jagad seni rupa di discussions take place in the universe of
Indonesia? Apakah wacana ini hadir begitu art in Indonesia? Is this discourse exists
saja sebagai bentuk tekanan yang paling simply as a form of pressure that is most
mungkin ditemukan selain politik dan likely to be found other than political and
sosial? Linimasa ini merupakan upaya social? This timeline is an attempt to find
untuk menemukan motif tersebut melalui the motive through the findings of events,
82 penelurusan peristiwa, karya, serta works, and phenomena that occurred in
fenomena yang terjadi dalam sejarah seni the history of Indonesian art.
rupa Indonesia.
In this time search’s development, there
Dalam perkembangannya, ada banyak hal are many things that later arise and affect
yang kemudian muncul dan mempengaruhi this history reading. For example, being
pembacaan sejarah ini. Misalnya, menjadi aware of the presence of institutions that
sadar akan hadirnya institusi-institusi yang appear within a certain time frame. The
muncul dalam rentang waktu tertentu. institutions turned out to be important
Institusi ini menjadi penting karena menjadi because it becomes a forum for issues
wadah pengendapan isu dan tenaga kreatif and creative forces’ disposition before
sebelum akhirnya melahirkan peristiwa, finally giving birth to events, figures, and
tokoh, serta ruang yang berpengaruh influential spaces in the development of
dalam perkembangan seni rupa. fine arts.

Telusuran ini juga berusaha melihat This search also tries to see the reflection
refleksi sejarah sosial dan seni rupa of social history and art as a contextual
sebagai kesatuan yang kontekstual. Usaha unity. This attempt is an early identification
ini merupakan identifikasi awal yang that allows ideas to develop, and becomes
memungkinkan gagasan berkembang, dan a new way of looking at art history.
menjadi sebuah cara baru melihat sejarah Perhaps the questions present at the
OK. Pangan 2017

seni rupa. Barangkali pertanyaan yang beginning are not to be answered through
hadir di awal bukan untuk dijawab melalui this span of history, but as a consciousness
rentang sejarah ini, namun hadir sebagai that we can consume together.
kesadaran yang dapat kita santap bersama.

Teguh Safarizal (1988, Indonesia)  menyelesaikan Teguh Safarizal (1988) graduated from DKV National
studinya di DKV Institut Teknologi Nasional, Bandung. Institute of Technology, Bandung. Teguh worked at
Teguh bekerja di Proad Communication Bandung pada Proad Communication Bandung in 2014-2016, and in
tahun 2014-2016, dan pada tahun 2017, ia bergabung 2017, he joined as a designer at RURU Corps, which
sebagai desainer RURU Corps yang mengelola runs a community space in Jakarta called Gudang
sebuah ruang komunitas di Jakarta bernama Gudang Sarinah Ekosistem.
Sarinah Ekosistem. 
Nastiti Dewanti is a researcher who is also actively
Nastiti Dewanti (1994, Indonesia) Nastiti Dewanti involved in various art projects with ruangrupa. Now
adalah seorang peneliti yang juga aktif terlibat dalam she works as a freelance researcher at Anthropology
berbagai proyek seni bersama ruangrupa. Saat ini, Department of Universitas Indonesia in Jakarta.
Nastiti bekerja sebagai peneliti lepas di Departemen
Antropologi Universitas Indonesia di Jakarta.

83
THE SWEET AND SOUR STORY OF SUGAR:
Historical Photographs from Indonesia
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

Noorderlicht & ruangrupa

2017 Peta pabrik-pabrik dan perkebunan gula The early 20th century map of Java’s
Foto-foto Arsip, di Jawa pada awal abad 20, serta lokasi sugar factories and plantations, and the
Instalasi Video geografis studio-studio foto komersil geographical location of commercial photo
di pulau tersebut berada menunjukkan studios operating on the island indicate that
2017 bahwa keduannya saling terkait. Hal ini the two were indeed interconnected. Thus,
Photographic menguatkan asumsi bahwa dalam periode it validates the assumption that during that
Archives, Video tersebut, kemakmuran industri gula juga period, the sugar industry’s wealth fuelled
Installation
menggerakkan industri fotografi. an associated industry in photography. 
84
Keterkaitan tersebut menjabarkan kondisi The interconnection explains the socio-
sosial-ekonomi yang membentuk industri economic basis of the photographic
fotografi di koloni Hindia-Belanda. Pada industry in the Dutch East Indies colony.
saat yang sama, keterkaitan ini juga At the same time, it also explains how the
menjelaskan peran penting industri industry played an instrumental role in
fotografi dalam penciptaan dan peredaran the creation and circulation of popular and
pencitraan koloni, baik di Hindia Timur typological imagery of the colony, both in
maupun di Belanda. the Indies and The Netherlands.

Walau awalnya dipesan oleh kaum Originally commissioned by industrialists,


industrialis sebagai tanda kesuksesan the mythologizing of the photos fed the
mereka, pencitraan yang diperkuat oleh colonial imagery and knowledge of the
foto-foto tersebut seakan mempertegas Dutch East Indies colony. This is indicated
kondisi koloni Hindia Belanda. Hal ini in the circulation of certain iconic themes
ditunjukkan dari beredarnya tema-tema in different photo albums, and the shifting
yang mirip dalam album berbeda, dan use of those photographs in different
hadirnya pembuatan foto untuk konteks contexts and purposes. 
dan tujuan berbeda.
OK. Pangan 2017

Kini, album-album foto tersebut menjadi Today, the photo albums provide valuable
bahan utama para kurator dan akademisi visual material to curators and scholars to
untuk melihat praktek kolonial Belanda. contextualize Dutch colonial practices. 

Selain foto-foto bersejarah, nstalasi “The In addition of the historical photography,


Sweet And Sour Story of Sugar” di OK. “The Sweet And Sour Story Of Sugar”
Pangan juga terdiri dari dua video karya presentation also features two videos;
dua seniman Indonesia: Nastasha Abigail each one is the work of two Indonesian
Koetin (berjudul Padoean Soeara) dan artists, Nastasha Abigail Koetin (titled
Raslene (berjudul Bleach). Kedua video Padoean Soeara) and Raslene (titled
tersebut adalah hasil dari workshop video Bleach). The two videos are the result of
yang diadakan ruangrupa pada 2012 ruangrupa’s2012 video workshop, entitled
berjudul “Sugar Fiction.” “Sugar Fiction”.

Di tahun yang sama, ruangrupa In that same year, ruangrupa collaborated


berkolaborasi dengan Noorderlicht with Noorderlicht and invited several
dan mengundang sejumlah seniman artists to respond the historical photo
untuk merespon foto-foto sejarah arsip archive of sugar trade and industry in
perdagangan dan industri gula di Jawa. Java. The collaboration result was then
Hasil kolaborasi tersebut kemudian presented in the same year, in an exhibition
disajikan di tahun yang sama, dalam called Sugar Town, Inc. in Jakarta.
eksebisi berjudul Sugar Town, Inc. di 85
Jakarta.

ruangrupa (2000, Indonesia) ruangrupa adalah ruangrupa (2000, Indonesia) ruangrupa is a


sebuah organisasi seni rupa kontemporer yang contemporary art organization established in 2000
didirikan pada 2000 oleh sekelompok seniman di by a group of artists in Jakarta. It is a non-profit
Jakarta, yang bergiat memajukan gagasan seni rupa organization that strives to support the idea of art
dalam konteks urban dan lingkup luas kebudayaan, within urban and cultural context through art projects,
melalui proyek seni, pameran, festival, laboratorium exhibition, festival, art lab, workshop, research, as well
seni rupa, lokakarya, penelitian, serta penerbitan as book, magazine and online-journal publication.
buku, majalah dan jurnal. 
Noorderlicht (1991, The Netherlands) Noorderlicht
Noorderlicht (1991, Belanda) Noorderlicht pays attention to the world of photography by
mencurahkan perhatiannya pada fotografi dunia organizing annual photography festivals, programming
fotografi dengan cara mengorganisir festival exhibitions in their photo gallery, organizing
fotografi tahunan, memprogram berbagai pameran photographic commissions to photographers, and by
di galerinya, mengorganisir berbagai penugasan sponsoring various activities to broaden understanding,
kepada para fotografer, dan dengan mensponsori skills, and appreciation in the field of photography,
beragam kegiatan untuk memperluas pemahaman, such as discussions, lectures, and master classes. In
keterampilan serta apresiasi dalam bidang fotografi, addition, Noorderlicht also publishes a variety of high
seperti kegiatan diskusi, kuliah umum dan master quality photo books and catalogues.
classes. Noorderlicht juga menerbitkan berbagai buku
dan katalog fotografi berkualitas tinggi.
THE KITCHEN DEBATE
Prajakta Potnis
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2014 the kitchen debate adalah serangkaian the kitchen debate is a set of inanimate
Video, transkrip, benda mati yang umumnya terdapat objects extracted from a familiar household
buku di rumah. Jika diamati, kita akan space. Inspecting the materials closely,
menemukan bahwa Potnis mengatur Potnis’ arranges three materials (a close-up
2014
tiga benda (sebuah rekaman close-up recording of a cauliflower inside a freezer,
Video, found
transcript, book kembang kol di dalam freezer, buku a copy of the book “Electrical Cooking”, and
berjudul “Electrical Cooking”, dan an exchange between two people known
percakapan dua orang yaitu “the Kitchen as “the Kitchen Debate”) taken out from a
Debate”) dengan latar Perang Dingin, saat specific timeline of Cold War history—the
diadakannya American National Exhibition 1959 American National Exhibition in
86 di Moskow pada tahun 1959, ketika alat- Moscow, where the most progressive and
alat dapur mutakhir mulai diperkenalkan “liberating” kitchenware were displayed to
ke masyarakat umum. Kontras dengan the public. In contrast to the heated dialogue
debat antara Nixon dan Khrushchev yang between Nixon and Khrushchev, Potnis’
panas, the Kitchen Debate karya Potnis the kitchen debate is muted, a careful
justru sunyi, hanya kejadian domestik dari excavation of the edges of a Cold War
sisi sejarah Perang Dingin. Ia menjadikan history and a domestic space. It allows the
ruangan dapur, barang rumah tangga, space of the kitchen, household materials,
dan media yang menggambarkannya and the indeterminate medium of image
berbicara mengenai kondisi politik dan speak about the political biography and the
perubahan konvensi budaya. transformation of cultural conventions.

Prajakta Potnis (1980, India) adalah seniman asal Prajakta Potnis (1980, India) is a Mumbai-based
Mumbai yang berkiprah melalui media lukisan, instalasi artist straddling between the paradigms of painting,
dan seni pahat, serta kegiatan publik. Keintiman ruang site-specific sculptural installations, and public
hidup seseorang dan selubung eksterior dunia yang interventions. The intimacy of the individual’s dwelling
lebih luas menjadi menggambarkan ketertarikannya space and the world exterior to it animates her study
terhadap hal-hal yang mampu mengekpresikan on the wall as an affective and political subject and
perasaan dan kondisi politik yang ada. Hubungannya condition. Her relationship with food departs from her
dengan makanan berangkat dari risetnya di research at Künstlerhaus Bethanien on the exchange
Kunstlerhaus Bethanien mengenai dialog antara Wakil between then Vice President Nixon and Soviet Minister
Presiden Nixon dan Perdana Menteri Soviet Khrushchev President Khrushchev at the American National
di American National Exhibition di Moskow pada tahun- Exhibition in Moscow during the early years of Cold War.
tahun awal Perang Dingin.
OK. Pangan 2017

RABBIT
Run Wrake

2005 Rabbit menceritakan tentang sebuah kisah Rabbit tells a tale of lost innocence,


Instalasi Video keluguan yang hilang, keserakahan, dan greed and the random justice of nature
9 menit hukuman oleh alam melalui gambar- by using curious images from a distant
gambar dari masa kecil yang lampau. childhood. When a boy and girl find an idol in
2005
Seorang anak lelaki dan perempuan the stomach of a rabbit, its magical abilities
Video installation
9 Minutes menemukan sebuah berhala dalam perut lead to riches—but for how long?
seekor kelinci, yang dapat mewujudkan
impian kekayaan—tapi sampai kapan? In this adult fairytale, a selection of 1950s
educational stickers—which was used to help
Unsur utama dalam dongeng dewasa ini teaching British children the alphabet during
adalah sejumlah stiker dari tahun 1950an, the 1950s and 1960s—provide the main 87
yang dulu digunakan untuk mengajarkan ingredients. It simultaneously challenges
anak-anak di Inggris huruf-huruf alfabet. some of the implied moral and behavioral
Karya ini mencoba mengangkat isu moral expectations of the children during that era,
dan perilaku yang kita harapkan dari anak- who, like many of us now, have grown up and
anak zaman tersebut, yang saat ini—seperti faces a more complex meaning.
kebanyakan dari kita sekarang—telah
menjadi dewasa, dan harus menghadapi
hal-hal yang lebih kompleks.

Run Wrake (1965-2012, UK) Setelah meraih gelar Run Wrake (1965-2012, UK) After graduating from
MA untuk Animasi dari Royal College of Art pada the Animation MA course at the Royal College of Art in
1990, Run Wrake bekerja sebagai animator lepas. Dia 1990, Run Wrake worked as a freelance animator. He
memproduksi sejumlah film pendek dengan modal produced several self-financed short films alongside
sendiri, selain iklan-iklan, film, dan video musik commercials, titles, and music videos, notably for
termasuk untuk musisi ternama seperti Howie B., U2, Howie B., U2 and The Charlatans. For many years, he
dan The Charlatans. Wrake juga menjadi kontributor regularly contributed illustrations to NME magazine.
ilustrasi untuk majalah NME selama bertahun-tahun.
ELEMEN SURGA
Saleh Husein
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2017 Agama berpengaruh besar dalam banyak Religion has a huge impact in many
Instalasi video aspek hidup manusia, salah satunya aspects of the human life, one of which
beserta gambar dalam urusan pangan. Bagi banyak aliran revolves around food. For many of the
pada kertas
kepercayaan dan keyakinan di dunia, world’s faiths and beliefs, matters of food
Dimensi bervariasi
perihal pangan dianggap cukup krusial are considered crucial and regulated
dan diatur secara teliti dalam kitab-kitab meticulously in their holy books. In Islam,
2017
sucinya Dalam Islam, perkara pangan matters pertaining food are talked about
Video Installation
and images on dibicarakan dalam banyak ayat Al Quran. in many of the Quran verses. One of the
paper Salah satu yang paling menarik adalah more interesting verses is Al Insan verse
Varying sizes surat Al-insan ayat 17, yang menyebutkan 17, which discusses about the food and
88 makanan dan minuman yang disediakan drinks for those in heaven. The verse
untuk para ahli surga, salah satunya specifically mentions zanjabil (ginger),
adalah zanjabil (jahe). Menilik vegetasi di as one of the foods available in heaven.
daerah Arab, jahe adalah tanaman yang Looking at the vegetation in the Arabian
sukar sekali tumbuh di daerah gurun region, ginger is a plant that would’ve
dan panas. Lalu mengapa jahe menjadi been hard to grow in the hot desert. Then
salah satu makanan yang dijanjikan akan why is ginger one of the promised foods
disediakan di surga? Adakah kaitannya in heaven? Does it have something to do
dengan pola penyebaran makanan secara with the global food spread pattern? In his
global? Dalam penelusurannya, Saleh search, Saleh Husein especially gathered
Husein mengundang pendapat seorang ahli the perception of an expert in the holy
tafsir kitab suci, serta mendokumentasikan book interpretation, and document the
ekspresi orang-orang yang diajak mencicipi expressions of people trying the supposed
panganan surgawi, seperti yang disebutkan heavenly foods, as mentioned in Al Insan.
dalam surat Al-Insan.

