Anda di halaman 1dari 2

Pemilihan Furniture Kayu membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas

Dalam pemilihan furniture kayu tidak lepas dalam pemilihan tinggi. Venirnya yang bernilai dekoratif digunakan untuk
bahan dan dekorasi fisik furniture itu sendiri dan melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang
penempatannya sesuai dengan konsep hunian. Sebaiknya
baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat
pemilihan bentuk dan model furniture kayu selalu
memperhatikan keselarasan antara mebel kayu dengan ruangan. barang ukiran dan pahatan, barang bubutan, alat-alat musik dan
olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung,
Pemilihan Warna tongkat jalan dan lain-lain.[2]
Untuk pemilihan warna furniture sesuaikan dengan nuansa yang
ada di dalam ruangan ataupun warna yang dominan yang ada
Kayu ini juga kuat dan awet, sehingga tidak jarang digunakan
dalam ruangan. Hal ini penting agar mebel kayu tersebut tidak
dalam konstruksi seperti untuk kusen, pintu dan jendela, serta
menjadi benda asing yang dapat memunculkan ketimpangan
untuk membuat gerbong kereta api. Atau untuk peralatan seperti
warna sehingga dapat merusak estetika keindahan ruangan
gagang kapak, palu, bajak dan garu, serta untuk mesin-mesin
giling-gilas.[2] Selain itu, sonokeling dipakai pula dalam
Tampilan Fisik
pembuatan lantai parket.
Sekarang ini tidak jarang furniture kayu terbuat dari kayu muda
serta finishing yang terkesan asal – asalan. Sehingga sangat
penting bagi Anda untuk berhati – hati dalam memilih kayu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih mebel
kayu diantaranya adalah :

1. Pastikan tekstur kayu benar – benar lurus dan halus.


2. Jangan memilih mebel kayu yang terlalu banyak mata
kayunya.
3. Jika perlu, perhatikan cara pengerjaan dari mebel kayu yang
bersangkutan. Apakah melalui proses pengeringan dengan oven
atau tidak, karena nantinya akan mempengaruhi perubahan
bentuk kayu akibat perubahan cuaca. Kayu yang mengalami
proses pengeringan sedah tentu tidak akan mudah berubah
bentuk. Harga Bahan dan Upah
4. Pastikan mebel kayu tidak banyak dempulan dan
menggunakan pelapis kayu berkualitas.  Kayu lapis, tebal 5 cm : Rp. 80,800,- / m2
 Kayu lapis, tebal 3 cm : Rp. 63,850,-/ m2
 MDF : Rp. 33,500,-/ m2
Ada baiknya dalam memilih furniture kayu juga harus  Paku ,7 cm : Rp. 14,000,-/ m2
memperhatikan model dan ukurannya. Sesuaikan model dan  Handle lemari : Rp. 4,000,-/ bh
 Kunci lemari “ferza” : Rp. 6,500,-/ bh
bentuk ukurannya dengan bentuk dan ukuran ruangan. Hal ini  Upah tukang : Rp. 300,000,-/item
untuk mengantisipasi ruang tampak lebih sempit dari aslinya
disebabkan furniture yang sangat besar.
Volume Kebutuhan Bahan

 Volume kayu lapis tebal 5 cm


L1 = 1,2 m x 0,75 m = 0,90 m2
KAYU BANGKIRAI / YELLOW BALAU L2 = 2 x 0,6 m x 0,7 m = 0,84 m2 +
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk 1,74 m2
 Volume kayu lapis tebal 3 cm
kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga L1 = 1,1 m x 0,45 m = 0,495 m2
disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak L2 = 1,1 m x 0,57 m = 0,627 m2
L3 = 0,17 m x 0,57 m = 0,069 m2
rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai L4 = 2 x 0,49 m x 0,17 m = 0,166 m2 +
adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi
dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi 1,357 m2
kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering  Volume kayu MDF
L1 = 4 x 0,49 m x 0,57 m = 1,117 m2
digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu L2 = 4 x 0,57 m x 0,17 m = 0,388 m2 +
bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior 1,505 m2
 Volume kelengkapan
seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak Paku = 2 kg
ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna Handle lemari = 2 buah
Kunci lemari “ferza” = 2 buah
kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow
balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan  Volume tenaga kerja
Tukang kayu = 1 orang
warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian
kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan. Anggaran Biaya

 Kayu lapis 5 cm = 1,740 m2 x Rp. 80,800,- = Rp. 140,592,-


KAYU ULIN  Kayu lapis 3 cm = 1,357 m2 x Rp. 63,850,- = Rp. 86,644,-
Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor,  Kayu MDF = 1,505 m2 x Rp. 33,500,- = Rp. 50,417,-
 Paku = 2 kg x Rp. 14,000,- = Rp. 28,000,-
gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin  Handle lemari = 2 buah x Rp. 4,000,- = Rp. 8,000,-
merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh  Kunci lemari “ferza”
= 2 buah x Rp. 6,500,- = Rp. 13,000,-
 Tukang kayu = 1 orang x Rp.300,000,-=Rp.300,000,- +
secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Rp 627.000
SYARAT KAYU YANG BAIK UNTU FURNITURE
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen,
belian, tabulin dan telian. Dalam pembuatan furniture kayu pada dasarnya tergantung dari jenis serta mutu kayu
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai olahan yang akan dipergunakannya, yang penting dalam pembuatan furniture kayu
tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain sebagai berikut :
50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah
sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap  Bahan baku kayu tidak mempunyai cacat atau tanda potongan dari
cabang-cabang yang bisa mengurangi kualitas.
air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang  Kayu yang kena serangga, jamur atau bakteri tidak boleh dipergunakan

bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan


jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-  Ujung-ujung atau sisi-sisi dari bagian-bagian suatu furniture yang
sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan menonjol harus ditumpulkan agar tidak membahayakan bagi pemakai.
Kelas Awet I
Mempunyai sifat penampilan permukaan yang bagus (mempunyai sifat dekoratif)
Mempunyai sifat keras/awet (tidak mudah dimakan rayap/serangga)
SONOKELING Mempunyai sifat-sifat struktural yaitu seratnya lurus dan cukup panjang.
Adapun kandungan air yang ada dalam kayu sebagai bahan mebel juga harus
diperhatikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas/mutu produk
Di Indonesia, sonokeling hanya didapati tumbuh liar di hutan- furniture yang dapat menimbulkan pengembangan/penyusutan yang tidak
hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian di bawah teratur, retak-retak/pecah, bengkok/melengkung dan melintir. Apabila furniture
tersebut ditempatkan pada kondisi kandungan udara dengan perubahan iklim
600m dpl., terutama di tanah-tanah yang berbatu, tidak subur, udara yang cukup tinggi perlu disesuaikan dengan kondisi kayu melalui
dan kering secara berkala.. Kayu ini biasa digunakan untuk pengurangan kadar air. Untuk produk furniture kayu kadar air yang aman
adalah 0-12 %. Pengurangan kadar air bahan mebel dapat dilakukan melalui
proses pengeringan/pengovenan (Kiln Dried).

Anda mungkin juga menyukai