Tugas Akhir Makalah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama ada
manusia yang hidup dan bekerjasama dalam suatu kelompok. Jika kita melihat suatu
lembaga yang melatih dan memberikan suatu pelajaran yang akhirnya mereka
mendapat sertifikat dari proses pendidikan itu, maka disitu ada Administrasi
pendidikan.
Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam
pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia,
dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan
dan mencapai tujuan pendidikan. Dalam materi mengenai administrasi pendidikan, juga
akan dijelaskan pengertian administrasi pendidikan, ruang lingkup administrasi
pendidikan, fungsi administrasi pendidikan, proses administrasi pendidikan, tujuan
administrasi pendidikan dan manfaat administrasi pendidikan.
Sebuah organisasi juga sangat memerlukan yang namanya manajemen. Dengan
manajemen organisasi yang ada tentu akan berjalan dengan baik, efektif, efisien dan
mampu memcapai tujuannya. Manajemen dalam pendidikan merupakan keseluruhan
(proses) yang membuat sumber-sumber personil dan materil sesuai yang tersedia dan
efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsinya dengan
jalan mempengaruhi perbuatan orang-orang. Tanpa manajemen yang baik, maka
organisasi seperti hilang arah dalam mengembangkan potensinya. Jika kita melihat
suatu lembaga yang mempunyai suatu organisasi yang tersusun baik ataupun terencana,
maka di situ kita melihat ada sebuah Manajemen.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apa Pengertian Administrasi Pendidikan?
2. Apa Saja Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan?
3. Apa Saja Fungsi Administrasi Pendidikan?
4. Bagaimana Proses Administrasi Pendidikan?
5. Apa Tujuan Administrasi Pendidikan?
6. Apa Manfaat Administrasi Pendidikan?
7. Apa Pengertian Manajemen Pendidikan?

1
8. Apa Saja Unsur-Unsur Manajemen?
9. Apa Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan?
10. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Administrasi Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui Fungsi Administrasi Pendidikan.
4. Untuk Mengetahui Proses Administrasi Pendidikan.
5. Untuk Mengetahui Tujuan Administrasi Pendidikan.
6. Untuk Mengetahui Manfaat Administrasi Pendidikan.
7. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pendidikan.
8. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Manajemen.
9. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan.
10. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Administrasi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Nawawi (1997:5) menjelaskan, menurut asal katanya, administrasi berasal dari
bahasa latin administrare yang berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dari
perkataan itu terbentuk kata benda administration dan kata sifat administrativus yang
kemudian masuk ke dalam bahasa inggris administrasion. Perkataan itu selanjutnya
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi administrasi.
Soetopo dan Soemanto (1982:16) menjelaskan, kata administrasi diambil dari
istilah dalam bahasa Belanda administratie yang berarti setiap penyusunan keterangan-
keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk
memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya
dan dalam hubungannya satu sama lain.
Liang Gie (1986:30) menjelaskan, administrasi adalah segenap proses
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.
Yusuf Hadijaya (2012:3) menjelaskan, administrasi dapat diartikan sebagai
usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber baik personil maupun materil
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Hcrbert A. Simon dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2007:148)
menjelaskna, administrasi sebagai aktivitas kelompok (orang) yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, administrasi adalah suatu kegiatan pengendalian
suatu organisasi yang meliputi catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, dan
sebagainya yang bersifat teknis ketatusahaan dengan mendayagunakan semua sumber
baik personil maupun materil secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, Engkoswara (1987:42) menjelaskan,
administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu sebagai
ilmu dan sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu
mengandung pengertian bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk

3
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati.
Konsep administrasi jika di implementasikan pada kegiatan pendidikan, menjadi
administrasi pendidikan sebagai suatu proses sistem perilaku, mengandung arti bahwa
dalam penyelenggaraan pendidikan terjadilah suatu proses interaksi manusia dalam
sistem yang terarah dan terkoordinir dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Karena
itu, administrasi pendidikan merupakan serangkaian kegiatan atau proses yang
berurutan dan beraturan menggunakan prinsip-prinsip administrasi.
Kegiatan administrasi pendidikan dalam rangka memanfaatkan semua potensi
atau sumber daya yang tersedia, untuk mencapai tujuan yaitu kebutuhan yang
diperjuangkan agar terpenuhi secara efektif dan efisien. Kegiatan atau aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya ataupun pelaksanaannya disebut
fungsi. Aktivitas-aktivitas tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan dan diserahkan
menjadi tanggung jawab seseorang yang bertanggung jawab terhadap satuan organisasi
tertentu.
Dalam perkembangannya sebagai ilmu, administrasi pendidikan dibutuhkan
sebagai petunjuk atau arah dari pelaksanaan tata kelola baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alamnya, sehingga dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Pelaku administrasi pendidikan tentu harus memahami pelaksanaan didalamnya,
sehingga diperlukan ilmu-ilmu yang bersangkutpaut dalam pelaksanaannya.
Administrasi sebagai proses yaitu adanya urutan-urutan pelaksanaan terhadap
administrasi tiu sendiri. Pemimpin organisasi akan menentukan bagian-bagian kerja
yang disusunnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat efektif
dan efisien.
Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media untuk mencapai
tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Efektif tidaknya kegiatan
administrasi dapat dilihat pada (1) masukan yang merata, (2) keluaran yang banyak dan
bermutu tinggi, (3) ilmu dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang
sedang membangun, dan (4) pendapatan tamatan atau luaran yang memadai.
Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada (1) kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi,
(2) semangat bekerja yang besar, (3) kepercayaan berbagai pihak, dan (4) pembiayaan,
waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.

4
Jadi, administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan
pengintegerasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Di dalam proses administrasi
pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan
pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua
materi yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.
2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Sabri (2000:10) menjelaskan, ruang lingkup administrasi pendidikan sangat luas,
meliputi sekalian usaha, proses tindakan penyelenggaraan, pelayanan, bimbingan,
pengaturan dan mengawasi semua personal yang terlibat dalam kegiatan administrasi,
termasuk pula masalah kepemimpinan, bagaimana sikap dan sifat seseorang pemimpin
yang dikehendaki dalam pendidikan tipe-tipe kepemimpinan nama yang sesuai, syarat-
syarat apa yang diperlukan sebagai seorang pemimpin yang baik.
Menurut Purwanto (1974:11-12), ruang lingkup suatu Administrasi pendidikan
dikelompokkan kepada tujuh kelompok, yaitu:
a. Administrasi organisasi.
Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan bagian-
bagian yang ada dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan hubungan yang dapat
terjadi antara satu bagian dengan bagian yang lain baik secara vertical maupun
horizontal, struktur organisasi, pembagian tugas, dan lainnya.
b. Administrasi guru dan pegawai sekolah.
Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan dengan upaya
perencanaan, pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan pegawai, baik
edukatif (seperti guru) maupun pegawai non edukatif (pegawai tata usaha, pegawai
perpustakaan, dll).
c. Administrasi murid/siswa.
Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan yang
dilakukan berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan alumni, seperti mengatur
penerimaan siswa baru, pengelompokkan menurut jurusan, program bimbingan dan
penyuluhan, masalah kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan
lain-lain.

5
d. Administrasi tata usaha.
Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan administrasi pendidikan yang
mengelola pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan data dan dokumen yang dapat
dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat
menyurat serta laporan-laporan mengenai kegiatan sekolah.
e. Administrasi pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.
Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi pendidikan yang meliputi
perencanaan kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem yang dipergunakan,
penyusunan kalender akademik, sampai kepada evaluasi pelaksanaan kurikulum di
lapangan.
f. Administrasi perencanaan dan pendirian bangunan sekolah.
Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan sehubungan dengan semua
sarana dan prasarana yang langsung atau tidak langsung menunjang proses pendidikan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, seperti : pengaturan tata letak bangunan,
alat-alat sekolah, dan lain-lain.
g. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
Administrasi tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan administrasi
pendidikan yang mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu bisa
perseorangan atau orang tua siswa atau organisasi/lembaga lain yang dianggap
mendukung pencapaian tujuan proses pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3
(Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan), IKOMAH (Ikatan Orang Tua
Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan lain-lain.
h. Administrasi Pembiayaan
Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan yang berhubungan
dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai dari tingkat perencanaan sampai
pada pengukuran efisiensi biaya dalam proses pendidikan. Hal ini berhubungan dengan
administrasi uang SPP, DPP, Sumber-sumber keuangan lainnya, alokasi pembiayaan dan
pertanggung jawaban penggunaannya.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi (1997:14), ruang lingkup administrasi
pendidikan meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:
a. Manajemen administrasi. Bidang kegiatan ini bertujuan mengarahkan agar
semua orang dalam organisasi/ kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang
tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