Saleh Husein (1982, Indonesia) Dalam berkarya, Saleh Husein (1982, Indonesia) Throughout his works,
Saleh Husein gemar berkutat pada penyibakan Saleh Husein invokes the minds via historical unraveling
sejarah tersembunyi. Sejarah keluarga dan jejak of things. His family’s history and traces of the Arab
budaya Arab kerap menjadi fokus perhatian karya- culture often became the focus on his works. Saleh
karyanya. Saleh menempuh pendidikan di jurusan studied painting at the Faculty of Visual Arts, Jakarta Arts
Seni Lukis, Institut Kesenian Jakarta. Ia juga dikenal Institute. He is also known as the guitarist in the bands
sebagai gitaris grup musik White Shoes & The White Shoes & The Couple’s Company and The Adams.
Couples Company dan The Adams.
OK. Pangan 2017

JAPAN SYNDROME: MITO, KANSAI, YAMAGUCHI


Tadasu Takamine

2012 Japan Syndrome (2012) adalah sebuah Japan Syndrome (2012) is a video
Tiga video, peta, instalasi video karya Tadasu Takamine installation by Tadasu Takamine based on
gambar pada yang diambil dari tiga kota di Jepang – fieldworks conducted in three Japanese
dinding
Mito, Kyoto, dan Yamaguchi. Sang seniman cities —Mito, Kyoto and Yamaguchi.
Mito 49 menit
memilih kota-kota tersebut didasari jarak The artist chose the cities in relation
Kansai 31 menit
ketiganya dari Fukushima, reaktor nuklir to their distance to Fukushima, where
Yamaguchi
46 menit yang mengalami insiden pada 2011. Di the 2011 nuclear power plant accident
kota-kota tersebut, Takamine merekam occurs. In those cities, the artist records
2012 obrolan antara para pemilik toko kelontong conversations between grocery shop
Three single- dengan pelanggan mereka, dan mengubah owners and customers, then transforms
channel videos, dialog-dialog tersebut menjadi lakon-lakon the dialogues into a series of short theater 89
map, wall drawing
pendek yang direka ulang dan direkam plays that are reenacted and recorded
Mito 49 minutes
melalui video. Secara halus, obrolan on video. Subtly, the banal conversations
Kansai 31 minutes
basa-basi di toko-toko kelontong tersebut in the various shops capture the serious
Yamaguchi
46 minutes menangkap rasa cemas masyarakat akan anxiety about finding reliable information
informasi simpang siur mengenai dampak about the Fukushima nuclear disaster,
radiasi nuklir Fukushima, dan efek radiasi and the effect of radiation on the groceries
terhadap barang-barang belanjaan yang people are about to buy. The work
mereka beli. Karya ini mempertanyakan questions the relevance of information
integritas informasi yang diedarkan oleh circulated by the authorities, by mass
pihak berwenang, media massa, media media, by social media and by other kinds
sosial, dan oleh berbagai macam gosip lain of gossip existing in the networked society.
di masyarakat yang kian terhubung.

Tadasu Takamine (1968, Jepang) Seorang seniman Tadasu Takamine (1968, Japan) A visual and
visual dan pertunjukan, Takamine tinggal dan bekerja performance artist, Takamine lives and works in Akita,
di Akita, Jepang. Dia juga berprofesi sebagai asisten Japan. He is also currently an assistant professor at
profesor di Akita University of Art, Jepang. the Akita University of Art, Japan.
Takamine meraih gelar sarjana seni murni dari He earned a BA in fine arts from Kyoto City
Kyoto City University of Arts & Music (1990), belajar University of Arts & Music (1990), studied at the
di institut Advanced Media Arts and Sciences (IAMAS) institute of Advanced Media Arts and Sciences (IAMAS)
di Gifu, Jepang (1999), dan mempelajari seni rupa di in Gifu, Japan (1999), and studied lacquer work at
Kyoto City University of Arts and Music. Kyoto City University of Arts and Music.
BARATURTU KRIKLOS (LIFECYCLE PROJECT)
Syaiful “Tepu” Garibaldi & Sita Nandiasa
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2017 Dalam karya BaraTurtu Kriklos, Tepu tidak In BaraTurtu Kriklos, Tepu does not want
Spesimen biologi, ingin melihat manusia sebagai subjek to see human not as the main subject.
video, plaster, utama. Alih-alih, audiens diajak melihat Instead, Tepu brings the audience to see
jamur
kerja makhluk pengurai yang memakan the work of composer creatures that
Dimensi bervariasi
tubuh manusia setelah mati. consume human body once it’s dead.

2017
Ditemani seorang dokter gigi forensik Accompanied by a dental forensic expert,
Biological
specimen, live dan bekerjasama dengan Rumah Sakit Tepu explores the possibilities of looking
streaming video, Melinda di Bandung, Tepu menjelajahi at human decomposition first-hand. Tepu
plaster, mushroom kemungkinan melihat langsung proses will capture the microscopic visual beauty
90 Dimensions pembusukan manusia. Ia akan menangkap of the process, from the sprawling of
Variable, real-time keindahan visual tumbuh kembang bakteri bacteria to the arrival of decomposers on
video streaming
dan makhluk pengurai lain dalam skala the decomposing human body, and then
mikroskopik, lalu menyiarkannya secara live stream it to the exhibition space.
langsung ke ruang pamer.
The video live streaming is placed beside
Live streaming video ini berdampingan an installation of oyster mushroom that
dengan instalasi jamur tiram yang will keep on growing and dying during the
akan terus tumbuh dan mati selama exhibition. This installation aims to show
pameran berlangsung. Instalasi ini ingin how decomposition works, without the
menunjukan kerja makhluk pengurai, help of a microscope.
tanpa bantuan mikroskop.
Tepu realized that since he’ll be dealing
Tepu sadar, ini adalah proyek yang sulit dan with a body, it is a risky and difficult
riskan, secara teknis maupun etis, sehingga project technically and ethically, and what
apa yang akan tampil di ruang pamer tidak to expect on the exhibition space is still
bisa ditebak. unpredictable.
OK. Pangan 2017

Syaiful “Tepu” Garibaldi (1985, Jakarta) adalah Syaiful “Tepu” Garibaldi (1985, Jakarta) is a BA
lulusan Seni Grafis ITB pada tahun 2010. Sejak tujuh graduate from ITB’s Graphic Design major in 2010.
tahun lalu, Tepu mulai tertarik kepada decomposer For seven years now, Tepu has shown interest in
atau makhluk pengurai. Belakangan, karya Tepu decomposers or the critters that decompose dead
sering bermain dengan decomposer seperti bakteri, organic matters. Recently, Tepu also experimented
cacing, atau jamur. Tepu juga bereksperimen dengan with bacteria to create the “Terhah Language”
bakteria untuk membuat alfabet “Bahasa Terhah”— alphabet, a language he created, by using spores
bahasa ciptaannya sendiri—dan menciptakan aksen falling from mushrooms. Tepu received the Tempo
bahasa tersebut dengan medium spora yang jatuh Figure of the Arts in 2016, and the Young Artist Award
dari payung jamur. Tepu mendapat penghargaan in ArtJog #10 in 2017.
Tokoh Seni Pilihan Tempo di 2016, serta Young Artist
Award pada ArtJog #10 di 2017. Sita Rose Nandiasa (1989, Bogor) graduated from
the Dentistry major in University of Indonesia in 2007,
Sita Rose Nandiasa menempuh pendidikan Profesi then she took her Masters degree in Dental Forensics
Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia pada tahun in the same university, in 2013. Sita has participated
2007, kemudian melanjutkan pendidikan Magister in forensics seminars and activities, including the
Kedokteran Gigi Forensik di Universitas Indonesia Disaster Victim Identification of the AirAsia QZ8501
pada tahun 2013. Sita pernah mengikuti seminar crash in 2015. She is also a member of the Asia Pacific
dan kegiatan bertema forensik, termasuk operasi Forensic Odontologists.
DVI AirAsia QZ8501 tahun 2015. Ia juga anggota Asia
Pacific Forensic Odontologists (APFO). Rumah Sakit Melinda (2004, Indonesia) Melinda
Hospital is located in Bandung, West Java, Indonesia.
Rumah Sakit Melinda (2004, Indonesia) berlokasi It is equipped with international standard facilities and
di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Mereka services, and presents artistic touches in its ambiance.
dilengkapi dengan fasilitas dan layanan berstandar
internasional, serta menghadirkan suasana dengan
sentuhan seni.

91
FOREST LAW
Ursula Biemann & Paulo Tavares
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE

2014 Proyek ini berasal dari riset yang The project draws from research carried
Instalasi video dua dilakukan di daerah industri minyak dan out in the oil-and-mining frontier in the
kanal, video, peta, pertambangan di sisi Ekuador dari Sungai Ecuadorian Amazon— one of the most
cetakan
Amazon, salah satu daerah yang kaya akan biodiverse and mineral-rich regions on
38 menit
keanekaragaman hayati dan cadangan Earth, currently under pressure from
mineral di Bumi, namun saat ini sedang the dramatic expansion of large-scale
2014
dalam tekanan besar dari upaya ekstraktif extraction activities. At the heart of Forest
Two-channel
video installation, banyak pihak. Jantung dari karya Forest Law is a series of landmark legal cases
found videos, map, Law ini adalah serangkaian tuntutan that bring the forest to court and plead
publication hukum yang telah diajukan ke pengadilan for the rights of nature. One particularly
92 38 minutes untuk membela hak-hak alam. Salah satu paradigmatic trial that has recently been
contoh pengadilan berdasarkan paradigma won by the indigenous people of Sarayuku
hubungan kosmologis suku setempat based on their cosmology of the living
dengan alam telah dimenangkan oleh suku forest. Similar cases rampant in islands
Sarayuku. Sejumlah kasus serupa juga of Indonesia occur, where the video points
terjadi di pulau-pulau di Indonesia, dan to the global relationship of violence to
video ini menunjukkan hubungan antara indigenous communities.
kekerasan dengan suku asli.

Ursula Biemann (1955, Swiss) adalah seorang seniman, Ursula Biemann (1955, Switzerland) is an artist,
penulis, dan pembuat video asal Zurich. Praktik seni a writer, and a video essayist living in Zurich. Her
berdasarkan riset olehnya melibatkan pekerjaan research-oriented artistic practice involves fieldwork
lapangan di daerah-daerah terpencil, dimana ia in remote locations where she investigates climate
menyelidiki perubahan iklim dan ekologi minyak, es, change and the ecologies of oil, ice and water. Her
dan air. Pekerjaan lapangan telah membawanya ke field works that brought her to the Amazon and Arctic
Amazon dan Arktik untuk proyek-proyek seperti Forest regions explored in projects such as Forest Law, Deep
Law, Deep Weather, dan Subatlantic yang kesemuanya Weather, and Subatlantic resonates in the impact of
juga melihat imbas perubahan iklim di Indonesia. climate change in Indonesia.

Paulo Tavares (1980, Brazil) adalah arsitek dan pakar Paulo Tavares (1980, Brazil) is an architect and
perkotaan, serta profesor budaya visual dan desain urbanist, and also a professor of visual cultures and
landskap di University of Brasilia, serta direktur landscape design at the University of Brasília, and the
layanan spasial Autonoma. Menggabungkan desain, director of the spatial practice Autonoma. Combining
kartografi dari media, dan tulisan, ia menilik lebih design, media-based cartographies, and writing, he
lanjut hubungan dan konlik antar ruang di perkotaan, investigates the intersections of conflict and space in
wilayah-wilayah, dan ekologinya. cities, territories, and ecologies.
OK. Pangan 2017

DRAW A FARM
Wapke Feenstra

Masih terus Draw a Farm adalah sebuah koleksi Draw a Farm is a collection of drawings
berjalan gambar bertema pedesaan dan peternakan made in art-settings, which concentrates
Koleksi Gambar yang dibuat oleh sejumlah seniman, on the rural and farming knowledge of
pengunjung museum, peserta lokakarya, artists, museum and workshop visitors,
Ongoing dan pelajar. Instruksi menggambarnya and students. The task was, “Draw a
Collection of berbunyi, “Gambarkan peternakan, dan farm for me, and state where it is”. In
Drawing sebutkan ia berada di mana.” Selama the past years, the task has resulted
beberapa tahun belakangan, tugas in a whole spectrum of farm images.
tersebut telah menghasilkan berbagai Whereas one drawing might be based on
jenis gambar peternakan. Seseorang childhood memories, another might make
mungkin menggambar berdasarkan a political statement. “Draw a Farm” is a 93
pengalaman masa kecilnya, sementara part of the Myvillages project “Images of
orang lain mungkin mengekspresikan Farming”, which observes the evolving
pernyataan politisnya. Draw a Farm adalah relationship between the rural and the
bagian dari proyek Myvillages berjudul urban, by looking at different forms of
Images of Farming, yang melihat hubungan production, pre-conceptions, and power
antara pedesaan dan perkotaan dengan relationships. OK. Pangan 2017 exhibition
mempertimbangkan berbagai bentuk shows a selection of these drawings,
produksi, asumsi, dan hubungan kekuasaan. while also asking the public to add their
Pameran OK. Pangan 2017 menyajikan own drawings, to see the conflicts in the
gambar-gambar pilihan tersebut, sambil perception as we create our own internal
meminta pengunjung untuk menambahkan images of farming.
gambar mereka sendiri.

Wapke Feenstra (1959, Belanda) adalah anggota Wapke Feenstra (1959, Netherlands) is a part
Myvillages, kelompok seniman perempuan dengan of Myvillages, a group of three female artists with
latar belakang pedesaan dan peternakan. Selama village and farming roots. For a decade, they have
satu dekade, mereka tinggal di London, Berlin, dan been living in London, Berlin and Rotterdam, but
Rotterdam. Namun sebagian besar karya mereka a great deal of their work takes place in remotely
bertempat di pedesaan terpencil. Myvillages percaya situated villages. Myvillages believes that the village
bahwa pedesaan bukanlah topik yang aneh, sebab cannot be such outlandish topics, as farming, water
peternakan manajemen air, pembangkitan energi, dan management, energy generation, and raw material
ekstraksi bahan mentah banyak terjadi di sana. extraction primarily takes place there.
94
PAMERAN & PERTUNJUKAN EXHIBITION & PERFORMANCE
Banyak Jalan Menuju Pangan: Antara Fiksi
dan Solusi
SIMPOSIUM

Many Roads Lead to Food: Between Fiction and Solution


29 July - 5 August 2017

S imposium adalah salah satu program Festival


Seni Media Indonesia OK. Pangan 2017. Program
ini hadir sebagai wadah berdiskusi serta berbagi
T he Indonesian Media Arts Festival OK. Pangan
2017 features a range of symposiums as one
of its main programs. The symposiums serve as a
perspektif mengenai tema festival, secara intens. platform for intensive exchanges of ideas through
discussions on the festival’s theme—food.
Tidak seperti sebelumnya, sesi-sesi simposium tahun
ini diselenggarakan di berbagai lokasi, dengan format Unlike last year, this year’s symposiums are
yang lebih interaktif dan non-formal, serta menjunjung scheduled to take place in different locations, with
kolaborasi yang lebih luas. a more interactive and non-formal format, and put
greater emphasis on fostering wider collaboration.

I. Latar Belakang I. Background


Pemenuhan pangan selalu menjadi isu yang rumit. Meeting the food demand has always been a
Penyebabnya, pertama, karena krisis ekologi dan complicated task for the nation. This is due to,
tantangan populasi yang terus meningkat. Kedua, firstly, the ecological crisis and population growth.
karena Indonesia berada di benua Asia, yang Secondly, Indonesia’s location in Asia, which is home
merupakan tempat tinggal dari 60% populasi dunia. to around 60% of the world’s population. Thirdly, the
Ketiga, karena isu pangan sangat erat hubungannya intertwinement of food issue with a host of other
96 dengan isu lingkungan, budaya, sains, teknologi, issues, spanning from environment, culture, science
hingga sejarah, sehingga menjadikannya wacana and technology, to history, complicating the discourse
yang kompleks. of food.

Untuk mengatasi masalah pemenuhan pangan, Technology often plays a major role in food fulfillment.
manusia seringkali menggunakan kemajuan For example, during the Green Revolution under the
teknologi, seperti pada Revolusi Hijau yang New Order regime, Indonesia utilized technology
dilakukan Indonesia semasa Orde Baru. Dalam in a wide range of aspects in agriculture, including
gerakan ini, Indonesia memanfaatkan teknologi irrigation system, fertilization, and pest contol, in order
dalam berbagai aspek pertanian—termasuk sistem to accelerate crop growth and food production.
irigasi, pemupukan, pengendalian hama, dan
sebagainya—untuk mempercepat pertumbuhan dan On one hand, Green Revolution’s agricultural
produksi pangan. methods—such as large-scale monoculture1—was
proven to be successful in driving a dramatic
Di satu sisi, Revolusi Hijau dengan segala increase of food supplies, thus strengthening the
metodenya—seperti monokultur1 dalam skala nation’s food security and sovereignty. On the other
industri—sukses menaikkan pasokan pangan secara hand, the policy also brought negative impacts. For
dramatis, sehingga memperkuat ketahanan dan instance, the intensive use of chemical substances
kedaulatan pangan Indonesia. Tetapi di sisi lain, and pesticide led to the declining biodiversity and
1
Monokultur atau penanaman tunggal adalah penanaman satu 1
Monoculture is the cultivation of a single crop in a given area in a
jenis tanaman dalam suatu urutan musim pada tanah yang sama. sequence of season
OK. Pangan 2017

gerakan ini menimbulkan dampak negatif. Misalnya, soil fertility. Not to mention the impacts that it had on
keanekaragaman hayati serta kualitas tanah menurun economic, social, and cutural structures of society.
akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Belum
lagi dampak terhadap tata kelola ekonomi, sosial, Another problem stemmed from the differing
hingga budaya masyarakat. perceptions of “food sovereignty” between farmers
and the government. For the farmers, food
Masalah lain ada pada perbedaan pemahaman sovereignty means they could have the freedom
kedaulatan pangan (Food Sovereignty) antara petani to select the planting and soil cultivation methods
dengan pemerintah. Bagi para petani, kedaulatan on their own accord, and also more freedom in
pangan berarti mereka bisa lebih bebas dalam controlling food distributions. For the government,
menentukan metode tanam, cara mengolah lahan, however, “food sovereignty” only means that the
serta lebih mandiri dalam mengendalikan distribusi. country is capable of meeting the nation’s food
demand. Adequate domestic food supply—and
Sementara bagi pemerintah, kedaulatan pangan therefore the absence of need to import food—were
hanya berarti bahwa negara bisa memenuhi pasokan the government’s indicator of food sovereignty’s
pangan untuk kebutuhan domestik. Bagi pemerintah, success, but the government remained heedless of
indikator utama keberhasilan kedaulatan pangan the policy’s negative impacts on both environment
adalah pasokan pangan yang cukup, sehingga and farmers.
negara tidak perlu mengimpor. Tetapi pemerintah 97
tidak terlalu memedulikan dampak-dampak usaha As such, the problem of food security goes beyond
pemenuhan pasokan pangan yang mereka lakukan, keeping the chain of ‘production, distribution, and
baik dampak untuk lingkungan maupun untuk petani. consumption’ going, because there are strong
political aspects attached to it.
Dengan demikian, perihal pangan tidaklah
sesederhana menjalankan rantai makanan “produksi
– distribusi – konsumsi”, karena ada unsur politik yang
kuat di dalamnya.
II. Bicara Soal “Solusi” II. Talking About “Solution”
Ada banyak tantangan dalam menciptakan sistem There are multiple challenges that we face in
SIMPOSIUM

pangan yang bisa memberikan kemaslahatan untuk establishing a food system that can deliver welfare
semua kalangan masyarakat. Alhasil, dari hulu to every section of society. Consequently, from top-to-
ke hilir, berbagai pihak—baik pemerintah, swasta, bottom, various parties—either the government, private
maupun warga—memiliki solusi masing-masing untuk parties, or the general populance—are advancing their
tantangan-tantangan tersebut. own solutions to tackle those challenges.

Misalnya, warga kota membuat inisiatif urban farming, One example for this is the urban farming initiative,
sebagai usaha mereka menjamin ketersediaan which the society started to secure the availability
pangan dalam skala lingkungan terdekat, meskipun of adequate food supplies. The effectiveness of this
keefektifitasannya masih dipertanyakan. Sementara initiative, however, remains questioned.
pemerintah juga menerapkan berbagai kebijakan
yang diyakini bisa mencapai ketahanan pangan, The government also works toward a number of
seperti kebijakan tentang teknologi padi ‘Jarwo strategies that are believed to be effective in attaining
Super’ serta kebijakan demi mengejar target skala food security on a national scale, such as increasing the
nasional. Padahal kebijakan-kebijakan tersebut tidak production of ‘Jarwo Super’ rice. However, such policies
memecahkan masalah-masalah mendasar, seperti have yet to solve the fundamental problems affecting
masalah ketersediaan lahan pangan atau pemenuhan food security, for instance, the availability of agricultural
kebutuhan pangan skala lokal/daerah.2 land and adequate food supplies on local levels.2

Sekarang ini, ada banyak alternatif dari pertanian Today, there are a number of supposedly-sustainable
skala industri yang mengusung keberlanjutan. alternatives for industrial-level agriculture. However,
Tetapi seberapa utuh prinsip keberlanjutan ini bisa to what extent can the idea of sustainability be
diterapkan? Lalu apakah prinsip sustanability yang implemented? And are those alternatives, which
diusung cara-cara alternatif tersebut sudah pasti tidak suppose to carry the principle of sustainability, assured
98 akan berdampak kepada kelestarian alam? to not have negative impacts on nature conservation?

Berdasarkan persoalan pangan yang diilustrasikan di Looking at the complexity of food security issues spelled
atas, simposium OK. Pangan ingin mengolah wacana out above, OK. Pangan Symposiums are intrigued to
“solusi”. Apa yang dimaknai sebagai “solusi” dalam delve on the discourse of ‘solution.’ What is meant by
isu pangan? Untuk siapakah “solusi” ini diterapkan? ‘solution’ in the context of food issues? For whom does
Bagaimana proses sebuah “solusi” dicetuskan dan the solution is for? How does the solution formulated
diujicoba? Sejauh mana “solusi” alternatif yang pernah and tested? To what extent can the alternative solutions
dirumuskan dapat diterapkan di wilayah/konteks lain? be implemented in different areas or contexts?

Simposium OK. Pangan 2017 berupaya menjadi wadah The purpose of OK. Pangan 2017 Symposiums is to be a
untuk bertukar pengetahuan, praktik baik, serta meeting ground for an intensive exchange of knowledge,
pembelajaran bagi berbagai pihak, demi membaca good practices, and learning for all communities. The
wacana “Solusi” dengan lebih kritis, dan menggali program also aims to read the solution of the issues
“Solusi” yang potensial dengan terbuka. critically, and seek out more potential solutions.

2
“Catatan Aliansi untuk Desa Sejahtera,petani Indonesia dalam 2
The Alliance for Prosperous Villages notes that the number of
2003-2013 “menghilang” 5.07 juta rumah tangga. Ditambah dengan farmers in Indonesia between 2003—2013 decreased by 5.07
2,2 juta nelayan tradisional berkurang lahan produksi 110.000 million households. Around 2.2 million traditional fishermen lost
hektar pangan per tahun, atau wilayah tangkap dan pemijahan productive area of 110,000 ha per year or fishing and spawning
ikan akibat konversi dan reklamasi.” (http://www.mongabay. grounds due to conversion and reclamation.” (http://www.mongabay.
co.id/2016/10/28/bagaimana-kedaulatan-pangan-dalam-dua- co.id/2016/10/28/bagaimana-kedaulatan-pangan-dalam-dua-tahun-
tahun-pemerintahan-jokowi-berikut-pandangan-mereka/ ) pemerintahan-jokowi-berikut-pandangan-mereka/ )
OK. Pangan 2017

III. Tema Sesi Simposium OK. Pangan III. OK. Pangan Symposium Themes

Urban Farming: Solusi Pangan Perkotaan? Urban Farming: Solution to Urban Food Supply
Tanggal : 2 Agustus 2017 Issue?
Waktu : 13.00 - 15.20 Date : August 2, 2017
Lokasi : Gudang Sarinah Ekosistem (Hall B) Time : 13.00 — 15.20
Location : Gudang Sarinah Ekosistem (Hall B)
Selama ini, warga perkotaan mengandalkan desa
sebagai pemasok utama kebutuhan pangan. Namun Up to this point, urbanites heavily relies on food
belakangan, warga perkotaan mulai berusaha imports from rural areas. However, they are now
swasembada, misalnya dengan urban farming dan trying to be more self-sufficient, for instance, by
taman warga (community garden). practicing urban farming and community garden.

Kemunculan berbagai inisiatif pertanian kota seperti ini Urban farming were initiated out of different
dilandasi motivasi yang berbeda-beda, dengan bentuk motivations, take various forms, and operate on
dan skala yang beragam juga. Ada yang melihat urban different scales. Some people view urban farming
farming sebagai siasat kebutuhan pangan, peluang as a solution to the urbanites’ immense dependance
bisnis, bahkan bagian dari tata ruang perkotaan. to rural areas for food supplies. Others see it as a
business opportunity, or even as a part of urban
Selain pasokan pangan, permintaan warga perkotaan spatial planning.
terhadap bahan makanan organik juga meningkat.
Kebutuhan tersebut menambah dimensi persoalan In addition to general food supplies, the demand for
dalam rantai pasokan pangan di perkotaan, karena organic food among urban people is also growing.
tidak semua warga kota mampu mengakses bahan This adds up another dimension to the already
makanan organik. complicated issues surrounding food distribution
chain in urban areas, as not all people have access
Apakah urban farming dapat menjawab berbagai for organic food. 99
tantangan tersebut? Pendekatan apa saja yang telah
diaplikasikan dalam praktik-praktik urban farming? Can urban farming solve those problems? Which
Bentuk urban farming seperti apa yang paling sesuai, approaches have been applied in urban farming
khususnya pada konteks Jakarta? practice? Which urban farming model is the most
suitable in Jakarta context?
Dari Hulu ke Hilir: Eksperimen Model Alternatif From Top to Bottom: Experimenting on
dalam Rantai Pangan Alternative Models in Food Supply Chain
SIMPOSIUM

Tanggal : 2 Agustus 2017 Date : August 2, 2017


Waktu : 13.00 - 15.20 Time : 13.00 — 15.20
Lokasi : Gudang Sarinah Ekosistem (Hall B), Location : Gudang Sarinah Ekosistem (Hall B)

Dalam rantai pasokan pangan, idealnya, semua pihak Ideally, in a food chain supply system, all parties gain
diuntungkan. Demi mewujudkan sistem pangan yang benefit from it. To make this possible, all parties tries
menguntungkan tersebut, berbagai pihak berusaha to come up with a myriad of solutions to ensure food
menciptakan berbagai macam “solusi” ketahanan dan security and sovereignty.
kedaulatan pangan.
As a result, a wide variety of initiatives that seek to
Alhasil, lahirlah berbagai macam inisiatif ketahanan ensure food security and sovereignty are continuing to
dan kedaulatan pangan dari masyarakat lokal, seperti emerge in local society, such as Pasar Organik (Organic
misalnya kehadiran Pasar Organik di Yogyakarta, Market) in Yogyakarta, Pasar Tani (Farmers Market) in
Pasar Tani di Jakarta, serta beragam aplikasi gawai Jakarta, and various online applications that serve as a
yang menjadi perantara langsung antara produsen direct channel between producers and consumers.
dengan konsumen.
This discussion wants to look at how those
Sesi diskusi ini ingin melihat, bagaimana berbagai experiments and innovations can intervene—
eksperimen dan inovasi tersebut bisa mengintervensi and possibly lead—the food production system,
sistem atau alur produksi, distribusi, serta konsumsi distribution, and consumption toward a better
pangan ke arah yang lebih baik, khususnya dalam direction, particularly in urban context.
konteks perkotaan.

