BAB IV Dan V Fraksionasi Lestari
BAB IV Dan V Fraksionasi Lestari
4. 1 Hasil Percobaan
II 70 10,03 40,1
II 70 0,83 15,7
4. 2 Pembahasan
4.2.1 Pemrosesan Bahan Baku
Berdasarkan hasil perhitungan kadar air yang diperoleh sebesar 7,5 %, maka
bahan baku layak untuk melewati proses fraksionasi karena bahan baku yang dapat
digunakan dalam fraksionasi harus memiliki kadar air < 10 %. Jika kadar air > 10
% maka hal ini akan mempersulit pemisahan komponen utama biomassa yaitu
selulosa, hemiselulosa dan lignin.
60
50 80%, 50.5
60%, 44.7
Kadar Pulp (%)
40 70%, 40.1
30
Kadar pulp
20
10
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Komposisi Asam Formiat (%)
Gambar 4.1 Grafik perbandingan komposisi asam formiat dan kadar pulp
20
80%, 19.3
Kadar Lignin (%)
15 70%, 15.7
60%, 12.4
10 Kadar Lignin
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Komposisi Asam Formiat (%)
Gambar 4.2 Grafik perbandingan kadar lignin terhadap komposisi asam formiat
Dari gambar 4.2 di atas dapat dinyatakan bahwa perolehan lignin semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi asam formiat. Hasil percobaan
sesuai dengan pernyataan teoritis yang menyatakan bahwa semakin besar kadar
pelarut yang digunakan pada proses pemasakan maka pulp yang dihasilkan akan
semakin sedikit sedangkan kadar lignin yang dihasilkan akan semakin besar.Hal ini
terjadi karena kadar pelarut yang besar menyebabkan lignin dan hemiselulosa lebih
banyak terurai di dalam filtrat sehingga produk pulp yang dihasilkan lebih sedikit
dan lignin yang dihasilkan dari recovery lignin akan semakin besar, begitu juga
sebaliknya.
.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Variasi komposisi pelarut pada pemasakan berpengaruh terhadap
perolehan yield pulp dan lignin.
2. Yield pulp dan lignin terbaik didapatkan dengan menggunakan
konsentari asam formiat 80% pada pemasakan dengan persentase 50,5%
dan 19,3 %.
5.2 Saran
1. Praktikum harus dilakukan dengan hati-hati mengingat bahwa asam
formiat yang digunakan berkonsentrasi tinggi.
2. Harus teliti dalam menghitung neraca massa dan dalam proses
pengukuran berat maupun volume.