6
b. Manajemen operatif. Kegiatan ini bertujuan mengarahkan dan membina agar
dalm mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, setiap
orang melaksanakannya dengan tepat dan benar.
3. Fungsi Administrasi Pendidikan
Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan
merumuskan kebijaksanaan umum. Sedangkan manajemen berfungsi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Banyak para ahli administrasi atau manajemen yang memberikan pendapatnya
mengenai fungis-fungsi dari sebuah administrasi. George R. Terry dalam Yusuf Hadijaya
(2012:13) mengemukakan empat fungsi yang terkenal dengan akronim POAC, yaitu:
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan), dan
Controlling (pengawasan).
Kemudian Henry Fayol menegemukakan lima fungsi, yaitu: Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian komando),
Coordinating (pengoordinasian), dan Controlling (pengawasan).
Selanjutnya, Luther M. Gullick mengemukakan tujuah fungsi yang terkenal
dengan akronim POSDCORB, yaitu: Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja), Directing (pemberian
bimbingan), Coordnating (pengkoordinasian), Reporting (pelaporan), dan Budgeting
(penganggaran).
Dan Harold Koontz dan O’Donnel mengemukakan lima fungsi yaitu: Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja),
Directing (pemberian bimbingan), dan Controlling (pengawasan).
Jadi dalam mengaplikasikan fungsi-sungsi administrasi di sini tergantung dengan
apa yang manajer inginkan dalam menjalankan organisasi yang dipimpinnya.
4. Proses Administrasi Pendidikan
Prihatin (2011:9) menjelaskan proses administrasi pendidikan diperlukan
berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan, salah satu pendekatan yaitu pendekatan
terpadu. Konsep Pendekatan administrasi terpadu ialah suatu pendekatan yang
dilandasi oleh norma dan keadaan yang berlaku, menelaah ke masa silam dan
berorientasi ke masa depan secara cermat dan terpadu dalam berbagai dimensi.

7
Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi koordinasi dan
pelaksanaanya ditunjang dengan konsep manajemen partisipatif.
Proses administrasi merupakan suatu kegiatan yang terus menerus, sistematis
dan tidak sembarangan atau asal saja melainkan secara teratur. Keraturan yang terus
menerus itu berorientasi terhadap pencapaian tujuan yang akan dicapai. Proses
pencapaian tujuan dilakukan melalui kerja sama dan usaha pemanfaatan orang-orang,
yang dibutuhkan melalui sumber daya-sumber daya yang tersedia.
5. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan. Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga
Negara yang memiliki kualitas, sesuai dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.
Asnawir (2005:10) menjelaskan, tujuan administrasi pendidikan pendidikan
pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena
sekolah merupakan sub sistem dari sistem pendidikan nasional, maka tujuan
administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah mempunyai tiga macam
jangkauan, yaitu: Pertama, tujuan jangka pendek dari administrasi pendidikan adalah
agar tersusun dan terlaksana suatu system pengelolaan komponen instrumental dari
proses pendidikan yang meliputi komponen siswa, pegawai guru, sarana/prasarana,
organisasi, pembiayaan, tata usaha dan hubungan sekolah dengan masyarakat, agar
terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara efektif yang menunjang tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Kedua, tujuan jangka menengah
administrasi pendidikan mengarah kepada pencapaian tujuan institusional setiap jenis
dan jenjang serta program pendidikan. Dan Ketiga, tujuan jangka panjang administrasi
pendidikan adalah tujuan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Asnawir (2005:11-12) lebih lanjut menjelaskan, disamping itu secara
operasional administrasi pendidikan bertujuan untuk:
a. Memudahkan pekerjaan administrasi dalam bidang pendidikan, memudahkan
proses pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang
diharapkan akan dapat menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam
bidang pendidikan yang sifatnya realistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai
penyelesaian masalah administrasi dalam bidang pendidikan yang dihadapi.