100
OK. Pangan 2017

Transfer Teknologi atau Bertukar Pengetahuan? Transfer of Technology or Exchange of


Tanggal : 29 Juli 2017 Knowledge?
Waktu : 10.00 – 12.30 Date : July 29, 2017
Lokasi : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Time : 10.00 — 12.30
Teknologi Pertanian (Auditorium) Location : Indonesian Center for Agricultural Library
and Technology Dissemination (Auditorium).
Dengan Revolusi Hijau, pemerintah melakukan
“transfer ilmu teknologi” kepada petani, demi During the Green Revolution, Indonesian government
mendorong penggunaan teknologi dalam pertanian. did ‘technology transfers’ to farmers, to encourage
Sayangnya, usaha edukasi ini dilakukan dengan them using technology in agriculture. The knowledge-
“satu arah”, dari atas ke bawah. Ketika para peneliti sharing strategy, however, adopted a one way top-to-
dan praktisi memberikan penyuluhan-penyuluhan bottom approach. In other words, the researchers and
teknologi kepada petani, mereka belum berkolaborasi practitioners involved only instructed—but did not
dengan pengetahuan dari para petani, meskipun collaborated—with the farmers, although the farmers
petani memiliki ilmu empiris yang akan berpengaruh possessed empirical knowledge that can influence
terhadap penggunaan teknologi tersebut. the use of agriculture technology.

Pada akhirnya, transfer teknologi pada era tersebut Eventually, the technology transfer wasn’t too
tidak berjalan terlalu mulus, seiring dengan succesfull, as only a small number of farmers
rendahnya partisipasi petani dalam mengaplikasikan participated in applying the technology.3 This experience
teknologi tersebut. 3
raised awareness among researchers and scientists
on the importance of an approach that emphasized on
Berdasarkan pengalaman ini, sejumlah peneliti dan farmers’ collaboration and participation.
ilmuwan mulai menyadari perlunya pendekatan yang
mengutamakan pengetahuan dan partisipasi petani. This discussion aims to talk about how the process
of knowledge exchange and development of
Sesi diskusi ini ingin menunjukkan, bagaimana technological innovation—which are deemed as 101
proses pertukaran pengetahuan dan pengembangan ‘solutions’—in agricultural industry need to incorporate
inovasi teknologi—yang dianggap sebagai “solusi”— the encompass both researchers and farmers.
perlu memberdayakan baik pihak peneliti maupun
pihak petani. Another fact is thet we need data to find solutions to
any problems, including problems in food security.
Selain itu, ketika kita mencari solusi untuk isu apapun, We need data for the basis of arguments, the main
kita selalu memerlukan data, tak terkecuali saat source of information that supports research, and for
mencari solusi untuk sistem pangan. Data diperlukan, shedding light on certain situations.
di antaranya, sebagai landasan argumen, untuk
menggambarkan situasi, dan untuk menunjang riset. This discussion then questions on how data can be
utilized as the ground food system improvement,
Sesi diskusi ini juga mempertanyakan, bagaimana data and how it is related to the implementation of
bisa digunakan sebagai pijakan dalam memperbaiki agricultural technology.
sistem pangan, dan bagaimana kaitannya dengan
penerapan teknologi.

3
Pimbert, Michel. 1994. The Need for Another Research Paradigm. 3
Pimbert, Michel. 1994. The Need for Another Research Paradigm.
(https://www.grain.org/article/entries/511-the-need-for-another- (https://www.grain.org/article/entries/511-the-need-for-
research-paradigm) another-research-paradigm)
Politik Benih : Seragam atau Beragam? Seed Politics: Uniformity or Diversity?
Tanggal : 29 Juli 2017 Date : July 29, 2017
SIMPOSIUM

Waktu : 14.00 – 16.30 Time : 14.00—16.30


Lokasi : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Location : Indonesian Center for Agricultural Library
Teknologi Pertanian (Auditorium) and Technology Dissemination (Auditorium).

Benih adalah komponen dasar dalam produksi pangan. Seed is the fundamental component of food
Isu benih bisa menyangkut berbagai aspek, dari mulai production. The issue of seed can be linked to a range
kedaulatan dan ketahanan pangan, tradisi sosial of other issues, from food security and sovereignty,
budaya, hingga keanekaragaman hayati. socio-cultural traditions, to biodiversity.

Ada sejumlah isu politis menyangkut benih. Salah There are several political issues surrounding seed
satunya, dominasi pasokan benih oleh segelintir provision. One example is seed supplies’ domination
perusahaan multinasional, sehingga petani tidak by a handful of multinational corporations, which
leluasa dalam menentukan benih serta pupuk yang narrow down the range of seed and fertilizer options
bisa mereka gunakan. Pasalnya, permintaan tinggi available to farmers. The increasing demand for
atas pasokan pangan memaksa proses produksi food supplies has prompted farmers to produce a
untuk menggenjot dan mempercepat hasil panen. larger quantity of food at a shorter period of time. As
Benih hibrida termodifikasi—atau GMO (Genetically such, Genetically Modified Organisms (GMO) seeds
Modified Organisms)—keluaran perusahaan produced by the multinational corporations are
multinasional pun dianggap sebagai solusinya, deemed as a solution to the growing demand for food
karena bisa lebih cepat dipanen. supplies, as they can be harvested in a short period
of time.
Namun karena ketergantungan terhadap benih GMO
keluaran perusahaan multinasional ini, petani jadi The reliance on GMO seeds, however, give the
kesulitan melestarikan benih varietas lokal yang farmers difficulties in preserving the local seeds of
102 beragam. diverse varieties. Moreover, the increased demand
for high-quality organic food could urges the farmers
Selain itu, meningkatnya permintaan atas bahan to re-implement the organic methods. But how do
makanan organik yang berkualitas bisa mendorong farmers get around with such increasing demand?
para petani untuk kembali menerapkan metode And are organic methods aligned with the attempt to
organik. Tetapi bagaimana para petani menyiasati preserve local seeds of diverse varieties?
permintaan organik? Dan apakah metode organik
sejalan dengan pelestarian varietas benih lokal? It is hoped that this session can map out the seed
industries in Indonesia, as well as view at the
Sesi ini diharapkan mampu memetakan industri benih farmers’ position on the map.
di Indonesia, sekaligus melihat posisi petani dalam
pemetaan ini.
OK. Pangan 2017

Obrolan Dapur (Pantry Talk) Pantry Talk


Sesi Outdoor Outdoor Session
Tanggal : 5 Agustus 2017 Date : August 5, 2017
Waktu : 10.00 – 15.00 Time : 10.00 — 15.00
Lokasi : Rusun Flamboyan, Jl. Pulo Harapan Indah, Location : Rusun Flamboyan, Pulo Harapan Indah St
RT. 16 / RW. 10, Cengkareng Barat, RT.16/RW.10. West Cengkareng,
Cengkareng, Jakarta Cengkareng, Jakarta

Sesi luar ruangan (outdoor) ini melibatkan This outdoor session involves Wapke Feenstra, a
seniman Belanda, Wapke Feenstra, yang sudah Dutch artist who has many experience in working on
lama berpengalaman menggarap karya seni artworks that revolve around the theme of food. On
bertopik pangan. Dalam kesempatan ini, Feenstra this occasion, Feenstra throws a lunch gathering with
menyelenggarakan acara makan bersama di kebun the residents of Flamboyan Flat in Cengkareng, East
komunitas warga rusun Flamboyan, Cengkareng. Jakarta, at their community garden.

Alih-alih presentasi satu arah konvensional seperti Unlike other symposiums in which presentations
dalam simposium pada umumnya, sesi ini dibuka are delivered through one-way communication, this
dengan dialog antar partisipan, tentang hal-hal yang session is commenced with dialogues between the
tumbuh di dalam dan sekitar kawasan kebun warga. participants on types of plants that grow in and
Sesi ini tidak hanya akan membahas tentang pangan around the community garden. This session goes
di area tersebut, tetapi juga kompleksitas produksi beyond discussing the food production in the area,
pangan lokal dan konsumennya, proses rantai to include topics such as the complexity of local food
makanan di wilayah perkotaan, serta cara warga production and its consumers, food chain process in
menyiasati tantangan pangan di perkotaan. urban areas, and how urban people deal with food
problems in cities.
Selain warga rusun Flamboyan, sesi ini juga
melibatkan para pengurus kebun warga, dan Apart from Flamboyan Flat’s residents, the 103
memanfaatkan bahan-bahan dari kebun tersebut untuk symposium also invites gardeners the community
diolah lalu disantap bersama. garden. The symposium is going to be concluded by
cooking the plants gathered from the garden and
dined it together.

*Sesi ini terbatas untuk 20 peserta *This session is limited to 20 participants only
RESIDENSI VIRTUAL VIRTUAL RESIDENCY

104
Program Belajar / Learning Program

“Makanan, Budaya Media, Dan Politik.”


“Food, Media Culture, and Politics.”
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

July – November 2017

T ahun ini, Festival Seni Media Indonesia OK. Video


mengangkat tema “Pangan” serta berbagai hal
yang berkaitan dengannya. Tema “Pangan” adalah
T his year, the Indonesian Media Arts Festival OK. Video
2017 brings up the theme of “Pangan,” or food, and
its related topics. However, the theme “Food” is simply
tema yang sangat besar, sehingga OK. Video merasa too broad, so it needs to be broken down into smaller
perlu mengadakan beberapa program, agar bisa topics then be carried out through several interrelated
memberikan pemahaman mengenai tema tersebut programs, so the public would acquire holistic and in-
dengan menyeluruh. Salah satu program tersebut depth understandings of them. One of the said programs
adalah Program Belajar. in this festival is the Learning Program.

Ada anggapan bahwa pengetahuan berbentuk seperti To explain about human knowledge simply, we can
jaring laba-laba. Di pusat jaring laba-laba ini, terdapat use a spider’s web as a metaphor. The center of the
ilmu matematis. Di ruas kedua, terdapat ilmu eksakta/ web is the area of mathematical knowledge, and the
ilmu alam. Di ruas terluar jaring tersebut, terdapat second layer of the web is the area of natural or exact
pengetahuan umum. Ruas terluar ini dipengaruhi sciences. Meanwhile, the outer layer of the web is the
oleh berbagai ruas di dalam jaring tersebut, dan kita area of so-called general knowledge. This outer area
mengenalnya dengan istilah pengetahuan awam. is influenced by the many segments in the web, and it
is also usually known as “common knowledge.”
Kebenaran pengetahuan tidak bisa dibuktikan oleh
pengetahuan awam. Sebagai contoh, masyarakat The truths of knowledge cannot be proven by
sering berdiskusi mengenai apa itu bahan pangan common knowledge. For instance, among the society,
106 organik, apa itu unsur kimia, dan sebagainya. Lalu there is an ongoing discussion pertaining to organic
timbul anggapan populer seperti, “Jauhilah makanan foods, chemical substances, and so on. Subsequently,
yang mengandung unsur kimia”. Anggapan tersebut popular assumption emerges. For example, “We
tidak masuk akal, karena sebenarnya, tidak ada unsur should keep away from food containing chemical
di alam semesta ini yang tidak mengandung zat kimia. substances.” However, such assumption is downright
nonsensical, because every existing element in the
Maka pengetahuan awam seringkali keliru dan bersifat universe contains some chemical substances in it.
desas-desus. Sebagai contoh, masyarakat biasanya
tahu, makanan sehat itu apa saja. Tetapi mereka kerap Therefore, common knowledge oftentimes proves to be
tidak tahu, mengapa makanan tersebut sehat. Dari incorrect and tainted with rumors. Take for an example;
situ, bisa dilihat bahwa pengetahuan di ruas terdalam most people know which kinds of food are healthy, but
(ilmu pengetahuan) seolah berjarak dari pengetahuan only few of them know why they are healthy. Referring
di ruas terluar (pengetahuan umum). Jarak ini perlu to the spider’s web metaphor, what we can learn that
dijembatani, agar tidak mudah dimanfaatkan oleh knowledge in the center part of the web (science) is
pihak-pihak berkepentingan. separated, or is at distance, from the knowledge in the
outer segment (general knowledge). This gap should
Karena OK. Video adalah sebuah institusi seni media, be bridged, so there will not be loopholes that can be
pintu untuk mengkaji persoalan ini tentunya seni exploited by irresponsible parties.
media. Namun di Indonesia, belum banyak karya seni
yang bersinggungan dengan wacana pangan.
OK. Pangan 2017

Program Belajar berupaya menjawab dua hal di atas, Since OK. Video is a media arts institution, it naturally
yaitu a) menjembatani pengetahuan ruas dalam uses media arts as an instrument to examine the said
dengan ruas luar (pengetahuan awam), serta b) issue. However, there are still very few artworks that
mempertebal wacana pangan—sebagai tema festival focuses on the theme of “food.”
tahun ini—di dalam seni media.
The Learning Program attempts to address those two
Mengingat luasnya perihal pangan, pembahasan issues, by a) bridging the center and outer segment of
dalam Program Belajar ini dibatasi dengan kerangka knowledge (science and common knowledge), and by
tema “Makanan, Budaya Media, dan Politik.” Tema ini b) putting the discourse of food—which is the theme
dipilih agar selaras dan berkesinambungan dengan this year’s OK. Video—at the center of attention in the
keseluruhan kuratorial OK. Pangan 2017. media arts.

