Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD ISLAMUDIN NUR

NO : 20

KELAS : XI MIA 2

SMAN 6 SEMARANG
1. TUJUAN PRAKTIKUM

1) mengamati perioda osilasi beban / bandul


2) menentukan besar percepatan gravitasi bumi

2. LANDASAN TEORI

Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki


periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran
secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda
mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi
ke titik tersebut.

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka
benda akan diam di titik kesetimbangan B. jika benda ditarik dari posisi A
lalu di lepas benda akan mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C
dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda
dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.

Mencari periode dalam praktikum ini dapat digunakan rumu

Keterangan:

1. T : Periode

2. t : waktu

3. n : jumlah getaran

Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum
gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang
cukup akurat dalam kebanyakan kasus.

Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan
gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya,
termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi
ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa,
seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia.

Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya


gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.

Jadi gerak gravitasi dapat di rumuskan

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang
ditempuh selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan
gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak
periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik
setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu :

· Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan
sebagainya.

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

Beberapa Contoh Gerak Harmonik

· Gerak harmonik pada bandul: Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan
pada salah satu ujung tali dengan panjang l dan membuat simpangan dengan sudut
kecil. Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya
pemulih yaitu dan panjang busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo
getaran tidak kecil namun tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami
ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut
· Gerak harmonik pada pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta
pegas (k) dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga
membentuk gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya
Hooke.

Persamaan Percepatan Gerak Harmonik Sederhana

Persamaan percepatan didapat dari turunan pertama persamaan kecepatan dari


suatu gerak harmonik.

ay=dy/dt =-(4π2)/T2 A sin⁡ (2π/T) t,tanpa posisi awal

=- (4π2)/T2 A sin⁡ ( 2π/T) t+ θ0),dengan posisi awal θ0

Persamaan tersebut dapat pula disederhanakan menjadi

ay= (-2π/T)y= – ω y

Tanda minus ( – ) menyatakan arah dari percepatan berlawanan dengan arah


simpangan, Kedua persamaan diatas (persamaan kecepatan dan percepatan) tidak
kita turunkan disini.

Energy pada gerak harmonic sederhana terdiri atas energy potensial dan
energykinetik. Dengan demikian energi total dari gerak harmonik sederhana
merupakan jumlah dari energi potensial dan energy kinetiknya.

Ep = 1/2 k y2 dengan k= (4π2 m)/T2 dan y=A sin⁡θ

Ek = 1/2 mvy2dengan vy= 2π/T A cos⁡θ

ET =Ep+Ek

ET = 1/2 k A2

‘Keterangan:

A = amplitude (m)

T = Periode (s)
K = konstanta pegas (N/m)

Gerak harmonik merupakan gerak suatu partikel atau benda, dengan gerak posisi
partikel sebagai fungsi waktu berupa sinusoidal(dapat dinyatakan dalam bentuk
sinus atau cosines). Contoh gerak harmonic diantaranya gerak pada pegas,gerak
pada bandul atau ayunaan sederhana dan gerak melingkar.

Gerak harmonic merupakan gerak periodic, yaitu gerak bolak – balik secara periodic
melalui titik keseimbangan.

Pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi keseimbangannya akan bergerak
bolak – balik melalui titik keseimbangan tersebut ketika dilepaskan. Gerakan ini
disebabkan oleh gaya pemulih yang bekerja pada pegas. Gaya pemulih ini berusaha
untuk mengembalikan posisi benda ke posisi keseimbangannya.

Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan besar simpangan dan arahnya
berlaanan dengan arah simpangan. Secara matematis besar gaya pemulih pada
pegas dapat ditulis sebagai berikut:

F=–ky

Keterangan:

K = tetapan pegas (N/m)

y = simpangan (m)

F = gaya pemulih (N)

(tanda minus menyatakan bahwa arah gaya pemulih berlawanan dengan arah
simpangan)

Besaran lain yang juga penting dalam gerak harmonic adalah periode dan frekuensi.

Periode dari suatu pegas yang bergetar dinyatakan melalui hubungan berikut:

T = 2π√(m/k)

Keterangan:
M = masa benda (kg)

π = 3,14

k = tetapan pegas (N/m)

T = periode (s)

Frekuensi merupakan kebalikan dari periode sehingga kita dapat menurunkan


persamaan periodenya.

Jika sebuah benda bermassa m di gantungkan pada seutas tali yang panjangnya l.
kemudian benda tersebut diberi simpangan sehingga benda bergerak bolak – balik
juga merupakan gaya pemulih. Namun besar gaya pemulihnya dapat dinyatakan
melalui hubungan berikut:

F= -ω sin⁡θ

Dengan:

ω = berat bandul (N)

θ = sudut simpangan bandul terhadap sumbu vertical

F = gaya pemulih (N)

Dalam hal ini, tanda minus (-) juga menunukkan arah gaya pemulih yang berlawanan
dengan arah simpangan.

Periode dari gerakan bandul dinyatakan melalui hubungan berikut:

T= 2π√(l/g)

Dengan:

l = panjang bandul (m)

g = percepatan gravitasi (m/s2)


π = 3,14

T = periode ayunan (s)

Kebalikan dari periode adalah frekuensi. Kamu dapat mencarinya dengan cara yang
sama seperti diatas.

Contoh lain dari gerak harmonik sederhana adalah gerak melingkar. Simpangan
gerak harmonic sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi gerak melingkar pada
suatu lingkaran.

Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah partikel yang bergerak sepanjang lintasan
lingkaran yang berjari – jari A dengan kecepatan sudut w. missalkan mula – mula
partikel berada di P1. Setelah beberapa saat (t), partikel tersebut berada di P2. Maka
jauhnya lintasan yang ditempuh oleh partikel tersebut dari titik P1 ke P2 adalah:

Posisi simpangan P pada suatu saat tertentu dalam gerak melingkar

y = A sin θ atau y = A sin 2π/T t

Jika benda mula – mula berada pada posisi θ0 maka perumusan simpangan diatas
dapat dituliskan sebagai berikut:

y = A sin (θ + θ0 atau y = A sin ( 2π/T t + θ0)

atau

y = A sin (2πft + θ0)

sumber :

https://rizki2812.wordpress.com/2011/10/30/percobaan-menentukan-percepatan-gravitasi-bumi-
dengan-ayunan-bandul/

http://fuzailqaris.blogspot.co.id/2013/03/praktikum-fisika-menentukan-percepatan.html
4. ALAT DAN BAHAN

 benang dengan panjang 0,5m , 1,5m , 2,5m


 bandul fisis dengan berat 500 gram , 1000 gram , dan 1500 gram
 statif
 stopwatch

5. CARA KERJA

1) gantungkan bandul fisis pada statif


2) ukur periode bandul fisis dengan cara mencatat banyaknya
bandul berosilasi hingga bandul berhenti
3) ukur waktu ketika bandul bergerak hingga berhenti
menggunakan stopwatch
4) ulangi percobaan dengan memvariasi benang dan bandul
5) catalah hasil pengamatannya
6. HASIL PENGAMATAN

Massa(kg) L(m) t(s) (s) n T T g


0,05 0,91 19,30 19,36 10 1,94 3,76 9,54
19,14
19,48
19,39
19,50
1 20,06 20,094 10 2,01 4,04 9,76
20,08
20,01
20,38
19,94
0,6 15,86 16,196 10 1,62 2,62 9,03
16,01
16,12
16,09
16,90
0,5 14,32 14,33 10 1,43 2,04 9,67
14,29
14,29
14,51
14,26
0,4 12,81 12,96 10 1,29 1,66 9,5
12,94
13,13
13,12
12,96
7. PENGOLAHAN DATA

No. ̅ − ̅ ( − ̅ )^2
1 9,54 9,49 0,05 0,0025
2 9,74 9,49 0,25 0,0625
3 9,03 9,49 0,46 0,2116
4 9,64 9,49 0,15 0,0225
5 9,5 9,49 0,01 0,0001

̅ )𝟐
∑(𝒈 − 𝒈
∆𝒈 = √
𝒏( 𝒏 − 𝟏 )