8
b. Menciptakan iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikan dan
memupuk kejujuran, amanah, keikhlasan dalam bekerja.
c. Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan.
d. Meningkatkan produktivitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas,
metode dan media dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan.
e. Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara terus menerus dalam melakukan pekerjaan yang
diemban.
f. Mengadakan perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan
seluruh aspeknya dan mendorong peserta didik dalam mencapai pertumbuhan
yang menyeluruh dan utuh, serta dapat melakukan penyesuaian dalam
masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
g. Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan
dalam masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikan dengan masyarakat/
lingkungan.
Selanjutnya, Sergiovanni Carver dalam Daryanto (2010:17), menjelaskan ada
empat tujuan administrasi, yaitu: efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan
menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja. Karena sekolah merupakan subsistem
pendidikan nasional, maka tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang
dilaksanakan disekolah juga bersumber dari tujuan pendidikan nasional. Di samping
tujuan administrasi pendidikan di Indonesia juga menunjang tercapainya tujuan
pendidikan nasional tersebut.
6. Manfaat Administrasi Pendidikan
Sabri (2000:9) menyebutkan manfaat administrasi pendidikan bagi seorang
tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi pendidikan adalah:
a. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangan masing-masing.
b. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
c. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
d. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.

9
Selanjutnya, Asnawir (2005:12) menjelaskan manfaat dari administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja tersebut.
b. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang
pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
c. Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori
pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai
aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
d. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan
masyarakat ke arah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.

B. Manajemen Pendidikan
1. Pengertian Manajemen Pendidikan
Menurut Terry dalam Mesiono (2012:2), manajemen adalah proses berbeda yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang dipertunjukkan untuk menentukan dan menyelesaikan tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan sumber-sumber daya manusia
yang lainnya.
Selanjutnya, Stoner dalam Handoko (2009:8) menjelaskan, manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kemudian, Agus Dharma (2004:1) menjelaskan manajemen adalah proses
mencapai hasil melalui dan dengan orang lain dengan memaksimumkan
pendayagunaan sumber daya yang tersedia.
Dan Millet dalam Syafaruddin dan Asrul (2014:63) mendefinisikan, manajemen
adalah proses mengarahkan dan memfasilitasi pekerjaan yang dilakukan orang-orang
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

10
Jadi dapat disimpulkan bahwa, manajemen adalah seni dalam memproses suatu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan secara efektif dan efisien
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam definisi manajemen pendidikan, menurut Purwanto dalam Kristiawan
(2017:2) adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar, seperti
mengenal perumusan policy, pengarahan usaha-usaha besar, koordinasi, konsultasi,
korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya sampai kepada usaha-usaha kecil
dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya.
Selanjutnya, menurut Usman dalam Kristiawan (2017:2), manajemen pendidikan
adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Arikunto dalam Sulistyorini (2014:11) menjelaskan, manajemen pendidikan
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengolahan usaha
kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya secara efektif dan
efisien.
Sedangkan menurut Nawawi dalam Kristiawan (2017:3), mengemukakan bahwa
manajemen pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan
rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan
atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha keria sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara
efektif dan efisien

11
2. Unsur-Unsur Manajemen
Memahami unsur-unsur manajemen sangat penting bagi setiap manajer. Karena
dari unsur-unsur yang ada di organisasi harus diatur sedemikian rupa agar organisasi
dapat berjalan secara efektif, efisien dalam mencapai tujuannya.
Mesiono (2012:7-8) menjelaskan, adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri
dari:
a. Men, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pemimpin maupun tenaga
kerja operasional/pelaksana. Dalam kaitannya dengan pendidikan, maka unsur-
unsur dapat berupa seorang pemimpin (kepala sekolah), tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, siswa, orang tua siswa dan stakeholders di lembaga pendidikan itu.
b. Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam kaitannya di dunia pendidikan, maka unsur ini berupa pembiayaan yang
ada di lembaga pendidikan tersebut.
c. Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.
Dalam kaitannya di dunia pendidikan, maka methods bisa berupa cara-cara
kepala sekolah, guru atau siswa belajar mengajar di lembaga pendidikan itu.
d. Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam
kaitannya di dunia pendidikan, bisa berupa kurikulum atau bahan ajar yang
dipergunakan guru dalam mengajar.
e. Machines, yaitu mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan
untuk mencapai tujuan. Dalam kaitannya di dunia pendidikan, bisa berupa
sarana prasarana pendidikan.
f. Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan. Dalam
hal pendidikan, bisa berupa jalur untuk naik ke tingkat selanjutnya ketika
seorang siswa telah menyelesaikan pendidikan sebelumnya.
3. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
Menurut Kurniadin dan Machali dalam Kristiawan (2017:5), tujuan dan manfaat
manajemen pendidikan antara lain: 1) terwujudnya suasana belajar dan proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatir, efektif, menyenangkan (PAlKEM); 2)
terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara: 3)
terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga

12
kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai manajerial); 4) tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien; 5) terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemnen pendidikan): 6) teratasinya mnasalah mutu pendidikan; 7) terciptanya
perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan akuntabel serta,
rneningkatnya citra pendidikan yang positif.
4. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Menurut Baharuddin dalam Kristiawan (2017:8-12) ruang lingkup manajemen
pendidikan antara lain sebagai berikut.
a. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi. dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efIsien. Manajemen
kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau penataan terhadap kurikulum secara
kooperatif. komperhensif, sistemnik dan sistemnatik yang diiadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau tuj uan
pendidikan.
b. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia
dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan elisien sehingga
semua personil sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tuiuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Personalia sekolah meliputi guru, dan pegawai
Iainnya.
c. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik mulai dari
masuk sampai dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan Iayanan sebaik
mungkin pada peserta didik. Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur
kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran
sehingga dapat berjalan Iancar, tertib dan teratur serta dapat memberikan kontribusi
bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan. Fungsi manajemen peserta didik adalah

13
sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
dari segi individualitas, sosial, aspirasi, kebutuhan atau potensinya.
d. Manajemnen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana
mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, proses kegiatan
manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan. pengadaan, pengawasan,
penyimpana inventarisasi, penghapusan dan penataan. Proses ini penting dilakukan
agar pengadaan sarana dan prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya.
e. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
melaksanakan dan mengavaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana
secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan yang baik
dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Dengan
tersedianya biaya, pencapaian tujuan pendidikan yang Iebih produktif, efektif, efisien
dan relevan memungkinkan kebutuhan akan segera terwujud.
f. Manajenwn Administrasi
Administrasi dalam perspektif manajemen dipandang mempunyai peran penting
sebagai kemampuan melihat masa depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu
melihat keadaan masa yang akan datang dan memnpunyai kesiapan untuk
menghadapinya. wujud dari hubungan administrasi dengan manajemen pendidikan
tampak pada aktivitas kepala sekolah sebagai pembuat keputusan dan penanggung
jawab penuh atas keputusan/kebiiakan yang dibuatnya.
g. Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan
menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi
untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. Kegiatan kehumasan di
sekolah tidak hanya cukup menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah,
melainkan juga haruis mengemukakan beberapa hal di antaranya: a) melaporkan
tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan: b) membantu Kepala Sekolah bagaimana usaha untuk rnemperoleh
bantuan dan kerja sama; c) menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh

14
bantuan: dan c) membantu peinimpin karena tugas-tuagasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak yang memerlukannya.
h. Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak
sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses
belajar. Jenis layanan khusus di lembaga pendidikan terditi atas perpustakaan sekolah,
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kantin,Tempat lbadah/Masjid, Unit Keamanan Sekolah.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi adalah suatu kegiatan pengendalian suatu organisasi yang meliputi
catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatusahaan dengan mendayagunakan semua sumber baik personil maupun materil
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh
pimpinan organisasi.
Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengerahan dan pengintegerasian
segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan. Di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha
orang-orang yang terlibat didalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu
diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif dan semua materi yang
diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efisien.
Ruang lingkup suatu Administrasi pendidikan dikelompokkan kepada tujuh
kelompok, yaitu: Administrasi organisasi, Administrasi guru dan pegawai sekolah,
Administrasi murid/siswa, Administrasi tata usaha, Administrasi pelaksanaan dan
pembinaan kurikulum, Administrasi perencanaan dan pendirian bangunan sekolah,
Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat, Administrasi Pembiayaan,
Pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan tujuan organisasi dan
merumuskan kebijaksanaan umum. Sedangkan manajemen berfungsi untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah dirumuskan.
Banyak para ahli administrasi atau manajemen yang memberikan pendapatnya
mengenai fungis-fungsi dari sebuah administrasi. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan),
Controlling (pengawasan), Commanding (pemberian komando), Coordinating
(pengoordinasian), Staffing (pengadaan tenaga kerja), Directing (pemberian
bimbingan), Reporting (pelaporan), dan Budgeting (penganggaran).
Jadi dalam mengaplikasikan fungsi-sungsi administrasi di sini tergantung dengan
apa yang manajer inginkan dalam menjalankan organisasi yang dipimpinnya.
Proses administrasi merupakan suatu kegiatan yang terus menerus, sistematis
dan tidak sembarangan atau asal saja melainkan secara teratur. Keraturan yang terus