Program Belajar OK. Pangan terbagi menjadi tiga Considering that “food” can be an overwhelmingly
kegiatan—Diskusi, Lokakarya, dan Pemutaran Film. broad theme, our discussions will be framed within
the theme of “Food, Media Culture, and Politics.”
Diskusi bertujuan menjadi wadah utama untuk The theme is selected and tailored to align with the
menerjemahkan tema “Makanan, Budaya Media, dan entirety of OK. Pangan 2017’s curation.
Politik”, pemutaran film berupaya melihat pangan
dari kacamata sinema, sementara lokakarya ingin The OK. Pangan Learning Program is divided into
mengeksplorasi berbagai pengetahuan seputar pangan three main activities—discussions, workshops, and
dari para partisipannya, lalu mengajak publik untuk film screenings. 107
mempraktekkan pengetahuan tersebut.
The discussion sessions are meant to spell out the
theme “Food, Media Culture, and Politics.” The film
screening program endeavors to look at “food” from the
lens of cinema, whereas the workshops are designed to
help us explore the knowledge on “food” and engage the
public in putting the knowledge into practice.
Program Belajar / Learning Program

Diskusi Discussion
July – November 2017
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

D iskusi dalam Program Belajar OK. Pangan 2017


ini disajikan dalam bentuk bincang-bincang
santai. Dalam program ini, pembicara dan peserta
T he discussion program in OK. Pangan 2017
Learning Program takes the form of a casual
conversation between the participants and the
saling menyajikan dan mendiskusikan berbagai speakers. The discussion puts forward and reflect on
hal menarik seputar “Makanan, Budaya Media, issues related to “Food, Media Culture, and Politics,”
dan Politik.” Misalnya, bagaimana antropologi for instance: how anthropologists view food, how to
memandang makanan, bagaimana cara memasak cook certain foods, and the studies on instant foods.
makanan tertentu, hingga kajian tentang makanan-
makanan instan. In every session, practitioners, artists, observers,
and experts from an array of fields are invited to the
Di dalam setiap sesi, program Diskusi ini mengundang discussion on “Food, Media Culture, and Politics”,
praktisi, pemerhati, seniman, serta pakar dari bidang bringing diverse perspectives to the table. The
yang beragam, namun pembahasannya tetaplah discussion might be concluded with an agreement,
seputar silang sengkarut makanan, budaya media, but it might also leave questions to ponder.
serta politik, sesuai latar belakang dan cara pandang
masing-masing partisipan. Setiap diskusi bisa jadi The discussion program is broken down into eight
menghasilkan sebuah kesimpulan bersama, bisa jadi sessions, commencing on May 2017 and continuing
menyisakan tanda tanya untuk dipikirkan oleh semua on to November 2017. Up until July 2017, two
hadirin diskusi ini. sessions have been conducted. The first was
“Food in the Glance of Arts,” which explored the
Program Diskusi terbagi ke dalam delapan sesi, mulai relation between arts and food, and the second was
dari Mei 2017 hingga November 2017. Hingga Juli “Remembering Healthy Four Perfect Five,” which
108 2017, dua sesi yang sudah terlaksana adalah sesi discussed food, politics, and the impacts that they
diskusi “Makanan dalam Lirikan Seni” yang membahas have had on history, anthropology, and media.
keterkaitan seni dengan makanan, serta sesi diskusi
“Mengenang Empat Sehat Lima Sempurna” yang All of the discussion sessions are held at Gedung
membahas makanan, politik dan dampaknya dengan Sarinah Ekosistem, Jakarta.
perspektif sejarah, antropologi dan media.

Setiap pelaksanaan program Diskusi bertempat di


Gudang Sarinah Ekosistem, Jakarta.
OK. Pangan 2017

Sesi-Sesi Program Diskusi OK. Pangan 2017


OK. Pangan 2017 Discussion Sessions

Makanan dalam Lirikan Seni Rupa Food from the Glance of Visual Arts
14 Mei 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB May 14, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIBHall A1, Gudang
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Sarinah Ekosistem
Pembicara: Saras Dewi, Leonhard Bartolomeus, Speakers: Saras Dewi, Leonhard Bartolomeus,
Dirdho Adithyo Dirdho Adithyo
Moderator: Berto Tukan Moderator: Berto Tukan

Mengenang “Empat Sehat Lima Sempurna” Remembering “Healthy Four Perfect Five”
28 Mei 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB May 28, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Reza Hilmawan, Gelar Agryano Soemantri, Speakers: Reza Hilmawan, Gelar Agryano Soemantri,
Bellina Erby Bellina Erby
Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri

Artists Talk: Tadasu Takamine, Wapke Fenstra, Ari Sendi Artists Talk: Tadasu Takamine, Wapke Fenstra, Ari Sendi
23 Juli 2017, Waktu: 13.00 – 15.00 WIB July 23, 2017, Time: 13.00 - 15.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Moderator: Renan La-Ruan Moderator: Renan La-Ruan

Artists Talk: Ales Cermak, Soemantri Gelar, Artists Talk: Ales Cermak, Soemantri Gelar,
Saleh Husain Saleh Husain
24 Juli 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB July 24, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem 109
Moderator: Mahardika Yudha Moderator: Mahardika Yudha

Makanan, Kebertahanan, dan Ekonomi Food, Survival, and Economy


28 Juli 2017, Waktu: 15.00 – 18.00 WIB July 28, 2017, Time: 15.00 – 18.00 WIB
Tempat: Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: The Popoh (@kantinyangkemarin), FORKS Speakers: The Popoh (@kantinyangkemarin), FORKS
(Purusha Cooperative Research), Renal Rhinoza, Dholy (Purusha Cooperative Research), Renal Rhinoza,
Husada (Warung Ramah) Dholy Husada (Warung Ramah)
Moderator: Reza Hilmawan Moderator: Reza Hilmawan

Open House Open Lab: Performance Dinner dan Open House Open Lab: Performance Dinner and
Diskusi Bakudapan Discussion with Bakudapan
28 Juli 2017, Waktu: 19.30 WIB – selesai July 28, 2017, Time: 19.30 WIB – finish
Open Lab Workspace, Gudang Sarinah Ekosistem Open Lab Workspace, Gudang Sarinah Ekosistem

Open House Open Lab: Mark Sanchez, Julian Abraham, Open House Open Lab: Mark Sanchez, Julian
Arne Hendriks, Warung Ramah Abraham, Arne Hendriks, Warung Ramah
30 Juli 2017, Waktu: 14.00 - 18.00 WIB July 30, 2017, Time: 14.00 - 18.00 WIB
Open Lab Open Lab
Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri
Open House Open Lab dan Artists Talk: Syaiful ‘Tepu’ Open House Open Lab dan Artists Talk: Syaiful
Garibaldi, Pppooolll, Minerva ‘Tepu’ Garibaldi, Pppooolll, Minerva
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

6 Agustus 2017, Waktu: 13.00 -15.00 WIB August 6, 2017, Time: 13.00 - 15.00 WIB
Open Lab Open Lab
Moderator: Erby Berlina Moderator: Erby Berlina

#instafood yang Hqq How to Create the True #instafood


6 Agustus 2017, Waktu: 16.00 – 18.00 WIB August 6, 2017, Time: 16.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Anton Ismael, Hestu Prahara Speakers: Anton Ismael, Hestu Prahara
Moderator: Nastasya Abigail Moderator: Nastasya Abigail
   
Memasyarakatkan Molecular Gastronomy Socializing Molecular Gastronomy
16 September 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB September 16, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Peraga: Renatta Moeloek (koki) (TBC) Demonstrator: Renatta Moeloek (chef)
Komentator/moderator: Bellina Erby Commentator/moderator: Bellina Erby

Keangkuhan Penikmat Kopi The Pretentiousness of Coffee Lovers


14 Oktober 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB October 14, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Herdiansyah Suteja (Philocoffee), Speakers: Herdiansyah Suteja (Philocoffee),
Perwakilan SCAI, Anggara Rizki (One Fifteenth coffee) Perwakilan SCAI, Anggara Rizki (One Fifteenth coffee)
Moderator: Gesyada Siregar Moderator: Gesyada Siregar

Fundamentalisme Makanan Food Fundamentalism


110 11 November 2017, Waktu: 15.00 - 18.00 WIB November 11, 2017, Time: 15.00 - 18.00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Place: Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Donni Herdaru (Animal Defenders Speakers: Donni Herdaru (Animal Defenders
Indonesia), Davina Veronica (Garda Satwa Indonesia), Indonesia), Davina Veronica (Garda Satwa Indonesia),
Dede Mulyanto (Antropolog) Dede Mulyanto (Anthropologist)
Moderator: Reza Hilmawan Moderator: Reza Hilmawan
OK. Pangan 2017

111
Program Belajar / Learning Program

Lokakarya “Ketahanan Hidup”


Workshop Program “Survival”
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

23 July – 12 August 2017

P rogram Lokakarya dalam Festival Seni Media


Indonesia OK. Video 2017 mengangkat tema
“Ketahanan Hidup” atau “Survival.” Tema ini diangkat
T he workshop program in the Indonesian Media
Arts Festival OK. Pangan 2017 carries the theme
of “Survival”. The theme was chosen because food is
karena isu pangan yang paling dasar adalah isu the most fundamental part of life; humans absolutely
kebutuhan pokok—manusia mutlak membutuhkan need food in order to survive. Thus, the “Survival”
makanan untuk bertahan hidup. Lokakarya “Ketahanan workshops try to bring food back to the aforesaid
Hidup” ini berupaya mengembalikan masalah pangan basic level—as a survival tool.
ke tingkat paling dasar tersebut.
With the “Survival” theme, the workshop program
Dengan tema “Ketahanan Hidup”, lokakarya ini envisions an ideal natural condition, in which
mengandaikan adanya kondisi alamiah (natural state) everything in the world is necessary or absolute. Such
yang ideal, dimana segala sesuatu di dunia ini hanyalah natural condition only exists on our mind and cannot
hal-hal yang bersifat niscaya (necessary/mutlak). materialize in the real world; however, the program
Kondisi alamiah seperti ini hanya terjadi di tingkat try to reconstruct that particular condition, through a
konseptual—alias tidak bisa terjadi di kehidupan nyata— series of programs that ultimately help us understand
namun lokakarya ini berupaya merekonstruksi kondisi things that are absolute or necessary in life.
tersebut melalui serangkaian program, agar kita bisa
lebih memahami hal-hal yang niscaya dalam hidup. In order to do so, the “Survival” workshop program
picks up a fictional Apocalypse scenario, where the
Skenario yang diadopsi lokakarya “Ketahanan Hidup” world is abruptly destructed and humans are forced
adalah peristiwa hari kiamat, dimana manusia dipaksa to live basic lives, where only the most fundamental
112 untuk kembali ke tataran tataran kebutuhan yang needs can be fulfilled. On this level, there would not
paling mendasar. Dalam tataran ini, tidak ada smoothie be meals such as smoothie bowls, ice lattes, and
bowl, kopi susu, frozen yogurt, dan sebagainya, karena frozen yoghurts, because those are only “possible
hal-hal yang hanya bersifat mungkin (possible) tersebut things” and are not actually needed for human
sebenarnya tidak diperlukan. Hal-hal tersebut hadir survival. Such luxurious meals are invented in order
karena tuntutan hasrat saat manusia hidup dalam to gratify humans’ desire that emerges as we live a
kenyamanan. Padahal, manusia yang bisa bertahan comfortable life, whereas humans who can survive
lama adalah manusia yang mampu hidup dengan longer are those who can live on minimal sources.
penunjang minimal. Although the Apocalypse does not seem to happen
anytime soon, we should be able to start living on
Namun meski hari kiamat yang diskenariokan tersebut minimal support, in order to increase our flexibility
belum tampak, kita tetap harus bisa hidup dengan and toughness.
hal-hal niscaya, agar dapat bertahan jika kita sampai
berada dalam kondisi terjepit. This program attempts to invite the participants, as
well as general public, to look at the fact that a vast
Program ini ingin membuka mata masyarakat majority of people in parts of Indonesia have—and
umum dan partisipan lokakarya, bahwa kebanyakan able—to live on minimal sources. The program also
penduduk Indonesia hidup sekenanya, dengan wants to widen people’s knowledge on how to survive
hal-hal niscaya. Program ini juga ingin memperluas by living in a simple manner, by discussing what are
wawasan mengenai cara bertahan hidup paling absolute or necessary things, and what are possible
sederhana. Hal ini dilakukan dengan mengangkat things, in the “Survival” scenario. The program does
OK. Pangan 2017

wacana apa saja hal yang niscaya (necessary/ not imply that we should omit the discussions on
mutlak) dan apa saja hal yang mungkin (possible), how to brew coffee, the world without trash, or urban
dalam skenario “Ketahanan Hidup”. Bukan berarti farming; it is just that we can postpone them.
wacana-wacana seperti teknik menyeduh kopi, dunia
tanpa sampah, atau urban farming harus kita buang. The workshops are not only focused on food and
Hanya saja, semua itu bisa ditunda. beverage, but also touch various topics related to
them. For example, a workshop on Ethanol distillation
Tidak hanya mencakup hal-hal yang menyangkut to make it a fuel, instead of a drink.
makanan dan minuman, program lokakarya ini juga
mengangkat hal-hal yang terasosiasi dengan pangan.
Maka, sebagai contoh, ada lokakarya penyulingan
etanol yang bukan untuk diminum, melainkan untuk
dijadikan bahan bakar.

