PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat memiliki peranan penting dalam
membantu mewujudkan kesehatan secara umum di masyarakat karena kalau bagian inti
dari masyarakat sudah sehat tentunya kesehatan secara total dapat terwujud. Di dalam
keluarga pula merupakan tempat tumbuh dan berkembang manusia dan sebagai sarana
bagi manusia itu sendiri untuk nantinya bersosialisasi dengan masyarakat lain. Untuk
itu diperlukan keluarga yang berkualitas agar tercipta manusia yang berkualitas pula
baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Diare adalah kondisi dimana terjadinya frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3x / hari),serta perubahan dalam isi ( lebih dari 200g/hari ) dan konsisten (feses
cair).hal ini biasanya dihubungkan dengan dorongan ,ketidaknyamanan perianal,
inkontensia, atau kombinasi dari faktor- faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan
perubahan pada sekresi usus, absorpsi mukosal, atau motilitas dapat menimbulkan
diare. Diare dapat bersifat akut atau kronis. ini dapat diklasifikasikan sebagai volume
tinggi, volume rendah, sekresi, osmotik atau campuran. Diare dengan volume banyak
terjadi bila terdapat lebih dari satu liter feses cair per hari. Diare dengan volume sedikit
terjadi bila kurang dari satu liter feses cair yang dihasilkan per hari. Balita merupakan
kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi.
Di dunia terdapat 6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya karena penyakit diare.
Dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasukIndonesia.
Hal yang bisa menyebabkan balita mudah terserang penyakit diare adalah perilaku
hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk. Diare dapat
berakibat fatal apabila tidak ditangani secara serius karena tubuh balita sebagian besar
terdiri dari air, sehingga bila terjadi diare sangat mudah terkena dehidrasi.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asuhan
keperawatan pada keluarga dengan Diare.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering dari
biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Beberapa pengertian diare menurut
beberapa ahli adalah :
1. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada
anak, konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapa bercampur lendir
dan darah atau hanya lendir saja. (FK UI 1997)
2. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal ditandai dengan
seringnya kehilangan cairan dan faeces yang tidak berbentuk (Susan Martin T
1998.8)
3. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir
dalam tinja (Suharyono 1999:51)
B. Macam diare
Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas Airlangga (1994)
diare dapat dikelompokan menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari
2. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau diklasifikan menjadi
1. Diare akut terbagi atas
a. Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a. Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dahidrasi
3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
2
C. Penyebab diare
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, yaitu : Vibrio cholerae, E coli, Salmonela, Shigella,
Criptosporidium
b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis.
2. Faktor makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
3. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang
terjadi tetapi dapat ditemukan pada akan yang lebih besar
E. Gejala klinik
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang
2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare
3
3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka
timbul dehidrasi
F. Prinsip penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
2. Distetik
3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah sebagai berikut :
a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat
etiologinya, tujuan terapi tersebut untuk mengoreksi kekurangan cairan dan
elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya
berhenti.
b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menhindarkan efek buruk pada status gizi.
c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin.
G. Komplikasi
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).
4. Hipoglikemia.
5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena
kerusakan vili mukosa usus halus.
6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni
7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
4
BAB III
ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn.”A”
Umur : 27 Tahun
Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : SMA
b. Ibu
Umur : 25
Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
2. Identitas klien :
Nama : A/ AW
Umur : 4 tahun
Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18
3. Komposisi keluarga : 3Orang
Tabel 1 Data Anggota Keluarga
5
8. Status sosial ekonomi :
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah ayah dengan pendapatan sebulan
yaitu Rp 750.000 serta pengeluaran tidak menentu dan dapat memenuhi kebutuhan
keluarga dengan baik.
C. Karakteristik Rumah
1. Riwayat rumah yang di tempati
Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah 3X 4 m.
2. Sanitasi dan penggunaan sarana air besih
Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan
lainnya diambil dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan. Penggunaan
air minum dimasak terlebih dahulu, keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan
membuang sampah di tempat pembuangn sampah umum.
3. Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal dari
Bugis hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik
6
4. Mobilitas geografi keluarga
Tn ”A” dan Ny ”N” Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di kelurahan Batu
Merah RT 003 / RW 18 sampai sekarang
5. Perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila
sedang berkumpul yaitu saat melaksanakan ibadah.
6. Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. ”A”
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,
tetapi yang mengambil keputusan adalah Tn. ”A” yang berperan sebagai kepala
keluarga saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan
bersama - sama dengan istri.
2. Stuktur peran
Peran Tn. ”A” sebagai kepala keluarga, pelindung dan Ny. ”N” berperan
sebagai dalam mengurus, mengasuh, mencari,nafkah tambahan dan menyiapkan
makanan bagi suami dan anaknya sedangkan a/AW berperan sebagai anak.
3. Nilai dan norma budaya keluarga
Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya
mereka saling menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
7
2. Fungsi sosialisasi
4. Fungsi reproduksi:
Keluarga Tn.A merupakan pasangan yang masih produktif, berencana
mempunyai anak 2 orang, Ny.N Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran anak
pertama
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
menggunakan biaya dari pendapatan Tn.A selaku Sopir
8
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah.
Jika ada masalah keluarga Tn.”A” menghadapinya dengan mencari alternatif
menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap masalah
pasti ada jalan keluarnya.
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan
selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh a/ A W dapat
sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu bagaimana
cara pencegahan penyakit Diare
I. Klasifikasi Data
1. DS : Keluarga Tn.A mengatakan :
a. Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari
b. Badan lemas
9
c. Anaknya rewel
d. Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya
DO :
a. Frekwensi/Intensitas BAB: Lebih dari 4X/hari
b. Kosistensi:Cair
c. Bau: Busuk
d. Keadaan umum Lemah
e. Tanda-tanda vital
1) Nadi : 100 x/menit
2) Suhu : 35,5 C 0
3) Respirasi : 24 x/menit
J. Analisa Data
10
Diagnosa keperawatan menurut scoring
1. Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan
No Kritera Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3X1=1 BAB Mencret ≥4X/hari,Badan
- Aktual lemas,konjungtiva pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah, jika tidak segera diatasi
bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi
2 Kemungkinan masalah 2/2X2=2 Keluarga Tn.A mau tahu tentang diare tetapi
dapat diubah masih belum mampu untuk merawat anaknya
- Mudah
3 Potensial masalah 2/3X1=2/3 Masalah masih dapat dicegah agar tidak
untuk dicegah terjadi komplikasi sebab diare tidak ditangani
- Cukup segera akan berakibat fatal dan dapat
memperburuk kondisi penderita
4 Menonjolnya masalah 2/2X1=1 Masalah diare yang diderita a/AW sangat
- Masalah harus dirasaklan betul oleh keluarga Tn.A dan
segera ditangani keluarga ingin segera masalah yang dialami
anaknya segera ditangani
TOTAL 4.2/3
11
RENCANA KEPERAWATAN
1. Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan
NO Tujuan Kruteria Evaluasi
DX Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Selama 2 kali Setelah dilakukan ResponVerbal 1. Keluarga 1. Berikan
kunjungan penyuluhan tentang Pengetahuan Menyebutkan penyuluhan
rumah penyakit Diare Kembali cara pada keluarga
kekurangan keluarga mampu: mengatasi mengenai cara
cairan tubuh 1. Menyebutkan Diare mengatasi
dapat teratasi Pencegahan dan Respon 2. Keluarga dapat penyakit Diare
cara mengatasi Psikomotor mendemontras Segera berikan
diare ikan minuman yang
menyiapkan banyak sebagai
Oralit pengganti
cairan yang
hilang
Teruskan
pemberian ASI
dan Makanan
Mencari
pengobatan
lanjutan
2. Demontrasikan
cara
menyiapkan
Oralit
3. Berikan
kesempatan
kepada
keluarga untuk
mencoba cara
menyiapkan
Oralit
4. Berikan pujian
terhadap
kemampuan
ide/sikap yang
positif yang
diungkapkan
keluarga dalam
menyikapi
kekambuhan
penyakitnya
12
2. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
13
masalah kesehatan gejala Diare gejala Diare
4.Pencegahan Diare 2. Keluarga dapat
mengidentifikasik
an cara
pengobatan dan
perawatan
3. Keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan
keluarga
O : Respon keluarga
terhadap penyuluhan
yang diberikan baik
serta ada interaksi/
komunikasi 2 arah.
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat memiliki peranan penting dalam
membantu mewujudkan kesehatan secara umum di masyarakat karena kalau bagian inti
dari masyarakat sudah sehat tentunya kesehatan secara total dapat terwujud. Di dalam
keluarga pula merupakan tempat tumbuh dan berkembang manusia dan sebagai sarana
bagi manusia itu sendiri untuk nantinya bersosialisasi dengan masyarakat lain. Untuk
itu diperlukan keluarga yang berkualitas agar tercipta manusia yang berkualitas pula
baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
Diare adalah kondisi dimana terjadinya frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3x / hari),serta perubahan dalam isi ( lebih dari 200g/hari ) dan konsisten (feses
cair).hal ini biasanya dihubungkan dengan dorongan ,ketidaknyamanan perianal,
inkontensia, atau kombinasi dari faktor- faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan
perubahan pada sekresi usus, absorpsi mukosal, atau motilitas dapat menimbulkan
diare. Diare dapat bersifat akut atau kronis. ini dapat diklasifikasikan sebagai volume
tinggi, volume rendah, sekresi, osmotik atau campuran. Diare dengan volume banyak
terjadi bila terdapat lebih dari satu liter feses cair per hari. Diare dengan volume sedikit
terjadi bila kurang dari satu liter feses cair yang dihasilkan per hari. Balita merupakan
kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya penyakit infeksi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan
saran sangat diharapkan untuk pengerjaan berikutnya yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
16