Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok :

- Rahmadani Safitri (201810490311050)


- Nabella Wandaningrum (201810490311062)
- Rama Manggala Parasdya (201810490311075)
- Nurrahmawati (201810490311084)
- Haniyah Katrin Isnaini (201810490311088)

Kelas : Fisioterapi B

Lesi Plexus Brachialis

A. Definisi

Plexus brachialis merupakan pangkal dari serabut saraf yang mempersarafi

ekstremitas superior pada manusia. Lesi Plexus Brachialis adalah suatu cedera dimana

terjadi kerusakan pada jaringan saraf yang berasal dari C5-Th1 sehingga dapat

menimbulkan terjadinya kelemahan otot dan rasa kesemutan pada bagian lesi yang

terlibat.

B. Struktur Anatomi

Plexus brachialis merupakan bagian pangkal dari serabut-serabut saraf yang

berasal dari medulla spinalis dan berperan untuk mempersarafi ekstremitas superior pada

manusia. Plexus brachialis memiliki serabut saraf yang berjalan dari ramus anterior

radiks saraf C5-Th1.

C5 dan C6 bergabung membentuk trunk superior, C7 akan membentuk trunk

medial, sedangkan C8 dan Th1 bergabung membentuk trunk inferior. Trunkus-trunkus

tersebut akan berjalan melewati clavicula dan membentuk divisi anterior dan posterior.

Bagian posterior dari masing-masing trunkus akan membentuk fasikulus posterior.

Bagian anterior dari trunkus superior dan medial akan membentuk fasikulus lateral.
Bagian anterior dari trunkus inferior akan membentuk fasikulus medial. Selanjutnya,

fasikulus posterior akan membentuk n. radialis dan n. axilaris. Fasikulus lateral

bercabang menjadi 2 dimana cabang yang satu membentuk n. muskulocutaneus dan

cabang lainnya akan bergabung dengan fasikulus medial untuk membentuk n. medianus.

Fasikulus medial pun sama dengan fasikulus lateral yang memiliki 2 cabang. Cabang

pertama ikut membentuk n. medianus, sedangkan cabang lainnya akan membentuk n.

ulnaris.

C. Patologi

Patologi pada kasus ini, lesi plexus brachialis terjadi karena adanya benturan

keras sendi bahu yang mengakibatkan plexus robek. Terjadi karena tarikan yang kuat

antara leher dengan shoulder atau antara ektremitas superior dengan trunk. Patologi saraf

muncul diantara dua titik, yaitu titik proksimal dan distal. Pada titik proksimal berada di

medulla spinalis dan akar saraf, sedangkan pada titik distal berada di neuromuscular

junction. Processus coracoideus berfungsi sebagai pengungkit saat melakukan gerakan

hiper abduksi yang kuat pada bahu. Selain arah gerakan yang kuat pada plexus brachialis,
kecepatan tarikan juga menentukan terjadinya kerusakan pada saraf tersebut. Sehingga

terjadilah cedera pada akar C5-Th1.

D. Etiologi

Lesi plexus brachialis dapat terjadi karena adanya trauma atau peradangan pada

ekstremitas superior dan leher. Trauma tersebut pada umumnya terjadi karena kecelakaan

saat mengendarai sepeda motor. Pada saat mengendarai sepeda motor korban jatuh dalam

posisi shoulder dan kepala membentur tanah. Pada saat tersebut shoulder dalam posisi

depresi dan kepala flexi ke arah yang berlawanan. Karena gerakan yang sangat tiba-tiba

tersebut, terjadilah penarikan yang berlebihan pada clavicula dan struktur yang ada di

bawahnya termasuk plexus brachialis dan vena subclavia. Apabila clavicula sebagai

penghubung yang paling kuat antara shoulder dan kepala patah , maka hal tersebut dapat

mengganggu sistem gerak pada manusia dan menyebabkan terjadinya kerusakan yang

parah pada saraf sekitar. Adanya tarikan yang sangat kuat, menyebabkan sudut

scapulohumeral melebar dan mempengaruhi akar saraf C8 dan Th1 , sehingga dapat

mengakibatkan robeknya akar saraf dari medulla spinalis.

E. Pemeriksaan

Untuk memeriksa lesi plexus brachialis dapat dilakukan dengan cara evaluasi tajam dan

tumpul, evaluasi panas dan dingin untuk kemampuan sensoris, evaluasi kekuatan otot

dengan MMT dan pengukuran lingkar segmen pengecilan otot dengan parameter midline.

F. Manifestasi Klinis

Pasien yang mengalami lesi plexus brachialis biasanya akan mengalami kelemahan pada

otot, penurunan kemampuan sensoris, pengecilan otot, dan penurunan kemampuan

fungsional.
G. Penatalaksanaan Fisioterapi

 Diagnosa

Lesi plexus brachialis

 Tujuan dilakukan fisioterapi

- Jangka pendek : agar dapat beraktifitas sebagaimana mestinya

- Jangka panjang : memperbaiki saraf dan otot-otot yang mengalami patologi

agar dapat berfungsi seperti saat sebelum terjadinya lesi atau cedera.

 Interfensi fisioterapi

- IDC ( Interrupted Dirrect Current )

Dalam hal ini, tindakan modalitas arus IDC dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan motoric dan sensoris berupa depolarisasi

membrane sel. Peristiwa depolarisasi ini pada saraf motoric akan berjalan ke

distal sebagai aksi potensial yang menghasilkan kontraksi otot, sementara

pada saraf sensoris aksi potensialnya akan berjalan ke proksimal dan

menghasilkan kesadaran sensasi.

- Terapi Latihan

Latihan yang digunakan untuk menangani kasus ini adalah latihan dalam

bentuk Assisted active movement, free active movement, relaxed passive

movement, yang mana bentuk-bentuk latihan tersebut dapat meningkatkan

kekuatan otot. Mekanismenya adalah akan timbulnya kontraksi suplai darah

pada daerah yang dilatih, sehingga jaringan pada daerah tersebut kaya akan

oksigen, dengan demikian akan mempercepat pertumbuhan muscle fibre baru


yang efeknya akan meningkatkan volume dan masa otot tersebut, sehingga

secara langsung kekuatan otot akan bertambah.

H. Kesimpulan

Lesi Plexus Brachialis adalah suatu cedera dimana terjadi kerusakan pada jaringan

saraf yang berasal dari C5-Th1 sehingga dapat menimbulkan terjadinya kelemahan otot

dan rasa kesemutan pada bagian lesi yang terlibat. Lesi plexus brachialis terjadi karena

adanya benturan keras sendi bahu yang mengakibatkan plexus robek. Terjadi karena

tarikan yang kuat antara leher dengan shoulder atau antara ektremitas superior dengan

trunk. Interfensi fisioterapi yang dapat diberikan untuk penyakit ini adalah IDC (

Interrupted Dirrect Current) dan terapi latihan dalam bentuk Assisted active movement,

free active movement, relaxed passive movement.


Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/25487/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/7ac5946f0e4829f49006c8a483c0757b.pdf

http://fisioterapi-lydaaswita.blogspot.com/2017/02/lesi-plexus-brachialis.html

Anda mungkin juga menyukai