113
Program Belajar / Learning Program

Jadwal Program Lokakarya OK. Pangan 2017


OK. Pangan 2017 Workshop Schedules
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

BAKUDAPAN: BAKUDAPAN:
Bakudapan adalah sebuah kelompok belajar yang Bakudapan is a learning community initiated by Elia
dibentuk oleh Elia Nurvista dan Khairunnisa. Mereka Nurvista and Khairunnisa. They set out to explore
mengupas masalah-masalah pangan beserta wacana issues related to food and food security, and they
seputarnya, seperti budaya, politik, seni, dan lain analyze them in broader contexts, such as culture,
sebagainya. Nama “Bakudapan” sendiri tercipta dari politics, and arts. The name “Bakudapan” comes
permainan kilatan dari sebuah kata dalam bahasa from a Manadonese word “bakudapa”—meaning “to
Manado, “bakudapa” (bertemu) dengan penambahan meet”—and the Indonesian suffix “-an.” Therefore,
akhiran “-an.” Maka arti nama “Bakudapan” adalah Bakudapan means “to meet” while “snacking”.
bertemu sambil mengudap. During the OK. Pangan 2017 workshop program,
Bakudapan share their knowledge to the participants
Dalam program lokakarya OK. Pangan 2017, about edible wild plants. Bakudapan then invites the
Bakudapan akan mengadakan sebuah penyuluhan participants to search for edible wild plants around
mengenai tetumbuhan liar yang dapat dimakan. Gedung Sarinah and cook them according to the
Lokakarya ini bertujuan untuk saling berbagi recipes they have invented.
pengetahuan mengenai tetumbuhan liar yang ada di
sekitar kita. Bakudapan akan mengajak para peserta The workshop will be carried out by:
untuk mencari tumbuhan liar di sekitar Gudang
Sarinah, untuk lalu dimasak sesuai resep-resep yang Elia Nurvista
telah dikembangkan oleh Bakudapan. Elia is an artist who is engaged in the issues
surrounding food. She is also the initiator of
Lokakarya Bakudapan akan dilaksanakan oleh: Bakudapan Food Study Group, which she founded
114 along with Khairunnisa back in 2015. Elia is
Elia Nurvista interested to look at ‘food’ from multiple dimensions,
Elia adalah seniman yang banyak bekerja dengan such as eating as daily acivity, and the political
isu makanan, sekaligus inisiator Bakudapan Food aspects attached to food.
Study Group yang didirikan pada 2015 bersama
Khairunnisa. Elia tertarik kepada isu pangan, mulai Gloria Mario Virginia
dari aktivitas makan sebagai kegiatan sehari-hari, A member of Bakudapan Food Study Group, Gloria
hingga dimensi politiknya. holds a degree from the Department of Anthropology,
Gadjah Mada University, Yogyakarta. She is interested
Gloria Mario Virginia in observing the food culture that is connected with
Anggota Bakudapan Food Study Group ini merupakan the society’s food consumption. Along with other
lulusan jurusan Antropologi Budaya Universitas Bakudapan members, Gloria is currently doing
Gadjah Mada, dan memiliki ketertarikan akan budaya research on food made from wild plants, in the
pangan yang berhubungan dengan pola konsumsi project Please Eat Wildly.
masyarakatnya. Bersama Bakudapan, Gloria sedang
melakukan riset tentang pangan liar, dalam proyek Luinambi Vesiano
berjudul “Please Eat Wildly”. A graduate from the Department of Visual
Communication Design, Indonesian Institute of Arts,
Luinambi Vesiano Yogyakarta, Vesiano is largely interested in food made
Lulusan jurusan Desain Komunikasi Visual ISI from wild plants. He has published a book entitled
Yogyakarta yang akrab dipanggil Ves ini tertarik dengan
OK. Pangan 2017

pangan liar, dan telah menerbitkan buku berjudul Food Around Us, which tells the many kinds of edible
“Food Around Us” yang berisi berbagai jenis pangan liar wild plants around us, along with the recipes.
beserta resep-resepnya.

Lokakarya: Memulung dan Meramu Tetumbuhan Liar Workshop: ‘Scavenging’ and Cooking Wild Plants
Dalam lokakarya ini, Bakudapan memandu sebuah In this workshop, Bakudapan invites the participants
lawatan ke sekeliling Gudang Sarinah Ekosistem to search for edible wild plants around Gudang
untuk mencari tumbuhan liar. Tumbuh-tumbuhan Sarinah Ekosistem, which will be cooked at the end of
liar tersebut nantinya akan dimasak di penghujung the workshop.
lokakarya ini.
Tanggal : 23 Juli 2017 Date : July 23, 2017
Tempat : Gudang Sarinah Ekosistem (pekarangan Venue : Gudang Sarinah Ekosistem
belakang Aula A3 dan sekelilingnya) (vacant space behind Hall A3)
Pukul : 16.00 – 19.00 Time : 16.00—19.00 WIB

WARUNG RAMAH: WARUNG RAMAH:


Warung Ramah adalah sebuah melting pot, ruang Warung Ramah is a melting pot, a meeting ground, as
berbagi, sekaligus laboratorium eksperimen yang well as an experimental laboratory founded by Agus
berlokasi di Bausasran, Yogyakarta. Warung Ramah Tri Budiarto (Timbil) and Mohammad Fadhol (Dholy)
yang didirikan oleh Agus Tri Budiarto (Timbil) dan in Bausasran, Yogyakarta. They sell their self-made 115
Mohammad Fadhol (Dholy) ini menyajikan minuman fermented drinks, such as kombucha and kefir. They
fermentasi racikan mereka sendiri, seperti kombucha have also held workshops on making fermented drinks.
dan kefir, dan beberapa kali melakukan lokakarya
minuman-minuman fermentasi tersebut. Warung Ramah often held knowledge-sharing events
for the public, in which they share various know-
Warung Ramah juga sering mengadakan kegiatan hows—such as how to make yoghurt, or how to write
berbagi ilmu pengetahuan, mulai dari ilmu Javanese—free of charge.
membuat yoghurt sampai ilmu Aksara Jawa, tanpa
pungutan biaya. Timbil (Agus Tri Budiarto) is an alumnus of
Department of Chemical Engineering, University of
Timbil (Agus Tri Budiarto), adalah alumni Teknik Kimia National Development “Veteran” Yogyakarta, who has
UPN-Veteran yang aktif mendalami permasalahan been exploring local ecological issues and biopunk
ekologi lokal dan gerakan biopunk sejak 2003. movement since 2003, whereas Dholy (Mohammad
Sedangkan Dholy (Mohammad Fadhol) mengaku Fadhol) declares that he is an Acaraki, or a person
sebagai seorang Acaraki, alias tukang meracik jamu. who creates and mixes traditional jamu drinks from
Selain di Warung Ramah, Timbil dan Dholy juga aktif herbs. Timbil and Dholy are also active members
di Lifepatch, sebuah komunitas yang menggabungkan of Lifepatch, a community that incorporates and
bidang seni, sains, serta teknologi. engages in arts, science, and technology.
Program Belajar / Learning Program

Lokakarya Warung Ramah akan dilaksanakan oleh: Representatives of Warung Ramah to the OK. Pangan
2017 Workshop Program include:
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

Agus Tri Budiarto (Timbil)


Sehari-hari, Timbil senang melakukan eksperimen, Agus Tri Budiarto (Timbil)
mungkin sebagai kelanjutan praktik kuliahnya di Teknik Timbil enjoys doing experiments on daily basis,
Kimia UPN-Veteran. Sejak 2003, Timbil aktif mendalami perhaps as a continuation of his studies. He is
permasalahan ekologi lokal dan gerakan biopunk. engaged in the local ecological issues and biopunk
Ia pernah bereksperimen dalam memperkenalkan movement since 2003. He now splits his time
burung hantu sebagai predator alamiah tikus, demi between Warung Ramah and Lifepatch, a community
menghindari penggunaan pestisida berbahaya untuk that seeks to blend arts, science, and technology.
hama tikus. Timbil juga aktif di inisiatif Lifepatch.
Mohammad Fadhol (Dholy Husada)
Mohammad Fadhol (Dholy Husada) Dholy claims to be an herbalist who gains his
Dholy mengaku sebagai seorang peramu tradisional knowledge through multiple experiments. Apart
yang ilmunya didapat melalui praktik. Selain meramu from making jamu—or traditional drinks made from
jamu, Dholy juga ahli mencampur minuman alkohol. herbs—he is also an expertise in mixing alcoholic
Bersama Timbil, ia mendirikan Warung Ramah. drinks. Along with Timbil, he founded Warung Ramah.

Lokakarya I: Membuat Keranjang Takakura Workshop I: Making Takakura Basket


Dalam lokakarya ini, Warung Ramah akan membagi In this workshop, Warung Ramah shows the
cara membuat keranjang Takakura, yang merupakan participants how to make a Takakura Basket, which
keranjang pembuatan kompos. Kompos tersebut is used to make compost. The compost produced by
dapat digunakan sebagai pupuk dalam pertanian Takakura Basket can be employed as a fertilizer for
domestik. Materi ini akan disampaikan oleh Agus Tri our domestic cultivation. The workshop is led by Agus
Budiarto (Timbil). Tri Budiarto (Timbil).
Tanggal : 22 Juli 2017 Date : July 22, 2017
116 Tempat : Gudang Sarinah Venue : Gudang Sarinah Ekosistem
Pukul : 13.00 – 16.00 Time : 13.00—16.00 WIB

Lokakarya II: Penyulingan Bahan Bakar Alternatif Workshop II: Refining Alternative Fuels
Dalam sesi ini, Warung Ramah akan memberikan In this session, Warung Ramah talks about Ethanol
informasi seputar penyulingan etanol untuk kebutuhan distillation for alternative energy source. The
bahan bakar. Lokakarya ini akan dipandu oleh Agus Tri workshop is led by Agus Tri Budiarto (Timbil).
Budiarto (Timbil). Date : July 26, 2017
Tanggal : 26 Juli 2017 Venue : Gudang Sarinah Ekosistem
Tempat : Gudang Sarinah Time : 15.00—18.00 WIB
Pukul : 15.00 – 18.00 WIB

Lokakarya III: Meramu Jamu Workshop III: Making Herbal Medicine


Dalam sesi ini, Warung Ramah akan memandu In this session, Warung Ramah shows the
sebuah lokakarya membuat jamu dengan bahan participants how to make herbal medicine from
tumbuh-tumbuhan dari sekitar Gudang Sarinah available plants surrounding Gudang Sarinah
Ekosistem. Lokakarya ini akan dipandu Mohammad Ekosistem. The workshop is led by Mohammad
Fadhol (Dholy Husada). Fadhol (Dholy Husada).
Tanggal : 30 Juli 2017 Date : July 30, 2017
Tempat : Gudang Sarinah Venue : Gudang Sarinah Ekosistem
Pukul : 10.00 – 11.00 Time : 10.00—11.00 WIB
OK. Pangan 2017

117
Program Belajar / Learning Program

Pemutaran Film “Sentral dan Periferal, Internal dan Eksternal”


Film Screening “Central and Peripheral, Internal and External”
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

July 6 – August 10, 2017

K urasi Pemutaran Film dalam Program Belajar OK.


Pangan 2017 ini mempunyai tiga perhatian utama. T he film screening program’s curatorial in the OK.
Pangan 2017 Learning Program has three main goals:

Pertama, mengajak audiens festival OK. Pangan First and foremost, inviting the audience to put ‘pangan’
untuk meletakkan tema “Pangan” sebagai kerangka or ‘food’ as the contextual framework, allowing audience
kontekstual, demi memaksimalkan peluang eksplorasi to explore various artistic and aesthetic perspectives
sudut pandang artistik dan estetika mengenai pertaining to the development of media technology. In
perkembangan teknologi media. this program’s context, film—and its use of language—
embodies the said media technology.
Dalam konteks program ini, teknologi media tersebut
adalah film, termasuk “bahasa”-nya. The film screening program aims at presenting films
that employ diverse “language styles”. This is because
Tujuan Pemutaran Film OK. Pangan 2017 adalah the development of media technology should also be
menyajikan tontonan dengan “gaya bahasa” measured by the technology’s “utterance style”. The
yang beragam. Alasannya adalah, signifikansi development of media technology should translate to
perkembangan teknologi media seharusnya juga not only being able to present “new forms” in terms
diukur dari “gaya tutur” teknologi tersebut, sebab of function and physicality, but also being able to give
perkembangan teknologi media bukan berarti hanya us a new way of understanding an issue.
menampilkan teknologi dalam “bentuk baru” secara
fisik dan fungsi, namun juga memberikan cara baru Secondly, the film screening program’s curatorial
118 bagi kita untuk memahami suatu isu. is intended to widen and deepen the audience’s
understanding of food, so the public would not see
Kedua, kuratorial program Pemutaran film ini juga food only as something we put on our mouth, but also
berupaya untuk memperluas pemahaman audiens as something connected to a much larger contexts,
mengenai pangan, dengan sudut pandang “pangan such as culture and politics. ‘Pangan’ or ‘food’ can be
bukan hanya persoalan makanan”. Artinya, “pangan” a keyword to categorize occurrences or concepts that
sebenarnya terkait dengan aneka persoalan yang jauh are closely associated with how humans socialize
lebih besar daripada sekedar memasukkan makanan with each other, or with their environment.
ke mulut.
Thirdly, the program’s curatorial also supports the
“Pangan” bisa menjadi kata kunci untuk main agenda of Forumsinema—a screening space that
mengkategorisasikan berbagai peristiwa ataupun lends its venue for OK. Pangan 2017 Film Screening
konsep yang berhubungan erat dengan cara manusia Program—which is creating an “alternative education
berinteraksi dengan sesamanya atau lingkungannya. space” and “dialogue space” about film and cinematic
culture. Thus, the films curated in this program are
Ketiga, kuratorial ini juga berupaya mendukung deliberately selected as the subject-matter. It is hoped
agenda utama Forumsinema—venue program that the films can trigger the audience to discuss the
Pemutaran Film OK. Pangan 2017—dalam history and development of cinema.
mewujudkan “ruang pendidikan alternatif” dan “ruang
dialog” tentang film dan kebudayaan sinema. Maka Based on the said curatorial, the films in this program
film-film yang dikurasi dalam program ini sengaja are selected based on their story-telling styles. The
OK. Pangan 2017

dipilih sebagai subject matter. Harapannya, film-film main attention is, how far the film directors are
ini bisa memicu proses saling berbagi mengenai able to implement their ‘visual literature’ to enrich
sejarah dan perkembangan sinema. our vocabulary and articulation. For example, this
film screening program selects films from both
Mengacu kepada kurasi di atas, film-film dalam documentary and fictional genre, to emphasize that
program ini dipilih berdasarkan eksplorasi gaya aside from presentation format, films are also about
tutur ceritanya. Pokok perhatiannya ialah, sejauh apa styles of visual language.
wawasan “kesusasteraan visual” sang sutradara—
yang diimplementasikan lewat karya filmnya—bisa In addition, although the selected films in this
memperkaya kosakata dan artikulasi kita. Misalnya, program do not put the ‘food’ theme at the center of
program Pemutaran Film ini mencampur karya their narration, they have references to a myriad of
dokumenter dan karya fiksi, untuk menegaskan bahwa sociopolitical events that become the background of
film adalah persoalan gaya bahasa visual, terlepas dari issues associated with food, which is in line with OK.
format penceritaannya. Pangan 2017’s main theme.

