SKOR NILAI :
DI SUSUN OLEH :
MEDAN, 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan membandingkannya dengan
buku lain sangat penting dilakukan. Kegiatan CBR menuntut kita untuk mengkritik, mengulas
suatu buku dan membandingkannya dengan buku lainnya. Selain itu dari kegiatan tersebut kita
bisa menemukan kekurangan dan kelebihan dari buku yang dibandingkan. Kemudian setelah
kita bisa menemukan kelebihan dan kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu
informasi yang kompeten pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa informasi
dari buku pembandingnya.
B. Tujuan CBR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan Hewan
Mencari kelebihan dan kekurangan buku
Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap
materi yang ada dalam sebuah buku
C. Manfaat CBR
Menambah wawasan
Memperkuat ilmu yang belum diketahui sebelumnya
Menjadikan diri lebih sadar akan hak dan kewajiban dalam membangun bangsa negara
Indonesia.
B. Mikrohabitat
Habitat-habitat di alam ini yang bersifat heterogen, denag area-area tertentu dalam
habitat itu yang berbeda vegetasinya. Populasi-populasi hewan yang mendiami
habitat itu akan berkonsentrasi di tempat-tempat dengan kondisi yang paling cocok
bagi pemenuhan persyaratan hidupnya masing-masing. Bagian dari habitat yang
merupakan lingkungan yang kondisinya paling cocok dan paling akrab berhubungan
dengan hewan dinamakan microhabitat. Sehubungan dengan bagaimana kisaran-
kisaran toleransinya terhadap berbagai faktor lingkungannya, maka berbagai spesies
hewan yang berkonsentrasi dalam habitat yang sama (berkohabitasi) akan menempati
mikrohabitatnya masing-masing.
Batas antara mikrohabitat yang satu dengan yang lainnya acapkali tidak
nyata/jelas. Namun demikian mikrohabitat memgang peranan penting dalam
menentukan keanekaragaman spesies yang menempati habitat itu. Tiap spesies akn
berkonsentrasi pada mikrohabitat yang paling sesuai baginya.contohnya, dalam suatu
habitat perairan tawar yang mengalir (sungai) secara umum dapat dibedakan menjadi
bagian riam dan lubuk.
E. Ekivalen Ekologi
Jika memperhatikan tentang kehidupan berbagai jenis hewan di berbagai tempat
sering ditemukan spesies-spesies hewan serupa yang hidup didaerah gegrafi yang
berbeda. Kita dapat menemukan cacing tanah dimana saja, misalnya di Indonesia, di
Amerika, Eropa, Autralia, dan tempay lainnya. Cacing-cacing tanah tersebut secara
morfologi sama, namun sebenarnya mereka berbeda spesies. Cacing tanah di Jawa
(Pheretima javanica) serupa dengan cacing tanah di Amerika. Kedua cacing tersebut
menempati habitat tanah lembab dengan relung ekolgi yang serupa. Jenis-jenis hewan
yang menempati relung ekologi yang sama (ekivalen) dalam habitat yang serupa
didaerah zoogeografi yang berbeda disebut ekivalen-ekivalen ekologi.
F. Pergeseran Ciri
Spesies-spesies hewan yang berkerabat dekat, Satu marga atau genus misalnya,
dapat ditemukan pada habitat atau daerah penyebaran yang sama (simpatrik) atau
ditemukan pada daerah penyebaran yang berada (alopatrik). Jika spesies-spesies
hewan yang berkerabat dekat (kogenerik) ditemukan dalam keadaan simpatrik,
seleksi alam akan menghasilkan ciri-ciri tubuh yang semakin mencolok perbedaannya
diantara spesies-spesies itu atau dikatakan mengalami evolusi divergen. Sebalinya,
apabila dalam keadaan alopatrtik seleksi alami akan menghasilkan evolusi konvergen
sehingga perbedaan ciri-ciri itu makin kabur. Fenomena tersebut diatas dikenal
sebagai pergeseran ciri.
C. Jenis-jenis kompetisi
Ada dua bentuk persaingan yang ditakrifkan menurut Birch (1957) yaitu :
1) Persaingan sumber daya (resource competition) terjadi bila sejumlah mahluk (
yang sama atau berbeda spesies) menggunakan sumber daya bersama yang
ketersediaanya sedikit.
2) Persaingan saling merugikan (interference competition) terjadi bilamana mahluk
dalam mencari sumber daya akan saling merugikan walaupun sumber daya
tersebut ketersediaanya tidak sedikit. Perlu diingat bahwa persaingan tersebut
dapat interspesifik (antara dua atau lebih spesies) atau intraspesifik (antara
anggota spesies yang sama).
D. Pengertian Habitat.
Habitat dapat di defenisikan sebagai lingkungan tempat hidup, tempat hidup, tempat
tumbuh suatu hewan atau tempat dimana suatu hewan atau populasi hewan dapat di
peroleh. Dalam bentuk yang lebih sederhana, disebut sebagai alamat, address, atau
tempat tinggal. Secara garis besar, dapat dikenal empat macam habitat utama, yaitu:
Habitat perairan tawar, habitat lautan, habitat perairan payau (estuari) dan habitat
daratan. Apakah yang menjadi ciri keempat habitat utama tersebut, faktor apa saja
yang menjadi faktor pembatasnya, bagaimana bentuk kehidupan atau kebiasaan hidup
hewan yang terdapat didalamnya.
E. Mikrohabitat
Mikrohabitat adalah seperangkat kondisi lokal atau lingkungan yang paling cocok dan
yang langsung berhubungan dengan hewan. Misalnya : Lubang Rodentia, sebatang
kayu membusuk dan lain-lain. Di suayu lantai hutan misalnya dapat di jumpai
berjenis-jenis Diplopoda yang menempati microhabitat tertentu.
F. Klasifikasi habitat
Pembagian habitat terutama didasarkan pada segi waktu. Menurut waktu, yakni dari
sudut pandang makhluk hidup, suatu habitat terdapat :
- Konstan (panggah), yaitu kondisinya bersifat terus menerus dan relative baik atau
relative buruk.
- Bersifat musiman , yakni kondisi habitat berganti secara lebih kurang teratur baik
dan buruk (layak dan tidak layak)
- Tidak menentu (tidak dapat diperkirakan), yaitu perioda dengan kondisi baik
lamanya bervariasi di selingi dengan perioda dengan kondisi tidak baik lamanya
juga bervariasi.
- Efemeral, yakni perioda berkondisi baik yang berlangsung singkat, diikuti
kemudian oleh perioda berkondisi tidak baik yang berlangsung lama sekali.
Kelebihan Dan Kekurangan buku
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Habitat suatu organisme adalah tempat organisme itu hidup, atau tempat kemana
seseorang harus pergi untuk menemukan organisme tersebut. Istilah habitat banyak
digunakan , tidak saja dalam ekologi tetapi dimana saja. Tetapi pada umumnya istilah
ini diartikan sebagai tempat hidup suatu makhluk hidup. Contohnya Habitat ikan mas
(Cyprinus carpio) adalah di perairan tawar.
- Relungekologi adalah cara hidup organisme dalam suatu habitat dan Komunitas
serta ekosistem. Dua spesies hewan atau lebih yang hidup bersama dalam satu habitat
disebut berkohabitasi atau berkoeksistensi.
- Asas eksklusi persaingan atau Aturan Gause : suatu relung ekologi tidak dapat
ditempati secara simultan dan sempurna oleh populasi stabil lebih dari satu spesies.
- Jenis-jenis hewan yang menempati relung ekologi yang sama (ekivalen) dalam
habitat yang serupa di daerah zoogeografi yang berbeda disebut ekivalen-ekivalen
ekologi.
- Jika Spesies-spesies hewan yang berkerabat dekat (kogenerik) ditemukan dalam
keadaan simpatrik, seleksi alam akan menghasilkan ciri-ciri tubuh yang semakin
mencolok perbedaannya diantara Spesies-spesies itu atau dikatakan
mengalami evolusi divergen.Sebaliknya, apabila dalam keadaan alopitrik seleksi alam
akan menghasilkan evolusi konvergen sehingga perbedaan ciri-ciri itu makin kabur.
Fenomena tersebut di atas di kenal sebagai Pergeseran Ciri.
B. Rekomendasi
Dari kesimpulan diatas dapat diberi saran semoga teori relung dan habitat kedepannya
lebih baik dan peminat untuk mempelajari relung dan habitat ini semakin banyak. Dan
semakin baik dalam memberikan contoh-contoh dalam habitat dan juga relung. Agar
yang membaca tidak bosan dan mudah dipahaami.
DAFTAR PUSTAKA