0,2992
=√
4

=0,27

𝑔̅ ± ∆𝑔 = (9,49 ± 0,27)𝑚/𝑠 2

∆𝑔 0,27
Ralat nisbi= 𝑔̅ × 100% = 9,49 × 100% = 2,85%

Kebenaran praktikum=100% - 2,85% = 97,15%

GRAFIK AYUNAN

25

20

15
waktu(s)

10 Grafik Ayunan Sederhana

0
0,91 1 0,6 0,5 0,4
panjang tali
I. Pembahasan
Praktikum ayunan dan percepatan gravitasi ini dilakukan untuk mempelajari sifat ayunan
sederhana dan ayunan fisis serta untuk menentukan percepatan gravitasi,sehingga kita mengetahui
hubungan antara ayunan dan percepatan gravitasi. Ayunan yang dipergunakan pada percobaan ini ada
dua jenis, yaitu ayunan sederhana dan ayunan fisis. Percobaan yang pertama yaitu menentukan
percepatan gravitasi dengan menggunakan ayunan sederhana. Prosedur kerjanya adalah dengan
menggantungkan beban pada seutas tali. Kemudian bandul diayunkan dengan sudut simpangan dan
dihitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 20 kali ayunan. Ayunan sederhana merupakan osilasi
harmonik yang berosilasi dengan periode T.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian
getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periode melalui titik kesetimbangan. Getaran yang
dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya
yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya
sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut. Untuk menghitung percepatan
grafitasi pada ayunan sederhana,tidak dipengaruhi oleh massa bandul, massa tali, dan besar simpangan.
Hasil perhitungan percepatan gravitasi yang diperoleh dari ayunan sederhana adalah
sekitar(8,31 ± 0,18)𝑚/𝑠 2 . Hal ini berbeda dengan percepatan gravitasi di permukaan air laut yakni 9,8
m/s2 dikarenakan beberapa faktor,diantaranya:
o Ketinggian tempat praktikum terhadap pusat bumi.
o Ketidaktelitian praktikan pada pelaksanaan praktikum.
o Bergesernya alat praktikum ketika pelaksanaan praktikum.
Bandul fisis merupakan sembarang benda tegar yang digantung yang dapat
berayun/bergetar/berisolasi dalam bidang vertical terhadap sumbu tertentu. Bandul fisis sebenarnya
memiliki bentuk yang lebih kompleks, yaitu sebagai benda tegar.

Prosedur kerjanya adalah dengan menggunakan sebuah beban yang dipasang pada sebuah batang
sebagai porosnya. Untuk mendapatkan data yang bervariasi letak beban diubah-ubah sehingga jarak
kepusat massa berbeda-beda. Kemudian beban diayunkan dan dihitung waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai 20 kali ayunan.
Hasil dari praktikum ini memperoleh percepatan grafitasi sekitar (8,84 ± 0,071)𝑚/𝑠 2 yang hanya
hampir mendekati percepatan grafitasi pada permukaan air laut. Hal ini disebabkan oleh faktor yang
sama dengan kesalahan pada percobaan ayunan sederhana.

II. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang saya peroleh dari praktikum ini adalah:
1. Percepatan gravitasi dapat dihitung dengan bantuan ayunan sederhana dan ayunan fisis
2. Percepatan gravitasi tergantung pada ketinggian terhadap permukaan air laut.
3. Pada ayunan sederhana diperoleh percepatan grafitasi 8,31 m/s2, sedangkan pada ayunan fisis
diperoleh percepatan grafitasi sebesar 8,84 m/s2.
4. Massa bandul, massa tali, dan simpangan tali tidak mempengaruhi percepatan gravitasi. Hanya
panjang tali yang mempengaruhi periode ayunan yang seterusnya mempengaruhi percepatan
gravitasi.
5. Massa beban, massa batang dan simpangan beban tidak mempengaruhi percepatan gravitasi. Jarak
titik sumbu dengan pusat beban serta panjang batang dapat mempengaruhi percepatan gravitasi.

Daftar Pustaka
- http://noviaanjani1593.wordpress.com/2012/06/07/laporan-praktikum-fisika-ayunan-sederhana/
- http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/ayunan-percepatan-gravitasi.html

Anda mungkin juga menyukai