Selain itu, sejalan dengan konsep tema OK. Pangan


2017, film-film yang dipilih untuk program ini bukanlah
film-film yang meletakkan “makanan” sebagai
sentral narasinya, namun film-film yang memiliki
referensi terkait peristiwa-peristiwa sosiopolitik yang
melatarbelakangi isu “pangan”. 119
Program Belajar / Learning Program

Jadwal Pemutaran Film OK. Pangan 2017


OK. Pangan 2017 Film Screening Schedules
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

La Terra Trema (atau Bumi Bergolak) La Terra Trema (“Earth Trembles”)


Luchino Visconti, 1948, Italia, 2 jam 45 menit Luchino Visconti, 1948, Italy, 2 hours 45 minutes
Sinopsis : Di pedesaan Sisilia, para nelayan hidup Synopsis: In rural Sicily, fishermen live at the mercy of
prihatin akibat para pedagang dan tengkulak the greedy wholesalers. One family risks everything to
yang serakah. Sebuah keluarga mempertaruhkan buy their own boat and operate it independently.
segalanya untuk membeli kapal mereka sendiri dan Venue : Forumsinema
mengoperasikannya secara mandiri. Date and Time : Thursday, July 6, 2017 at 19.00 WIB
Tempat : Forumsinema
Waktu : Kamis, 6 Juli 2017, 19.00 WIB Luchino Visconti (1906—1976) was an Italian film
director. He was one of the first people to advance
Luchino Visconti (1906-1976) adalah sutradara Italia. Italian neorealism. His famous works include Rocco
Ia termasuk salah satu penggerak awal sinema and His Brothers (1960), The Leopard (1963), and
neorealisme Italia. Karya-karyanya yang terkenal Death in Venice (1971).
antara lain Rocco and His Brothers (1960), The Leopard
(1963), dan Death in Venice (1971).

Riso Amaro (atau Bitter Rice) Riso Amaro (“Bitter Rice”)


Giuseppe De Santis, 1949, Italia, 1 jam 48 menit Giuseppe De Santis, 1949, Italy, 1 hour 48 minutes
Sinopsis : Mengisahkan tentang dua kriminal, Synopsis: Francesca and Walter are two-bit
Francesca dan Walter, yang menyusup ke dalam camp criminals in Northern Italy. Francesca, in an effort
pertanian di Po Valley, Italia Utara, demi menghindari to avoid the police, joins a group of women rice
120 kejaran polisi. Pertemuan mereka dengan Silvana dan workers in Po Valley, North Italy, where she meets
Marco mengubah orientasi mereka. Hal ini membawa the voluptuous peasant rice worker, Silvana, and the
mereka masuk ke dalam hubungan dan konflik rumit soon-to-be-discharged soldier, Marco. Walter follows
yang melibatkan perampokan berencana, kegembiraan her to the rice fields, and the four characters become
hasil panen, percintaan segitiga, dan pembunuhan. involved in a complex plot involving robbery, love
Tempat : Forumsinema triangle, and murder.
Waktu : Kamis, 13 Juli 2017, 19.00 WIB Venue : Forumsinema
Date and Time : Thursday, July 13, 2017 at 19.00 WIB
Giuseppe De Santis (1917-1997) adalah sutradara
Italia. Ia dikenal sebagai salah satu pembuat film Giuseppe De Santis (1917–1997) was an Italian film
neorealist paling idealis pada tahun 1940-an dan director. He was one of the most idealistic neorealist
1950-an. Ia menulis dan menyutradarai film yang filmmakers of the 1940s and 1950s who wrote and
mengangkat isu-isu reformasi sosial. directed films punctuated by ardent cries for social
reforms.
OK. Pangan 2017

Neak sre (atau The Rice People) Neak Sre (“The Rice People”)
Rithy Panh, 1994, Kamboja, 2 jam 5 menit Rithy Panh, 1994, Cambodia, 2 hours 5 minutes
Sinopsis : Situasi kehidupan pasca rezim otoriter di Synopsis: Life after the fall of the authoritarian
Kamboja memaksa pasangan suami-istri, Om dan regime in Cambodia was hard and unsettling. This
Po, untuk bertahan dengan kesulitan ekonomi. Usaha condition forced a couple, Om and Po, to survive
pertanian yang mereka miliki pun mengalami krisis. amidst the economic downfall. Their agricultural
Om, sang ibu, mengalami gangguan jiwa tatkala business was on decline, and Om, the mother, was
ditinggal mati suaminya. Si sulung, Sakha, akhirnya suffering from mental disorder following the death of
menjadi tulang punggung keluarga yang terus her husband. Sakha, her first child, finally became the
mengusahakan eksistensi lahan pertanian mereka, family’s breadwinner who relentlessly endeavored to
sembari merawat ibu dan adik-adiknya. keep their agricultural business going, while taking
Tempat : Forumsinema care of her mother and siblings.
Waktu : Kamis, 20 Juli 2017, 19.00 WIB Venue : Forumsinema
Date and Time : Thursday, July 20, 2017 at 19.00 WIB
Rithy Panh (1964) adalah sutradara Kamboja yang
diakui di lingkungan kritikus dan pengamat film Rithy Panh (1964) is an internationally-acclaimed
tingkat internasional. Karya-karyanya sering kali Cambodian film director. Most of his works are focused
berfokus pada situasi masyarakat pasca-rezim on the post-Khmer Rouge conditions in Cambodia.
Khmer Merah di Kamboja.

Food Food
Gordon Matta-Clark, 1972, Amerika Serikat, 43 menit Gordon Matta-Clark, 1972, United States, 43 minutes 121
Sinopsis : Film ini mendokumentasikan sebuah Synopsis: This film documents a legendary
restoran legendaris di SoHO, New York, bernama FOOD, restaurant in SoHo, New York, called FOOD. The
yang dikelola oleh sejumlah seniman pada tahun 1971- restaurant as operated by a group of artists from
1974, sebagai bagian dari proyek seni konseptual. 1971 to 1974 as a part of a conceptual art project.
Seniman-seniman tersebut aadlah Gordon Matta-Clark, The artists are Gordon Matta-Clark, Carol Goodden,
Carol Goodden, dan Tina Girouard. Restoran ini dikelola and Tina Girouard. Owned and operated by Caroline
sebagai tempat pertemuan para seniman dan aktor Goodden, FOOD was designed and built largely by
kebudayaan, serta dijadikan tempat penyelenggaraan Matta-Clark, who also organized art events and
berbagai acara kebudayaan. Film ini menampilkan performances there. As a social space, meeting
rekaman aktivitas restoran, mulai dari kegiatan ground, and ongoing art project for the emergent
berbelanja bahan masakan di pasar, menyiapkan downtown artists’ community, FOOD was a landmark
hidangan, hingga kegiatan bersih-bersih menjelang that still resonates in the history and mythology of
restoran tutup. Sebagai proyek di sebuah daerah yang SoHo in the 1970s.
tengah berkembang kala itu, FOOD masih bergema Venue : Forumsinema
dalam sejarah mitologi SoHO tahun 1970-an. Date and Time : Thursday, July 27, 2017 at 17.00 WIB
Tempat : Forumsinema
Waktu : Kamis, 27 Juli 2017, 17.00 WIB Gordon Matta-Clark (1943—1978) was an American
artist best known for his site-specific artworks he
Gordon Matta-Clark (1943-1978) adalah seniman made in the 1970s. FOOD was one of his conceptual
Amerika yang terkenal dengan karya-karya seni site- art projects, run along with Carol Goodden. FOOD has
Program Belajar / Learning Program

specific-nya pada era ‘70-an. FOOD adalah salah satu continued to inspire quite a lot of experiments in the
proyek seni konseptualnya bersama Carol Goodden realm of performance art and public art to this day.
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

yang hingga kini menginspirasi cukup banyak ragam


eksperimen di ranah seni performans dan seni publik.

Asal-Usul Makanan (atau Genèse d’un repas) The Origin of a Meal (“Genèse d’un repas”)
Luc Moullet, 1979, Prancis, 1 jam 55 menit Luc Moullet, 1979, France, 1 hour 55 minutes
Sinopsis : Karya dokumenter yang menginvestigasi Synopsis: This documentary traces the chain of
rantai produksi pangan oleh perusahaan-perusahaan food production by companies in three continents
di tiga benua (Prancis, Eropa Barat; Senegal, Afrika (France in Western Europe, Senegal in West Africa,
Barat; dan Ekuador, Amerika Selatan). Moullet and Ecuador in South America). Moullet analyzes
menganalisa dampak globalisasi dan diskriminasi the impacts of globalization and race-based
rasial yang terjadi di era masyarakat konsumeristik, discrimination that take place amid consumerist
sehubungan dengan eksploitasi buruh yang terjadi di societies, in relation to labor exploitation across the
negara-negara “Dunia Ketiga”. Film ini hadir sebagai Third World countries. This film maps the geopolitics
esai yang memetakan geopolitik pangan, sekaligus of food, and also a self-critic of the state, corporation,
otokritik terhadap negara, korporasi, moral publik, juga public morals, and even Moullet’s profession as a film
terhadap profesi sang sutradara sendiri. director himself.
Tempat : Forumsinema Venue : Forumsinema
Waktu : Kamis, 27 Juli 2017, 19.00 WIB Date and time : Thursday, July 27, 19.00 WIB

Luc Moullet (1937) adalah kritikus dan sutradara Luc Moullet (1937) is a French critic and film director
Prancis, juga anggota gerakan New Wave Prancis. and is a member of the Nouvelle Vague or French
Meskipun tidak pernah sukses secara komersil, New Wave. Although he has never reaped significant
karya-karya Moullet dianggap sebagai salah satu commercial success, his works are deemed as one of
122 yang terpenting dalam perkembangan sinema the most important in French and the world cinemas.
Prancis dan dunia.

Dongeng Rangkas Dongeng Rangkas


(atau Rangkasbitung: A Piece of Tale) (“Rangkasbitung: A Piece of Tale”)
Hafiz Rancajale, 2011, Indonesia, 1 jam 15 menit Hafiz Rancajale, 2011, Indonesia, 1 hour 15 minutes
Sinopsis : Secuil kisah dari Rangkasbitung Synopsis: This film tells of the lives of two tofu sellers,
yang aktivitas masyarakatnya diwakili oleh Kiwong and Iron, who live in Rangkasbitung around the
sosok dua penjual tahu; Kiwong dan Iron. Dua Reformation era (post-19980). Living at the heart of a
tokoh ini merupakan dua pemuda yang hidup di slowly developing town amid the hustle and bustle of
Rangkasbitung, pada masa pasca-Reformasi 1998. Di rapid national development, Kiwong and Iron make a
tengah kota yang tumbuh lambat di antara hingar- living out of selling tofu. Though the future looks bleak
bingar pembangunan pasca-Reformasi ini, Kiwong and unsettling, the two still believe that one day their
dan Iron hidup sederhana sebagai pedagang tahu, dreams will come true. Kiwong envisions a better life
namun tetap memegang teguh mimpi-mimpi mereka. for himself and his family, while Iron discovers that to
Kiwong bermimpi menjadi pemuda yang lebih baik, him, music is a God-given treasure. He is determined
dan membuat keluarganya juga hidup lebih baik. to further explore and unleash his potentials through
Sedangkan Iron percaya, musik adalah anugrah the ‘underground music.’
Tuhan, dan ia ingin terus mengembangkan fantasi Venue : Forumsinema
musiknya di jalur ‘underground’. Date and time : Thursday, August 3, 2017 at 19.00 WIB
OK. Pangan 2017

Tempat : Forumsinema Hafiz (1971) is an Indonesian artist, actor, and film


Waktu : Kamis, 3 Agustus 2017, 19.00 WIB director. After completing his studies at Jakarta
Institute of Arts in 1994, he co-founded Forum
Hafiz (1971) adalah seniman, kurator, dan sutradara Lenteng and Ruangrupa. Hafiz is a prominent figure
Indonesia. Menamatkan studi seninya di Institut in the development of experimental and documentary
Kesenian Jakarta tahun 1994, ia adalah salah satu films in Indonesia and Southeast Asia.
pendiri Forum Lenteng dan ruangrupa. Hafiz adalah
salah satu figur penting dalam perkembangan
sinema dokumenter dan eksperimental di Indonesia
dan Asia Tenggara.

Kaki Kôba (atau The Oyster Factory) Kaki Kôba (“The Oyster Factory”)
Kazuhiro Soda, 2015, Jepang, 2 jam 25 menit Kazuhiro Soda, 2015, Japan, 2 hours 25 minutes
Sinopsis : “Oyster Factory” (Kaki Kôba) adalah film Synopsis: “Oyster Factory” (Kaki Kôba) is a
dokumenter yang mengamati dan menggambarkan documentary film that observes and portrays the
kompleksitas dari pabrik kecil yang memproduksi complexities of a small oyster processing factory,
tiram, termasuk kehidupan para nelayan dan buruh including the lives of the factory’s laborers and
pabrik itu. Di Ushimado, Jepang, kekurangan tenaga fishermen. In the Japanese town of Ushimado, labor
kerja yang diakibatkan oleh krisis kependudukan shortage is a serious problem due to its population’s
merupakan masalah serius. Secara tradisional, industri rapid decline. Traditionally, oyster shucking has
tiram telah menjadi industri utama penduduk lokal. been a job for the local townsmen, but for the last
Namun beberapa tahun belakangan, beberapa pabrik few years, some of the factories have had to employ
tiram harus mempekerjakan pekerja asing agar foreigners in order to keep functioning. Hirano’s
industri ini tetap berjalan. Pabrik tiram Hirano tidak oyster factory has never employed any outsiders, but
pernah mempekerjakan orang luar, namun akhirnya finally decides to bring in two workers from China.
memutuskan untuk membawa dua pekerja dari Cina. Will all the employees get along? This documentary 123
Akankah semua karyawan bisa bergaul? Dokumenter follows their everyday lives, which is undergoing
ini mengikuti kehidupan keseharian mereka, yang gradual and inevitable changes, due to globalization
harus menghadapi perubahan bertahap yang tak and urban depopulation.
terelakkan, akibat globalisasi dan depopulasi kota. Venue : Forumsinema
Tempat : Forumsinema Date and time : Thursday, August 10, 2017 at 19.00 WIB
Waktu : Kamis, 10 Agustus 2017, 19.00 WIB
Kazuhiro Soda (1970) is a Japanese film director
Kazuhiro Soda (1970) adalah sutradara asal Jepang who is based in New York. He is well known for his
yang berbasis di New York, Amerika. Ia dikenal dengan observational style in film production. His works
gaya “observasional”-nya dalam memproduksi film. include Campaign (2007), Mental (2008), Peace (2010),
Karya-karyanya antara lain Campaign (2007), Mental Theatre 1 and 2 (2012), and Campaign 2 (2013).
(2008), Peace (2010), Theatre 1 and 2 (2012), dan
Campaign 2 (2013).
Program Belajar / Learning Program

BINCANG SENIMAN dan OPEN HOUSE - OPEN LAB


ARTIST TALKS and OPEN HOUSE – OPEN LAB
PROGRAM PENDUKUNG SUPPORTING PROGRAM

July 23 – August 06 2017

P rogram Bincang Seniman dan Open House Open


Lab mengundang beberapa seniman yang terlibat
di dalam program Pameran, Pertunjukan, dan Open
T he Artist Talk and Open House – Open Lab
programs are inviting the artists involved in the
exhibitions, performances, and Open Lab to share
Lab, untuk berbagi pengalaman artistiknya selama with the audience their experiences working with
ini, terutama karya-karya yang membahas persoalan Open Lab in Indonesia, or experiences in art world,
pangan, dan atau membagi pengalamannya selama particularly about the artworks that bring up the
bekerja bersama Open Lab di Indonesia. theme of food.

