Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
OLEH:
YENNY (183304010126)
WILSON (1833304010131)
JURUSAN S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNYA lah
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kami
dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik dalam hal sarana maupun prasarana yang tidak dapat
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum sangat baik, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini kami
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah atau gaji
karyawan dan lain sebagainya, di mana uang atau dana yang telah di keluarkan itu diharapkan akan
kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil produksinya. Uang
yang masuk yang berasal dari penjualan produk akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai
kegiatan operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus berputar
setiap periodenya selama hidupnya perusahaan. Dana yang dipergunakan untuk membiayai
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk
kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Makalah ini kami buat bertujuan untuk menambah wawasan terhadap materi Manajemen
PEMBAHASAN
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu yang pendek. Dengan kata lain
Modal Kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,
seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Sedangkan manajamen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam
aset jangka pendek. Yang berarti bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan.
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari
aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada
jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula
atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini
Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya
menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh
modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek.
2. Konsep Kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menunggu likuiditasnya.
Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto (net working capital).
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih
besar daripada hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek
serta menjamin kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
3. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan (income).
Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana digunakan untuk menghasilkan
pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan, diantaranya kas,
piutang dagang. Dan lain sebagainya. Sedangkan efek atau surat berharga dan marjin laba dari
piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang sudah
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
Modal kerja normal adalah modal kerja dibutuhkan untuk menyelenggarakan luas produksi
normal.
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. Misalnya
perusahaan biscuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur atau naik
turunnya kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi secara berganti ganti.
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi
yang mendadak).
D. KEBIJAKAN MANAJEMEN MODAL KERJA
Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis kebijakan manajemen modal kerja, yaitu:
1) Kebijakan yang agresif, yaitu kebijakan manajemen modal kerja yang sebagian modal kerja
permanen nya dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan dana jangka pendek.
2) Kebijakan yang moderat, yaitu kebijakan manajemen yang seluruh modal kerja variabel dibelanjai
dengan sumber dana jangka pendek, sedangkan modal kerja permanen seluruhnya dibelanjai
3) Kebijakan yang konservatif, yaitu kebijakan modal kerja yang modal kerja permanen dan sebagian
modal kerja variabel dibelanjai dari sumber dana jangka panjang. Dan sebagian modal kerja
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi
perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin
terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
konsumen.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan
https://wongasjap.blogspot.com/2011/03/manajemen-dan-kebijakan-modal-kerja.html