Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


(geogreference)

Irfandi adi : 16 650 010


jofan aris septoianto : 16 650 014
lm syarif ivon : 16 650 015

KELAS : A

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FALKUTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAU-BAU

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur sebagai ucapan terima kasih kehadirat Allah SWT., karena dengan
zat-Nya yang Maha Rahman dan Maha Rahim penyusun diberikan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan makalah SIG tentang Geogreference ini dengan tepat waktu.
Selanjutnya penyusun memohon maaf jika di dalam rangkuman ini terdapat banyak
kekeliruan dan kesalahan, tentunya penyusun memohon kritik dan saran yang
konstruktif agar dalam proses penyelesaian tugas berikutnya dapat mencapai hasil yang
maksimal. Besar harapan penulis, agar rangkuman ini dapat berguna untuk menambah
wawasan dan referensi

Bau-Bau,248April 2019

Penyusun

ii
Daftar isi

Halaman sampul ............................................................................................. i

Kata pengatar ............................................................................................. ii

Daftar isi ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. latar belakang ............................................................................................ 1

B. tujuan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2

1.Pengertian geogferensi ................................................................................. 2

2. Menetukan titik koordinat pada peta ........................................................... 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9

Kesimpulan ............................................................................................. 9

Daftar pustaka ............................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Geodesi berasal dari bahasa Yunani yang dalam hal ini adalah geo atau bisa diartikan sebagai bumi
dan daiein atau yang dikenal dengan sebutan membagi, sehingga disimpulkan menjadi geodeien atau yang
diartikan sebagai membagi bumi. Namun demikian, jika merujuk pada istilah awamnya, istilah keilmuan
ini merupakan cabang dari geosains yang kemudian mempelajari berbagai hal terkait dengan bumi.

Terlepas dari istilah di atas, banyak pula beberapa ahli yang juga menafsirkan istilah geodesi
tersebut. seperti halnya definisi yang diungkapkan oleh Helmert dan Torge (1880) menjelaskan bahwa
disiplin ilmu yang satu ini akan berkonsentrasi pada permukaan dasar laut serta pemetaan permukaan bumi.
Di lain sisi, pihak IAG ( International Association of Geodesy) mendefinisikan keilmuan yang tertua ini
sebagai kegiatan pembelajaran atas ragam pengukuran atas bumi dan berbagai benda langit lainnya yang
kemudian dihubungkan dengan perubahan yang ada seiring dengan perubahan waktu di dalamnya.

Dari kedua pendapat tersebut, bisa disimpulkan bahwasannya geodesi ini merupakan cabang
keilmuan yang berkonsentrasi pada pemetaan permukaan bumi yang didasarkan atas ragam perubahan di
dalamnya.

B. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan geogreference?

2. Bagaimana cara-cara melakukan geogrefence?

3. Bagaimana melakukan geogference pada peta pasar wajo?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN GEOREFERENSI

Georeferensi merupakan prosedur awal yang harus dilakukan pada data mentah, sebelum diproses
lebih lanjut dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status tergeoreferensi, yakni sudah berada pada posisi
yang tepat di permukaan bumi, sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Data mentah ketika masuk
ke GIS akan diposisikan secara random sehingga perlu dikoreksi posisinya dengan prosedur georeferensi.
Salah satu contoh data yang perlu digeoreferensi adalah peta dasar untuk digitasi yang biasanya masih
dalam format raster (jpg, tiff, png, dsb). Titik kontrol digunakan sebagai acuan dalam melakukan
georeferensi peta. Berikut beberapa kriteria terkait titik kontrol georeferensi : Pilih titik yang terdefinisi
jelas koordinat x dan y – nya. Paling tidak gunakan 4 titik. Pastikan titik-titik yang terpilih tersebar
merata pada peta, jangan menumpuk pada satu sudut/bagian peta.

Input data raster memerlukan data raster yang sudah memiliki informasi geografis
(referensi spasial) supaya bisa ditampilkan di dalam GIS di lokasi yang benar. Namun sering kali
kita memperoleh data raster yang tidak memiliki informasi geografis tersebut, misalnya peta yang
kita scan atau diperoleh dari internet (google maps, bing maps, ...). Sebelum data tersebut kita bisa
menggunakan di dalam GIS, kita harus melakukan georeferensi terlebih dahulu.

Georeferensi adalah proses memberi referensi spasial tertentu pada objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan system koordinat.

Untuk keperluan georeferensi image, dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol (titik ikat
dan diketahui nilai koordinatnya) sebagai bagian dari titik sekutu di image.

Koordinat titik kontrol lapangan ini misalnya dapat diperoleh dari grid peta scan, peta dasar
yang akurat dan punya referensi spasial atau survey GPS di lapangan. Banyaknya titik kontrol
yang harus anda buat tergantung pada kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial yang
rencananya akan anda gunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Biasanya
transformasi polynomial 1st order (affine) cocok untuk image yang tidak memiliki distorsi
signifikan (mayoritas image) dan diperukan paling seditik tiga titik kontrol. Untuk hasil rektifikasi
yang baik, anda harus menyebarkan secara merata titik kontrol dibandingkan dengan hanya
memusatkannya dalam satu area.

2
Kegiatan rektifikasi image sangat tergantung kepada image itu sendiri. Beberapa kemungkinan
georeferensi adalah sebagai berikut:

1. Image memiliki grid sistem koordinat geografis / terproyeksi

2. Image tidak memiliki grid sistem koordinat tetapi fitur-fitur spasial pembanding sesuai peta dasar
yang kita miliki cukup lengkap

3. Image memiliki grid sistem koordinat lokal Image tidak memiliki grid sistem koordinat, fitur-fitur
spasial tidak ada / kurang atau image memiliki

distorsi signifikan.

Kemungkinan pertama adalah sangat diharapkan dalam rektifikasi karena grid sistem
koordinat sudah tersedia yang dapat kita jadikan acuan dalam melakukan georeferensi.
Kemungkinan kedua agak berkurang tingkat kepercayaan terhadap hasil yang akan kita peroleh
tetapi masih cukup valid selama fitur-fitur yang ada memiliki skala dan atau sumber yang sama
dengan database spasial yang kita miliki. Kemungkinan ketiga secara lokal dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi proses rektifikasi tidak bisa cuma sampai koordinat lokal, proses
transformasi dari koordinat lokal ke geografis/terproyeksi sering menimbulkan error.
Kemungkinan keempat adalah yang paling buruk. Contoh yang paling banyak adalah peta
sertifikat tanah yang lebih mirip sketsa dibanding dengan peta.Tentang Data Latihan Dalam bab
ini hanya akan dibahas proses georeferensi image menggunakan grid koordinat (yang ada
direkamdalam image atau yang bisa diperoleh dari google earth) dan georeferensi mengunakan
peta dasar untuk acuan.

3
2. Menentukan titik koordinat pada peta Pasar Wajo ,Kabupaten Buton,

a) Menentukan kontrol digunakan sebagai acuan dalam melakukan georeferensi peta.


Minimal 4 titik

b) Selanjutnya kita buka aplikasi untuk melakukan geogreference disini saya


mengunakan aplikasi ArcGIS 10

4
1 ilih Customize pada menu bar. Klik Toolbars, pilih Georeferncing hingga terdapat tanda centang.

2. Add data raster yang akan di gunakan kedlaam arcGIS, jika belum terkoneksi ke folder lakukan
koneksi telebih dahulu : klik add > pilih connect to folder > pilih foder > pilih rasternya

3.Berikan titik ikat pada raster yang akan di gunakan. Jika akan melakukan georeferencing peta di
ArcGIS dapat menggunkan ikon Add control point pada tool georeferencing dan aktifkan menu
new link table untuk melihat tabel titik ikat

5
4. Zoom raster pada titik ikat pertama hingga pixcel terkecil > klik pada tangah pixcel hingga
sekecil mungkin kesalahan melenceng > klik kanan pilih Input X and Y

5. Masukan koordinat yang sudah dipersiapkan > OK

6. Jika raster hilang klik full extent atau klik kanan full extent

6
7. lakukan hal yang sama ke beberapa titik ikat, minimal 4 titik ikat yang menyebar. Pada kotak
new link table akan keluar beberapa titik ikat yang sudah dibuat tadi, pada kolom residual
lihat angka yang tertera, usahakan angka tersebut mendekati nol, jika belum mendekati nol
lakukan georeference lagi hingga angka mendekati nol atau sekitar nol koma. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan. Pada gambar tertera angka yang terlalu besar.

8. Setelah ok, langkah selanjutnya memperbarui georefence. Klik Georeferencing > Update
Georeferencing

7
Cara Georeferencing Peta di ArcGIS 10 tidak susah, gampang malah kalau sudah mengetahui
caranya. Yang sulit adalah meningkatkan ketelitian dan kecermatan meminimalisir keselahan agar
posisi titik ikat tidak menceng terlalu jauh sehingga usahakan nilai residual mendekati nol.

8
BAB II

PENTUP

Kesimpulan

Georeferensi merupakan prosedur awal yang harus dilakukan pada data mentah, sebelum diproses
lebih lanjut dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status tergeoreferensi, yakni sudah berada
pada posisi yang tepat di permukaan bumi, sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Data
mentah ketika masuk ke GIS akan diposisikan secara random sehingga perlu dikoreksi posisinya dengan
prosedur georeferensi. Salah satu contoh data yang perlu digeoreferensi adalah peta dasar untuk
digitasi yang biasanya masih dalam format raster (jpg, tiff, png, dsb).

Titik kontrol digunakan sebagai acuan dalam melakukan georeferensi peta. Berikut beberapa
kriteria terkait titik kontrol georeferensi : Pilih titik yang terdefinisi jelas koordinat x dan y – nya. Paling
tidak gunakan 4 titik. Pastikan titik-titik yang terpilih tersebar merata pada peta, jangan menumpuk pada
satu sudut/bagian peta.

9
Daftar pustaka

http://finataotodidak.blogspot.com/2017/02/cara-georeferencing-peta-di-arcgis-10.html

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://pro.arcgis.com/en/pro-
app/help/data/imagery/overview-of-georeferencing.htm&prev=search

10

Anda mungkin juga menyukai