Bincang Seniman Artist Talks


Minggu, 23 Juli 2017, pukul 13.00-15.00 WIB Sunday, July 23, 2017 at 13:00 – 15:00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Ary Sendy, Tadasu Takamine. Speakers: Ary Sendy, Tadasu Takamine.
Moderator: Renan Laru-an Moderator: Renan Laru-an

Senin, 24 Juli 2017, pukul 15.00-18.00 WIB Monday, July 24, 2017 at 15:00 – 18:00 WIB
Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem Hall A1, Gudang Sarinah Ekosistem
Pembicara: Ales Cermak, Saleh Husein, Gelar Agryano Speakers: Ales Cermak, Saleh Husain, Gelar Agryano
Soemantri. Moderator: Mahardika Yudha Soemantri. Moderator: Mahardika Yudha.

Open House Open Lab Open House Open Lab


124 Jumat, 28 Juli 2017, pukul 19.30-selesai WIB Friday, July 28, 2017 at 19:30 – finished WIB
Ruang Open Lab Open Lab Room
Performans dan Pembicara: Bakudapan Performer and speaker: Bakudapan

Minggu, 30 Juli 2017, pukul 14.00-18.00 WIB Saturday, July 30 at 14:00 – 18:00 WIB
Ruang Open Lab Open Lab Room
Pembicara: Julian Abraham, Warung Ramah, Arne Speakers: Julian Abraham, Warung Ramah, Arne
Hendriks, Syaiful ‘Tepu’ Garibaldi. Hendriks, Syaiful ‘Tepu’ Garibaldi.
Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri Moderator: Marcellina Dwi Kencana Putri

Minggu, 6 Agustus 2017, pukul 13.00-15.00 WIB Sunday, August 6, 2017 at 13:00 – 15:00 WIB
Ruang Open Lab Open Lab Room
Pembicara: Mark Sanchez, Minerva Co-Lab, pppooolll. Speakers: Mark Sanchez, Minerva, Pppooolll.
Moderator: Bellina Erby Moderator: Bellina Erby
OK. Pangan 2017

TUR BERSAMA KURATOR


TOUR WITH CURATORS
August 12-13, 2017

Jumat - Sabtu, 12 - 13 Agustus 2017, Friday to Saturday, August 12 – 13, 2017


pukul 15.00 - 18.00 WIB at 15:00 – 18:00 WIB
Hall A4, RURU Gallery, Ruang Open Lab, Kebun Hall A4, RURU Gallery, Open Lab Room, Kebun
Pancoran Pancoran
Pembicara: Renan Laru-an & Julia Sarisetiati Speakers: Renan Laru-an & Julia Sarisetiati

P rogram Tur Bersama Kurator akan menelusuri


gagasan artistik kuratorial yang disajikan dalam
program Open Lab dan Pameran, bersama kurator
T he Tour with Curator program explores the art
ideas of the curatorial practice presented in Open
Lab and Exhibitions in cooperation with the curators
OK. Pangan OK. Video - Indonesia Media Arts Festival of OK. Pangan OK. Video - Indonesia Media Arts
2017, Renan Laru-an dan Julia Sarisetiati. Program Festival 2017, Renan Laru-an, and Julia Sarisetiati.
ini menjadi ruang dialog, baik tentang tema pangan The program is meant to be a venue for the dialog
di Jakarta, Indonesia, regional, maupuj global, on food, media arts and other topics that intersect
tentang seni media, dan juga gagasan-gagasan with the theme of the festival, which are pertinent
lain yang beririsan dengan tema besar festival. in Jakarta, Indonesia, the region and the world.
Dialog terbuka ini diharapkan akan terjadi interaksi The open dialog is expected to create space for
langsung antara pengunjung festival, kurator, dan direct interactions among visitors, curators, and the
penyelenggara festival. committee of the festival.

BIT 1.3 - Jam Session Multimedia Performance 125

BIT 1.3 – Jam Session Multimedia Performance


July 29, 2017

Sabtu, 29 Juli 2017, pukul 19:00 WIB-selesai


Saturday, July 29, 2017 at 19:00 – finished

B IT - Jam Session Multimedia Performance


merupakan program pertunjukan multimedia
yang diselenggarakan oleh OK. Video sejak Februari B IT – Jam Session Multimedia Performance is
a multimedia performance held by OK. Video;
2017. Program ini menjadi ruang percobaan untuk it has been running since February 2017. This
melakukan eksplorasi dan spekulasi narasi mekanis program serves as an experimental platform for
dan narasi teknologis terhadap keterbatasan, the exploration and speculation of mechanical and
kelebihan, atau kemungkinan-kemungkinan lain dari technological narratives on the limits, advantages,
visual, bunyi, bau, dan bentuk-bentuk lainnya yang or other possibilities in terms of vision, sound, smell,
dihasilkan oleh sistem komputasi informasi dan and other forms produced by the computational
komunikasi, pertukaran sistem, maupun kombinasi system of information and communication, exchange
dari peranti lunak, peranti keras dan peranti periferal of systems, or the combination of softwares,
dari komputer, teknologi, mesin-mesin, dan manusia. hardwares, and peripheral devices of computer,
technology, machines, and humans.
PROGRAM RESIDENSI KURATOR

G
oethe-Institute menawarkan kesempatan Evolution, serta Hybrid Layers. Menurut Sabiha, hal
bagi para pelaku seni di Jerman untuk yang menarik dari pekerjaannya sebagai kurator seni
mewujudkan proyek-proyek di luar Jerman kontemporer adalah mendapatkan kesempatan untuk
yang berhubungan dengan Goethe-Institute, sekaligus menunjukkan perkembangan sosial dan politik terkini,
membangun jejaring artistik. Melalui pertukaran merefleksikannya melalui berbagai kanal dan bentuk,
langsung dengan skena kesenian lokal, rencana sekaligus membuka perspektif dan pemikiran baru.
dan/atau produksi proyek dapat dikembangkan dan
diimplementasikan secara konkret. Program ini juga Selama masa residensi, Sabiha akan berusaha lebih
akan memperdalam keberlangsungan jejaring dengan dalam memahami Jakarta, di luar penggambaran
institusi budaya dan seniman, membuka percakapan media-media barat: sebuah megacity yang semrawut
antar budaya, serta memperkaya wawasan pelaku seni dan kompleks, atau posisinya sebagai pusat ekonomi,
terpilih serta skena kesenian lokal. politik, dan pendidikan di Asia Tsenggara. Melalui
kontak dan pertukaran langsung dengan para warga
Melalui program ini, kurator Sabiha Keyif terpilih untuk Jakarta—seniman, musisi, periset dan masyarakat dari
tinggal selama 4-6 minggu di Jakarta, Indonesia mulai berbagai latar belakang pekerjaan—Sabiha tertarik
pertengahan Oktober 2017, dengan OK. Video sebagai untuk fokus di bidang budaya, tradisi, globalisasi,
mitra residensi. arsitektur, teknologi dan infrastruktur baru, serta
mengatasi kesenjangan informasi berbasis media dan
Setelah menamatkan pendidikan sejarah seni di Kiel realita sehari-hari.
dan Braunschweig dan terlibat dalam proyek pameran
di Wolfsburg dan New York, Sabiha mulai bekerja untuk Beragam impresi dan perspektif multidimensional
ZKM (Zentrum für Kunst und Medientechnologie), ini akan menjadi basis bagi Sabiha untuk menyusun
Pusat Teknologi Seni dan Media di Karlsruhe di sebuah presentasi akhir, misalnya pameran, publikasi,
departemen penelitian untuk studi global. Ia mulai atau presentasi berbasis daring dan mengintegrasikan
menjadi kurator pada tahun 2015. Beberapa pameran dengan praktik kuratorialnya.
yang pernah ia kurasi adalah aCtIVISm global, Exo-
FESTIVAL UK/ID
F
estival UK/ID adalah bagian dari Inggris/
Indonesia 2016-18, sebuah program tiga tahun
yang sedang berjalan untuk membangun
hubungan-hubungan baru antara para penggiat
kreativitas muda di Inggris dan Indonesia.

Festival Inggris/Indonesia pertama ini


mempertemukan beberapa pemikiran kreatif terbaik
dari anak-anak muda Inggris dan Indonesia. Antara
tanggal 18 Oktober sampai 10 Desember 2016, kami
mendengar kembang api sonik dan seni pop 8-bit, kami
melihat sisi lo-fi hi-tech dan masa depan alternatif
dari dunia mode, kami mendengar kisah-kisah kuno
yang dikreasikan ulang menjadi kisah versi abad 21,
serta perspektif yang berbeda tentang disabilitas.
Pada intinya, kerjasama Inggris dan Indonesia bisa
menghasilkan hal-hal yang menakjubkan.

Dan ini baru permulaannya. Dengan membangun


ratusan hubungan baru, kita akan melihat Inggris dan
Indonesia bekerja sama lebih erat selama bertahun-
tahun ke depan.
OK. Pangan 2017

ORGANIZATION
Artistic Board PROGRAM CATALOG Volunteers
ruangrupa Workshop Editor in Chief Adhina Nur Faeratina
Dirdho Adityo Laila Achmad Adinda Octavia
Executive Director Film Screening Curator Translators Anggun Yulia
Mahardika Yudha Manshur Zikri Yoga Prasetyo Lordason Barlyant Vici Wijaya
Discussion Yos Kusuma Dian Pratiwi Willyarti
Managing Director Reza Hilmawan Layout Emir Kharisma
Afra Ramadhan Zulfikar Arief Farhan Ramadhan
SYMPOSIUM PROGRAM Gilang Pebrian
Administrator Coordinator COMMUNICATION Indira Febriany
Febriati Afra Ramadhan Media Relation Officer Irene Aprillia
Symposium Team Dita K Raharjo Jasmine Bunga
Database Renal Rinoza Kasturi Social Media Mahardhika
Samuel Bagas Dirdho Adityo Administrator Jasmine Khairiah

Ignatius Hernandi Gadis Fitriana Josephine Constance


Artworks Ken Ratri Hayuningtyas
Ayu Dila Martina Production Manager Sponsorship Officer Laras Silfia
Hauritsa Serrum Studio Dara Hanafi Larissa Atmawati
Lili Pertiwi
Desainer Art Handling Team Volunteer Coordinator Ma’arij Gheffiro
Zulfikar Arief Serrum Studio Nadine Gabrielle Marvin Fitzgeorge
Rizki Pasadana Sinema Kolekan Maura Mak
Hospitality Coordinator Mercy Cornelia
Curators Electronic Equipment Aditya Murti Muthi Ashriyanti
Julia Sarisetiati Gelar Agryano Soemantri Mutiara Choiriyah F 131
Renan Laru-an Opening Coordinator Niskala Utami

OPEN LAB PROGRAM Irvin Domi Pandu Hariyadi


Assistant Curators Coordinator Putri Rezekina
Leonhard Bartolomeus Raslene PHOTO AND VIDEO Rara Manda
Renal Rinoza Kasturi DOCUMENTATION Restika Nurdelia
Marcellina Dwi Kencana Coordinator Rizky Gaby Audi Vidya
Performance Program
Putri Panji Purnama Putra Sri Yulianti
Gema Laksmi
Bellina Erby Documentation Team Talitha Assyura
Angga Rekhsa Ramadhan Taufiq
Festival Guide Editor
LEARNING PROGRAM Ade Priyatna Kusuma Yosh Hafidh
Laila Achmad
Coordinator Farid Burhan
Berto Tukan Video Performance
Web Programmer and
Manager Administrator Sinema Pinggiran
Diah Kusumawardani JJ & Andang Kelana
MENGENAI OK.VIDEO
Getting To Know OK. Video

O K. Video - Festival Seni Media Indonesia adalah


acara seni media dua tahunan yang dilakukan
oleh OK. Video, sebuah divisi dari ruangrupa. Sejak
O K. Video – Indonesian Media Arts Festival is a
binneal media art event administered by OK.
Video, a division of ruangrupa. The core purpose of
dimulainya pertama pada tahun 2003, festival the festival has remained intact since its birth in
ini bertujuan untuk mengamati,, merekam dan 2003, that is, to observe, document, and examine the
mempelajari perkembangan teknologi media, yang developments of technological culture and media
telah mengubah perspektif dan perilaku masyarakat that have altered our attitudes and shaped our views
terhadap pandangan sekitarnya mereka. Seiring of the phenomena in our surroundings. Aside from
dengan festival seni media dua tahunan ini, OK. this binneal festival, OK. Video is also running several
Video juga menjalankan program lainnya, termasuk; other programs that include workshops, archives,
produksi, dokumentasi, penelitian, arsip, lokakarya dan research, as well as the production, documentation,
distribusi karya seni seni media di Indonesia. and distribution of media artworks in Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai