Anda di halaman 1dari 3

Tokoh Muslim : Ibnu Khaldun

Oleh :

Nandang Abdul Fatah Alimudin

Bapak Sosiolog Muslim, Ahli Iklim (Klimatologi & Geosifikas) Zaman


Klasik
Santri tentunya harus mempunyai wawasan luas, khususnya tokoh-tokoh
muslim yang berprestasi terhadap perkembangan islam dan dunia. Nah, disini ada
satu tokoh yang cukup masyhur dan patut di contoh oleh para santri.

Biografi Singkat dan Periode Kehidupan Ibnu Khaldun


Riwayat hidup dan pendidikan penuh dengan dinamika dan prestasi yang
patut dibanggakan bagi umat Islam bahkan salam semua bidang studinya
mendapatkan nilai yang membanggakan1. Ibnu Khaldun adalah ulama besar yang
diakui dunia bahkan ilmuwan barat. Ia dilahirkan di Tunis , pada 1 Ramadhan 732
H atau 27 mei 13322 dengan nama lengkap Abdurahman bin Khaldun Al-
Hadlrami, beliau wafat di kairo pada tahun pada tahun 1406 3 , tepatnya pada
tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.4
Pada masa sekarang Ia dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi
Muslim yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun
dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang
teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telahdikemukakannya sebelum Adam
Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori
ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah
menyebar ke mana-mana. Tulisan tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir

1
Didin Kristinawati, “Mengenal Ibnu Khaldun, Sosiolog” . diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/315736260 berupa pdf hal 2 , tanggal 01 januari 2018
pukul 14.30.
2
Osman Raliby, Ibnu Khaldun tentang Masyarakat dan Negara (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),
hlm. 13.
3
Irzum Farihah, “Agama…”, op. cit. 189.
4
Didin Kristinawati, loc. cit.
karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat
yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-
tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.5
Secara ringkas ada tiga periode perjalanan kehidupan ulama besar ini :6
1. Periode pertama : Masa dimana Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang
ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Alquran, tafsir, hadis, usul fikih,
tauhid, fikih madzhab Maliki, ilmu nahwu dan sharaf, ilmu balaghah,
fisika dan matematika.
2. Periode kedua: Ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat berbagai
posisi penting kenegaraan seperti qadhi alqudhat (Hakim Tertinggi).
Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat
juga dijebloskan ke dalam penjara.
3. Periode ketiga: Kehidupan Ibnu Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada
bidang penelitian dan penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi catatan-
catatannya yang telah lama dibuatnya

Karya–karya Ibnu Khaldun


1. Kitab al-'Ibar wa Diwanul Mubtada' awil Khabar fi Ayyamil 'Arab wal
'Ajam wal Barbar wa Man 'Asharahum min Dzawis Sulthan al-Akbar.
(Revisi dari kitab al-'ibar yang menjadi tujuh jilid dengan penambahan
bab-bab baru di dalamnya).
2. At-Ta'riif bi Ibn Khaldun : Sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab
sejarahnya;
3. Muqaddimah : Pendahuluan atas kitabu al-'ibar yang bercorak sosiologis-
historis, dan filosofis;
4. Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin : Sebuah kitab tentang permasalahan
dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab

5
Didin Krisnawati , op. cit. Hal 1 1 Januari 2018, 15.58
6
Ibid, 2.

1
Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa alMuta'akh-khiriin karya Imam
Fakhruddin ar-Razi.7
Konsep dan Pemikiran
Adapun beberapa pemikiran yang penulis rangkum :
1) Teori Ras Ibnu Khaldun
2) Metode Ibnu Khaldun dalam Sosiologi Agama
5) Pandangan Sosiologi Ibnu Khaldun
6) Pengaruh Iklim Menurut Ibnu Khaldun
7) Tradisi Hermeneutika dalam pemikiran Ibnu Khaldun
8) Pelopor Falsafah Sejarah
9) Teori Ibnu Khaldun : Lahir dan Kematian Sebuah Negara
Demikian pemaparan singkat tentang Ibnu Khaldun. Pemikirannya
yang telah mengkristal dalam Muqaddimah, penulis akan sedikit menguraikan lagi
beberapa pokok pikiran Ibndu Khaldun antara lain:
Pertama, nilai-nilai spiritual sangat di utamakan sekali dalam kajiannya,
disamping mengkaji ilmu-ilmu lainnya. Kehancuran suatu negara, masyarakat,
atau pun secara individu dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai
Kedua, menempatkan akal sesuai dengan porsinya maka tidak heran jika
para orientalis menerima pemikiran Ibnu Khaldun karena teoritis, sistematis dan
masuk akal, namun beliau tak meninggalkan Alquran sebagai landasan bahkan
menganjurkan untuk mempelajari alquran lebih dahulu.
Ketiga, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa segala sesuatu ada sebab akibat,
Dia mencoba untuk memahami gejala-gejala itu dan menjelaskan hubungan
sebab-akibat tersebeut dibawah perjalanan singkat sejarah.
Keempat, meletakkan kaidah-kaidah sejarah, yaitu interelasinya antara
peristiwa lainnya dalam hubungan , membandingkan kesamaan-kesamaan atau
membedakan keadaan-keadaan, menjadikan kejadian yang ada pada masa lampau
sebagai pelajaran dan patokan masa kini dan masa yang akan datang.

7
Ibid, 3.

Anda mungkin juga menyukai