16
menerus itu berorientasi terhadap pencapaian tujuan yang akan dicapai. Proses
pencapaian tujuan dilakukan melalui kerja sama dan usaha pemanfaatan orang-orang,
yang dibutuhkan melalui sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya merupakan alat
untuk mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena sekolah merupakan sub sistem dari
sistem pendidikan nasional, maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah mempunyai tiga macam jangkauan, yaitu: Pertama, tujuan jangka pendek dari
administrasi pendidikan adalah agar tersusun dan terlaksana suatu system pengelolaan
komponen instrumental dari proses pendidikan yang meliputi komponen siswa,
pegawai guru, sarana/prasarana, organisasi, pembiayaan, tata usaha dan hubungan
sekolah dengan masyarakat, agar terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara
efektif yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Kedua, tujuan jangka menengah administrasi pendidikan mengarah kepada pencapaian
tujuan institusional setiap jenis dan jenjang serta program pendidikan. Dan Ketiga,
tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah tujuan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang
mempelajari administrasi pendidikan adalah:
a. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangan masing-masing.
b. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
c. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
d. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.
e. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja tersebut.
f. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang
pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
g. Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori
pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai

17
aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
h. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan
masyarakat ke arah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.
Manajemen adalah seni dalam memproses suatu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses pengelolaan usaha keria sama sekelompok manusia yang tergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-
fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien
Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari: Men, Money, Methods, Materials,
Machines, Market,
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain: 1) terwujudnya suasana
belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatir, efektif, menyenangkan
(PAlKEM); 2) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara: 3) terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan sebagai manajerial); 4) tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien; 5) terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan
tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemnen pendidikan): 6) teratasinya mnasalah mutu pendidikan; 7) terciptanya
perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan akuntabel serta,
rneningkatnya citra pendidikan yang positif.
Ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain: Manajemen Kurikulum,
Manajemen Personalia, Manajemen Peserta Didik, Manajemnen Sarana dan Prasarana,
Manajemen Keuangan/Pembiayaan, Manajenwn Administrasi, Manajemen Humas, dan
Manajemen Layanan Khusus.

18
B. Saran
Dalam memahami teori-teori tentang administrasi pendidikan dan manajemen
pendidikan, sebaiknya kita harus mampu mencari banyak referensi. Karena kebenaran-
kebenaran dalam menyampaikan suatu ilmu haruslah benar kedudukannya. Tidak
cukup hanya satu buku saja. Oleh sebab itu, disarankan bagi pembaca agar selalu
mampu menambah khazanah keilmuannya sesuai bidang yang dibutuhkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. 2005. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press.


Daryanto, M. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Engkoswara. 1987. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Proyek Pengembangan
LPTK.
Gie, The Liang. 1986. Unsur-unsur Administrasi: Suatu Kumpulan Karangan, Jogyakarta:
Karya Kencana.
Hadijaya, Yusuf. 2012. Administrasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Kristiawan, Muhammad, dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish
Nawawi, Hadari. 1997. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Purwanto, Ngalim. 1974. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Nasco.
Sabri, Ahmad. 2000. Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN IB Press.
Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1982. Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Sulistyorini, M. Faturrohman. 2014. Esensi Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Teras.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: IMTIMA.

20

Anda mungkin juga menyukai