Anda di halaman 1dari 1

Uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk yang telah diluluskan dan

beredar di pasaran. Dengan uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan seperti
suhu dan kelembapan terhadap parameter–parameter stabilitas produk seperti kadar zat aktif,
pH, berat jenis dan netto volume sehingga dapat ditetapkan tanggal kedaluwarsa yang
sebenarnya.

Berdasarkan durasinya, uji stabilitas dibagi menjadi dua, yakni:

Uji stabilitas jangka pendek (dipercepat)

Uji stabilitas jangka pendek dilakukan selama 6 bulan dengan kondisi ekstrim (suhu 40±20C
dan Rh 75% ± 5%). Interval pengujian dilakukan pada bulan ke – 3 dan ke-6.

Uji stabilitas jangka panjang (real time study)

Uji stabilitas jangka panjang dilakukan sampai dengan waktu kadaluwarsa produk seperti
yang tertera pada kemasan. Pengujiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali pada tahun pertama
dan setiap 6 bulan sekali pada tahun kedua. Pada tahun ketiga dan seterusnya, pengujian
dilakukan setahun sekali. Misalkan untuk produk yang memiliki ED hingga 3 tahun
pengujian dialkukan pada bulan ke-3, 6, 9, 12, 18, 24 dan 36. Sedangkan produk yang
memiliki ED selama 20 bulan akan diuji pada bulan ke-3, 6, 9, 12, 18 dan 20.Untuk uji
stabilitas jangka panjang, sampel disimpan pada kondisi:

 Ruangan dengan suhu 30+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produk-produk


dengan klaim penyimpanan pada suhu kamar.
 Ruangan dengan suhu 25+-20C dan Rh 75+-5% untuk menyimpan produk-produk
dengan klaim penyimpanan pada suhu sejuk.

https://moko31.wordpress.com/2009/11/22/uji-stabilitas/

Anda mungkin juga menyukai