Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“MAMPU MEMAHAMI KONSEP DASAR, PROSES DAN RUANG LINGKUP

ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Nama : Widya Ayunidia Kusuma


NIM : 16053071
Nama Dosen : Hade Afransyah, S.Pd, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
A. Konsep Administrasi Pendidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan berdasarkan etimologi “administrasi” berasal dari
bahasa latin yang terdiri dari “ad” artinya intensif dan “ministrare” artinya melayani,
membantu atau mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif.
Dari perkataan “administrare” terbentuk kata benda “administration” (DR. Hadari
Nawawis,1982).
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tetulis serta
penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliputi kegiatan tata usaha. Dalam arti luas administrasi menyangkut
kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk
mewujudkan tujuan/program organisasi.Sedangkan administrasi pendidikan merupakan
perpaduan dari kata “administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi
pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan.
Pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen. Jadi dapat
disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang
digunakan dalam penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan guna mencapai tujuan pendidikan. Setelah mengetahui pengertian administrasi
dan pendidikan, maka Nampak jelas bahwa pendidikan dapat berjalan baik dalam pencapaian
tujuan diperlukan administrasi untuk mengatur atau mengelola kerja sama secara sistematis
melalui tahapan-tahapan secara terpadu. Maka semakin jelas pentingnya administrasi bagi
kehidupan manusia termasuik dalam bidang pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :
1) Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasamadengan
memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuaiuntuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Djam’an
Satori, (1980: 4)
2) Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukansumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikanyang telah
ditentukan sebelumnya Made Pidarta, (1988:4).
3) Educational administration is a social process that take place within the context
of social system Castetter. (1996:198).
4) Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumberdaya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Soebagio Atmodiwirio. (2000:23).
5) Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan
bagaimanamenciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam
mencapai tujuan yang disepakati bersama Engkoswara (2001:2)
2. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam
dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sergiovanni dan Carver
(1975 dalam Burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi :
1) Efektifitas produksi
2) Efisiensi
3) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4) Kemampuan kerja
Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan
dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah mempunyai fungsi untuk mencapai
efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha-usaha seefisien mungkin, yaitu
menggunakan keperluan dana, dan tenaga seminimal mungkin tetapi memberikan hasil
sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru dan selanjutnya lulusan ini akan mencari
kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada mereka.

B. Fungsi/Proses administrasi pendidikan


Dalam proses pelaksanaanya, administrasi pendidikan mempunyai beberapa tugas tertentu yang
harus dilaksanakan dan tidak berbeda dengan fungsi administrasi pada umumnya, yaitu :
1. Fungsi Perencanaan
Proses perencanaan sekolah harus dilaksanakan secara kolaboratif, artinya mengikutsertakan
semua personil sekolah dalam penyusunannya sehingga menimbulkan perasaan ikut memiliki
(Sense of Belonging) yang adapt memberikan dorongan kepada guru dan personil lainnya
agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan pendidikan berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan atas perencanaan
jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (3-7 tahun) dan jangka panjang (8-25 tahun).
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian disekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan
kekuasaan, wewenang pekerjaan, tanggung jawab dari personil sekolah yang mempunyai tata
hubungan satu sama lain, sehingga setiap guru / personil sekolah mengetahui kedudukannya,
tanggung jawabnya, tugas, wewenang dan cara berhubungan satu sama lain sehingga dapat
menjamin tercapainya tujuan sekolah.
3. Pengarahan
Pengarahan menurut nurhadi (1983) adalah usaha memeberikan bimbingan dan pengarahan
yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara, menjaga
dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik secara struktual maupun
fungsional agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian
tujuan pendidikan.
4. Pengorganisasian
Pengorganisasian disekolah dapat diartikan sebagai usaha untuk mengatur pendidikan
kegiatan dari berbagai individu atau unit kerja sekolah agar pelaksanaan kegiatan berjalan
selaras dengan kebutuhan anggota / unit kerja lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah .
Didalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas, wewenang and tanggung
jawab secara rinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagiannya sehingga dapat tercipta
hubungan kerjasama yang harmonis dan lancar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,
wewenang dan tanggungjawab yang sesuai dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan
dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas
tersebut.
5. Pengawasan (Controlling)
Menurut Nurhadi (1983) pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat efektivitas kegiatan
kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisiensi penggunaan komponen
pendidikan lain dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Untuk mengukur tingkat
efektivitas dan efisiensi, perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur sampai dimana
pelaksanaan pendidikan yang dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta
memiliki kekuatan dan kelemahan program yang dijalankan.

C. Ruang Lingkup Administarsi Pendidikan


Ruang lingkup yang tercangkup didalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi/benda-benda seperti : ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
2. Administrasi personel, mencangkup didalamnya administrasi personel guru dan pegawai
sekolah, dan juga administrasi peserta didik.
3. Administrasi kurikulum yang mencangkup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan
kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru,
penyusunan silabus dan sebagainya (Tsauri: 2007: 13-16)

Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup atau bidang garapan yang sangat luas.
Secara lebih rinci ruang lingkup administrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Administrasi tata laksana sekolah hal ini meliputi :
1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2) Otorisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4) Masalah perlengkapan dan perbekalan
5) Keuangan dan pembukuannya
b) Administrasi personel guru dan pegawai sekolah hal ini meliputi :
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru-guru
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4) Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5) Inservice training dan up-grading guru-guru
c) Administrasi peserta didik hal ini meliputi :
1) Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3) Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4) Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d) Supervise pengajaran hal ini meliputi :
1) Usaha membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai dalam menjalankan
tugasnya masing-masing dengan baik.
2) Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam
mengajar dan belajar yang lebih baik
3) Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
e) Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum hal ini meliputi :
Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum didalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-
sumber dan metode-metode pelaksanaannya, disesuaikan dengan pembaharuan
pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus diikuti dan dituruti begitu saja
dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum merupakan
pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
f) Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah hal ini meliputi :
1) Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2) Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3) Menentukan jumlah dan luas ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan
olahraga dan sebagainya
4) Cara-cara penggunaan gedung sekoalh dan fasilitas-fasilitas lain yang efektif dan
produktif serta pemeliharaannya secara kontiniu
5) Alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
g) Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencangkup hubungan sekolah dengan sekolah lain, hubungan sekolah dengan
instansi-instansi dan jawatan-jawatan lain yang berhubungan sekolah dengan masyarakat
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai